Anda di halaman 1dari 6

ARGUMENTASI HUKUM

PROGRAM MAGISTER HUKUM


UNSURI
OLEH : NURUL SAFITRI
NIM 22.6.9.0170
PENGERTIAN

• Argumentasi hukum adalah nama lain untuk penalaran hukum (legal


reasoning)
• Menurut Golding, terminologi legal reasoning dapat digunakan dalam arti luas
dan arti sempit.
• Dalam arti luas, legal reasoning berkaitan dengan proses psikologis yang
dilakukan hakim untuk sampai pada putusan atas kasus yang dihadapinya.
• Sedangkan, legal reasoning dalam arti sempit berkaitan dengan argumentasi
hukum yang melandasi suatu keputusan. Artinya, legal reasoning dalam arti
sempit menyangkut kajian logika dari suatu putusan, yakni hubungan antara
reason berupa pertimbangan, alasan, putusan, serta ketepatan alasan atau
pertimbangan lainnya yang mendukung putusan tersebut.
KLASIFIKASI

• Para ahli teori hukum mengklasifikasikan 3 (tiga) pengertian dari


argumentasi hukum, yaitu:
1.Mencari substansi hukum untuk diterapkan dalam masalah yang
sedang terjadi.
2.Argumentasi dari substansi hukum yang ada untuk diterapkan
terhadap putusan yang harus diambil, atas perkara yang terjadi.
3.Argumentasi mengenai putusan yang harus diambil oleh hakim
dalam suatu perkara dengan mempertimbangkan semua aspek.
MODEL ARGUMENTASI HUKUM

• Terdapat 2 (dua) macam model argumentasi hukum antara lain:


1.Systemic legal reasoning, yakni kegiatan yang bercorak normatif,
yang dibangun di atas sistem penalaran hukum, dan mengandung
unsur rasionalisme, positivisme hukum apriori, analisa, deduksi,
koherensi, penelitian hukum normatif, dan berpikir sistemik.
2.Critical legal reasoning, yakni kegiatan yang unsurnya terdiri dari
empirisme, historikal, yurisprudensi, aposteriori, sintesa, induksi,
korespondensi, penelitian hukum sosiologis dan berpikir kritis.
CONTOH KASUS

• Nomor putusan : 1537/Pid.B/2016/PN. Jkt.Utr.


• Terdakwa : Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok
• Pertimbangan hakim terkait unsur “perasaan/perbuatan yang pada pokoknya bersifat
permusuhan, penyalahgunaan atau penodaan terhadap suatu agama yang dianut di Indonesia” :
• Surat Al Maidah 51 adalah bagian dari Al Quran yang dijaga kesuciannya serta diyakini
kebenarannya oleh umat Islam, sehingga siapapun yang menyampaikan ayat Al Quran sepanjang
disampaikan dengan benar, maka hal itu tidak boleh dikatakan membohongi umat atau
masyarakat.
• Ucapan terdakwa di hadapan warga masyarakat Kepulauan Seribu telah merendahkan, melecehkan
dan menghina Kitab Suci Al Quran yang merupakan Kitab Suci agama Islam.
• Ucapan terdakwa “Jangan percaya sama orang… dibohongi pakai Surat Al Miadah 51 macam-
macam itu,” adalah ucapan yang pada pokoknya telah mengandung sifat penodaan terhadap agama
Islam sebagai  salah satu agama yang dianut di Indonesia.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai