Anda di halaman 1dari 62

Dr. PADANG HAMID, S.Pt.,MP.

Alat pencernaan (apparatus digestorius) terdiri atas


organ‑organ yang secara langsung melaksanakan
penyediaan dan pencernaan bahan makanan,
mengabsorpsinya, kemudian diteruskan oleh
darah ke dalam organ tubuh lainnya.
1. Hewan berlambung jamak,
2. Hewan berlambung sederhana
atau tunggal, dan
3. Hewan berlambung jamak
semu
1. Hewan berlambung jamak atau disebut ruminansia ialah
mammalia berkuku yang mempunyai lambung terdiri atas
4 rongga yakni rumen, retikulum, omasum dan abomasum
(Dorland 's Medical Dictionary, 1957). Pendapat lain
menyatakan bahwa ruminansia ialah hewan yang
mempunyai kebiasaan memamah biak atau mengunyah
kembali makanannya. Istilah untuk mengunyah kembali
makanan ialah ruminasi, sehingga hewan tersebut disebut
ruminansia (Hungate, 1966). Termasuk ke dalam kelompok
ruminansia misalnya domba, kambing, sapi, kerbau, rusa,
unta dan lain‑lain.
2. Hewan berlambung sederhana atau tunggal sering disebut
hewan non ruminansia ialah hewan piara yang tidak
mempunyai rumen, termasuk ke dalam hewan non
ruminansia misalnya kuda, babi, kelinci, anjing, dan
kucing.
3. Hewan berlambung jamak semu tetapi tidak sama dengan
ruminansia antara lain ayam, bebek, angsa, kalkun, puyuh,
merpati, dan lain‑lain.
 Sistem saluran pencernaan (tractus alimentarius) intinya
terdiri atas : (1) mulut (cavum oris); (2) pharynx; (3)
oesophagus; (4) lambung; dan (5) usus. Lambung pada
ruminansia merupakan susunan lambung terdiri atas
rumen, retikulum, omasum dam abomasum. Pada unggas
terdiri atas tembolok, proventrikulus dan gizard. Usus
pada semua hewan terdiri atas usus halus (intestinum
tenue) dan usus besar (intestinum crassum) dan berakhir
di anus.
 Sistem organ‑organ pelengkap terdiri atas : gigi (dentes),
lidah (lingua), kelenjar saliva (glandula salivatorii), hati
(hepar), pankreas, peritoneum, dan limfa
 Ruminansia misalnya sapi memproses selulosa
dalam lambung yang terbagi ke dalam empat
ruang
Intestine 3 Omasum 1 Rumen

Esophagus

Rumen
4 Abomasum 2 Reticulum

Figure 21.12B
Usus Besar (± 32 liter) Usus Halus (± 50 liter)
Hewan Bagian Panjang Panjang Perbandingan P.B /
Usus Relatif (%) Absolut (m) Panjang Saluran
Usus Halus 81 30,02

Sapi/ Sekum 2 0,74 1 : 20


Kerbau Kolon 17 6,30
Total 100 37,06

Usus Halus 80 26,18

Domba/ Sekum 1 0,33 1 : 27


Kambing Kolon 19 6,22
Total 100 32,73

Sumber : Duke's Physiology of Domestic Animals, 1970


 Pada sapi dan kerbau Volume rumen bervariasi antara 60
liter - 200 liter, retikulum sekitar 12 liter, omasum sekitar
20 liter, dan abomasum antara 12 liter - 20 liter.
 Pada domba dan kambing , volume rumen sekitar 10 - 24
liter, retikulum sekitar 2 liter, omasum sekitar 1 liter, dan
abomasum sekitar 3 liter.
 Perbandingan volume lambung dengan usus pada sapi
muda sekitar 5 : 4, tetapi setelah dewasa dapat mencapai 6
: 2.
 Pada domba dan kambing muda perbandingan volume
lambung dengan volume usus sekitar 5 : 4 dan setelah
dewasa menjadi sekitar 5 : 2.
 Dari data di atas dapat dilihat bahwa panjang usus domba
dan kambing secara relatif lebih panjang dari pada
panjang usus sapi.
Umur
Organ
1 Hari 1 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 1,5 Tahun Dewasa
----------------------------------
%-----------------------------------------
Rumen 25 49 70 75 80 80
Reticulum 8 7 6 5 5 5
Omasum 11 10 10 9 8 8
Abomasum 56 34 14 11 7 7
Jumlah 100 100 100 100 100 100

