RELATION
General Lecture
By : Aulia Firmansyah SH MH
Definisi Hubungan Industrial :
Tujuan Sharing IR
Faktanya :
a. Serikat secara terstuktur dan kontinu memberikan pendidikan dan
pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan dan keahlian di bidang
hukum ketenagakerjaan/ hubungan industrial
C. 87 C. 98 C. 100 C. 111
Freedom of Right to Equal Discrimination
Association, Collective Remuneration, (Employment &
1948 Bargaining, Ō49 1951 Occupation), 1958
7. PENEGAKKAN HUKUM
KETENAGAKERJAAN;
9. PELAYANAN KETENAGAKERJAAN
SEDERHANA, TRANSPARAN DAN
AKUNTABEL.
ARAH PENGUATAN PERENCANAAN TENAGA
KEBIJAKAN
PEMERINTAH KERJA NASIONAL
ARAH
PERCEPATAN PENINGKATAN KOMPETENSI TENAGA KERJA
KEBIJAKAN
PEMERINTAH
DAN PERCEPATAN SERTIFIKASI PROFESI
ARAH
KEBIJAKAN
PENEGAKKAN HUKUM
PEMERINTAH KETENAGAKERJAAN
PERMASALAH
AN POKOK
AIRSI PILLARS
Pillar 1 : Pillar 2 : Pillar 3 : Pillar 4 : Pillar 5 : Pillar 6 : Pillar 7 : Pillar 8 :
Outsourcing Freedom of CLA & CR Minimum Employee-Mgt IR Dispute Employment Union Strike
Management Association Wages Cooperation Sett’l System Relations
Latar Belakang
• Pekerja/Buruh cenderung menuntut UM setinggi
mungkin.
• Pengusaha cenderung menjadikan UM sebagai
standar upah yang berlaku di perusahaan tanpa
mempertimbangkan masa kerja dan status pekerja
lajang atau berkeluarga.
• Beberapa tahun terakhir, di beberapa daerah, UM
ditetapkan tinggi sementara di beberapa daerah
lain ditetapkan rendah (terjadi ketidakadilan antar
wilayah).
22
PERMASALAH PENGUPAHAN PENGHASILAN YANG LAYAK
AN POKOK ( PP NO. 78 TAHUN 2015 )
DIKENAKAN
SANKSI
Contoh:
UMt : Rp. 2.000.000,-
Inflasit : 5%
∆ PDBt : 6%
KEYPOINTS :
a. berdasarkan:
1. jangka waktu (musiman, berhub dgn produk
baru)
2. selesainya pekerjaan (sekali selesai atau
sementara sifatnya yang diperkirakan selesai
dalam waktu max 3 th)
b. tertulis, bahasa Indonesia, huruf latin
c. tidak ada masa percobaan
d. bukan pekerjaan yang bersifat tetap
e. Syarat kerja < peraturan perundangan
30
PERMASALAH
AN POKOK HUBUNGAN KERJA : Ideal Vs Praktek
Praktik vs. Regulasi
PRAKTIK 1
Kontrak 1 Perpanjangan Pembaruan
Maks. 2 thn Maks. 1 thn Maks. 2 thn
Masa Tenggang
Setelah melebihi 30 hari
PRAKTIK 2 PRAKTIK 3
Kontrak 1 Perpanjangan Kontrak 1 Masa Tenggang Pembaruan (1x)
Maks. 2 thn Maks. 1 thn Maks. 2 thn Setelah melebih 30 hari Maks. 2 thn
Pemberitahuan perpanjangan kontrak secara HANYA dapat dilakukan untuk pekerjaan yang sekali selesai atau
tertulis dilakukan paling lambat 7 hari sebelum sementara sifatnya yang diperkirakan selesai dalam waktu max 3 th
kontrak berakhir (pasal 3 Kepmen 100/2004)
Sifat Pekerjaan
Perpanjangan
atau Pembaruan Jangka Waktu 7 hari Pembaruan
2 Masa Tenggang
Pekerjaan
59 ayat 3 UUK
2+1 59 ayat 5 UUK
1x
59 ayat 6 UUK
>30
Tetap Tahun hari
59 ayat 2 UUK 59 ayat 4 UUK 59 ayat 6 UUK 59 ayat 6 UUK
