Anda di halaman 1dari 9

ISSN: 2443-2164 E-ISSN 2621-2358

PENGARUH LOKASI, HARGA DAN BRAND IMAGE TERHADAP


KEPUTUSAN PEMBELIAN PERUMAHAN SUBISIDI KOTA
PANGKALPINANG
Andriano Dwi Mardani
Program Sarjana Manajemen STIE Pertiba Pangkalpinang

Ahmad Yani
STIE Pertiba Pangkalpinang

Siti Napisah
STIE Pertiba Pangkalpinang

ABSTRACT
This study aims to determine the effect of location, price, and brand image on
purchasing decisions of Pangkalpinang City housing. The population in this study were
consumers who had bought subsidized houses in Pangkalpinang City. The sample was
determined based on a non-probability sampling method, with a quota technique of 120
respondents. The results of this study indicate that the influence of location, price, and
brand image affects the decision to purchase subsistence houses in the city of
Pangggkalpinang..

Keywords: Location, Price, Brand Image, Purchasing Decision.

1. PENDAHULUAN
Menurut teori hierarki kebutuhan manusia yang dikemukakan oleh Abraham Maslow,
manusia pada dasarnya memiliki lima kebutuhan yang bertingkat-tingkat mulai dari
kebutuhan yang paling dasar (asasi) sampai pada kebutuhan aktualisasi diri. (Purwanto,
2010:34). Berdasarkan teori tersebut, rumah merupakan kebutuhan dasar (fisiologis)
bagi manusia bersama dengan pakaian dan makanan. Sejalan dengan pendapat Silas
(1993) rumah merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia setelah sandang dan
pangan disamping pendidikan yang berfungsi sebagai tempat berlindung dan pengaman
manusia dari pengaruh dan gangguan alam/cuaca maupun makhluk lain. (Yosita,
Nurcahaya & Hartanti, 2015:14).
Pertumbuhan penduduk yang tinggi dapat menyebabkan problema ketersediaan
perumahan rakyat bagi negara-negara berpenduduk tinggi di dunia. Terutama di
Indonesia yang memiliki jumlah penduduk yang mencapai 265 juta jiwa, serta lahan
yang tersedia sebagai area pemukiman semakin terbatas. Menyebabkan pembangunan
perumahan berpindah dari pusat kota ke daerah pinggiran kota, bahkan sampai ke
daerah-daerah satelit sebagai daerah pendukung. Backlog rumah adalah salah satu
indikator yang digunakan oleh Pemerintah sebagaimana tertuang dalam Rencana
Strategis (Renstra) maupun Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) yang
terkait bidang perumahan untuk mengukur jumlah kebutuhan rumah di Indonesia.
(http://ppdp.id/konsep-backlog/# :28 Maret 2019).Untuk menyikapi angka backlog yang
tinggi, pemerintah telah berupaya untuk mengembangkan suatu kebijakan penyediaan
rumah sederhana dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat, terutama untuk

96
JEM: Jurnal Ekonomi dan Manajemen STIE Pertiba Pangkalpinang, Vol 6, No. 1, Edisi Jan-Juni 2020, hal 96-104

masyarakat golongan pendapatan rendah (MBR) yang kemampuan daya belinya juga
sangat rendah.
Semakin berkembangnya pertumbuhan perumahan subsidi, dan semakin
banyaknya developer yang berpartisipasi dalam sektor ini, menumbuhkan iklim
persaingan antar developer. Masing-masing menonjolkan kelebihan-kelebihan mereka
dalam kegiatan pemasaran produk mereka guna menciptakan peluang untuk menarik
pembeli. Status kepemilikan rumah di kota Pangkalpinang tahun 2016 mengalami
penurunan hingga 7.5% dan berlanjut pada tahun 2017 hingga 13.99% dibanding tahun
2015. Dan pada tahun 2018 mengalami peningkatan status. Dan dapat disimpulkan
bahwa sebanyak 23% dari jumlah KK (kartu keluarga) belum memiliki rumah pribadi.
Kecamatan Gabek merupakan satu dari enam kecamatan yang berada di bagian utara
kota Pangkalpinang. Dengan luas wilayah 34.211 km2dengan seluruh wilayah berupa
dataran tanah kering pada umumnya. Kecamatan Gabek terbagi menjadi enam wilayah
kelurahan yaitu Air Salemba, Gabek 1, Gabek 2, Selindung Baru, Selindung, dan
Jerabah Gantung. Memiliki populasi penduduk 25763 jiwa dengan mayoritas berprofesi
sebagai karyawan swasta, di ikuti PNS dan sisanya sebagai pedagang, polisi/ TNI dan
petani. Secara demografi, Kecamatan Gabek memiliki masyarakat yang heterogen
dalam hal budaya dan agama.

2. TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS


Manajemen
Menurut pandangan Kotler dan Keller (2009:6) manajemen pemasaran sebagai seni dan
ilmu memilh pasar sasaran dan mendapatkan, menjaga dan menumbuhkan pelanggan
dengan menciptakan, menyerahkan dan mengomunikasikan nilai dengan pelanggan
yang unggul.Sementara itu menurut pendapat Surpayanto dan Rosad (2015:3)
manajemen pemasaran adalah ilmu yang mempelajari perencanaan, pelaksanaan, dan
pengendalian terhadap produk (barang dan jasa), penetapan harga, pelaksanaan
distribusi, aktivitas promosi, yang dilakukan oleh orang tertentu, dengan proses tertentu,
yang ditunjang denagn bukti fisik untuk menciptakan pertukaran guna memenuhi
kebutuhan atau keinginan pelanggan, sehingga mencapai tujuan perusahaan.
Berdasarkan penjelasan dari para ahli, manajemen pemasaran merupakan penerapan
fungsi-fungsi manajemen pada proses pemasaran. Dengan kata lain, manajemen
pemasaran yaitu cara individu atau organisasi dalam menentukan pasar, menawarkan
nilai kepada pelanggan dan mendapatkan pertukaran yang menguntungkan dengan
menerapkan perencanaan, pelaksanaan, serta pengawasan terhadap produk dan
distribusinya.

Lokasi
Lokasi menentukan prestasi, merupakan ungkapan yang cukup tepat untuk segala jenis
kegiatan, demikian pula untuk kegiatan bisnis di sektor barang maupun jasa.Menurut
Buchari Alma (2003:103) mengemukakan bahwa ”Lokasi adalah tempat perusahaan
beroperasi atau tempat perusahaan melakukan kegiatan untuk menghasilkan barang dan
jasa yang mementingkan segi ekonominya”. Keberhasilandalam bidang properti terletak
pada lokasi properti itu sendiri. Selain itu, lokasi properti khususnya rumah harus
memperhitungkan aspek kenyamanan lingkungan rumah bagi pemilik rumah.
Berdasarkan penelitian Linghin Li pada tahun 2010 (Maoludyo dan Aprianingsih,
2015:2). Li mengungkapkan terdapat empat faktor utama yang mempengaruhi
pemilihan lokasi perumahan antara lain: 1). Jaringan transportasi (jarak ke jalan utama,

97
Pengaruh Lokasi, Harga dan Brand Image ……..Andriano Dwi Mardani, Ahmad Yani, dan Siti Napisah

jarak ke tempat kerja dan pusat kota), 2). Ketersediaan infrastruktur lingkungan
(ketersediaan sekolah, rumah sakit dan pasar). 3). Lingkungan masyarakat (lingkungan
aman, bebas bencana). 4). Atribut perumahaan itu sendiri (kenaikan harga jual).

