Anda di halaman 1dari 10

REPLIK

Dalam Perkara Nomor : 369/Pdt.Sus-PHI/2022/PN.JKT.PST

ANTARA

HILMAN VUGIWIJAYA ……………………………………….. sebagai Penggugat I

PIETER SIHOMBING........... ........................................................... sebagai Penggugat II

MELAWAN

PT.SINERGI ADHIKARYA SEMESTA....................................... sebagai Tergugat

Jakarta, 21 Desember 2022

Kepada Yang Terhormat


Majelis Hakim Pengadilan Hubungan Industrial
Pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
Jl. Bungur Besar Raya No. 24-26-28 Jakarta Pusat
Dalam Perkara Nomor : 369/ Pdt.Sus-PHI/2022/PN.JKT.PST

Dengan hormat,
Untuk dan atas nama Penggugat, kuasa hukum Para Penggugat dengan ini
mengajukan REPLIK atas jawaban Tergugat , tertanggal 14 Desember 2022 dengan
replik sebagai berikut :

I. DALAM EKSEPSI

a. Eksepsi Mengenai Tidak Jelasnya Obyek yang disengketakan oleh


Penggugat ( Obscuur libel );

1. Bahwa Para Penggugat menolak dengan tegas semua dalil-dalil yang


disampaikan oleh Tergugat , dalam Jawabannya khususnya dalam hal eksepsi
Para Penggugat tidak jelas obyek yang disengketakan , kecuali apa yang diakui
secara jelas dan terang oleh Para Penggugat;

2. Bahwa alasan Eksepsi Tergugat yang mendalilkan tentang Penggugat tidak


jelas obyek yang disengketakan dalam perkara ini adalah hanya alasan-alasan
yang dipakai Tergugat untuk menghindar dari tanggungjawabnya semata,

1 | halaman
dimana perlu diketahui bahwa gugatan ini secara jelas dan terang adalah
gugatan Perselisihan Hubungan Kerja Para Penggugat terhadap Tergugat ,
perihal Perselisihan Hak , dengan Obyek sengketa Kekurangan Pembayaran
Upah , dibawah Ketentuan PERGUB DKI JAKARTA Tentang Upah Minumum
Provensi DKI Jakarta ( UMP DKI Jakarta ) dan Hak Kompensasi berakhirnya
PKWT ( vide Pasal 16 , PERMENAKER NO.35 Tahun 2021 );

3. Bahwa dalil Tergugat dalam Eksepsi , menguraikan obyek sengketa gugatan


Para Penggugat terhadap Surat anjuran SUDINAKERTRAS JAKARTA BARAT
No,074/104/HI-HAK-22/X/2022, tertanggal 14 Oktober 2022 sebagai pembanding
, dimana tidak sesuai dengan nilai obyek sengketa pada gugatan Para
Penggugat , dijadikan dasar eksepsi terkait tidak jelasnya obyek sengketa
gugatan Para Penggugat adalah menyesatkan dan bentuk penyimpangan alasan
formil hukum yang keliru, dapat dijelaskan sebagai berikut :

3.1. Bahwa Dalam gugatan Para Penggugat , di uraikan pada Posita, bagian
A: Perihal Hubungan Kerja , angka 5 , halaman 3 , terkait Obyek Gugatan
berupa nilai Kompensasi PKWT Para Penggugat adalah berdasarkan
bukti lampiran PKWT Para Penggugat , sebagai Perjanjian hubungan
kerja yang sah, antara Para Penggugat dan Tergugat ,dan telah sesuai
dengan petitum para penggugat , angka 3 dan angka 4 ;

3.2. Bahwa Dalam gugatan Para Penggugat, diuraikan pada Posita ,bagian C.
Perihal Berakhirnya Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT), pada angka
20, angka 21, angka 22, angka 23, dan angka 24, terkait ketentuan
berakhirnya PKWT, para Penggugat berhak , berdasarkan Pasal 16 ayat
(1) , PERMENAKER NO.35 tahun 2021, Uang Kompensasi berakhirnya
PKWT, sebagai Obyek gugatan sebesar masing-masing Penggugat I, Rp.
3.094.569 dan Penggugat II ; Rp. 3.680.155, hal ini sesuai Petitum Para
Penggugat angka 3 dan angka 4 ;

