Bab 16 MJ SDML
Bab 16 MJ SDML
Pada musim gugur tahun 1991; ketika komisaris kuaiitas tnaupurihbantitas. Mengapa serikat burtih
General Motor Robert Stempel. mengunjungl di pabrik Saturn h^^^^rilaku beriawanan dengan
pabrik Saturn GM di Spring Hill, Tennessee, para ste^eotip.'anggota ^aj^^^f buruh lain di industri
.pekerja,' dengan memakai pita berwarna hitam rnobil? Karena manafemen juga bertingkah laku
dan hurting di fengan, mengadakan mogok kerja berlavvanan dengan stereotipnya, J^^najemen
dengap rnemperlambat pekerjaan. Satu pe- banyak rnelibatkaj^ para pekerj^ dallr^kebijakan
mogokan lagi untuk memperoleh gaji yang lebib produksi mobij,-^enf>bl3tkufcart .^SrVp^kerja
tinggi? Bukan, itu adalah protes terhadap kuota .sebagai mitra pen|l^, dan ^ebaga^fggota tint;
produksi yang iebih tinggi yang dibebankan pada •Setiap pekeria ytrag tidak bersedii menerima
pabrik tersebut. Walaupun kuaiitas dan kuantitas • hubungan pekerja-manajemen yang b|fui^liljdajfJ
memperoieh uang pesj^pgon—^$15.0^ samp^|
yang tinggi dapat dicapai secara bersamaan jika
$50,000, terg^
segalanya berjalan lancar, hal demikian tidak dapat
, . Berdasar
diharapkan terjadi pada tahap awal operasi, Pada
tahap awai pekerjaan mereka <S\ pabrik Saturn,". manajemen
•pekerja di p
para pekerja iebih peduli terhadap kuaiitas—
•terhadap kuaiitas rnobil dan kepuasan konsumen ,
- —danpada terhadap kuantitas mobil. Mereka per- Saturn:adala
caya bahwa kuaiitas Iebih penting ketimbang apakah' GM
•kuantitas demi kesuksesan perusahaan untuk bcrsaing secara .fahfpng dengan mobil-rnobil
Jepang yang lafcu ^^ra^'yang banyak di antaranya'
jangka panjang.
Kuaiitas memerlukan komitmen, dedikasi, juga diproduksi di Amerika Serikat, sebagian oleh
dan petatihan-dan United Autornobile Workers anggota dan sebagian bukan oieh anggota UAW.2
fUAW) dikenal tidak pernah peduli terhadap
Peristiwa yang dijelaskan dalam artikel "Mengelola Sumber Daya Manusia pada Abad ke
21 di Saturn GM" menyoroti beberapa aspek unionisasi dan perundingan kolektif. Salah
satu aspeknya adalah babwa anggota serikat buruh United Automobile Workers mungkin
Iebih peduii akan kuaiitas dari pada anggota-anggota serikat buruh lainnya. Aspek lainnya
adalah tingkat kerja sama yang tinggi antara UAW dan GM di pabrik Saturn, seperti juga
di pabrik GM Buick City, di Flint, Michigan, perusahaan patungan NUMMI di Fremont,
California, dan pabrik-pabrik di Divisi Cadillac, pemenang penghargaan prestisius "Malcolm
Baldridge Award" untuk kuaiitas tahun 1990.3
Aspek lain dari apa yang terjadi di pabrik Saturn adalah bahwa kerja sama serikat
buruh-manajemen dapat memberi manfaat baik kepada para pekerja maupun perusahaan,
seperti meningkatnya kuaiitas, menurunnya absensi, meningkatnya kepuasan, keamanan
dan latihan pekerja, dan naiknya profitabilitas. Juga kemitraan, seperti yang dipaparkan
dalam artikel "Kemitraan dalam Unionisasi." Aspek yang terakhir adalah bahwa hubungan
antara serikat buruh-manajemen bersifat dinamis dan selalu berubah seiring dengan
kondisi-kondisi dunia yang terus berubah. Sebagai contoh, tekanan-tekanan bam pada
awal tahun 1993 telah menyebabkan ketegangan yang hebat pada semangat kerja sama
Saturn. Tekanan-tekanan itu meliputi:
® Para pekerja baru yang kurang memiliki komitmen terhadap ide partisipasi para
pekerja Saturn
252
BAB 16
® Terjadinya kelelahan (burnout) akibat kerja selama lima puluh jam lebih dalam
seminggu
® Ketidakpercayaan yang makin besar atas kedekatan hubungan serikat buruh dengan
manajemen Saturn
® Kemarahan atas kurangnya proses pemilihan untuk posisi kunci serikat buruh di
bengkel perusahaan
® Pertimbangan kembali pelatihan untuk para pekerja baru4
Bila kondtsi-kondisi seperti ini terns berlanjut memasuki abad ke-21 nanti, hubungan
serikat buruh-manajemen di Saturn kelihatannya juga akan berubah. Hal yang sama juga
diperkirakan terjadi di seluruh Amerika Serikat. Perubahan-perubahan kelihatannya akan
terjadi baik dalam usaha-usaha unionisasi nnaupun dalam hubungan pemndingan antara
serikat buruh yang ada dengan manajemen. Contohnya, UAW terus meningkatkan
usahanya untuk membentuk serikat buruh bagi tenaga kerja bukan pengajar di univer-
sitas-universitas. Perubahan-perubahan juga terjadi di dalam tubuh serikat buruh-serikat
UNIONISASI DAN PERUNDINGAN KOLEKTIF: MEWAKILI PARA PEKERJA253
H Peraga 16.1
Komponen-Komponen Unionisasi
^ PERTIMBANGAN-PERTIMBANGAN HUKUM
Konteks Historis
Pemerintah federal ikut campur dalam masalah perburuhan untuk menstabilkan situasi
perburuhan yang kacau dan merusak, yang terjadi di Amerika Serikat pada dekade
1920-an dan 1930-an. Tindakan-tindakan dan usaha-usaha pengadilan oleh perusahaan-
perusahaan sebelumnya secara umum telah menekan hak-hak para pekerja untuk bertindak
kolektif untuk melindungi kepentingan-kepentingan mereka.8 Pengadilan sebaliknya
melindungi "nilai-nilai fundamental masyarakat" dengan memutuskan bahwa usaha-usaha
pekerja untuk berkumpul bersama-sama memohon kenaikan upah—yaitu, untuk mem-
bentuk serikat buruh—adalah suatu konspirasi melawan hukum (Commonwealth versus
Pullis, Philadelphia Cordwainers, Pennsylvania, 1806). Karenanya, doktrin konspirasi
diciptakan, dan temyata langsung mendapatkan dukungan kuat pada dekade 1800-an.
Belakangan, hukuman ini dimodifikasi sebagai suatu cara untuk menguji persamaan dari
para serikat buruh, sebelum memutuskan apakah sebuah serikat buruh sebagai konspirasi
melawan hukum (Commonwealth versus Hunt, 1842). Walaupun begitu, pengadilan
juga memakai cara pengujian ini untuk menghambat usaha unionisasi.
UNIONISASI DAN PERUNDINGAN KOLEKTIF: MEWAKILI PARA PEKERJA
255
Pada dekade 1880-an, doktrin konspirasi diperkuat oleh hukum perdata, dan bukan
hukum pidana, khususnya peraturan sipil. Peraturan mempertahankan status quo sampai
masalah hukum yang dipersengketakan terpecahkan. Sehingga, jika para pekerja berusaha
untuk bergabung dan melakukan pemogokan untuk memperoleh upah yang lebih tinggi,
pengadilan dapat mengeluarkan keputusan peraturan ini untuk memaksa mereka kembali
bekerja sampai kesahihan pemogokan itu diputuskan. Keputusan itu dapat dikeluarkan
dengan segera untuk memberikan pemecahan yang adil, tanpa kehadiran juri dan prosedur-
prosedur hukum lain yang tentunya akan menghabiskan waktu. Dampak peraturan ini
terhadap unionisasi terutama terlihat ketika Mahkamah Agung A.S. memutuskan bahwa
keputusan tersebut dapat digunakan untuk memberlakukan ^ellow-dog contract, yaitu
kontrak yang ditandatangani oleh para pekerja yang menyetujui untuk tidak bergabung
dalam sebuah serikat buruh (Hitchman Coal and Coke versus Mitchell, 1917).
Perlindungan lebih lanjut terhadap nilai-nilai fundamental masyarakat diberikan oleh
Sherman Antitrust Act, yang disetujui oleh Kongres pada tahun 1890, untuk membatasi
kemampuan organisasi (misalnya serikat buruh), untuk melakukan tindakan-tindakan
(misalnya merger serikat buruh) yang dapat memperlemah kompetisi. Undang-Undang
ini, yang dikenakan pada serikat buruh, digunakan oleh Mahkamah Agung A.S. dalam
kasus Loewe versus Lawlor (1908) (kasus Danbury Hatters). Penerapan Sherman An
titrust Act kepada serikat buruh diperkuat lagi oleh Clayton Antitrust Act tahun 1914
dan keputusan-keputusan pengadilan berikutnya ( Duplex Printing Company versus
Deering, 1921; United Mine Workers of America versus Coronado Coal Company,
1922).
Interpretasi pengadilan terhadap praktek-praktek perburuhan yang tidak jujur ini, membuat
jelas bahwa penyuapan, kegiatan memata-matai, memasukkan ke dalam daftar hitam
para simpatisan serikat buruh, memindahkan perusahaan untuk menghindari kegiatan-
kegiatan serikat buruh, dan tindakan-tindakan lain sejenisnya oleh perusahaan adalah
melanggar hukum.
National Labor Relation Board didirikan untuk mengatur undang-undang ini. Fungsi
utamanya adalah untuk mengambil keputusan terhadap tuntutan-tuntutan praktek
perburuhan yang tidak jujur.
Pihak perusahaan mengkritik Wagner Act, sebagaimana National Labor Relation Act
biasa disebut, karena beberapa alasan. Mereka berpendapat bahwa selain terlalu berpihak
pada serikat buruh, undang-undang itu juga membatasi hak kebebasan berbicara
perusahaan yang dijamin konstitusi, tidak mempertimbangkan praktek-praktek perburuhan
yang tidak jujur oleh serikat buruh, dan menimbulkan kerugian perusahaan yang serius
bila perselisihan-perselisihan yurisdiksional muncul. Kongres menjawab kritikan ini pada
tahun 1947, dengan mengeluarkan Labor Management Relation Act, yang sering juga
disebut Taft-Hartley Act. Undang-undang ini merevisi dan memperluas Wagner Act
dalam rangka menciptakan keseimbangan antara kekuasaan serikat buruh dan ma-
najemen serta untuk melindungi kepentingan umum. Undang-undang ini memperke-
nalkan perubahan-perubahan sebagai berikut:
® Hak yang sama bagi anggota-anggota serikat buruh dalam menominasi serta
memberikan suara dalam pemilihan serikat buruh
® Kendali atas kenaikan iuran
® Kendali atas penghentian sementara atau pemecatan anggota-anggota serikat buruh
® Pemilihan setiap tiga tahun untuk kantor cabang setempat dan setiap lima tahun
untuk kantor nasionai dan internasional
® Pembatasan-pembatasan penggunaan perwalian untuk mengambil kendali otonomi
seorang anggota kelompok demi alasan-alasan politis.