Harga
Dalam kegiatan jual-beli barang atau jasa antara produsen dan konsumen maka akan
selalu berkaitan dengan harga. Produsen dapat menentukan harga produk yang dijualnya
untuk memperoleh keuntungan, sedangkan konsumen membutuhkan suatu produk
untuk kebutuhannya dan umumnya konsumen membeli produk yang sesuai dengan
daya belinya. Hal ini menunjukan bahwa harga berperan tinggi terhadap
produk.Menurut Kotler dan Amstrong (2008:345) harga adalah sejumlah uang yang
dikorbankan untuk suatu barang atau jasa, atau nilai dari konsumen yang ditukarkan
untuk mendapatkan manfaat atau kepemilikan atau penggunaan atas produk atau
jasa.Harga secara luas adalah jumlah nilai yang ditukar oleh konsumen untuk
memperoleh manfaat kepemilikan atau penggunaan suatu produk atau jasa. Di Provinsi
Kep. Bangka Belitung, harga eceran tertinggi (HET) perumahan subsidi sebesar Rp.
136.000.000 pada tahun 2018.(: Permen PUPR no. 425, 2015).

Brand Image (Citra Merek)


Sebuah brand/merek lebih dari sekedar nama atau identitas. Brand ialah sekelompok
nilai tambah yang menawarkan keuntungan fungsional dan psikologi kepada konsumen,
nilai yang tercermin pada kemasan, harga, warna, rasa, bau dan bentuk suatu produk
konsumen. Merek dapat menyederhanakan informasi, berkomunikasi dengan cepat dan
memudahkan keputusan untuk membeli. Menurut Rangkuti (2017:43) “Brand image
merupakan sekumpulan asosiasi merek yang terbentuk dibenak konsumen. Dimana
asosiasi merek adalah segala hal yang berkaitan dengan ingatan mengenai merek.” Citra
merek didefinisikan sebagai persepsi konsumen dan preferensi terhadap merek,
sebagaimana yang direfleksikan oleh berbagai macam asosiasi merek yang ada dalam
ingatan konsumen. Banyak penelitian tentang brand image menggunakan indikator
yang dikemukakan oleh Aaker and Biel (1993) dalam jurnal Fitriani et al (2013:27)
bahwa brand image dapat diukur melalui tiga indikator: 1). Corporate Image (citra
pembuat), yaitu sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan terhadap perusahaan pembuat
barang atau jasa. 2). User Image (citra pemakai), yaitu sekumpulan asosiasi yang
dipersepsikan konsumen terhadap pengguna produk. 3). Product Image (citra produk),
yaitu sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan konsumen terhadap barang atau jasa yang
digunakan.

Keputusan Pembelian
Keputusan (decision) berarti pilihan (choice), yaitu pilihan dari dua atau lebih
kemungkinan.Keputusan kaitannya dengan proses merupakan keadaan akhir dari suatu
proses yang lebih dinamis, yang diberi label pengambilan keputusan.Menurut
Shciffman dan Kanuk (2008:485) ”keputusan adalah seleksi satu tindakan dari dua
pilihan alternatif atau lebih.” Berdasarkan pendapat-pendapat para ahli diatas, maka
dapat ditarik sebuah pengertian bahwa keputusan pembelian adalah pemilihan satu
tindakan berdasarkan beberapa alternaitif pilihan untuk melakukan pembelian suatu
produk yang didasari dengan kesadaran akan kebutuhan dan keinginan.

98
JEM: Jurnal Ekonomi dan Manajemen STIE Pertiba Pangkalpinang, Vol 6, No. 1, Edisi Jan-Juni 2020, hal 96-104

Pengembangan Hipotesis
Hubungan lokasi terhadap keputusan pembelian.
Pada hasil penelitian dari Danny Harjanto dalam Jurnal Manajemen dan Start-Up Bisnis
(2006: vol.1, no.3), membuktikan bahwa lokasi memiliki kontribusi yang penting dalam
menentukan keputusan pembelian rumah. Ketika lokasi rumah memiliki letak yang
strategis dengan kondisi saluran pembuangan baik, memiliki akses mudah dijangkau,
memiliki kondisi lalu lintas lancar, dekat dengan pusat kegiatan ekonomi, dekat dengan
fasilitas pendidikan dan kesehatan akan berpengaruh dalam keputusan pembelian
rumah.

H1: Diduga terdapat pengaruh signifikan antara lokasi terhadap keputusan pembelian
perumahan subsidi di Kecamatan Gabek, Kota Pangkalpinang.

