Anda di halaman 1dari 12

Eksepsi dan Jawaban Tergugat

Perkara Perdata Nomor: 292/Pdt.G/2022/PN.Pbr

Kepada Yth.
KETUA PENGADILAN NEGERI KLAS I A PEKANBARU
Cq. MAJELIS HAKIM PEMERIKSA PERKARA

Di-
-P E K A N B A R U.-

Perihal : Eksepsi dan Jawaban Tergugat atas Gugatan perbuatan Melawan


Hukum Perkara Perdata Nomor : 292/Pdt.G/2022/PN.Pbr

Dengan Hormat,
Yang bertanda tangan di bawah ini : -------------------------------------------------------------
1. M. RIDZKI FERNANDI, S.H, M.H.
2. KEVIN GAILOKA, S.H.
3. CHANDRA DWIPRATAMA, S.H.
4. BEBEN SAPUTRA, S.H, M.H.
5. DEFRI WAHYUDI, S.H.
6. MARULI FEBRIANTO PANJAITAN, S.H.
Kesemuanya Adalah selaku Advokat/Pengacara Pada Kantor “Extra Law Firm”,
Beralamat di Jl. Jakarta No. 5 (Asratek), Kelurahan Ulak Karang Selatan, Kecamatan
Padang Utara, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat.-----------------------------------------

Berdasarkan Kekuatan Surat Kuasa Khusus No. 005/SK-PN/CSCCD-LDS/EXT/XI2022


tertanggal 28 November 2022, oleh karena itu bertindak untuk dan atas nama serta
demi kepentingan Hukum Pemberi Kuasa ;------------------------------------------------------

- MUHAMMAD MUNIR, adalah Account Receivable Management Head PT.


SWADHARMA BHAKTI SEDAYA FINANCE, berkedudukan di Pekanbaru,
Beralamat di Jl. Jend. Ahmad Yani No. 152, Jadirejo, Kec. Sukajadi, Kota
Pekanbaru. Selanjutnya disebut sebagai TERGUGAT.------------------------------------
Bersama ini kami selaku Kuasa Hukum Tergugat hendak menyampaikan “Eksepsi,
dan Jawaban” terhadap Gugatan Perbuatan Melawan Hukum dalam Perkara Perdata
Nomor: 292/Pdt.G/2022/PN.Pbr yang telah diajukan oleh Penggugat pada tanggal 20
Oktober 2022 di Pengadilan Negeri Klas I A Pekanbaru. Adapun Eksepsi, Jawaban dan
Rekovensi dari Tergugat dimaksud akan kami terangkan dengan beberapa bagian
sebagai berikut :--------------------------------------------------------------------------------------

-------------------------------------- BAGIAN I----------------------------------------

A. DALAM KONVENSI
DALAM EKSEPSI

1. KEWENANGAN MENGADILI
Pengadilan Negeri Klas I A Pekanbaru Tidak Berwenang Dalam
Memeriksa, Mengadili dan Memutus Perkara Aquo
a. Bahwa oleh karena Gugatan Penggugat didasari atas kesepakatan yang
dituangkan dalam Perjanjian Pembiayaan Multiguna Nomor :

Extra Law Firm Hlm 1 dari 12


Eksepsi dan Jawaban Tergugat
Perkara Perdata Nomor: 292/Pdt.G/2022/PN.Pbr

02.500.506.00.186163.5 tertanggal 22 Januari 2019 yang


ditandatangani oleh Penggugat selaku Debitur dan Tergugat selaku Kreditur
telah sepakat untuk tunduk dan patuh kepada seluruh syarat perjanjian
sebagaimana Pasal 24 menyatakan bahwa:--------------------------------------------
“Bilamana timbul Perselisihan atau sengketa antara Para Pihak terkait
PERJANJIAN atau pelaksanaannya, maka akan diselesaikan secara Musyawarah
melalui Penanganan Keluhan Internal (Internal Dispute Resolution), bila tidak
tercapai mufakat maka Para Pihak setuju untuk menyelesaikannya
permasalahan di Lembaga Alternatif Penyelesaian Sengketa (LAPS) di sektor
pembiayaan yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan. Apabila tetap tidak
dicapai kesepakatan maka Sengketa Para Pihak akan diselesaikan di Pengadilan
dengan memilih domisili Hukum yang tetap dan tidak berubah yaitu di
KANTOR KEPANITERAAN PENGADILAN NEGERI JAKARTA SELATAN
tanpa mengurangi Hak Kreditor untuk mengajukan tuntutan di tempat lain”