PERMASALAH
AN POKOK HUBUNGAN KERJA
International Concern
National Concern
Hastraktul __________ Jamsostum __________
(Hapus Karyawan Kontrak Tuju Upah Layak) (Jaminan Sosial & Tolak Upah Murah)
Sebuah gerakan yang dimotori oleh KSPSI Sebuah gerakan yang dimotori oleh KSPI dan
dan MPBI yang dimulai dari gerakan buruh di menjadi bagian dari mendorong dan
Eropa dan menjadi bagian dari intervensi mengadvokasi tolak terhadap upah murah
organisasi perburuhan dunia untuk meng- dan tuntutan diberlakukan BPJS Kesehatan
eliminir pekerjaan yang tidak ada kepastian secara masive, di mana tuntutannya adalah di
atas hak, jaminan sosial dan upah layak. tahun 2015 upah minimum sebesar 30%
Langkah yang paling harus diantisipasi kenaikannya.*
adanya tuntutan terhadap PKWT (Karyawan Gerakan ini menekan perusahaan yang tidak
kontrak) yang dituntut menjadi PKWTT membayar upah minimal UMP dan
(karyawan tetap) memberikan jaminan sosial bagi buruhnya.
PERMASALAH Temporary Employment (PKWT)
AN POKOK Concern Para Pihak atas PKWT
General Concern :
1. Memenuhi Regulasi ketenagakerjaan secara proper
2. Memastikan Praktek yang seiring dengan kebutuhan Bisnis
3. Melakukan Komunikasi dan koordinasi dengan SBU masing masing
Main Concern :
1. Memastikan kotrak kerja dengan karyawan benar dan terjamin legalitasnya
2. Masa kerja PKWT tidak lebih dari 3 Tahun.
3. Melakukan review dan analisa atas penggunaan PKWT dan dikonsultasikan
dengan Kantor Pusat masing masing atas kebijakan dan Policy yang tepat
dalam menurunkan resiko ketenagakerjaan.
PERMASALAH OUTSOURCING : Definition &
AN POKOK
Regulation
What is 1. Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan Pasal
64-66.
Outsourcing? 2. Putusan MK No. 27/PUU-IX/2011 Tentang Outsourcing.
Ps. 64 UU No. 13 tahun 2003
3. Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 19 Tahun
2012 tentang Syarat-Syarat Penyerahan Sebagian Pelaksanaan
“Perusahaan dapat Pekerjaan Kepada Perusahaan Lain.
menyerahkan sebagian 4. Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.
pelaksanaan pekerjaan kepada SE.04/MEN/VII/2013 tentang Pedoman Pelaksanaan
perusahaan lainnya melalui Permenakertrans Nomor 19 Tahun 2012 tentang Syarat-Syarat
perjanjian pemborongan Penyerahan Sebagian Pelaksanaan Pekerjaan Kepada Perusahaan
pekerjaan (Job Supply) atau Lain.
penyediaan jasa OS Model Alternatives
pekerja/buruh (Labour
Supply) yang dibuat secara
tertulis”
Outsourcing Models
Job Labour
Supply Supply
P24. Berbadan hukum (PT), TDP, SIUP, Bukti pelaporan ketenagakerjaan, P23.1. Kalau belum ada bukti pendaftaran
izin operasional, kantor&alamat tetap dan NPWP Perusahaan o/s dan tetap beroperasional maka disnaker
P25.2. Surat izin operasional maks keluar 14 hari kerja provinsi akan mencabut izin operasional
perusahaan o/s LS berdasarkan rekomendasi
sudinaker kota/kab.
