Anda di halaman 1dari 16

MINI RESEARCH

EKSISTENSI GO-PAY SEBAGAI FINTECH DI INDONESIA

Mini Research ini dibuat untuk memenuhi tugas Bank dan Lembaga
Keuangan Lainnya yang diempu oleh Ida Bagus Raminra Padma Diputra,
SE., MSA., Ak., CA.

OLEH:

IDA AYU DEVI ANANDA GAYATRI

1817051001

JURUSAN EKONOMI DAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, Ida Sang
Hyang Widhi Wasa karena berkat dan rahmat-Nyalah saya mampu menyelesaikan
mini research ini dengan judul “EKSISTENSI GO-PAY SEBAGAI FINTECH DI
INDONESIA”. Adapun mini research ini saya buat dan susun untuk melengkapi
tugas Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.
Saya mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu
saya dalam penyusunan mini research ini. Adapun mini research ini telah saya
usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan dari beberapa pihak,
referensi buku, dan referensi internet sehingga dapat memperlancar proses
pembuatan mini research ini. Saya juga mengucapkan banyak permohonan maaf
apabila ada kesalahan dalam pembuatan mini research ini. Semoga mini research
ini memberikan manfaat untuk mendorong penelitian selanjutnya.

Singaraja, 19 Desember 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................ 2
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................. 2
1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................... 2
BAB II TINJAUAN TEORITIS
2.1 Pengertian Teknologi ..................................................................... 3
2.2 Pengertian Fintech .......................................................................... 3
2.3 Layanan GO-PAY di Indonesia ....................................................... 4
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian....................................................... 5
3.2 Sumber Data ………… .................................................................... 5
3.3 Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 6
3.4 Analisis Data ……… ...................................................................... 6
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Perkembangan Fintech di Indonesia ................................................ 8
4.2 Layanan Produk GO-PAY ............................................................... 9
4.3 Eksistensi GO-PAY Sebagai Produk Fintech di Indonesia ............. 10
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan .......................................................................................... 11
5.2 Saran ................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi semakin meroket seiring dengan perkembangan
zaman. Berbagai hal mengalami perubahan, yang mana perubahan tersebut
membawa dampak positif atau negatif sesuai dengan bagaimana seseorang
memanfaatkannya. Penggunaan kata teknologi pada dasarnya mengacu pada
sebuah ilmu pengetahuan yang menyelidiki tentang cara kerja di dalam bidang
teknik, serta mengacu pula pada ilmu pengetahuan yang digunakan dalam
pabrik atau industry tertentu (Harahap, 1982). Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, teknologi adalah metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis; ilmu
pengetahuan terapan; keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang
yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.

Pesatnya perkembangan teknologi tentu saja akan berdampak pada setiap


sektor kehidupan. Perkembangan inilah yang menuntut setiap individu di muka
bumi ini untuk terus berinovasi menciptakan sesuatu yang lebih baik dari
sebelumnya. Salah satunya pada industry keuangan Indonesia, kini teknologi
sudah merambah khususnya digital technology ditandai dengan kemunculan
financial technology atau fintech. Menurut The National Digital Research
Centre (NDRC), fintech merupakan suatu inovasi di sektor keuangan dengan
mempermudah penggunaannya dalam melakukan transaksi keuangan.
Sedangkan menurut Bank Indonesia (2017), fintech ialah fenomena perpaduan
antara teknologi dan fitur keuangan dalam menghasilkan produk dan layanan
pada sistem keuangan serta memberikan dampak pada stabilitas moneter dan
stabilitas sistem keuangan.