4. Bahwa memperhatikan Eksepsi Tergugat , dalam urainnya pada angka 1 -


halaman 2, angka 2 – halaman 2 , 3 dan angka 4 – halaman 3, keberatan
yang diajukan dalam bentuk eksepsi, adalah masuk dalam pokok-pokok
perkara (verweerten principale), oleh karennya Berdasarkan alasan dan
penjelasan Para Penggugat di atas, jelas eksepsi Tergugat terkait Obyek
sengketa adalah tidak beralasan hukum dan karenanya mohon
dikesampingkan;

b. Eksepsi Mengenai Kumulasi Gugatan ;

5. Bahwa Para Penggugat menolak dengan tegas semua dalil-dalil yang


disampaikan oleh Tergugat , dalam Jawabannya khususnya dalam hal eksepsi

2 | halaman
Para Penggugat cacat formil mengenai Kumulasi gugatan , kecuali apa yang
diakui secara jelas dan terang oleh Para Penggugat;

6. Bahwa dalam uraian Eksepsi Tergugat, yang pada Pokoknya mendalilkan terkait
ada 2 ( dua) kumulasi obyek Gugatan yang cacat formil yaitu adanya tuntutan
pembayaran kekurangan pembayaran Upah dibawah Ketentuan UMP DKI
JAKARTA dan Pembayaran Hak Kompensasi berakhirnya PKWT , hal ini dapat
Para Penggugat jelaskan sebagai berikut :

6.1. Bahwa Berdasarkan Pasal 2 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 diatur


bahwa jenis perselisihan hubungan industrial meliputi empat (4) macam,
yaitu:
1. Perselisihan hak
2. Perselisihan kepentingan
3. Perselisihan antar serikat pekerja/serikat buruh hanya dalam satu
perusahaan
4. Perselisihan pemutusan hubungan kerja

6.2. Bahwa .Pengadilan Hubungan Industrial adalah pengadilan khusus yang


dibentuk dilingkungan peradilan umum yang berwenang memeriksa,
mengadili, dan memberi putusan terhadap perselisihan hubungan
industrial. Pasal 56 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang
Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial menyatakan bahwa
Pengadilan Hubungan Industrial bertugas dan berwenang memeriksa dan
memutus (a) ditingkat pertama mengenai perselisihan hak, (b) ditingkat
pertama mengenai perselisihan kepentingan, (c) ditingkat pertama
mengenai perselisihan hubungan kerja, dan (d) ditingkat pertama dan
terakhir mengenai perselisihan antara serikat buruh;

6.3. Bahwa perselisihan hak dalam UU No. 2 Tahun 2004 Tentang


Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial, Perselisihan Hak yang
timbul karena tidak dipenuhinya hak penggugat, akibat adanya perbedaan
pelaksanaan atau penafsiran terhadap ketentuan peraturan perundang
undangan, perjanjian kerja, peraturan perusahaan, atau perjanjian kerja
Bersama ;

6.4. Bahwa tuntutan Pembayaran Kekurangan Upah dibawah UMP DKI


Jakarta adalah termasuk dalam Kategori Perselisihan Hak, berdasarkan
ketentuan pasal Pasal 90 ayat (1) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003
tentang Ketenagakerjaan;

6.5. Bahwa tuntutan Pembayaran Uang Kompensasi berakhirnya PKWT ,


adalah kategori Perselisihan Hak, bukan perselisihan Pemutusan
Hubungan Kerja hal ini sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Nomor
11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja Pasal 154A;, jo PP 35 Tahun 2021

3 | halaman
tentang PKWT, Alih Daya, Waktu Kerja, Waktu Istirahat dan PHK pada
Pasal 36; junto PP 37/2021 tentang Penyelenggaraan Program JKP pasal
20 Ayat 2.;