® Definisi mengenai jenis orang yang akan memimpin kantor serikat buruh
® Penyimpanan laporan tahunan oleh sekretaris buruh
kukan perundingan atas beberapa rnasalah di sektor swasta tidaklah terlalu kaku seperti
di organisasi-organisasi pemerintah pada tingkat negara bagian atau lokal. Selain itu,
sejumlah dua puluh negara bagian telah mengeluarkan undang-undang hak untuk bekerja,
yang melarang keanggotaan serikat buruh sebagai kondisi untuk diterima bekerja.
Walaupun hak-hak dan hak-hak istimewa organisasi-organisasi buruh sektor publik
tidak sedemikian ekstensif seperti pada organisasi-organisasi sektor swasta, pertumbuhan
unionisasi yang terbesar tahun-tahun terakhir justru terjadi di sektor publik.10 Perwakilan
serikat buruh dewasa ini di sektor publik lebih tinggi, kira-kira 35 persen dibanding
dengan 11 persen di sektor swasta.•sSES^^ -^
pekerjaan yang esensial dapat memaksa perusahaan melakukan perubahan. Tetapi, jika
pekerja tersebu^ dapat dengan mudah diganti dan pekerjaannya tidak terlalu penting,
kemungkinan-kemungkinan lain, termasuk tindakan kolektif, hams dipertimbangkan untuk
mempengamhi pemsahaan.14
Instrumentalitas Serikat Buruh. Bila para pekerja tidak puas dengan aspek-
aspek lingkungan kerjanya-seperti upah, kesempatan promosi, perlakuan oleh supervi
sor, pekerjaan itu sendiri, dan peraturan-peraturan kerja—mereka mungkin berpendapat
serikat buruh akan mampu membantu memperbaiki situasi. Jika mereka percaya bahwa
serikat buruh mampu membantu, mereka kemudian akan menimbang nilai manfaat
yang diperoleh melalui unionisasi dibandingkan dengan kerugian-kerugian unionisasi,
seperti kampanye pembentukan organisasi yang memakan waktu dan perasaan yang
tidak enak di antara para supervisor, manajer, dan para pekerja lain yang tidak
menginginkan serikat buruh. Akhimya, para pekerja menimbang kerugian dan keuntungan
terhadap kemungkinan sebuah serikat buruh mencapai apa yang mereka inginkan—
dengan kata lain, mereka menentukan intrumentalitas serikat buruh.15 Semakin percaya
sebuah serikat buruh dapat menghasilkan aspek pekerjaan yang positif, pekerja
menganggap sebuah serikat buruh semakin instrumental dalam menghapuskan penyebab
ketidakpuasan. Jika keuntungan melampauf kerugian dan instrumentalitas serikat buruh
tinggi, para pekerja tampaknya akan lebih bersedia mendukung serikat buruh.16 Walaupun
begitu, seperti dipaparkan dalam tajuk "Menggunakan data pada Abad ke-21: Dari
Mana Datang Sikap Seperti Itu?" riset menunjukkan bahwa kesediaan para pekerja
mendukung serikat buruh juga dipengaruhi oleh sikap umum terhadap serikat buruh
yang terbentuk sejak dini dalam hidup seseorang.
^ KEADAAN UNIONISASI
Dewasa ini, sifat bermusuhan dalam hubungan antara serikat buruh dengan manajemen
telah digantikan sampai batas tertentu oleh sifat yang lebih kooperatif, seperti yang
tampak dalam "Mengelola Sumber Daya Manusia Pada Abad Ke-21 di Saturn GM."
Perubahan ke arah perundingan kolektif ini diakibatkan oleh kecenderungan saat ini
dalam keanggotaan serikat buruh, termasuk pergeseran distribusi keanggotaan.
Penurunan Keanggotaan
Keanggotaan serikat buruh di Amerika Serikat terns menurun dari tingkat tertingginya
sebesar 35,5 persen angkatan kerja tahun 1945. Pada pertengahan dekade 1950an, 35
persen angkatan kerja masuk menjadi anggota serikat buruh. Pada tahun 1970 persentase
pekerja anggota serikat buruh sekitar 25. Tahun 1995, kira-kira 15 persen dari seluruh
tenaga kerja-11 persen di sektor swasta dan 35 persen di sektor pemerintah—diwakili
oleh serikat buruh, turun dari 23 persen tahun 1980 dan 16 persen tahun 1992.17
Penurunan presentase ini sebagian diakibatkan oleh kenaikan kesempatan kerja di sektor
jasa dan pekerjaan-pekerjaan kerah putih—keduanya secara historis mempunyai anggota
serikat buruh dengan proporsi yang rendah. Kejadian-kejadian lain yang menyebabkannya
adalah penurunan pekerjaan di industri-industri dengan serikat buruh yang kuat, tingkat
pengangguran yang tinggi, desertifikasi serikat buruh yang meningkat, kepemimpinan
serikat buruh, respons serikat buruh terhadap keanggotaan, dan inisiatif-inisiatif
manajemen.18
Untuk mendapatkan kemampuan organisasional, kekuasaan dan kekuatan finansial
yang lebih besar, beberapa serikat buruh melaksanakan merger. Walaupun tidak secara
260 BAB 16
Distribusi Keanggotaan
Secara historis, keanggotaan terpusatkan pada sejumlah kecil serikat buruh besar. Tahun
1976, 16 serikat buruh mewakili 60 persen anggota serikat buruh, dan 85 serikat buruh
mewakili hanya 2,4 persen. Demikian juga, National Education Association mewakili 62
persen dari seluruh anggota asosiasi pengajar. Banyak asosiasi pekerja yang kecil karena
mereka merupakan organisasi tingkat negara bagian; sehingga potensi keanggotaan
mereka terbatas.
Serikat-serikat buruh dewasa ini memperlihatkan diversifikasi keanggotaan yang
semakin meningkat. Diversifikasi yang paling menonjol terjadi di sektor manufaktur.
Sebagai contoh, dari 29 serikat buruh yang mewakili para pekerja di perusahaan kimia
dan produk-produk sejenisnya, 26 di antaranya mempunyai keanggotaan kurang dari 20
persen dalam satu industri.20
dari serikat buruh nasional, diafiliasikan dengan kantor pusat AFL-CIO tetapi tetap
independen dalam menangani masalah-masalah mereka sendiri.
Sekitar 60 serikat buruh nasional, yang mewakili 4,5 juta pekerja, beroperasi secara
independen lepas dari AFL-CIO. Walaupun keterpisahan ini tidak diinginkan oleh
AFL-CIO, pengaruhnya telah banyak berkurang sejak serikat buruh Teamster berafiliasi
kembali dengan AFL-CIO pada tahun 1987. Sekitar 14 juta pekerja menjadi anggota
AFL-CIO.
Jantung gerakan serikat buruh adalah sekitar tujuh puluh ribu serikat buruh lokal, ..
. .yang mempunyai jumlah anggota berbeda-beda, ada yang sampai empat puluh ribu
orang. Serikat buruh lokal mewakili para pekerja di tempat kerja, di mana sebagian
besar kontak sehari-hari dengan manajemen dan departemen sumber daya manusia
terjadi. Sebagian besar serikat buruh memilih seorang presiden, sekretaris-bendahara,
dan mungkin satu atau dua orang pengurus dari anggota. Pada serikat buruh yang lebih
besar, seorang business representative dipekerjakan sebagai seorang pekerja penuh
waktu untuk menangani protes-protes dan negosiasi kontrak. Serikat-serikat buruh lokal
juga mempunyai seorang steward, seorang pekerja yang dipilih oleh satuan kerjanya
untuk bertindak sebagai perwakilan serikat buruh di tempat kerja itu dan untuk memberikan
respons terha^ap tindakan-tindakan perusahaan terhadap para pekerja yang mungkin
melanggar perjanjian perburuhan. Seorang steward bertugas melindungi hak-hak pekerja
dengan mengajukan protes bila perusahaan bertindak tidak sepantasnya.
telah melobi untuk menentang NAFTA dan perubahan sistem perawatan kesehatan.
Jadi, untuk membantu anggota-anggota mereka, serikat-serikat buruh memperluas
kegiatan-kegiatan mereka di segala bidang dan, dalam beberapa kasus, bekerja bersama
organisasi-organisasi lain untuk mencapai tujuan-tujuan bersama. Serikat-serikat buruh
juga mencoba untuk bekerja lebih efektif dalam mengorganisasikan kampanye-kampanye
perburuhan mereka.
B Peraga 16.2
Proses Sertifikasi
'
P
SUMBER: Wiliam D. Todor, Profesor di bidang Manajemen SDM, Ohio State University.
264BAB 16
Membangun Kontak antara Serikat Buruh dan Para Pekerja. Kontak antara
serikat buruh dan para pekerja dapat diprakarsai oleh kedua pihak. Serikat-serikat buruh
nasional biasanya mengontak para pekerja di industri-industri atau bidang-bidang pekerjaan
di mana mereka menaruh minat atau secara tradisional terlibat. ^nited Auto Workers,
misalnya, telah mengontak para pekerja bukan anggota serikat buruh di pabrik-pabrik
mobil baru yang dibangun di Selatan oleh perusahaan-perusahaan mobil Jerman dan
Jepang.
Dalam kasus-kasus lain, para pekerja yang mendekati serikat buruh, dan biasanya
serikat buruh akan dengan gembira menerimanya. Para pekerja mungkin mempunyai
alasan kuat mengapa menginginkan afilisiasi dengan serikat buruh—upah rendah, kondisi
kerja yang buruk, dan permasalahan lain yang berkaitan dengan ketidakpuasan. Tetapi
karena pada umumnya para pekerja cenderung apatis terhadap serikat buruh, keprihatinan
mereka tentunya sudah amat besar sebelum mereka mengambil suatu tindakan.
Pada saat terjadi kontak antara serikat buruh dan para pekerja, perusahaan harus
berhati-hati dan harus menghindari praktek-praktek yang tidak jujur. Karena itu,
perusahaan tidak boleh:
® Mengemukakan fakta-fakta gang tidak banar: Setiap informasi yang diberikan
manajemen mengenai serikat buruh atau para pengurusnya harus sesuai fakta dan
kenyataan.
