Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG

DINAS KESEHATAN,
PENGENDALIAN PENDUDUK
DAN KELUARGA BERENCANA
UPT PUSKESMAS TUNJUNG
Jl. Tunjung - Kalipenggung, Telp. (0334)323824
Email: puskesmastunjung@gmail.com
RANDUAGUNG - 67354

KERANGKA ACUAN KEGIATAN AUDIT INTERNAL


PROGRAM GIZI
2023

I. Pendahuluan
Puskesmas dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat perlu
dimonitor dan dievaluasi agar dapat memberikan pelayanan yang optimal
bagi masyarakat baik dalam pelayanan kesehatan perseorangan maupun
pelayanan kesehatan masyarakat.
Berbagai mekanisme monitoring dan penilaian kinerja dilakukan
baik melalui supervisi, laporan capaian kinerja, audit, lokakarya mini
bulanan, lokakarya mini triwulan, penilaian kinerja semester, dan
penilaian kinerja tahunan.
Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi dilakukan analisis dan
upaya perbaikan yang berkesinambungan, sehingga proses pelayanan
akan menjadi lebih baik.
II. Latar Belakang
Audit internal merupakan salah satu mekanisme untuk menilai kinerja
puskesmas yang dilakukan oleh tim audit internal yang dibentuk oleh Kepala
Puskesmas berdasarkan standar/kriteria/target yang ditetapkan.
Agar pelaksanaan audit internal dapat dilaksanakan secara efektif dan
efisien, maka disusun rencana program audit.
Gizi merupakan faktor penting karena secara langsung berpengaruh
terhadap kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), oleh karena itu perlu pelayanan
gizi yang berkualitas pada individu dan masyarakat.
Salah satu program yang dicanangkan oleh pemerintaha dalam dunia
kesehatan di bidang gizi adalah “Gizi 1000 hari”. Program ini bertujuan unutk
menyadarkan masyarakat akan pentingnya penerapan gizi pada 1000 hari
pertama kehidupan anak dalam mencapai pertumbuhan dan perkembangan
yang optimal.
Program ini dimulai dengan memperhatikan status gizi pada ibu hamil,
karena kehidupan anak dimulai sejak dalam kandungan seorang ibu. Asupan
gizi yang tidak adekuat pada ibu hamil selain membahayakan kesehatan ibu,
juga akan berdampak terhadap pertumbuhan dan perkembangan janin.
Kekurangan gizi dalam waktu yang lama pada ibu hamil akan menyebabkan ibu
hamil mengalami kondisi yang dinamakan Kekurangan Energi Kronis (KEK).
Dari hasil capaian kinerja pelayanan gizi tahun 2022, terdapat beberapa
capaian kinerja dibawah target sasaran. Untuk cakupan bumil KEK yang
mendapatkan makanan tambahan hanya mencapai 88,19% dari target sasaran
100%. Hal itu akan berdampak pada ibu hamil dan janinnya, antara lain
meningkatkan resiko bayi dengan berat lahir rendah, keguguran, premature dan
kematian pada ibu hamil dan kematian bayi baru lahir.
Cakupan bumil mendapatkan 90 tablet tambah darah hanya mencapai
87,48% dari target sasaran 100% dan cakupan remaja putri yang mendapatkan
tablet tambah darah di wilayah kerja Puskesmas Tunjung mencapai 79% dari
target sasaran 100%. Hal ini akan beresiko terjadinya anemia defisiensi besi
yang dapat menimbulkan permasalahan pada ibu dan janin antara lain
keguguran, lahir sebelum waktunya, bayi berat lahir rendah (BBLR), perdarahan
sebelum melahirkan, perdarahan saat melahirkan, bahkan dapat menyebabkan
kematian pada ibu dan janin.
Cakupan ASI eksklusif 0 – 6 bulan hanya mencapai 54,9% dari target
sasaran 100%. Hal ini akan berdampak pada kualitas hidup generasi penerus
bangsa. ASI merupakan sumber nutrisi terbaik dengan komposisi bioaktif yang
dapat meningkatkan status kesehatan ibu dan anak. Bayi yang mendapatkan
ASI eksklusif terbukti memiliki IQ lebih tinggi dan daya tahan tubuh lebih baik.
Dengan menyusui, dapat mencegah 1/3 kejadian infeksi saluran nafas atas
(ISPA), diare dan penyakit usus pada bayi premature, serta menurunkan resiko
kanker payudara.
Cakupan bayi baru lahir mendapatkan IMD di wilayah kerja Puskesmas
Tunjung hanya mencapai 78,5% dari target sasaran 100%. Hal ini akan
berdampak pada menurunnya prolactin (hormon pembuat ASI) sehingga ASI
baru akan diproduksi pada hari ketiga atau lebih dan memperlambat
pengeluaran kolostrum. Selain itu, manfaat IMD juga dapat membantu
mengurangi perdarahan setelah melahirkan dan membantu pelepasan plasenta.
III. Tujuan audit:
Tujuan Umum:
Melakukan penilaian terhadap kesesuaian proses pelayanan, dan capaian
kinerja pelayanan GIZI.
Tujuan Khusus:
1. Melakukan penilaian capaian kinerja GIZI Puskesmas Tunjung
2. Melakukan penilaian terhadap ketidaksesuaian proses pelayanan GIZI
di Puskesmas Tunjung

