Anda di halaman 1dari 91

RANCANGAN PENELITIAN

Prof. Dr. Ir. La Ode Nafiu, M.Si., IPU.


Prof. Dr. Muh. Amrullah Pagala, S.Pt.,M.Si., IPM
Dr. Ir. La Ode Arsad Sani, S.Pt.,M.Sc., IPM
Widhi Kuniawan, S.Pt., M.Si.

Jurusan Peternakan
Fakultas peternakan UHO
KONTRAK BELAJAR
• Sudah Lulus Statistika
• Kehadiran Kuliah Minimal 80%
• Berpakaian Rapih
• Mempelajari materi kuliah
• Mengerjakan Tugas-tugas
• Mengikuti UTS
• Mengikuti UAS
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Memahami konsep, prinsip dan hakekat penelitian
2. Memahami konsep, prinsip dan hakekat Rancangan Percobaan
(Rancangan Penelitian)
3. Memahami, mendesain dan menganalisis data penelitian dengan
Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan Ulangan sama
4. Memahami, mendesain dan menganalisis data penelitian dengan
Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan Ulangan tidak sama
5. Memahami, mendesain dan menganalisis data penelitian dengan
Rancangan Acak Kelompok (RAK)
6. Memahami cara mencari data hilang dalam percobaan RAK
7. Memahami, mendesain dan menganalisis data penelitian untuk
Percobaan Faktorial dengan Rancangan Dasar RAL
8. Memahami, mendesain dan menganalisis data penelitian untuk
Percobaan Faktorial dengan Rancangan Dasar RAK
9. Mampu Merencanakan Penelitian (Proposal Penelitian)
MATERI PEMBELAJARAN
1. Konsep, prinsip dan hakekat penelitian
2. Rancangan Percobaan (Rancangan Penelitian)
3. Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan Ulangan
Sama
4. Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan Ulangan
Tidak Sama
5. Rancangan Acak Kelompok (RAK)
6. Mencari Data Hilang
7. Penelitian Survei
8. Percobaan Faktorial dengan Rancangan Dasar RAL
9. Intepretasi Tabel dan analisis data Hasil penelitian
10. Tugas Proposal Penelitian
PENDAHULUAN
PENGERTIAN PENELITIAN
• Penelitian berasal dari kata Inggris, research.
• Research itu sendiri berasal dari kata re, yang
berarti kembali, dan to search yang berarti
mencari.
• Dengan demikian, arti sebenarnya dari
research adalah mencari atau menemukan
kembali.
• Penelitian adl. Art and science guna mencari
jawaban terhadap suatu permasalahan
(Yosephdan Yoseph, 1979)
Pengertian metodologi Penelitian
• Penelitian: Suatu cara untuk memahami
sesuatu dengan melalui penyelidikan atau
melalui usaha mencari bukti-bukti yang
muncul sehubungan dengan masalah itu, yang
dilakukan secara hati-hati sekali sehingga
diperoleh pemecahannya (Mohammad Ali
dalam Cholid).
• Salah satu ciri khas penelitian adalah proses
yang berjalan secara terus menerus
SYARAT-SYARAT PENELITIAN
1. Sistematis, yaitu memiliki pola ilmiah dari
bentuk yang sederhana ke bentuk yang
kompleks
2. Berencana, sudah dipikirkan sebelumnya
berdasarkan teori
3. Mengikuti konsep ilmiah

Metode Penelitian digunakan untuk membantu


mempertajam bakat serta kemampuan
seseorang untuk mengadakan penelitian
SYARAT-SYARAT PENELITI
1. intelegence (kecerdasan)
2. interest (keingin tahuan)
3. imagination (daya khayal)
4. inventive (daya cipta)
5. informative (mengumpulkan keterangan-keterangan)
6. initiative (inisiatif)
7. industrious (berusaha)
8. intense observation (pengamatan yang intensif)
9. integrity (kejujuran)
10. infectious enthusiasm (antusiasme yang tinggi)
11. indefatigable writer (selalu
menulis/mempublikasikan)
TUJUAN
PENELITIAN

PENEMUAN PEMBUKTIAN PENGEMBANGAN

Memperdalam &
Data untuk
Memperluas
Data Baru membuktikan
Pengetahuan
keragu-raguan
yang ada
PERMASALAHAN PENELITIAN

 Adanya kesenjangan antara :


- apa yg seharusnya dg apa yang sebenarnya
- apa yg diperlukan dg apa yang tersedia
- apa yg diharapkan dg apa yg dicapai
 Adanya tantangan
 Adanya keraguan
Adanya rintangan
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN
PENELITIAN
- Peneliti harus peka thd permasalahan
- Hrs bersikap kritis dan berfikir logis
- Hrs selalu alergi thd alasan yg ditulis kolega
atau literatur
- Hrs meragukan thd kesimpulan yang tidak
cukup bukti atau tidak berdasar fakta yg
lengkap
- Hrs menajamkan persepsinya
CARA MELOKALISIR PERMASALAHAN
PENELITIAN
- Lakukan eksplorasi literatur pd satu aspek tertentu
dlm bidang keilmuan
- Menghadiri seminar, pertemuan ilmiah profesi, kuliah
tamu, kunjungan ke puslit
- Pengalaman sahari-hari dlm praktek profesi