Bahwa pasal sebagaimana diatas telah jelas menerangkan tentang perselisihan


dan sengketa yang akan timbul antara Debitur dan Kreditur dikemudian hari.
Penyelesaian Permasalahan hukum tersebut diatas adalah merupakan pilihan
penyelesaian sengketa secara berjenjang dan bukan merupakan sebuah
alternative. Terhadap Perkara a quo Penggugat salah dan keliru dalam
mendaftarkan gugatannya di Pengadilan Negeri Klas I A Pekanbaru
yang dalam hal ini tidak memiliki kewenangan dan bertentangan
dengan perjanjian pembiayaan multiguna yang telah disepakati oleh
Penggugat dan Tergugat sehingga hal tersebut telah melanggar
kaidah-kaidah hukum yang telah disapakati.-----------------------------

b. Bahwa terhadap isi Perjanjian yang telah disepakati tersebut, maka Para Pihak
wajib melaksanakan dan mentaati isi perjanjian tersebut, karena Perjanjian
tersebut merupakan/berlaku sebagai Undang-undang bagi pihak yang
menyepakatinya. Hal tersebut sesuai dengan ketentuan Asas Kepastian
Hukum (Pacta Sunt Servanda) dan diperjelas dengan Pasal 1338 ayat
(1) dan Pasal 1257 KUHPerdata yang menyatakan:----------------------------------

Pasal 1338 ayat (1)


”Semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-
undang bagi mereka yang membuatnya”.

Pasal 1257
“Semua syarat harus dipenuhi dengan cara yang dikehendaki dan
dimaksudkan oleh pihak-pihak yang bersangkutan”.

Bahwa berdasarkan hal diatas maka Pengadilan Negeri Klas I A


Pekanbaru Tidak Berwenang Dalam Memeriksa, Mengadili dan
Memutus Perkara A quo karena tidak sesuai dengan perjanjian yang telah
disepakati oleh Penggugat dan Tergugat. Oleh karena itu gugatan yang
diajukan oleh Penggugat patut untuk ditolak atau setidak-tidaknya dinyatakan
untuk tidak dapat diterima (niet onvankelijke verklaard).----------------------------

2. GUGATAN KURANG PIHAK (PLURIUM LITIS CONSORTIUM)

Extra Law Firm Hlm 2 dari 12


Eksepsi dan Jawaban Tergugat
Perkara Perdata Nomor: 292/Pdt.G/2022/PN.Pbr

Bahwa gugatan dalam perkara ini hanya diajukan oleh JOKO LESTIONO sendiri
selaku Penggugat, sedangkan di dalam Perjanjian Pembiayaan Multiguna Nomor:
02.500.506.00.186163.5 tertanggal 22 Januari 2019 yang ikut menandatangani
dan menyetujui perjanjian tersebut adalah Istri dari Penggugat yang bernama
RAJA AMINAH sehingga menurut Hukum Acara Perdata yang berlaku maka Istri
dari Penggugat ikut ditarik sebagai pihak dalam perkara ini.-------------------------

Bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut, telah jelas dan terang bahwa Gugatan
Penggugat yang tidak melibatkan Istrinya sebagai pihak dalam perkara ini maka
gugatan Penggugat dinyatakan kurang pihak, sehingga merupakan alasan yang
cukup bagi Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara a quo untuk
menolak gugatan Penggugat atau setidak-tidaknya menyatakan gugatan
Penggugat tidak dapat diterima (niet onvakelijke verklaard).-------------------------

3. Gugatan Penggugat Kabur (Obscuur Libel)


- Tentang Kontradiksi antara Posita dan Petitum Gugatan Penggugat.

Bahwa pada bagian Posita Gugatan Penggugat Halaman 2 Angka 3 Penggugat


menyatakan bahwa ”..., antara Penggugat dan Tergugat telah terlebih dahulu
saling mengikat diri dalam suatu perikatan pembiayaan dan kemudian
dituangkan dalam Perjanjian Pembiayaan dengan nomor:
02.500.506.00.186163.5 tanggal 22 Januari 2019 yang selanjutnya dalam
perkara ini mohon disebut sebagai perjanjian pembiayaan”. Selanjutnya di
dalam Petitum Penggugat tidak ada meminta agar perjanjian pembiayaan
sebagaimana dimaksud menjadi sah dan berharga karena dasar dari hubungan
hukum antara Penggugat dan Tergugat adalah Perjanjian Pembiayaan Nomor:
02.500.506.00.186163.5 tanggal 22 Januari 2019.------------------------------------

Bahwa terhadap dalil tersebut terdapat kontradiksi antara Posita dan Petitum
Penggugat sehingga dalil gugatan Penggugat dapat dikatakan dalil yang tidak
jelas (Obscuur Libel).-----------------------------------------------------------------------

-------------------------------------- BAGIAN II--------------------------------------

B. DALAM POKOK PERKARA

1. Bahwa pada pokoknya dalam Jawaban ini Tergugat dengan ini menolak seluruh
dalil-dalil Penggugat dalam Surat Gugatannya, kecuali yang telah diakui secara
tegas kebenarannya oleh Tergugat dalam Jawaban ini.---------------------------------

2. Bahwa dalam Jawaban Dalam Pokok Perkara ini Tergugat akan menjawab dalil-
dalil yang dikemukakan oleh Penggugat secara satu kesatuan dan menyeluruh
sebagaimana pada uraian berikut;----------------------------------------------------------

a. Bahwa pada Surat Gugatan Penggugat pada Halaman 2 Angka 4 menyatakan


bahwa:----------------------------------------------------------------------------------------

...”bahwa setelah Penggugat dianggap layak dan memenuhi kualifikasi


pembiayaan oleh surveyor selanjutnya surveyor tersebut menyuguhkan
dokumen-dokumen yang berisikan ketentuan-ketentuan dengan klausula baku
dan huruf kecil untuk ditandatangani tanpa adanya kesempatan atau

Extra Law Firm Hlm 3 dari 12


Eksepsi dan Jawaban Tergugat
Perkara Perdata Nomor: 292/Pdt.G/2022/PN.Pbr

kebebasan kepada penggugat terlepas atau tidaknya usulan perubahan


terhadap klausula baku yang telah tertuliskan dalam formulir perjanjian,...”

