Anda di halaman 1dari 24

DASAR KESEHATAN TERNAK

BY : NUUN MARFUAH

PENULARAN PENYAKIT
 Penyakit menular adalah penyakit yang
disebabkan oleh bibit penyakit tertentu
atau oleh produk toxin yang didapatkan
melalui penularan bibit penyakit
atau toxin yang diproduksi oleh bibit
penyakit tersebut dari orang yang
terinfeksi, dari binatang atau dari
reservoir kepada orang yang rentan; baik
secara langsung maupun tidak langsung
melalui tumbuh-tumbuhan atau binatang,
melalui vector atau melalui lingkungan
 Penularan penyakit infeksi adalah mekanisme dimana
penyakit infeksi ditularkan dari suatu sumber atau
reservoir kepada seseorang. Penularan ini dapat terjadi
melalui tiga cara sebagai berikut :
 1. Penularan Langsung 

Mekanisme ini menularkan bibit penyakit langsung dari


sumbernya kepada orang atau binatang lain melalui
“Port d’entre”. Hal ini bisa melalui kontak langsung
seperti melalui sentuhan, gigitan, ciuman, hubungan
seksual, percikan yang mengenai conjunctiva, selaput
lendir dari mata, hidung atau mulut pada waktu orang
lain bersin, batuk, meludah, bernyanyi atau bercakap
(biasanya pada jarak yang kurang dari 1 meter).
 2. Penularan Tidak Langsung

a. Penularan Melalui Alat

Alat yang terkontaminasi seperti mainan anak-


anak, saputangan, kain kotor, tempat tidur, alat
masak atau alat makan, instrumen bedah atau
duk; air, makanan, susu, produk biologis seperti
darah, serum, plasma, jaringan organ tubuh,
atau segala sesuatu yang berperan sebagai
perantara dimana bibit penyakit di “angkut”
dibawa kepada orang / binatang yang rentan
dan masuk melalui “Port d’entre” yang sesuai.

Bibit penyakit tersebut bisa saja berkembang


biak atau tidak pada alat tersebut sebelum
ditularkan kepada orang / binatang yang rentan.
 b. Penularan Melalui Vektor

(i) Mekanis : Cara mekanis ini meliputi hal-


hal yang sederhana seperti terbawanya
bibit penyakit pada saat serangga merayap
ditanah baik terbawa pada kakinya atau
pada belalainya, begitu pula bibit penyakit
terbawa dalam saluran pencernaan
serangga. Bibit penyakit tidak mengalami
perkembangbiakan. 
 (ii)
Biologis : cara ini meliputi
terjadinya perkembangbiakan
(propagasi / multiplikasi), maupun
melalui siklus perkembangbiakan
atau kombinasi kedua-duanya. 
(“cyclopropagative”) sebelum
bibit penyakit ditularkan oleh
serangga kepada orang / binatang
lain.
 Masa inkubsi ekstrinsik
diperlukansebelum serangga menjadi
infektif. Bibit penyakit bisa ditularkan
secara vertikal dari induk serangga
kepada anaknya melalui telur
(“transovarium transmission”); atau
melalui transmis transtadial yaitu
Pasasi dari satu stadium ke stadium
berikutnya dari siklus hidup parasit
didalam tubuh serangga dari bentuk
nimfe ke serangga dewasa.
 Penularan dapat juga terjadi pada saat
serangga menyuntikkan air liurnya waktu
menggigit atau dengan cara regurgitasi
atau dengan cara deposisi kotoran
serangga pada kulit sehingga bibit
penyakit dapat masuk kedalam tubuh
manusia melalui luka gigitan serangga,
luka garukan. Cara penularan seperti ini
bukanlah cara penularan mekanis yang
sederhana sehingga serangga yang
menularkan penyakit dengan cara ini
masih bisa disebut sebagai vektor
penyakit.
 3. Penularan Melalui Udara

Penyebaran bibit penyakit melalui “Port


d’entre” yang sesuai, biasanya saluran
pernafasan. Aerosol berupa berupa partikel ini
sebagian atau keseluruhannya mengandung
mikro organisme. Partikel ini bisa tetap
melayang-layang diudara dalam waktu yang
lama sebagian tetap infektif dan sebagian lagi
ada yang kehilangan virulensinya. Partikel yang
berukuran 1 – 5 micron dengan mudah masuk
kedalam alveoli dan tertahan disana.

