Anda di halaman 1dari 15

Proceding Seminar Nasional Kewirausahaan, 2(1), 2021, hal 60-74

ISSN 2714-8785
DOI: http://dx.doi.org/10.30596%2Fsnk.v2i1.8219

Dampak Harga Terhadap Minat Beli Dengan Kualitas Produk Sebagai


Variabel Intervening pada UMKM ikan lele di Desa Purwodadi
Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang

Nel Arianty1
Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah
Sumatera Utara
nelarianty@umsu.ac.id

Robby Gunawan2
Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah
Sumatera Utara
robbygunawan@gmail.com

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh harga terhadap minat beli dengan kualitas
produk sebagai variabel intervenig pada Usaha Kecil Menengah Ikan Lele di Desa Purwodadi
Kecamatan Pagar Merbau. Penelitian ini menggunakan penelitian asosiatif dengan sampel sebanyak
100 responden yang merupakan konsumen UKM ikan lele di Desa Purwodadi Kecamatan Pagat
Merbau. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik angket. Teknik analisis
data dalam penelitian ini menggunakan variabel intervening sebagai penghubung antara satu variabel
bebas yaitu harga dengan variabel terikat yaitu minat beli

Kata Kunci : Harga, Kualitas Produk, dan Minat Beli

PENDAHULUAN

Usaha umkm ikan lele di desa Purwodadi di dominasi dusun satu yang mempunyai dua
tempat ternak lele yang salah satunya merupakan salah satu usaha umkm terbesar di Kecamatan Pagar
merbau, usaha umkm tersebut memiliki luas 6 rantai yang terdiri dari 5 kolam yang bisa menampung
kurang lebih 15.000 ekor perkolam nya. Sedangkan untuk usaha umkm ikan lele lainnya hanya
memiliki lahan seluas 1 rantai dan menampung 13.000 ikan lele per kolamnya. Pada saat masa panen
pemilik usaha umkm ikan lele biasanya menjual ikan mereka ke agen atau pengepul, sedangkan untuk
umkm ikan lele terbesar biasanya tidak hanya menjual ke pengepul namun pemilik usaha juga
menjual ke tempat pemancingan ikan, pemilik usaha warung makan, dan juga ke konsumen langsung
(ibu rumah tangga).Pada masa pandemic covid 19 ini terjadi penurunan minat beli dari kalangan
konsumen langsung, ini di karena berkurangnya mata pencarian konsumen dan juga karena kurangnya
kualitas produk. Kurangnya kualitas produk dan tidak berkurangnya harga membuat minat beli pada
konsumen menurun. Kualitas produk merupakan salah satu komponen penting dalam menciptakan
maupun mempertimbangkan strategi dalam suatu perusahaan, apabila kualitas produk yang dihasilkan
bagus maka akan menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen dalam menentukan pilihan untuk
membeli suatu produk , sebaliknya jika kualitas produk buruk atau tidak sesuai dengan harapan, maka
konsumen akan beralih pembeliannya pada produk yang sejenis lainnya. Untuk mencapai kualitas
produk yang diharapkan maka diperlukan suatu standarisasi kualitas , cara ini bertujuan untuk
menjaga produk yang dihasilkan mampu memenuhi standar yang telah ditetapkan sehingga tepat pada
segmentasi pasar yang dituju. Suatu produk dapat dikatakan berkualitas jika produk tersebut
memenuhi kebutuhan dan keinginan pembeli (Arianty, 2015a).
Harga jual pada dasarnya ialah tawaran kepada para konsumen yang di tuju. Apabila konsumen
menerima harga yang ditawarkan maka produk itu akan laku, sebaliknya jika konsumen menolaknya
maka akan dilakukan peninjauan kembali harga jualnya. Dengan demikian diperlukannya penetapan
harga yang tepat, penetapan harga sangat penting guna menarik perhatian konsumen. Harga yang

60
Proceding Seminar Nasional Kewirausahaan, 2(1), 2021, hal 60-74
ISSN 2714-8785
DOI: http://dx.doi.org/10.30596%2Fsnk.v2i1.8219

tepat ialah harga yang sepadan dengan kualitas produk suatu barang. Para pemasar berusaha keras
untuk mencapai target tertentu melalui komponen-komponen penetapan harga (Philip Kotler &
Keller, 2012). Menurut (Philip Kotler & Amstrong, 2014) harga memiliki 4 indikator yaitu 1)
Keterjangkauan Harga, 2) Harga Sesuai Kemampuan. 3) Harga Sesuai Kualitas, 4) Kesamaan Harga
Dengan Manfaat.
Dampak harga terhadap minat beli dapat diukur dengan variabel kualitas produk yang
digunakan sebagai variabel intervening atau mediasi.

KAJIAN TEORI
Minat Beli
Menurut (Schiffman & Kanuk, 2007), mengemukakan bahwa purchase intention merupakan
aktifitas psikis yan timbul karena adanya perasaan dan pikiran terhadap sesuatu barang atau jasa yang
diinginkan.Minat beli konsumen merupakan keinginan tersembunyi dalam benak konsumen (Savitri
& Patricia, 2020). Minat Beli Konsumen adalah inisiatif responden dalam pengambilan keputusan
untuk membeli sebuah produk (Sepang & Joel, 2014). untuk menarik konsumen, pengusaha juga bisa
memaksimalkan indikatornya yang terkandung dalam bauran pemasaran yaitu penelitian dan
pengembangan pasar, produk, harga, lokasi atau tempat usaha, dan promosi (To attract consumers,
entrepreneurs could maximise the indicators contained in the marketing mix, namely research and
development of the market, the product, the price, the location or place of business, and promotion)
(Daulay & Saputra, 2019). Menurut ((Priansa, 2017) Tahapan minat beli konsumen dapat dipahami
melalui model AIDA sebagai berikut: 1) Perhatian (Attention), 2) Tertarik (Interest), 3) Hasrat
(Desire), dan 4) Tindakan (Action).

Harga
Harga merupakan suatu cara bagi seorang penjual untuk membedakan penawarannya dari para
pesaing sehingga penetapan harga dapat dipertimbangkan sebagai bagian dari fungsi diferensiasi
barang dalam pemasaran, harga juga bersifat sangat relatif (Zulaicha & Irawati, 2016). Menurut
(Kotler & Keller, 2012) Harga adalah sejumlah uang yang ditagih atas suatu produk atau jasa, atau
jumlah semua nilai yang diberikan oleh pelanggan untuk mendapatkan keuntungan dari memiliki atau
menggunakan suatu produk atau jasa. Harga adalah sesuatu yang harus diberikan kepada pelanggan
untuk mendapatkan keunggulan yang diawarkan oleh bauran pemasaran (Arianty, 2015b). Harga
adalah sejumlah uang dan barang yang dibutuhkan untuk mendapatkan kombinasi dari barang lain
yang disertai dengan pemberian jasa (Kotler, 2013). Harga dalam keputusan pembelian dapat menjadi
faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian untuk memengaruhi keputusan konsumen dalam
pembelian suatu produk, pemasar biasanya memodifikasi harga mereka. Pemahaman konsumen
terhadap harga mempunyai dampak yang penting terhadap penetapan kebijakan harga. Konsumen
dapat mempunyai ekspektasi atas hubungan harga dengan kualitas.
Menurut tangggapan dari (Alma, 2016) . "yang melampirkan bahwa teori ekonomi, pengertian
harga, nilai dan utility ialah konsep yang berhubungan dengan penetapan harga. Tujuan penetapan
harga terbagi menjadi tiga orientasi, yaitu (Arianty, 2015b): 1) Pendapatan, hampir sebagian besar
bisnis berorientasi pada pendapatan, hanya perusahaan nirliba atau pelayanan jasa publik yang
biasanya berfokus pada titik impas, 2) Kapasitas, beberapa sektor bisnis biasanya menyelaraskan
antara permintaan dan penawaran dan memanfaatkan kapasitas produksi maksimal, dan 3) Pelanggan,
biasanya penetapan harga yang diberikan cukup representatif dengan mengakomodasi segala tipe
pelanggan, segmen pasar dan perbedaan daya beli dengan menggunakan sisitem diskon.
Tujuan penetapan harga merupakan hal yangpenting dalam menghadapi persingan dengan para
perusahaan lain dimana tujuan penetapan harga ini dilakukan konsisten untuk menghadapi pesaing
yakni tujuan penetapan harga adalah berorientasi pada laba dengan mengabaikan harga pesaing
(Arianty, 2015b). Menurut (Abdullah & Tantri, 2010), Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi
tingkat harga sebagai berikut: 1) Keadaan Perekonomian, 2) Penawaran dan Permintaan, 3) Elastisitas
Permintaan, 4) Persaingan, 5) Biaya, 6) Tujuan manajer, dan 7) Pengawasan Pemerintah. Menurut
(Kotler & Armstrong, 2014), Ada empat ukuran yang mencirikan harga, adalah: 1) Keterjangkauan

61
Proceding Seminar Nasional Kewirausahaan, 2(1), 2021, hal 60-74
ISSN 2714-8785
DOI: http://dx.doi.org/10.30596%2Fsnk.v2i1.8219

harga, 2) Harga sesuai kemampuan atau daya saing harga, 3) Kesesuaian harga dengan kualitas
produk, dan 4) Kesamaan harga dengan manfaat.