Demikian juga serikat buruh tidak diperkenankan memberi tunjangan atau imbalan.
Dianggap pelanggaran hukum apabila serikat buruh lokal menyuap para pekerja dengan
menawarkan pembebasan iuran keanggotaan bagi para pekerja yang menandatangani
kartu yang menyatakan minat mereka untuk mendapatkan perwakilan serikat buruh
sebelum pemilihan, atau memaparkan konsekuensi-konsekuensi yang tidak menguntungkan
seperti kehilangan pekerjaan kalau tidak bergabung dengan serikat buruh sebelum serikat
buruh disertrfikasikan (NLRB versus Savair Manufacturing Company, 1983). Tetapi,
keanggotaan cuma-cuma dapat dipakai sebagai suatu insentif sepanjang itu diberikan
bagi setiap orang yang menjadi anggota sampai pada waktu persetujuan kolektif pertama
dilaksanakan. Demikian juga, diperbolehkan untuk mengganti upah yang hilang atau
UNIONISASI DAN PERUNDINGAN KOLEKTIF: MEWAKILI PARA PEKERJA265
Perusahaan diperbolehkan:
tidak.
Bila serikat buruh sudah mengumpulkan cukup tanda tangan untuk mengajukan petisi
diadakannya pemilihan, NLRB akan mengidentifikasi satuan perundingan, kelompok
pekerja yang akan diwakili oleh serikat buruh. Proses ini dapat menentukan kualitas
hubungan buruh-manajemen di waktu yang akan datang: Jantung dari hubungan buruh-
manajemen adalah satuan perundingan ini. Adalah penting bahwa satuan perundingan
benar-benar sesuai dan tidak mengandung gabungan kepentingan yang saling berlawanan,
atau menenggelamkan kepentingan sah suatu kelompok kecil untuk kepentingan kelompok
yang sama, dan satuan para tukang tidak dapat ditempatkan dalam satuan yang lebih
besar kecuali.bila kedua satuan tersebut menyetujuinya. Lokasi fisik, tingkat keahlian,
tingkat kepemilikan, sejarah perundingan kolektif, dan luas organisasi pekerja juga
dipertimbangkan.
Dari sudut pandang serikat buruh, satuan perundingan yang paling didambakan
adalah yang anggotanya pro-serikat buruh, dan akan membantu memenangkan sertifikasi.
Satuan tersebut juga harus mempunyai pengaruh yang cukup besar dalam organisasi
untuk memberi serikat buruh kekuatan yang cukup besar bila perwakilan nanti didapatkan.
Perusahaan biasanya menginginkaiL satuan perundingan yang, paling tidak, meng-
untungkan serikat buruh; hal ini akan memaksimalkan kemungkinan gagalnya pemilihan
dan meminimalkan kekuatan satuan itu.29
Kampanye Prapemilihan
Setelah satuan perundingan ditetapkan, serikat buruh dan perusahaan akan melanjutkan
dengan menyelenggarakan suatu kampanye prapemilihan. Serikat buruh menyatakan
akan memberikan suara yang kuat untuk para pekerja, menitikberatkan peningkatan
upah dan kondisi kerja, serta menetapkan proses penyampaian protes untuk memastikan
adanya keadilan. Perusahaan akan menekankan kerugian-kerugian serikat buruh—iuran-
iuran, pemogokan, dan hilangnya pekerjaan. Pelanggaran berat terhadap batasan-batasan
perilaku, seperti penggunaan ancaman dan paksaan, dicegah oleh NLRB, yang mengawasi
kegiatan prapemilihan dengan seksama.
Dampak kampanye prapemilihan tidak jelas. Suatu studi terhadap 31 pemilihan
menunjukkan perubahan sikap dan kecenderungan pemberian suara yang kecil setelah
kampanye. Orang-orang yang memberikan suara untuk atau menentang serikat buruh
sebelum kampanye pemilihan pada urnumnya tidak akan mengubah pendiriannya pada
waktu pemilihan.
Pemilihan
Pada umumnya, pemilihan adalah bagian dari suatu proses untuk menentukan apakah
serikat buruh memperoleh hak untuk mewakili para pekerja. Pemilihan juga dapat
menentukan apakah serikat buruh akan tetap memiliki haknya untuk mewakili para
pekerja.
I:
Kemitraa$^$xlam Perundingan Kolektif
••%
Mengetahui dan
bekerja sesuai
dengan kontrak
serikat buruh dan
manajemen.
seperti ini akan menguntungkan pada waktu perekonomian berkembang pesat, namun
akan menemui kesulitan pada waktu perekonomian berada dalam keadaan tidak sehat.
Angka pengangguran yang tinggi dan ancaman berlanjutnya penghentian pekerjaan
telah mendorong serikat buruh untuk memperbesar perannya, terutama karena banyak
dari tujuan-tujuan tradisionalnya telah tercapai. Sebagai konsekuensinya, beberapa serikat
buruh mulai melakukan upaya-upaya kerja sama baru dengan perusahaan, yang
menghasilkan suatu hubungan yang kooperatif.
Perlu dicatat betapa sulitnya mengubah hubungan yang bermusuhan menjadi hubungan yang
kooperatif, baik bagi sebagian besar serikat buruh maupun perusahaan. Keputusan General
Motors baru-baru ini untuk melanjutkan pabriknya di Arlington, Texas, dan menutup pabrik
di Willow Run, Michigan, juga menggambarkan bahwa serikat buruh dapat menjadi repot
berurusan dengan serikat buruh lokal yang mau melakukan eksperimen lebih dari yang
diinginkan oleh organisasi induknya. Sebagai contoh, Stephen Yokich, wakil presiden UAW,
menentang serikat buruh lokal di Arlington karena kesediaan serikat buruh tersebut
mehyesuaikan jadwal kerjanya.37
Proses Perundingan
Lima jenis perundingan dilaksanakan dalam negosiasi kontrak: distributif, integratif,
konsesioner, berkesinambungan, dan intraorganisasional.
| Peraga 16.3
Proses Perundingan Distributif
Serikat Buruh
rtik' Permi
Awal
wmmm
,. Titik Sasaran
Rentang
Persetujuan
'•'Titik Bertahan i-
m
Sumber: Diambil dari R. Walton dan R.B. McKersie, A Behavioral Theory of Labor Negotiations (New York:
McGraw-Hill Book Co,, 1965): 43.
UNIONISASI DAN PERUNDINGAN KOLEKTIF: MEWAKILI PARA PEKERJA271
i
Untuk satu masalah tertentu, para negosiator serikat buruh dan manajemen masing-
masing mempunyai tiga posisi perundingan. Serikat buruh mempunyai titik permintaan
awal, yang biasanya lebih dari apa yang mereka harapkan; titik sasaran, yaitu analisa
yang realistis mengenai apa yang mungkin dapat diperoleh; dan titik bertahan, tingkat
penerimaan terendah atas masalah yang ada. Manajemen mempunyai titik-titik yang
serupa; titik penawaran awal, yang biasanya lebih rendah dari pada persetujuan yang
diharapkan; titik sasaran, pada titik mana manajemen bersedia mengadakan perjanjian;
dan titik bertahan, atau batas paling atas yang dapat diterima. Seperti yang ditunjukkan
dalam Peraga 16.3, jika titik bertahan manajemen lebih besar dari titik bertahan- serikat
buruh, terdapat suatu rentang persetujuan positif, di mana masing-masing pihak bekerja
secara kooperatif untuk memastikan berhasilnya program kerja sama kelompok. Tentu
saja tidak semua negosiasi dapat terjadi. Persetujuan yang pasti dalam rentang ini
tergantung kepada perilaku perundingan para negosiator. Namun, jika titik bertahan
manajemen lebih rendah dari serikat buruh, maka terdapat suatu rentang persetujuan
negatif, atau perundingan menuju jalan buntu, dan tidak ada kesepakatan bagi negosiasi.38
Sebagai contoh, mengenai permasalahan upah, serikat buruh mungkin mempunyai
titik bertahan sebesar $8.40 sejam, titik sasaran $8,60, dan titik permintaan awal
$8,75. Manajemen mungkin menwarkan titik penawaran awal sebesar $8,20, tetapi
mempunyai sasaran sebesar $8,45, dan titik bertahan $8,55. Rentang persetujuan
positif adalah di antara $8,40 sampai $8,55, dan di titik inilah kesepakatan mungkin
terjadi. Tetapi hanya permintaan dan penawaran upah awal saja yang diumumkan pada
permulaan negosiasi.
Kebiasaan dalam proses perundingan kolektif sudah menjadi baku, dan penyimpangan
terhadapnya dapat menimbulkan kecurigaan:
Seorang pengacara bercerita tentang seorang eksekutif muda yang baru saja mengambil alih
pimpinan sebuah perusahaan. Dipenuhi oleh idealisme, ia ingin mengakhiri perselisihan
dengan buruh perusahaan yang terjadi selama negosiasi-negosiasi yang telah lewat. Untuk
itu, ia siap memberi para pekerja segala sesuatu yang dapat diberikan oleh perusahaan. Oleh
karenanya, ia meminta beberapa stafnya untuk mempelajari struktur upah perusahaan, dan
bagaimana perbandingannya dengan perusahaan lain, dan juga berbagai masalah lain yang
berkaitan. la maju ke meja perundingan kolektif diliputi suasana hati yang menyenangkan.
Ia kemudian menjelaskan apa yang telah ia kerjakan dengan senyuman lebar, dan menyam-
paikan tawarannya.
Sepanjang presentasinya, para pengurus serikat buruh memandangnya dengan heran.
Ia telah menawarkan sesuatu melebihi apa yang mereka harapkan. Tetapi segera setelah ia
selesai menyampaikan presentasi tersebut, mereka langsung mencemoohnya, menuduhnya
mencoba untuk menghancurkan perundingan kolektif dan berusaha membeli para buruh.
