Anda di halaman 1dari 30

Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia

Direktorat Hubungan Kerja dan Pengupahan

Tata Cara Pembuatan


dan Pengesahan
Peraturan Perusahaan

Oleh : Choraitun Nisa


HUBUNGAN INDUSTRIAL

Suatu sistem hubungan yang Tujuan


terbentuk antara para pelaku
proses produksi barang
Pengertian dan/atau jasa yang terdiri dari
unsur pengusaha,
pekerja/buruh, MENCIPTAKAN
dan pemerintah HUBUNGAN YANG HARMONIS,
yang didasarkan pada DINAMIS , BERKEADILAN DAN
nilai-nilai Pancasila dan UUD BERMARTABAT
1945

2
Mewujudkan
hubungan
industrial
yang
harmonis,
dinamis dan
Menjamin berkeadilan
kelangsungan
dan
pengembangan
Arah usaha
Pembangunan Peningkatan
Hubungan Kesejahteraan
Pekerja/Buruh
Industrial dan Keluarga
Penghargaan
terhadap Hak
Asasi Manusia
di tempat
kerja
(seperti hak
berserikat)

3
8 (delapan) Sarana Pelaksanaan Hubungan Industrial

Peraturan Perusahaan; Perjanjian Kerja Bersama;

Serikat Pekerja/Serikat
Organisasi Pengusaha;
Buruh;

Lembaga Kerja Sama Lembaga Kerja Sama


Bipartit; Tripartit;

Lembaga Penyelesaian
Peraturan Per-UU
Perselisihan Hubungan
Ketenagakerjaan;
Industrial.

4
Peraturan Perusahaan
Peraturan yang dibuat secara tertulis yang memuat ketentuan-ketentuan
tentang syarat-syarat kerja dan tata tertib perusahaan.
Dasar Hukum Teknis Pembuatan PP :

• Undang – undang nomor 13 tahun 2003


tentang ketenagakerjaan;
• Permenaker nomor 28 tahun 2014 tentang
tata cara pembuatan dan pengesahan PP
serta pembuatan dan pendaftaran PKB.

Dasar Hukum Acuan Muatan / Konten PP :


• Undang – undang nomor 13 tahun 2003
tentang ketenagakerjaan;
• Undang – Undang Nomor 11 Tahun 2020
tentang Cipta Kerja dan Peraturan
Pelaksananya.
5
6

Tidak Lebih baik


Memiliki
bertentangan dari Tidak
pelaksanaan
dengan peraturan Tidak Melanggar
peraturan
peraturan perundang- Diskriminatif HAM dan
perundang-
PRINSIP - PRINSIP perundang- undangan Kesusilaan
undangan
undangan yang berlaku
PENGATURAN
SYARAT KERJA
6
MANFAAT PENGATURAN SYARAT KERJA
BAGI PENGUSAHA DAN PEKERJA

1 2 3 4

Adanya kepastian Peningkatan Peningkatan Ketenangan bekerja


Hak dan Kewajiban produktifitas dan kesejahteraan dan ketenangan
masing-masing pihak kemajuan Pekerja/Buruh dan berusaha
dalam pelaksanaan perusahaan Keluarganya
hubungan kerja

COMPUTER REPAIR & SUPPORT 7


Perusahaan memiliki
10 pekerja / lebih wajib membuat
PP
(Ps. 108 (1) UUK)

PP disusun oleh
Pengusaha
Ketentuan (Ps. 109 UUK)

Pembuatan
Peraturan
Perusahaan
(PP) PP disusun dengan memperhatikan
saran dan pertimbangan wakil
pekerja
(Ps. 110 (1,) UUK)

Masa Berlaku PP paling


lama 2 Tahun
(Ps. 111 (3) UUK)

8
Hak dan
Kewajiban
Pengusaha
dan Pekerja
/buruh
Syarat-
syarat
Kerja
Muatan
Peraturan Tata Terib
Perusahaan
Pengaturan
lebih lanjut
dari peraturan
perUU
Jangka
waktu
berlaku