Percikan (droplet) dan partikel besar lainnya


tidak dianggap sebagai penularan melalu udara
(airborne); (lihat Penularan Langsung)
 a. Droplet Nuclei
 Biasanya berupa residu ukuran kecil sebagai
hasil penguapan dari cairan percikan yang
dikeluarkan oleh inang yang terinfeksi.
“Droplet Nuclei” ini bisa secara sengaja
dibuat dengan semacam alat, atau secara
tidak sengaja terjadi di labortorium
mikrobiologi dan tempat pemotongan hewan,
di tempat perawatan tanaman atau di kamar
otopsi. Biasanya “Droplet Nuclei” ini bertahan
cukup lama di udara.
 b. Debu
 Partikel dengan ukuran yang berbeda yang
muncul dari tanah (misalnya spora jamur yang
dipisahkan dari tanah oleh udara atau secara
mekanisme), dari pakaian, dari tempat tidur
atau kutu yang tercemar.
 Penyakit infeksi merupakan penyakit yang
disebabkan oleh sebuah agen biologi (seperti
virus, bakteria atau parasit), bukan
disebabkan faktor fisik (seperti luka bakar)
atau kimia (seperti keracunan).
 Penyakit ini menular dari satu orang ke
orang lain dengan cara. Berikut ini media
penularan penyakit infeksi.
1. Media Langsung dari Orang ke Orang
(Permukaan Kulit)
 
 Jenis Penyakit yang ditularkan antara lain:
penyakit kelamin, rabies, trakoma, skabies,
erisipelas, antraks, das-gangren, infeksi
luka aerobik, penyakit pada kaki dan
mulut. 

 Pada penyakit kelamin seperti GO, sifiis,


dan HIV, agen penyakit ditularkan langsung
dan seorang yang infeksius ke orang lain
melalui hubungan intim.
2. Melalui Media Udara Penyakit

 Penyakit yang dapat ditularkan dan


menyebar secara langsung maupun tidak
langsung melalui udara pernapasan
disebut sebagai air borne disease. Jenis
Penyakit yang ditularkan antara lain: TBC
Paru, varicella, difteri, influenza, variola,
morbili g, meningitis, demam skarlet,
mumps, rubella, pertussis Cara
pencegahan penularan penyakit antara
lain memakai masker, menjauhi kontak
serta mengobati penderita TBC yang
sputum BTA-nya positif. 
 3. Melalui Media Air 
 

 Penyakit dapat menular dan menyebar


secara langsung maupun tidak langsung
melalui air. Penyakit-penyakit yang
ditularkan melalui air disebut sebagai
water borne disease atau water related
disease. 
 Penyakit yang berhubungan dengan air,
dapat dibagi dalam empat kelompok
menurut cara penularannya:
 a. Water borne mechanisme Kuman
patogen yang berada dalam air dapat
menyebabkan penyakit pada manusia,
ditularkan melalui mulut atau sistem
pencernaan. Contoh: kolera, tifoid, 
hepatitis virus, disentri basiler dan
poliomielitis.
 b. Water washed mechanisme jenis
penyakit water washed mechanism yang
berkaitan dengan kebersihan individu dan
umum dapat berupa: 
 Infeksi melalui alat pencernaan, seperti
diare pada anak-anak. nfeksi melalui kulit
dan mata, seperti skabies dan trakoma. c.
Penyakit melalui gigitan binatang
pengerat, seperti Ieptospirosis.
 Water based mechanisme jenis penyakit
dengan agen penyakit yang menjalani
sebagian siklus hidupnya di dalam tubuh
vektor atau sebagai pejamu intermediate
yang hidup di dalam air. Contoh:
skistosomiasis, Dracunculus medinensis.
 c.Water related insect vector mechanisme
Jenis penyakit yang ditularkan melalui
gigitan serangga yang berkembang biak di
dalam air. Contoh: filariasis, dengue,
malaria, demam kuning (yellow fever).
 4. Melalui Media Vektor
 

