Analysis & Review

Policy & Implementation

New Industrial Relations Series
HIGH LEVEL INDUSTRIAL RELATIONS ANALYSIS & REVIEW

PRO-KONTRA : REFLEKSI KEADILAN SOSIAL BAGI PEKERJA

OMNIBUS LAW CIPTA KERJA
UU NO. 11 Tahun 2020 The Real Minimum Wages is Zero Unemployment Muhamad Aditya Warman

Understanding of Industrial Relations Perspectives

OPTIMALISASI SKEMA PHK & PESANGON present by
Review dan analisa OMNIBUS LAW CIPTA KERJA ketenagakerjaan guna mendorong By. M. Aditya Warman, MBA
investasi, lapangan kerja dan UMKM demi mewujudkan tercapainya keadilan sosial bagi Industrial Relations
Expert
seluruh rakyat Indonesia

Honesty is The Best Policy

1
NOV, 2020
OMNIBUS LAW CIPTA KERJA REVIEW

11 KLASTER PEMBAHASAN

2
 OMNIBUS LAW CIPTA KERJA REVIEW

Sumber draft paripurna 05okt2020-kajian DPN APINDO

3
 Review & Analysis
OMNIBUS LAW CIPTA KERJA

PENTINGNYA KEBIJAKAN BARU MENGENAI KETENAGAKERJAAN ATAS :

 Kebijakan yang mendorong Daya Saing & Produktivitas Pekerja. Daya saing SDM : Bayar Kemahalan VS Produktivitas
 Link & match berbasis Up-Skilling & Re-skilling (Vokasi & Pemagangan)  SDM Unggul : Kapabilitas VS Kharakter
 Pengawasan Ketenagakerjaan yang mencakup Audit compliance & implementasi Ketenagakerjaan. Standard Regulasi ; Kepatuhan VS Produktivitas
 Penguatan Praktek Bipartite tingkat Perusahaan  Leverage Industrial Peace : Partnership Bipartite Forum VS Politisi Aktivis Buruh

4
Big Challenges

5
New Industrial Relations Series
Analysis & Review
Policy & Implementation
HIGH LEVEL INDUSTRIAL RELATIONS ANALYSIS & REVIEW

REFLEKSI KEADILAN SOSIAL BAGI PEKERJA

OMNIBUS LAW CIPTA KERJA
Muhamad Aditya Warman
The Real Minimum Wages is Zero Unemployment

OMNIBUS LAW CIPTA KERJA REVIEW

6
HUBUNGAN KERJA
1. PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU (PKWT) BERAPA JANGKA
WAKTU UNTUK PKWT MENJADI ISU SENTRAL, pada prinsipnya PKWT
berakhir bila Jangka waktunya berakhir, Pekerjaan selesai. Kompensasi kepada pekerja
akan diatur dalam PP
2. PEMBAYARAN SISA MASA KONTRAK TETAP DIATUR TERSENDIRI DI PP
dan teknis atas kompensasi akan di atur dalam PP.
KEY POINT PKWT
 REGULASI VS IMPLEMENTASI !!!
3. OUTSOURCING, MENJADI DUA JALUR OUTSOURCE PEKERJA MASUK  PENGAWASAN LEMAH
DALAM RANAH KETENAGAKERJAAN DAN JALUR OUTSOURCE  TINGKAT COMPLIANCE RENDAH
PEKERJAAN AKAN MASUK DALAM RANAH PERDATA.  KOMPENSASI BERAKHIRNYA PKWT
.OMNIBUS LAW CIPTA KERJA MENGATUR PKWT-OUTSOURCING:
a. PKWT untuk pekerjaan teEtentu untuk ruang lingkup pekerjaan yang
WAKTUNYA TERBATAS.
b. Ganti Rugi pengakhiran PKWT sepihak, jenis, sifat dan jangka waktu
 DIATUR DALAM PP.
c. PKWT berakhir, Pengusaha wajib memberikan KOMPENSASI
d. Hubungan kerja yang Pemborongan  RANAH PERDATA
e. Hubungan kerja yang outsource Pekerja RANAH KETENAGAKERJAAN
f. Hubugan kerja Karyawan outsourcing  KAIDAH PKWT/PKWTT
 OMNIBUS LAW CIPTA KERJA REVIEW
Perjanjian Kerja waktu tertentu