Kualitas Produk
Kualitas produk (product quality) adalah keseluruhan ciri serta sifat barang dan jasa yang
berpengaruh pada kemampuan dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan yang dinyatakan maupun
yang tersirat, yang dilakukan secara langsung atau tatapmuka antara penjual dengan calon konsumen
dalam proses memperkenalkan produk, proses penyampaian informasi kepada konsumen dan
membujuk mereka agar membeli produk melalui komunikasi pribadi (Purnama & Rialdy, 2019).
Kualitas produk (product quality) adalah kemampuan suatu produk untuk melaksanakan fungsinya
meliputi, daya tahan keandalan, ketepatan kemudahan operasi dan perbaikan, serta atribut bernilai
lainnya (Habibah & Sumiati, 2016).
Kualitas produk adalah sejauh mana ataupun seberapa besar tingkat kelayakan suatu produk atau
jasa itu digunakan yang dapat memuaskan konsumen dan mengadakan perbaikan setidaknya ada yang
kurang di sebuah inovasi suatu produk (Arianty, 2015b). Sedangkan menurut (Kotler & Keller, 2012),
Kualitas produk adalah karakteristik dari produk dalam kemampuan untuk memenuhi kebutuhan
kebutuhan yang telah ditentukan dan bersifat laten. Kualitas produk merupakan hal penting yang
harus diperhatikan oleh para pedagang, termasuk pedagang UMKM agar dapat bersaing dipasaran
untuk tercapainya kepuasan konsumen. Adapun tujuan kualitas produk adalah sebagai berikut : 1)
Mengusahakan agar barang hasil produksi dapat mencapai standar yang telah ditetapkan, 2)
Mengusahakan agar biaya inspeksi dapat menjadi sekecil mungkin, 3) Mengusahakan agar biaya
desain dari produksi tertentu menjadi sekecil mungkin, 4) Mengusahakan agar biaya produksi dapat
menjadi serendah mungkin (Ta‟arufi & Yamit, 2017).
Menurut (Kotler & Keller, 2012), Terdapat beberapa manfaat yang diperoleh dengan menciptakan
kualitas produk yang baik, yaitu: 1) Meningkatkan reputasi perusahaan, 2) Menurunkan biaya, 3)
Meningkatkan pangsa pasar, 4) Dampak internasional, 5) Adanya tanggung jawab produk, 6) Untuk
penampilan produk, 7) Mewujudkan kualitas yang dirasakan penting. Faktor-faktor yang saling
berhubungan dan bermanfaat Karena konsumen akan selalu berupaya menemukan nilai tertinggi dari
produk yang tersedia. Apabila sebuah produk yang berkualitas sudah lengket dikepala konsumen,
maka perusahaan memiliki peluang besar untuk memperoleh keuntungan dan bertahan dalam
bisnisnya (Arianty, 2015b).

METODE
Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan asosiatif penelitian
asosiatif merupakan pendekatan yang menjelaskan hubungan antara dua variabel atau lebih, tetapi
tidak membuktikan variabel mana yang jadi penyebab dan mana yang menjadi akibat.
Sedangkan jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang
menekankan fenomena-fenomena objektif yang dikaji secara kuantitatif. Penelitian ini dilakukan
dengan menggunakan angka-angka pengelolaan statistik, struktur dan percobaan terkontrol.
Adapun tempat penelitian ini dilaksanakan di UMKM ikan lele di Desa Purwodadi Kecamatan
Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
konsumen ikan lele di Desa Purwodadi Kecamatan Pagar Merbau yang tidak diketahui jumlahnya.
Sedangkan sampel pada penelitian ini sebanyak 100 orang, dimana dalam sehari peneliti menyebarkan
kuesioner kepada 10 orang dan dilakukan selama 10 hari. Berdasarkan jumlah penyebaran kuesioner
maka peneliti menetapkan sampel sebanyak 100 orang.

Teknik Pengumpulan Data


Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :
a. Observasi

62
Proceding Seminar Nasional Kewirausahaan, 2(1), 2021, hal 60-74
ISSN 2714-8785
DOI: http://dx.doi.org/10.30596%2Fsnk.v2i1.8219

Observasi adalah pengumpulan data yang dilakukan dengan mengamati secara langsung
kondisi objek penelitian pada UMKM ikan lele.
b. Studi Dokumentasi/Studi Pustaka
Studi dokumentasi yaitu melakukan pengumpulan data dengan cara membaca dan mempelajari
dokumen, buku-buku, Literature yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
c. Daftar Pernyataan (Kuesioner)
Kuesioner yaitu teknik pengumpulan data dengan cara menyiapkan satu set pernyataan yang
tersusun secara sistematis dan standar yang diberikan kepada pararesponden untuk dijawab
tentang variabel kualitas produk dan harga terhadap mina beli, kemudian dari jawaban itu
diberikan skornya dengan skala likert.

Teknik Analisis Data


Teknik analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah menggunakan regresi jalur atau analisis
jalur dengan metode analisis 2 jalur dikarenakan menggunakan variabel intervening sebagai
penghubung antara satu variabel bebas yaitu harga terhadap variabel terikat yaitu minat beli. Menurut
(Yudiatmaja, 2017) analisis jalur digunakan untuk menganalisis hubungan sebab akibat antara
variabel eksogen dan variabel endogen. Di mana pengertian variabel eksogen adalah variabel yang
tidak ada penyebab eksplisitnya atau dalam diagram tidak ada anak panah yang menuju ke arahnya.
Sedangkan variabel endogen adalah variabel yang ada penyebab eksplisitnya atau dalam diagram ada
anak panah yang menuju ke arahnya. Analisis data ini berguna untuk mengetahui atau menjawab
rumusan masalah yang ada pada penelitian ini melalui data-data yang diperoleh.
Berdasarkan pada gambar kerengka konseptual di atas terdapat persamaan dengan menggunakan
metode analisis 2 jalur yaitu sebagai berikut :
Persamaan :
X3 = P IXI + P 2X2 + el
Y = P 3X3 + P 4X2 + e2 (Juliandi, dkk 2014)
Dalam menganalisis data-data tersebut menggunakan aplikasi SEM-PLS, adapun langkah-langkah
dan tahapan antara lain :
1. Analisis Model Struktural
Menurut (Deviyanti, 2020) model jalur struktural atau yag sering disebut juga inner model,
menggambarkan hubungan antara variabel laten/konstruk.
a. R-square
R-Square adalah ukuran proporsi variasi nilai variabel yang dipengaruhi (terikat) yang
dapat dijelaskan oleh variabel yang mempengaruhinya (bebas).Ini berguna untuk
memprediksi apakah model adalah baik/buruk (Juliandi, 2018b).
Menurut (Juliandi, 2018a) Kriteria dalam penilaian R-Square adalah :
1) Jika nilai R-square = 0,75 maka model adalah lemah
2) Jika nilai R-Square = 0,50 maka model adalah sedang
3) Jika nilai R-Square = 0,25 maka model adalah lemah
b. F-square
Pengukuran f-Square atau f2 effect size adalah ukuran yang digunakan untuk menilai
dampak relatif dari suatu variabel yang mempengaruhi (terikat) terhadap variabel yang
dipengaruhi (bebas). Pengukuran f2 (f-Square) disebut juga efek perubahan R2. Artinya,
perubahan nilai R2 saat variabel terikat tertentu dihilangkan dari model, akan dapat
digunakan untuk mengevaluasi apakah variabel yang dihilangkan memiliki dampak
substantif pada konstruk variabel bebas (Juliandi, 2018b).
Kriteria F-square menurut (Juliandi, 2018b) :
1) Jika nilai F2 = 0.02  efek yang kecil dari variabel eksogen terhadap variabel
endogen.
2) Jika nilai F2 = 0.15  efek yang sedang/berat dari variabel eksogen terhadap variabel
endogen.