- analisis, cari kesenjangan, cari konflik pendpt, cari


saran konkrit, cari informasi dr prosedur rutin
baca, dengar & refleksikan dlm pertanyaan :
……………………………. mengapa, bagaimana dst
Bekal peneliti dlm mencari permasalahan
penelitian :
• Scientific mind = hrs berpandangan obyektif,
independent, berwawasan
• Prepared mind = selalu siap untuk dpt
menangkap permasalahan yg timbul selama
melakukan observasi
KRITERIA PERMASALAHAN YANG
‘RESEARCHABLE’
(1) Mempunyai kontribusi profesional
- mempunyai andil yg jelas dlm bidang profesi
atau bidang ilmunya
(2) Mempunyai derajat keunikan dan keaslian
- asli, atau pengulangan permasalahan dg
perluasan atau memperdalam permasalahan
(3) Layak untuk dilaksanakan
- waktu, biaya, sarana dan alat, data
JUDUL PENELITIAN

• Menunjukkan lingkup dari penelitian dan


menyatakan subyek utama penelitian
• Ditulis dlm bentuk menyeluruh, luas, banyak
terminologi. Selanjutnya di edit, agar tepat
dan pendek, tdk ada kata yg mubazir
• Dibuat sub judul, agar tdk terlalu panjang
• Jika sulit merumuskannya, rumuskan tujuan
penelitiannya dulu, baru judulnya
TUJUAN PENELITIAN

- Hrs dirumuskan dgn jelas dan ringkas


- Diperinci dg tujuan umum dan tujuan khusus
- Dirumuskan sebagai kalimat pernyataan, yg
konkrit dan jelas tentang apa yang akan : diuji,
dikonfirmasi, dibandingkan, dikorelasikan dlm
penelitian
- Dapat diambil dari sub permasalahan yg layak
secara obyektif, dan layak secara subyektif
MANFAAT PENYUSUNAN TUJUAN
PENELITIAN :

• Mengarahkan penelitian yang akan


dilakukan
• Menghindari pengumpulan data yang
tidak perlu
• Membantu penentuan metode analisis
data yang diperlukan.
HIPOTESIS
• Merupakan dugaan atas jawaban dari
permasalahan penelitiannya (hipo = lemah,
tesis = pernyataan)
• Jika penelitian ada hipotesisnya, maka harus
diuji, apakah diterima/ditolak
• Harus ada kesimpulan pada setiap hasil
pengujian hipotesis
• Bagi penelitian yg tidak menggunakan
hipotesis, hipotesis tdk berguna sama skali
• Hipotesis merupakan ramalan, ketepatannya
tergantung pd landasan teoritis yg digunakan
CIRI-CIRI HIPOTESIS

• Harus menyatakan hubungan


• Harus sesuai dgn fakta
• Harus berhubungan dgn ilmu, serta sesuai dan
tumbuh dgn ilmu pengetahuan
• Harus dapat diuji
• Harus sederhana
• Harus enerangkan tentang fakta
MENGUJI HIPOTESIS

• Pada hakekatnya adalah menguji validitas hipotesis


• Pengujian dpt dilakukan dg pendekatan :
(a) menguji konsistensi thd logika
- prosedur logika induktif-analitis
- prosedur logika deduktif-verifikatif
- met pembuktian logika Canon-Mill
(b) mencocokkan dg data yang ada
- melalui ekspeimentasi dan atau observasi
- dianalisis dg statistik dan disimpulkan
VARIABEL PENELITIAN
PENGERTIAN
• Variabel adalah semua ciri atau faktor yg
dapat menunjukkan variasi

KLASIFIKASI VARIABEL
Menurut fungsinya : variabel sebab, var
penghubung dan variabel akibat
Variabel sebab dibedakan atas variabel
bebas, var moderator, var kendali dan var
random (rambang)
VARIABEL PENELITIAN...

VARIABEL BEBAS (independent variables) :


• Faktor yang menjadi pokok pemasalahan yg ingin
diteliti
VARIABEL PENGHUBUNG (intervening variables)
• Sesuatu yg terjadi, tetapi tidak dpt diamati
secara langsung peristiwanya, tetapi dpt diamati
hasilnya
VARIABEL TEGANTUNG (dependent variables)
• Atau var kriteria, adalah var yg besarnya
tergantung dari var bebas yang diberikan dan
diukur untu menentukan ada/tdknya pengaruh
VARIABEL PENELITIAN...
VARIABEL RANDOM adalah variabel sebab yang
diabaikan pengaruhnya
VARIABEL MODERATOR adalah variabel yang
penting tetapi tidak diutamakan
VARIABEL KENDALI atau VARIABEL KONTROL
adalah variabel yg dikendalikan atau dikontrol,
dibuat sama antara kelompok yg diteliti
Jika hanya terdapat satu variabel tergantung,
maka data yg diperoleh disebut data univariat,
bila lebih dari satu disebut data multivariat
RANCANGAN
PERCOBAAN
PENELITIAN EKSPERIMEN
a. Perlakuan (Treatment)
Sekumpulan kondisi yang diberikan kepada
setiap satuan percobaan dengan tujuan melihat
pengaruh yang ditimbulkan oleh masing-masing
kondisi tersebut
b. Satuan percobaan
satuan terkecil dari bahan percobaan yang
memperoleh perlakuan.
c. Galat percobaan
Adalah ukuran keragaman diantara semua
pengamatan dari satuansatuan percobaan yang
mendapat perlakuan sama
Prinsip Dasar dalam Perancangan
Percobaan
Perancangan percobaan adalah suatu uji atau
sederetan uji yang Bertujuan mengubah peubah
input menjadi suatu output yang merupakan
respon dari percobaan tersebut
Prinsip Pokok dalam Perancangan
Percobaan
1. Pengulangan (replication)
- dilakukan agar data yang akan dianalisis lebih
mendekati keadaan populasi, berdasarkan
sampel yang digunakan
- Tujuan pengulangan:
a. Menduga ragam dari galat percobaan
b. Menduga galat baku (standard error) dari
rataan perlakuan
c. Meningkatkan ketepatan percobaan
d. Memperluas presisi kesimpulan
Prinsip Pokok dalam Perancangan
Percobaan ...
2. Pengacakan (randomization)
Dilakukan agar setiap unit percobaan harus
memiliki peluang yang sama untuk diberi
suatu perlakuan tertentu
3. Pengendalian lokal (local control)
Dlakukan agar tidak ada keragaman yang
muncul akibat keheterogenan kondisi
lingkungan dengan melakukan
pengelompokkan terhadap satuan percobaan
yang relatif lebih seragam
Rancangan Acak Lengkap
(RAL)
Completely Randomized Design
(Fully Randomized Design)

La Ode Nafiu
Fakultas Peternakan
Universitas Haluoleo Kendari
CIRI - CIRI R.A.L. :
1. Media atau bahan percobaan
“seragam” (dapat dianggap
seragam)
2. Hanya ada satu sumber kera-
gaman, yaitu perlakuan (disam-
ping pengaruh acak)
ULANGAN pada RAL :
Diperoleh dari: Derajat bebas galat RAL ≥ 15
t ( n – 1 ) ≥ 15 t = banyaknya perlakuan
n = banyaknya ulangan

Contoh: Diketahui jumlah perlakuan = t = 3


Maka ulangan minimal yang diperlukan:
t ( n – 1 ) ≥ 15
6 ( n – 1 ) ≥ 15
6n – 6 ≥ 15
6n ≥ 21 → n = 21/6 = 3,5 4
Cara Pengacakan RAL
 Misalnya: Perlakuan P1, P2, P3, P4, P5, P6
 Ulangan 4 kali, sehingga terdapat 24 satuan
percobaan sbb:
 Pengacakan dilakukan dengan terlebih dahulu
menyediakan 24 satuan percobaan yang dibutuhkan,
dan 24 lembar kertas untuk mengacak. Seluruh
satuan percobaan diberi no urut 1 – 20, sbb:
Cara Pengacakan RAL
 Tulislah di kertas perlakuan P1 sebanyak 5 buah sesuai jumlah
ulangan sehingga menjadi P11; P12; P13; P14 dan P15,
demikian juga perlakuan lain hingga P41; P42; P43; P44 & P45
 Lakukan pengacakan seperti dengan mengocok ke 24 kertas
dan keluarkan satu persatu. Kertas yang keluar ditempatkan
pada satuan percobaan yang pertama (No.urut 1), dst .....
TABEL TABULASI DATA
Ulangan
Perlakuan Total Rataan
1 2 3 4 5

P1 P11 P12 P13 P14 P15 P1. P1./n

P2 P21 P22 P23 P24 P25 P2. P2./n

P3 P31 P32 P33 P34 P35 P3. P3./n

P4 P41 P42 P43 P44 P45 P4. P4./n


MODEL MATEMATIKA RAL:
. Yij = μ + Τi + εij i = 1, 2, …… , t
j = 1, 2,………., n

Yij = nilai pengamatan pada perlakuan ke i,


ulangan ke j
μ = nilai tengah umum
Τi = pengaruh perlakuan ke i
εij = pengaruh acak (kesalahan percobaan)
pada perlakuan ke i dan ulangan ke j
t = banyaknya perlakuan
n = banyaknya ulangan
SIDIK DAN ANALISIS RAGAM RAL
SIDIK DAN ANALISIS RAGAM RAL
CONTOH
Misalkan: Suatu penelitian dilakukan untuk mengetahui
pengaruh dosis pemberian obat cacing terhadap PBB sapi
Peranakan Simental selama 3 bulan pengamatan. Sebagai
taraf perlakuan dipilih obat cacing dengan dosis sebagai
berikut:
P1 = Pemberian obat cacing 30 ml/500 kg Bobot badan
P2 = Pemberian obat cacing 40 ml/500 kg Bobot badan
P3 = Pemberian obat cacing 50 ml/500 kg Bobot badan
P4 = Pemberian obat cacing 60 ml/500 kg Bobot badan
Data pengamatan adalah sebagai berikut:
DATA HASIL PENGAMATAN PBB (kg/3 bulan)
Ulangan
Perla-kuan Total Rata-an
1 2 3 4 5
P1 54 56 51 55 55 271 54.2
P2 42 47 43 47 47 226 45.2
P3 68 53 71 48 48 288 57.6
P4 66 64 64 71 68 333 66.6
Total Jenderal 1118
Rataan Umum 55.9
H0 : Perlakukan tidak berpengaruh nyata Vs H1: Perlakuan berpengaruh nyata

