Puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat pada
waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang Pemanfaatan Buah Pisang sebagai Ide Kreatif dalam
Membangun Kewirausahaan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pengajar Mata
Kuliah Bahasa Indonesia yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami
tekuni. Serta penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari, makalah yang ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan dinantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
PRAKATA..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1. Latar Belakang..........................................................................................1
BAB II ISI...............................................................................................................3
2.1. Landasan Teori..........................................................................................3
2.2. Pembahasan...............................................................................................5
3.2. Saran..........................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
dkk, 2019). Karbohidrat yang banyak terkandung dalam pisang adalah pati
pada daging buahnya dan akan berubah menjadi monosakarida dan
disakarida pada saat matang (Cahyana dkk, 2019). Pisang pada tingkat
kematangan 1 mengandung pati 70-80% serta kadar amilosa 9-17,2%
(Cahyana dkk, 2019).
2
BAB II
ISI
3
bahan pertimbangan dalam mengambil suatu keputusan, apakah menerima
atau menolak dari suatu gagasan usaha/proyek yang direncanakan.
Pengertian layak dalam penilaian ini adalah kemungkinan dari gagasan
usaha/proyek yang akan dilaksanakan memberikan manfaat (benefit), baik
dalam arti financial benefit maupun dalam arti social benefit. Layaknya
suatu gagasan usaha/proyek dalam arti social benefit, hal ini tergantung dari
segi penilaian yang dilakukan. Proyek-proyek yang dinilai dari segi social
benefit pada umumnya adalah proyek-proyek yang benefitnya
dihitung/dinilai segi manfaat yang diberikan proyek terhadap perkembangan
perekonomi masyarakat secara keseluruhan. Kegiatan usaha/proyek yang
dinilai dari segi financial benefit adalah usaha-usaha yang dinilai dari segi
penanaman investasi/modal yang diberikan untuk pelaksanaan usaha/proyek
tersebut (Mujiningsih, 2013) dalam (Ridlowi & Cahyani, 2020).
Menurut Hawkins dan Turla (1993) wirausahawan memerlukan
kepribadian tertentu dengan berbagai kemampuan yang tetap agar berhasil.
Hanya kreatif saja tidak cukup. Wirausaha perlu mempunyai sifat kreatif
dan memiliki ingatan yang baik, atau mempunyai keahlian motivasi untuk
menyelesaikan pekerjaan dengan menggunakan orang lain. Pengujian
tingkat kecerdasan akan membantu menentukan apakah anda memiliki
naluri dan kepribadian intreprener (Iswardayati et al., 2013).
Seorang wirausahawan memiliki perasaan yang jeli kemana mereka
harus pergi, memiliki tujuan yang jelas dan memiliki motivasi tinggi untuk
mencapai tujuan. Karena mereka memiliki tujuan dalam pikirannya, maka
wirausahawan dapat mengatur waktunya dengan baik sehingga dapat
membawa kesasaran yang ditetapkan, dapat menyusun prioritas–prioritas
sehingga dapat langsung menuju ke sasaran yang berharga. Unsur-unsur
yang dapat digunakan untuk mengukur kemampuan mengatur bagi
wirausahawan adalah 1) kemampuan penentuan tujuan, 2) kemampuan
perencanaan dan penjadwalan, dan 3) kemampuan mengatur diri sendiri.
Hasil penilaian kemampuan mengatur dapat digolongkan kedalam 1)
katagori perencana dan organisator yang hebat karena ahli mengatur rencana
4
terperinci guna mencapai tujuannya, 2) golongan yang perlu melakukan
kerja yang mengikuti jalur dan bersikap tegas, 3) golongan yang memiliki
potensi kerja tetapi perlu bantuan orang untuk menegakkan sistem
oragnisasi, 4) cenderung punya banyak impian tapi perlu perbaikan dalam
mengatur tujuan, 5) golongan orang yang sangat tidak peduli (Iswardayati et
al., 2013).
Apa yang harus dikerjakan dalam pemasaran adalah mempertemukan
produk atau jasa yang sesuai dengan keinginan pelanggan pada asat dan
tempat yang tepat dan dengan harga yang sesuai. Pemasaran yang berhasil
perlu penangan yang jenius, banyak persiapan dan nasib baik. Penilaian atas
kemampuan seseorang dalam pemasaran digunakan unsur produk dan
penentuan harga, konsumen, iklan dan promosi. Penilaian atas kemampuan
pemasaran dapat digolongkan kedalam 1) golongan orang yang memiliki
cara pandang yang tajam dalam dinamika pemasaran, memahami prinsip-
prinsip usaha dan tidak menimbulkan banyak masalah dalam menumbuhkan
pelayanan dan produk usaha, 2) golongan orang yang mampu memadukan
pesan yang berkaitan dengan gagasan orang tersebut secara efektif, 3)
golongan orang yang perlu sedikit bimbingan dan pengarahan dalam
menumbuhkan naluri pemasaran, 4) golongan yang punya pengetahuan
dasar tetapi perlu banyak bantuan untuk memahami pemasaran, 5) pelajari
prinsip dasar pemasaran dulu, 6) tidak memiliki naluri sama sekali
(Iswardayati et al., 2013).