9
Tahapan Pembuatan PP

Persiapan
Sosialisasi

Penentuan Pemberian Saran


Wakil dan Pertimbangan
Pengesahan
Pekerja/Buruh

10
Menginventarisir Menginventarisir
peraturan materi peraturan
Membentuk perundang- perusahaan yang Menyusun
Tim Perumus undangan yang berkaitan dengan Draft
peraturan berkaitan dengan syarat-syarat kerja Peraturan
ketenagakerjaan dan hak serta
perusahaan; dan peraturan kewajiban di Perusahaan
perusahaan; perusahaan;

11
(1) Apabila di perusahaan telah memiliki Serikat Pekerja (SP) dan
beranggotakan lebih 50% dari total pekerja, maka yang mewakil
seluruh pekerja untuk memberikan saran dan pertimbangan
adalah pengurus SP.
(2) Apabila anggota SP kurang dari 50% dari total pekerja, maka
selain pengurus SP, wakil pekerja (non SP) yang telah dipilih
secara demokratis juga berhak memberikan saran dan
pertimbangan;
(3) Apabila di perusahaan tidak memiliki SP, maka seluruh pekerja
memilih perwakilan dari masing-masing unit kerja secara
demokratis untuk memberikan saran dan pertimbangan;
12
TAHAP PEMBERIAN SARAN DAN PERTIMBANGAN
WAKIL PEKERJA / BURUH
Wakil Pekerja
/Buruh
Pengusaha WAJIB menyampaikan naskah
PP kepada wakil pekerja untuk
memintakan saran dan pertimbangan. Serikat Pekerja /
Serikat Buruh
(jika ada)
Pengusaha Saran dan Pertimbangan harus dan/atau
sudah diterima Pengusaha Wakil Pekerja Yang Dipilih
paling lambat 7 hari kerja sejak secara demokratis (Jika
tanggal diterima tidak ada SP/SB)

Dalam hal lewat 7 hari kerja Pekerja tidak


Pemerintah memberikan saran dan pertimbangan,
pengusaha dapat mengajukan pengesahan Saran dan
disertai bukti permintaan saran dan pertimbangan
pertimbangan kepada wakil pekerja tidak dapat
diperselisihkan

Perusahaan dapat menerima atau tidak terhadap saran


dan pertimbangan dari Serikat Pekerja atau Wakil Pekerja
13
Pengesahan PP
Kepala Disnaker Kepala Disnaker Dirjen PHI dan Jamsos
Kab/Kota Provinsi Kemnaker

Untuk perusahaan yang Untuk perusahaan yang Direktur Jenderal, untuk


terdapat hanya dalam 1 terdapat pada lebih dari 1 perusahaan yang terdapat
(satu) wilayah (satu) kabupaten/kota dalam pada lebih dari 1 (satu)
kabupaten/kota. 1 (satu) provinsi. provinsi.

Direktur Jenderal,
mendelegasikan kepada
Direktur Persyaratan Kerja
14
Klasifikasi Peraturan Perusahaan
Baru
Pembaharuan
Peraturan
Perusahaan yang Perubahan
dibuat pertama kali Peraturan Perpanjangan
Perusahaan yang
dibuat setelah Perubahan isi
masa berlaku PP materi PP selama
masa berlaku PP Perpanjangan
periode masa berlaku PP
sebelumnya belum berakhir
dalam hal sedang
akan/telah berakhir dilakukan
perundingan PKB
antara Serikat
Pekerja dengan
Pengusaha

15
Arif Rachman I Tata Cara Pembuatan & Pengesahan PP I 2022
PERUBAHAN DAN PEMBAHARUAN
Perusahaan yang akan melakukan perubahan PP
01 harus disepakati SP dan/atau perwakilan pekerja

Perubahan PP tersebut harus mendapatkan


02 pengesahan

Pengusaha wajib mengajukan Pembaharuan 30


03 hari kerja sebelum PP berakhir masa berlakunya

Dalam pembaharuan Pengusaha memperhatikan


04 saran dan pertimbangan wakil pekerja dan atau SP

COMPUTER REPAIR & SUPPORT


Arif Rachman I Tata Cara Pembuatan dan Pengesahan PP I 2022 16
Sosialisasi PP

Setelah PP tersebut Menggandakan dan


mendapat pengesahan, maka membagikan PP kepada
pengusaha harus seluruh pekerja/buruh atau
menjelaskan materi PP memberikan akses untuk
tersebut kepada seluruh mendapatkan salinan PP
pekerja/buruh atau melalui yang sudah disahkan.
perwakilan.

17
IMPLIKASI PUTUSAN MK NOMOR 91/PUU-XVIII/2020
TENTANG PENGUJIAN FORMIL UU NO. 11 TAHUN 2020 (UUCK)

Amar Putusan Keempat dinyatakan bahwa :


Pembentukan Undang-Undang No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja adalah
bertentangan dengan UUD 1945 dan tidak memiliki kekuatan hukum
mengikat secara bersyarat sepanjang tidak dimaknai “tidak dilakukan
perbaikan dalam waktu 2 (dua) tahun sejak putusan ini diucapkan”.

Kemudian dalam Amar Putusan Kelima MK menyatakan bahwa :


Undang-Undang Cipta Kerja masih tetap berlaku sampai dengan dilakukan
perbaikan pembentukan sesuai dengan tenggang waktu sebagaimana yang
telah ditentukan dalam putusan tersebut.

18
Arif Rachman I Tata Cara Pembuatan & Pengesahan PP I 2022 18
Implikasi Terbitnya UU No. 11 Tahun 2020 (UUCK)
dan peraturan turunannya terhadap muatan PP / PKB
PKB merupakan Undang-Undang bagi para pihak
pembuat PKB (Asas Kepastian Hukum / Pacta Sunt
Servanda)

Perubahan Peraturan
Perundang-Undangan Hadirnya UUCK dan Peraturan Turunannya
tidak serta merta jangan mendegradasi kualitas muatan PP dan
merubah ketentuan PP PKB yang dirasa sudah lebih baik
dan PKB yang masih
berlaku Apabila kualitas isi PP atau PKB yang telah disepakati
sudah lebih baik dan didukung kemampuan
perusahaan, maka diharapkan bisa dipertahankan
atau bahkan ditingkatkan pada PP atau PKB periode
selanjutnya.
Arif Rachman I Tata Cara Pembuatan & Pengesahan PP I 2022 19
Ketentuan peraturan perundang-undangan yang wajib diatur
dalam PP berdasarkan amanat PP No. 35 & 36 Tahun 2021

Penggolongan
Jabatan Tertentu Jenis
yang berhak pelanggaran
upah lembur dan Surat
(Pasal 27 PP 35/2021) Peringatan
Pelaksanaan (Pasal 36K PP 35/2021)
Istirahat
Panjang
(jika mengatur)
(Pasal 35 PP 35/2021)
Pelaksanaan Pemberian
Jam Kerja Uang Pisah
(Pasal 21 PP 35/2021) (Pasal 49,50,51,
52 (2), 54 (1 & 4), )

20
Arif Rachman I Tata Cara Pembuatan & Pengesahan PP I 2022
Pelaksanaan
Mengikuti
Cuti Tahunan
(Pasal 81 Angka 23 kegiatan
UUCK yang merubah Serikat Pekerja
Pasal 79 UUK) (Pasal 81 Angka 40
Batasan Usia UUCK yang merubah
Pasal 153 UUK)
Pensiun
(Pasal 81 Angka 38
UUCK yang me-
nyisipkan Pasal
Dana Pensiun 151A UUK) Jumlah
pengganti Uang Tanggungan
Pesangon, UPMK Pekerja
dan Uang Pisah (Pasal 81 Angka 49
(Pasal 58 PP 35/2021) UUCK yang merubah
Pasal 160 UUK)

21
Bonus (jika
memberikan) Upah bagi Waktu, Tempat
(Pasal 11 Ayat 2 pekerja yang dan cara
Denda, ganti rugi,
PP 36/2021) Penyediaan meninggalkan pembayaran
pemotongan upah,
fasilitas kerja upah
pekerjaan uang muka upah,
(Pasal 53, 55, 56
dan/atau uang (Pasal 47
PP 36/2021)
sewa rumah/barang
PP 36/2021) milik perusahaan,
pengganti
fasilitas kerja hutang / cicilan hutang
(jika memberikan) dan kelebihan
pembayaran upah
Komponen Peninjauan (Pasal 58, 60, 63 PP
(Pasal 12 Ayat 3
Upah PP 36/2021) Upah secara 36/2021)
(Pasal 7 Ayat 4 PP berkala
36/2021) (Pasal 48
PP 36/2021)

22
POLA UMUM KERANGKA MATERI PP DAN PKB

NO BAB JUDUL BAB DAN PASAL


1 BAB I PENDAHULUAN
1 Mukadimah
2 Profil Perusahaan
a) Pendirian Perusahaan
b) Jenis Usaha berdasarkan KLUI
b) Alamat Kantor Pusat dan Cabang
3
Ruang Lingkup Berlakunya PP (Kantor Pusat dan Cabang serta seluruh wilayah operasional perusahaan)

2 BAB II PENGERTIAN - PENGERTIAN


4 Pengertian - Pengertian Istilah Umum
5 Pengertian Khusus :
a) Jumlah Tanggungan Pekerja : Istri / Suami dan Anak (status, usia dan jumlah anak)
b) Batasan Pertalian Darah Pekerja

3 BAB III HAK DAN KEWAJIBAN


6 Hak dan Kewajiban Pengusaha
7 Hak dan Kewajiban Pekerja

4 BAB IV HUBUNGAN KERJA


8 Penerimaan Pekerja (Recruitment )
9 Masa Percobaan (paling lama 3 bulan)
10 Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT)
11 Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (PKWTT)
12 Perhitungan Masa Kerja

Arif Rachman I Tata Cara Pembuatan & Pengesahan PP I 2022 23


5 BAB V WAKTU KERJA DAN WAKTU ISTIRAHAT
13 Waktu Kerja dan Waktu Istirahat Normal
a) Hari Kerja (Hari kerja dalam seminggu)
b) Jam Kerja (perhari)
c) Jam Istirahat (perhari)
14 Waktu Kerja Bergilir / Shift (bila ada)
15 Waktu Kerja Site (bila ada)
16 Waktu Kerja dan Upah Lembur (berdasarkan PP No.35 Tahun 2021)
17 Golongan jabatan tertentu yang berhak atas upah lembur

6 BAB VI PENGUPAHAN DAN PENDAPATAN NON UPAH


18 Komponen Upah
Opsional :
a) Upah tanpa tunjangan (clean wages ); atau
b) Upah pokok ditambah tunjangan tetap dan tunjangan tidak tetap; atau
c) Upah pokok ditambah tunjangan tidak tetap
19 Struktur dan Skala Upah (berdasarkan PP No.36 Tahun 2021)
20 Waktu dan Mekanisme Pembayaran Upah
a) Tanggal pembayaran upah (termasuk mekanisme jika tanggal tersebut jatuh pada hari libur)
b) Mekanisme pembayaran upah (tunai / transfer dan pembuatan rincian pembayaran upah)
21 Ketentuan Tunjangan Tetap dan Tunjangan Tidak Tetap
22 Ketentuan Pemotongan Upah (Iuran BPJS, Pajak Penghasilan, Mangkir, Denda, Ganti Rugi, dll)
23 Peninjauan Upah secara berkala (berdasarkan kemampuan dan produktivitas perusahaan)
24 Tunjangan Hari Raya Keagamaan (berdasarkan PP No.36 Tahun 2021)
25 Bantuan kepada keluarga pekerja bagi pekerja yang ditahan pihak berwajib
26 Upah selama pekerja mengalami sakit berkepanjangan / cacat akibat kecelakaan kerja
27 Bonus, Insentif dan Penghargaan Masa Kerja (bila ada)
28 Uang Servis / Service Charges (bagi usaha perhotelan dan restoran di hotel)

Arif Rachman I Tata Cara Pembuatan & Pengesahan PP I 2022 24


7 BAB VII CUTI, ISTIRAHAT DAN IJIN MENINGGALKAN PEKERJAAN
29 Cuti Tahunan
a) Jumlah hari cuti tahunan;
b) Ketentuan pelaksanaan cuti dan batasan gugurnya cuti
30 Cuti Bersama
31 Istirahat Melahirkan dan Istirahat Keguguran
32 Istirahat Haid
33 Istirahat Panjang (jika mengatur)
34 Istirahat Hari Libur Resmi
35 Ijin Meninggalkan Pekerjaaan dengan mendapat upah (berdasarkan Pasal 47 PP No.36 Tahun 2021)
36 Ijin Menyusui / Memompa ASI selama waktu kerja (pengaturan waktu dan tempat menyusui)
37 Ijin meniggalkan pekerjaan tanpa upah / unpaid leave (jika mengatur)

