Anda di halaman 1dari 4

MEMORI KASASI

Atas Putusan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Medan Nomor:
125/Pdt. Sus-PHI/ 2015/PN-MDN Tanggal 17 Desember 2015

Antara:

MAMAN SUHARTO-----------------Sebagai Pemohon Kasasi dahulu Penggugat


LAWAN
PT. PANCA TRIMAS-------------------Sebagai Termohon Kasasi dahulu Tergugat

Kepada Yth:
Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia (MARI)
Di Jakarta.,
Melalui:
Kepaniteraan Pengadilan Hubungan Industrial
Pada Pengadilan Negeri Medan
di.-
Jalan Pengadilan No. 8 Medan.

Dengan hormat,
Yang bertanda tangan dibawah ini:
N. HASUDUNGAN SILAEN, SH., Kewarganegaraan WNI, pekerjaan ADVOKAT pada
kantor ADVOKAT SILAEN & ASSOCIATES (AS & A) yang beralamat di Jalan Madio
Utomo, Kecamatan Medan Perjuangan, Kota Medan (20236)., HP. 0813-9730-
3456, dalam hal ini berdasarkan surat kuasa khusus tanggal 21
Desember 2015 (terlampir surat kuasa) bertindak untuk dan atas nama serta mewakili
kepentingan hukum dari:

Nama : SUPARMAN
Tempat/Tanggal Lahir : Medan , 16 Juli 1979
Jenis Kelamin : Laki-laki
Kewarganegaraan : Indonesia
Pekerjaan : Karyawan
Alamat : Jalan Senagin Raya Nomor 6 Lingkungan V, Kelurahan Belawan, Kecamatan
Medan Belawan, Kota Medan.
Untuk selanjutnya disebut sebagai: --------- PEMOHON KASASI (dahulu sebagai
Penggugat).

Dengan ini, membuat dan menandatangan, serta mengajukan Memori Kasasi


atas Putusan Pengadilan Hubungan Industrial Pada Pengadilan Negeri Medan Nomor:
125/Pdt.Sus-PHI/2015/PN-MDN dalam perkara antara MAMAN SUHARTO semula
Penggugat dan sekarang menjadi PEMOHON KASASI melawan PT. PANCA
TRIMAS semula sebagai TERGUGAT sekarang menjadi TERMOHON KASASI.

Bahwa PEMOHON KASASI telah menyatakan Kasasi terhadap Putusan Nomor:


125/Pdt.Sus-PHI/2015/PN-MDN pada tanggal 28 Desember 2015  sebagaimana tertuang
dalam Akta Permohonan Kasasi tanggal 28 Desember 2015
di Kepaniteraan Pengadilan Hubungan Industrial Medan.

Oleh karena pernyataan atau permohonan Kasasi ini disampaikan masih dalam tenggang
waktu 14 (empat belas) hari sebagaimana diatur dalam Undang-Undang, maka
pernyataan/permohonan Kasasi ini patut dan beralasan hukum untuk diterima.

Bahwa Pengadilan Hubungan Industrial Medan telah memutus perkara


Nomor:125/Pdt.Sus-PHI/2015/PN-MDN., dengan amar putusannya sebagai berikut:

MENGADILI:
DALAM KONPENSI,
TENTANG EKSEPSI,
Menolak Eksepsi Tergugat untuk seluruhnya;
TENTANG POKOK PERKARA,
1. Mengabulkan gugatan penggugat untuk sebahagian;
2. Menyatakan hubungan kerja anatara Penggugat dan Tergugat putus karena
pemutusan hubungan kerja (PHK) berdasarkan Pasal 47 dan Pasal 53 Perjanjian Kerja
Bersama PT. Panca Trimas dengan Serikat Pekerja RTMM-SPSI;
3. Menghukum Tergugat membayar Hak Penggugat berupa uang penggantian hak 15 %
sesuai ketentuan Pasal 156 ayat (4) UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
dan Uang Pisah, jumlah keseluruhan sebesar Rp. 10.118.331,- (sepuluh juta seratus
delapan belas ribu tiga ratus tiga puluh satu rupiah);
4.Menolak gugatan Penggugat untuk selebihnya;

DALAM REKONVENSI,
- Menolak gugatan Penggugat Rekonvensi/Tergugat Konvensi seluruhnya, ;

DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI,


- Membebankan biaya yang timbul dalam perkara ini kepada Negara Rp. 621.000,-
(enam ratus dua puluh satu ribu rupiah).