Hubungan harga terhadap keputusan pembelian.


Menurut kesimpulan dari penelitian Maoludyo, Faishal Tanjung dan Atik Aprianingsih
dalam jurnal ekonomi (2015: Vol. 4, No.4), Mayoritasresponden mengatakan harga
rumah sangat penting, serta tingkat bunga, jumlah uang muka, dan juga jumlah hipotek.
Sebagai aspek yang paling penting daripada yang lain, memimpin pada strategi harga
sangat penting pada industri ini. Yang terbaik bagi perusahaan untuk memberikan tidak
hanya harga rendah, tetapi juga sub-aspek lainnya.

H2: Diduga terdapat pengaruh signifikan antara harga terhadap keputusan pembelian
perumahan subsidi di Kecamatan Gabek, Kota Pangkalpinang

Hubungan brand image terhadap keputusan pengambil keputusan pembelian.


Berdasarkan penelitian Musay, Fransisca Paramitasari (2013:halaman) Brand image
yang terdiri dari citra perusahaan, citra pemakai, dan citra produk secara bersama-sama
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian. Perusahaan
diharapkan dapat terus meningkatkan dan mempertahankan citra dari perusahaan itu
sendiri dan juga citra dari produk-produk yang dihasilkan, karena kedua komponen
tersebut terbukti mampu menjadi patokan bagi konsumen dalam memutuskan untuk
membeli suatu produk.

H3: Diduga terdapat pengaruh signifikan antara brand image terhadap keputusan
pembelian perumahan subsidi di Kecamatan Gabek, Kota Pangkalpinang.
3. METODELOGI PENELITIAN
Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode survei. Penelitian
Kuantitatif adalah penelitian yang data penelitiannya berupa angka-angka dan
analisisnya menggunakan statistika (Sugiyono, 2011:7). Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh lokasi, harga dan brand Image terhadap keputusan pembelian
perumahan subsidi di Kecamatan Gabek Kota Pangkalpinang. Observasi dilakukan pada
april 2019 sampai juli 2019.

Teknik Analisis Data


Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan regresi linier
berganda. Pengujian dalam penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS 25.0.
Teknik analisis yang digunakan pada penelitian ini antara lain: 1). Uji Instrumen Data.

99
Pengaruh Lokasi, Harga dan Brand Image ……..Andriano Dwi Mardani, Ahmad Yani, dan Siti Napisah

2). Uji Asumsi Klasik. 3). Regresi Linier Berganda. 4). Uji Koefisien Determinasi. 5).
Uji Hipotesis.

4. HASIL PENELITIAN
Hasil Uji Validitas
Syarat minimum item instrumen dapat dianggap valid adalah kalau r hitung = 0,1809.
Berdasarkan hasil pengujian validitas instrument penelitian (kuesioner) dengan masing-
masing pertanyaan mendapatkan nilai rhitung lebih besardari 0.1809. Sehingga
keseluruhan instrumen penelitian tersebut dikatakan valid.

Hasil Uji Reliabilitas


Hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa semua variabel mempunyai koefisien Alpha
yang cukup besar yaitu diatas 0,60 sehingga dapat dikatakan semua konsep pengukur
masing-masing variabel dari kuesioner adalah reliabel yang berarti bahwa kuesioner
yang digunakan dalam penelitian ini merupakan kuesioner yang handal.

Hasil Uji Asumsi Klasik


Hasil Uji Normalitas
Berdasarkan tampilan grafik normal plot, terlihat grafikmemberikan pola distribusi yang
normal. Titik-titik (plot) menyebar disekitar garis diagonal serta penyebarannya
mengikuti arah garis diagonalnya. Dapa tdisimpulkan bahwa model regresi layak
digunakan karena memenuhi asumsi normalitas.