Nugget adalah suatu bentuk produk daging giling yang dibumbui,
kemudian diselimuti oleh perekat tepung, pelumuran tepung roti (breading),
dan digoreng setengah matang lalu dibekukan untuk mempertahankan mutu
selama penyimpanan (Hasibuan, 2012) dalam (Siagian et al., 2019). Nugget
merupakan makanan siap saji (fast food) yang sangat digemari oleh semua
kalangan baik anak-anak hingga orang dewasa, (Marwanti, 2001) dalam
(Siagian et al., 2019). Nugget pada umumnya dibuat dari daging ayam.
Akan tetapi seiring perkembangan zaman, perlu dilakukan sebuah inovasi
untuk memberi cita rasa agar masyarakat penasaran. Inovasi yang dirancang
5
pada pembuatan nugget dengan bahan utama pisang. Di dalam adonan
nugget dimasukkan coklat dan keju sebagai isian (filling). Pisang termasuk
tanaman serbaguna, mulai dari akar batang sampai daun dapat
dimanfaatkan. Buah pisang dapat diolah baik dalam keadaan mentah
maupun matang. Salah satu olahan pisang mentah adalah tepung pisang,
sedangkan hasil olahan pisang matang yaitu kolak pisang dan keripik pisang
(Martadillah, 2008) dalam (Siagian et al., 2019). Selain dari olahan tersebut,
buah pisang dapat dimanfaatkan produk olahan nugget pisang (Almatsier,
2001) dalam (Siagian et al., 2019).
2.2. Pembahasan
Usaha yang dimaksud ini adalah usaha kecil yang berguna untuk
meningkatkan minat konsumen pada makanan pisang yang diinovasi dalam
bentuk yang unik dan memiliki citra rasa yang beranekaragam. Walaupun
usaha ini termasuk usaha kecil akan tetapi dapat menjadi sebuah usaha besar
karena harganya yang terjangkau untuk kalangan menengah ke bawah dan
juga sasaran pemasarannya mulai dari kalangan anak-anak sampai kalangan
orang dewasa dapat menikmati produk pisang nugget ini.
Saat santai ataupun berkumpul bersama merupakan momen yang cocok
untuk sekedar melepas kepenatan setelah kesibukan aktivitas sehari-hari.
Kegiatan semacam ini akan terasa lebih ramai dan berkesan apabila
dibarengi dengan makan camilan bersama, apalagi camilan yang sehat.
Salah satu camilan yang sesuai yaitu pisang nugget.
Biasanya konsumen melihat produk camilan dengan harga murah. Dalam
hal ini, penjual diusahakan menjual produk camilan yang selain bermutu
juga memiliki harga yang sangat terjangkau dipasaran.
Sekarang ini, kecenderungan konsumen untuk mengonsumsi camilan
yang memiliki kandungan nutrisi yang baik dan memiliki rasa yang agak
unik atau berbeda mendorong kreativitas dan inovasi dari tiap penjual untuk
melakukan suatu usaha. Salah satunya yaitu usaha kami yang
6
mengombinasikan pisang dibaluti dengan tepung panir sehingga muncullah
produk pisang nugget ini.
Pisang nugget ini memiliki bentuk yang panjang dan berisi pisang yang
dilumuri dengan tepung panir. Rasanya tentu saja manis dan gurih. Kami
memilih pisang nugget bukan hanya karena rasanya yang lezat, tetapi juga
karena proses produksinya yang cukup mudah dan bisa dijual dengan harga
yang terjangkau berdasar ukuran pelajar dan juga mahasiswa. Pisang nugget
ini dapat dikatakan sebagai camilan berat karena dapat mengganjal perut
khususnya bagi para pelajar dan mahasiswa yang memilih sarapan sehat tapi
tetap ramah dikantong.
Bahan dan alat yang digunakan dalam pembuatan pisang nugget ini
adalah 20 buah pisang kapok, ¼ tepung terigu, 1 sdt vanili, 3 sdt gula pasir,
1 sdt garam, tepung panir, air secukupnya, minyak goreng, coklat batang,
keju, oreo, pisau, wajan dan kompor gas.
Adapun cara membuat pisang nugget adalah yang pertama membelah
pisang menjadi 2 bagian, kemudian campurkan tepung terigu, vanili, gula
pasir, garam kasih air secukupnya kemudian aduk jangan terlalu encer.
Langkah selanjutnya, masukkan pisang (tergantung dari penjual memilih
pisang jenis apa) yang sudah dibelah ke dalam adonan. Selanjutnya
masukan pisang yang sudah tercampur tepung tadi kedalam tepung panir,
guling-gulingkan pisang tersebut hingga terbalut semua permukaan pisang.
Panaskan minyak lalu goreng pisang nugget tersebut hingga warnanya
merah kecoklatan. Siapkan wadah, kemudian letakkan pisang yang sudah
matang pada wadah tersebut dan taburi permukaan pisang dengan toping
(coklat, keju, oreo).
7
DAFTAR PUSTAKA