63
Proceding Seminar Nasional Kewirausahaan, 2(1), 2021, hal 60-74
ISSN 2714-8785
DOI: http://dx.doi.org/10.30596%2Fsnk.v2i1.8219

3) Jika nilai F2 = 0.35  efen yang besar dari variabel eksogen terhadap variabel
endeogen.
2. Mediation effect
a) Direct effect
Tujuan analisis direct effect (pengaruh langsung) berguna untuk menguji hipotesis
pengaruh langsung suatu variabel yang mempengaruhi (eksogen) terhadap variabel yang di
pengaruhi (endogen)(Juliandi, 2018b). Kriteria pengukuran dirrect effect antara lain
(Juliandi, 2018b) :
1) Jika nilai P-Values < 0.05, maka signifikan
2) Jika nilai P-Values > 0,05, maka tidak signifikan.
b) Indirect Effect
Pengertian Analisis indirect effect berguna untuk menguji hipotesis pengaruh tidak
langsung suatu variabel yang mempengaruhi (eksogen) terhadap variabel yang dipengaruhi
(endogen) yang diantarai/dimediasi oleh suatu variabel intervening (variabel mediator)
(Juliandi, 2018b). Menurut (Juliandi, 2018a) Kriteria penilaian Indirect Effect adalah:
1) Jika nilai P-values < 0,05 maka signifikan yang artinya variabel mediator
memediasi pengaruh suatu variabel yang mempengaruhi terhadap suatu variabel
yang di pengaruhi. Dengan kata lain pengaruh nya tidak langsung.
2) Jika nilai P-values > 0,05 maka tidak signifikan yang artinya variabel mediator
tidak memeditasi pengaruh suatu variabel yang mempengaruhi terhadap suatu
variabel yang di pengaruhi. Dengan kata lain pengaruh nya adalah langsung.
c) Total Effect
Adalah efek dari berbagai hubungan, efek total merupakan gabungan antara efek langsung
dan efek tidak langsung (Juliandi, 2018b).

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil Penelitian
Pada penelitian ini analisis data yang digunakan menggunakan Structural Equational Modelling
(SEM) dengan menggunakan Smart-PLS 3.0. Berikut ini model dan langkah-langkah menganalisis
data untuk penelitian ini.
Pada analisis SEM-PLS dengan menggunakan variabel intervening. Adapun langkah-langkah
analisis data untuk model jika menggunakan variabel interventing adalah sebagai berikut :
1. Analisis model pengukuran struktural (inner model)
1) R-(Square)
2) F-(Square)
2. Efek Mediasi (Mediation Effect)
1) Pengaruh langsung (Dirrect Effect)
2) Pengaruh Tidak Langsung (Indirect Effect)
3) Pengaruh Total (Total Effect)

Analisis Model Pengukuran Struktural (Inner Model)


Analisis model struktural ini akan menganalisis hubungan antara variabel yaitu variabel bebas
dan variabel terikat serta hubungan diantaranya :
1) R-Square
R-Square adalah ukuran proporsi variasi nilai variabel yang dipengaruhi (endogen) yang
dapat dijelaskan oleh variabel yang mempengaruhinya (eksogen). Ini berguna untuk memprediksi
apakah model adalah baik/buruk (Juliandi, 2018b).
Menurut (Juliandi, 2018a) Kriteria dalam penilaian R-Square adalah :
1) Jika nilai R-square = 0,75 maka model adalah kuat
2) Jika nilai R-Square = 0,50 maka model adalah sedang
3) Jika nilai R-Square = 0,25 maka model adalah lemah (buruk)
Tabel

64
Proceding Seminar Nasional Kewirausahaan, 2(1), 2021, hal 60-74
ISSN 2714-8785
DOI: http://dx.doi.org/10.30596%2Fsnk.v2i1.8219

R-Square
R-Square R-Square Adjusted
X3 0.878 0.872
Y 0.966 0.964
Kesimpulan pada pengujian R-Square adalah sebagai berikut:
a. R-Square Adjusted model jalur 1 = 0,872 artinya kemampuan variabel X 1 yaitu
Keterjangkauan Harga, X2 yaitu Harga Sesuai Kemampuan, X3 Harga Sesuai
Kualitas, dan X4 Kesamaan Harga Dengan Manfaat dalam menjelaskan variabel X5
Kualitas Produk yaitu adalah sebesar 87,2% tergolong dalam kategori kuat.
b. R-Square Adjusted model jalur 2 = 0,964 artinya kemampuan variabel X 1 yaitu
Keterjangkauan Harga, X2 yaitu Harga Sesuai Kemampuan, X3 Harga Sesuai
Kualitas, dan X4 Kesamaan Harga Dengan Manfaat dalam menjelaskan variabel Y
yaitu Minat Beli adalah sebesar 96,4% dengan begitu model tergolong dalam kategori
kuat.
2) F-square
Pengukuran f-Square atau f2 effect size adalah ukuran yang digunakan untuk menilai
dampak relatif dari suatu variabel yang mempengaruhi (terikat) terhadap variabel yang
dipengaruhi (bebas). Pengukuran f2 (f-Square) disebut juga efek perubahan R2. Artinya,
perubahan nilai R2 saat variabel terikat tertentu dihilangkan dari model, akan dapat digunakan
untuk mengevaluasi apakah variabel yang dihilangkan memiliki dampak substantif pada konstruk
variabel bebas (Juliandi, 2018b).
Kriteria F-square menurut (Juliandi, 2018b) :
1) Jika nilai F2 = 0,02  efek yang kecil dari variabel eksogen terhadap variabel endogen.
2) Jika nilai F2 = 0,15  efek yang sedang/berat dari variabel eksogen terhadap variabel
endogen.
3) Jika nilai F2 = 0,35  efek yang besar dari variabel eksogen terhadap variabel endeogen.
Tabel
F-Square
X1 X2 X3 X4 X5 Y
X1 0,027 0,085
X2 0,100 0,068
X3 0,165 0,024
X4 4,292 0,014
X5 4,299
Y
Berdasarkan tabel F-Square maka berikut adalah kesimpulan dari nilai tabel F-Square.
a) Variabel X1 yaitu Keterjauangkauan Harga terhadap variabel X5 yaitu Kualitas Produk
memperoleh nilai F-Square 0,027, maka menghasilkan pengaruh yang sedang.
b) Variabel X2 yaitu Harga Sesuai Kemampuan terhadap variabel X5 yaitu Kualitas Produk
memperoleh nilai F-Square 0,100, maka menghasilkan pengaruh yang besar.
c) Variabel X3 yaitu Harga Sesuai Kualitas terhadap variabel X5 yaitu Kualitas Produk
memperoleh nilai F-Square 0,165, maka menghasilkan pengaruh yang besar.
d) Variabel X4 yaitu Kesamaan Harga Dengan Manfaat terhadap variabel X5 yaitu Kualitas
Produk memperoleh nilai F-Square 4,292, maka menghasilkan pengaruh yang besar.
e) Variabel X1 yaitu Keterjauangkauan Harga terhadap variabel Y yaitu Minat Beli memperoleh
nilai F-Square 0,085, maka menghasilkan pengaruh yang besar.
f) Variabel X2 yaitu Harga Sesuai Kemampuan terhadap variabel Y yaitu Minat Beli
memperoleh nilai F-Square 0,068, maka menghasilkan pengaruh yang besar.
g) Variabel X3 yaitu Harga Sesuai Kualitas terhadap variabel Y yaitu Minat Beli memperoleh
nilai F-Square 0,024, maka menghasilkan pengaruh yang sedang.
h) Variabel X4 yaitu Kesamaan Harga Dengan Manfaat terhadap variabel Y yaitu Minat Beli
memperoleh nilai F-Square 0,014, maka menghasilkan pengaruh yang kecil.