IV. Kegiatan Pokok Dan Rincian Kegiatan


a. Lingkup audit
1. Cakupan Program Gizi
2. Pelaksanaan pelayanan Gizi di Puskesmas Tunjung
b. Kegiatan Audit dan Rincian Kegiatan
Kegiatan Pokok : Audit Internal Gizi
Rincian Kegiatan :
1. Melakukan audit internal terhadap perencanaan dan capaian Gizi
2. Melakukan penilaian terhadap pelaksanaan dan kepatuhan
prosedur dalam program Gizi (sample SOP)
3. Melakukan penilaian terhadap monitoring kegiatan
4. Analisis masalah
5. Evaluasi kegiatan tindak lanjut
V. Cara Melakukan Kegiatan
a. Kriteria yang digunakan untuk melakukan audit internal:
1. Target cakupan pelayanan Gizi di Puskesmas Tunjung
2. Prosedur (SOP) pelayanan ANC dan SOP pelayanan gizi di
Puskesmas Tunjung
b. Metode untuk melakukan audit internal:
Observasi, wawancara, dan melihat dokumen bukti pelaksanaan
c. Instrumen Audit: (terlampir)
VI. Sasaran (Objek) audit
- Terlaksananya audit terhadap capaian kinerja pelayanan gizi
Puskesmas
- Terlaksananya audit terhadap pelaksanaan pelayanan gizi di
Puskesmas Tunjung
VII. Jadwal dan alokasi waktu
a. Audit Pertama
6. Telusur data kinerja Gizi di Puskesmas : 11—13 Maret 2019
7. Analisis dan penyusunan laporan audit: Maret dan Mei 2019
b. Audit Kedua
1. Telusur data kinerja Gizi di Puskesmas : 14—16 Oktober 2019
2. Analisis dan penyusunan laporan audit: Oktober dan Desember
2019
VIII. Evaluasi pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan
Evaluasi pelaksanaan kegiatan audit dilakukan untuk menilai apakah
pelaksanaan audit sesuai dengan jadual yang sudah disusun. Jika terjadi
ketidak sesuaian dalam pelaksanaan kegiatan audit dilaporkan kepada ketua
tim audit untuk dibahas bersama dalam tim audit internal.
IX. Pencatatan, pelaporan, dan evaluasi kegiatan
Auditor internal harus mencatat/mendokumentasikan keseluruhan proses
kegiatan audit internal, dan melaporkan hasil temuan audit, hasil analisis, dan
rencana tindak lanjut yang disepakati bersama dengan auditee. Keseluruhan
kegiatan audit internal harus dievaluasi sebagai dasar untuk melakukan
perbaikan dalam melaksanakan audit.

Anda mungkin juga menyukai