Isi keseluruhan lambung bergantung kepada umur dan


besarnya hewan. Penelitian Sisson (1961), menunjukkan
bahwa volume keseluruhan lambung sapi ukuran kecil
antara 100-120 liter, ukuran menengah kira‑kira 120‑160
liter dan pada sapi ukuran besar kira-kira 160‑240 liter.
Rumen merupakan
bagian lambung yang
terbesar dan
menempati sebagian
besar ruang perut
sebelah kiri, bagian
ventral dan bagian
medialnya melewati
garis median. Sumbu
memanjang mulai dari
tulang rusuk ke 7 atau
ke 8 terus ke belakang
dan berakhir dekat
tulang pelvis
1. oesophagus; 2. Cardia; 3. Sulcus oesophagii; 4. Lubang reticulo-
omasum; 5. Retikulum; 6. Lipatan ruminoretikulum; 7. Kantung
anterior; 8. Kantung ventral; 9.kantung buntu ventral; 10. Kantung
buntu dorsal; 11. Kantung dorsal; 12. Pilar koroner ventral;13.
Lipatan transversal anterior ; 14. Pilar transversal anterior; 15. Pilar
longitudinal; 16. Pilar koroner dorsal
Retikulum adalah bagian terkecil
dari keempat bagian susunan
lambung, terletak bersebelahan
dengan tulang rusuk keenam
sampai ketujuh atau kedelapan
dan tempatnya paling depan dalam
ruang perut. Sebagian besar
terletak sebelah kiri garis median.
Facies parietalis atau disebut juga
Facies diaphragmaticus
berhadapan dengan diaphragma
dan hati dan menghadap ke muka,
sedangkan Facies visceralis
menghadap ke belakang
berbentuk cekung karena tertekan
oleh ketiga bagian susunan
lambung lainnya