Di Indonesia, fintech kemudian hadir dan perlahan menyita perhatian


publik. Pasalnya perusahaan-perusahaan fintech di Indonesia berpotensi
membawa perubahan yang signifikan dalam berbagai aspek. Salah satu produk
fintech di Indonesia yang kini sedang dikabarkan meroket adalah GO-PAY.
Riset FT Confidential Research Mobile Payment menyebutkan, GO-PAY yang
merupakan bagian dari ekosistem Gojek memimpin pasar. Sebab, jumlah

1
penggunanya mencapai hampir tiga perempat dari total pengguna uang
elektronik. Berkaitan dari kenyataan inilah saya selaku peneliti tertarik
mengangkat dan meneliti GO-PAY sebagai salah satu produk Fintech di bidang
dunia bisnis menjadi mini research dengan judul “EKSISTENSI GO-PAY
SEBAGAI FINTECH DI INDONESIA”.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, maka
rumusan masalah yang akan diteliti diuraikan sebagai berikut :
1.2.1 Bagaimana perkembangan fintech di Indonesia ?
1.2.2 Bagaimana kemunculan GO-PAY di Indonesia?
1.2.3 Bagaimana eksistensi GO-PAY sebagai fintech di Indonesia?

1.3 Tujuan Penelitian


Sesuai dengan rumusan masalah yang ada, maka tujuan dari penelitian ini
yaitu sebagai berikut :
1.3.1 Untuk memahami perkembangan fintech di Indonesia.
1.3.2 Untuk memahami kemunculan GO-PAY di Indonesia.
1.3.3 Untuk memahami eksistensi GO-PAY sebagai fintech di Indonesia.

1.4 Manfaat Penelitian


1.4.1. Bagi Penulis
Penulis dapat menambah pengetahuan mengenai eksistensi GO-PAY
sebagai fintech di Indonesia.
1.4.2. Bagi Pembaca
Sebagai bahan untuk menambah wawasan mengenai materi fintech dan
bagaimana eksistensi GO-PAY sebagai fintech di Indonesia.

2
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

2.1 Pengertian Teknologi


Kata teknologi berasal dari bahasa Yunani, technologia, techne yang berarti
“keahlian” dan “logia” yang berarti “pengetahuan”. Teknologi mengacu pada
objek benda yang dipergunakan untuk memudahkan aktivitas manusia, seperti
perkakas, mesin, atau perangkat keras. Menurut Vaza (2007:79)
mengemukakan bahwa “teknologi adalah sebuah proses yang dilaksanakan
dalam upaya mewujudkan sesuatu secara rasional. Teknologi merupakan ilmu
pengetahuan yang ditransformasikan ke dalam pabrik, proses, jasa dan struktur
organisasi”. Sedangkan menurut Jacques Ellul dalam Francis Lim (2008: 18),
“teknologi adalah keseluruhan metode yang secara rasional mengarah dan
memiliki ciri efisiensi dalam setiap bidang kehidupan manusia”. Sedangkan
Berdasarkan pendapat yang diutarakan oleh para ahli terkait dengan
teknologi, maka secara umum dapat diartikan bahwa teknologi adalah suatu
cara yang mana kita menggunakan ilmu pengetahuan untuk memecahkan
masalah belajar dan memfasilitasi kegiatan manusia dalam segala bidang
kehidupan.

2.2 Pengertian Fintech


Menurut Bank Indonesia (2017), fintech ialah fenomena perpaduan antara
teknologi dan fitur keuangan dalam menghasilkan produk dan layanan pada
sistem keuangan serta memberikan dampak pada stabilitas moneter dan
stabilitas sistem keuangan. Kemudian menurut Pribadiono, Hukum, Esa dan
Barat (2016), Financial Technology (Fintech) merupakan perpaduan antara
teknologi dan fitur keuangan atau dpaat juga diartikan inovasi pada sektor
finansial dengan sentuhan teknologi modern. Dorfleitner, Hornuf, Schmit, dan
Weber (2017) menyatakan fintech merupakan industry yang bergerak dengan
sangat cepat dan dinamis dimana terdapat banyak model bisnis yang berbeda.

3
Berdasarkan definisi yang dipaparkan oleh para ahli terkait dengan
Financiah Technologi, maka secara umum fintech adalah layanan berupa
kolaborasi antara teknologi dan keuangan berupa inovasi pada dunia bisnis.