8 BAB VIII SERIKAT PEKERJA


38 Perusahaan memberikan kesempatan kepada pekerja untuk mendirikan Serikat Pekerja, menjadi
pengurus dan anggota Serikat Pekerja
38 Hak bagi pengurus dan anggota Serikat Pekerja untuk mengikuti kegiatan Serikat Pekerja
40 Hak Serikat Pekerja untuk mendampingi dan/atau mewakili anggotanya dalam penyampaian keluh kesah
atau dalam rangka penyelesaian perselisihan hubungan industrial
41 Jabatan tertentu di Perusahaan yang tidak dapat diduduki oleh Pengurus Serikat Pekerja (berdasarkan
Pasal 15 UU No.21 Tahun 2000)

9 BAB IX JAMINAN SOSIAL, KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA


42 Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (berdasarkan UU No.24 Tahun 2011)
a) Jaminan Kecelakaan Kerja (berdasarkan PP No.44 Tahun 2015 dan perubahannya)
b) Jaminan Kematian (berdasarkan PP No.44 Tahun 2015 dan perubahannya)
c) Jaminan Pensiun (berdasarkan PP No.45 Tahun 2015 dan perubahannya)
d) Jaminan Hari Tua (berdasarkan PP No.46 Tahun 2015 dan perubahannya)
e) Jaminan Kehilangan Pekerjaan (berdasarkan PP No. 37 Tahun 2021 dan Peraturan Pelaksananya)
43 Jaminan Sosial Kesehatan (berdasarkan UU No.24 Tahun 2011 jo Perpres No. 82 Tahun 2018 beserta
aturan perubahannya)
44 Ketentuan Keamanan dan Keselamatan Kerja (termasuk tentang peralatan pelindung diri, dll)
45 Pemeriksaan Kesehatan Berkala (General Medical Check-up )

Arif Rachman I Tata Cara Pembuatan & Pengesahan PP I 2022 25


10 BAB X KESEJAHTERAAN PEKERJA
46 Fasilitas Kesejahteraan Pekerja (berdasarkan Pasal 100 UU No.13 Tahun 2003)
47 Koperasi Pekerja (berdasarkan Pasal 101 UU No.13 Tahun 2003)
48 Fasilitas Kerja (Kendaraan Dinas, Peralatan Kerja, Seragam Kerja, dll)
49 Rekreasi
50 Uang Pengganti Fasilitas Kerja (jika ada)
51 Bantuan - Bantuan (Pernikahan, Sakit, Kedukaan, dll)
52 Beasiswa Pendidikan Anak Pekerja Berprestasi

11 BAB XI PENGEMBANGAN KARIR DAN PENILAIAN KINERJA


53 Program Pelatihan dan Peningkatan Skill serta Kompetensi
54 Beasiswa Pendidikan (Tugas Belajar atau Izin Belajar)
55 Evaluasi dan Penilaian Kinerja (Key Performance Indicator )
56 Promosi, Mutasi dan Demosi
57 Tugas Perbantuan

12 BAB XII KEDISIPLINAN DAN SANKSI


58 Tata Tertib dan Larangan - larangan
59 Kehadiran Pekerja dan Mangkir
60 Surat Teguran Tertulis beserta jenis - jenis pelanggarannya
61 Surat Peringatan Tertulis (1, 2 dan 3)
a) Mekanisme Pemberian Surat Peringatan Tertulis 1, 2 dan 3 yang diberikan secara berurutan
(berdasarkan ketentuan Pasal 36 huruf (k) dan Pasal 52 Ayat (1) PP No.35 Tahun 2021 beserta penjelasan
pasal nya)
b) Jenis-Jenis Pelanggaran yang dapat dikenakan Surat Peringatan Tertulis
62 Surat Peringatan Pertama dan Terakhir beserta jenis - jenis pelanggarannya
63 Jenis - Jenis Pelanggaran yang bersifat mendesak untuk dilakukan PHK