Mereka menyatakan tidak dapat menerima manuver tidak etis semacam itu, dan segera
meminta 5 sen lebih banyak dari apa yang telah ditawarkan oleh sang eksekutif yang idealis
tersebut.39
Perundingan Integratif. Bila terdapat iebih dari satu permasalahan yang harus
dipecahkan, dapat diharapkan terjadi kesepakatan integratif. Perundingan integratif
berfokus pada solusi kreatif yang memadukan kepentingan-kepentingan masing-masing
pihak, dan menghasilkan keuntungan bersama yang tinggi. Hal ini dapat terjadi bila para
negosiator mempunyai suatu persepsi "kue yang melebar"—yaitu, ketika kedua pihak
(serikat buruh dan manajemen) mempunyai dua atau lebih permasalahan, dan bersedia
mengembangkan cara-cara yang kreatif, yang dapat memuaskan kedua belah pihak.40
kerangka kerja ini. Perundingan konsesioner mungkin disebabkan oleh kondisi ekonomi
yang parah yang dialami oleh perusahaan. Untuk terus hidup dan berkembang, perusahaan
berusaha memperoleh konsesi dari serikat buruh, dan menjanjikan keamanan kerja
sebagai imbalannya. Di permulaan dekade 1990an, jenis perundingan seperti ini tampak,
terutama di industri-industri seperti mobil, baja, dan karet, serta sampai batas tertentu
industri transportasi. Di dalam kelompok perusahaan ini, konsesi yang berusaha diperoleh
manajemen dari serikat buruh mencakup pembekuan upah, pengurangan upah, perubahan
atau penghapusan peraturan kerja, pengurangan tunjangan tambahan, penundaan atau
penghapusan COLA, dan jam kerja lebih dengan bayaran yang sama. Sistem upah dua
lapis dicoba di beberapa industri, tetapi masalah-masalah ketidakadilan dan moral pekerja
yang rendah mengurangi nilai penghematan yang diperoleh dari biaya tenaga kerja yang
lebih rendah.41 Selain itu, bukti yang ada mengatakan bahwa perjanjian-perjanjian seperti
ini menurunkan solidaritas serikat buruh, kredibilitas kepemimpinan, pengendalian serta
pengaruh dan efektifitas serikat buruh.
Persiapan Perundingan
Sebelum waktu perundingan, para negosiator manajemen dan serikat buruh harus
mengembangkan strategi dan usulan yang akan mereka pakai sebagai dasar perundingan.
Biaya relatif kontribusi pensiun, kenaikan upah, tunjangan kesehatan, dan provisi-
provisi perundingan lainnya harus ditetapkan sebelum negosiasi. Biaya-biaya lain juga
perlu dipertimbangkan. Misalnya, manajemen mungkin bertanya kepada diri sendiri,
"Berapa besar biaya—dalam kemampuan kita melaksanakan tugas—permintaan serikat
buruh bagi prosedur-prosedur pengajuan protes dan disiplin atau provisi-provisi
pemindahan dan promosi pekerja?" Tujuannya adalah untuk sesiap mungkin dengan
menyadari implikasi dan ramifikasi permasalahan yang akan dibahas, dan mampu
menyampaikan argumentasi yang kuat mengenai posisi yang diambil.
Strategi Serikat Buruh. Sama halnya dengan manajemen, serikat buruh perlu
mempersiapkan negosiasi dengan mengumpulkan banyak informasi. Karena perundingan
kolektif adalah alat utama bagi serikat buruh untuk meyakinkan anggotanya bahwa
serikat buruh tersebut efektif dan berharga, maka ini adalah kegiatan yang penting.
Serikat buruh mengumpulkan informasi paling sedikit mengenai tiga hal:
® Situasi keuangan perusahaan dan kemampuan perusahaan untuk membayar
® Sikap manajemen terhadap berbagai hal, seperti tercermin dalam negosiasi yang
telah lewat dan yang tampak dari negosiasi-negosiasi dalam perusahaan-perusahaan
serupa
® Sikap dan keinginan para pekerja
Kedua hal pertama memberi serikat buruh gagasan mengenai permintaan bagaimana
yang mungkin diterima perusahaan. Hal ketiga seringkali terlewatkan. Ini menyangkut
pemahaman akan apa yang diinginkan oleh anggota serikat buruh—misalnya, serikat
buruh dapat bertanya, "Apakah kenaikan pensiun lebih disukai daripada kenaikan
tunjangan cuti atau liburan? Preferensi anggota berbeda-beda sesuai karakteristik para
pekerja. Para pekerja yang lebih muda mungkin menyukai lebih banyak hari libur, hari
kerja yang lebih pendek dalam seminggu, dan lembur yang terbatas, sementara pekerja
yang lebih tua lebih berminat terhadap program pensiun, tunjangan, dan lembur. Serikat
buruh dapat menentukan preferensi-preferensi seperti ini dengan menggunakan kuesioner
dan pertemuan-pertemuan untuk melakukan sutvei terhadap anggotanya.
Serikat buruh juga dapat mengumpulkan informasi dari pihak-pihak di luar
lingkungannya. Serikat buruh lokal sering menerima dari serikat buruh nasional atau
274BAB16
kantor pusatnya masukan yang menyangkut pola-pola persetujuan serikat buruh lokal
yang lain. Serikat buruh nasional mungkin mendesak serikat buruh lokal untuk memperluas
tujuan dari serikat buruh, bahkan jika masalah-masalah tersebut bukan masalah yang
penting untuk kantor atau pabrik tersebut. Persaingan antar serikat buruh, apakah itu
berlabel "orbit perbandingan paksaan" atau "berlomba membeii sesuatu dengan tetangga
hanya untuk menunjukkan status sosial," dapat juga berfungsi sebagai katalis permintaan.
Dalam konflik ini, hasil yang diperoleh satu serikat buruh menantang serikat buruh
lainnya untuk mencapai hasil yang sebanding, atau lebih besar.
Hf MENEGOSIASIKAN PERJANJIAN
Bila sebuah serikat buruh disahkan sebagai wakil dari suatu satuan perundingan, ia
menjadi satu-satunya pihak yang dapat menegosiasikan perjanjian dengan perusahaan
untuk semua anggota satuan kerja tersebut, tidak peduli apakah mereka anggota serikat
buruh atau bukan. Namun secara teknis, seseorang dalam satuan kerja tersebut tetap
dapat bernegosiasi dengan perusahaan dan membuat perjanjian-perjanjian pribadi yang
memberinya lebih dari apa yang diterima anggota-anggota lainnya, terutama bila perjanjian
tersebut tidak membicarakan permasalahan ini secara terbuka.
Serikat buruh berfungsi sebagai penghubung penting antara para pekerja dan
perusahaan. Ia bertanggung-jawab kepada anggota-anggotanya untuk menegosiasikan
apa yang mereka inginkan, dan ia mempunyai tugas untuk mewakili semua pekerja
dengan adil. Kualitas perundingannya adalah suatu ukuran yang penting bagi efektivitas
serikat buruh.
Panitia Negosiasi
Perusahaan dan serikat buruh memilih para wakil mereka sendiri untuk duduk dalam
panitia negosiasi. Tak satu pihakpun diwajibkan mempertimbangkan keinginan pihak
lainnya. Misalnya, para negosiator manajemen tidak boleh menolak berunding dengan
wakil-wakil serikat buruh hanya karena tidak menyukai mereka atau menganggap mereka
kurang pantas.
Tim negosiasi serikat buruh biasanya meiiputi wakil-wakil serikat buruh lokal—sering
kali presidennya atau anggota-anggota staf eksekutif lainnya. Selain itu, serikat bumh
nasional mungkin mengirim seorang spesialis negosiasi, yang biasanya merupakan seorang
pengacara perburuhan, untuk bekerja sama dengan tim. Negosiator-negosiator yang
dipilih oleh serikat buruh tidak hams menjadi anggota serikat bumh atau pekerja dari
perusahaan tersebut. Tujuan umumnya adalah untuk menyeimbangkan antara kemampuan
dan pengalaman bernegosiasi dengan pengetahuan serta informasi mengenai situasi
yang bersangkutan.
Pada tingkat lokal, ketika satu satuan perundingan menegosiasikan kontrak,
pemsahaan biasanya diwakili oleh manajer dan anggota-anggota hubungan perburuhan
atau staf departemen sumber daya manusia. Manajer keuangan dan produksi mungkin
juga terlibat. Bila negosiasi tersebut amat penting, baik karena satuan pemndingannya
besar maupun karena dampaknya terhadap pemsahaan yang besar, spesialis seperti
pengacara perburuhan dapat dimasukkan ke dalam tim.
Pada negosiasi nasional, eksekutif puncak hubungan industrial atau sumber daya
manusia seringkali mempunyai tim spesialis dari kantor pusat dan barangkali manajer-
manajer dari divisi-divisi atau pabrik-pabrik yang penting dalam pemsahaan. Sekali lagi,
UNIONISASI DAN PERUNDINGAN KOLEKTIF: MEWAKILI PARA PEKERJA275
Struktur Negosiasi
Sebagian besar kontrak dinegosiasikan oleh satu serikat buruh dan satu perusahaan.
Dalam beberapa keadaan, pengaturan yang berbeda dapat disetujui. Bila satu serikat
buruh bernegosiasi dengan beberapa perusahaan yang serupa—misalnya, perusahaan
yang bergerak di bidangjndustri konstruksi atau supermarket—perusahaan-perusahaan
tersebut dapat berunding sebagai satu kelompok. Pada tingkat lokal, hal ini disebut
perundingan multiperusahaan; pada tingkat nasional, disebut sebagai perundingan
keseluruhan industri. Perundingan keseluruhan industri terjadi pada industri-industri
perkereta-apian, batu bara, kertas dinding, dan pakaian pria. Bila beberapa serikat buruh
berunding bersama-sama dengan suatu perusahaan, mereka terlibat dalam perundingan
terkoordinasi (coordinated bargaining). Walaupun tidak sesering perundingan
multiperusahaan atau perundingan keseluruhan industri, pelaksanaan perundingan
terkoordinsai tampak meningkat, terutama di sektor publik. Perundingan terkoordinasi
atau perundingan keseluruhan industri seringkali menghasilkan persetujuan pola, di
mana tingkat upah yang serupa clikenakan kepada perusahaan-perusahaan yang para
pekerjanya diwakili oleh serikat buruh yang sama dalam industri yang bersangkutan.
Pada industri konstruksi, struktur perundingan menyeluruh dan berbagai bidang
muncul sebagai respons terhadap kebutuhan perusahaan untuk menjadi lebih kompetitif
dalam harga dan mempunyai sedikit pemogokan, serta sebagai respons terhadap keinginan
serikat buruh untuk memperoleh lebih banyak kendali pada tingkat nasional. Sebagai
akibatnya, perundingan dilaksanakan pada tingkat regional (geografis) tingkat lokal. Selain
itu, ia mencakup beberapa perusahaan konstruksi dan bukan satu perusahaan saja.
Negosiasi kontrak yang dihasilkan dari jenis perundingan ini umumnya membantu
mengurangi kesempatan serikat buruh untuk melakukan "serangan" terhadap perusahaan.
