Anda di halaman 1dari 25

Nama : Luthfillah Arrizqi Zainsyah

NIM : 201910110311444

SURAT PERJANJIAN UTANG-PIUTANG

Pada hari ini Senin tanggal 30 Agustus 2021 (tiga puluh Agustus dua ribu dua puluh satu), kami
yang bertanda tangan di bawah ini :

I. Nama : DODI WAHYUDI


Tempat/Tgl Lahir : Surabaya, 26 Agustus 1994
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jl. Kenanga No. 12, Kec. Jombang, Kab. Jombang
No. KTP : 3517092802010001
No. Telp : 081332788952

Dalam hal ini bertindak atas nama pribadi yang selanjutnya disebut PIHAK
PERTAMA/PEMINJAM

II. Nama : LUTHFILLAH ARRIZQI ZAINSYAH


Tempat/Tgl Lahir : Jombang, 16 Desember 1996
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jl. Nusa Indah No. 31, Kec. Jombang, Kab. Jombang
No. KTP : 3517082912030003
No. Telp : 081329049451

Dalam hal ini bertindak atas nama pribadi yang selanjutnya disebut PIHAK
KEDUA/PEMBERI PINJAMAN

Dengan ini menyatakan, bahwa :

1. PIHAK PERTAMA telah dengan sah dan benar mempunyai utang uang karena pinjaman
kepada PIHAK KEDUA, sebesar Rp. 25.000.000,00 (dua puluh lima juta rupiah).
2. PIHAK PERTAMA mengakui telah menerima jumlah uang tersebut secara lengkap dari
PIHAK KEDUA sebelum penandatanganan Surat Perjanjian ini, sehingga Surat Perjanjian
ini diakui oleh kedua belah pihak dan berlaku sebagai tanda penerimaan yang sah.
3. PIHAK KEDUA dengan ini menyatakan telah menerima pengakuan berhutang dari PIHAK
PERTAMA tersebut di atas.
4. Kedua belah pihak telah bersepakat untuk mengadakan serta mengikatkan diri terhadap
syarat-syarat serta ketetapan-ketetapan dalam perjanjian ini yang diatur dalam 10 (sepuluh)
pasal sebagai berikut:

PASAL 1

PEMBAYARAN

PIHAK PERTAMA berjanji akan membayar utang uang sebesar Rp. 25.000.000,00 (dua puluh
lima juta rupiah) tersebut selambat-lambatnya tanggal 29 November 2021 (dua puluh sembilan
November dua ribu dua puluh satu) kepada PIHAK KEDUA.

PASAL 2

BUNGA

1. PIHAK PERTAMA wajib membayar bunga atas uang pinjaman tersebut sebesar 0,5 % (nol
koma lima) persen atau sejumlah Rp. 125.000,00 (seratus dua puluh lima ribu rupiah) per
bulan hingga pelunasan keseluruhan hutang PIHAK PERTAMA dilakukan.
2. Pembayaran bunga tersebut dilakukan PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA setiap
tanggal 29 (dua puluh sembilan) pada bulan yang sedang berjalan selama berlakunya Surat
Perjanjian ini.

PASAL 3

CARA PEMBAYARAN

Cara pembayaran utang PIHAK PERTAMA dapat dilakukan dengan cara:

1. Langsung membayarkannya kepada PIHAK KEDUA di rumah kediaman PIHAK KEDUA


yang beralamat di Jl. Nusa Indah No. 31, Kec. Jombang, Kab. Jombang.
2. Melalui Rekening PIHAK KEDUA pada Bank Central Asia (BCA) dengan nomor rekening:
1930-455-856 a.n. LUTHFILLAH ARRIZQI ZAINSYAH. Dalam hal ini tanggal
penyetoran tersebut harus sesuai dengan Pasal 2 ayat 2 tersebut di atas dan PIHAK
PERTAMA memberitahukan melalui nomer telepon PIHAK KEDUA yang
memberitahukan bahwa PIHAK PERTAMA telah melaksanakan pembayarannya.

PASAL 4

JAMINAN

1) PIHAK PERTAMA akan memberikan jaminan berupa BPKB sepeda motor kepada PIHAK
KEDUA dengan rincian sebagai berikut :
a. Atas Nama : Luthfillah Arrizqi Zainsyah
b. Merk/type : Honda/Vario ABS
c. Warna : Merah
d. No. Rangka : MH1HFX1151748763
e. Tahun : 2017
f. CC Motor : 125 CC
g. No. Polisi : S 6494 XT
h. No. Mesin : JFX1E1119092
i. No. BPKB : N13023851
2) PIHAK KEDUA akan menyimpan BPKB tersebut diatas sebagai jaminan atas sejumlah
uang yang dipinjam oleh PIHAK PERTAMA.
3) PIHAK PERTAMA dapat kembali mengambil BPKB miliknya setelah seluruh pembayaran
utang telah lunas.

PASAL 5

PELANGGARAN

1) Jika PIHAK PERTAMA lalai atau tidak dapat memenuhi seluruh kewajibannya
sebagaimana ditetapkan dalam Surat Perjanjian ini dan atau apabila terjadi pelanggaran oleh
PIHAK PERTAMA atas salah satu atau beberapa kewajibannya sebagaimana yang
disebutkan dalam Surat Perjanjian ini, maka PIHAK KEDUA berhak menagih segera secara
sekaligus jumlah utang pinjaman tersebut meskipun jatuh tempo perjanjian ini belum dicapai.
2) Jika PIHAK PERTAMA lebih dari 60 (enam puluh) hari atau 2 (dua) bulan setelah jatuh
tempo belum juga mengembalikan uang pinjaman, maka PIHAK KEDUA berhak menyita
atas motor yang menjadi jaminan.
PASAL 6

HAL-HAL YANG TIDAK DIINGINKAN

PIHAK KEDUA berhak menagih kembali seluruh uang utang PIHAK PERTAMA secara
sekaligus, apabila:

1. PIHAK PERTAMA dinyatakan bangkrut atau pailit oleh Pengadilan sebelum tanggal jatuh
tempo perjanjian ini dicapai.
2. PIHAK PERTAMA meninggal dunia sebelum tanggal jatuh tempo perjanjian ini, kecuali
jika ahli waris PIHAK PERTAMA sanggup dan bersedia memenuhi kewajiban-kewajiban
yang berkaitan dengan isi Surat Perjanjian ini.

PASAL 7

BIAYA PENAGIHAN

Semua biaya penagihan utang tersebut di atas, termasuk biaya juru sita dan biaya-biaya kuasa
PIHAK KEDUA untuk menagih utang tersebut, menjadi tanggungan dan wajib dibayarkan oleh
PIHAK PERTAMA.