 Penyakit Artbropod-borne diseases atau


sering juga disebut sebagai vector-borne
diseases merupakan penyakit penting
yang seringkali bersifat endemis maupun
epidemis dan sering menimbulkan bahaya
kematian. Contohnya Dengue (DBD),
malaria, kaki gajah, Chikungunya
SUMBER PENULARAN
 Manusia sebagai reservoir; Kelompok penyakit
menular yang hanya dijumpai atau lebih sering
hanya dijumpai pada manusia. Penyakit ini
umumnya berpindah dari manusia ke manusia dan
hanya dapat menimbulkan penyakit pada manusia
saja.
 Reservoir binatang atau benda lain.
 Beberapa penyakit Zoonosis utama dan reservoir
utamanya
 Pes (plaque) Tikus, Rabies (penyakit anjing gila
Anjing), Thypus, Scrub & Murine Tikus,
Leptospirosis Tikus.
TIGA SIFAT UTAMA ASPEK
PENULARAN PENYAKIT ANTAR
INDIVIDU HEWAN.
1. Waktu Generasi (Generation Time)
2. Kekebalan Kelompok (Herd Immunity)
3. Angka Serangan (Attack Rate)
WAKTU GENERASI (GENERATION
TIME)

 Masa antara masuknya penyakit pada HOSPES


tertentu sampai masa kemampuan maksimal HOSPES
tersebut untuk dapat menularkan penyakit. Hal ini
sangat penting dalam mempelajari proses penularan.

 Perbedaan masa tunas dengan waktu generasi


 Masa tunas ditentukan oleh masuknya causa sampai
timbulnya gejala sehingga tidak dapat ditentukan
pada penyakit dengan gejala yang terselubung,
 waktu generasi ialah waktu masuknya causa penyakit
hingga timbulnya kemampuan penyakit tersebut untuk
menularkan kepada individu lain walau tanpa gejala
klinik atau terselubung.
ANGKA SERANGAN (ATTACK RATE)
 Adalah sejumlah kasus yang berkembang
atau muncul dalam satu satuan waktu
tertentu di kalangan anggota kelompok yang
mengalami kontak serta memiliki risiko atau
kerentanan terhadap penyakit tersebut.

 Angka serangan ini bertujuan untuk


menganalisis tingkat penularan dan tingkat
keterancamam dalam kelompok turunan,
dimana tata cara dan konsep populasi, sistem
hubungan turunan dengan populasi
peternakan lain serta hubungan individu
dalam kehidupan sehari-hari pada kelompok
populasi tertentu merupakan unit
epidemiologi tempat penularan penyakit
berlangsung.
KEKEBALAN KELOMPOK (HERD
IMMUNITY)
 Adalah tingkat kemampuan atau daya
tahan suatu kelompok HEWAN tertentu
terhadap serangan atau penyebaran
CAUSA penyakit menular tertentu
berdasarkan tingkat kekebalan
sejumlah tertentu anggota kelompok
tersebut.

 Herd Immunity merupakan faktor


utama dalam proses kejadian wabah di
POPULASI serta kelangsungan
penyakit pada suatu kelompok hewan
tertentu.
KOMPONEN PROSES PENYAKIT
MENULAR

 Faktor Penyebab Penyakit Menular


 Interaksi Penyebab dengan hospes
 Mekanisme Patogenesis
 Sumber penularan

Anda mungkin juga menyukai