65
Proceding Seminar Nasional Kewirausahaan, 2(1), 2021, hal 60-74
ISSN 2714-8785
DOI: http://dx.doi.org/10.30596%2Fsnk.v2i1.8219

b. Mediation Effect
Analisis efek mediasi mengandung 3 sub analisis ; a. Dirrect effect ;b. Indirrect effect ; dan c.
Total effect.
1) Dirrect effect
Tujuan analisis direct effect (pengaruh langsung) berguna untuk menguji hipotesis
pengaruh langsung suatu variabel yang mempengaruhi (eksogen) terhadap variabel yang di
pengaruhi (endogen)(Juliandi, 2018b). Kriteria pengukuran dirrect effect antara lain (Juliandi,
2018b) :
a) Jika nilai P-Values < 0.05, maka signifikan
b) Jika nilai P-Values > 0,05, maka tidak signifikan.
Tabel
Path Coefficients
Original sample P-value
X1 – X5 -0,159 0,151
X1 – Y -0,151 0,023
X2 – X5 -0,378 0,011
X2 –Y 0,172 0,102
X3 – X5 0,493 0,001
X3 –Y -0,107 0,267
X4 – X5 0,959 0,000
X4 –Y -0,067 0,434
X5 – Y 1,089 0,000
Berdasarkan pada tabel path coefficients maka di dapat kesimpulan sebagai berikut antara
lain:
1) Variabel X1 yaitu Keterjangkauan Harga terhadap variabel X5 yaitu Kualitas Produk
memperoleh P-value sebesar 0,151 > 0,05 maka hubungannya tidak signifikan.
2) Variabel X1 yaitu Keterjangkauan Harga terhadap variabel Y yaitu Minat Beli memperoleh P-
value sebesar 0,023 < 0,05 maka hubungannya signifikan.
3) Variabel X2 yaitu Harga Sesuai Kemampuan terhadap variabel X 5 yaitu Kualitas Produk
memperoleh P-value sebesar 0,011 < 0,05 maka hubungannya signifikan.
4) Variabel X2 yaitu Harga Sesuai Kemampuan terhadap variabel Y yaitu Minat Beli memperoleh
P-value sebesar 0.102 > 0.05 maka hubungannya tidak signifikan.
5) Variabel X3 yaitu Harga Sesuai Kualitas terhadap variabel X5 yaitu Kualitas Produk
memperoleh P-value sebesar 0,001 < 0,05 maka hubungannya signifikan.
6) Variabel X3 yaitu Harga Sesuai Kualitas terhadap variabel Y yaitu Minat Beli memperoleh P-
value sebesar 0,267 > 0,05 maka hubungannya tidak signifikan.
7) Variabel X4 yaitu Kesamaan Harga Dengan Manfaat terhadap variabel X5 yaitu Kualitas
Produk memperoleh P-value sebesar 0,000 < 0,05 maka hubungannya signifikan.
8) Variabel X4 yaitu Kesamaan Harga Dengan Manfaat terhadap variabel Y yaitu Minat Beli
memperoleh P-value sebesar 0,434 > 0,05 maka hubungannya tidak signifikan.
9) Variabel X5 yaitu Kualitas Produk terhadap variabel Y yaitu Minat Beli memperoleh P-value
sebesar 0,000 < 0,05 maka hubungannya signifikan

66
Proceding Seminar Nasional Kewirausahaan, 2(1), 2021, hal 60-74
ISSN 2714-8785
DOI: http://dx.doi.org/10.30596%2Fsnk.v2i1.8219

Gambar
Efek Mediasi

2) Indirect Effect
Analisis indirect effect berguna untuk menguji pengaruh hipotesis tidak langsung suatu
variabel yang mempengaruhi terhadap variabel yang di pengaruhi yang dimediasi oleh suatu
variabel intervening (Juliandi, 2018a)
Menurut (Juliandi, 2018b) kriteria penilaian indirect effect adalah :
a) Jika nilai P-value < 0,05 maka signifikan yang artinya variabel mediator memediasi
pengaruh suatu variabel yang mempengaruhi terhadap suatu variabel yang di
pengaruhi. Dengan kata lain pengaruhnya tidak langsung.
b) Jika nilai P-value > 0,005 maka tidak signifikan yang artinya variabel mediator tidak
memediasi pengaruh suatu variabel yang mempengaruhi terhadap suatu variabel yang
di pengaruhi. Dengan kata lain pengaruhnya adalah langsung.

Tabel
Inderect Effect
Original sample P-value
X1 – X5 – Y -0,173 0,154
X2 – X5 –Y -0,412 0,012
X3 – X5 – Y 0,537 0,001
X4 – X5 –Y 1,045 0,000
Dari tabel indirect effect diatas maka dapat disampaikan bahwa:
1) Variabel X1 yaitu Keterjangakauan Harga terhadap variabel Y yaitu Minat Beli melalui
variabel X5 yaitu Kualitas Publik memperoleh P-value sebesar 0.154 > 0,05 maka
hubungannya tidak signifikan yang artinya variabel mediator tidak memediasi pengaruh
suatu variabel yang mempengaruhi terhadap suatu variabel yang di pengaruhi. Dengan
kata lain pengaruhnya adalah langsung.
2) Variabel X2 yaitu Harga Sesuai Kemampuan terhadap variabel Y yaitu Minat Beli melalui
variabel X5 yaitu Kualitas Publik memperoleh P-value sebesar 0.012 < 0,05 maka
hubungannya signifikan yang artinya variabel mediator dapat memediasi pengaruh suatu
variabel yang mempengaruhi terhadap suatu variabel yang di pengaruhi. Dengan kata lain
pengaruhnya adalah langsung.
3) Variabel X3 yaitu Harga Sesuai Kualitas terhadap variabel Y yaitu Minat Beli melalui
variabel X5 yaitu Kualitas Publik memperoleh P-value sebesar 0.001 < 0,05 maka
hubungannya signifikan yang artinya variabel mediator dapat memediasi pengaruh suatu
variabel yang mempengaruhi terhadap suatu variabel yang di pengaruhi. Dengan kata lain
pengaruhnya adalah langsung.
4) Variabel X4 yaitu Kesamaan Harga Dengan Manfaat terhadap variabel Y yaitu Minat Beli
melalui variabel X5 yaitu Kualitas Publik memperoleh P-value sebesar 0.000 < 0,05 maka
hubungannya signifikan yang artinya variabel mediator dapat memediasi pengaruh suatu
variabel yang mempengaruhi terhadap suatu variabel yang di pengaruhi. Dengan kata lain
pengaruhnya adalah langsung.

5) Total Effect
Total effect merupakan penjumlahan antara direct effect dan indirect effect (Juliandi, 2018b)

67
Proceding Seminar Nasional Kewirausahaan, 2(1), 2021, hal 60-74
ISSN 2714-8785
DOI: http://dx.doi.org/10.30596%2Fsnk.v2i1.8219

Tabel
Total Effect
Original sample P-value
X1 – X5 -0,159 0,151
X2 – X5 -0,378 0,011
X3 – X5 0,493 0,001
X4 – X5 0,959 0,000
X1 – Y -0,324 0,008
X2 – Y -0,240 0,126
X3 – Y 0,429 0,009
X4 – Y 0,978 0,000
X5 – Y 1,089 0,000
Berdasarkan tabel total effect maka di dapat kesimpulan sebagai berikut antara lain :
1) Total effect variabel X1 yaitu Keterjangkauan Harga terhadap X5 yaitu Kualitas Produk adalah
0.151.
2) Total effect variabel X2 yaitu Harga Sesuai Kemampuan terhadap X5 yaitu Kualitas Produk
adalah 0,011.
3) Total effect variabel X3 yaitu Harga Sesuai Kualitas terhadap X5 yaitu Kualitas Produk adalah
0,001.
4) Total effect variabel X4 yaitu Kesamaan Harga Dengan Manfaat terhadap X5 yaitu Kualitas
Produk adalah 0,000.
5) Total effect variabel X1 yaitu Keterjangkauan Harga terhadap Y yaitu Minat Beli adalah
0.008.
6) Total effect variabel X2 yaitu Harga Sesuai Kemampuan terhadap Y yaitu Minat Beli adalah
0.126.
7) Total effect variabel X3 yaitu Harga Sesuai Kualitas terhadap Y yaitu Minat Beli adalah 0.009.
8) Total effect variabel X4 yaitu Kesamaan Harga Dengan Manfaat terhadap Y yaitu Minat Beli
adalah 0.000.
9) Total effect variabel X5 yaitu Kualitas Produk terhadap Y yaitu Minat Beli adalah 0.000.