Arif Rachman I Tata Cara Pembuatan & Pengesahan PP I 2022 26


13 BAB XIII PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA
64 Skorsing dalam rangka PHK (upah dan hak-hak lain selama skorsing)
65 Jenis - Jenis Pemutusan Hubungan Kerja (berdasarkan Pasal 36 PP No. 35 Tahun 2021)

a) PHK terhadap Pekerja/Buruh karena alasan Perusahaan melakukan penggabungan, peleburan atau
pemisahan Perusahaan dan Pekerja/Buruh tidak bersedia melanjutkan Hubungan Kerja atau Pengusaha
tidak bersedia menerima pekerja/buruh

b) PHK terhadap Pekerja/Buruh karena alasan pengambilalihan Perusahaan

c) PHK dalam hal terjadi pengambilalihan Perusahaan yang mengakibatkan terjadinya perubahan syarat
kerja dan Pekerja/Buruh tidak bersedia melanjutkan Hubungan Kerja

d) PHK terhadap Pekerja/Buruh karena alasan Perusahaan melakukan efisiensi yang disebabkan
Perusahaan mengalami kerugian
e) PHK terhadap Pekerja/Buruh karena alasan Perusahaan melakukan efisiensi untuk mencegah
terjadinya kerugian
f) PHK terhadap Pekerja/Buruh karena alasan Perusahaan tutup yang disebabkan Perusahaan mengalami
kerugian secara terus menerus selama 2 (dua) tahun atau mengalami kerugian tidak secara terus
menerus selama 2 (dua) tahun.

g) Pengusaha dapat melakukan Pemutusan Hubungan Kerja terhadap Pekerja/Buruh karena alasan
Perusahaan tutup yang disebabkan bukan karena Perusahaan mengalami kerugian.
h) PHK terhadap Pekerja/Buruh karena alasan Perusahaan tutup yang disebabkan keadaan memaksa
(force majeure )
i) PHK terhadap Pekerja/Buruh karena alasan keadaan memaksa (force majeure ) yang tidak
mengakibatkan Perusahaan tutup.
j) PHK terhadap Pekerja/Buruh karena alasan Perusahaan dalam keadaan penundaan kewajiban
pembayaran utang yang disebabkan Perusahaan mengalami kerugian.
k) PHK terhadap Pekerja/Buruh karena alasan Perusahaan dalam keadaan penundaan kewajiban
pembayaran utang bukan karena Perusahaan mengalami kerugian.

Arif Rachman I Tata Cara Pembuatan & Pengesahan PP I 2022 27


l) PHK karena alasan Perusahaan pailit.

m) PHK terhadap Pekerja/Buruh karena alasan adanya permohonan Pemutusan Hubungan Kerja yang
diajukan oleh Pekerja/Buruh dengan alasan Pengusaha melakukan perbuatan sebagaimana yang
dimaksud dalam Pasal 36 huruf g PP No.35 Tahun 2021.

n) PHK terhadap Pekerja/Buruh karena alasan adanya putusan lembaga penyelesaian perselisihan
hubungan industrial yang menyatakan Pengusaha tidak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 36 huruf g PP No. 35 Tahun 2021 terhadap permohonan yang diajukan oleh Pekerja/Buruh.
o) Pekerja/Buruh yang mengundurkan diri atas kemauan sendiri dan memenuhi syarat sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 36 huruf I PP No. 35 Tahun 2021.