Hal ini terjadi bila satu persetujuan kontrak dipakai sebagai preseden untuk yang
berikutnya, yang kemudian memaksa perusahaan untuk menyelesaikan semua kontrak
supaya semua pekerja melanjutkan pekerjaan. Sebagai akibatnya, suatu perusahaan
sering menyetujui perjanjian yang lebih menguntungkan untuk semua kontrak, tidak
peduli apa dan bagaimana kondisi dan persyaratan masing-masing kontrak, hanya supaya
para pekerja kembali bekerja.45
Permasalahan Negosiasi
permisif biasanya muncul ketika kedua pihak melihat bahwa pembahasan dan perjanjian
yang mutual akan menguntungkan, yang mungkin akan terjadi bila terdapat hubungan
yang kooperatif antara serikat buruh dengan manajemen. Para negosiator manajemen
dan serikat buruh tidak dapat menolak untuk menyetujui suatu kontrak bila mereka gagal
menyelesaikan masalah-masalah permisif.47
Permasalahan yang dilarang adalah permasalahan-permasalahan yang menyangkut
kegiatan-kegiatan tidak sah atau melanggar hukum, seperti permintaan agar perusahaan
hanya menggunakan barang-barang yang dihasilkan oleh serikat buruh, atau hanya
memperkerjakan anggota serikat buruh. Permasalahan semacam itu tidak dapat dibahas
**" dalam perundingan kolektif.
Kompensasi Tidak Langsung. Karena biaya kompensasi tidak langsung saat ini
adalah sebesar 40 persen biaya upah keseluruhan, maka hal ini menjadi perhatian
utama dalam perundingan kolektif. Hak-hak untuk mendapat tunjangan akan sangat sulit
dihapuskan setelah diberikan, sehingga manajemen cenderung menjadi hati-hati dalam
menyetujuinya. Sebagian bentuk negosiasi kompensasi tidak langsung yang biasa
dinegosiasikan adalah: pensiun, tunjangan cuti, tunjangan libur, cuti sakit, asuransi
perawatan kesehatan dan jiwa, uang pesangon, dan tunjangan-tunjangan tambahan.
yang sama sekali tidak memperkenankan adanya pemogokan, atau dapat juga
membatasi pemogokan pada situasi-situasi yang spesifik.
® Hak Prerogatif Manajeriah Lebih dari separuh perjanjian dewasa ini menyatakan
bahwa kegiatan-kegiatan tertentu adalah hak manajemen sepenuhnya. Selain itu,
manajemen pada kebanyakan perusahaan berpendapat bahwa mereka mempunyai
"hak-hak residual"—yaitu bahwa semua hak yang tidak dibatasi oleh perjanjian
adalah sepenuhnya milik manajemen.
® Standar Produksi: Tingkat produktivitas atau kinerja para pekerja menjadi perhatian
manajemen maupun serikat buruh. Manajemen menaruh perhatian pada efisiensi,
dan serikat buruh pada keadilandan kemasukakalan permintaan perusahaan. Kedua
278 BAB 16
pihak juga semakin menaruh perhatian kepada kualitas total dan kualitas hidup
pekerjaan.
akan membuat peaisahaan menyerah kepada tuntutan serikat buruh.49 Karenanya, dari
sudut pandang serikat buruh, kerugian dari berkurangnya produksi perusahaan harus
sangat tinggi. Untuk itu, serikat buruh secara aktif berusaha mencegah adanya pekerja
pengganti. Walaupun tampaknya perusahaan dapat secara sah mempekerjakan para
pengganti, serikat buruh bereaksi sengit terhadap dipekerjakannya pekerja yang menolak
pemogokan, dan para pekerja pengganti dapat menjadi penyebab meningkatnya
permusuhan. Dipekerjakannya para pekerja pengganti telah mencapai tingkat dimana
perusahaan terus menahan mereka bahkan sampai pemogokan selesai—tentunya jika
pemogokan dapat diselesaikan. Taktik ini bahkan telah memberikan penisahaan kekuatan
yang lebih besar dalam situasi pemogokan. Sehingga gerakan serikat buruh berusaha
mendorong adanya undang-undang yang dapat mencegah para pekerja pengganti menjadi
pekerja tetap perusahaan.
Waktu pemogokan juga seringkali menjadi pertimbangan penting. Serikat buruh
berusaha menahan negosiasi sebelum perusahaan mendapatkan permintaan yang paling
tinggi bagi produk atau jasanya, yaitu ketika pemogokan akan mempunyai dampak
ekonomis maksimum.
Walaupun tingkatnya telah menurun (lihat Peraga 16.4), pemogokan merugikan
baik bagi perusahaan, yang kehilangan keuntungan, dan para pekerja yang kehilangan
penghasilan. Jika pemogokan berlarut-larut, kerugiannya bagi perusahaan mungkin tidak
pernah terpulihkan oleh keuntungan yang diperoleh. Hal ini adalah salah satu sebab
yang membuat perusahaan berupaya agar pemogokan dapat dihindari. Selain itu,
kepentingan publik biasanya tidak terlayani dengan adanya pemogokan. Pemogokan
biasanya tidak mengenakkan dan dapat mengakibatkan konsekuensi serius terhadap
perekonomian secara keseluruhan.
Pelambatan Pekerjaan Lebih ringan dari pemogokan, serikat buruh dapat meminta
dilaksanakannya pelambatan pekerjaan, seperti yang dipaparkan berikut ini:
Sampai perlawanan dimulai di pabrik Caterpillar, Lance Vaughan pertama-tama memasang
seperangkat selang hidrolik kecil pada truk-truk besar yang perakitannya ia bantu, dan
kemudian selang besar di luar. Sekarang ia memasang selang besar lebih dulu, dan mengalami
10
1947 1952 1957 1962 1967 1972 1977 1982 1987 1992
SUMBER : Diambil dari "Strike Activity Up in 1994" Bulletin to Management (23 Pebruari, 1995): 61.
Digunakan atas ijin yang bersangkutan.
1
280BAB16
kesulitan untuk memasang yang lain, sehingga menimbulkan hilangnya waktu produksi untuk
melakukan pekerjaan itu.
Ini bukanlah sabotase. Petunjuk yang dibuat oleh teknisi Caterpillar menjelaskan prosedur
yang tidak efisien, kata Mr. Vaughan. Biasanya, ia mengabaikan petunjuk-petunjuk itu dan
mengingatkan dirinya sendiri untuk memberi tahu para teknisi untuk memperbaiki kesalahan
tersebut. Sekarang, ia tidak lagi berbicara. Berusaha untuk tidak melakukan inisiatif, ia
bekerja (menurut) "peraturan" yang dibuat oleh perusahaan.
"Saya biasanya memberi gagasan kepada para teknisi," kata Mr. Vaughan, yang berusia
38 tahun dan telah bekerja di Caterpillar selama hampir 20 tahun. "Kami menunjukkan
kepada mereka bagaimana membuang beberapS^alat penjepit selang dan menghemat uang.
Dan saya mengusulkan baut yang lebih besar, yang membuat perakitan menjadi lebih mudah
dan lebih cepat, dan kemungkinan lebih kecil untuk menjadi longgar."50
Boikot Primer. Serikat buruh kadang-kadang ingin agar masyarakat lebih mengenal
tujuan tindakan mereka. Sebagai akibatnya, mereka dapat terlibat dalam apa yang
disebut boikot primer (primary boycott). Sebagai contoh, sebuah serikat buruh yang
melakukan pemogokan terhadap perusahaan minuman soda dapat memasang garis
penjagaan informal di toko-toko grosir yang menjual produk-produk perusahaan tersebut.
Pada umumnya, garis penjagaan itu hanya ditunjukkan kepada perusahaan minuman
tersebut, dan meminta konsumen untuk tidak membeli soda yang diproduksi perusahaan
tersebut. Tindakan ini merupakan boikot primer dan tidak melanggar hukum. Tetapi,
garis penjagaan itu menjadi melanggar hukum bila mereka mencoba untuk mencegah
konsumen berbelanja di toko grosir tersebut. Tindakan ini disebut boikot sekunder
(secondary boycott), dan melanggar hukum karena dapat mengganggu pihak ketiga
yang tidak bersalah—yaitu, toko grosir tersebut.
Mediasi
Mediasi adalah suatu prosedur di mana satu pihak ketiga yang netral membantu para
negosiator serikat buruh dan manajemen mencapai kesepakatan suka rela.52 Tanpa
mempunyai kekuasaan untuk menerapkan suatu pemecahan, orang yang bertindak sebagai
mediator berusaha melangsungkan negosiasi antara serikat buruh dan manajemen. Si
mediator dapat mengajukan saran-saran dan rekomendasi, dan barangkali menjaga
obyektivitas negosiasi yang sering kali menjadi emosional. Agar berhasil, mediator harus
mendapatkan kepercayaan dan respek dari kedua pihak serta memiliki keahlian dan
ketidakberpihakan sehingga dapat meyakinkan serikat buruh dan manajemen bahwa dia
akan bertindak jujur dan adil.
Pemerintah A.S. mendirikan Federal Mediation and Conciliation Service (FMCS)
untuk menyediakan mediator-mediator yang berpengalaman bagi serikat buruh dan
perusahaan. Suatu program yang disebut Relationship by Objective ditawarkan oleh
FMCS untuk mengeliminasi penyebab-penyebab kebuntuan yang berulang-ulang. Pro
gram ini memakai aspek attitudinal structuring untuk meningkatkan kemungkinan
adanya hubungan yang kooperatif antara serikat buruh dan manajemen.
UNIONISASI DAN PERUNDINGAN KOLEKTIF: MEWAKILI PARA PEKERJA281
Arbitrasi
Arbitrasi adalah suatu prosedur di mana satu pihak ketiga yang netral mempelajari
situasi perundingan. mendengarkan kedua pihak dan mengumpulkan informasi, kemudian
membuat ketetapan yang mengikat kedua pihak. Arbitrator, pada prinsipnya, menentukan
kondisi-kondisi perjanjian.53
Dalam arbitrasi penawaran akhir, arbitrator dapat memilih antara penawaran akhir
serikat buruh dan penawaran akhir perusahaan. Arbitrator tidak dapat mengubah
penawaran-penawaran ini tetapi harus memilih salah satu untuk menjadi ketetapannya.
Karena arbitrator memilih penawaran "yang kelihatan paling adil, dan karena tidak
dipilihnya penawaran salah satu pihak oleh arbitrator berarti sepakat kepada penawaran
pihak lawan, maka masing-masing pihak dipaksa untuk memberikan penawaran yang
sebaik mungkin. Sebaliknya, dalam arbitrasi konvensional, arbitrator bebas memberikan
keputusan yang dipandang paling sesuai.
Proses arbitrasi yang berurusan dengan kewajiban-kewajiban dan kondisi-kondisi
kontrak disebut arbitrasi interest. Arbitrasi jenis ini relatif jarang di sektor swasta;
namun lebih umum di sektor pemerintahan, dan menjadi kompensasi yang dibutuhkan
untuk melepaskan pilihan pemogokan.54 Hanya kira-kira dua puluh negara bagian yang
mempunyai prosedur arbitrasi interest wajib.