Hasil Pembahasan
Dampak Keterjangkauan Harga Terhadap Kualitas Produk
Berdasarkan hasil penelitian diatas antara keterjangkauan harga terhadap minat beli pada UMKM
ikan Lele Di Desa Purwodadi Kecamatan Pagar Merbau menghasilkan nilai positif dan tidak
signifikan. Penelitian tersebut menyatakan bahwa keterjangkauan harga mampu untuk mempengaruhi
kualitas produk yang dihasilkan. Berdasarkan penelitian terdahulu menurut (N. Sari, 2018) Dari hasil
penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa ada pengaruh keterjangkauan harga terhadap persepsi
kualitas produk. Lalu menurut (Yohannes, 2007) menunjukkan pengaruh yang searah dan positif
antara kedua variabel tersebut yaitu antara Persepsi Harga yang dilakukan Rammona Bakery dengan
Persepsi Kualitas Produk Roti Rammona Bakery.

Dampak Harga Sesuai Kemampuan Terhadap Kualitas Produk


Berdasarkan hasil penelitian diatas antara keterjangkauan harga terhadap minat beli pada UMKM
ikan Lele Di Desa Purwodadi Kecamatan Pagar Merbau menghasilkan nilai positif dan signifikan.
Penelitian tersebut menunjukkan bahwa harga sesuai kemampuan mampu untuk mempengaruhi
kualitas produk yang dihasilkan. Berdasarkan penelitian terdahulu menurut (Kurnia et al., 2018) harga
sesuai kemampuan berpengaruh signifikan terhadap kualitas produk dan layanan dengan metode
importance performance analysis (Studi kasusu Mie Rampok Jimbaran). Namun menurut penelitian
(Izzuddien et al., 2018) bаhwа vаriаbеl Сountry of Origin (X) bеrpеngаruh positif tеrhаdаp Pеrsеpsi
Kuаlitаs ( Y1)

Dampak Harga Sesuai Kualitas Terhadap Kualitas Produk

68
Proceding Seminar Nasional Kewirausahaan, 2(1), 2021, hal 60-74
ISSN 2714-8785
DOI: http://dx.doi.org/10.30596%2Fsnk.v2i1.8219

Berdasarkan hasil penelitian diatas antara keterjangkauan harga terhadap minat beli pada UMKM
ikan Lele Di Desa Purwodadi Kecamatan Pagar Merbau menghasilkan nilai positif dan signifikan.
Penelitian tersebut menunjukkan bahwa harga sesuai kualitas mampu untuk mempengaruhi kualitas
produk yang dihasilkan. Berdasarkan penelitian terdahulu menurut (Indrayani & Nurcaya, 2014) Gaya
hidup berpengaruh positif dan signifikan terhadap persepsi kualitas produk Samsung Galaxy di Kota
Denpasar. Lalu menurut (Oktaviani, 2014) bahwa bauran promosi produk berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kualitas produk, persepsi merek, dan intensi pembelin oleh Konsumen untuk
Produk Susu Cair Kemasan Botol Merek XYZ.

Dampak Kesamaan Harga Dengan Manfaat Terhadap Kualitas Produk


Berdasarkan hasil penelitian diatas antara keterjangkauan harga terhadap minat beli pada UMKM
ikan Lele Di Desa Purwodadi Kecamatan Pagar Merbau menghasilkan nilai positif dan signifikan.
Penelitian tersebut menunjukkan bahwa kesamaan harga dengan manfaat sesuai kualitas mampu
untuk mempengaruhi kualitas produk yang dihasilkan. Berdasarkan penelitian terdahulu menurut
(Andreany, 2017) bahwa pengaruh sikap konsumen terhadap produk buatan Tiongkok terhadap
persepsi kualitas produk Smartphone Xiaomi memiliki pengaruh positif dan signifikan.

Dampak Keterjangkauan Harga Terhadap Minat Beli


Berdasarkan hasil penelitian diatas antara keterjangkauan harga terhadap minat beli pada UMKM
ikan Lele Di Desa Purwodadi Kecamatan Pagar Merbau menghasilkan nilai positif dan signifikan.
Peneltian tesebut menyatakan bahwa keterjangkauan harga yang diharapkan konsumen belum mampu
mempengaruhi minat beli konsumen. Menurut (P. dan K. L. K. Kotler, 2009) Harga yang terjangkau
adalah harapan konsumen sebelum mereka melakukan pembelian. Konsumen akan mencari produk-
produk yang harganya dapat mereka jangkau. Berdasarkan penelitian terdahulu menurut (Nisa, 2018)
Keterjangkauan harha tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap minat beli ulang, sehingga
hipotesis pertama ditolak. Namun menurut (Prayogi & Santosa, 2019) Variabel harga berpengaruh
positif dan signifikan terhadap minat beli produk. Berdasarkan penelitian (Nasution & Yasin, 2014),
(Nasution & Lesmana, 2018), (Arif, 2016), (Gultom et al., 2020), (Gultom et al., 2020), dan (Lubis,
2015) menyimpulkan bahwa harga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat beli, yang
menunjukkan bahwa memang ada pengaruh harga terhadap minat beli.

Dampak Harga Sesuai Kemampuan Terhadap Minat Beli


Berdasarkan hasil penelitian diatas antara keterjangkauan harga terhadap minat beli pada UMKM
ikan Lele Di Desa Purwodadi Kecamatan Pagar Merbau menghasilkan nilai positif dan tidak
signifikan. Penelitian tersebut menyatakan bahwa harga sesuai kemampuan para konsumen tidak
dapat mempengaruhi minat beli dari konsumen. Berdasarkan penelitian terdahulu menurut (Frisca,
2015) menunjukkan bahwa harga sesuai kemampuan tidak memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap minat beli konsumen. Lalu menurut (Aptaguna & Pitaloka, 2016) menyakan Harga dalam
penelitian ini tidak berpengaruh terhadap minat beli. Namun menurut (Juhaeri, 2020) menjelaskan
bahwa promosi dan harga secara bersama-sama memiliki korelasi yang positif dan signifikan terhadap
minat beli.

Dampak Harga Sesuai Kualitas Terhadap Minat Beli


Berdasarkan hasil penelitian diatas antara keterjangkauan harga terhadap minat beli pada UMKM
ikan Lele Di Desa Purwodadi Kecamatan Pagar Merbau menghasilkan nilai positif dan tidak
signifikan. Penelitian tersebut menyatakan bahwa harga sesuai kemampuan tida dapat mempengaruhi
minat beli konsumen. Berdasarkan penelitian terdahulu menurut (Andriani, 2020) secara uji t harga
sesuai kualitas tidak berpengaruh terhadap minat beli yang membeli produk tersebut. Namun menurut
(Tondang, 2019) Hasil pengujian simultan menunjukkan bahwa harga berpengaruh secara signifikan
terhadap minat beli konsumen.

Dampak Kesamaan Harga Dengan Manfaat Terhadap Minat Beli


Berdasarkan hasil penelitian diatas antara keterjangkauan harga terhadap minat beli pada UMKM

69
Proceding Seminar Nasional Kewirausahaan, 2(1), 2021, hal 60-74
ISSN 2714-8785
DOI: http://dx.doi.org/10.30596%2Fsnk.v2i1.8219

ikan Lele Di Desa Purwodadi Kecamatan Pagar Merbau menghasilkan nilai positif dan tidak
signifikan. Penelitian tersebut menyatakan bahwa kesamaan harga tidak dapat mempengaruhi minat
beli dari konsumen. Berdasarkan penelitian terdahulu menurut (Pandia, 2014) Peranan harga
mempengaruhi minat beli adalah tidak signifikan. Hasil ini tidak mendukung dengan hipotesis awal
penelitian ini. Namun tidak sejalan dengan penelitian menurut (Zulviani et al., 2019) bahwa harga
mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap minat beli.

