2
Mewujudkan
hubungan
industrial
yang
harmonis,
dinamis dan
Menjamin berkeadilan
kelangsungan
dan
pengembangan
Arah usaha
Pembangunan Peningkatan
Hubungan Kesejahteraan
Pekerja/Buruh
Industrial dan Keluarga
Penghargaan
terhadap Hak
Asasi Manusia
di tempat
kerja
(seperti hak
berserikat)
3
8 (delapan) Sarana Pelaksanaan Hubungan Industrial
Serikat Pekerja/Serikat
Organisasi Pengusaha;
Buruh;
Lembaga Penyelesaian
Peraturan Per-UU
Perselisihan Hubungan
Ketenagakerjaan;
Industrial.
4
Peraturan Perusahaan
Peraturan yang dibuat secara tertulis yang memuat ketentuan-ketentuan
tentang syarat-syarat kerja dan tata tertib perusahaan.
Dasar Hukum Teknis Pembuatan PP :
1 2 3 4
PP disusun oleh
Pengusaha
Ketentuan (Ps. 109 UUK)
Pembuatan
Peraturan
Perusahaan
(PP) PP disusun dengan memperhatikan
saran dan pertimbangan wakil
pekerja
(Ps. 110 (1,) UUK)
8
Hak dan
Kewajiban
Pengusaha
dan Pekerja
/buruh
Syarat-
syarat
Kerja
Muatan
Peraturan Tata Terib
Perusahaan
Pengaturan
lebih lanjut
dari peraturan
perUU
Jangka
waktu
berlaku
9
Tahapan Pembuatan PP
Persiapan
Sosialisasi
10
Menginventarisir Menginventarisir
peraturan materi peraturan
Membentuk perundang- perusahaan yang Menyusun
Tim Perumus undangan yang berkaitan dengan Draft
peraturan berkaitan dengan syarat-syarat kerja Peraturan
ketenagakerjaan dan hak serta
perusahaan; dan peraturan kewajiban di Perusahaan
perusahaan; perusahaan;
11
(1) Apabila di perusahaan telah memiliki Serikat Pekerja (SP) dan
beranggotakan lebih 50% dari total pekerja, maka yang mewakil
seluruh pekerja untuk memberikan saran dan pertimbangan
adalah pengurus SP.
(2) Apabila anggota SP kurang dari 50% dari total pekerja, maka
selain pengurus SP, wakil pekerja (non SP) yang telah dipilih
secara demokratis juga berhak memberikan saran dan
pertimbangan;
(3) Apabila di perusahaan tidak memiliki SP, maka seluruh pekerja
memilih perwakilan dari masing-masing unit kerja secara
demokratis untuk memberikan saran dan pertimbangan;
12
TAHAP PEMBERIAN SARAN DAN PERTIMBANGAN
WAKIL PEKERJA / BURUH
Wakil Pekerja
/Buruh
Pengusaha WAJIB menyampaikan naskah
PP kepada wakil pekerja untuk
memintakan saran dan pertimbangan. Serikat Pekerja /
Serikat Buruh
(jika ada)
Pengusaha Saran dan Pertimbangan harus dan/atau
sudah diterima Pengusaha Wakil Pekerja Yang Dipilih
paling lambat 7 hari kerja sejak secara demokratis (Jika
tanggal diterima tidak ada SP/SB)
Direktur Jenderal,
mendelegasikan kepada
Direktur Persyaratan Kerja
14
Klasifikasi Peraturan Perusahaan
Baru
Pembaharuan
Peraturan
Perusahaan yang Perubahan
dibuat pertama kali Peraturan Perpanjangan
Perusahaan yang
dibuat setelah Perubahan isi
masa berlaku PP materi PP selama
masa berlaku PP Perpanjangan
periode masa berlaku PP
sebelumnya belum berakhir
dalam hal sedang
akan/telah berakhir dilakukan
perundingan PKB
antara Serikat
Pekerja dengan
Pengusaha
15
Arif Rachman I Tata Cara Pembuatan & Pengesahan PP I 2022
PERUBAHAN DAN PEMBAHARUAN
Perusahaan yang akan melakukan perubahan PP
01 harus disepakati SP dan/atau perwakilan pekerja
17
IMPLIKASI PUTUSAN MK NOMOR 91/PUU-XVIII/2020
TENTANG PENGUJIAN FORMIL UU NO. 11 TAHUN 2020 (UUCK)
18
Arif Rachman I Tata Cara Pembuatan & Pengesahan PP I 2022 18
Implikasi Terbitnya UU No. 11 Tahun 2020 (UUCK)
dan peraturan turunannya terhadap muatan PP / PKB
PKB merupakan Undang-Undang bagi para pihak
pembuat PKB (Asas Kepastian Hukum / Pacta Sunt
Servanda)
Perubahan Peraturan
Perundang-Undangan Hadirnya UUCK dan Peraturan Turunannya
tidak serta merta jangan mendegradasi kualitas muatan PP dan
merubah ketentuan PP PKB yang dirasa sudah lebih baik
dan PKB yang masih
berlaku Apabila kualitas isi PP atau PKB yang telah disepakati
sudah lebih baik dan didukung kemampuan
perusahaan, maka diharapkan bisa dipertahankan
atau bahkan ditingkatkan pada PP atau PKB periode
selanjutnya.