Bila kebuntuan kontrak berhasil dilewati, serikat buruh dan manajemen mencapai
suatu persetujuan. Menepatinya adalah inti dari administrasi kontrak; tetapi, kadang-
kadang, arbitrasi diperlukan kembali, yaitu apabila ada pengajuan protes. Jenis arbitrasi
in disebut sebagai arbitrasi hak-hak atau grievance arbitration.
^ ADMINISTRASI KONTRAK
Setelah ditandatangani, persetujuan kolektif menjadi "peraturan dasar yang mengatur
kehidupan para pekerja."55 Pekerjaan dan kegiatan sehari-hari di dalam perusahaan
merupakan sasaran kondisi-kondisi persetujuan tersebut. Karena sulitnya menulis suatu
persetujuan yang tidak mengandung dua arti, dan mengantisipasi semua situasi yang
akan terjadi selama masa berlakunya, perselisihan atas interpretasi dan penerapan kontrak
bisa saja terajdi. Metode yang paling umum untuk memecahkan perselisihan ini adalah
prosedur pengajuan protes. Hampir semua perjanjian yang dinegosiasikan dewasa ini
menyediakan prosedur pengajuan protes untuk menangani protes-protes pekerja.
Dalam memecahkan sumber konflik, prosedur pengajuan protes harus melayani tiga
kelompok yang terpisah: perusahaan dan serikat buaih, dengan menterjemahkan dan
menyesuaikan perjanjian seperti yang diwajibkan dalam kondisi perjanjian; para pekerja,
dengan melindungi hak-hak kontrak mereka dan menyediakan saluran banding; dan
masyarakat luas, dengan menjaga kedamaian industri dan mengurangi jumlah perselisihan
di pengadilan.
Prosedur pengajuan protes biasanya meliputi tiga tahap. Perjanjian perundingan
kolektif menyebutkan lama waktu maksimum yang telah berlalu antara insiden yang
menjpakan persoalan dari perselisihan dengan pengajuan protes mengenai insiden
tersebut. Prosedur pengajuan protes yang paling umum, yang diperlihatkan pada Peraga
16.5, meliputi tiga tahap:
1.Seorang pekerja yang merasa bahwa kontrak perburuhan telah dilanggar biasanya
menghubungi kepala serikat buruh, dan bersama-sama mereka membahas masalah
tersebut dengan supervisor yang terlibat. Jika masalahnya sederhana dan jelas,
seringkali dapat dipecahkan pada tahap ini.
2.Jika persetujuan tidak dapat dicapai pada tingkat supervisor, atau jika si pekerja
merasa tidak puas, protes tersebut dapat memasuki tahap kedua. Biasanya wakil
dari departemen sumber daya manusia pada tahap ini berusaha menyelesaikannya.
3.Jika sangat penting dan sulit diselesaikan, protes dapat dibawa ke tahap ketiga.
Walaupun berbeda-beda, biasanya kontrak menyatakan bahwa manajemen tingkat
atas dan pejabat serikat buruh dilibatkan pada tahap ini. Orang-orang ini mempunyai
B Peraga 16.5
Prosedur Pengajuan Protes Serikat Buruh -Manajemen
Protes
ters
r
Tahap 3
Sumber: Dibuat ole. h William D. Todar, Profesor di bidang Manajemen SDM, di Ohio State University.
UNIONISASI DAN PERUNDINGAN KOLEKTIF: MEWAKILI PARA PEKERJA283
4. Jika protes tidak dapat diselesaikan pada tahap ketiga, seorang arbitrator kemungkinan
akan mempertimbangkan kasus tersebut dan mengambil keputusan. Arbitrator adalah
seorang yang netral yang diterima oleh semua pihak yang dapat ditunjuk oleh
FMCS atau beberapa badan swasta. Arbitrator menyelenggarakan dengar pendapat,
meninjau bukti-bukti yang ada, dan kemudian memberi keputusan atas protes tersebut.
Keputusan arbitrator pada umumnya mengikat.
Karena biaya arbitrator dibagi bersama oleh serikat buruh dan perusahaan, terdapat
dorongan untuk menyelesaikan protes sebelum dibawa kepada arbitrator.58 Dalam
beberapa kasus, pihak yang kalah berkewajiban untuk membayar ongkos arbitrasi.59
Dengan demikian, kedua pihak akan menyaring atau mengevaluasi protes tersebut secara
lebih hati-hati sebelum dibawa ke tingkat arbitrasi karena membawa suatu protes yang
lemah kepada arbitrasi akan sangat mahal.
Kadang-kadang serikat buruh akan melakukan pemogokan untuk mencari pemecahan
terhadap protesnya. Hal ini mungkin terjadi bila permasalahan yang ada demikian
penting sehingga serikat buruh merasa bahwa ia tidak dapat menunggu proses arbitrasi
yang lebih lambat.60 Pemogokan "hak-hak pekerja" ini tidak melanggar hukum, tetapi
jika kontrak yang ada secara spesifik melarang pemogokan selama masa berlakunya
perjanjian, pemogokan itu melanggar hukum, dan disebut pemogokan liar (wildcat
strike). Pemogokan liar tidak umum dilakukan; sebagian besar protes diselesaikan melalui
arbitrasi.
Protes dapat diajukan atas setiap permasalahan kerja yang menjadi sasaran perjanjian
kolektif, atau dapat diajukan atas interpretasi dan implementasi perjanjian itu sendiri.
Jenis protes yang paling umum yang mencapai tahap arbitrasi meliputi disiplin dan
pemutusan hubungan kerja, walaupun banyak protes diajukan atas permasalahan-
permasalahan lain.
Absensi dapat menjadi dasar pemutusan hubungan kerja, dan prosedur pengajuan
protes dapat dipakai untuk menentukan apakah absensi yang menjadi permasalahan
yang terlalu berlebihan. Pembangkangan biasanya adalah kegagalan untuk melaksanakan
apa yang diminta supervisor, atau problem yang lebih serius yaitu penolakan langsung
untuk melakukan hal itu. Jika perintah supervisor jelas, eksplisit, dan sah, dan jika si
pekerja sudah diingatkan akan konseksuensinya, hukuman atas penolakan melaksanakan
pekerjaan biasanya dapat diterima. Perkecualiannya adalah bila pekerja merasa bahwa
pekerjaan tersebut membahayakan kesehatan.
Karena senioritas biasanya menentukan siapa yang akan diberhentikan, disingkirkan
dari pekerjaan untuk memberi jalan kepada yang lain, atau dipekerjakan kembali, peng-
hitungannya menjadi perhatian utama para pekerja. Senioritas juga dipakai sebagai salah
satu kriteria untuk menentukan kesempatan pemindahan atau promosi pekerja, sehingga
manajemen harus mewaspadai masalah ini untuk menghindari munculnya protes.
Kompensasi karena meninggalkan pekerjaan, cuti, liburan, atau cuti sakit juga
merupakan sumber-sumber protes yang umum. Hari libur menimbulkan masalah karena
biasanya aturan pengupahan khusus diberikan untuk para pekerja yang bekerja pada
hari-hari tersebut.
Upah dan jadwal kerja juga dapat menimbulkan adanya protes. Ketidaksetujuan
sering muncul atas interpretasi atau penerapan perjanjian yang berkaitan dengan masalah-
284BAB16
masalah seperti upah libur, upah untuk pelaporan, dan penjadwalan kerja. Prates telah
diajukan atas pelaksanaan hak-hak manajemen—yaitu, hak-hak manajemen untuk
memperkenalkan perubahan-perubahan teknologi, memakai subkontraktor, atau
mengubah peketjaan dengan cara lain. Perilaku semacam ini juga dapat menjadi sumber
tuduhan akan praktek-praktek perburuhan yang tidak adil, karena kegiatan-kegiatan ini
membutuhkan perundingan kolektif.
Undang-undang Taft-Hartley Act memberi serikat buruh hak untuk mengajukan
prates atas nama mereka sendiri jika mereka merasa hak-hak mereka telah dilanggar.
.^.w7 _ Undang-undang itu juga memberi serikat buruh akses kepada informasi yang diperlukan~&
untuk memproses prates atau meyakinkan bahwa perjanjian yang ada tidak dilanggar.
Di lain pihak, perusahaan mempunyai hak untuk menyampaikan prates mereka sendiri
atas dasar perseorangan (Taft-Hartley, Bagian 9 (a)), dan perusahaan dapat menyesuaikan
prates itu tanpa kehadiran serikat buruh. Satu-satunya hal yang harus dipatuhi adalah
bahwa penyesuaian itu tidak boleh membatalkan perjanjian kolektif, dan serikat buruh
harus diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam pengajuan prates pada suatu saat,
sebelum dilakukan penyesuaian.
Kadang-kadang, kegiatan-kegiatan lain menimbulkan adanya prates. Pemogokan
liar atau tingkah laku yang dianggap sebagai sebuah pemogokan (misalnya, absen massal
dari pekerjaan) dapat menimbulkan adanya prates dari pihak manajemen. Tetapi fokiis
utama diajukannya prates adalah administrasi kondisi-kondisi yang ada dalam perjanjian.
Keterlibatan Strategis
Biaya tenaga kerja sangat penting dalam menunjang keberhasilan banyak perusahaan
menghadapi pesaing-pesair.g mereka. Dalam banyak industri saat ini, perusahaan
menghadapi kemungkinan bangkrut karena tingginya biaya tenaga kerja. Pengurangan
upah yang dicapai antara serikat buruh dan manajemen membantu menurunkan biaya
tersebut. Selama dekade 1980an, American Airlines, Greyhound, McDonnell Douglas,
Boeing, dan Ingersoll-Rand menegosiasikan sistem upah dua tingkat untuk membantu
mengurangi biaya total dengan mengurangi biaya tenaga kerja. Tanpa sistem yang 5 -.
dinegosiasikan bersama ini, pemsahaan-perusahaan tersebut tidak akan bertahan hidup.
Oleh karena itu, hubungan pemsahaan dengan serikat buruhnya dapat menjadi penting
bagi kelangsungan hidupnya, dan semakin baik hubungan itu, semakin tinggi keunggulan
kompetitif perusahaan tersebut.65
Kecendemngan kedua yang terjadi dalam perundingan kolektif adalah keanggotaan dewan
direksi. Hal ini telah terjadi di National Steel Corporation, Wheeling-Pittsburgh Steel
Corporation, dan LTV Corporation. Hal ini sempa dengan sistem Codeterminasi di
Jerman. Perbedaannya adalah bahwa keanggotaan dewan direksi ini dihasilkan dari
pemndingan serikat bumh-manajemen, dan bukan diwajibkan oleh pemerintah federal.