PERHITUNGAN RAGAM:
LANJUTAN PERHITUNGAN RAGAM
ANALISIS RAGAM
Sumber F-Tabel
DB JK KT F-Hitung
Keragaman 0,05 0,01
Perlakuan 3 1173.80 391.27 11.02 ** 3,24 5,29
Galat 16 568.00 35.50
Total 19 1741.80
Keteranan: Perlakuan berpengaruh sangat nyata (P<0,01)(**)
 Kesimpulan : F Hitung (11,27) > F Tabel (0,01=5,29) (**)
 Keputusan: H0 Ditolak dan H1 diterima
 Artinya: Perlakuan dosis pemberian obat cacing berpengaruh
nyata terhadap total PBB selama 3 bulan pengamatan
 Perlu dilakukan uji lanjut untuk menentukan perlakukan mana
saja yang berbeda
UJI LANJUT
• Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) atau Least
Significant Difference (LSD) jika jumlah
perlakuan maksimal 3 dan bersifat Fix
• Uji Beda Nyata Jujur (BNJ) atau Honesty
Significant Difference (HSD) jika jumlah
perlakuan ≥ 4 dan bersifat Fix
• Uji Jarak bergada Duncan (Duncan Multyple
Range Test= Uji Duncan) jika perlakuan ≥4
baik bersifat Fix maupun bersifat random
UJI BNJ
• Hitung Nilai BNJ menggunakan rumus (Tabel Tukey):

• Urutkan nilai rataan perlakuan dari kecil ke besar atau


sebaliknya
• Tentukan nilai selisih rataan masing-masing urutan perlakuan
• Bandingkan nilai antar perlakuan dengan nilai uji BNJ.
• Jika nilai selisih > Nilai Uji BNJ, maka perlakuan dikatakan
berbeda nyata
• Jika nilai selisih ≤ Nilai Uji BNJ, maka perlakuan dikatakan tidak
berbeda nyata
UJI LANJUT BNJ
a ab bc c
P4 P3 P1 P2
66.60 57.6 54.2 45.2

P4 Vs P3 9.00tn
P4 Vs P1 12.40*
P4 Vs P2 21.40*
P3 Vs P1 3.4tn
P3 Vs P2 12.4*
P1 Vs P2 9tn
RAL DENGAN ULANGAN TIDAK SAMA
Ulangan jumlah
Perlakuan Total Rataan
1 2 3 4 5 Ulangan
P1 54 51 55 55 215 53.75 4
P2 47 43 47 47 184 46.00 4
P3 68 53 71 48 48 288 57.60 5
P4 66 71 68 205 68.33 3
Total Jenderal 892
Rataan Umum 55.75
H0 : Perlakukan tidak berpengaruh nyata Vs H1: Perlakukan berpengaruh nyata

PERHITUNGAN RAGAM:
LANJUTAN PERHITUNGAN RAGAM
Anova
Sumber F-Tabel
DB JK KT F-Hitung
Keragaman 0,05 0,01
Perlakuan 3 888.38 296.13 6.72 ** 3.49 5.95
Galat 12 528.62 44.05
Total 15 1417.00
Keteranan: Perlakuan berpengaruh sangat nyata (P<0,01)

 Kesimpulan : F Hitung (6,72) > F Tabel (0,01=5,95) (**)


 Keputusan: H0 Ditolak dan H1 diterima
 Artinya: Perlakuan dosis pemberian obat cacing berpengaruh
nyata terhadap total PBB selama 3 bulan pengamatan
 Perlu dilakukan uji lanjut untuk menentukan perlakukan mana
saja yang berbeda
UJI BNJ
• Hitung Nilai BNJ menggunakan rumus (Tabel Tukey):

• Urutkan nilai rataan perlakuan dari kecil ke besar atau


sebaliknya
• Tentukan nilai selisih rataan masing-masing urutan perlakuan
• Bandingkan nilai antar perlakuan dengan nilai uji BNJ.
• Jika nilai selisih > Nilai Uji BNJ, maka perlakuan dikatakan
berbeda nyata
• Jika nilai selisih ≤ Nilai Uji BNJ, maka perlakuan dikatakan tidak
berbeda nyata
UJI LANJUT BNT

a ab bc c
P4 P3 P1 P2
66.60 57.6 54.2 45.2

P4 Vs P3 9.00tn
P4 Vs P1 12.40*
P4 Vs P2 21.40*
P3 Vs P1 3.4tn
P3 Vs P2 12.4*
P1 Vs P2 9tn
TUGAS-1
Berikut data penelitian yang didisain dengan RAL, terdiri atas 5
perlakuan (P0, P1, P2, P3, P4) dan setiap perlakuan diulang 4
kali.
PERLAKUAN
ULANGAN
P0 P1 P2 P3 P4
1 2.20 2.40 3.00 2.80 2.60
2 2.10 2.40 2.90 3.10 2.50
3 1.90 2.30 2.90 2.90 2.60
4 2.10 2.50 3.10 3.00 2.40

Berdasarkan data di atas, saudara diminta untuk melakukan


analisis kemudian kemukakan apa kesimpuan dan keputusannya
TUGAS-2
Berikut data penelitian yang didisain dengan RAL, terdiri atas 5 perlakuan
(A, B, C, D, & E) dan setiap perlakuan diulang 5 kali, namun selama
pengamatan terdapat beberapa data hilang, sehingga tidak sama.