Arif Rachman I Tata Cara Pembuatan & Pengesahan PP I 2022 19
Ketentuan peraturan perundang-undangan yang wajib diatur
dalam PP berdasarkan amanat PP No. 35 & 36 Tahun 2021
Penggolongan
Jabatan Tertentu Jenis
yang berhak pelanggaran
upah lembur dan Surat
(Pasal 27 PP 35/2021) Peringatan
Pelaksanaan (Pasal 36K PP 35/2021)
Istirahat
Panjang
(jika mengatur)
(Pasal 35 PP 35/2021)
Pelaksanaan Pemberian
Jam Kerja Uang Pisah
(Pasal 21 PP 35/2021) (Pasal 49,50,51,
52 (2), 54 (1 & 4), )
20
Arif Rachman I Tata Cara Pembuatan & Pengesahan PP I 2022
Pelaksanaan
Mengikuti
Cuti Tahunan
(Pasal 81 Angka 23 kegiatan
UUCK yang merubah Serikat Pekerja
Pasal 79 UUK) (Pasal 81 Angka 40
Batasan Usia UUCK yang merubah
Pasal 153 UUK)
Pensiun
(Pasal 81 Angka 38
UUCK yang me-
nyisipkan Pasal
Dana Pensiun 151A UUK) Jumlah
pengganti Uang Tanggungan
Pesangon, UPMK Pekerja
dan Uang Pisah (Pasal 81 Angka 49
(Pasal 58 PP 35/2021) UUCK yang merubah
Pasal 160 UUK)
21
Bonus (jika
memberikan) Upah bagi Waktu, Tempat
(Pasal 11 Ayat 2 pekerja yang dan cara
Denda, ganti rugi,
PP 36/2021) Penyediaan meninggalkan pembayaran
pemotongan upah,
fasilitas kerja upah
pekerjaan uang muka upah,
(Pasal 53, 55, 56
dan/atau uang (Pasal 47
PP 36/2021)
sewa rumah/barang
PP 36/2021) milik perusahaan,
pengganti
fasilitas kerja hutang / cicilan hutang
(jika memberikan) dan kelebihan
pembayaran upah
Komponen Peninjauan (Pasal 58, 60, 63 PP
(Pasal 12 Ayat 3
Upah PP 36/2021) Upah secara 36/2021)
(Pasal 7 Ayat 4 PP berkala
36/2021) (Pasal 48
PP 36/2021)
22
POLA UMUM KERANGKA MATERI PP DAN PKB
a) PHK terhadap Pekerja/Buruh karena alasan Perusahaan melakukan penggabungan, peleburan atau
pemisahan Perusahaan dan Pekerja/Buruh tidak bersedia melanjutkan Hubungan Kerja atau Pengusaha
tidak bersedia menerima pekerja/buruh
c) PHK dalam hal terjadi pengambilalihan Perusahaan yang mengakibatkan terjadinya perubahan syarat
kerja dan Pekerja/Buruh tidak bersedia melanjutkan Hubungan Kerja
d) PHK terhadap Pekerja/Buruh karena alasan Perusahaan melakukan efisiensi yang disebabkan
Perusahaan mengalami kerugian
e) PHK terhadap Pekerja/Buruh karena alasan Perusahaan melakukan efisiensi untuk mencegah
terjadinya kerugian
f) PHK terhadap Pekerja/Buruh karena alasan Perusahaan tutup yang disebabkan Perusahaan mengalami
kerugian secara terus menerus selama 2 (dua) tahun atau mengalami kerugian tidak secara terus
menerus selama 2 (dua) tahun.