2.3 Layanan GO-PAY di Indonesia


GO-PAY yang sebelumnya bernama Go-Jek Credit merupakan dompet
virtual atau e-wallet yang bisa digunakan untuk bertransaksi di dalam aplikasi
Go-Jek. GO-PAY sebagai salah satu fitur Gojek merupakan cetusan Nadiem
Makarim sebagai Chief Executive Officer. Mengusung konsep speed,
simplicity, dan security, GO-PAY menawarkan berbagai kemudahan bagi
pelanggannya. Speed, dengan menyediakan system top-up yang cepat dan
sederhana melalui ATM, mobile banking, dan internet banking. Simplicity,
integrasi langsung untuk semua transaksi layanan di dalam aplikasi Go-Jek
dengan menggunakan saldo GO-PAY. Security, dengan tingkat keamanan yang
tinggi tanpa uang dalam bentuk fisik, semua saldo GO-PAY pelanggan akan
tersimpan dengan aman di dalam system Go-Jek.

4
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian


Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
kualitatif yang bersifat menggambarkan, memaparkan, dan menguraikan objek
yang diteliti (Arikunto, 2006:11). Penelitian kualitatif bersifat deskrpitif dan
data yang dikumpulkan lebih banyak berupa kata-kata atau gambar daripada
angka-angka. Djam’an Satori (2011: 23) mengungkapkan bahwa penelitian
kualitatif dilakukan karena peneliti ingin mengeksplor fenomena-fenomena
yang tidak dapat dikuantifikasikan (bersifat deskriptif), seperti proses suatu
langkah kerja, formula suatu resep, pengertian-pengertian tentang suatu
konsep yang beragam, karakteristik suatu barang dan jasa, gambar-gambar,
gaya-gaya, tata cara suatu budaya, model fisik suatu artifak dan lain
sebagainya.
Jenis penelitian yang digunakan adalah kepustakaan (library research),
yaitu mengumpulkan data atau karya tulis ilmiah yang berkaitan dengan objek
penelitian atau pengumpulan data yang bersifat kepustakaan atau juga telaah
yang dilaksanakan untuk memecahkan suatu masalah yang pada dasarnya
tertumpu pada penelaahan kritis dan mendalam bahan-bahan pustaka yang
relevan.
Berdasarkan keterangan dari beberapa ahli di atas, dapat ditarik kesimpulan
bahwa metode penelitian deskriptif kualitatif yaitu rangkaian kegiatan dengan
memaparkan data yang didapatkan dari hasil penelitian dengan studi
kepustakaan. Tujuan peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif
kualitatif karena peneliti ingin menganalis data mengenai eksistensi GO-PAY
sebagai fintech di Indonesia.

3.2 Sumber Data


Menurut Suharsimi Arikunto, sumber data dalam penelitian adalah subyek
dari mana data dapat diperoleh. Sebagai penelitian kepustakaan, maka sumber
data yang digunakan yaitu sumber data sekunder yang berupa referensi-

5
referensi pendukung dan pelengkap berupa dokumen, jurnal, artikel, dan
referensi-referensi lainnya yang berkaitan dengan topic penelitian.

3.3 Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data adalah cara untuk mendapatkan suatu data yang
nantinya akan digunakan dalam sebuah penelitian. Teknik pengumpulan data
yang digunakan peneliti dalam penelitian ini yaitu studi kepustakaan atau studi
literatur.
Studi kepustakaan adalah usaha untuk memperoleh informasi terpercaya
yang sesuai dengan topik yang dijadikan objek penelitian. Sumber informasi
tersebut didapatkan melalui buku, karya tulis ilmiah, artikel, tesis, internet, dan
sumber lainnya. Melalui teknik pengumpulan data studi kepustakaan ini, maka
peneliti akan memperoleh informasi yang relevan dan memanfatkannya untuk
menyelesaikan masalah atas topik yang diteliti. Studi kepustakaan diperlukan
dalam sebuah penelitian karena sangat penting untuk dijadikan referensi, hal
tersebut disebabkan karena suatu penelitian tidak akan pernah terlepas dari
literatur-literatur ilmiah.
Berdasarkan pengertian studi kepustakaan di atas, maka peneliti
menggunakan teknik pengumpulan data studi kepustakaan ini untuk membantu
menyelesaikan masalah mengenai objek penelitian yang sedang diteliti.
Penelitian mengenai analisis kebermanfaatan GO-PAY sebagai Fintech di
Indonesia ini menggunakan bermacam-macam referensi yang terdapat di ruang
kepustakaan seperti buku, jurnal, artikel, karya tulis ilmiah, dan lain-lain.