Umumnya antara rumen dengan retikulum banyak berhubungan karena


hanya dipisah oleh lipatan retikulo-ruminal dan beberapa pilar, sehingga
mikroba terdapat dalam rongga retikulo-rumen. Pillar-pillar yang terdapat
antara rumen dengan retikulum tebal dan kuat, terbuka lebar, dan
fungsinya membantu kontrasi rumen. Bagian dorsalnya bersatu dengan
dinding rumen, dan berbentuk cekung. Permukaan dalamnya merupakan jala
karena itu sering disebut perut jala
Omasum berbentuk ellip terletak
sebelah kanan dari rumen-retikulum
dan berhubungan dengan retikulum
melalui orifisium retikulo-omasal di
sebelah bawah sulcus oesophagii.
Sumbu memanjangnya mengarah
vertical, letaknya sebagian besar di
sebelah kanan garis median sebelah
kanan rumen dan reticulum. Lebarnya
kira-kira dari rusuk ke 7 sampai ke 11.
Omasum berhubungan dengan
reticulum melalui lubang
reticulo‑omasal di dasar alur Permukaan Dalam Belahan
oesophagus atau sulcus reticuli
(oesophageal groove). Omasum Omasum Sapi (sebelah
disebut juga perut buku karena kanan); 1-5, lamina (daun-
mempunyai banyak daun) dari berbagai
lembaran‑lembaran longgar berupa tingkatan; 6. leher yang
lembaran buku menghubungkan omasum
dengan retikulum
Bagian atas dari omasum dihubungkan
dengan reticulum, dan hubungan ini
merupakan leher yang disebut perut
collum omasi. Permukaan dalamnya
sebagian penuh dengan lipatan-lipatan
memanjang berbentuk daun atau lamina
disebut laminae omasi. Lipatan‑lipatan
ini seperti lembaran buku, karena itu
disebut perut buku. Lipatan‑lipatan ini
gunanya memperluas permukaan
omasum tersebut dan menolong mastikasi
makanan yang masih berbentuk
butir‑butir kasar. Di antara papilla
terdapat ruangan sempit dekat orificium
retikularis dan membentuk vestibulum
atau tempat masuk digesta. Omasum
Penampang Sagital Omasum hewan yang biasa diberi rumput kering
1,2,3,4, lamina (daun-daun) biasanya mengandung digesta halus dan
dari berbagai tingkat; 5, pilar kering dengan partikel-partikel kecil.
Fungsi omasum diduga melakukan
berotot; 6, leher yang skrining partikel (memilih bahan‑bahan
menghubungkan omasum yang dapat langsung masuk abomasum,
dengan retikulum; 7, menyerap air,asam, dan beberapa zat
hubungan dengan tertentu)
abomasum
Rongga abomasum dibagi menjadi dua ruangan
oleh suatu bagian yang sempit. Ruangan
pertama disebut daerah kelenjar fundus dilapisi
oleh mukosa berkelenjar dan dari dalam tampak
adanya lipatan-lipatan spiral (Plicae spiralis).
Ruangan kedua disebut daerah pylorik yang
lebih sempit terletak agak ke belakang. Lubang
pylorus kecil dan bulat. Abomasum terletak
sebelah kanan rumen dan menghubungkan
omasum dengan usus. Permukaan dalam
abomasum berlipat‑lipat membentuk tepi‑tepi
spiral.
Sekeliling daerah lubang antara omasum-
abomasum atau ostium omaso-abomasicum
terdapat sebuah daerah yang disebut daerah
kelenjar cardia. Lubang pylorus kecil dan bulat.
Di sekeliling ostium omaso‑abomasicum
terdapat jelibir yang memanjang dan besar yang
bertindak sebagai klep untuk mencegah
mengalirnya kembali isi abomasum ke omasum.
Isi abomasum yang bereaksi asam umumnya
tidak dapat masuk ke omasum
Panjang usus halus dan usus besar pada sapi kira‑kira 20 kali
panjang badan. Panjang absolut usus halus sapi kira‑kira 46
meter dengan diameter kira‑kira 5 cm. Usus dimulai dengan
duodenum yang panjangnya kira‑kira 1 meter berjalan mulai
dari pylorus (kira-kira bertepatan dengan bagian ventral
tulang rusuk ke 9 atau ke sepuluh). Bagian pertama dari
duodenum berjalan dari sebelah dorsal menuju permukaan
visceral dari hati dan membentuk lengkungan semacam huruf
S yang disebut "Ansa signoidea". Sebelah ventral bagian ini
terdapat lubang saluran empedu (Ductus choleduchus) dan 30
cm lebih ke belakang terdapat lubang saluran pankreas
(Ductus pancreaticus). Bagian kedua dari duodenum berjalan
terus menuju ke belakang sampai bertepatan dengan
tubercoxae, kemudian membelok kembali ke depan
membentuk lengkungan atau flexura dan berubah menjadi
jejenum yang membentuk coil (lengkungan-lengkungan),
akhirnya berjalan arah depan dan berubah menjadi ileum,
kemudian bersambung dengan usus besar yakni kolon
Usus besar pada sapi terdiri atas sekum yang panjangnya
sekitar 75 cm dengan diameter 12 cm. Sekum pada ruminansia
tidak begitu berkembang seperti pada herbivora non
ruminansia. Sekum ini berupa kantung dengan panjang rata-
rata pada sapi adalah 75 cm dan diameternya 12 cm. Kantung
sekum ini menjulur ke arah belakang atas dari batas antara
ileum dengan kolon, yang bila dilihat dari pinggir kanan
bertepatan dengan tulang rusuk terakhir. Kolon merupakan
lanjutan dari ileum, panjangnya kira‑kira 10 meter,
diameternya sekitar 5 cm. Sebagian besar kolon berjalan
membentuk lengkungan sentripetal berbentuk ellip. Mula-
mula berjalan ke arah depan setelah sekitar 5 cm kembali ke
belakang di sebelah kanan median. Kembali lagi ke depan
membentuk lengkungan yang disebut "Ansa spiralis".
Lengkungan-lengkungan ini akan terlihat jelas dari sisi kiri.
Hampir ke ujung, di beberapa bagian lengkungan tersebut
memutar sentripetal dan di beberapa bagian memutar
sentrifugal. Bagian terakhir yakni rectum, bagian ini sangat
pendek dan ditutup oleh peritonium. Anus tidak jelas batas-
batasnya
b. lambung
Lambung hewan pemamah biak (ruminansia) seperti sapi, rusa, dan
kambing terbagi menjadi empat ruang, yaitu rumen (perut besar),
retikulum (perut jala), omasum (perut kitab), dan abomasum (perut
masam).

