Anda di halaman 1dari 4

ASRINA (titel)

(PUSKESMAS KEMBANG TANJONG KEC…….KAB……….)

ANALISIS KEBIJAKAN KESEHATAN: STUDI KASUS TERHADAP PENGUKURAN LILA


PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KEMBANG TANJONG TAHUN 2021

A. Pengukuran LILA pada Ibu Hamil

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa prevalensi KEK (Kekurangan


Energi Kronik ) pada kehamilan secara global yaitu sebesar 35-75%. WHO juga mencatat 40 %
kematian ibu di negara berkembang berkaitan dengan kekurangan energi kronis. Ibu hamil yang
menderita gizi kurang seperti kurang energi kronik mempunyai resiko kesakitan yang lebih besar
oleh karena itu kurang gizi pada ibu hamil harus dihindari sehingga ibu hamil merupakan
kelompok sasaran yang perlu mendapat perhatian khusus. Adapun negara yang mengalami
kejadian KEK pada ibu hamil tertinggi adalah Bangladesh yaitu 47%, sedangkan Indonesia
merupakan urutan ke empat terbesar setelah India dengan prevalensi 35,5% dan yang paling
rendah adalah Thailand dengan prevalensi 15 –25% (WHO, 2015 dalam Silawati dkk, 2019).

Lingkar lengan atas merupakan salah satu alat ukur yang digunakan pada ibu hamil
maupun wanita usia subur (WUS) untuk menilai status gizi, sehingga dapat diketahui komplikasi
selama kehamilan. Lingkar Lengan Atas (LILA) adalah jenis pemeriksaan antropometri yang
digunakan untuk mengukur risiko KEK pada wanita usia subur yang meliputi remaja, ibu hamil,
ibu menyusui dan Pasangan Usia Subur (PUS). LILA yang normal pada ibu hamil bisa
membantu menentukan kondisi kesehatan ibu dan janin selama masa kehamilan. Batas nilai
normal yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan RI untuk pengkuran LiLA yaitu 23,5 cm
(Kemenkes RI, 2017)

Pada profil Dinas Kesehatan Aceh tahun 2021, tidak ada data riil cakupan pelayanan
ANC untuk komponen pengukuran LILA pada ibu hamil. Data yang ada adalah kesenjangan
yang terjadi antara cakupan K1 dan K4 pada lima tahun terakhir dari 2017-2021. Berdasarkan
profil Dinas Kesehatan Pidie tahun 2021 pelayanan ANC untuk komponen pengukuran LILA
pada ibu hamil sebesar 14,78%. Sedangkan pada profil kesehatan Puskesmas Kembang Tanjong
tahun 2021 sasaran ibu hamil sebanyak 452 orang dengan cakupan pengukuran Lila yang
dilakukan pada kunjungan K1 sebesar 82,5 % dan cakupan K4 sebesar 69,91 %. Tingginya
cakupan pengukuran LILA pada ibu hamil di Puskesmas Kembang Tanjong juga menunjukkan
tingginya jumlah ibu hamil yang mendapatkan pelayanan K1 selama kehamilan. Analisis
terhadap pengukuran LILA pada ibu hamil ini bertujuan untuk melihat pentingnya deteksi dini
status gizi ibu hamil dalam menurunkan prevalensi KEK di Puskesmas (Tata Usaha PKM
Tanjong, 2021)

B. Program
Pada dasarnya Program adalah kumpulan kegiatan-kegiatan nyata, sistematis dan terpadu
dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran. Adapun kegiatan merupakan penjabaran lebih lanjut
dari suatu program sebagai arah dari pencapaian tujuan dan sasaran strategis yang memberikan
kontribusi bagi pencapaian visi dan misi. Kegiatan pengukuran LILA ibu hamil di Puskesmas
Kembang Tanjong dilakukan saat pelayanan ANC pertama pada kunjungan K1, dilanjutkan
sampai kunjungan K4. Pelayanan ANC merupakan bagian dari program KIA yang telah
ditetapkan dalam Standar Pelayanan Minimal (SPM) dengan target capaian 100%.

Pengukuran LILA ibu hamil dapat dilakukan di mana saja pelayanan ANC (K1)
dilaksanakan, baik pada kunjungan Posyandu, Puskesmas maupun pada kegiatan kunjungan
rumah. Semakin tinggi cakupan K1 maka semakin tinggi pula cakupan pengukuran LILA pada
ibu hamil. Hasil pengukuran LILA ibu hamil menjadi indikator dalam menentukan status gizi,
apakah ibu hamil tersebut mengalami KEK atau tidak. Namun demikian, masih ada juga ibu
hamil yang masih mengalami KEK hingga persalinan,

C. Pengorganisasian

Pengorganisasian merupakan komponen dan program-program untuk mencapai tujuan


kebijakan, struktur organisasi tersebut, mempunyai rencana kerja tersendiri dan mengadakan
pembagian tugas serta berusaha agar konsisten dalam melaksanakan kegiatan.
D. Instrumen

Seperangkat instrument/sumber daya untuk menerapkan kebijakan dengan baik (good


governance) sehingga menjalankan organisasi/melaksanakan program untuk mencapai tujuan
kebijakan. Pelaksanan pemantauan dan pemeriksaan ibu hamil di Posyandu, yaitu: Pendaftaran
(1 orang), penimbangan (2 orang), pengukuran panjang/tinggi badan (2 orang), ploting hasil
pengukuran pada KMS/buku KIA dan konseling (1 orang). Adapun instrument dalam kegiatan
adalah:
 Alat
 KMS
 Form pencatatan EPGGBM

E. Rekomendasi

Berdasarkan hasil pembahasan diatas keberhasilan kegiatan pengukuran LILA pada ibu
hamil di Puskesmas Kembang Tanjong antara lain:
1. Melakukan advokasi dan sosialisasi hasil kegiatan dan pengamatan kepada lintas program
terkait sehingga hasil pengamatan dapat di lakukan intervensi guna meningkatkan
cakupan program KIA
2. Meningkatkan peran lintas sector terkait terhadap kegiatan pengukuran lila pada ibu
hamil
3. Adanya perencanaan kegiatan yang disusun berdasarkan data secara rinci dan jelas
sehingga memudahkan pelaksanaan kegiatan, monitoring dan evaluasi
4. Koordinasi lintas program berjalan dengan baik dapat mendukung keberhasilan program
satu sama lain
5. Adanya peran dan dukungan lintas sektor terhadap upaya kesehatan masyarakat sehingga
semua program kesehatan berjalan dengan baik di wilayah kerja Puskesmas Kembang
Tanjong
6. Dukungan pemerintah melalui dana BOK yang memadai terhadap upaya kesehatan
masyarakat sehingga memotivasi petugas dalam melaksanakan kegiatan
Referensi
http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/2033/2/BAB%20II.pdf
https://hellosehat.com/kehamilan/kesuburan/masalah-kesuburan/ingin-hamil-lingkar-
lengkar-atas/
Kemenkes RI. 2019. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2020. Jakarta: Kementerian
Kesehatan RI.

Anda mungkin juga menyukai