3.4 Analisis Data


Analisis data dalam penelitian pustaka ini adalah analisis isi (content
analysis) yaitu penelitian yang bersifat pembahasan mendalam terhadap isi
suatu informasi tertulis atau tercetak. Analisis data adalah suatu teknik
penelitian untuk infrensi-infresi yang dapat ditiru dan sahih data dengan
memperhatikan konteksnya (Suharsimi, 1990:24). Adapun tahapan analisis isi
yang ditempuh oleh peneliti yaitu menentukan permasalah, menyusun

6
kerangka pemikiran, menetapkan perangkat metodelogi yang terdiri dari
rangkaian metode-metode, melakukan analisis data, dan interpretasi data.

7
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Perkembangan Fintech di Indonesia


Financial technology (fintech) merupakan inovasi jasa keuangan yang telah
dipengaruhi oleh perkembangan teknologi dan sedang menjadi perbincangan
hangat saat ini. Menurut Financial Stability Board (FSB), fintech dapat
diartikan sebagaisuatu bentuk inovasi finansial berbasis teknologi yang dapat
dapat menghasilkan model bisnis, aplikasi, proses atau produk baru dengan efek
material terkait pada pasar keuangan, institusi, dan penyedia layanan keuangan.
Sedangkan menurut The National Digital Research Centre (NDRC), fintech
merupakan innovation in financial services (inovasi pada sektor finansial).
Contohnya adalah penggunaan handphone sebagai layanan mobile banking dan
investasi (Lenny Sanicola: 2017).
Pesatnya perkembangan industri fintech ditandai dengan semakin banyak
berdirinya startup di bidang fintech. Fintech menawarkan berbagai jenis jasa
keuangan, antara lain seperti peer to peer (P2P) lending (peminjaman), crowd
funding, payment gateway (alat pembayaran), dan manajemen investasi. Dari
beberapa jenis usaha tersebut, layanan P2P lending dan sistem pembayaran
yang paling banyak digunakan oleh masyarakat. Di Indonesia sendiri, fintech
juga telah berkembang, meskipun masih tertinggal jika dibandingkan dengan
negara lain seperti China, Hong Kong dan India. Saat ini, berdasarkan data yang
dikeluarkan oleh perusahaan konsultan manajemen bisnis McKinsey &
Company dalam laporan terbarunya berjudul Digital Banking in Indonesia:
Building Loyalty and Generating Growth, tingkat penetrasi penggunaan
layanan keuangan melalui fintech di Indonesia masih sekitar 5%. Angka
tersebut tersebut jauh lebih rendah dibandingkan dengan negara China dengan
presentasi 67%, Hong Kong 57% dan India 39%. Meskipun demikian, fintech
di Indonesia tetap mempunyai potensi besar untuk lebih berkembang ke
depannya, karena berdasarkan survei yang dilakukan pada tahun 2017,
pertumbuhan digitalisasi di Indonesia menjadi salah yang tercepat di dunia,
bahkan mengalahkan China dan Brazil (Republika: 11/03/19).