Selanjutnya dari uraian diatas secara jelas dan terang Obyek gugatan kumulasi tidak
tumpang tindih dan tidak mempersulit pemeriksaan secara kumulasi , karena
dengan Obyek gugatan jelas terkait perselisihan hak , oleh karenya mohon majalis
hakim yang memeriksa perkara Aquo untuk menolak eksepsi Tergugat ;

II. DALAM POKOK PERKARA

7. Penggugat tetap berpendirian pada dalil-dalil gugatan Penggugat sebagaimana


yang telah di kemukakan di dalam gugatan dan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dalam perkara ini serta menolak seluruh dalil-dalil yang di
kemukakan oleh Tergugat kecuali yang di akui Penggugat secara tegas;

A. HUBUNGAN KERJA DAN UPAH YANG DITERIMA SERTA DASAR UPAH


PADA PT.SINERGI ADHIKARYA SEMESTA ( TERGUGAT )

8. Bahwa Para penggugat menolak dalil Tergugat , pada angka 10 halaman 11,
angka 11 halaman 12, angka 12 halaman 12 dan angka 13 halaman 13,
faktanya berdasarkan Rekening Koran (transfer gaji), lampiran PKWT dan nota
pengawasan Sudinakertras Jakarta Barat , sebagai berikut :

 PENGGUGAT I
1. Bahwa berdasarkan lampiran PKWT antara Penggugat I dan Tergugat,
Nomor : 9211200006/PKWT/HRD/PT.SAS/IX/2021-K1-, Tanggal 8 September
2021, telah diperjanjikan Penggugat berhak atas upah, sesuai pasal 13 dalam
PKWT, yang terdiri dari :
1. Gaji Pokok : Rp. 1.961.000,-/bln
2. Tunjangan Pasti Antar : Rp. 200.000,-/bln
3. Tunjangan Motor : Rp. 50.000,-/bln

 PENGGUGAT II
2. Bahwa berdasarkan lampiran PKWT antara Penggugat II dan Tergugat, telah
diperjanjikan Penggugat berhak atas upah, yang terdiri dari :
1. Gaji Pokok : Rp. 2.438.000,-/bln
2. Tunjangan Pasti Antar : Rp. 200.000,-/bln
3. Tunjangan Motor : Rp. 50.000,-/bln

4 | halaman
B. PERHITUNGAN KEKURANGAN UPAH

9. Bahwa Para Penggugat menolak dalik jawaban Tergugat angka 14 , halaman


13 , angka 15 halaman 14, dan angka 15 halaman 14 , faktanya berdasarkan
lampiran PKWT , Slip Gaji ( rekening koran ) dan Nota Penetapan Pengawasan
Ketenagakerjaan , tentang Perhitungan dan Penetapan Kekurangan upah Para
Penggugat , sebagai berikut :

A. PENGGUGAT I

PERIODE UPAH DI UPAH MINIMUM SELISIH


TERIMA

September 2021 Rp. 2.211.000 Rp. 4.416.186 Rp. 2.205.186

Oktober 2021 Rp. 2.211.000 Rp. 4.416.186 Rp. 2.205.186

November 2021 Rp. 2.211.000 Rp. 4.416.186 Rp. 2.205.186

Desember 2021 Rp. 2.211.000 Rp. 4.416.186 Rp. 2.205.186

Kekurangan Rp. 8.820.746


Upah 2021

PERIODE UPAH DI UPAH MINIMUM SELISIH


TERIMA

Januari 2022 Rp. 2.211.000 Rp. 4.641.854 Rp. 2.430.854

Februari 2022 Rp. 2.211.000 Rp. 4.641.854 Rp. 2.430.854

Maret 2022 Rp. 2.211.000 Rp. 4.641.854 Rp. 2.430.854

April 2022 Rp. 2.211.000 Rp. 4.641.854 Rp. 2.430.854

Kekurangan Rp. 9.723.416


Upah 2022

Total Keseluruhan kekurangan Upah Penggugat, terhadap Tergugat,


sebesar Rp. 18.544.162 ( Delapan belas juta lima ratus empat puluh
empat ribu seratus enam puluh dua rupiah )

5 | halaman
B. PENGGUGAT II

PERIODE UPAH DI UPAH MINIMUM SELISIH


TERIMA

November 2020 Rp. 2.688.000 Rp. 4.276.349 Rp. 1.588.349

Desember 2020 Rp. 2.688.000 Rp. 4.276.349 Rp. 1.588.349

Kekurangan Rp. 3.176.699


Upah 2020

PERIODE UPAH DI UPAH MINIMUM SELISIH


TERIMA

Januari 2021 Rp. 2.688.000 Rp. 4.416.186 Rp. 1.728.186

Februari 2021 Rp. 2.688.000 Rp. 4.416.186 Rp. 1.728.186

Maret 2021 Rp. 2.688.000 Rp. 4.416.186 Rp. 1.728.186

April 2021 Rp. 2.688.000 Rp. 4.416.186 Rp. 1.728.186

Mei 2021 Rp. 2.688.000 Rp. 4.416.186 Rp. 1.728.186

Juni 2021 Rp. 2.688.000 Rp. 4.416.186 Rp. 1.728.186

Juli 2021 Rp. 2.688.000 Rp. 4.416.186 Rp. 1.728.186

Agustus 2021 Rp. 2.688.000 Rp. 4.416.186 Rp. 1.728.186

Kekurangan Rp. 13.825.492


Upah 2021

Total Keseluruhan kekurangan Upah Penggugat, terhadap Tergugat


sebesar Rp. 17.002.192 ( Tujuh belas juta dua ribu seratus Sembilan
puluh dua rupiah );

10. Bahwa Para Penggugat menolak Dalil Tergugat pada angka 16 , angka 17,
angka 18 , angka 19 , angka 20, angka 21, angka 22, angka 23, dan angka
28, yang pada dasarnya Tergugat mendalilkan adanya alasam pademic
covid 19, menimbulkan pembayaran upah dibawah UMP DKI Jakarta, hal
ini jelas bertentangan dengan fakta dan ketentuan hukum , sebagai berikut
;

6 | halaman
10.1. Bahwa faktanya sebelum covid 19 dan berdasarkan lampiran
PKWT , terkait upah Para penggugat diketemukan adanya
pembayaran upah dibawah UMP DKI Jakarta ;

10.2. Bahwa berdasarkan hukum, kalaupun memang terdapat


Perusahaan Tergugat tidak mampu membayar berdasarkan UMP
DKI Jakarta , selama Covid 19, seharusnya sesuai ketentuan
Tergugat mengajukan permohonan Penangguhan upah secara
tertulis kepada Kepala Dinas Ketenagakerjaan , Transmigrasi dan
Energi DKI Jakarta, sesuai dengan ketentuan :
1) PERGUN DKI JAKARTA NOMOR 42 tahun 2007, tentang
Tatacara Penangguhan Upah Pelaksanan Upah Minimum
Provensi;

2) PERGUB DKI JAKARTA NOMOR 121, TAHUN 2019, TENTANG


UPAH MINIMUM PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2020, pasal
3;

3) PERGUB DKI JAKARTA NOMOR 103, TAHUN 2020, TENTANG


UPAH MINIMUM PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN 2021, pasal
3

4) PERGUB DKI JAKARTA NOMOR 1517, TAHUN 2021,


TENTANG UPAH MINIMUM PROVINSI DKI JAKARTA TAHUN
2022, pasal 2 dan 3

5) Surat Keputusan Kepala Dinas Ketenagakerjaan ,


Transmigrasi dan Energi DKI Jakarta No. 3781 Tahun 2021,
yang dalam Huruf D menyatakan sebagai berikut :
D. Kebijakan Masa Pandemi Covid-19 dalam UMP Tahun 2022.
“Pengusaha dan/atau Pemberi Kerja yang sangat terdampak
secara ekonomi akibat Pandemi Corona Virus Dissease 2019
( covid 19) dapat mengajukan permohonanpenyesuai
pembayaran upah minimum Provinsi tahun 2022 melalui dialog
secara musyawarah untuk mufakat dengan pekerja/buruh
dan/atau serikat pekerja/buruh di perusahaan dengan dilandasi
dengan etikat baik, azas kekeluargaan dan transfarasi :”