PERLAKUAN
ULANGAN
A B C D E
1 24 30 26 22
2 23 31 25 21
3 23 29 29 26 19
4 31 30 24 22
5 23 30 31 23 21

Berdasarkan data di atas, saudara diminta untuk melakukan


analisis kemudian kemukakan apa kesimpuan dan keputusannya

Catatan: Jika perlakuan berpengaruh nyata, lakukan uji lanjut BNJ


RANCANGAN ACAK KELOMPOK
(RANDOMIZED BLOCK DESIGN)
Eka Arah (One way classification)
→ 1 sumber keragaman, yaitu
KLASIFIKASI perlakuan (disamping galat/acak)

Banyak Arah (Multi way classification)


→ lebih dari 1 sumber keragaman
(disamping galat/acak)

Eka Arah → - Rancangan Acak Lengkap

Banyak Arah → - Rancangan Acak Kelompok


- Rancangan Bujursangkar Latin
Pemahaman dasar RAK
• Rancangan Acak Kelompok (RAK) dicirikan dengan adanya
pengelompokan satuan percobaan ke dalam kelompok-
kelompok satuan percobaan tertentu, misalnya apabila ternak
sebagai satuan percobaan, maka pengelompokan dapat
dilakukan berdasar bangsa, jenis kelamin atau umur ternak.
• Tujuan dari pengelompokan satuan percobaan adalah untuk
mendapatkan keragaman satuan percobaan dalam kelompok
seminimal mungkin dan untuk mendapatkan keragaman antar
kelompok satuan percobaan semaksimal mungkin.
• Bila keragaman antar kelompok satuan percobaan ini
kecil/tidak ada, maka pemakaian rancangan ini tidak akan
meningkatkan ketepatan pengukuran keragaman pengaruh
perlakuan.
• rancangan yang dicirikan oleh adanya kelompok dalam jumlah
yang sama, dimana setiap kelompok dikenakan perlakuan-
perlakuan.
RANCANGAN ACAK KELOMPOK
Dipergunakan bila:
( I ) Media atau bahan percobaaqn tidak
seragam (tidak dapat dianggap seragam) →
perlu dikelompokkan
( II ). Terdapat 2 sumber keragaman :
a. media/tempat, bahan / materi percobaan
berbeda
b. perlakuan yang diberikan
- (selain pengaruh acak)
CONTOH: Klasifikasi Banyak Arah →
( I ). Percobaan padi, petak-petak percobaan pada ketinggian
tak sama:
- Perlakuan: 6 macam → keadaannya Qdak sama
- ulangan : 5 → diperlukan 5 petak (pada keQnggian
yang tidak sama)
Terdapat 2 perbedaan, yaitu perlakuan & keadaan petak
( II ). Percobaan dengan ternak babi:
- perlakuan: 4 macam diperlukan 24 ekor anak babi
- ulangan: 6 kali → (yang tersedia 6 induk masing-
masing dengan 4 anak)
Terdapat 2 perbedaan, yaitu perlakuan & induk babi
( I ) & ( II ) 2 macam yang berbeda,
Dipergunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK)
ULANGAN PADA RAK:
- Ulangan pada RAK sebenarnya juga merupakan
kelompok dari RAK
- Besar ulangan minimal untuk RAK:
derajat bebas Galat ≥ 15.
( t -1) (n -1) ≥ 15 → t = jumlah perlakuan
n = banyaknya ulangan

Misalnya banyaknya perlakuan = 4, maka ulangan


minimal yang diperlukan:
(4 -1) (n -1) ≥ 15
3n – 3 ≥ 15  3n ≥ 18
n ≥ 18/3 n≥6
PENGACAKAN
• Misal: 4 perlakuan yaitu: P1, P2, P3 dan P4
• 4 Ulangan/Kelompok, sehingga terdapat 16 SP.
• Pengacakan hanya dilakukan dalam kelompok
yang sama, 4 perlakuan tiap kelompok
• Denah percobaan sbb:
DENAH PERCOBAAN
• Setelah pengacakan denah percobaan
menjadi:
TABULASI DATA PERCOBAAN RAK
MODEL LINIER RAK
SIDIK RAGAM RAK
PERHITUNGAN RAGAM RAK
PERHITUNGAN RAGAM RAK
Contoh Aplikasi
• Misalkan ada suatu percobaan di bidang
peternakan tentang pengaruh berbagai campuran
ransum (Konsentrat), katakanlah campuran A, B,
C dan D terhadap pertambahan bobot badan
selama masa percobaan (diukur dalam kg).
• Hewan percobaan yang digunakan adalah Domba
jantan yang terdiri dari umur yang berbeda.
• Karena berbeda umur, maka dilakukan
pengelompokan, dan katakanlah ada empat
kelompok berdasarkan tingkat umur Domba
tersebut.
• Data hasil percobaan seperti pada tabel berikut:
Data Hasil Percobaan Berdasarkan Tingkat Umur
Domba
Perlakuan Total
Kelompok umur
A B C D Kelompok
1 2 5 8 6 21
2 3 4 7 5 19
3 3 5 10 5 23
4 5 5 9 2 21
Total perlakuan 13 19 34 18 84
Rata-rata 3.25 4.75 8.50 4.50 5.25
1. Model

