Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA

DINAS KESEHATAN
UPT. PUSKESMAS PENAJAM
JL. Provinsi RT 25 Kel. Penajam Tlp. (0542) 7200768 Kab. PPU
Email: penajampuskesmas@yahoo.co.uk

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


AUDIT PENANGANAN STUNTING
I. Pendahuluan:
Puskesmas dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat perlu dimonitor
dan dievaluasi agar dapat memberikan pelayanan yang optimal bagi
masyarakat baik dalam pelayanan kesehatan perseorangan maupun pelayanan
kesehatan masyarakat.
Berbagai mekanisme monitoring dan penilaian kinerja dilakukan baik melalui
supervisi, laporan capaian kinerja, audit, lokakarya mini bulanan, lokakarya
mini triwulan, penilaian kinerja semester, dan penilaian kinerja tahunan.
Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi dilakukan analisis dan upaya
perbaikan yang berkesinambungan, sehingga proses pelayanan akan menjadi
lebih baik. Pelaksanaan Audit merupakan bentuk salah satu bentuk monitoring
dan evaluasi program di Puskesmas

II. Latar Belakang:

Audit internal merupakan salah satu mekanisme untuk menilai kinerja


puskesmas yang dilakukan oleh tim audit internal yang dibentuk oleh Kepala
Puskesmas berdasarkan standar/kriteria/target yang ditetapkan
Agar pelaksanaan audit internal dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien,
maka disusun rencana program audit. Audit dilakukan dalam rangka
mengukur kinerja pelaksanaan program dan menjadi acuan perbaikan program
yang terkait

III.Tujuan audit:

Tujuan Umum:

Melakukan penilaian terhadap kesesuaian Proses Penanganan

Stunting
Tujuan Khusus:

1. Melakukan penilaian kepatuhan petugas terhadap SOP Pengukuran tinggi


dan panjang badan

2. Menilai kelengkapan pelaporan petugas

3. Menilai pelaksanaan integrasi lintas program dan lintas sektor

4. Mengidentifikasi peluang untuk melakukan perbaikan

IV. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan:

a. Lingkup audit:

1. Petugas Gizi
2. Pelaksanaan Posyandu

b. Kegiatan Audit dan Rincian Kegiatan:

1. Audit di Puskesmas:

a). Melakukan audit terhadap capaian program Gizi


b). Standar / Instrumen / SOP
c). Laporan bulanan

2. Audit di desa:

a). Posyandu

b). Sasaran / tersangka

V. Cara melakukan kegiatan:

a. Kriteria yang digunakan untuk melakukan audit internal:

1. Target capaian pelayanan Gizi Puskesmas

2. Target cakupan pelayanan Gizi tiap Kelurahan dalam bentuk laporan

3. Prosedur (SOP) Pengukuran tinggi badan dan SOP Penanganan Kasus


Stunting
b. Metoda untuk melakukan audit internal:

Observasi, wawancara, kunjungan ke sasaran / target dan melihat


dokumen bukti pelaksanaan

c. Instrumen Audit: (terlampir)

VI. Sasaran (Objek) audit:

- Terlaksananya audit terhadap Capaian kinerja pelayanan Gizi Puskesmas

- Terlaksananya audit terhadap cakupan pelayanan Gizi tiap Kelurahan


dalam bentuk laporan

- Terlaksananya audit terhadap SOP Pengukuran Tinggi badan dan SOP


Penanganan Stunting

VII. Jadwal dan alokasi waktu :

a. Audit Pertama

1. Telusur data kinerja Gizi di Puskesmas : 25 April 2019

2. Kunjungan posyandu : 2 Mei 2019

3. Analisis dan penyusunan laporan audit : 6 – 7 Mei 2019

b. Audit Kedua:

1. Telusur data kinerja Gizi di Puskesmas : 2 Oktober 2019

2. Kunjungan ke Posyandu : 3 – 15 Oktober 2019

3. Kunjungan rumah ke sasaran : Oktober 2019

4. Analisis dan penyusunan laporan audit : 21 - 22 Oktober 2019

VIII. Evaluasi pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan:

Evaluasi pelaksanaan kegiatan audit dilakukan untuk menilai apakah


pelaksanaan audit sesuai dengan jadual yang sudah disusun setiap 6 ( enam )
bulan sekali. Jika terjadi ketidak sesuaian dalam pelaksanaan kegiatan audit
dilaporkan kepada ketua tim audit untuk dibahas bersama dalam tim audit
internal.

IX. Pencatatan, pelaporan, dan evaluasi kegiatan:

Auditor internal harus mencatat/mendokumentasikan keseluruhan proses


kegiatan audit internal, dan melaporkan hasil temuan audit, hasil analisis, dan
rencana tindak lanjut yang disepakati bersama dengan auditee. Keseluruhan
kegiatan audit internal harus dievaluasi sebagai dasar untuk melakukan
perbaikan dalam melaksanakan audit.

Anda mungkin juga menyukai