Dampak Kualitas Produk Terhadap Minat Beli


Berdasarkan hasil penelitian diatas antara keterjangkauan harga terhadap minat beli pada UMKM
ikan Lele Di Desa Purwodadi Kecamatan Pagar Merbau menghasilkan positif dan signifikan.
Penelitian tersebut menunjukkan bahwa kualitas produk dapat berpengaruh terhadap minat beli dari
konsumen. Berdasarkan penelitian terdahulu menurut Hal ini sesuai dengan pendapat (Meilani &
Simanjuntak, 2012), (Sugiarto & Subagio, 2014), (Marchelyno et al., 2014), (Wahyuni &
Abdurrahman, 2015) yang membuktikan bahwa kualitas produk berpengaruh terhadap minat beli.
Selanjutnya menurut (Kurniawati, 2019) berdasarkan perhitungan uji t kualitas produk berpengaruh
positif dan signifikan terhadap minat beli. Lalu menurut (Eka, 2019) Kualitas Produk berpengaruh
signifikan terhadap Minat Beli Konsumen dengan korelasi sebesar 0,645 atau memiliki hubungan
yang kuat dengan sumbangan pengaruh sebesar 41,5%.

Dampak Keterjangkauan Harga Terhadap Minat Beli Dengan Variabel Kualitas Produk
Sebagai Variabel Intervening
Berdasarkan hasil penelitian diatas antara keterjangkauan harga terhadap minat beli pada UMKM
ikan Lele Di Desa Purwodadi Kecamatan Pagar Merbau menghasilkan nilai positif dan tidak
signifikan. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa kualitas produk tidak mampu untuk memediasai
antara keterjangkauan harga terhadap minat beli. Berdasarkan penelitian terdahu (Agiska, 2013)
Keterjangkauan harga memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian dimana
nilai koefisien variabel harga sebesar 0,282 dan memiliki nilai signifikan sebesar 0,000. Dan menurut
(Mahemba, 2019) keterjangkauan harga tidak berpengaruh positif terhadap minat beli ulang
konsumen.

Dampak Harga Sesuai Kemampuan Terhadap Minat Beli Dengan Variabel Kualitas Produk
Sebagai Variabel Intervening
Berdasarkan hasil penelitian diatas antara keterjangkauan harga terhadap minat beli pada UMKM
ikan Lele Di Desa Purwodadi Kecamatan Pagar Merbau menghasilkan nilai positif dan signifikan.
Penelitian tersebut menunjukkan bahwa kualitas produk mampu untuk memediasai antara harga
sesuai kemampuan terhadap minat beli. Berdasarkan penelitian terdahulu menurut (Setiawan &
Safitri, 2019) berdasarkan pada uji mediasi menunjukan bahwa efek mediasi Kepusan konsumen
dalam mempengaruhi harga terhadap minat beli ulang beras batang gadis di Agen S. Lalu menurut
(Fauzan & Rohman, 2019) harga sesuai kemampuan berpengaruh signifikan terhadap minat beli
sepeda motor Kawasaki.

Dampak Harga Sesuai Kualitas Terhadap Minat Beli Dengan Variabel Kualitas Produk
Sebagai Variabel Intervening
Berdasarkan hasil penelitian diatas antara keterjangkauan harga terhadap minat beli pada UMKM
ikan Lele Di Desa Purwodadi Kecamatan Pagar Merbau menghasilkan positif dan signifikan.
Penelitian tersebut menunjukkan bahwa harga sesuai kualitas produk mampu untuk memediasai
antara harga sesuai kualitas terhadap minat beli. Berdasarkan penelitian terdahulu menurut
(Almunawaroh & Ngasifudin, 2019) Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel harga berpengaruh
terhadap minat beli baik secara parsial maupun secara simultan. Lalu menurut (R. K. Sari & Hariyana,
2019) Hasil penelitian menunjukan harga sesuai kualitas berpengaruh signifikan terhadap minat
pembelian.

70
Proceding Seminar Nasional Kewirausahaan, 2(1), 2021, hal 60-74
ISSN 2714-8785
DOI: http://dx.doi.org/10.30596%2Fsnk.v2i1.8219

Dampak Kesamaan Harga Dengan Manfaat Terhadap Minat Beli Dengan Variabel Kualitas
Produk Sebagai Variabel Intervening
Berdasarkan hasil penelitian diatas antara keterjangkauan harga terhadap minat beli pada UMKM
ikan Lele Di Desa Purwodadi Kecamatan Pagar Merbau menghasilkan nilai positif dan signifikan.
Penelitian tersebut menunjukkan bahwa harga sesuai kualitas produk mampu untuk memediasai
antara harga sesuai kualitas terhadap minat beli. Berdasarkan penelitian terdahulu menurut (Powa et
al., 2018) Secara simultan harga dengan manfaat berpengaruh terhadap Minat Beli Konsumen
Handphone pada Manasiswa FEB Unsrat. Hal tersebut sesuai dengan hasil pengujian yang
membuktikan bahwa variabel harga secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan konsumen perumahan Taman Safira. Hasil temuan ini sejalan dengan hasil penelitian yang
dilakukan (Santoso, 2015), (Rakhmanita & Vidada, 2017), (Ali, 2017), (Sutianingsihh, 2010) dan
(Visitnitikija & Chonphunnon, 2016) yang menemukan hasil bahwa harga berpengaruh signifikan
terhadap keputusan konsumen dalam pembelian perumahan.

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan oleh penulis mengenai pengaruh
harga terhadap minat beli dengan kualitas produk sebagai variabel intervening pada UMKM ikan lele
di Desa Purwodadi Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang. sebagai berikut : 1) secara
parsial, maka dapat disimpulkan bahwa keterjangkauan harga memiliki pengaruh postif dan tidak
signifikan terhadap kualitas produk pada UMKM ikan lele di Desa Purwodadi Kecamatan Pagar
Merbau Kabupaten Deli Serdang, 2) secara parsial, maka dapat disimpulkan bahwa harga sesuai
kemampuan memiliki pengaruh postif dan signifikan terhadap kualitas produk pada UMKM ikan lele
di Desa Purwodadi Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang, 3) secara parsial, maka dapat
disimpulkan bahwa harga sesuai kualitas memiliki pengaruh postif dan signifikan terhadap kualitas
produk pada UMKM ikan lele di Desa Purwodadi Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang,
4) secara parsial, maka dapat disimpulkan bahwa kesamaan harga dengan manfaat memiliki pengaruh
postif dan signifikan terhadap kualitas produk pada UMKM ikan lele di Desa Purwodadi Kecamatan
Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang, 5) secara parsial, maka dapat disimpulkan bahwa
keterjangkauan harga memiliki pengaruh postif dan signifikan terhadap minat beli pada UMKM ikan
lele di Desa Purwodadi Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang, 6) secara parsial, maka
dapat disimpulkan bahwa harga sesuai kemampuan memiliki pengaruh postif dan tidak signifikan
terhadap minat beli pada UMKM ikan lele di Desa Purwodadi Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten
Deli Serdang, 7) secara parsial, maka dapat disimpulkan bahwa harga sesuai kualitas memiliki
pengaruh postif dan tidak signifikan terhadap minat beli pada UMKM ikan lele di Desa Purwodadi
Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang, 8) secara parsial, maka dapat disimpulkan bahwa
kesamaan harga dengan manfaat memiliki pengaruh postif dan tidak signifikan terhadap minat beli
pada UMKM ikan lele di Desa Purwodadi Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang, 9)
secara parsial, maka dapat disimpulkan bahwa kualitas produk memiliki pengaruh postif dan
signifikan terhadap minat beli pada UMKM ikan lele di Desa Purwodadi Kecamatan Pagar Merbau
Kabupaten Deli Serdang, 10) secara parsial, maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh peran kualitas
produk sebagai variabel mediasi dari keterjangkauan harga terhadap minat beli memiliki pengaruh
positif dan tidak signifikan pada UMKM ikan lele di Desa Purwodadi Kecamatan Pagar Merbau
Kabupaten Deli Serdang, 11) secara parsial, maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh peran kualitas
produk sebagai variabel mediasi dari harga sesuai kemampuan terhadap minat beli memiliki pengaruh
positif dan signifikan pada UMKM ikan lele di Desa Purwodadi Kecamatan Pagar Merbau
Kabupaten Deli Serdang, 12) secara parsial, maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh peran kualitas
produk sebagai variabel mediasi dari harga sesuai kualitas terhadap minat beli memiliki pengaruh
positif dan signifikan pada UMKM ikan lele di Desa Purwodadi Kecamatan Pagar Merbau
Kabupaten Deli Serdang, 13) secara parsial, maka dapat disimpulkan bahwa pengaruh peran kualitas
produk sebagai variabel mediasi dari kesamaan harga dengan manfaat terhadap minat beli memiliki
pengaruh positif dan signifikan pada UMKM ikan lele di Desa Purwodadi Kecamatan Pagar Merbau
Kabupaten Deli Serdang.