Bahwa adanya putusan hukum tersebut di atas, Pengadilan Hubungan


Industrial (PHI) Medan jelas terlihat tidak melaksanakan hukum dan/atau
salah dalam menerapkan ataupun telah melanggar hukum yang berlaku atau tidak
melaksanakan peradilan yang harus diturut menurut undang-undang.

Adapun mengenai keberatan-keberatan yang diajukan PEMOHON KASASI dalam


MEMORI KASASI adalah sebagai berikut:

BAHWA PHI MEDAN TELAH MENERAPKAN HUKUM YANG


BUKAN MERUPAKAN KEWENANGAN PENGADILAN HUBUNGAN
INDUSTRIAL, YAITU TELAH MENYATAKAN PEMOHON KASASI TERBUKTI MELAKUKAN
TINDAK PIDANA PENCURIAN

Bahwa sangat keliru putusan hukum Pengadilan Hubungan Industrial Medan


yang telah membuat pertimbangan hukum sebagaimana termuat pada paragraf ke-
4 dan 5 pada halaman 40 yang menyatakan:
Paragraf ke-4, ........Menimbang, bahwa berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi  No.
012/ PUU/ I/2003 tertanggal 28 Oktober 2004, terhadap Pasal 158 dimaksud Undang-
Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan mengatur Pemutusan
Hubungan Kerja karena karyawan melakukan kesalahan berat, sehingga tidak lagi
mempunyai kekuatan hukum pengikat;

Paragraf ke-5, .......Menimbang, bahwa terhadap kesalahan yang dilakukan Penggugat


merupakan kesalahan berat melakukan tindak pidana pencurian, yang sudah terbukti
tertangkap tangan oleh Pihak Pengamanan Perusahaan dan managemen perusahaan,
sebagaimana telah diterangkan oleh Saksi Supriyono Iskandar dan Saksi Deni Pratama
dalam persidangan;

Bahwa Pertimbangan Majelis Hakim tersebut salah dan keliru serta juga tidak cermat
dalam memberikan pertimbangan dan menerapkan hukum, sehingga pertimbangan
tersebut bertentangan dengan perundang-undangan yang berlaku;

Bahwa tindakan pemutusan hubungan kerja (PHK) yang dilakukan PT. Panca Trimas


adalah merupakan aplikasi dari bentuk arogansi dan kesewenang-wenangan
perusahaan terhadap pekerja/karyawan. Betapa tidak, dalam perkara PHI ini Termohon
Kasasi langsung divonis bersamalah oleh majelis hakim PHI Medan dengan secara tegas
menyatakan bahwasanaya Pemohon Kasasi telah melanggar ketentuan peraturan
perundang-undangan di bidang ketenagakerjaan;

Bahwa berdasarkan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 012/PUU-1/2003 tentang


keberadaan Pasal 158 UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan yang
memungkinkan perusahaan bisa langsung melakukan PHK terhadap
pekerja/buruh adalah ketika pekerja/buruh dianggap melakukan pelanggaran berat
berupa tindak pidana sudah dibatalkan dan dinyatakan tidak berlaku lagi;

Bahwa artinya, pekerja/buruh yang di-PHK karena dianggap melakukan pelanggaran


berat terutama perbuatan atau tindak pidana, harus dibuktikan terlebih dulu
dengan adanya putusan dalam perkara pidana. Sehingga, menurut hukum bahwa
perusahaan tidak boleh semena-mena melakukan PHK sebelum adanya putusan
pengadilan yang sudah berkekuatan tetap;

Bahwa selain adanya putusan MK sebagaimana Pemohon Kasasi kemukan diatas, Surat


Edaran Menakertrans Nomor SE-13/MEN/SJ-HK/I/2005 juga secara tegas dan jelas telah
mengatur tentang pemutusan hubungan kerja (PHK) karena
anggapan pekerja/buruh telah melakukan pelanggaran berat dalam ini perbuatan atau
tindak pidana;

Bahwa lebih lanjut dalam poin 3 huruf a Surat Edaran Menakertrans Nomor


SE-13/MEN/SJ-HK/I/2005 disebutkan bahwa pengusaha yang akan melakukan PHK
dengan alasan pekerja/buruh melakukan kesalahan berat (eks Pasal 158 ayat (1)),
maka PHK dapat dilakukan setelah ada putusan hakim pidana yang telah mempunyai
kekuatan hukum tetap;

