Anda di halaman 1dari 6

SURAT PERJANJIAN HUTANG PIUTANG

Kami yang bertanda tangan di bawah ini;


1. Nama : AYUBRIANTO G TOMAYAHU
NIK :
Pekerjaan
: POLRI
Alamat
: Desa Tolotio Kecamatan Tibawa Kab. Gorontalo
2. Nama : MUHAMMAD IRSYAD
NIK
:
Pekerjaan
:
Alamat
: Jl. Andong No.24 Lubang Buaya Kec.Cipayung Jktim

Selaku yang memberi pinjaman, selanjutnya disebut Pihak Pertama.

Nama : SISKAWATI H.R DELATU,SE


NIK : 7503014307790003
Pekerjaan : PNS
Alamat : Desa Talumopatu Kec. Tapa Kab. Bone bolango

Selaku yang meminjam, selanjutnya disebut Pihak Kedua.

Dengan ini menyatakan, bahwa PIHAK KEDUA telah dengan sah dan benar mempunyai utang
uang karena pinjaman kepada PIHAK PERTAMA, sebesar [(Rp. ----------------------,00) (----
jumlah uang dalam huruf ---- )].
Selanjutnya kedua pihak telah bersepakat dan bermufakat untuk mengadakan perjanjian
hutang piutang mengenai uang yang dimaksud diatas, yang diatur serta dengan
memakai ketentuan-ketentuan sebagai berikut ini:

Pasal 1
Besaran nilai hutang piutang

(1) Nilai perjanjian hutang piutang yang disepakati oleh kedua pihak adalah uang
sebesar …… ( ….. ).
(2) Uang termaksud di ayat 1 pasal 1 diserahkan pihak pertama kepada pihak kedua
setelah sebelumnya dilakukan penandatanganan kwitansi tanda terima bermaterai
senilai Rp. 6 .000,00 (enam ribu rupiah) yang disiapkan oleh pihak kedua.
(3) Setelah kegiatan tersebut di ayat 2 pasal 1, maka pihak pertama dan pihak kedua
menandatangani surat perjanjian hutang piutang yang dibuat rangkap dua
bermaterai senilai Rp. 10.000,00 (Sepuluh ribu rupiah) yang disiapkan oleh pihak
kedua di mana masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama dan
berlaku sejak ditandatangani oleh kedua pihak.

Pasal 2
Jangka waktu pelunasan

(1) Hutang piutang ini berlaku untuk waktu …. ( …. ) bulan, terhitung mulai tanggal
........................ sampai dengan .......................................
(2) Apabila dalam jangka waktu tersebut pihak kedua belum dapat mengembalikan
seluruh pinjaman kepada pihak pertama, maka pihak pertama dapat memberikan
toleransi pembayaran maksimal 3 (tiga) bulan dari tanggal terakhir yang tercantum
dalam ayat 1 pasal 2 dengan mempertimbangkan kondisi pihak kedua.

Pasal 3
CARA PEMBAYARAN
Cara pembayaran utang PIHAK KEDUA dapat dilakukan dengan cara:

1. Langsung membayarkan uang hutang tersebut kepada PIHAK PERTAMA di rumah kediaman
PIHAK PERTAMA yang beralamat di ( — alamat lengkap —- ).
2. Melalui nomor rekening PIHAK PERTAMA pada Bank ( — nama dan alamat lengkap Bank yang
dimaksud — ) dengan nomor rekening: —————. Dalam hal ini tanggal penyetoran tersebut
harus sesuai dengan Pasal 1 ayat 2 tersebut di atas dan PIHAK KEDUA memberitahukan melalui
nomor telepon PIHAK PERTAMA yang memberitahukan bahwa PIHAK KEDUA telah
melaksanakan pembayarannya.

Pasal 4
PELANGGARAN
Apabila PIHAK KEDUA lalai atau melakukan pelanggaran dari Pasal 1 Surat Perjanjian ini, maka
PIHAK PERTAMA berhak menagih sebagian atau keseluruhan jumlah utang PIHAK KEDUA
dengan seketika atau sekaligus atau berhak menyita atau menjadi hak milik baik tanah dan
bangunan (rumah) milik PIHAK KEDUA yang beralamat di Desa Talumopatu Kec. Tapa Kab.
Bone bolango. Pelanggaran atau pengabaian kewajiban PIHAK KEDUA dapat dianggap bahwa
PIHAK KEDUA telah gagal memenuhi kewajibannya dalam perjanjian ini tanpa perlu dibuat
pernyataan untuk itu.

Yang dimaksudkan dengan kelalaian atau pelanggaran PIHAK KEDUA tersebut adalah:

1. PIHAK KEDUA mengabaikan kewajibannya sesuai dengan bunyi Surat Perjanjian Pasal 1 dan
Pasal 3 yang telah disepakatinya.
2. Cara pembayaran PIHAK KEDUA tidak sesuai dengan cara pembayaran sesuai yang telah
disepakati sesuai Pasal 3 Surat Perjanjian ini.
3. Tanggal pembayaran PIHAK KEDUA melewati jatuh tempo pembayaran yang telah disepakati
sesuai Pasal 1 ayat 2 Surat Perjanjian ini.

Pasal 5
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
1. PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA yang telah mengikatkan diri dalam perjanjian utang-
piutang ini telah bersepakat untuk menempuh jalan kekeluargaan atau musyawarah untuk mufakat
guna menyelesaikan hal-hal atau perselisihan yang mungkin timbul.
2. Apabila ternyata jalan musyawarah dianggap tidak berhasil untuk mendapatkan penyelesaian
yang melegakan kedua belah pihak, kedua belah pihak bersepakat untuk menempuh upaya hukum
atau pidana dengan memilih domisili pada ( —— Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri —— )
dengan segala akibatnya.

Pasal 6
PENUTUP
Surat perjanjian ini dibuat di atas kertas bermaterei secukupnya yang ditandatangani dan dibuat
rangkap dua berkekuatan hukum yang sama serta masing-masing dipegang oleh PIHAK
PERTAMA dan PIHAK KEDUA.

Demikian perjanjian ini dibuat untuk digunakan sebagai mana mestinya.


Bone Bolango, Februari 2023
Pihak Pertama Pihak Kedua
AYUBRIANTO G. TOMAYAHU MUHAMMAD IRSYAD SISKAWATI R. DELATU.SE

Saksi-saksi

1.

2.

MENGETAHUI

KEPALA DESA ...........

....................................

Anda mungkin juga menyukai