71
Proceding Seminar Nasional Kewirausahaan, 2(1), 2021, hal 60-74
ISSN 2714-8785
DOI: http://dx.doi.org/10.30596%2Fsnk.v2i1.8219

REFERENSI
Abdullah, T., & Tantri, F. (2010). Manajemen Pemasaran. PT Raja Grafindo Persada.
Agiska, L. F. (2013). Pengaruh Kualitas Produk, Keterjangkauan Harga Dan Kualitas Pelayanan
Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen (Studi Pada Konsumen Toko Elizabeth Di
Yogyakarta). Jurnal Manajemen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, 1(1).
Ali, M. T. R. (2017). Pengaruh Harga, Kualitas Produk, Lokasi, Dan Fasilitas Terhadap Keputusan
Pembelian Rumah. Jurnal Ilmu Dan Riset Manajemen, 6(9).
Alma, B. (2016). Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. CV. Alfabeta.
Almunawaroh, T., & Ngasifudin, M. (2019). Pengaruh Kelengkapan Barang Dan Harga Terhadap
Minat Belanja Di Pasar Tradisional Cibeunying. Value : Jurnal Manajemen Dan Akuntansi,
16(1).
Andreany, F. (2017). Analisis pengaruh sikap konsumen terhadap produk buatan Tiongkok terhadap
persepsi kualitas produk Smartphone Xiaomi.
Andriani, T. (2020). Pengaruh Brand Image, Kualitas Produk Dan Harga Terhadap Minat
Mahasiswi Membeli Produk Kecantikan Maybelline (Study Pada Mahasiswi Fakultas Ekonomi
Dan Bisnis Universitas Jambi). Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
Aptaguna, A., & Pitaloka, E. (2016). Pengaruh Kualitas Layanan Dan Harga Terhadap Minat Beli
Jasa Go-Jek. Widyakala, 3(1).
Arianty, N. (2015a). Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Kualitas Produk Terhadap Kepuasan
Konsumen Handphone Samsung. Jurnal Ilmiah Manajemen Dan Bisnis, 1(1), 12–19.
Arianty, N. (2015b). Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Kualitas Produk Terhadap Kepuasan
Konsumen Handphone Samsung. Jurnal Ilmiah Manajemen Dan Bisnis, 16(2), 68–81.
https://doi.org/10.30596/jimb.v16i2.958
Arif, M. (2016). Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Pada PT.
Fastfood Indonesia Store KFC Raja Medan. Jurnal Ilmiah Maksitek, 1(1), 12–19.
Arikunto, S. (2013). Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktik. Erlangga.
Darmanto, Wardaya, S., & Dwiyani, T. (2015). Bauran Orientasi Strategi dan Kinerja Organisasi
Penerapan Variabel Anteseden, Moderasi dan Mediasi Dalam Penelitian Ilmiah. Deepublish.
Daulay, R., & Saputra, R. (2019). Analysis Of Customer Relationship Management And Marketing
Strategies Against Competitive Advantage On The Company‟s Distributor In Medan City.
ICEMAB 2018, 1–9. https://doi.org/10.4108/eai.8-10-2018.2288694
Deviyanti, J. (2020). Analisis SEM-PLS dengan WarpsPLS 7.0- Untuk Hubungan Nonlinier dalam
Peneitian Sosial dan Bisnis (Edisi Satu). ANDI.
Eka, P. D. (2019). The Influence of Product Innovation and Product Quality on Consumer Purchase
Interest in PT. Alfasindo Metal in Jakarta. Jurnal Administrare: Jurnal Pemikiran Ilmiah Dan
Pendidikan Administrasi Perkantoran, 6(2), 197–206.
Fauzan, A., & Rohman, A. (2019). Pengaruh Harga Dan Kualitas Produk Terhadap Minat Beli Sepeda
Motor Kawasaki. Jurnal Ekobis : Ekonomi, Bisnis & Manajemen, 9(2).
Frisca, S. (2015). Pengaruh Harga Dan Spesifikasi Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Laptor
Acer.
Gultom, D. K., Arif, M., & Fahmi, M. (2020). Determinasi Kepuasan Pelanggan Terhadap Loyalitas
Pelanggan Melalui Kepercayaan. Maneggio: Jurnal Ilmiah Magister Manajemen, 3(2), 171–
180.
Gultom, R. M., Budiarto, B., & Utami, H. H. (2020). Pengaruh Harga Dan Kualitas Produk Terhadap
Keputusan Pembelian Serta Dampaknya Pada Loyalitas Konsumen Handphone Blackberry Pada
Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. Jurnal Ilmiah
Kohesi, 20(2), 81–94. https://doi.org/10.31315/jdse.v20i2.3488
Habibah, U., & Sumiati. (2016). Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga Terhadap Keputusan
Pembelian Produk Kosmetik Wardah Di Kota Bangkalan Madura. Jurnal Ekonomi Dan Bisnis,
1(1), 30–43.
Hamdi, A. S. (2015). Metode Penelitian Kuantitatif Aplikasi dalam Pendidikan (Edisi Satu).
Deepublish.

72
Proceding Seminar Nasional Kewirausahaan, 2(1), 2021, hal 60-74
ISSN 2714-8785
DOI: http://dx.doi.org/10.30596%2Fsnk.v2i1.8219