Sistem Pencernaan
Makanan 21
makanan ditelan ke esofagus dan masuk ke
rumen. Di dalam rumen, terdapat bakteri dan
flagelata yang dapat menghasilkan enzim
selulase. Bakteri yang mampu menghancurkan
selulosa adalah bakteri anaerob dari genus
cytophaga dan bacterium, sedangkan contoh
flagelata yang terdapat dalam rumen adalah
cypromonas subtitis.

Sistem Pencernaan
Makanan 22
Hasil perombakkan flagelata tsb menjadikan
fesesnya dapat digunakan untuk pupuk. Selain
itu, dapat pula digunakan sebagai bahan
dalam pembuatan biogas melalui proses
fermentasi.

Sistem Pencernaan
Makanan 23
Di dalam rumen, terjadi pencernaan protein,
polisakarida, dan fermentasi selulosa oleh
enzim selulase. Selanjutnya, makanan masuk
ke retikulum,dibentuk menjadi gumpalan-
gumpalan kasar yang disebut bolus. Pada saat
hewan pemamah biak beristirahat, bolus yang
disimpan itu sedikit demi sedikit dikeluarkan
dari retikulum ke rongga mulut untuk
dikunyah lagi. Oleh karena itu, kita selalu
melihat gerakan mengunyah pada mulut
hewan pemamah biak.

Sistem Pencernaan
Makanan 24
c. intestinum (usus)
Intestinum pada mamalia dapat dibedakan
atas intestinum tenue (usus halus) dan
intestinum crassum (kolon, usus besar). Usus
halus terdiri atas duodenum, jejunum, dan
ileum.pada duodenum terjadi proses
pencernaan dengan bantuan berbagai enzim
dan masih berlanjut di jejunum. Proses tersebut
diakhiri di ileum, yaitu melalui proses
penyerapan sari-sari makanan. Selanjutnya,
sisa pencernaan dibusukkan di kolon untuk
dikeluarkan melalui rektum menuju anus.

Sistem Pencernaan
Makanan 25
Sistem Pencernaan
Makanan KELAS :XI IPA 2 26
1. Mulut
 Bibir : prehensi
 Pipi : mastikasi dan mencampur pakan dengan
saliva
 Gigi : prehensi dan mastikasi
Rumus : I 3/3, C 1/1, P 4/4, M 3/3
 Lidah : prehensi, mastikasi, merasakan pakan,
membantu deglutisi
 Gland saliva : mengandung amilase, melumasi
bolus
2. Esophagus
Menghantarkan pakan
dari mulut ke lambung

3. Lambung
Saluran berongga,

berbentuk seperti pir


Terdiri dari :

 Kardia
 Fundus
 Pilorus
 Kelenjar pada lambung
Kelenjar Sekresi Kandungan
Utama
Kardia Mukus Mucin

Pilorus (antrum) Mukus Mucin

Fundus Enzim Pepsinogen, renin

Asam HCl
4. Usus Halus
a. Duodenum
Terdapat sekresi dari empedu dan pankreas

(proteolitik, amilolitik, lipolitik)


b. Jejenum
Absorbsi nutrisi

c. Ileum
Absorbsi air, vitamin dan mineral
5. Usus besar
a. Sekum
Berisi mikroba = rumen (mikroba selulolitik dan
hemiselulolitik)
Jika konsumsi hijauan tinggi maka ukuran akan
meningkat
b. Kolon
Bagian yang paling besar dari usus besar
Reabsorbsi air dan elektrolit
Absorbsi vitamin yang larut dalam air
Terjadi fermentasi (kecil sekali)