8
OMNIBUS LAW CIPTA KERJA REVIEW
OUTSOURCING

9
OMNIBUS LAW CIPTA KERJA REVIEW
PHK, PESANGON & JKP

10
PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA
1. PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA (PHK) AKAN DIKEMBALIKAN KEPADA
KESEPAKATAN DITINGKAT BIPARTIT apakah lebih efektif & Mengenai isi, alasan dan
proses kesepakatan dalam hal PHK murni antara pekerja dan pengusaha.
2. PHK SAAT INI KEDUA BELAH PIHAK MEMPUNYAI KEWENANGAN UNTUK
MELAKUKAN DAN DIATUR OLEH UU, dimana kewenangan Serikat Pekerja mewakili
pekerja/buruh dalam menyelesaikan perselisihan industrial tetap ada berdasarkan Pasal 25 UU
21/2000 tentang Serikat Pekerja.
3. PHK SEPIHAK, PERUSAHAAN BISA MELAKUKAN PHK SEPIHAK TANPA ADANYA
KESEPAKATAN DARI PEKERJA dalam hal-hal seperti: Pekerja masih dalam masa percobaan,
Perusahaan tutup karena force majeure, Perusahaan dinyatakan pailit berdasarkan putusan
pengadilan niaga. Hal ini mendapat tantangan keras dari Pekerja bahwa serikat pekerja harus
dilibatkan.
4. PHK MELALUI PENETAPAN PENGADILAN HUBUNGAN INDUSTRIAL. menyatakan UU No.
2/2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial masih berlaku, Pasal 151 mengenai PHK
tetap akan mengaju kepada UU tersebut.
SECARA TEKNIS KEY POINT PHK :
a. Perusahaan menyampaikan alasaan PHK
b. Melalui Forum Bipartite terjadi komunikasi
c. Mediasi oleh Dinas ketenagakerjaan
d. PHK yang tidak perlu untuk dibawa ke Forum Bipartit meliputi :
Berakhirnya PKWT, Pensiun serta Mengundurkan diri
JAMINAN KEHILANGAN PEKERJAAN (JKP)
1. Tidak berkurang manfaat
2. Tidak menambah Iuaran
3. Rekomposisi Iuran dari Jaminan sosial yang basisnya Asuransi
4. Angsuran diambil dari JKK & JKM
5. Kisaran besaran Iuaran sebesar 0,2 % – 0,4 % dari Upah.
6. Menjadi Subsidi silang terhadap Pesangon 25x Gaji.
7. Pengusaha menanggung 19x Gaji
8. Pemerintah sebesar 6x Gaji (subsidi diawal oleh Pemerintah  Program
JKP yang akan menjadi bantalan kebijakan Jamsosnya)
9. Kajian akademis menjadi menentukan akan kecukupan dana Jaminan
sosial
10. Kalkulasi aktuaria akan menentukan rekomposisi iuran JKP.

IURAN JKK *) IURAN JKM IURAN JKP

1.74%  SANGAT BERESIKO 0.3%  IURAN JKM 0.1%  Dari JKM
1.27%  BERESIKO Di Subsitusi Ke JKP 0.2%  Dari JKK
0.89%  RESIKO SEDANG 0.1%  KE JKP Total : +/- 0.3% JKP
0.54% RESIKO KURANG
0.24% RESIKO KECIL *) Iuran JKP dari Rekomposisi seluruh level Iuran JKK sebanyak 0.2%
PEACE
13
 MENSOAL SKEMA JKP