Indrayani, L., & Nurcaya, I. N. (2014). Peran Persepsi Kualitas Produk Dalam Memediasi Pengaruh
Gaya Hidup Terhadap Niat Beli Handphone Samsung Galaxy Di Kota Denpasar.
Izzuddien, S., Mawardi, M. K., & Bafadhal, A. S. (2018). Pengaruh Country Of Origin Terhadap
Persepsi Kualitas Serta Dampaknya Kepada Minat Beli Sepatu Wakai (survei online pada
masyarakat Kuala Lumpur Malaysia). Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)2, 64(1).
Juhaeri. (2020). Effect of Promotion and Price on Customers‟ Purchase Interests at PT Sumber Cipta
Multiniaga, South Jakarta Branch. Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Publik: Jurnal Pemikiran
Dan Penelitian Administrasi Publik, 10(1), 35–44.
Juliandi. (2018a). Struktural Equation Model Partial Least Square (SEM-PLS). (Edisi Satu). UMSU
Pers.
Juliandi, A. (2018b). Struktural Equation Model Partial Least Square (SEM-PLS) Menggunakan
SmartPls.
Juliandi, A., Irfan, & Manurung, S. (2014). Metodologi Penelitian Bisnis Konsep Dan Aplikasi. (Edisi
Satu). UMSU Pers.
Kotler, P. dan K. L. K. (2009). . Alih Bahasa : Benyamin Molan. Manajemen Pemasaran. Edisi 13.
Jilid 1 dan 2. Cetakan Keempat. PT. Indeks.
Kotler, Philip. (2013). Manajemen Pemasaran (10th ed.). Erlangga.
Kotler, Philip, & Amstrong, G. (2014). Prinsip-prinsip Pemasaran (1st ed.). PT Index.
Kotler, Philip, & Keller, K. L. (2012). Manajemen Pemasaran (Ketigabela). Erlangga.
Kotler, Phipip, & Armstrong, G. (2014). Prinsip-prinsip Pemasaran. PT. Index.
Kurnia, M., Hartiati, A., & Satriawan, K. (2018). Analisis Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas
Produk dan Layanan Dengan Metode Importance Perfomance Analysis (Studi kasus Mie
Rampok Jimbaran). Jurnal REKAYASA DAN MANAJEMEN AGROINDUSTRI, 6(1), 45–56.
Kurniawati, L. M. (2019). Influence of Product Quality and Brand Equity on Buying Interest in Zoya
Products in Botique, Tambun. Journal of Digital Marketing and Halal Industry, 1(1), 75–82.
Lubis, A. A. (2015). Pengaruh Harga Dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Surat
Kabar Pada PT. Suara Barisan Hijau Harian Orbit Medan. Jurnal Ilmiah Manajemen Dan
Bisnis2, 16(2), 1–11.
Mahemba, U. S. A. K. (2019). Pengaruh Harga Dan Kualitas Produk Terhadap Minat Beli Ulang
Konsumen Dengan Kepuasan Konsumen Sebagai Variabel Mediasi (Studi Pada Mahasiswa
Pengguna Smartphone Xiaomi Di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta).
Marchelyno, S. M., Sundalangi, & Jorie, R. J. (2014). “Kualitas Produk, Daya Tarik Iklan, Dan
Potongan Harga Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Pizza Hut Manado”. Jurnal Ekonomi
Manajemen Bisnis Dan Akuntansi (EMBA)., 2(1), 313–324.
Maryati, K., & Suryawati, J. (2013). Sosiologi (Edisi Satu). Erlangga,.
Meilani, Y. C. P., & Simanjuntak, S. (2012). “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Beli Produk
Makanan dan Minuman Usaha Kecil Menengah Kabupaten Tangerang.” Jurnal Manajemen Dan
Kewirausahaan., 14(2), 164–172.
Nasution, A. E., & Lesmana, M. T. (2018). Pengaruh Harga dan Kualitas Pelayanan Terhadap
Keputusan Pembelian Konsumen (Studi Kasus pada Alfamart di Kota Medan). Prosiding
Seminar Nasional Vokasi Indonesia, 1(2), 7–20.
Nasution, M. F. R., & Yasin, H. (2014). Pengaruh Promosi dan Harga Terhadap Minat Beli
Perumahan Obama PT. Nailah Adi Kurnia Sei Mencirim Medan. Jurnal Ilmiah Manajamen Dan
Bisnis, 14(2), 135–142.
Nisa, A. S. (2018). Analisis Pengaruh Harga Kepercayaan Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Minat
Beli Ulang Dalam Berbelanja Online Di Instagram. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Oktaviani, L. (2014). Pengaruh Bauran Promosi terhadap Persepsi Kualitas, Persepsi Merek, dan
Intensi Pembelian oleh Konsumen untuk Produk Susu Cair Kemasan Botol Merek XYZ.
Pandia, A. K. (2014). Pengaruh Harga, Keselamatan, Kualitas Pelayanan, Citra Merek Terhadap
Minat Beli Konsumen Pada Air Asia Indonesia. Https://Karyailmiah.Upi-
Yai.Ac.Id/Files/Pdf/20140314180129.Pdf .
Powa, G. A., Lapian, S. L. H. V. J., & Wenas, R. S. (2018). Pengaruh Kualitas Produk, Harga Dan
Word Of Mouth Terhadap Minat Beli Konsumen Handphone Pada Mahasiswa Feb Unsrat The

73
Proceding Seminar Nasional Kewirausahaan, 2(1), 2021, hal 60-74
ISSN 2714-8785
DOI: http://dx.doi.org/10.30596%2Fsnk.v2i1.8219

Influence Of Quality Products, Prices And Word Of Mouth To Interest In Buying Consumers
Handphone On Student Unsrat Feb. Jurnal EMBA2, 6(3), 1188–1197.
Prayogi, S., & Santosa, A. (2019). The Influence Of Product Quality, Prices And Promotions On
Interest In Buying Sri Sulastri‟s Batik. E-Jurnal Apresiasi Ekonomi, 7(1), 9–17.
Priansa, D. J. (2017). Komunikasi Pemasaran Terpadu Pada Era Media Sosial. Pustaka Setia.
Purnama, N. I., & Rialdy, N. (2019). Pengaruh Kualitas Produk dan Personal Selling Terhadap
Kepuasan Pelanggan Alat-Alat Bangunan Pada PT. Rodes Chemindo Medan. Proseding
Seminar Nasional Kewirausahaan, 1(1), 174–181.
Rakhmanita, A., & Vidada, I. A. (2017). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian
Properti Di Kota Tangerang. Jurnal Seminar Nasional Multi Disiplin Ilmu, 1(1).
Santoso, B. (2015). Faktor factor yang mempengaruhi minat beli jasa biro perjalanan wisata „HOBI &
TRAVEL JEMBER. Jurnal Ilmu Manajemen Dan Bisnis, 1(1).
Sari, N. (2018). Pengaruh Harga Terhadap Persepsi Kualitas Produk. Kognisi Jurnal, 2(2), 113–121.
Sari, R. K., & Hariyana, N. (2019). Pengaruh Harga, Kualitas Pelayanan Dan Kualitas Produk
Terhadap Minat Pembelian Ulang Dan Kepuasan Pelanggan Online Shopping Pada Remaja Di
Situbondo. Jurnal Bisnis Dan Manajemen, 6(2), 107–116.
Savitri, C., & Flora, P. A. (2020). Pengaruh Kualitas Produk, Kualitas Pelayanan Dan Harga Terhadap
Kepuasan Pelanggan PT. XXX. Buana Ilmu, 4(2), 7–11. https://doi.org/10.36805/bi.v4i2.1137
Schiffman, L. G., & Kanuk, L. L. (2007). Perilaku Konsumen. PT. Indeks.
Sepang, J., & Joel, G. (2014). Pengaruh Motivasi, Persepsi Harga, Dan Kualitas Produk Terhadap
Minat Beli Konsumen Sepeda Motor Matic Merek Yamaha Mio Di Kota Manado. Jurnal Riset
Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 2(3), 1463–1472.
https://doi.org/10.35794/emba.v2i3.5895
Setiawan, W., & Safitri, K. (2019). Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga Terhadap Minat Beli Ulang
Beras Batang Gadis Di Agen S. Riyadi Melalui Kepuasan Konsumen Sebagai Variabel
Intervening. Jurnal Ilmiah MEA (Manajemen, Ekonomi, & Akuntansi), 3(3).
Situmorang, S. H. (2010). Analisis Data (Edisi Satu). Medan USU Pers.
Sugiarto, B. U., & Subagio, H. (2014). “Analisa Pengaruh Produk, Kualitas Pelayanan, Harga, Dan
Store Atmosphere Terhadap Minat Beli Di Of Khayangan Art Resto Surabaya.” Jurnal
Manajemen Pemasaran Petra., 2(1), 1–14.
Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. (Edisi Satu). Alfabeta.
Sutianingsihh. (2010). Keputusan Konsumen Dalam Membeli Perumahan. Jurnal Riset Manajemen
Dan Akuntans, 1(1).
Ta‟arufi, U., & Yamit, Z. (2017). Pengaruh Kualitas Sistem, Informasi, Pelayanan Rail Ticketing
System (Rts) Terhadap Kepuasan Dan Loyalitas Pelanggan PT.Kereta Api Indonesia Daop 6
Yogyakarta Jurnal. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 379–394.
Tondang, B. W. (2019). Pengaruh Promosi Dan Harga Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Toko
Sepatu Bata Mtc Giant Pekanbaru. JOM FISIP, 6(11).
Visitnitikija, C., & Chonphunnon, A. (2016). Factors Effecting Consumer Behavior of Buying a
Single Housing Estate. IRJAES, 2(1).
Wahyuni, T. U., & Abdurrahman. (2015). “Pengaruh Brand Image dan Kualitas Produk terhadap
Intensi Membeli Es Krim Magnum Melalui Minat Beli Konsumen.” Proceedings Book Seminar
Dan Konferensi Nasional 2015, 1–10.
Yohannes, S. (2007). Pengaruh Persepsi Harga terhadap Persepsi Kualitas Produk Roti Rammona
Bakery Bandung. Universitas Kristen Maranatha.
Yudiatmaja, F. (2017). Analisis Jalur : Perhitungan Manual dan Aplikasi Komputer Statistik (Edisi
Satu). Rajawali Pers.
Zulaicha, S., & Irawati, R. (2016). Pengaruh Produk Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian
Konsumen Di Morning Bakery Batam. Inovbiz: Jurnal Inovasi Bisnis, 4(2), 31–47.
https://doi.org/10.35314/inovbiz.v4i2.76
Zulviani, M., Akramiah, N., & Mufidah, E. (2019). Pengaruh Citra Merek Dan Harga Terhadap Minat
Beli Produk Tas “Sophie Martin Paris.” Jurnal EMA - Ekonomi Manajemen Akuntansi, 4(1).

74

Anda mungkin juga menyukai