p) PHK terhadap Pekerja/Buruh karena alasan Pekerja/Buruh mangkir selama 5 (lima) hari kerja atau
lebih berturut-turut tanpa keterangan secara tertulis yang dilengkapi dengan bukti yang sah dan telah
dipanggil oleh Pengusaha 2 (dua) kali secara patut dan tertulis.
q) PHK terhadap Pekerja/Buruh karena alasan Pekerja/Buruh melakukan pelanggaran ketentuan yang
diatur dalam Perjanjian Kerja, Peraturan Perusahaan, atau Perjanjian Kerja Bersama dan sebelumnya
telah diberikan surat peringatan pertama, kedua, dan ketiga secara berturut-turut.
r) PHK terhadap Pekerja/Buruh karena alasan Pekerja/Buruh melakukan pelanggaran bersifat
mendesak yang diatur dalam Perjanjian Kerja, Peraturan Perusahaan, atau Perjanjian Kerja Bersama.
s) PHK terhadap Pekerja/Buruh karena alasan Pekerja/Buruh tidak dapat melakukan pekerjaan
selama 6 (enam) bulan akibat ditahan pihak yang berwajib karena diduga melakukan tindak pidana
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 huruf I PP No. 35 Tahun 2021 yang menyebabkan kerugian
Perusahaan.
t) PHK terhadap Pekerja/Buruh karena alasan Pekerja/Buruh tidak dapat melakukan pekerjaan
selama 6 (enam) bulan akibat ditahan pihak yang berwajib karena diduga melakukan tindak pidana
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 huruf I PP No. 35 Tahun 2021 yang tidak menyebabkan kerugian
Perusahaan.
u) PHK dalam hal pengadilan memutuskan perkara pidana sebelum berakhirnya masa 6 (enam) bulan
sebagaimana dimaksud pada Pasal 54 ayat (1) PP No. 35 Tahun 2021 dan Pekerja/Buruh dinyatakan
bersalah.

Arif Rachman I Tata Cara Pembuatan & Pengesahan PP I 2022 28


v) PHK dalam hal pengadilan memutuskan perkara pidana sebelum berakhirnya masa 6 (enam) bulan
sebagaimana dimaksud pada Pasal 54 ayat (2) PP No. 35 Tahun 2021 dan Pekerja/Buruh dinyatakan
bersalah.
w) PHK terhadap Pekerja/Buruh karena alasan Pekerja/Buruh mengalami sakit berkepanjangan atau
cacat akibat kecelakaan kerja dan tidak dapat melakukan pekerjaannya setelah melampaui batas 12 (dua
belas) bulan.
x) Pekerja/Buruh dapat mengajukan Pemutusan Hubungan Kerja kepada Pengusaha karena alasan
Pekerja/Buruh mengalami sakit berkepanjangan atau cacat akibat kecelakaan kerja dan tidak dapat
melakukan pekerjaannya setelah melampaui batas 12 (dua belas) bulan.
y) PHK terhadap Pekerja/Buruh karena alasan Pekerja/Buruh memasuki usia pensiun (tentukan usia
pensiunnya !)
z) PHK karena alasan Pekerja/Buruh meninggal dunia

66 Kompensasi Pemutusan Hubungan Kerja


a) Uang Pesangon, Uang Penghargaan Masa Kerja dan Uang Penggantian Hak (PP No. 35 Tahun 2021)
b) Uang Pisah (wajib diatur besaran uang pisah untuk PHK sesuai Pasal 49, 50, 51, 52 Ayat (2), 54 Ayat (1)
dan Ayat (4) PP No. 35 Tahun 2021)
67 Dana Pensiun Pengganti Uang Pesangon, Uang Penghargaan Masa Kerja dan Uang pisah (jika ada)
68 Pemberitahuan PHK

14 BAB XIV PENYAMPAIAN KELUH KESAH


69 Mekanisme Penyampaian Keluh Kesah di Perusahaan
70 Forum LKS Bipartit
71 Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial
a) Perundingan Bipartit
b) Tripartit (Mediasi / Konsiliasi / Arbitrasi)
c) Lembaga Peradilan

15 BAB XV PENUTUP
72 Masa Berlaku Peraturan Perusahaan (berlaku sejak disahkan oleh Instansi yang mengurusi bidang
ketenagakerjaan baik Kemnaker atau Disnaker Kab/kota/Provinsi untuk jangka waktu paling lama 2 (dua)
tahun.
73 Pembaharuan Peraturan Perusahaan
74 Perubahan Peraturan Perusahaan
75 Perpanjangan Peraturan Perusahaan (jika sedang dalam perundingan PKB)
76 Sosialisasi Peraturan Perusahaan

Arif Rachman I Tata Cara Pembuatan & Pengesahan PP I 2022 29


Direktorat Hubungan Kerja dan Pengupahan
Kementerian Ketenagakerjaan RI
Gedung Kemnaker
Jl. Gatot Soebroto Kav. 51
Jakarta Selatan 12950
Telp : +62-21 5255633 Fax : +62-21 5213334 30

Anda mungkin juga menyukai