Hasil Uji Multikolnieritas


Hasil perhitungan nilai tolerance terlihat bahwa tidak ada variable independen yang
memiliki nilai tolerance <0,10 yang artinya tidak ada korelasi antara variable
independen. Demikian juga dengan hasil perhitungan nilai VIF, dari kedua variable
independen yang diuji tidak ada nilai VIF yang lebih dari 10, maka dapat disimpulkan
bahwa tidak ada multikolinieritas antara variable independent dalam model regresi.

Hasil Uji Heteroskedastisitas


Hasil grafik Scatterplotyang digunakan, memperlihatkan bahwa titik-titik menyebar
secara acak serta tersebar diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu y, serta tidak
mempunyai pola yang jelas atau tidak membentuk suatu pola. Untuk itu dapat
disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model
regresi layak dipakai sebagai alat prediksi.

Hasil Regresi Linear Berganda


Hasil analisis regresi diperoleh persamaan regresiY = 0,440 + 0,332X1+ 0,224X2 +
0,453X3 + e. Konstanta positif pada setiap variabel menunjukan bahwa apabila lokasi
(X1), harga (X2), dan brand image (X3) mengalami peningkatan maka akan
berpengharuh terhadap peningkatan keputusan pembelian (Y). Apabila variabel lokasi
(X1) mempengaruhi penjualan sebesar 0,332 atau berpengaruh secara positif yang
artinya jika lokasi (X1) meningkat sebesar 1%, maka penjualan akan meningkat 0,332%.
Dengan ketentuan variabel harga (X2) dan brand image (X3) pada nilai tetap.

100
JEM: Jurnal Ekonomi dan Manajemen STIE Pertiba Pangkalpinang, Vol 6, No. 1, Edisi Jan-Juni 2020, hal 96-104

Tabel 4.1
Hasil Regresi Linear Berganda
Standardized
UnstandardizedCoefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta
1 (constant) ,440 1,834
Lokasi ,322 ,076 ,310
Harga ,224 ,094 ,185
Brand Image ,453 ,086 ,409
Sumber: Data Primer Diolah, 2019

Hasil Uji Koefisien Determinasi


Nilai koefisien determinasi (R2) menunjukkan angka Adjusted R Square 0,525 atau
52,5% yang berarti variasi keputusanpembelian dapat dijelaskan oleh variabel lokasi,
harga, danbrand image. Sisanya 0,475 atau 47,5% dapat dijelaskan oleh variabel
lainnya yang diluar penelitian seperti: kualitasproduk, sikap konsumen, promosi, gaya
hidup, dan lain-lain.

Hasil Uji Hipotesis


Dari hasil perhitungan yang diperoleh t hitung untuk X1 sebesar 4,226dengan
signifikansi sebesar 0,000, menunjukkan variabel lokasi memiliki pengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan pembelian. Besaran t hitung untuk X2 sebesar
2,386dengan signifikansi sebesar 0,000, menunjukkan variabel harga memiliki
pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Dan t hitung untuk X3
sebesar 5,276dengan signifikansi sebesar 0,000, menunjukkan variabel brand
imagememiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Serta
hasil perhitungan uji F, didapat nilai F hitungsebesar 44.553> F tabel yaitu 2,68 dan
nilai p = 0,000 < 0,05, maka hipotesis H1 diterima, berarti variabel independen secara
bersama-sama atau simultan mempengaruhi variabel dependen secara signifikan.
5. KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil pengujian serta analisis yang dilakukan dalam penelitian pengaruh
lokasi, harga dan brand image terhadap keputusan pembelian perumahan di Kecamatan
Gabek, Kota Pangkalpinang dapat ditarik kesimpulan bahwa lokasi, harga dan brand
image berpengaruh positif dan sugnifikan terhadap keputusan pembelian. Para
pengembang diharapkan memilih lokasi perumahan sesuai dengan keinginan calon
konsumen sebagai target pasar, seperti dekat dengan pusat kota. Selain itu, pengembang
juga dapat meningkatkan nilai lokasi dengan penyediaan fasilitas umum, bebas bencana
banjir, serta memperhatikan kelengkapan sarana dan prasarana pendukung perumahan
lainnya agar kenyamanan penghuni perumahan semakin meningkat.
Pengembang perumahan subsidi dapat menetapkan harga yang sesuai dengan
manfaat yang didapatkan konsumen, yang nantinya mampu mempengaruhi keputusan
pembelian konsumen. Memimpin pasar dengan menerapkan strategi harga, akan sangat
berpengaruh pada bisnis ini. Pengembang perumahan subsidi diharapkan mampu
menjaga persepsi konsumen terhadap image positif yang telah dimiliki. Pada pasar
persaingan sempurna, selisih kecil keunggulan akan berdampak besar pada keputusan
konsumen untuk melakukan pembelian. Peneliti mengharapkan agar penelitian ini dapat
berguna bagi mahasiswa yang melakukan penelitian serupa atau melakukan penelitian
lanjutan atas topik yang sama dengan memperluas variabel-variabel yang akan diteliti