Bahwa selain itu, majelis hakim yang telah memeriksa dan mengadili perkara ini
pada Pengadilan Hubungan Industrial telah melanggar asas praduga tak
bersalah. Dimana, majelis hakim secara langsung mempertimbangkan telah terjadi
pencurian tanpa adanya dasar hukum berupa putusan pengadilan pidana yang sudah
berkekuatan tetap yang menyatakan dan menghukum Pemohon Kasasi telah secara
meyakinkan melakukan perbuatan tindak pidana pencurian pada perusahaan PT. Panca
Trimas;

Bahwa berdasarkan fakta hukum yang terungkap di depan persidangan PHI,


tuduhan yang dialamatkan Termohon Kasasi (dahulu Tergugat) terhadap Pemohon
Kasasi adalah “TIDAK BENAR ADANYA”, karena sampai sekarang posisi hukum atas
kasus yang disangkakan kepada Pemohon Kasasi masih dalam proses
penyelidikan dan/atau penyidikan di POLRES BELAWAN adalah sebagai SAKSI. Dengan
kata lain, status hukum Pemohon kasasi tidak pernah ditetapkan sebagai Tersangka
apalagi menjadi Terpidana, dan di persidangan PHI Medan Termohon Kasasi tidak
pernah dapat membuktikan bahwa Pemohon Kasasi pernah menjadi tersangka ataupun
terpidana. Bukti yang diajukan dalam persidangan perkara ini juga dengan tegas
menyatakan bahwa Pemohon Kasasi hanyalah sebagai Saksi (sesuai bukti tertanda P-5);

Bahwa oleh karena sampai sekarang posisi hukum Pemohon Kasasi adalah sebagai saksi
dan tidak adanya Putusan Hukum dari Pengadilan Pidana yang menjatuhkan putusan
hukum pidana terhadap Pemohon Kasasi, maka Majelis Hakim PHI Medan yang
memeriksa dan mengadili perkara Nomor:125/Pdt.Sus-PHI/2015/PN-MDN telah
memberikan pertimbangan hukum diluar dari obyek perkara atau di luar dari
kewenangannya sebagai majelis hakim PHI, yaitu berupa pertimbangan yang
menyatakan bahwa Pemohon Kasasi sudah terbukti tertangkap tangan oleh Pihak
Pengamanan Perusahaan dan managemen perusahaan, sebagaimana yang keterangan
kesaksian Saksi Supriyono Iskandar dan Saksi Deni Pratama;
Bahwa pertimbangan tersebut juga telah bertentangan dengan asas hukum pembuktian,
dimana majelis hakim yang memeriksa dan mengadili perkara
Nomor:125/Pdt.Sus-PHI/2015/PN-MDN memberikan pertimbangan dengan tidak
berdasarkan hukum dan bukti-bukti yang diperkenankan oleh hukum yang diajukan oleh
Pemohon Kasasi dan Termohon Kasasi;
Bahwa berdasarkan uraian-uraian di atas telah nyata dan jelas, bahwa majelis hakim
yang memeriksa dan mengadili perkara aquo telah salah menerapkan hokum, sehingga
putusan Pengadilan Hubungan Industrial Medan telah cacat yuridis dalam memberikan
pertimbangannya;

Maka berdasarkan segala apa yang terurai di atas, Pemohon Kasasi mohon agar sudilah
kiranya Mahkamah Agung Republik Indonesia berkenan membatalkan putusan Register
Perkara Nomor: 125/Pdt.Sus-PHI/2015/ PN-Mdn dan mengadili sendiri dengan amar
putusannya sebagai berikut:

- Menerima Permohonan Kasasi dari Pemohon Kasasi;


- Membatalkan Putusan Pengadilan Hubungan Industrial Medan tertanggal 17 Desember
2015, dengan Register Perkara Nomor: 125/Pdt.Sus-PHI/2015/PN-Mdn;

Selanjutnya mengadili sendiri serta memutuskan:

DALAM KONPENSI
TENTANG EKSEPSI
- Menolak eksepsi Termohon Kasasi/ dahulu Tergugat untuk seluruhnya seluruhnya;

DALAM POKOK PERKARA


- Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;

DALAM REKONPENSI
- Menolak gugatan Rekonpensi dari Termohon Kasasi/Tergugat Konpensi untuk
seluruhnya;

DALAM KONPENSI DAN REKONPENSI


- Menghukum  Termohon Kasasi/dahulu Tergugat untuk membayar biaya perkara yang
timbu dalam perkara ini;

Demikian Memori Kasasi ini disampaikan. Atas perhatian dan pengabulan Memori Kasasi


ini, diucapkan terimakasih.

Medan, 03 Januari 2016
Hormat Kami
Kuasa Hukum Pemohon Kasasi,

N. HASUDUNGAN SILAEN, SH

Anda mungkin juga menyukai