P25. 1. Izin operasional diajukan oleh Perusahaan o/s LS ke disnaker provinsi
P26. dengan melampirkan:
1. Berlaku 3 tahun dan bisa diperpanjang 1. copy anggaran dasar yang didalamnya memuat kegiatan usaha penyediaan
2. Perpanjangan berdasarkan peraturan jasa pekerja/buruh; P23.2. Dalam hal izin operasional
permen 19/2012 dan hasil evaluasi 2. copy pengesahan sebagai badan hukum Perseroan Terbatas (PT); perusahaan o/s LS dicabut, Pemenuhan
kinerja perusahaan yang dilakukan oleh 3. copy surat ijin usaha penyediaan jasa pekerja/buruh; hak-hak pekerja o/s LS tetap menjadi
sudinaker kota/kab. 4. copy tanda daftar perusahaan; tanggungjawab perusahaan o/s LS.
3. Berdasarkan evaluasi point 2 diatas, 5. copy bukti wajib lapor ketenagakerjaan di perusahaan;
Dinas naker provinsi menyetujui atau 6. copy pernyataan kepemilikan kantor atau bukti penyewaan kantor yang Tanggungjawab tidak beralih ke pemberi kerja
menolak perpanjangan izin operasional. ditandatangani oleh pimpinan perusahaan; dan
7. copy Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) atas nama perusahaan.
Source: Galih Cipta, 2014, AIRSI Assesor Training – Outsourcing Mgt.
PERMASALAH
AN POKOK Permen 19/2012 – Job Supply
P27.3. Bila tidak mencatatkan perjanjiannya,
P27.1 Setiap perusahaan LS wajib membuat perjanjian kerja secara tertulis dengan maka dinas naker provinsi mencabut izin
pekerja/buruhnya. operasional berdasarkan rekomendasi dari
sudinaker kota/kab.
P28. Wajib memuat ketentuan yang menjamin P27.2. Perjanjian tersebut dicatatkan kepada
terpenuhinya hak-hak pekerja/buruh dalam sudinaker kota/kab. Tempat pekerjaan dilaksanakan P27.4. Pencatatan perjanjian Gratis
hubungan Kerja sebagaimana diatur UU.
P31. Dalam hal pekerja/buruh tidak
memperoleh jaminan kelangsungan
P29.1. Hub. Kerja (HK) : PKWTT/PKWT bekerja, maka pekerja/buruh dapat
mengajukan gugatan kepada
P29.2. Dalam hal HK PKWT yang objek kerjanya tetap ada, Pengadilan Hubungan Industrial.
P30. Bila dalam PKWT tidak memenuhi
ketentuan sebagaimana dimaksud dalam maka harus memuat:
Pasal 28 dan 29, maka hubungan kerja antara a. Jaminan kelangsungan bekerja
perusahaan penyedia jasa pekerja/buruh b. Jaminan terpenuhinya hak-hak pekerja/buruh sesuai P29.3. Hak-hak pekerja/ buruh:
dengan pekerja/buruh berubah menjadi dengan peraturan perundang-undangan dan yang a. Hak atas cuti (apabila telah memenuhi syarat masa kerja.
hubungan kerja yang didasarkan atas diperjanjikan b. Hak atas jaminan sosial
perjanjian kerja waktu tidak tertentu sejak c. Jaminan perhitungan masa kerja apabila terjadi c. Hak atas tunjangan hari raya
ditandatangainya perjanian kerja yang tidak pergantian perusahaan penyedia jasa pekerja/buruh d. Hak istirahat paling singkat 1 (satu) hari dalam 1 (satu) minggu.
memenuhi persyaratan. untuk menetapkan upah. e. Hak menerima ganti rugi dalam hal hubungan kerja diakhiri oleh
perusahaan penyedia jasa pekerja/buruh sebelum perjanjian
P32.1. Perusahaan LS baru harus melanjutkan kerja waktu tertentu berakhir bukan karena kesalahan pekerja.
perjanjian kerja yang telah ada sebelumnya tanpa f. Hak atas penyesuaian upah yang diperhitungkan dari akumulasi
mengurangi ketentuan yang ada dalam perjanjian masa kerja yang telah dilalui, dan
Pemberi Kerja kerja yang telah disepakati. g. Hak-hak lain yang telah diatur dalam peraturan perundangan-
undangan dan/atau perjanjian kerja sebelumnya.