PASAL 8

BIAYA-BIAYA LAINNYA

Biaya pembuatan Surat Perjanjian ini dan segala biaya yang berhubungan dengan hutang
pinjaman tersebut di atas menjadi tanggungan dan wajib dibayarkan oleh PIHAK PERTAMA
kepada PIHAK KEDUA.

PASAL 9

PENYELESAIAN PERSELISIHAN

1. PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA yang telah mengikatkan diri dalam perjanjian
utang-piutang ini telah bersepakat untuk menempuh jalan kekeluargaan atau musyawarah
untuk mufakat guna menyelesaikan hal-hal atau perselisihan yang mungkin timbul.
2. Apabila terjadi perselisihan dan tidak bisa diselesaikan secara kekeluargaan atau musyawarah
untuk mufakat, kedua belah pihak bersepakat untuk menyelesaikannya secara hukum dan
kedua belah pihak telah sepakat untuk memilih tempat tinggal yang umum dan tetap di
Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri Kabupaten Jombang.

PASAL 10

PENUTUP

Surat perjanjian ini dibuat rangkap 2 (dua) dengan dibubuhi materei secukupnya yang
berkekuatan hukum yang sama yang masing-masing dipegang PIHAK PERTAMA dan PIHAK
KEDUA dan mulai berlaku sejak ditandatangani kedua belah pihak.

Demikian perjanjian ini dibuat di Jombang pada hari Senin tanggal 30 Agustus 2021 (tiga puluh
Agustus dua ribu dua puluh satu).

Jombang, 30 Agustus 2021

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

(DODI WAHYUDI) (LUTHFILLAH ARRIZQI ZAINSYAH)

Saksi I Saksi II

(YUDI SUSILO) (SUSANTO)


SURAT PERJANJIAN KREDIT USAHA

Pada hari ini Senin tanggal 30 Agustus 2021 (tiga puluh Agustus dua ribu dua puluh satu), kami
yang bertanda tangan di bawah ini :

I. Nama : DODI WAHYUDI


Tempat/Tgl Lahir : Surabaya, 26 Agustus 1994
Jabatan : Direksi PT. Jombang Indah Bank
Alamat : Jl. Kenanga No. 12, Kec. Jombang, Kab. Jombang
No. KTP : 3517092802010001
No. Telp : 081332788952

Dalam hal ini bertindak atas nama pribadi yang selanjutnya disebut PIHAK
PERTAMA/PEMBERI KREDIT

II. Nama : LUTHFILLAH ARRIZQI ZAINSYAH


Tempat/Tgl Lahir : Jombang, 16 Desember 1996
Jabatan : Direksi PT. Indo Perkasa
Alamat : Jl. Nusa Indah No. 31, Kec. Jombang, Kab. Jombang
No. KTP : 3517082912030003
No. Telp : 081329049451

Dalam hal ini bertindak atas nama pribadi yang selanjutnya disebut PIHAK
KEDUA/PENERIMA KREDIT

Para Pihak menerangkan terlebih dahulu :

- Bahwa PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA untuk selanjutnya dapat disebut juga
PARA PIHAK.
- Bahwa PIHAK PERTAMA adalah Perseroan Terbatas yang bergerak dibidang
perbankan, dan PIHAK KEDUA adalah Perseroan Terbatas yang bergerak dibidang
Industri Semen. PIHAK PERTAMA adalah Bank yang bergerak di bidang jasa
perbankan dan juga termasuk di dalamnya penyaluran kredit usaha modal kerja.
- Bahwa mengingat kewajiban PIHAK KEDUA kepada PT. WAHANA INDO SAKTI
FINANCE, Tbk dan PT. ANDHIKA UTAMA, sedangkan pembayaran dari rekan
kerjasama yaitu PT. ALVINDO CEMENT baru akan dilaksanakan satu bulan setelah
produksi semen dilaksanakan, maka PIHAK KEDUA membutuhkan tambahan modal
kerja dalam rangka kerjasama operasional dengan PT. ALVINDO CEMENT untuk
melakukan produksi semen di Jl. Makmur, Kec. Diwek, Kab. Jombang
- Bahwa PIHAK KEDUA membutuhkan tambahan modal kerja dengan mengajukan
permohonan kepada PIHAK PERTAMA yaitu bank langganannya yang telah lama
menjadi mitra kerja.
- Bahwa mengingat track record PIHAK KEDUA sebagai nasabah dari PIHAK
PERTAMA cukup baik dan termasuk nasabah prima, maka PIHAK PERTAMA
bersedia untuk memberikan kredit modal kerja sebesar yang disepakati dalam perjanjian
ini.
- Bahwa pemberian kredit oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA telah
diperoleh pengesahan dari kantor pusat J o m b a n g I n d a h B a n k di Jombang,
berdasarkan Surat Persetujuan Pemberian Kredit (SPPK) tanggal 21 Agustus 2021
Nomor 040/SPPK/KMK/41/2021.

Berdasarkan hal-hal yang diterangkan di atas, PARA PIHAK bertindak sebagaimana tersebut
di atas, telah setuju dan sepakat untuk membuat Perjanjian ini berdasarkan syarat-syarat dan
ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
PASAL 1

DEFINISI

Untuk keperluan Perjanjian Kredit, setiap istilah di bawah ini mempunyai arti sebagaimana
diuraikan di bawah ini:

a. Agunan, berarti barang dan/atau hak yang diserahkan oleh PIHAK KEDUA maupun
oleh pihak lain kepada PIHAK PERTAMA yang digunakan untuk menjamin
pembayaran kembali dengan tertib dan sebagaimana mestinya Utang yang karena sebab
apa pun terutang dan wajib dibayar oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA
berdasarkan Perjanjian Kredit.
b. Akta Pemberian Jaminan, mempunyai arti sebagaimana didefinisikan dalam ayat 6.1
sub (a) Pasal 6 Perjanjian Kredit.
c. Batas Waktu Penarikan dan/atau Penggunaan Fasilitas Kredit, berarti periode
penarikan dan/atau penggunaan fasilitas kredit yang diijinkan oleh PIHAK PERTAMA
kepada PIHAK KEDUA.
d. Dokumen Agunan, berarti dokumen pengikatan atas agunan, baik yang dibuat dalam
akta otentik maupun akta di bawah tangan.
e. Fasilitas Kredit, berarti fasilitas atau fasilitas-fasilitas kredit yang disetujui oleh PIHAK
PERTAMA untuk diberikan kepada PIHAK KEDUA sebagaimana diuraikan dalam
Pasal 2 Perjanjian Kredit berdasarkan syaratsyarat dan ketentuan-ketentuan Perjanjian
Kredit.
f. Hari Kerja, berarti hari pada waktu kantor cabang PIHAK PERTAMA setempat dibuka
dan menyelenggarakan pelayanan umum.
g. Kejadian Kelalaian, berarti setiap tindakan atau peristiwa sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 14 Perjanjian Kredit.
h. Lampiran, berarti lampiran atau lampiran-lampiran yang dilekatkan dan merupakan satu
kesatuan serta menjadi bagian yang tidak terpisah dari Perjanjian Kredit yang berisi
antara lain cara penarikan dan/atau penggunaan serta ketentuan-ketentuan khusus untuk
setiap Fasilitas Kredit.
i. Perjanjian Kredit, berarti perjanjian ini berikut segenap perpanjangan, pengubahan,
dan/atau penambahannya.
j. Penjamin, berarti pihak lain yang mengikatkan diri, guna kepentingan PIHAK
PERTAMA untuk menanggung pemenuhan pembayaran kembali dengan tertib dan
sebagaimana mestinya Utang manakala PIHAK KEDUA lalai memenuhi kewajibannya
berdasarkan Perjanjian Kredit.
k. Tanggal Pembayaran Bunga, berarti tanggal saat PIHAK KEDUA wajib melakukan
pembayaran bunga sebagaimana ditentukan lebih lanjut dalam Pasal 4.2. Perjanjian
Kredit.
l. Utang, berarti semua jumlah uang yang dari waktu ke waktu terutang oleh PIHAK
KEDUA kepada PIHAK PERTAMA berdasarkan Perjanjian Kredit, yang meliputi
jumlah utang pokok yang timbul sebagai akibat dari penarikan atau penggunaan Fasilitas
Kredit, bunga, provisi, denda, biaya, dan/atau kewajiban-kewajiban lain berdasarkan
Perjanjian Kredit.
PASAL 2