c. Rektum
Fungsi Usus Besar :
a.Reabsorbsi air

b.Absorbsi VFA

c.Fermentasi mikrobial

d.Sekresi mineral : Na, Ca

e.Tidak ada kelenjar sekretori


Hormon pada gastrointestinal tract (GIT):
1. Gastrin
Sekresi : lambung
Fungsi : menstimulir sekresi HCl dan pepsinogen
2. Sekretin
Sekresi : duodenum
Fungsi : menstimulir sekresi dari pankreas
3. Kholesistokinin (CCK)
Sekresi : duodenum
Fungsi : menstimulir sekresi dari pankreas dan empedu
4. Gastric Inhibitory Protein (GIP)
Sekresi : duodenum
Fungsi : menghambat gerakan lambung, sekresi asam dan enzim
Anatomi alat pencernaan unggas :
Faring
Oesophagus
Tembolok/crop
Proventrikulus/perut kelenjar/succenturiate
ventricle/glandular stomach
Ventrikulus/gizard/empedal/perut muskular
Usus halus/intestinum tenue (duodenum, jejenum,
ileum)
Sekum/usus buntu
Usus besar/intestinum crassum/rektum
Kloaka
 Lidah
 Glandula saliva
 Hati
 Pankreas
Gall bladder
Liver Cecum
Gizzard
Esophagus

Crop

Proventriculus
Cloaca
Pancreas

Large intestine
Duodenum
Small intestine
(jejunum, ileum)
1. Mulut / paruh
 Rongga mulut tidak dilengkapi bibir dan gigi
 Paruh merupakan struktur bertanduk pengganti tulang
rahang
 Lidah seperti ujung panah, runcing bagian
depannya
 Berfungsi mendorong pakan ke arah esophagus
 Kelenjar saliva (palatin, mandibula dan kelenjar yang
homolog dengan kelenjar parotis pada mamalia)
 Membasahi pakan
 Menghasilkan enzim amilase dan maltase saliva
 Pemecahan pakan kecil sekali
2. Faring
Merupakan kelanjutan dari

oesophagus
Tempat pertemuan rongga

udara dan saluran pakan


3. Oesophagus
Perototannya tidak sempurna seperti mamalia,

sehingga bisa mengembang lebih besar


Memanjang dari faring hingga proventrikulus

melewati tembolok
Menghasilkan mukosa melicinkan pakan
4. Crop/tembolok Crop

Modifikasi dari oesophagus

Fungsi : menyimpan pakan

sementara (2 jam)
Pada merpati jantan/betina

pigeon milk
5. Proventrikulus
Menghasilkan pepsinogen dan HCl

Ukuran bervariasi tergantung spesies

Ingesta lewat dengan cepat (14 detik)

Proventriculus
6. Gizard
Perpanjangan proventrikulus
Kontraksi otot tiap 20 – 30 detik
Melumatkan pakan dengan
bantuan grid dan mencampur
dengan air chymne
Disekresikan koilin untuk
melindungi permukaan gizard
 Warnanya berhubungan
dengan pigmen empedu
7. Usus halus
Duodenum

 Panjang ± 24 cm
 Absorbsi pakan
 Disekresikan getah empedu dan enzim dari pankreas
(amilase, tripsin dan lipase)
o Hidrolisis zat nutrisi (pati, protein, lemak)
o Sekresi empedu tergantung umur ayam ayam
dibawah 3 minggu tidak diberi pakan mengandung
lemak
 Jejenum dan ileum
Proses pencernaan yang belum selesai di
duodenum dilanjutkan
8. Sekum
Terdiri dari 2 saluran

Panjang ± 20 cm

Terjadi pencernaan serat kasar oleh mikroba

(jumlah kecil)
9. Kolon/rektum
Seperti rektum pada mamalia

Fermentasi serat kasar oleh mikroba

Absorbsi air

Panjang ± 7 cm

10. Kloaka
Cloaca
Tempat keluarnya ekskreta

Bermuara
 Urodeum : muara urine
 Koprodeum : muara feses
 Proktodeum : muara sperma
 Pencernaan secara fisik (mekanik)
 Terjadi pada gizzard dibantu grit