P33. Pengawasan pelaksanaan peraturan ini dilakukan oleh pengawas ketenagakerjaan.
Pekerjaan perusahaan LS P34.1. Perusahan pemberikerja dan penerima kerja wajib menyesuaikan peraturan ini paling lama 12 bulan
lama tidak diperpanjang, sejak diundangkannya peraturan ini (19 November 2012).
kemudian diserahkan ke
perusahaan LS baru P34.2. dalam hal perusahaan penerima pemborongan (JS) atau perusahaan penyedia jasa
pekerja/buruh tidak menyesuaikan dengan ketentuan pada P34.1 maka perusahaan JS atau
Perusahaan Perusahaan Perusahaan LS tetap bertanggungjawab terhadap hak-hak pekerja/buruh sesuai perjanjian
LS lama LS baru kerja.
P32.2. masa kerja dianggap
dan diperhitungkan Tidak ada sanksi !!!!!!!
Pekerja/buruh os P35. Dengan adanya peraturan menteri 19/2012 maka 220 dan 101 tahun 2004 tidak berlaku.
P36. Peraturan menteri ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan (19 November 2012).
PEKERJA PENGUSAHA
Praktik Precarious works. APINDO menolak penafsiran atas pelaksanaan Alih Daya sebatas
Tidak ada kepastian menjadi karyawan tetap. 5 Pekerjaan Penunjang, (penjelasan Pasal 66 tertera “antara lain”
Sebagai bentuk praktek tenaga murah, dibayar UMP terus dan ditegaskan Badan pekerja Tripnas Batal Hukum).
menerus. Masih belum jelasnya batasan core dan non core.
Kedekatan psikologis antara pekerja outsourcing dengan Belum ada Business Proccess.
pekerja perusahaan pengguna. Administrasi & Praktek yang tidak rapi di vendor.
Overtime yang tidak dibayar. Perjanjian Perusahaan pengguna dan Perusahaan outsorucing
Masa Jeda 30 hari diabaikan. tidak jelas (tidak ada).
Karir Karyawan Outsourcing tidak jelas. Atribut perusahaan pengguna yang digunakan pekerja outsourcing.
Unskilled Labour: Kompetensi buruh terkait dengan Adanya pembayaran langsung dari perusahaan pengguna kepada
pekerjaan tidak menunjukkan pertumbuhan yang signifikan pekerja outsourcing.
tetapi masalah advokasi (increase). Praktek outsourcing sebagai bentuk penekanan cost dan exploitasi
pekerja.
ILO Convention 98
The Aplication of The Principles of The Right to
Organize and to Bargain Collectively
•PEMBENTUKAN
•SUSUNAN KEANGGOTAAN
UUD RI
5. Tujuan SP sesuai UU :
Memberikan perlindungan, pembelaan hak dan kepentingan, serta
meningkatkan kesejahteraan yang layak bagi pekerja dan
keluarganya, dengan menjalankan fungsinya sesuai amanah
perundang-undangan.