Yij = u + τi + βj + εij ; i = 1, 2, ..., 4 j = 1, 2, ..., 4


dimana:
Yij = Pertambahan bobot badan dari Domba ke-j yang memperoleh campuran makan ke-i.
u = Nilai tengah umum (rata-rata) pertambahan bobot badan
τi = Pengaruh perlakuan makanan ke-i
βj = Pengaruh kelompok Domba (kelompok umur) ke-j
εij = Pengaruh galat percobaan pada Domba ke-j yang pmemperoleh perlakuan
makanan ke-i.
2. Asumsi :
Asumsi yang dibutuhkan untuk analisis ini adalah : (untuk model tetap)
a) komponen-komponen u, τi, βj, dan εij bersifat aditif.
b) Nilai-nilai τi (i = 1,2,...,4) tetap,
c) Nilai-nilai βj (j = 1,2,...,4) tetap,
d) εij timbul secara acak, menyebar secara normal dengan nilai tengah
sama dengan nol dan ragam σ2 atau ditulis secara singkat :
εij ~ NI (0, σ2).

3. Hipotesis
Ho : τ1 = τ2 = . . . = τ4 = 0 (yang berarti tidak ada pengaruh
perlakuan makanan terhadap pertambahan bobot badan domba jantan).
H1 : Minimal ada satu τi ≠ 0 untuk i = 1,2,...,4 (artinya minimal ada
satu perlakuan makanan yang mempengaruhi pertambahan bobot badan
domba jantan).
4. Perhitungan:
a) Tentukan derajat bebas (Db) setiap sumber
keragaman :
• db total = total banyaknya pengamatan – 1
= (4) (4) – 1 =15
• db kelompok = banyaknya kelompok - 1
=4–1=3
• db perlakuan = banyaknya perlakuan – 1
= 4 -1 = 3
• db galat = db total – db kelompok – db perlakuan
= 15 – 3 – 3 = 9
(total derajat) 2
Faktor Koreksi (FK) =
total banyknya pengamatan
2
(84)
  441
(4)(4)
2
Jumlah Kuadrat Total (JKT)  
i, j
Y ij  FK

= (2)2 + (3)2 + . . . + (2)2 – 441


= 522 – 441 = 81
Jumlah Kuadrat Kelompok (JKK):

j  Y2j

  FK
t
totalkelom pok  2

  banyaknyap erlakuan  FK


21 2  19   ...  21 
2 2

 441
4
= 443 – 441 = 2
Jumlah Kuadrat Perlakuan (JKP)

i  Y 2i

  FK
r

total perlakuan2  FK
banyaknya kelompok


13  2
 19   ...  18 
2 2

 441
4
= 502.5 – 441 = 61.5

Jumlah Kuadrat Galat (JKG) = JKT – JKK – JKP


= 81 – 2 – 61.5 = 17.5
c) Tentukan Kuadrat Tengah (KT) sebagai berikut :

JKK 2
KTK    0.6667
r 1 3
JKP 61.5
KTP    20.5
t 1 3
JKG 17.5
KTG    1.9444
r - 1t  1 33

d) Tentukan nilai Fhitung untuk menguji perlakuan.


KTP 20.5
Untuk perlakuan Fhitung    10.54
KTG 1.9444
e) Tentukan koefisien keragaman (kk) melalui :
1

kk 
KTG  2

1.9444
2

x 100%  26.56%
u 5.25
Tabel 2.2. Analisis Ragam Pertambahan Bobot Badan Domba

Smber Ftabel
DB JK KT Fhitung
keragaman 5% 1%
Kelompok 3 2.0 0.6667 -
Perlakuan 3 61.5 20.5000 10.54** 3.86 6.99
Galat 9 17.5 1.9444
Total 15 81.0 - -

** = sangat nyata pada taraf 1% (p < 0.01)


5. Keputusan
Karena Fhitung untuk perlakuan sangat nyata, maka kita
memutuskan untuk menolak Ho . hal ini berarti ada perbedaan
dalam pengaruh perlakuan.

6. Kesimpulan
Berdasarkan analisis ragam di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa rata-rata yang sesungguhnya dari keempat perlakuan
makanan yang dicobakan tidak semuanya sama. Atau dengan
kata lain, paling sedikit ada satu perlakuan makanan yang
mempengaruhi pertambahan bobot badan Domba jantan,
sehingga nilai tengahnya berbeda dengan yang lain.
PR !
Latihan 1
Empat jenis ramuan pakan diberikan kepada ternak domba muda
dalam rangka meningkatkan pertambahan bobot badannya. Untuk itu
disediakan 18 ekor domba, diantaranya 5 ekor diberi ramuan pakan
pertama, 5 ekor diberi ramuan pakan kedua, 4 ekor diberi ramuan
pakan ketiga dan 4 ekor diberi ramuan pakan keempat. Pengambilan
setiap ekor domba untuk diberi ramuan pakan dilakukan secara acak
dan diasumsikan ke-18 domba seragam dalam bobot badan, umur dan
jenis kelamin. Data pertambahan bobot badan harian (pbbh) dalam
satuan gram adalah sbb;

Ramuan pakan 1 1700 1000 2300 2000 1200


Ramuan pakan 2 2200 1900 1000 1500 1400
Ramuan pakan 3 2000 1600 1600 600
Ramuan pakan 4 1900 1800 1400 900
Latihan 2
Data di bawah ini adalah hasil percobaan untuk mempelajari lama
penyimpanan telur terhadap daya tetasnya (%)