8
Menurut data dari OJK, sampai bulan Januari 2019, penyaluran pinjaman
fintech mencapai Rp25,92 triliun. Jumlah penyaluran tersebut naik 14,36% dari
awal tahun 2018 yang tercatat senilai Rp22,67 triliun. Angka ini masih
tergolong kecil, karena berdasarkan penelitian OJK pada tahun 2016, terdapat
kesenjangan pendanaan di Indonesia sebesar Rp989 triliun per tahunnya.
Kesenjangan tersebut disebabkan kebutuhan pendanaan sebesar Rp1.649 triliun
tak mampu dipenuhi oleh lembaga keuangan yang hanya memiliki total aliran
dana Rp660 triliun. Oleh karena itu, industri fintech di Indonesia mempunyai
potensi yang sangat besar untuk berkembang lagi ke depannya mengingat masih
banyaknya kebutuhan pendanaan yang diperlukan oleh masyarakat belum
terpenuhi. Sampai saat ini, berdasarkan data statistik OJK per tanggal 1 Februari
2019, terdapat 99 perusahaan fintech lendingyang telah terdaftar dan berizin di
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan 54 fintech sistem pembayaran yang terdaftar
di Bank Indonesia (BI). Masih terdapat beberapa perusahaan lagi yang masih
dalam proses perizinan sehingga jumlah perusahaan fintech ini juga akan terus
bertambah. Perkembangan fintech tentunya sangat diharapkan untuk
kedepannya.

4.2 Layanan Produk GO-PAY


Gojek Indonesia tidak hanya berkutat dalam menyediakan pelayanan
transportasi daring, akan tetapi juga telah dikembangkan untuk merambah
bidang Financial Technology melalui layanan GO-PAY sejak 17 Juni 2014.
GO-PAY sebagai salah satu fitur Gojek merupakan cetusan Nadiem Makarim
sebagai Chief Executive Officer. GO-PAY sebagai produk fintech di Indonesia
tentu mengalami persaingan dengan produk fintech lainnya, contohnya OVO,
Linkaja, dan produk fintech lainnya. Persaingan inilah yang menuntut GO-PAY
harus mampu bersaing dengan menyediakan fitur dan layanan yang bisa
mengungguli produk fintech lainnya. Layanan yang diberikan inilah yang akan
menjadi pembeda dan mengungguli produk lain yang sejenis.
GO-PAY merupakan uang elektronik yang bisa digunakan untuk membayar
segala transaksi keuangan melalui aplikasi Gojek. GO-PAY yang sebelumnya
bernama Go-Jek Credit merupakan dompet virtual atau e-wallet yang bisa

9
digunakan untuk bertransaksi di dalam aplikasi Go-Jek. Pembayaran melalui
GO-PAY bisa dilakukan ketika melakukan pemesanan Go-Ride, Go-Car, Go-
Box, Go-Pulsa dan seterusnya. GO-PAY juga dapat digunakan untuk
membayar transaksi keuangan secara online. Selain itu, transaksi di toko, outlet
bahkan restoran yang telah tercatat sebagai mitra usaha GO-PAY dengan cara
scan kode QR juga dapat dilakukan.

Mengusung konsep speed, simplicity, dan security, GO-PAY menawarkan


berbagai kemudahan bagi pelanggannya. Kemudahan dalam bentuk layanan
yang diberikan inilah yang menjadi menunjukkan bahwa eksistensi GO-PAY
sebagai produk fintech di Indonesia sangat pesat. Speed, dengan menyediakan
system top-up yang cepat dan sederhana melalui ATM, mobile banking, dan
internet banking. Simplicity, integrasi langsung untuk semua transaksi layanan
di dalam aplikasi Go-Jek dengan menggunakan saldo GO-PAY. Security,
dengan tingkat keamanan yang tinggi tanpa uang dalam bentuk fisik, semua
saldo GO-PAY pelanggan akan tersimpan dengan aman di dalam system Go-
Jek.

4.3 Eksistensi GO-PAY Sebagai Fintech di Indonesia


Saat ini, GO-PAY menunjukkan perkembangannya yang terbilang
signifikann. Riset iPrice Group dan App Annie menunjukkan, pengguna aktif
bulanan GO-PAY merupakan yang terbanyak di Indonesia. Alhasil, transaksi
melalui dompet digital besutan Gojek itu tembus US$ 6,3 miliar atau sekitar
Rp 89,5 triliun per Februari 2019. Perusahaan riset itu mencatat, 70% transaksi
di aplikasi Gojek menggunakan GO-PAY sebagai sarana pembayaran. Bahkan
Bank Indonesia (BI) mencatat, ada 38 dompet elektronik (e-wallet) yang
mendapat lisensi resmi. Pada 2018, transaksi melalui layanan ini mencapai
US$ 1,5 miliar. Medium mencatat, 30% dari total transaksi uang elektronik di
Indonesia berasal dari GoPay. Berdasarkan data tersebut, jelas bahwa
perkembangan GO-PAY di Indonesia sangat pesat.