Memberi serikat bumh akses ke ruang dewan direksi adalah hal yang umum di Eropa,
di mana serikat buruh lebih kuat, tetapi masih mempakan suatu hal yang bam di
Amerika Serikat. Biasanya hal ini dilakukan oleh pemsahaan-pemsahaan yang mengalami
kesulitan sehingga hams bekerja erat dengan serikat buruhnya untuk menghindari
kebangkrutan atau likuidasi.66 Hanya masa depan yang akan menunjukkan apakah
pemsahaan-pemsahaan yang sehat juga akan memilih untuk membawa wakil pekerja ke
dewan direksi mereka.
286 BAB 16
Persaingan global terus meningkat di bidang kualitas dan biaya, dan perusahaan-
peaisahaan A.S. ingin bersaing dengan kondisi yang sama. Keberhasilan mereka sebagian
besar bergantung kepada manajemen total kualitas dan dukungan para pekerja. Hubungan
seperti ini tampak pada kecenderungan ke arah "tempat pekerjaan yang berkinerja
tinggi," seperti yang dijelaskan dalam tajuk "Menentukan Posisi pada abad ke-21: Tempat
Kerja Berkinerja Tinggi."
f MASALAH INTERNASIONAL
Meksiko
Di Meksiko, serikat buruh mempunyai hak untuk mengorganisir para pekerja pada suatu
operasi, tetapi hanya diperbolehkan satu serikat buruh yang mewakili satu lokasi tertentu,
mencakup semua pekerja yang ada di lokasi tersebut. Bila pemogokan dilaksanakan,
tempat pekerjaan ditutup sampai pemogokan terselesaikan—garis penjagaan tidak dikerial.
Pada sebagian besar operasi manufaktur, pada umumnya pekerja-pekerja pabrik menjadi
anggota serikat buruh, supervisor lini pertama kadang-kadang, dan supervisor tingkat
atas jarang masuk serikat buruh.67
Kalau terjadi perselisihan, beban selalu ada pada perusahaan. Undang-undang
perburuhan adalah bagian dari undang-undang dasar Meksiko, dan para pekerja tidak
diperbolehkan melepaskan hak-hak ini. Oleh karenanya, setiap kontrak pekerjaan
perseorangan atau perjanjian kolektif yang membatasi hak-hak ini, dianggap tidak sah.68
Sejak munculnya NAFTA, organisasi serikat buruh di Amerika Serikat telah melihat
hubungan dengan Meksiko sebagai suatu kesempatan yang strategis dan penting. Banyak
perusahaan A.S. seperti GE, Honeywell, dan General Motors telah meningkatkan operasi
di Meksiko, dan serikat buruh A.S. merasa perlu untuk mempunyai pengaruh di mana
saja pekerjaan dan pekerja mereka berada. Mereka melakukan hal ini dengan memberikan
dukungan kepada serikat buruh lokal di Meksiko, seperti Authentic Workers Front, yang
mencoba untuk mengorganisir para pekerja dari perusahaan yang sama. Gerakan serikat
buruh A.S. juga mencoba, melalui NAFTA, membantu meningkatkan upah dan kondisi
kerja di Meksiko. Perundang-undangan NAFTA memberdayakan sekretaris-sekretaris
serikat buruh di F^anada, Amerika Serikat, dan Meksiko untuk mengenakan denda terhadap
negara yang gagal memberlakukan hukum-hukum perburuhannya.69
Kanada
Kira-kira sepertiga angkatan kerja Kanada menjadi anggota serikat buruh. Sekitar tiga
perempat anggota serikat buruh berafiliasi dengan Canadian Labor Congress (CLC).
Seperti di Amerika Serikat, serikat buruh lokal adalah unit dasar lokal. CLC adalah
kelompok buruh dominan pada tingkat federal. Pengaruh politisnya dapat dibandingkan
dengan AFL-CIO.
Hukum perburuhan di Kanada serupa dengan yang berlaku di Amerika Serikat,
dengan beberapa perbedaan yang cukup penting. Sebagai contoh, hukum perburuhan
Kanada mewajibkan berkali-kali intervensi dari badan-badan pemerintah sebelum
pemogokan dapat dilaksanakan. Di Amerika Serikat, intervensi seperti itu pada umumnya
bersifat sukarela. Secara keseluruhan, kecenderungan ke arah perundingan konsesioner
UNIONISASI DAN PERUNDINGAN KOLEKTIF: MEWAKILI PARA PEKERJA
287
untuk menghindari pemutusan hubungan kerja dan penutupan perusahaan tidak terlalu
kelihatan dibandingkan dengan di Amerika Serikat.71 Pada saat yang sama, organisasi
buruh Kanada yang berafiliasi dengan serikat buruh yang didominasi oleh organisasi
buruh di Amerika Serikat menjadi semakin otonom. Kecenderungan ini tampak ketika
United Auto Workers di Kanada menjadi independen dari serikat buruh yang sama di
Amerika Serikat.
Jerman
Keyakinan bahwa kepentingan para pekerja dapat dilayani secara baik jika para pekerja
mempunyai suara di dalam manajemen perusahan disebut Mitbestimmung (kodeterminasi).
Gagasan awal kodeterminasi diciptakan di Jeman dan sekarang menyebar ke banyak
negara Eropa lainnya.
Kodeterminasi berarti, misalnya, serikat buruh diberi kursi di dewan direktur
perusahaan. Selain itu, para manajer didorong untuk berkonsultasi dengan serikat buruh
sebelum membuat perubahan-perubahan organisasi yang besar, apakah itu merger,
288 BAB 16
investasi, penutupan pabrik, atau relokasi. Jika manajemen tidak setuju dengan posisi
serikat buruh, manajemen yang menang. Tetapi, serikat buruh dapat memveto pelaksanaan
subkontrak oleh perusahaan, dan mereka mempunyai akses kepada semua arsip
perusahaan.
Sejak kekalahan serikat buruh Jerman pada dekade 1930an, gerakan serikat buruh
Jerman terdiri dari serikat buruh dengan struktur kesatuan yang merupakan sintesis dari
elemen-elemen tradisional gerakan serikat buruh sosialis dan Katolik. Walaupun buruh
didominasi oleh kelompok demokrasi sosial, pengaruh kelompok Katolik terhadap
pengembangan konsep seperti kodeterminasi, kemitraan sosial, formasi kapital bagi
para pekerja telah menjadi suatu bagian integral ideologi serikat buruh dagang Jerman.
Serikat buruh dagang di Jerman juga diorganisir berdasarkan industri. Organisasi serikat
buruh yang dominan adalah tujuh belas serikat buruh dagang yang berafiliasi dengan
DGB (Konfederasi Serikat Buruh). DGB menentukan pola negosiasi untuk sebagian
besar pekerja. Federasi serikat buruh lainnya — DBB (Asosiasi Pegawai Negeri), DAG
(Asosiasi Pekerja Kerah Putih) dan CGB (Serikat Buruh Kristen) — tidak mempunyai
kekuatan perundingan yang besar; oleh karena itu, pegawai negeri tidak diperbolehkan
melakukan pemogokan.
Perusahaan-perusahaan Jerman juga terorganisir dan tersentralisasi. Beberapa industri
mempunyai asosiasi perusahaan, yang seringkali didominasi oleh perusahaan-perusahaan
berskala besar. Organisasi payung perusahaan yang terbesar adalah BDA (Federasi
Asosiasi Perusahaan-Perusahaan Jerman). BDA mengkoordinir berbagai perjanjian yang
mengikat secara hukum para anggotanya. Sebagai contoh, tahun 1978, BDA menerbitkan
"katalog tabu" yang berisi peraturan-peraturan dan provisi asosiasi yang dirancang untuk
menambah kekuatan perundingannya. BDA membatasi kompromi manajemen dalam
perundingan; di antara instruksi-instruksinya adalah kewajiban bahwa hari Sabtu, biasanya
bukan hari kerja, harus menjadi hari kerja dalam upaya memaksimalkan penggunaan
tenaga kerja dan mesin. Walaupun dihapuskan tahun 1984, intruksi ini menggambarkan
strategi asosiasi perusahaan untuk menciptakan kebijakan umum. Efisiensi praktek-praktek
sumber daya manusia Jerman yang terkenal dapat dijelaskan oleh hubungan yang kuat
dari pihak-pihak yang terlibat kepada sistem hubungan perburuhan dan kepatuhan para
pekerja Jerman terhadap disiplin, peraturan, dan perundang-undangan.72
Jepang
Pusaka keramat ketiga dari Kekaisaran Jepang adaiah serikat buruh perusahaan. Tidak
seperti serikat buruh di Amerika Serikat dan Eropa, yang diorganisir secara horisontal
dan tersebar di seluruh industri, hampir semua serikat buruh dagang di Jepang dibentuk
per perusahaan. Pada tahun 1978, terdapat 70.868 serikat buruh di Jepang, dengan
satu serikat buruh ada di setiap perusahaan atau pabrik, untuk melaksanakan negosiasi
perburuhan pada tingkat tersebut. Serikat buruh perusahaan saat ini merupakan 90
persen dari organisasi serikat buruh di seluruh Jepang. Empat federasi utama berfungsi
sebagai koordinator, formulator standar-standar yang dapat dipercaya dan mempersatukan,
dan sumber-sumber informasi bagi keseluruhan serikat buruh.
Walaupun konsep perusahaan mendapatkan cukup perhatian di Amerika Serikat
selama dekade 1920an dan 1930an, serikat-serikat buruh seperti itu ambruk, terutama
sebagai akibat dari keterlibatan manajemen yang terlalu berlebihan dan sempitnya bidang
kepentingan serikat buruh. Keberhasilan serikat buruh perusahaan di Jepang disebabkan
oleh adanya dua perbedaan utama. Yang pertama adalah alokasi tanggung jawab keuangan
antara serikat buruh perusahaan dengan organisasi perdagangan atau organisasi re-
UNIONISASI DAN PERUNDINGAN KOLEKTIF: MEWAKILI PARA PEKERJA289
gional, yang mencerminkan perbedaan peran organisasi serikat buruh Jepang. Di negara-
negara Barat, di mana kendali dan wewenang serikat buruh pusat sangat dominan,
serikat buruh nasional menerima iuran-iuran serikat buruh, memutuskan bagaimana
menggunakannya, dan mengembalikan sebagian kepada serikat buruh lokal untuk menutup
pengeluaran-pengeiuaran mereka. Di Jepang, serikat buruh perusahaan mengelola iuran-
iuran tersebut, mengirimkan 10 persen, atau paling banyak 20 persen kepada federasi
serikat buruhnya.73
Perbedaan kedua, yang menerangkan keberhasilan sistem serikat buruh perusahaan
di Jepang adalah partisipasi ^alam serikat buruh yang lebih besar dari para pekerja,
15,7 persen manajer tingkat atas Jepang pemah aktif sebagai pemimpin serikat buruh.