JUMLAH DAN TUJUAN PENGGUNAAN FASILITAS KREDIT

1) Dengan mengindahkan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan Perjanjian Kredit, PIHAK


PERTAMA menyetujui untuk memberikan Fasilitas Kredit kepada PIHAK KEDUA yaitu
Fasilitas Kredit Usaha, dengan jumlah kredit sebesar Rp 2.000.000.000,00 (dua miliyar
rupiah).
2) PIHAK KEDUA dengan ini telah menyetujui jumlah pemberian Fasilitas Kredit tersebut.
Ayat 3 Fasilitas Kredit tersebut akan digunakan untuk modal kerja. PIHAK KEDUA
bertanggung jawab mengenai kebenaran atas penggunaan Fasilitas Kredit tersebut.

PASAL 3

BATAS WAKTU PENARIKAN DAN/ATAU PENGGUNAAN FASILITAS KREDIT

1) Dengan memperhatikan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Kredit,


Batas Waktu Penarikan dan/atau Penggunaan Fasilitas Kredit ditentukan yaitu Fasilitas
Kredit Usaha bersifat Revolving untuk jangka waktu 1 tahun, terhitung sejak tanggal 30
Agustus 2021 (tiga puluh Agustus dua ribu dua puluh satu) dan berakhir pada tanggal 29
Agustus 2021 (dua puluh sembilan Agustus dua ribu dua puluh dua), yang setiap kalinya
dapat diperpanjang.
2) Setelah Batas Waktu Penarikan dan/atau Penggunaan Fasilitas Kredit sebagaimana diuraikan
dalam Pasal 3 ayat 1 tersebut di atas berakhir, PIHAK PERTAMA tidak mempunyai
kewajiban lagi untuk memberikan Fasilitas Kredit kepada PIHAK KEDUA.
3) PIHAK KEDUA dengan ini menyetujui dalam hal Batas Waktu, Penarikan dan/atau
Penggunaan Fasilitas Kredit sudah berakhir dan PIHAK PERTAMA atas pertimbangannya
sendiri telah menyetujui untuk memperpanjang Batas Waktu Penarikan dan/atau Penggunaan
Fasilitas Kredit tersebut namun akta Perubahan Perjanjian Kredit mengenai perpanjangan
tersebut belum dapat ditandatangani, maka PIHAK PERTAMA akan mengirimkan Surat
Persetujuan Pemberian Kredit yang berisi pemberitahuan mengenai Perpanjangan Batas
Waktu Penarikan dan/atau Penggunaan Fasilitas Kredit tersebut. Fasilitas Kredit yang ditarik
selama batas waktu yang tercantum dalam Surat Persetujuan Pemberian Kredit merupakan
Utang yang tunduk pada syarat dan ketentuan dalam Perjanjian Kredit.
PIHAK KEDUA dengan ini mengikatkan diri pada waktu dan tempat yang ditetapkan oleh
PIHAK PERTAMA untuk menandatangani akta Perubahan Perjanjian Kredit sebagaimana
ditentukan oleh PIHAK PERTAMA yang merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak
terpisahkan dari Perjanjian Kredit dalam hal PIHAK KEDUA tidak menandatangani akta
Perubahan Perjanjian Kredit tersebut pada waktu yang ditetapkan oleh PIHAK PERTAMA,
maka PIHAK PERTAMA berhak untuk menghentikan atau membatalkan Fasilitas Kredit
dan oleh karenanya PIHAK KEDUA wajib membayar kembali kepada PIHAK PERTAMA
seluruh Utang yang timbul berdasarkan Perjanjian Kredit secara seketika dan sekaligus lunas.

PASAL 4

BUNGA, BIAYA ADMINISTRASI DAN PROVISI ATAU KOMISI

1) Atas setiap pinjaman uang yang terutang berdasarkan Perjanjian Kredit, PIHAK KEDUA
wajib membayar bunga sebesar 5 % (lima) persen per tahun yang dihitung dari Utang yang
timbul dari Fasilitas Kredit Usaha dan/atau dari saldo debet yang wajib dibayar secara efektif
setiap bulannya.
2) Perhitungan bunga dilakukan secara harian atas dasar pembagi tetap jumlah hari dalam
setahun dan wajib dibayar lunas kepada PIHAK PERTAMA pada Tanggal Pembayaran
Bunga, yaitu setiap tanggal 30 (tiga puluh) pada tiap-tiap bulan, untuk Fasilitas Kredit Usaha
atau jika terdapat perubahan ketentuan mengenai tanggal pembayaran bunga untuk Fasilitas
Kredit Usaha di PIHAK PERTAMA, pada tanggal lain yang akan diberitahukan secara
tertulis oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA. Pembayaran bunga tersebut
dapat dilakukan dengan cara mendebet rekening PIHAK KEDUA yang ada pada PIHAK
PERTAMA atau dengan cara lain yang disepakati oleh para pihak, dengan ketentuan bahwa:
1. Tanggal Pembayaran Bunga tidak boleh melampaui tanggal saat Fasilitas Kredit
wajib dibayar lunas, dan
2. Jumlah bunga yang wajib dibayar oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK
PERTAMA akan dihitung sejak tanggal timbulnya jumlah bunga yang terutang
sampai dengan tanggal dilunasinya jumlah bunga yang terutang tersebut seluruhnya
oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA.
3) Besarnya suku bunga tersebut dapat ditinjau kembali oleh PIHAK PERTAMA pada setiap
saat sesuai dengan perkembangan moneter.
4) Atas fasilitas pemberian kredit, PIHAK KEDUA wajib membayar provisi atau komisi
kepada PIHAK PERTAMA sebesar 1 % (satu) persen per tahun, yang dihitung dari jumlah
maksimum Fasilitas Kredit yang diberikan untuk Fasilitas Kredit Usaha. Provisi tersebut
wajib dibayar pada tanggal penandatanganan Perjanjian Kredit atau tanggal lain yang
disetujui PIHAK PERTAMA, dan selanjutnya pada saat penandatanganan Perubahan
Perjanjian Kredit mengenai perpanjangan dan/atau penambahan Fasilitas Kredit tersebut.
5) Pembayaran provisi atau komisi tersebut dapat dilakukan dengan cara mendebet rekening
PIHAK KEDUA yang ada pada PIHAK PERTAMA atau dengan cara lain yang disepakati
oleh para pihak.
6) Untuk melaksanakan pendebetan atas rekening tersebut, PIHAK KEDUA memberi kuasa
kepada PIHAK PERTAMA sebagaimana diuraikan dalam Pasal 19 ayat 1 Perjanjian Kredit.
7) Apabila tanggal Pembayaran Bunga dan/atau tanggal pembayaran provisi atau komisi jatuh
pada hari yang bukan merupakan Hari Kerja, maka PIHAK KEDUA wajib menyediakan
dana dalam rekeningnya pada PIHAK PERTAMA untuk keperluan pembayaran bunga atau
provisi atau komisi tersebut pada Hari Kerja sebelumnya.
8) Apabila Perjanjian Kredit telah ditandatangani namun Fasilitas Kredit tidak digunakan oleh
PIHAK KEDUA atau Utang menjadi jatuh waktu karena sebab yang tercantum dalam Pasal
14 ayat 3 Perjanjian Kredit atau terjadi kejadian sebagaimana diuraikan dalam Pasal 18 ayat
3 Perjanjian Kredit, maka PIHAK PERTAMA tidak berkewajiban untuk membayar kembali
kepada PIHAK KEDUA provisi yang telah dibayar PIHAK KEDUA kepada PIHAK
PERTAMA.
9) PIHAK KEDUA berkewajiban membayar biaya administrasi dalam pengurusan Perjanjian
Kredit Usaha ini kepada PIHAK PERTAMA sebesar Rp 2.000.000,00 (dua juta rupiah)
yang dibayarkan secara tunai dan lunas setelah perjanjian ini ditandatangani.

PASAL 5

PEMBUKTIAN UTANG
Pembukuan dan catatan-catatan yang telah dan akan dibuat oleh PIHAK PERTAMA
merupakan bukti yang lengkap dan sempurna mengenai Utang dan bukti tersebut akan mengikat
PIHAK KEDUA, kecuali apabila dapat dibuktikan sebaliknya.

PASAL 6

SYARAT-SYARAT PENARIKAN DAN/ATAU PENGGUNAAN FASILITAS KREDIT

1) Penarikan dan/atau penggunaan Fasilitas Kredit dapat dilakukan oleh PIHAK KEDUA
pada setiap Hari Kerja apabila PIHAK KEDUA telah memenuhi syarat- syarat sebagai
berikut:
a. PIHAK KEDUA dan/atau pemberi Agunan telah menandatangani Dokumen Agunan,
dan/atau penjamin telah menandatangani akta pengikatan atas jaminan pribadi dan/atau
jaminan perusahaan (selanjutnya disebut “Akta Pemberian Jaminan”) dalam bentuk dan
isi yang dapat diterima oleh PIHAK PERTAMA.
b. PIHAK KEDUA telah menyerahkan kepada PIHAK PERTAMA:

- Dokumen-dokumen asli kepemilikan Agunan,

- Fotokopi yang dinyatakan sesuai asli anggaran dasar PIHAK KEDUA dan/atau
pemberi Agunan dan/atau Penjamin berikut perubahannya (apabila PIHAK
KEDUA dan/atau pemberi Agunan dan/atau Penjamin berbentuk badan), dan
- Dokumen lain yang diperlukan PIHAK PERTAMA antara lain Nomor Pokok
Wajib Pajak, Tanda Daftar Perusahaan, Surat Ijin Usaha.
c. Tidak ada Kejadian Kelalaian yang berlangsung atau suatu tindakan atau peristiwa yang
mengakibatkan timbulnya Kejadian Kelalaian atau suatu tindakan atau peristiwa yang
dengan dilakukannya pemberitahuan atau lewatnya waktu atau keduanya akan
merupakan suatu Kejadian Kelalaian.
d. Hal-hal yang dinyatakan dalam Pernyataan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11
Perjanjian Kredit adalah benar dan sesuai dengan kenyataannya
2) PIHAK KEDUA memenuhi ketentuan-ketentuan khusus mengenai Cara Penarikan
dan/atau Cara Penggunaan bagi Fasilitas Kredit tertentu sebagaimana diatur lebih lanjut
dalam Lampiran.
PASAL 7
PEMBAYARAN UTANG

1) Pembayaran Utang wajib dilakukan oleh PIHAK KEDUA dalam mata uang yang sama
dengan Fasilitas Kredit yang diberikan oleh PIHAK PERTAMA dan harus sudah efektif
diterima oleh PIHAK PERTAMA di kantor cabangnya di Jl. Durian No. 31, Kec.
Jombang. Kab. Jombang, selambat-lambatnya pukul 16.00 waktu setempat, pada saat Batas
Waktu Penarikan dan/atau Penggunaan Fasilitas Kredit berakhir, untuk Fasilitas Kredit
Usaha.

2) Apabila tanggal pembayaran Utang jatuh pada hari yang bukan merupakan Hari Kerja,
maka PIHAK KEDUA wajib menyediakan dana dalam rekeningnya pada PIHAK
PERTAMA untuk keperluan pembayaran tersebut pada Hari Kerja sebelumnya.

3) Pembayaran Utang yang diterima PIHAK PERTAMA setelah pukul 16.00 waktu setempat
dianggap diterima oleh PIHAK PERTAMA pada Hari Kerja berikutnya.
PASAL 8

DENDA

1) Apabila PIHAK KEDUA lalai membayar Utang karena sebab apa pun pada tanggal jatuh
waktunya, maka PIHAK KEDUA wajib membayar denda atas jumlah uang yang lalai
dibayar itu terhitung sejak tanggal jumlah tersebut wajib dibayar sampai jumlah tersebut
dibayar seluruhnya sebesar 5% persen per bulan.