NOTE:
Perjanjian bersama
Untuk Perusahaan yang melayani kepentingan umum antara para pihak &
dan/atau perusahaan yang jenis kegiatannya pegawai yang
membahayakan keselamatan jiwa manusia, apabila
karyawan yang sedang bertugas melakukan Mogok,
ditunjuk Disnaker
maka dikualifikasikan sebagai mogok kerja yang menjadi saksinya
tidak sah
PERMASALAH
AN POKOK Prosedur Mogok Kerja
PENTING:
Yang dimaksud dengan ”gagalnya perundingan” adalah tidak tercapainya
kesepakatan penyelesaian perselisihan hubungan industrial yang dapat
disebabkan karena :
1. pengusaha tidak mau melakukan perundingan walaupun pekerja/SP telah
meminta secara tertulis kepada pengusaha 2 (dua) kali dalam tenggang
waktu 14 (empat belas) hari kerja, atau;
2. perundingan-perundingan yang dilakukan mengalami jalan buntu yang
dinyatakan oleh para pihak dalam risalah perundingan.
Mogok kerja yang dilakukan secara tidak sah dikualifikasikan sebagai mangkir.
Dalam hal ini, pemanggilan untuk kembali bekerja bagi pelaku mogok
sebagaimana dimaksud dilakukan oleh pengusaha 2 kali berturut-turut dalam
tenggang waktu 7 (tujuh) hari dalam bentuk pemanggilan secara patut dan
tertulis. Pekerja/buruh yang tidak memenuhi panggilan tersebut dianggap
mengundurkan diri.
PERMASALAH
AN POKOK Prosedur Mogok Kerja
PENTING :
Dalam hal mogok kerja yang dilakukan secara tidak sah mengakibatkan
hilangnya nyawa manusia yang berhubungan dengan pekerjaannya, maka
mogok kerja tidak sah tersebut dikualifikasikan sebagai kesalahan berat.
Isi pemberitahuan tidak sesuai dengan ketentuan Pasal 140 ayat (2)
huruf a, b, c, dan d UU 13/2003
Pengertian
Perbedaan pendapat yang mengakibatkan
pertentangan antara Pengusaha / Gabungan
Pengusaha dengan P/B atau SP/SB karena adanya
Perselisihan Hak, Kepentingan, PHK, Perselisihan
antar SP/SB dalam satu perusahaan;
PERMASALAH
AN POKOK Perselisihan Hubungan Industrial
• PERSELISIHAN HAK Perselisihan
yang timbul karena tidak dipenuhinya
hak, akibat adanya perbedaan
pelaksanaan atau penafsiran terhadap
ketentuan perundang-undangan, PK,
PP, atau PKB
• PERSELISIHAN KEPENTINGAN
Perselisihan yang timbul dalam
hubungan kerja karena tidak adanya
kesesuaian pendapat mengenai
pembuatan dan atau perubahan syarat-
syarat kerja yang ditetapkan dalam PK,
PP atau PKB.
• PERSELISIHAN PHK Perselisihan
yang timbul karena tidak adanya
kesesuaian pendapat mengenai PHK,
yang dilakukan oleh salah satu pihak.
• PERSELISIHAN ANTAR SP/SB
Perselisihan antara SP/SB lain hanya
dalam satu perusahaan, karena tidak
adanya persesuaian paham mengenai
keanggotaan,pelaksanaan hak, dan
kewajiban keserikatpekerjaan.
PERMASALAH
AN POKOK
ORGANISASI PENGUSAHA
• Setiap pengusaha membentuk organisasni pengusaha
(Pasal 105 UU No.13 th.2003)
• Tujuan APINDO :
• Mempersatukan dan membina pengusaha serta
memberuikan layanan kepentingan di dalam bidang sosial
ekonomi
• Menciptakan dan memelihara keseimbangan, ketenangan,
dan kegairahan kerja dalam lapangan hubungan industrial
dan ketenagakerjaan
• Mengusahakan peningkatan produktivitas kerja sebagai
program peran serta aktif untuk mewujudkan
pembangunan nasional menuju kesejahteraan sosial,
spritual, dan materil
• Menciptakan adanya kesatuan pendapat dalam
melaksanakan kebijaksanaan/ ketenagakerjaan dari
pengusaha yang disesuaikan dengan kebijakan
pemerintah
Masa Depan Ketenagakerjaan ?
TERIMA KASIH