101
Pengaruh Lokasi, Harga dan Brand Image ……..Andriano Dwi Mardani, Ahmad Yani, dan Siti Napisah

dan sebaiknya kuisioner yang disebar dikemas yang menarik agar responden semakin
berpartisipasi dalam mengisi kuisioner penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

[ 1] Alma, Buchari. 2003. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Edisi 2. Bandung:
Alfabeta.
[ 2] Badan Pusat Statistik Kota Pangkalpinang. 2018. Kota Pangkalpinang Dalam Angka
2018.(http://pangkalpinangkota.bps.go.id. Diakses 25 Maret 2019
[ 3] __________. 2016. Indikator Kesejahteraan Rakyat Kota Pangkalpinang 2016.
(http://pangkalpinangkota.bps.go.id. Diakses 25 Maret 2019).
[ 4] __________. 2016. Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Pangkalpinang
2015.(http://pangkalpinangkota.bps.go.id. Diakses 25 Maret 2019).
[ 5] __________. 2018. Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Pangkalpinang
2018.(http://pangkalpinangkota.bps.go.id. Diakses 25 Maret 2019).
[ 6] __________. 2018. Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Pangkalpinang
2017.(http://pangkalpinangkota.bps.go.id. Diakses 27 Maret 2019).
[ 7] Basu, Swastha. 2002. Manajemen Pemasaran. Edisi Kedua. Cetakan Kedelapan.
Jakarta: Penerbit Liberty.
[ 8] Basu, Swastha dan Irawan. 2003. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta :
Liberty.
[ 9] Cannon, Joseph P. William J. Perreault, Jr. dan E. Jerome McCarthy. dis2008.
Pemasaran Dasar, Edisi 16 Pendekatan Manajerial Global Buku I. Alih Bahasa Afia R.
Fitriani dan Ria Cahyani. Jakarta: Salemba Empat.
[ 10] Dinawan. 2010. Kualitas Produk : Alat Strategi Yang Penting, Free Press. Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada
[ 11] Darmanto dan Sri Wardaya. 2016. Manajemen Pemasaran Untuk Mahasiswa, Usaha
Mikro, Kecil, dan Menengah. Yogyakarta: Deepublish
[ 12] Evisastra, Masud, Erwin dan Suhardi. "Analisis Pengaruh Disiplin, Motivasi,
Kompetensi Dan Kepemimpinan, Terhadap Kinerja Serta Dampaknya Pada Prestasi
Kerja Dan Kepuasan Kerja." JEM Jurnal Ekonomi dan Manajemen 4.1 (2018): 32-52.
[ 13] Ferdinand, Augusty. 2014. Metode Penelitian Manajemen Pedoman Penelitian untuk
Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi Ilmu Manajemen. Semarang :Badan Penerbit
Universitas Diponegoro
[ 14] Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Edisi
Ketujuh. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro
[ 15] Harjanto, Danny. 2015. Pengaruh Harga dan Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian
Rumah Pada CV. Interhouse Design. Jurnal Manajemen dan Start-Up Bisnis. Vol. 1,
No. 3. Agustus 2016 (https://journal.uc.ac.id. 28 Maret 2019)
[ 16] Harjanto, Eddy. 2015. Manajemen Operasi Edisi Ketiga. Jakarta.: Grasindo
[ 17] Harsanto, Budi. 2013. Dasar Ilmu Manajemen Operasi.Sumedang: Unpad Press
[ 18] Heizer, Jay dan Barry Render. 2015.Operations Management (Manajemen Operasi),
ed.11, Penerjemah: Dwi Anoegrah Wati S dan Indra Almahdy, Jakarta: Salemba empat
[ 19] Indrawan, Rully., Poppy Yaniawati. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif,
dan Campuran untuk Manajemen, Pembangunan, dan Pendidikan. Bandung : PT.
Refika Aditama.
[ 20] Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum BPK RI. 2016. PP No. 64 Tahun 2016
tentang Pembangunan Perumahan Masyarakat Berpenghasilan Rendah.
(https://peraturan.bpk.go.id : 25 Juni 2019)
[ 21] Katili, Putiri Bhuana. Et al. 2016. Pengaruh Brand Image dan Event Marketing
Terhadap Keputusan Pembelian Rumah. (Studi Kasus: Perumahan Citra Garden BMW