g) Pengusaha dapat melakukan Pemutusan Hubungan Kerja terhadap Pekerja/Buruh karena alasan
Perusahaan tutup yang disebabkan bukan karena Perusahaan mengalami kerugian.
h) PHK terhadap Pekerja/Buruh karena alasan Perusahaan tutup yang disebabkan keadaan memaksa
(force majeure )
i) PHK terhadap Pekerja/Buruh karena alasan keadaan memaksa (force majeure ) yang tidak
mengakibatkan Perusahaan tutup.
j) PHK terhadap Pekerja/Buruh karena alasan Perusahaan dalam keadaan penundaan kewajiban
pembayaran utang yang disebabkan Perusahaan mengalami kerugian.
k) PHK terhadap Pekerja/Buruh karena alasan Perusahaan dalam keadaan penundaan kewajiban
pembayaran utang bukan karena Perusahaan mengalami kerugian.
m) PHK terhadap Pekerja/Buruh karena alasan adanya permohonan Pemutusan Hubungan Kerja yang
diajukan oleh Pekerja/Buruh dengan alasan Pengusaha melakukan perbuatan sebagaimana yang
dimaksud dalam Pasal 36 huruf g PP No.35 Tahun 2021.
n) PHK terhadap Pekerja/Buruh karena alasan adanya putusan lembaga penyelesaian perselisihan
hubungan industrial yang menyatakan Pengusaha tidak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 36 huruf g PP No. 35 Tahun 2021 terhadap permohonan yang diajukan oleh Pekerja/Buruh.
o) Pekerja/Buruh yang mengundurkan diri atas kemauan sendiri dan memenuhi syarat sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 36 huruf I PP No. 35 Tahun 2021.
p) PHK terhadap Pekerja/Buruh karena alasan Pekerja/Buruh mangkir selama 5 (lima) hari kerja atau
lebih berturut-turut tanpa keterangan secara tertulis yang dilengkapi dengan bukti yang sah dan telah
dipanggil oleh Pengusaha 2 (dua) kali secara patut dan tertulis.
q) PHK terhadap Pekerja/Buruh karena alasan Pekerja/Buruh melakukan pelanggaran ketentuan yang
diatur dalam Perjanjian Kerja, Peraturan Perusahaan, atau Perjanjian Kerja Bersama dan sebelumnya
telah diberikan surat peringatan pertama, kedua, dan ketiga secara berturut-turut.
r) PHK terhadap Pekerja/Buruh karena alasan Pekerja/Buruh melakukan pelanggaran bersifat
mendesak yang diatur dalam Perjanjian Kerja, Peraturan Perusahaan, atau Perjanjian Kerja Bersama.
s) PHK terhadap Pekerja/Buruh karena alasan Pekerja/Buruh tidak dapat melakukan pekerjaan
selama 6 (enam) bulan akibat ditahan pihak yang berwajib karena diduga melakukan tindak pidana
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 huruf I PP No. 35 Tahun 2021 yang menyebabkan kerugian
Perusahaan.
t) PHK terhadap Pekerja/Buruh karena alasan Pekerja/Buruh tidak dapat melakukan pekerjaan
selama 6 (enam) bulan akibat ditahan pihak yang berwajib karena diduga melakukan tindak pidana
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 huruf I PP No. 35 Tahun 2021 yang tidak menyebabkan kerugian
Perusahaan.
u) PHK dalam hal pengadilan memutuskan perkara pidana sebelum berakhirnya masa 6 (enam) bulan
sebagaimana dimaksud pada Pasal 54 ayat (1) PP No. 35 Tahun 2021 dan Pekerja/Buruh dinyatakan
bersalah.
15 BAB XV PENUTUP
72 Masa Berlaku Peraturan Perusahaan (berlaku sejak disahkan oleh Instansi yang mengurusi bidang
ketenagakerjaan baik Kemnaker atau Disnaker Kab/kota/Provinsi untuk jangka waktu paling lama 2 (dua)
tahun.
73 Pembaharuan Peraturan Perusahaan
74 Perubahan Peraturan Perusahaan
75 Perpanjangan Peraturan Perusahaan (jika sedang dalam perundingan PKB)
76 Sosialisasi Peraturan Perusahaan