 Pencernakan secara enzimatik (kimia)


 Mulut
 Proventrikulus
 Usus halus

 Pencernakan secara mikrobiologik


 Sekum
 Usus besar
No Nama Bagian Umur 20 hr Umur 1,5 th
(cm) (cm)
1 Panjang total 8,5 210
2 Ujung paruh - crop 7,5 20
3 Ujung paruh - 11,5 35
proventrikulus
4 Doudenum 12 20
5 Jejunum + ileum 49 120

6 Sekum 5 17,5
7 Rektum + kloaka 4 11,25
Proteins Fats Starch

MOUTH amylase

Maltose

STOMACH proteases

Peptides

SMALL peptidases
bile salts amylase
lipases maltase
INTESTINE
Amino Fatty Glucose
acids acids

= main site of absorption


KUDA
1. Mulut
Prehensi dengan bantuan gigi, bibir dan lidah

Saliva tidak mengandung enzim

2. Esophagus
Gerak peristaltik searah

Tidak dapat melakukan regurgitasi


3. Lambung
Lebih kecil dari spesies lain, sehingga makan

dalam jumlah kecil tapi lebih sering

4. Usus halus
Sama dengan babi

Tidak memiliki gallbladder


Small
Rectum Cecum intestine

Esophagus

Stomach
Small colon

Duodenum
Large
colon
5. Usus besar
60% dari saluran pencernaan (GIT)
a. Sekum dan kolon besar
Fermentasi menghasilkan VFA

Absorbsi VFA

Sintesis vitamin yang larut dalam air

Sintesis protein

b. Kolon kecil
Absorbsi air

c. Rektum
Proteins Fats Starch Cellulose
Hemicellulose

MOUTH amylase

Maltose

STOMACH proteases

Peptides

peptidases bile salts amylase


SMALL lipases maltase
INTESTINE
Amino Fatty Glucose
acids acids

LARGE
INTESTINE
VFA’s VFA’s

= microbial action = main site of absorption


saluran pencernaan reptil terdiri
atas mulut, esofagus, lambung,
usus, dan kloaka.
Pada rongga mulut terdapat
kelenjar pencernaan. Beberapa
jenis reptil, dapat menangkap
mangsa dengan menggunakan
lidah atau giginya. Spesies reptil
tertentu seperti ular memiliki
racun (bisa) yang berfungsi
untuk melumpuhkan
mangsanya. Hal ini terjadi
karena ular tidak memiliki
geraham untuk mengunyah
mangsanya.
Sistem Pencernaan
Makanan 57
saluran pencernaan amfibi
terdiri atas mulut, esofagus,
lambung, usus, dan kloaka
jenis hewan amfibi seperti
katak umumnya menangkap
makanannya (serangga)
dengan menggunakan
mulutnya. Makanan akan
dicerna melalui lambung,
kemudian menuju usus untuk
diserap. Sisa makanan
selanjutnya dikeluarkan
melalui kloaka.

Sistem Pencernaan
Makanan 58
saluran pencernaan pada ikan mas (cyprinus carpio)
terdiri atas mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus.
Ikan memiliki kelenjar pencernaan yang berupa
kantung hepatopankreas dan kantung empedu.
Kedua kelenjar tsb bermuara pada usus paling depan.

Sistem Pencernaan
Makanan 59
sistem pencernaan cacing tanah terdiri atas
mulut, kerongkongan, tembolok, empedal,
usus, dan anus.

Sistem Pencernaan
Makanan 60
saluran pencernaan pada belalang terdiri dari mulut, kerongkongan, dan
tembolok. Dari tembolok (tempat penyimpanan sementara) makanan
menuju empedal, kemudian usus dan anus. Pencernaan secara mekanik
terjadi di dalam empedal, sedangkan pencernaan secara kimiawi terjadi
di dalam lambung.

Sistem Pencernaan
Makanan 61
TERIMA KASIH

Sistem Pencernaan
Makanan KELAS :XI IPA 2 62

Anda mungkin juga menyukai