2) Perhitungan denda tersebut dilakukan secara harian atas dasar pembagi tetap dalam jumlah
hari dalam sebulan mapun pertahun.
PASAL 9

AGUNAN DAN/ATAU JAMINAN

untuk menjamin kepastian pembayaran kembali dengan tertib dan sebagaimana mestinya
Utang, PIHAK KEDUA dan/atau pemberi Agunan dan/atau Penjamin dengan ini menyerahkan
Agunan dan/atau jaminan pribadi dan/atau jaminan perusahaan sebagai berikut: 10 Truk Merk
Hino tahun pembuatan 2017 dan 2019 yang akan diikat dengan Akta Perjanjian Fidusia yang
dibuat secara Notariel dan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari Perjanjian Kredit
Usaha ini.
PASAL 10

ASURANSI

1) Selama PIHAK KEDUA belum membayar lunas Utang atau Batas Waktu Penarikan
dan/atau Penggunaan Fasilitas Kredit belum berakhir, maka Agunan yang menurut sifatnya
dapat diasuransikan wajib diasuransikan oleh PIHAK KEDUA terhadap bahaya kebakaran,
kerusakan, kecurian, atau bahaya-bahaya lainnya yang dianggap perlu oleh PIHAK
PERTAMA, pada perusahaan asuransi yang disetujui PIHAK PERTAMA, untuk jumlah
dan syarat-syarat yang dianggap baik oleh PIHAK PERTAMA, dengan ketentuan bahwa
premi asuransi dan biaya lain yang berkenaan dengan penutupan asuransi tersebut wajib
ditanggung oleh PIHAK KEDUA dan dalam polis, PIHAK PERTAMA ditunjuk sebagai
pihak yang berhak untuk menerima segala pembayaran berdasarkan asuransi itu.
2) Dalam hal PIHAK KEDUA lalai mengasuransikan Agunan dan/atau memperpanjang
asuransi, maka dengan ini PIHAK KEDUA memberi kuasa kepada PIHAK PERTAMA,
tanpa PIHAK PERTAMA berkewajiban untuk melaksanakannya, untuk mengasuransikan
Agunan dan/atau memperpanjang asuransi tersebut atas biaya PIHAK KEDUA.
3) Apabila PIHAK KEDUA menghendaki adanya tambahan jenis atau perluasan bahaya-
bahaya yang diasuransikan, maka PIHAK KEDUA wajib memberitahukan hal tersebut
kepada PIHAK PERTAMA, dengan ketentuan jika PIHAK KEDUA tidak
memberitahukan hal tersebut, maka resiko atas jenis atau perluasan bahaya- bahaya yang
tidak diasuransikan tersebut sepenuhnya menjadi tanggungan PIHAK KEDUA.
4) Jumlah uang yang diterima PIHAK PERTAMA sebagai akibat dari pembayaran asuransi
tersebut akan diperhitungkan dengan Utang.
PASAL 11

PERNYATAN

PIHAK KEDUA dengan ini menyatakan dan menjamin PIHAK PERTAMA mengenai
kebenaran hal-hal sebagai berikut:

1. PIHAK KEDUA mempunyai ijin-ijin yang disyaratkan untuk menjalankan usaha-usaha


PIHAK KEDUA sebagaimana mestinya dan dengan ini berjanji tidak memperpanjang
atau memperbaharui ijin-ijin tersebut bilamana telah habis masa berlakunya, apabila hal
yang demikian disyaratkan oleh peraturan yang berlaku.
2. Tidak ada suatu perkara perdata, tata usaha negara, tuntutan pajak, penyidikan maupun
perkara pidana atau sengketa yang sedang berlangsung, yang mengancam atau dapat
menimbulkan akibat terhadap PIHAK KEDUA atau harta kekayaan PIHAK KEDUA,
sehingga mempengaruhi keadaan keuangan atau usaha-usaha PIHAK KEDUA atau
dapat mengganggu kemampuan PIHAK KEDUA untuk melaksanakan kewajibannya
berdasarkan Perjanjian Kredit.
3. Semua dokumen, data, dan keterangan yang telah diberikan PIHAK KEDUA kepada
PIHAK PERTAMA adalah benar dan tidak ada dokumen, data, dan keterangan lain
yang tidak diberitahukan oleh PIHAK KEDUA yang apabila diberikan atau
diberitahukan oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA dapat mempengaruhi
keputusan PIHAK PERTAMA dalam pemberian fasilitas kredit.
PASAL 12
KEWAJIBAN BAGI PIHAK KEDUA
Kecuali apabila PIHAK PERTAMA secara tertulis menetapkan lain, PIHAK KEDUA wajib
untuk:

1. Mentaati semua undang-undang, peraturan pemerintah, kebijakan pemerintah, petunjuk


atau instruksi dari pemerintah yang berlaku terhadap PIHAK KEDUA.
2. Segera memberitahukan kepada PIHAK PERTAMA secara tertulis tentang adanya
setiap perkara yang menyangkut PIHAK KEDUA, baik perdata, tata usaha negara,
tuntutan pajak, penyidikan maupun perkara pidana yang akan mempengaruhi usaha
maupun harta kekayaan PIHAK KEDUA.
3. Segera memberitahukan kepada PIHAK PERTAMA secara tertulis dengan
melampirkan dokumen pendukung setiap kali terjadi perubahan anggaran dasar serta
perubahan susunan Direksi, Komisaris, dan/atau pemegang saham PIHAK KEDUA
jika PIHAK KEDUA berbentuk badan.
4. Membayar semua biaya yang timbul dan berhubungan dengan pemberian Failitas Kredit
serta pelaksanaan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan Perjanjian Kredit meskipun
Fasilitas Kredit tidak digunakan dan/atau Perjanjian Kredit dibatalkan.
5. Memberikan segala keterangan yang diminta oleh PIHAK PERTAMA yang
berhubungan dengan pemberian Fasilitas Kredit dan Agunan.
6. Mempertahankan Hak atas Kekayaan Intelektual, antara lain hak cipta, paten dan merek
yang telah atau akan dimiliki oleh PIHAK KEDUA.
7. Khusus bagi PIHAK KEDUA berbentuk Perseroan Terbatas yang mempunyai aktiva
sebesar Rp 40.000.000.000,00 (empat puluh juta rupiah) atau lebih wajib menyerahkan
laporan keuangan tahunan yang telah diaudit oleh Akuntan Publik Terdaftar yang
disetujui oleh PIHAK PERTAMA setiap 1 tahun sekali atau selambat- lambatnya 2
bulan setelah akhir tahun buku.
PASAL 13