Lama penyimpanan (hari) 1 2 3 4


1 80 80 80 60
6 70 70 80 70
11 60 60 50 60
16 60 60 50 50

Latihan 3
Berikut adalah data pertambahan bobot badan harian sapi PO jantan yang
diberi pakan penggemukan dengan lama penggemukan yang berbeda.
Sapi dikelompokkan berdasarkan bobot badan.
Kelompok bobot badan
Penggemukan bulan ke I II III IV
1 0.41 0.56 0.85 0.89
2 0.47 0.56 0.79 1.09
3 0.63 0.85 1.12 1.18
3,5 1.16 1.23 1.07 1.11
Tugas:
a)Tentukan rancangan percobaan yang digunakan
b)Tentukan hipotesis dan asumsi yang harus dipenuhi
c)Buat pengacakan
d)Lakukan analisis ragam dan buat kesimpulan
e)Hitung KK
Data Yang Hilang dalam RAK
• Kadang data pada suatu percobaan ada yang
hilang, misalnya dalam kasus ternak
percobaan yang sakit atau mati yang tidak
memungkinkan untuk memperoleh data dari
ternak tersebut.
• Yates (1933) menemukan suatu metode yang
memungkinkan kita untuk menduga data
hilang tersebut. Dugaan data hilang (Y)
rB  t T  G
adalah: Y =
(r  1)(t  1)
Dimana: r = Jumlah kelompok; t = jumlah perlakuan
B = Total nilai pengamatan dalam kelompok
T = Total nilai pengamatan dalam perlakuan
G = Total jendral dari nilai pengamatan
• Kemudian nilai dugaan dimasukkan dalam
tabel nilai pengamatan untuk dianalisis ragam.
• Dampak dari pendugaan ini akan
mengakibatkan JK perlakuan akan berbias ke
atas, sebesar: Bias = {B  (t  1)Y}2
t(t  1)

Teladan
a. Satu Data Hilang
• Dalam suatu percobaan, dilakukan pengukuran pertambahan bobot badan
terhadap 16 ekor domba jantan yang memperoleh ransum berbeda, yaitu
ransum A, B, C dan D. Domba-domba jantan ini dikelompokkan ke dalam 4
kelompok umur, yaitu 7 bulan (I), 9 bulan (II), 11 bulan (III) dan 13 bulan
(IV). Data hasil pengukuran dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 1. Data pertambahan bobot badan (kg) dari 16 ekor domba jantan
yang memperoleh ransum berbeda

Kelompok Perlakuan Total


Umur A B C D Kelompok
1 2 h1 8 6 16
2 4 5 8 6 23
3 4 6 11 6 27
4 5 5 9 2 21
∑ 15 16 36 20 87

Dalam data tersebut, terdapat 1 data hilang, sehingga perlu


dilakukan analisis data hilang dalam RAK, yaitu sebagai berikut:

Y = rB + tT – G = 4 (16) + 4 (16) – 87 = 64 + 64 – 87 = 41 = 4,5


(r-1) (t-1) (4-1) (4-1) 9 9
Tabel 2. Data pertambahan bobot badan (kg) dari 16 ekor domba jantan
yang memperoleh ransum berbeda
Kelompok Perlakuan Total
Umur A B C D Kelompok
1 2 4,5 8 6 20,5
2 4 5 8 6 23
3 4 6 11 6 27
4 5 5 9 2 21
∑ 15 20,5 36 20 91,5

a. FK = (91,5)2 = 8372,25 = 523,2656


(4)(4) 16
b. JKT = {(2)2 + (5)2 + … + (2)2} - FK = 609,25 – 523,2656 = 85,9844
JKK = {(20,5)2 + (23)2 + (27)2 + (21)2} – FK = 2119,25 - FK
t 4
= 529,8125 - 523,2656 = 6,5469
JKP = {(15)2 + (20,5)2 + (36)2 + (20)2} – FK = 2341,25 - FK
r 4
= 585,3125 - 523,2656 = 62,0469
JKG = JKT – JKK – JKP = 85,9844 - 6,5469 - 62,0469 = 17,3906
Tabel 3. ANOVA dengan 1 data hilang

Sumber dB JK KT F hitung F tabel


Keragaman 5% 1%
Kelompok 3 6,5469 2,1823
Perlakuan 3 62,0469+ 20,6823 9,5143** 3,86 6,99
Galat 9-1 = 8 17,3906 2,1738
Total 14 85,9844

Ket : ** : sangat berbeda nyata pada taraf α = 1%


+ : JKP bias

Bias = {16 - (4-1) 4,5}2 = {16 - (3) 4,5}2 = (16 – 13,5)2 = (2,5)2 = 0,5208
4 (4-1) 4 (3) 12 12

JKP tak bias = 62,0469 – 0,5208 = 61,5261


Tabel 4. Anova alternatif

Sumber dB JK KT F hitung F tabel


Keragama 5% 1%
n
Kelompok 3 6,5469 2,1823
Perlakuan 3 61,5261 20,5087 9,4344** 3,86 6,99
Galat 9-1 = 8 17,3906 2,1738
Total 14 85,4636

Ket : ** : sangat berbeda nyata pada taraf α = 1%


b. Dua Data Hilang
Tabel 5. Data pertambahan bobot badan (kg) dari 16 ekor domba
jantan yang memperoleh ransum berbeda