10
BAB V
PENUTUP

5.1 Simpulan
Dewasa ini, fintech atau financial technology sedang hangat
diperbincangkan. Fintech dapat diartikan sebagai suatu layanan berupa
kolaborasi antara teknologi dan industiy keuangan. Salah satunya GO-PAY
sebagai salah satu produk fintech di Indonesia tengah berkembang pesat sejalan
dengan munculnya jenis fintech yang lain. GO-PAY yang sebelumnya bernama
Gojek Credit merupakan dompet virtual atau e-wallet yang bisa digunakan
untuk bertransaksi di dalam aplikasi Gojek. GO-PAY berdiri di bawah naungan
PT Dompet Anak Bangsa, entitas anak usaha PT Aplikasi Karya Anak Bangsa,
dan beroperasi sebagai operator uang elektronik atas izin dari Bank Indonesia.
Perkembangannya yang pesat dinyatakan dengan data yang
menunjukkan bahwa pengguna aktif bulanan GO-PAY merupakan yang
terbanyak dibandingkan dengan fintech sejenis. Keunggulannya tentu tidak
bisa terpisahkan dengan layanan atau fitur yang tersedia pada GO-PAY
mengusung konsep speed, simplicity, dan security, GO-PAY menawarkan
berbagai kemudahan bagi pelanggannya. Melalui layanan yang diberikan, GO-
PAY dapat meningkatkan eksistensinya di tengah persaingan dengan produk
fintech lainnya.

5.2 Saran
5.2.1 Masyarakat sebagai pengguna atau calon pengguna GO-PAY yang
merupakan salah satu produk fintech di Indonesia seharusnya lebih
membuka pikiran untuk menerima perubahan yang ada, salah satunya
berkaitan dengan kehadiran GO-PAY sebagai solusi untuk memudahkan
kehidupan sehari-hari dengan penggunaan yang tepat sehingga
meminimalisir kemungkinan dampak buruk yang dapat ditimbulkan.
5.2.2 Untuk meningkatkan taraf perekonomian masyarakat serta pertumbuhan
ekonomi nasional, pemerintah semestinya bersinergi untuk turut
mendukung keberadaan GO-PAY sebagai fintech yang ada di Indonesia

11
melalui regulasi yang tepat sehingga tidak memberatkan pihak-pihak
yang berkepentingan.

12
DAFTAR PUSTAKA
Bank Indonesia

Harahap, Poerbahawatja, 1982. Ensiklopedi Pendidikan. Jakarta: PT Gunung


Agung.

Idris, Muhammad. 2019. Hasil Survei: GO-PAY Jadi Uang Elektronik Paling Banyak
Dipakai di RI. Pada https://finance.detik.com/moneter/d-4398523/hasil-survei-
GO-PAY-jadi-uang-elektronik-paling-banyak-dipakai-di-ri. Diakses pada 16
Desember 2019.

Otoritas Jasa Keuangan

Setyowati, Desy. 2019. Transaksi Tembus Rp 89,5 Triliun, Pengguna Aktif GoPay
Terbanyak di RI. Pada https://katadata.co.id/berita/2019/08/14/transaksi-
tembus-rp-895-triliun-pengguna-aktif-gopay-terbanyak-di-ri. Diakses pada 11
Desember 2019.

Zaenudin, Ahmad. 2018. Masa Depan GOJEK Ada di GO-PAY. Pada


https://tirto.id/masa-depan-go-jek-ada-di-GO-PAY-daBc. Diakses pada 16
Desember 2019.

Anda mungkin juga menyukai