LARANGAN BAGI PIHAK KEDUA

Selama PIHAK KEDUA belum membayar lunas utang atau Batas Waktu Penarikan dan/atau
Penggunaan Fasilitas Kredit belum berakhir, PIHAK KEDUA tidak diperkenankan untuk
melakukan hal-hal di bawah ini, tapa persetujuan tertulis dahulu dari PIHAK PERTAMA :
1. Memperoleh pinjaman uang/kredit baru dari pihak lain dan/atau mengikatkan diri
sebagai penanggung/penjamin dalam bentuk dan dengan nama apa pun dan/atau
mengagunkan harta kekayaan PIHAK KEDUA kepada pihak lain.
2. Meminjamkan uang, termasuk tetapi tidak terbatas kepada perusahaan afiliasinya,
kecuali dalam rangka menjalankan usaha sehari-hari.
3. Apabila PIHAK KEDUA berbentuk badan :

a. Melakukan peleburan, penggabungan, pengambilalihan, pembubaran/likuidasi.


b. Mengubah status kelembagaan.
PASAL 14

KEJADIAN KELALAIAN

1) Satu atau lebih dari tindakan atau peristiwa tersebut di bawah ini merupakan Kejadian
Kelalaian.
1. Kelalaian PIHAK KEDUA untuk membayar utang pada waktu dan dengan cara
sebagaimana ditentukan dalam Perjanjian Kredit.
2. PIHAK KEDUA lalai atau tidak memenuhi syarat-syarat atau ketentuan- ketentuan
yang dimaksud dalam Pasal 12 dan Pasal 13 atau ketentuan- ketentuan lainnya dalam
Perjanjian Kredit dan/atau lalai berdasarkan perjanjian lainnya yang dibuat antara
PIHAK KEDUA dan PIHAK PERTAMA atau pihak lain, baik yang telah ada
maupun yang akan dibuat di kemudian hari.
3. Pemberi Agunan dan/atau Penjamin melalaikan kewajibannya berdasarkan dokumen
Agunan dan/atau Akta Pemberian Jaminan.
4. Pihak lain yang utangnya dijamin dengan Agunan dan/atau jaminan pribadi dan/atau
jaminan perusahaan yang sama dengan Agunan dan/atau jaminan pribadi dan/atau
jaminan perusahaan PIHAK KEDUA telah dinyatakan lalai oleh PIHAK PERTAMA.
5. PIHAK KEDUA menggunakan Fasilitas Kredit menyimpang dari maksud dan tujuan
penggunaannya.
6. Menurut penilaian PIHAK PERTAMA, keadaan keuangan, bonafiditas dan solvabilitas
PIHAK KEDUA dan/atau Penjamin mundur sedemikian rupa, sehingga mempengaruhi
kemampuan PIHAK KEDUA dan/atau Penjamin dalam melakukan pembayaran utang.
7. PIHAK KEDUA dan/atau pemberi Agunan dan/atau Penjamin mengajukan
permohonan pailit atau penundaan kewajiban pembayaran utang atau dinyatakan pailit
atau karena sebab apapun tidak berhak lagi untuk mengurus dan menguasai harta
kekayaan PIHAK KEDUA dan/atau pemberi Agunan dan/atau Penjamin.
8. Sebagian besar atau seluruh harta kekayaan PIHAK KEDUA dan/atau Penjamin disita
akibat tersangkut suatu perkara atau sengketa yang secara material dapat mempengaruhi
kemampuan PIHAK KEDUA dan/atau Penjamin dalam memenuhi kewajibannya
berdasarkan Perjanjian Kredit dan/atau Dokumen Agunan dan/atau Akta Pemberian
Jaminan.
9. Agunan yang diberikan oleh PIHAK KEDUA dan/atau Pemberi Agunan musnah,
berkurang nilainya atau disita pihak lain baik sebagian atau seluruhnya atau karena
sesuatu hal berakhir hak penggunaannya.
10. Suatu persetujuan yang dibuat oleh PIHAK KEDUA dan/atau pemberi Agunan
dan/atau Penjamin kepada PIHAK PERTAMA atau suatu keterangan atau pernyataan
yang diberikan kepada PIHAK PERTAMA, termasuk tetapi tidak terbatas pada
pernyataan yang tercantum dalam Pasal 11 Prejanjian Kredit, atau Agunan yang
diserahkan terbukti tidak benar.
11. PIHAK KEDUA dan/atau Penjamin terlibat dalam perkara di pengadilan yang menurut
penilaian PIHAK PERTAMA dapat mengakibatkan PIHAK KEDUA dan/atau
Penjamin wajib membayar ganti rugi dan/atau pembayaran lainnya yang secara material
dapat mempengaruhi kemampuan PIHAK KEDUA dan/atau Penjamin untuk
melakukan pembayaran utang.
12. PIHAK KEDUA dan/atau Penjamin melakukan tindakan yang melanggar suatu
ketentuan atau peraturan hukum yang berlaku yang dapat mengakibatkan ijin usaha
PIHAK KEDUA dan/atau Penjamin dicabut dan/atau secara langsung maupun tidak
langsung dapat mempengaruhi kemampuan PIHAK KEDUA dan/atau Penjamin untuk
memenuhi kewajibannya berdasarkan Perjanjian Kredit.
13. PIHAK KEDUA dan/atau Penjamin meninggal dunia (dalam hal PIHAK KEDUA
dan/atau Penjamin bukan berbentuk badan).
14. PIHAK KEDUA dan/atau Penjamin dibubarkan atau dilikuidasi (apabila PIHAK
KEDUA dan/atau Penjamin berbentuk badan).

2) Apabila PIHAK KEDUA berkewajiban untuk melakukan suatu kewajiban berdasarkan


Perjanjian Kredit dalam suatu waktu yang ditetapkan dan PIHAK KEDUA lalai
melaksanakannya, maka dengan lewatnya waktu saja sudah merupakan bukti yang sah dan
cukup untuk kelalaian PIHAK KEDUA, sehingga tidak diperlukan suatu pemberitahuan
(somasi) atau surat lain yang serupa dengan itu serta surat peringatan dari juru sita.

3) Jika terjadi kelalaian sebagaimana diatur dalam Pasal 14 ayat 1 Perjanjian Kredit, para pihak
menyatakan tidak berlaku pasal 1266 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, khususnya
yang mengatur keharusan untuk mengajukan permohonan pembatalan perjanjian melalui
Pengadilan negeri, dan PIHAK PERTAMA berhak menyatakan utang menjadi jatuh waktu
dengan seketika dan wajib dibayar sekaligus lunas oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK
PERTAMA tanpa memperhatikan ketentuan Pembayaran Utang sebagaimana ditentukan
dalam Pasal 7 Perjanjian Kredit, dengan ketentuan kewajiban-kewajiban PIHAK KEDUA
yang timbul dari Perjanjian Kredit tetap wajib dipenuhi.