CHOICE
IDE & ANALYSIS
PHK = UANG PESANGON + UANG PENGHARGAAN MASA KERJA + UANG PENGGANTIAN HAK

32X menjadi 25X Gaji 19x dari Pemberi kerja ; 6x dari Pemerintah melalui JKP (BPJAMSPOSTEK)
19x
Grading
9x 10x 15%
Lihat Grading Lihat Grading
Uang Pesangon
Penyesuaian Pasal 156 Penyesuaian Pasal 156
Uang Penghagaan masa kerja

A
UU 13/2003 X UU 11/2020 UU 13/2003 X UU 11/2020

6X Top Up Diberikan Kepada seluruh karyawan yang ter-PHK atas masa kerja setelah
6x JKP
1(satu) tahun dan seterusnya, Bentuk Skema Asuransi melalui BPJAMSOSTEK berupa :
1. Bantuan masa tunggu
Mandatory
2. Bantuan upah saat mencari pekerjaan yang baru,
3. Bantuan Pelatihan (yang masing2 besarannya diatur dalam PP)

25x
Maximum
6X Grading atas karyawan yang ter-PHK atas masa kerja berapapun, dengan variasi sbb :
1. Besaran variable 3 point tersebut diatas Masa tunggu, Upah antara, Pelatihan ada Grading
pada setiap masa kerja karyawan yang ter-PHK.
B
2. Paradox saat PHK:Masa Produktif membutuhkan kerja kembali, masa Pensiun ingin menikmati
MENAKAR PHK : IMBAS PANDEMI COVID- 14
Sebuah Kajian Hukum, Strategik dan Industrial Relations Praktis atas Proses Efisiensi Karyawan
19
 KEBIJAKAN SAAT INI KEBIJAKAN MASA DEPAN
PERSEPSI PERUSAHAAN Next Normal PERSEPSI PERUSAHAAN

SUSTAINABILITY SURVIVE

CURRENT
PHK CANVAS FUTURE

BAGAIMANA RESPON SAAT

TERJADI PHK

LIFE PESANGON
PILIHAN SAAT INI PILIHAN TERBAIK
Layoffs Condition
PERSEPSI KARYAWAN PERSEPSI KARYAWAN

MENAKAR PHK : IMBAS PANDEMI COVID- 15

Sebuah Kajian Hukum, Strategik dan Industrial Relations Praktis atas Proses Efisiensi Karyawan
19
REVOLUSI INDUSTRI 4.0 CHALLENGES

16
 REVOLUSI INDUSTRI 4.0 CHALLENGES

Data source ; BAPPENAS 2019

17
1. Do not have competitiveness, especially
Organization Design of their Talent

TR
AN
Acquisition Initiatives.

SF
2. No work ethic and low engagement to

OR
the company.

MI
NG
3. Unpreparedness in the digital age and

LA
awareness of very low changes.

B
OR
CO
Gap in Human

MP
Capital Belief

ET
E
PROMINENT

NC
PERFORMANCE DRIVEN

E
18
Focus : INCREASE EMPLOYEES CAPACITY

19
BUKAN GENERASI TEKS
GAMBAR, VIDEO & STORY TELLING
Lebih Menarik Daripada
NARASI – CASE STUDY
adityaMind@Insight
20
 SDM INDONESIA TIDAK KOMPETITIF

21
Data source ; BAPPENAS 2019
POTENSI PEKERJAAN YANG HILANG

22
 PRODUKTIVITAS INDONESIA DIBANDING SE-ASIA

23
Data source ; BAPPENAS 2019
DAYA SAING TENAGA KERJA INDONESIA

24
Data source ; BAPPENAS 2019
 PELUANG PASAR INDONESIA

25
Data source ; BAPPENAS 2019
Detail analysis
NEW EMPLOYMENT RELATIONS

26
 POLA KERJA TRADISIONAL

Co Employment Rel’s
re st
ORIENTASI MASA DEPAN
o
IR CHALLENGES ORIENTASI NILAI (VALUE)
PERSEPSI MILLENIAL

flexi
High Skill PERSEPSI KARYAWAN

Productivity
C

Up – Re- Skilling
Regulation
Project Permanent

Menakar Cost Menuai Risk

Capital Intensive Employment Rel’s Labor Intensive

CANVAS
Decent Work

Job Security
Outsources Contract

Cheap Seasonal
st T im
si
ORIENTASI TENAGA MURAH ORIENTASI PENGALAMAN
PERSEPSI PERUSAHAAN Low Skill