Kelompok Perlakuan Total


Umur A B C D Kelompok
1 2 h1 8 6 16
2 4 5 8 6 23
3 4 6 11 6 27
4 5 5 h2 2 12
∑ 15 16 27 20 78
1. Pendugaan h1:

h1 = ỹi + ỹj = 16/3 + 16/3 = 5,33 + 5,33 = 10,667 = 5,33


2 2 2 2
2. Pendugaan h2 (iterasi 1):

h2 = rB + tT – G = 4(12) + 4(27) – (78+5,33) = 72,67 = 8,07


(r-1)(t-1) (4-1)(4-1) 9
3. Pendugaan h1 (iterasi 1):
h1 = rB + tT – G = 4(16) + 4(16) – (78+8,07) = 41,93 = 4,65
(r-1)(t-1) (4-1)(4-1) 9
4. Pendugaan h2 (iterasi 2):
h2 = rB + tT – G = 4(12) + 4(27) – (78+4,65) = 73,35 = 8,15
(r-1)(t-1) (4-1)(4-1) 9
5. Pendugaan h1 (iterasi 2)
h1 = rB + tT – G = 4(16) + 4(16) – (78+8,15) = 41,85 = 4,65
(r-1)(t-1) (4-1)(4-1) 9
6. Pendugaan h2 (iterasi 3):
h2 = rB + tT – G = 4(12) + 4(27) – (78+4,65) = 73,35 = 8,15
(r-1)(t-1) (4-1)(4-1) 9
Tabel 6. Data pertambahan bobot badan (kg) dari 16 ekor domba jantan
yang memperoleh ransum berbeda
Kelompok Perlakuan Total
Umur A B C D Kelompok
1 2 4,65 8 6 20,65
2 4 5 8 6 23
3 4 6 11 6 27
4 5 5 8,15 2 20,15
∑ 15 20,65 35,15 20 90,8
a. FK = (90,8)2 = 8244,64 = 515,29
(4)(4) 16
b. JKT = {(2)2 + (4,65)2 + … + (2)2} - FK = 596,045 – 515,29 = 80,755
JKK = {(20,65)2 + (23)2 + (27)2 + (20,15)2} – FK = 2090,445 - FK
t 4
= 522,61125 – 515,29 = 7,32125
JKP = {(15)2 + (20,65)2 + (35,15)2 + (20)2} – FK = 2286,945 - FK
r 4
= 571,73625 - 515,29 = 56,44625
JKG = JKT – JKK – JKP = 80,755 – 7,32125 – 56,44625 = 16,9875

Tabel 7. ANOVA dengan 2 data hilang


Sumber dB JK KT F hitung F tabel
Keragaman 5% 1%
Kelompok 3 7,32125 2,44
Perlakuan 3 56,44625+ 18,81 7,77** 4,07 7,59
Galat 9-2 = 7 16,9875 2,42
Total 13 80,755

Ket : ** : sangat berbeda nyata pada taraf α = 1%


+ : JKP bias
Bias = {16 – (3)4,65}2 + {12 – (3)8,15}2 = (16 – 13,95)2 + (12 – 24,45)2
4 (3) 12
= (2,05)2 + (12,45)2 = 159,205 = 13,26
12 12
JKP tak bias = 56,44625 – 13,26 = 43,18625

Tabel 8. ANOVA alternatif

Sumber dB JK KT F hitung F tabel


Keragaman 5% 1%
Kelompok 3 7,32125 2,44
Perlakuan 3 43,18625 14,39 5,94* 4,07 7,59
Galat 9-2 = 7 16,9875 2,42
Total 13 67,495
Ket : * : berbeda nyata pada taraf α = 5%
PR
Latihan 1.
Dalam suatu percobaan, dilakukan pengamatan terhadap pengaruh lama
pemuasaan yang berbeda terhadap penyusutan bobot hidup sapi Bali.
Sapi Bali yang diamati penyusutan bobot hidupnya dikelompokkan
kedalam 3 kelompok berdasarkan bobot hidupnya, sedangkan perlakuan
yang diberikan terdiri atas tiga jenis perlakuan, yaitu P1 (pemuasaan 12
jam), P2 (pemuasaan 18 jam) dan P3 (pemuasaan 24 jam). Data yang
diperoleh adalah sebagai berikut:

Tabel 1. Rata-rata penyusutan bobot hidup sapi Bali pada periode


pemuasaan yang berbeda
Bobot hidup Perlakuan Total
(Kg) P1 P2 P3 Kelompok
200 0,98 2,01 3,50 6,49
230 1,23 h1 3,28 4,51
260 1,56 1,60 2,99 6,15
∑ 3,77 3,61 9,77 17,15
Latihan 2.

Dalam suatu percobaan, diteliti konversi ransum ternak sapi Bali yang diberi
tiga ransum berbeda, yaitu R1, R2 dan R3. Ternak sapi Bali yang diamati,
dikelompokkan kedalam tiga kelompok berdasarkan bobot badannya. Data
hasil pengukuran konversi ransum dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 21. Rataan konversi ransum sapi Bali

Bobot Badan Perlakuan Total


(Kg) R1 R2 R3 Kelompok
120 2,5 2,6 h2 5,1
140 2,5 h1 2,3 4,8
160 3,0 2,5 2,1 7,6
∑ 8,0 5,1 4,4 17,5

Anda mungkin juga menyukai