11. Bahwa atas dalil dalil tergugat , secara jelas dan tidak berdasarkan hukum
dan fakta , perihal alasan tidak melaksanakan UMP DKI Jakarta kepada
Para Penggugat adalah tindakan yang tidak dapat dibenarkan secara

7 | halaman
hukum, pemerintah telah memberikan bantuan dan kemudahaan kepada
pengusaha yang berdampak dengan cara mengajukan permohonan
penangguhan pelaksanaan UMP DKI Jakarta , tetapi pihak tergugat tidak
menjalankan ketentuan tersebut , oleh karenanya mohon kepada majelis
hakim untuk dapat di tolak atau di kesampingkan ;

C. PERIHAL BERAKHIRNYA PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU


(PKWT)

12. Bahwa Para Penggugat menolak dalil Tergugat angka 25 ,halaman 19 dan
angka 26 halaman 19 , bahwa Faktanya ;

12.1. Tergugat dalam Penghitungan kompensasi berakhirnya PKWT, pada


angka 25, pada Perhitungan Pengalihan Upah, Penggugat I dan
Penggugat II, masih menggunakan nilai Upah dibawah UMP DKI
Jakarta, seharusnya apabila upah yang diterima dibawah ketentuan
maka harus disesuaikan dengan Upah UMP DKI Jakarta yang
berlaku ;

12.2. Bahwa hubungan Kerja Para Penggugat dan Tergugat, adalah


berdasarkan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu, sebagai berikut :
o Bahwa berdasarkan lampiran PKWT antara Penggugat I dan
Tergugat, Periode 8 September 2021 sampai dengan 30 April
2022.( 8 bulan )
o Bahwa berdasarkan lampiran PKWT antara Penggugat II dan
Tergugat periode November 2020 sampai dengan Agustus 2021
( 10 bln )

12.3. Bahwa dasar hukum perhitungan uang kompensasi berakhirnya


Perjanjian Kerja Waktu Tertentu, adalah pasal 16 ayat (1) Peraturan
Pemerintah No.35 Tahun 2021, Tentang PKWT, Alih Daya, Waktu
Kerja dan Waktu Istirahat dan Pemutusan Hubungan Kerja, maka
Para Penggugat berhak atas Uang Kompensasi Berakhirnya.
PKWT,sebagai berikut :
 PENGGUGAT I dengan perhitungan sebesar 8/12 X Rp.
4.641.854 = Rp. 3.094.569 (Tiga juta Sembilan puluh empat lima
ratus enam puluh Sembilan rupiah) dan
 PENGGUGAT II dengan perhitungan sebagai berikut : 10/12 x
Rp.4.416.186 = Rp. 3.680.155 (Tiga juta enam ratus delapan
puluh seratus lima puluh lima rupiah) ;

8 | halaman
Bahwa secara jelas dari uraian diatas dan nantinya Para Penggugat akan
membuktikan atas dalil-dalil Para Penggugat , yang tidak dilaksanakan oleh
Perusahaan Tergugat, yang menyebabkan Kerugian pada Para Penggugat, untuk
dijadikan pertimbangan yang mulia majelis hakim yang memeriksa perkara ini,
untuk mendapatkan keadilan bagi Para Penggugat :

DALAM EKSEPSI

- Menolak eksepsi Tergugat untuk seluruhnya;

DALAM POKOK PERKARA


 
- Menerima dan mengabulkan Gugatan Para Penggugat seluruhnya
sebagaimana yang telah Penggugat ajukan dalam Gugatan Penggugat;

- Menghukum Para Tergugat untuk membayar biaya yang timbul dalam


perkara ini;

Apabila Majelis Hakim yang mengadili dan memeriksa perkara ini berpendapat lain


mohon putusan yang seadil-adilnya.

Demikianlah Gugatan ini diajukan, atas perhatian yang terhormat Bapak Ketua dan
Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini secara Arif dan Bijaksana
dihaturkan terima kasih

HORMAT KAMI
KUASA HUKUM PARA PENGGUGAT

      BAMBANG GETERO,S.H. TABRONI,S.H.I

JHON FARDINAN,S.H

9 | halaman
10 | halaman

Anda mungkin juga menyukai