Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PENANGANAN STUNTING

I. PENDAHULUAN
Puskesmas dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat perlu
dimonitor dan dievaluasi agar dapat memberikan pelayanan yang optimal
bagi masyarakat baik dalam pelayanan Kesehatan perorangan maupun
pelayanan Kesehatan perorangan maupun pelayanan Kesehatan
masyarakat. Berbagai mekanisme monitoring dan penilaian kinerja dilakukan
baik melalui supervisi, laporan capaain kinerja, audit, lokakarya mini triwulan,
dan penilaian kinerja tahunan. Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi
dilakukan analisis dan upaya perbaikan yang berkesinambungan, sehingga
proses pelayanan akan menjadi lebih baik. Pelaksanaan Audit merupakan
salah satu bentuk monitoring dan evaluasi program di Puskesmas.

II. LATAR BELAKANG


Audit internal merupakan salah satu mekanisme untuk menilai kinerja
puskesmas yang dilakukan oleh tim audit internal yang dibentuk oleh Kepala
puskesmas yang dilakukan oleh tim audit internal yang dibentuk oleh Kepala
Puskesmas berdasarkan standar/kriteria/target/ yang ditetapkan. Agar
pelaksanan audit internal dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien, maka
disusun rencana program audit. Audit dilakukan dalam rangka mengukur
kinerja pelaksanaan program dan menjadi acuan perbaikan program yang
terkait.
III. TUJUAN
Tujuan Umum :
Melakukan penilaian terhadap kesesuaian Proses Penanganan Stunting.
Tujuan Khusus :
1. Melakukan penilaian kepatuhan petugas terhadap SOP Pengukuran tinggi
dan Panjang badan.
2. Menilai kelengkapan pelaporan petugas
3. Menilai pelaksanaan integrasi lintas program dan lintas sektor
4. Mengidentifikasi peluang untuk melakukan perbaikan

IV. KEGIATAN POKOK dan RINCIAN KEGIATAN


a. Lingkup Audit
1. Petugas Gizi
2. Pelaksanaan Posyandu
b. Kegiatan Audit dan Rincian Kegiatan
1. Audit di Puskesmas
a) Melakukan audit terhadap capaian program gizi
b) Standar / instrument / SOP
c) Laporan bulanan
2. Audit di desa
a) Posyandu
b) Sasaran / tersangka
V. CARA MELAKUKAN KEGIATAN
a. Kriteria yang digunakan untuk melakukan audit internal :
1. Target capaian pelayanan gizi puskesmas
2. Target cakupan pelayanan gizi tiap kelurahan dalam bentuk laporan
3. Prosedur (SOP) pengukuran tinggi badan dan SOP penanganan kasus
stunting
b. Metoda untuk melakukan audit internal :
Observasi, wawancara, kunjungan ke sasaran / target dan melihat
dokumen bukti pelaksanaan
c. Instrumen Audit

VI. SASARAN
a. Terlaksananya audit terhadap capaian kinerja pelayanan gizi puskesmas
b. Terlaksananya audit terhadap cakupan pelayanan gizi tiap kelurahan
dalam bentuk laporan
c. Terlaksananya audit terhadap SOP pengukuran tinggi badan dan SOP
penaganan stunting

VII. JADWAL
a. Telusur data kinerja Gizi di Puskesmas
b. Kunjungan Posyandu
c. Analisis dan penyusunan laporan
VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN dan PELAPORAN
Evaluasi pelaksanaan kegiatan audit dilakukan untuk menilai apakah
pelaksanaan audit sesuai dengan jadwal yang sudah disusun setiap 6 bulan
sekali. Jika terjadi ketidak sesuaian dalam pelaksanaan kegiatan audit
dilaporkan kepada ketua tim audit untuk dibahas bersama dalam tim audit
internal.

IX. PENCATATAN, PELAPORAN, dan EVALUASI KEGIATAN


Auditor internal harus mencatat/mendokumentasikan keseluruhan proses
kegiatan audit internal, dan melaporkan hasil temuan audit, hasil analisis, dan
rencana tindak lanjut yang disepakati bersama audit. Keseluruhan kegiatan
audit internal harus dievaluasi sebagai dasar untuk melakukan perbaikan
dalam melaksanakan audit.

Anda mungkin juga menyukai