Oleh karenanya, para pekerja tidak melihat serikat buruh semata-mata sebagai suatu
badan negosiasi tetapi menggunakan strukturnya untuk berurusan dengan masalah-masalah
seperti reformasi industri dan teknis, investasi pabrik dan peralatan baru, serta masalah-
masalah personalia dan pengembangan produktivitas.
| RINGKASAN
Manajer lini dan profesional sumber daya manusia perlu mengetahui sebanyak mungkin
tentang unionisasi karena taruhannya sangat besar. Para pekerja umumnya tertarik
kepada unionisasi karena mereka tidak puas dengan kondisi-kondisi kerja, dan merasa
tidak berdaya untuk mengubah kondisi-kondisi tersebut. Dengan memperbaiki kondisi-
kondisi kerja yang tidak memuaskan tersebut, atau dengan menjaga agar hal tersebut
tidak terjadi, organisasi dapat mencegah para pekerja menjadi tertarik pada serikat
buruh. Tetapi, sekali kampanye pengorganisasian serikat buruh dimulai, perusahaan
tidak dapat menghentikannya secara sah tanpa terlibat dalam praktek perburuhan yang
tidak jujur.
Secara historis, serikat buruh dan manajemen mempunyai hubungan yang
bermusuhan karena banyaknya tujuan mereka yang saling bertentangan, tetapi karena
perselisihan itu merugikan baik bagi manajemen maupun serikat buruh, hubungan
perburuhan yang efektif telah diciptakan untuk mengurangi pertentangan ini. Walaupun
belum meluas, kerja sama mungkin menjadi gaya hubungan serikat buruh-manajemen di
masa depan. Dampaknya terutama tampak dalam perundingan kolektif, negosiasi kontrak,
dan prosedur pengajuan protes.
Kualitas hubungan serikat buruh-manajemen dapat memberikan pengaruh yang
kuat terhadap negosiasi kontrak. Buruh dan manajemen masing-masing memilih sebuah
panitia perundingan untuk menegosiasikan perjanjian baru. Negosiasi dapat terjadi antara
satu serikat buruh dan satu perusahaan atau banyak perusahaan, atau antara banyak
serikat buruh dengan satu perusahaan. Permasalahan perundingan terdiri atas
permasalahan wajib, permisif, atau dilarang. Permasalahan wajib harus dibahas.
Permasalahan permisif dapat dibahas jika kedua pihak setuju untuk melakukannya, dan
permasalahan-permasalahan yang dilarang tidak dapat dibahas. Permasalahan-
permasalahan dapat dikelompokkan ke dalam permasalahan upah, tambahan ekonomis,
keiembagaan, dan administratif.
Hampir semua kontrak perburuhan menjelaskan prosedur-prosedur untuk menangani
protes-protes pekerja. Protes yang paling umum berkaitan dengan disiplin dan pemutusan
hubungan kerja, meskipun upah, promosi, senioritas, cuti, hari libur, serta hak-hak
manajemen dan serikat buruh juga merupakan sumber protes.
Efektivitas perundingan kolektif dan administrasi kolektif biasanya dinilai dari seberapa
baik proses tersebut dapat berjalan. Perundingan dapat dievaluasi dengan menggunakan
290
BAB 16
Pertanyaan-Pertanyaan Diskusi
Proyek Lapangan
1.Wawancarai seorang pengurus serikat buruh. buruh. Kunjungan perusahaan yang memiliki
Tanyakan pandangannya mengenai penutupan serikat buruh dan yang tidak memiliki serikat
pabrik dan hak-hak pekerja. Kemudian pergi buruh. Juga wawancarai anggota serikat buruh,
ke perpustakaan dan cari bahasan mengenai bukan anggota, dan bahkan pengurus serikat
topik tersebut. buruh untuk mempelajari pandangan mereka
mengenai serikat buruh. Presentasikan temuan
2.Wawancarai manajer sumber daya manusia
Anda di depan kelas.
mengenai padangan mereka terhadap serikat
Studi Kasus:
P1L1HAN STRATEGIS SERIKAT BURUH
Maria Dennis duduk kembali dan waktu para pekerja kelas menengah dan atas
membaca secara cermat daftar strategi sebagian besar masih buta huruf. Selain itu, pekerjaan
yang diberikan panitia serikat buruh percetakan adalah sebuah pekerjaan yang menuntut
kepadanya tadi pagi. Jika serikat keahlian tinggi, dan dibayar mahal. Namun, sejak
buruhnya mau membangun kembali dekadel970an keanggotaan serikat buruh menurun.
kekuatan yang telah hilang selama Melek huruf bukan lagi karakteristik yang unik, dan
beberapa tahun terakhir, sekarang waktunya untuk otomatisasi telah membuat pekerjaan ini tidak lagi
mengambil tindakan drastis. Jika terus menurun memerlukan keahlian yang tinggi. Diperkenalkannya
seperti yang terjadi selama beberapa tahun terakhir, terminal displai video, scanner optical character
serikat buruh tidak dapat lagi mewakili anggotanya recognition, dan komputerisasi pengetikan telah
yang memberi suara kepada mereka untuk menjadi menghapuskan banyak lapangan kerja industri ini,
wakil eksklusif para pekerja dalam perundingan dan permintaan akan pekerja serikat buruh yang
kolektif. berkeahlian tinggi menurun. Serikat buruh mengalami
Maria dipilih dua tahun lalu, pada konvensi puncak keanggotaannya sebesar 120.000 orang
serikat buruhnya, untuk menjadi presiden inter- pada tahun 1965. Selama dekade 1970an.
nasional Newspaper Workers International Union keanggotaan mulai menurun secara berarti, dan
(NW1U). Pada waktu itu, ia telah mengetahui bahwa tahun 1988, jumlah anggota keseluruhan hanya
itu bukan pekerjaan yang mudah, dan dia dengan 40.000 orang. Keanggotaan yang menurun ini
semangat melihat ke depan untuk menghadapi telah menimbulkan berbagai masalah lain bagi serikat
tantangan baru tersebut. Namun, ia tidak tahu beta- buruh. Pertama, sedikit anggota berarti sedikit iuran,
pa sulitnya membawa serikat buruh bangkit kembali. yang merupakan sumber pendapatan utama serikat
NWIU didirikan pada akhir dekade 1980an, buruh. Sebagai akibatnya, serikat buruh menghadapi
beranggotakan para tipografer surat kabar yang masalah keuangan yang sangat serius dan terpaksa
bertanggung jawab atas tugas-tugas seperti mengurangi sebagian pelayanan kepada anggotanya.
pengetikan pada mesin-mesin linot^pe, membuat Kedua, kekuatan perundingan serikat buruh
tata letak surat kabar, meneliti kebenaran ejaan di dengan manajemen surat kabar juga berkurang. Di
artikel-artikel, dan mencetak surat kabar. Anggota masa lalu, para pekerja percetakan tidak akan mudah
serikat buruh biasanya telah menyelesaikan masa kehilangan pekerjaannya karena adanya permintaan
pemagangan selama enam tahun, dan telah yang cukup di pasar tenaga kerja untuk orang-orang
mempelajari berbagai tugas yang ada dalam proses yang dapat mengoperasikan peralatan percetakan
pencetakan. Sebelum tahun 1960, para profesional yang rumit. Tetapi, pergeseran kepada otomatisasi
percetakan dianggap sebagai pekerja elit di kalangan akhir-akhir ini telah menghapuskan banyak lapangan
tenaga kerja industrial. Keahlian tersebut menuntut pekerjaan, dan juga memungkinkan perusahaan
semua tipografer harus melek huruf, bahkan pada dengan mudah mengganti pekerja anggota serikat
292 BAB 16
buruh. Setiap orang dapat dilatih dalam jangka waktu tukan serikat buruh didukung atau member-
singkat untuk menjalankan peralatan percetakan yang hentikan pekerja yang pro serikat buruh.
baru. Oleh karenanya, jika anggota serikat buruh •Menghimbau tokoh-tokoh masyarakat untuk
memutuskan untuk melakukan pemogokan menuntut berbicara bagi kepentingan serikat buruh, untuk
perbaikan upah, jam kerja, dan kondisi kerja, mana- meningkatkan hubungan masyarakat, untuk mem-
jemen dapat dengan mudah dan sah mencari peng- bantu penerimaan anggota baru, dan untuk
ganti mereka. Pada intinya, serikat buruh tidak dapat mendorong perusahaan berunding secara jujur
memenuhi misi utamanya, yaitu secara kolektif ine- bila bernegosiasi dengan serikat buruh.
wakili para pekerja yang memberikan suara untuk •Mencari serikat buruh yang mau melakukan
itu. merger, sehingga meningkatkan kSSnggotaan
Untuk memecahkan krisis itu, Maria memper- mereka, memperkuat kemampuan keuangan,
timbangkan lima pilihan: menaikkan kekuatan perundingan mereka, dan
•Melaksanakan program anggota luar biasa, mencapai economies of scale.
sehingga setiap individu dapat bergabung dengan Maria menyadari bahwa setiap pilihan di atas
serikat buruh dengan iuran $50 per tahun. mempunyai akibat yang negatif maupun positif, dan
Walaupun para anggota ini tidak akan sepe- tidak yakin strategi mana, jika ada, yang hams ia
nuhnya diwakili untuk pekerjaan tersebut, mereka rekomendasikan kepada serikat bumh. Dalam waku
akan menerima paket tunjangan yang menarik, kurang dari tiga jam, ia hams mempresentasikan
seperti rumah dengan biaya murah, kesehatan, daftar alternatif diatas kepada dewan berikut
dan asuransi mobil. rekomendasinya. ®
•Berusaha mendorong ke arah hubungan serikat
buruh-manajemen yang kooperatif, mempunyai Pertanyaan diskusi
perwakilan anggota serikat buruh pada koran
dewan direksi, atau program partisipasi pekerja 1.Apa kekuatan dan kelemahan masing-masing
di perusahaan. strategi?
•Upaya yang lebih keras dalam aksi-aksi politis. 2.Strategi apa yang bisa dilaksanakan untuk
Sebagai contoh, melobi untuk reformasi hukum memperoleh satuan perundingan bam?
perburuhan, atau untuk hukum-hukum bam yang 3.Pelayanan bagaimana lagi yang dapat diberikan
lebih menguntungkan para buruh. Memulai aksi- oleh serikat bumh kepada anggota-anggotanya?
aksi yang akan menghasilkan hukuman yang lebih 4.Apakah rekomendasi akhir Anda? Jelaskan
keras kepada perusahaan yang mempraktekkan jawaban Anda.
kegiatan-kegiatan yang melanggar hukum, seperti
mengancam memindahkan usaha jika pemben- SUMBER : K. Stratton-Devine, University of Alberta.