NIM: 210510235
Perkara ini diajukan oleh pemohon atas nama Muhayati, Een Sunarsih, Dewiyah, Kurniyah,
Sumini dengan perihal Pengujian Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan terhadap Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Pemohon mengungkapkan beberapa alasan yang diwakilkan oleh kuasa hukum yang
bernama Wilopo Husodo diantaranya adalah, Adanya kerancuan hukum dan tumpang tindih antara
istilah atau definisi pengusaha dan pemberi pekerja pada Undang-Undang Ketenagakerjaan dalam
konteks hubungan kerja. Bahwa Pasal 28D ayat (1) Undang-Undang Dasar 1945 menyatakan
secara tegas, “Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum
yang adil, serta perlakuan yang sama di hadapan hukum.” Dan dalam hal ini juga dapat ditarik
kesimpulan seharusnya Undang-Undang Ketenagakerjaan juga menyertakan istilah lain untuk
hubungan hukum bagi pekerja yang bekerja pada selain pengusaha. Dalam hal ini pekerja yang
bekerja pada pemberi kerja, sehingga akibatnya hal ini tidak hanya menimbulkan kerancuan
hukum namun juga kekosongan hukum itu sendiri dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan.
Kemudian hakim anggota Enny Nurbaningsih mengatakan tidak perlu pakai Pendahuluan,
langsung saja di situ Positanya itu. Alasan Permohonan atau Posita itu uraiannya adalah
pertentangan terkait dengan norma yang dimohonkan pengujian, itu ada dua norma, dengan
kemudian batu ujinya, Itu yang harus uraikan. Kemudian, setelah uraian itu cukup lengkap sesuai
dengan yang Saudara mampu lakukan di situ, baru kemudian masuk ke Petitum, anda inginkan
adalah mintakan kepada Mahkamah itu adalah menghilangkan perjanjian kerja untuk Pasal 1
angka 15. Betul, ya, begitu, ya, Kuasa Pemohon, ya? Anda minta dihilangkan itu, ya, perjanjian
kerja dihilangkan.
Setelah itu kuasa hukum pemohon mengatakan ini hanya mengganti frasa kata pengusaha
menjadi frasa pemberi kerja. Tadi karena dari Prof. Enny melihat perjanjian kerja juga hilang, itu
kita nanti akan perbaiki perjanjian kerja tetap ada.
Ketua hakim yang bernama Manahan MP Sitompul mengatakan Di KUH Perdata itu
bagaimana? Bagaimana hubungannya dengan persetujuan. Jangan langsung di sini menghilangkan
perjanjian kerja itu.
Kuasa hukum pemohon Wilopo Husodo memohon kepada Yang Mulia Majelis Hakim
Mahkamah Konstitusi agar menjatuhkan putusan sebagai berikut.
Kemudian anggota DPR yang bernama Supriansah menyampaikan petitum untuk menjadi
bahan pertimbangan kepada majelis Mahkamah Konstitusi sebagai berikut.
1. Menyatakan bahwa Para Pemohon tidak mempunyai kedudukan hukum (legal standing),
sehingga Permohonan a quo harus dinyatakan tidak dapat diterima.
2. Menolak Permohonan Para Pemohon untuk seluruhnya atau paling tidak menyatakan
Permohonan Para Pemohon tidak dapat diterima.
3. Menerima Keterangan DPR secara keseluruhan.
4. Menyatakan Pasal 1 angka 15 dan Pasal 50 Undang-Undang tentang Ketenagakerjaan atau
Lembaran Negara Republik Indonesia 2003 Nomor 39, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 429 tidak bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 dan tetap memiliki kekuatan hukum mengikat.
5. Memerintahkan pemuatan putusan ini dalam Berita Negara Republik Indonesia
sebagaimana mestinya.
Dan petitum pemerintah yang akan disampaikan oleh Indah Anggoro Putri sebagai berikut.
Maka dikeluarkan konklusi yang disampaikan oleh ketua hakim yang bernama Anwar
Usman disimpulkan bahwa:
Dan amar putusan menyatakan menolak permohonan para Pemohon untuk seluruhnya.