4) Jika utang menjadi jatuh waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat 3 Prejanjian
Kredit, maka PIHAK PERTAMA berhak untuk melaksanakan hak- haknya selaku kreditor
untuk memperoleh pengembalian Utang dengan jalan pelaksanaan hak-haknya terhadap
PIHAK KEDUA dan/atau harta kekayaannya, termasuk tetapi tidak terbatas pada
pelaksanaan/eksekusi hak-hak PIHAK PERTAMA terhadap Agunan dan/atau Penjamin
berdasarkan Dokumen Agunan serta Akta Pemberian Jaminan.
PASAL 15

PENGGUNAAN PEMBAYARAN

1) Setiap jumlah uang yang diperoleh PIHAK PERTAMA dari pembayaran Utang dan/atau
karena dilaksanakannya hak-hak PIHAK PERTAMA atau Agunan dan/atau atas jaminan
pribadi dan/atau jaminan perusahaan yang diberikan oleh PIHAK KEDUA dan/atau
pemberi Agunan dan/atau Penjamin berdasarkan Perjanjian Kredit, Dokumen Agunan, Akta
Pemberian Jaminan, atau dokumen lainnya dan/atau pembayaran asuransi yang diterima
PIHAK PERTAMA sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 Perjanjian Kredit dan/atau
karena pelaksanaan kompensasi akan digunakan dengan urutan prioritas sebagai berikut :
- Pertama : untuk membayar semua biaya yang dikeluarkan atau dibayar oleh PIHAK
PERTAMA :
- dalam melaksanakan tugas-tugas PIHAK PERTAMA sehubungan dengan Perjanjian
Kredit yang belum dibayar oleh PIHAK KEDUA.
- dalam mengamankan, mengambil alih, memperbaiki, memulihkan, menyimpan,
mengangkut ke tempat penjualan dan/atau menjual Agunan atau sebagian daripadanya
termasuk ongkos-ongkos Pengadilan, biaya penasihat hukum atau pengacara serta biaya
lelang.
- Kedua : untuk pembayaran lunas seluruh denda yang timbul tetapi

- belum dibayar PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA sehubungan dengan


Perjanjian Kredit.
- Ketiga : untuk pembayaran lunas seluruh bunga yang timbul dan/atau provisi yang belum
dibayar PIHAK KEDUA kepada PIHAK PERTAMA sehubungan dengan Perjanjian
Kredit.

- Keempat : untuk pembayaran lunas jumlah utang pokok yang wajib dibayar oleh PIHAK
KEDUA kepada PIHAK PERTAMA sehubungan dengan Perjanjian Kredit.

2) Apabila setelah semua kewajiban yang menjadi beban PIHAK KEDUA dibayar lunas dan
ternyata masih terdapat kelebihan uang, maka PIHAK PERTAMA akan menyerahkan
kelebihan uang tersebut kepada PIHAK KEDUA atau pihak yang berhak atas kelebihan
uang tersebut.
PASAL 16

PAJAK

1) Semua dan setiap jumlah uang yang wajib dibayar oleh PIHAK KEDUA kepada PIHAK
PERTAMA berdasarkan Perjanjian Kredit, bebas, bersih dan tanpa pengurangan atau
pemotongan pajak, pungutan, iuran atau beban berupa apa pun dan berapa pun.

2) Jika PIHAK KEDUA diwajibkan oleh Undang-Undang atau Peraturan Hukum yang
berlaku untuk melakukan pemotongan atau pengurangan atas jumlah uang yang wajib
dibayarnya berdasarkan Perjanjian Kredit, maka PIHAK KEDUA wajib membayar suatu
jumlah tambahan kepada PIHAK PERTAMA yang besarnya sedemikian rupa, sehingga
setelah dilakukan pemotongan atau pengurangan tersebut PIHAK PERTAMA kan
menerima dari PIHAK KEDUA suatu jumlah yang sama besarnya seakan-akan tidak
pernah dilakukan pemotongan atau pengurangan tersebut.

PASAL 17

PERUBAHAN KETENTUAN PERJANJIAN KREDIT

Dalam hal dilakukan perubahan atas ketentuan-ketentuan dalam Perjanjian Kredit, maka
perubahan dimaksud akan diatur dalam suatu perjanjian atau surat tersendiri yang
ditandatangani oleh para pihak, perjanjian atau surat tersebut merupakan satu kesatuan dan
bagian yang tidak terpisah dari Perjanjian Kredit.
PASAL 18

LAIN-LAIN

1) PIHAK PERTAMA berhak, tanpa persetujuan terlebih dahulu dari PIHAK KEDUA,
memindahkan atau mengalihkan dengan cara apa pun sebagian atau seluruh hak dan/atau
kewajiban PIHAK PERTAMA dalam memberikan Fasilitas Kredit berdasarkan Perjanjian
Kredit kepada lembaga keuangan, Bank atau kreditor lainnya yang pelaksanaannya cukup
dengan memberitahukan secara tertulis kepada PIHAK KEDUA. Untuk keperluan tersebut,
PIHAK KEDUA sekarang atau nanti pada waktunya, memberi kuasa kepada PIHAK
PERTAMA untuk memberikan data dan/atau keterangan yang diperlukan kepada lembaga
keuangan, Bank atau kreditor lainnya.

2) PIHAK PERTAMA berhak, tanpa persetujuan terlebih dahulu dari PIHAK KEDUA,
memblokir/membekukan dan/atau mencairkan dan/atau mendebet dana yang terdapat dalam
rekening-rekening PIHAK KEDUA pada PIHAK PERTAMA dan menggunakan hasilnya
untuk diperhitungkan atau dikompensasikan dengan utang dan/atau kewajiban-kewajiban
PIHAK KEDUA lainnya berdasarkan Perjanjian Kredit dalam hal terjadi Kejadian
Kelalaian sebagaimana diatur dalam Pasal 14 ayat 1 Perjanjian Kredit. Dalam hal terdapat
perbedaan mata uang antara kewajiban PIHAK KEDUA dengan mata uang dari dana hasil
pencairan/pendebetan rekening-rekening PIHAK KEDUA, maka PIHAK PERTAMA
berhak untuk melakukan konversi terhadap dana hasil pencairan/pendebetan rekening-
rekening PIHAK KEDUA tersebut berdasarkan nilai tukar (kurs) yang ditetapkan PIHAK
PERTAMA pada hari dimana konversi tersebut dilakukan. Resiko atas kerugian yang
timbul sehubungan dengan dilakukannya konversi mata uang tersebut dipikul dan menjadi
tanggung jawab PIHAK KEDUA.