As e
PERSEPSI FRESH GRADUATE

MENAKAR PHK : IMBAS PANDEMI COVID- 19

27
 NEW FRAMEWORK

POLA KERJA KEMITRAAN DI ERA DIGITAL

KEBIJAKAN SAAT INI KEBIJAKAN MASA DEPAN
PERSEPSI PERUSAHAAN TETAP KERJA PERSEPSI PERUSAHAAN

HIGH PROFIT FLEXI TIME

HIGH CHALLENGES CERTAIN TY OF BENEFITS

MANAGING POLICY POLA KERJA CANVAS ECONOMY SHARING

BAGAIMANA DESIGN KEMITRAAN
DI ERA DIGITAL

JOB OPPORTUNITY PROFIT SHARING

JOB CREATION GAIN SHARING
PILIHAN SAAT INI PILIHAN TERBAIK
PERSEPSI KARYAWAN KERJA TETAP
PERSEPSI KARYAWAN

MENAKAR PHK : IMBAS PANDEMI COVID- 19

28
 Economy sharing model Challenges
How to Improve How to Survive
Platform Managing Task Platform Better

2 CHAPERONES 3

Fle
FRANCHISERS

e
Tim
Persaingan Tinggi – Kontrol Rendah Persaingan Tinggi – Kontrol ketat

xi
-MENTORING- -INNOVATION-

be
HOW TO CONCERN YOUR EMPLOYEES INCOME

xi
Job Security Facing economy Sharing perspectives Employee Income

ne
Fle
1 4

fit
GARDENERS PRINCIPALS
Persaingan Rendah – Kontrol Longgar
Persaingan Rendah – Kontrol Ketat
-QUALITY- -REGULATION-

Flexi Job
How to Lead How to Control
others
Managing People
Others Better 29
 Flexibility Labor Market VS Certainty of Benefit
THE NEXT JOB OPPORTUNITY JOB OPPORTUNITY
Framework Concept’s PARTNERSHIP*

Productivity Compensation

Regulation Company
Policy
Employer Awareness

Union Advocating
Sustainable Biz

Flexibility Job Seeker Certainty of

Labor Market Benefits

Business Growth Job Security

Economy Sharing

Unemployment Rate
30
@adityamind2015
 NEW SPIRIT
Bukan lagi
KerjaTETAP
Tapi !
TETAP KERJA

‘Why’
MENAKAR PHK : IMBAS PANDEMI COVID- 19
 IR Social Dialogue Measurement
in New Normal Times

Mutual Trust Mutual Respect ConnectAbility

BIPARTITE ROLES APPROACH

ConnectAbiltiy for Partnership
High

Data : riset aditya warman@2009 - 2020

Understanding Synergy Collaboration

Moderate

Isolating Avoiding Learning

Low

Rare Possible Almost certain

Time for Collaboration
 TAKE WAY
OMNIBUS LAW CIPTA KERJA :
Menjemput Keadilan dan Kesejahteraan Pekerja Indonesia
Menjadi telaah akademis untuk menyajikan regulasi yang ramah Investasi sekaligus mendorong
Produktivitas Pekerja mendasarkan kepada daya saing bisnis dan produktivitas pekerja

1. DIGITAL TRANSFORMATION CREATE NEW LABOR POLICY

2. NEW WAGES SYSTEM PART OF NEW COMPENSATION POLICY
3. PRODUCTIVITY PROSES FACING VOCATIONAL LEARNING PLATFORM
4. UP-SKILLING & RE-SKILLING REDUCE THIS YOUNG UNEMPLOYMENT GAP
5. HARMONIZED & SHINCHRONIZATION LABOR POLICY IS A MUST
33
Inspiration by
M. Aditya Warman, MBA
Mobile phone +62 815 88 44444 Thank You

Berkeley -Master of Strategic Management Executive Class