102
JEM: Jurnal Ekonomi dan Manajemen STIE Pertiba Pangkalpinang, Vol 6, No. 1, Edisi Jan-Juni 2020, hal 96-104

Cilegon). Jurnal Vol 19, No 1 (2016). (http://journal.uta45jakarta.ac.id : Diakses 28


Maret 2019).
[ 22] Keller, Kevin Lane, 2003, Strategic Brand Management, Building, Measuring, and
Managing Brand Equity. New Jersey: Prentice Hall.
[ 23] Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. 2017. Kementerian PUPR
Bertindak Tegas Terhadap Pelanggaran KPR Subsidi. (www.pu.go.id : 21 Juni 2019)
[ 24] Kotler,Philip. 2008. Manajemen Pemasaran. Edisi 12 Jilid 2. Jakarta: Indeks
[ 25] Kotler,Philip. & Armstrong, Gary. 2006. Prinsip-prinsip Pemasaran.
EdisiKeduabelas.Jakarta : Erlangga.
[ 26] Kotler,Philip. dan Kevin L. Keller.2016. Marketing Management 16 edition. New
Jersey: Pearson.
[ 27] Bank Tabungan Negara. 2017. KPR BTN Subsidi. (www.btn.co.id : 26 Juni 2019).
[ 28] Lo, Benny. 2014. Properti MODERAT (Modal Dengkul dan Urat) Kiat Untuk Memulai
dan Menjadi Profit Di Bisnis Properti. Yogyakarta: CV. Andi Offset
[ 29] Lupiyoadi, Rambat. 2013. Manajemen Pemasaran Jasa Berbasis Kompetensi.Edisi
ketiga. Jakarta: Salemba Empat.
[ 30] Machfoedz, Mahmud. 2010.Komunikasi Pemasaran Modern.Yogyakarta: Cakra Ilmu
[ 31] Mahardini, Ismi. 2012. Analisis Pengaruh Harga, Pendapatan, Lokasi, dan Fasilitas
Terhadap Permintaan Rumah Sederhana.Skirpsi. Universitas Diponegoro. Semarang.
[ 32] Maoludyo and, Faishal Tanjung dan Atik Aprianingsih. 2015. Factors Influencing
Consumer Buying Intention For Housing Unit In Depok. Jurnal Of Business And
Management Vol. 4, No. 4, 2015: 484-493. (http://journal.sbm.itb.ac.id. Diakses 28
Maret 2019).
[ 33] Musay, Fransisca Paramitasari. 2013. Pengaruh Brand Image Terhadap Keputusan
Pembelian (Surve Pada Konsumen KFC Kawi Malang). Jurnal Administrasi Bisnis Vol
3, No 2 Juli 2013.(administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id. Diakses 28 Maret 2019).
[ 34] Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan Kementrian PUPR. Tanpa Tahun.
Data dan Informasi Backlog. (http://ppdpp.id. Diakses 28 Maret 2019).
[ 35] Purwanto, Djoko. 2011. Komunikasi Bisnis Edisi 4. Jakarta: Penerbit Erlangga.
[ 36] Rangkuti, Freddy. 2002. Teknik Mengukur dan Strategi Meningkatkan Kepuasan
Pelanggan dan Analisis Kasus PLN-JP. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
[ 37] __________. 2017. The Power Of Branded. Teknik Mengelola Brand Equity dan
Strategi Pengembangan Merk. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Umum.
[ 38] Rosyidatul Ulfiah, Nilam. 2017. Analisis Pengaruh Brand Image dan Word of Mouth
Serta Harga Terhadap Minat Pembelian Ulang Produk Amanda Brownies Jember.
Skripsi. Universitas Jember. Jember.
[ 39] Santoso, Budi dan Achmad Adhito. 2013. Lokasi Emas Properti. Jakarta: Elex Media
Komputindo
[ 40] Silalahi, Ulber. 2011. Asas-Asas Manajemen. Bandung: PT. Refika Aditama.
[ 41] Simamora, Bilson.2002. Panduan Riset Perilaku Konsumen. Jakarta: PT.Gramedia
Pustaka Utama.
[ 42] Sugiyono.2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&amp;D. Bandung:
Alfabeta.
[ 43] Santoso, Singgih. 2014. Statistik Multivariat Edisi Revisi. Jakarta: PT Elex Media.
Komputindo.
[ 44] Schiffman, Leon dan Leslie Lazar Kanuk. 2008. Perilaku Konsumen Ed. Ketujuh. Alih
Bahasa Oleh Zoelkifli Kasip. Jakarta: PT Indeks.
[ 45] Setiadi, N.J. 2003. Perilaku Konsumen : Konsep dan Implikasi Untuk. Strategi dan
Penelitian Pemasaran. Bogor: Kencana.
[ 46] Sulastri, Lilis. 2014. Manajemen Sebuah Pengantar Sejarah, Tokoh, Teori dan Praktik.
Bandung. La Goods Publishing.
[ 47] Sunjoyo et al. 2013. Aplikasi SPSS untuk Smart Riset. Bandung : Alfabeta.