3) PIHAK KEDUA dengan ini menyetujui tindakan PIHAK PERTAMA untuk :


1. Menyesuaikan/mengubah besarnya suku bunga sebagaimana dimaksud dalam Pasal
4 ayat 1 Perjanjian Kredit; dan/atau
2. Mewajibkan PIHAK KEDUA untuk mengganti biaya-biaya yang diperlukan oleh
PIHAK PERTAMA dalam melanjutkan atau memelihara pemberian Fasilitas
Kredit kepada PIHAK KEDUA dan/atau
3. Menunda tanggal penarikan dan/atau penggunaan Fasilitas Kredit yang diajukan
oleh PIHAK KEDUA ; dan/atau
4. Menurunkan jumlah Fasilitas Kredit; dan/atau

5. Mengganti pemberian Fasilitas Kredit sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat 1


Perjanjian Kredit dengan mata uang lain yang tersedia pada PIHAK PERTAMA;
dan atau
6. Menghentikan pemberian Fasilitas Kredit.
dalam hal terjadi:

1. Peningkatan biaya-biaya yang diperlukan PIHAK PERTAMA dalam


mempertahankan pemberian Fasilitas Kredit kepada PIHAK KEDUA sebagai
akibat dari pemenuhan peraturan/ketentuan dari Bank Indonesia atau badan
pemerintah lainnya, sehingga tingkat suku bunga yang berlaku bagi PIHAK
KEDUA tidak dapat menutup biaya-biaya yang harus dikeluarkan oleh PIHAK
PERTAMA; dan/atau
2. Terjadi perubahan dalam bidang moneter, keuangan, ekonomi atau politik yang
mempengaruhi likuiditas PIHAK PERTAMA, atau tingkat kolektibilitas PIHAK
KEDUA , baik pada PIHAK PERTAMA maupun pada Bank (-Bank) lain
menurun menjadi Kurang Lancar atau Diragukan atau Macet.
4) Dalam hal PIHAK PERTAMA telah melaksanakan hak PIHAK PERTAMA tersebut,
PIHAK PERTAMA akan memberitahukan secara tertulis pelaksanaannya kepada PIHAK
KEDUA . Surat pemberitahuan tersebut merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak
terpisah dari Perjanjian Kredit.

5) Kegagalan dan/atau keterlambatan PIHAK PERTAMA untuk menggunakan sesuatu hak,


kekuasaan, wewenang atau hak istimewanya berdasarkan Perjanjian Kredit tidak berarti
bahwa PIHAK PERTAMA telah melepaskan hak, kekuasaan, wewenang atau hak
istimewa tersebut, demikian juga pelaksanaan semua atau sebagian dari hak, kekuasaan,
wewenang atau hak istimewa menurut Perjanjian Kredit, tidak akan menghalangi
pelaksanaan selanjutnya dari hak, kekuasaan, wewenang atau hak istimewa tersebut.
6) Apabila salah satu atau lebih ketentuan yang terdapat dalam Perjanjian Kredit dinyatakan
tidak berlaku atau tidak dapat dilaksanakan oleh Pengadilan yang berwenang atau dianggap
bertentangan dengan ketentuan atau peraturan perundang- undangan yang berlaku, maka
ketentuan-ketentuan lainnya yang tercantum dalam Perjanjian Kredit akan tetap berlaku dan
mengikat para pihak.
7) Perjanjian Kredit berlaku bagi para pihak dan para pengganti hak masing- masing pihak,
dengan ketentuan bahwa PIHAK KEDUA tidak berhak memindahkan dan/atau
menyerahkan suatu hak dan/atau kewajiban PIHAK KEDUA berdasarkan Perjanjian Kredit
dan/atau perjanjian lainnya sehubungan dengan Perjanjian Kredit, tanpa persetujuan tertulis
terlebih dahulu dari PIHAK PERTAMA.
8) Syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam Perjanjian Kredit berlaku dan
mengikat para pihak sampai dipenuhinya seluruh kewajiban PIHAK KEDUA kepada
PIHAK PERTAMA berdasarkan Perjanjian Kredit.

PASAL 19

KUASA

1) Untuk keperluan pelaksanaan pembayaran utang sesuai Perjanjian Kredit, dengan ini PIHAK
KEDUA memberi kuasa dan wewenang kepada PIHAK PERTAMA untuk dari waktu ke
waktu melaksanakan pendebetan atas dana yang terdapat dalam setiap rekening PIHAK
KEDUA pada PIHAK PERTAMA.

2) Untuk memastikan ketertiban pembayaran kembali utang sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 18 ayat 2 Perjanjian Kredit, PIHAK KEDUA , sekarang ini untuk nanti pada
waktunya, memberi kuasa kepada PIHAK PERTAMA, untuk dan atas nama PIHAK
KEDUA , mencairkan dan/atau dengan cara lain mendebet dana yang terdapat dalam setiap
rekening PIHAK KEDUA pada PIHAK PERTAMA.

3) Setiap kuasa yang diberikan PIHAK KEDUA berdasarkan Perjanjian Kredit merupakan
bagian yang tidak terpisah dari Perjanjian Kredit dan oleh karena itu setiap kuasa tersebut
tidak dapat ditarik kembali dan/atau dibatalkan dengan cara apa pun atau berakhir karena
peristiwa apa pun, dan para pihak menyatakan tidak berlaku Pasal 1813, 1814, dan 1816
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata selama utang berdasarkan Perjanjian Kredit belum
lunas seluruhnya.
PASAL 20

KETENTUAN-KETENTUAN KHUSUS

Terhadap Fasilitas Kredit berlaku juga syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan sebagaimana


diatur lebih lanjut dalam Lampiran (-lampiran) yang dari waktu ke waktu akan disesuaikan
dengan Fasilitas Kredit yang diberikan PIHAK PERTAMA dan diterima PIHAK KEDUA,
yang merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisah dari Perjanjian Kredit.
PASAL 21
YURIDIKSI

Mengenai Perjanjian Kredit dan segala akibat serta pelaksanaannya, PIHAK PERTAMA dan
PIHAK KEDUA memilih tempat kediaman hukum yang tetap dan tidak berubah di Kantor
Kepaniteraan Pengadilan Negeri Kabupaten Jombang tanpa mengurangi hak PIHAK
PERTAMA untuk menggugat PIHAK KEDUA di hadapan pengadilan lain di dalam wilayah
Republik Indonesia berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku.
PASAL 22

PENUTUP

Surat perjanjian ini dibuat di atas kertas bermaterei secukupnya yang ditandatangani dan dibuat
rangkap dua berkekuatan hukum yang sama serta masing-masing dipegang oleh PIHAK
PERTAMA dan PIHAK KEDUA.

Demikian perjanjian ini dibuat di Jombang pada hari Senin tanggal 30 Agustus 2021 (tiga puluh
Agustus dua ribu dua puluh satu).

Jombang, 30 Agustus 2021

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

(DODI WAHYUDI) (LUTHFILLAH ARRIZQI ZAINSYAH)

Saksi I Saksi II
(YUDI SUSILO) (SUSANTO)

Anda mungkin juga menyukai