103
Pengaruh Lokasi, Harga dan Brand Image ……..Andriano Dwi Mardani, Ahmad Yani, dan Siti Napisah

[ 48] Suprayanto, RW. dan Rosad. 2015. Manajemen Pemasaran Dilengkapi 45 Judul
Penelitian dan Kasus Sehari-hari di Indonesia. Bogor: In Media.
[ 49] Sriyadi. 1991. Bisnis Pengantar Ilmu Perusahaan Modern. Semarang: IKIP Press.
[ 50] Tjiptono, Fandy. 2002. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Penerbit Andi Offset.
[ 51] __________. 2008. Sevice Management. Yogyakarta : CV. Andi Offset.
[ 52] __________.2014. Pemasaran Jasa. Yogyakarta : CV. Andi Offset.
[ 53] Walumas Property. 2019. Dukungan Pemerintah Untuk Pengembangan Rumah
Subsidi.(http://walumas.com. Diakses 28 Maret 2019).
[ 54] Yosita, Nurcahaya dan Hartanti. 2015. Strategi Perencanaan dan Perancangan
Perumahan Pada Era Kontemporer. Yogyakarta: Penerbit Deepublish
[ 55] Zaputera, H., Amri, A., & Radiansyah, A. (2020). Pengaruh Kualitas Produk, Kualitas
Layanan, dan Citra Merek terhadap Kepuasan Konsumen yang berdampak pada
Loyalitas Konsumen. JEM Jurnal Ekonomi Dan Manajemen, 5(2), 34-52. Retrieved
from http://www.stiepertiba.ac.id/ojs/index.php/jem/article/view/79
[ 56] Zimmerer, T.W., Scarborough, N.M., dan Wilson, D. 2009. Kewirausahaan dan
Manajemen Usaha Kecil. Edisi 5. Buku 2. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

104

Anda mungkin juga menyukai