Terhadap dalil Gugatan Penggugat sebagaimana di atas akan Tergugat


tanggapi dalam bentuk uraian sebagai berikut:----------------------------------------

- Bahwa dalil sebagaimana di atas suatu dalil yang cenderung hanya mencari
pembenaran atas Fakta berupa Perjanjian Pembiayaan Multiguna
Nomor : 02.500.506.00.186163.5 tertanggal 22 Januari 2019 yang
ditandatangani oleh Penggugat selaku Debitur dan Tergugat selaku Kreditur
serta tidak dapat dibantah kebenarannya. Perlu Tergugat ingatkan kembali
kepada Penggugat bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 1338 ayat (1) dan
Pasal 1257 KUHPerdata yang menyatakan:----------------------------------------

Pasal 1338 ayat (1)


”Semua perjanjian yang dibuat secara sah berlaku sebagai
undang-undang bagi mereka yang membuatnya”.

Pasal 1257

“Semua syarat harus dipenuhi dengan cara yang dikehendaki


dan dimaksudkan oleh pihak-pihak yang bersangkutan”.

Berdasarkan ketentuan pasal di atas telah jelas dan terang bahwa Perjanjian
yang dibuat antara Kreditur (Tergugat) dengan Debitur (Penggugat) secara
sah berlaku sebagai Undang-Undang bagi kedua belah pihak serta ikut
ditandatangani oleh Istri Penggugat (RAJA AMINAH) disertai dengan saksi-
saksi sehingga tidak ada alasan apapun bagi Debitur (Penggugat)
untuk menyangkal isi dari perjanjian yang telah disepakati
tersebut.---------------------------------------------------------------------------------

- Bahwa selanjutnya terkait dengan dalil Penggugat yang menyatakan bahwa


“...surveyor tersebut menyuguhkan dokumen-dokumen yang berisikan
ketentuan-ketentuan dengan klausula baku dan huruf kecil untuk
ditandatangani...” merupakan dalil yang mengada-ada serta bersifat ilusi.
Perlu Tergugat jelaskan bahwa pasal-pasal yang merupakan isi dari
Perjanjian Pembiayaan Multiguna yang telah disepakati bersama dapat
dibaca oleh Penggugat dan dijadikan posita di dalam gugatan.
Kemudian Penggugat pun mengakui sendiri di dalam Posita di
dalam gugatannya yaitu pada Halaman 3 Angka 5 yang
menyatakan: “Bahwa sesuai dengan perjanjian pembiayaan yang
dibuat antara Penggugat dan Tergugat, jangka waktu pembiayaan
adalah 64 (Enam puluh empat bulan) terhitung sejak tanggal 01
Maret 2019 s.d 01 November 2024 (setoran ke 34), terhadap
perjanjian pembiayaan itu, Penggugat diwajibkan membayar
angsuran setiap bulannya sebesar Rp. 4.250.000,- (Empat juta dua
ratus lima puluh ribu rupiah)”. Berdasarkan hal tersebut maka
terlihat jelas bahwa Penggugat berusaha mencari pembenaran atas
kekeliruan yang dilakukan sendiri oleh Penggugat sehingga
menyebabkan ketidak telitian Penggugat dalam mengajukan
gugatannya yang tidak berdasar.----------------------------------------

Extra Law Firm Hlm 4 dari 12


Eksepsi dan Jawaban Tergugat
Perkara Perdata Nomor: 292/Pdt.G/2022/PN.Pbr

b. Bahwa selanjutnya pada Surat Gugatan Penggugat pada Halaman 6 Angka 11


menyataka bahwa:-------------------------------------------------------------------------

“Bahwa tindakan Tergugat melalui Debt Collector suruhannya menarik secara


paksa kendaraan dari Penggugat pada tanggal 3 Oktober 2022 dilakukan
Tergugat tanpa terlebih dahulu memberikan informasi/ pemberitahuan kepada
Penggugat, bahkan terhitung sejak perjanjian pembiayaan efektif berlaku,
Penggugat belum pernah sekalipun menerima surat teguran (somasi)
baik secara lisan maupun tertulis dari Tergugat untuk hal apapun,
termasuk dengan keterlambatan pembayaran angsuran”.

Bahwa dalil yang disampaikan Penggugat sebagaimana di atas merupakan dalil


yang keliru dan mengada-ada serta tidak sesuai dengan kenyataan yang
sebenarnya. Perlu Tergugat jelaskan dan ingatkan kembali kepada
Penggugat bahwa Tergugat selaku Debitur dalam Perjanjian
Pembiayaan Multiguna Nomor : 02.500.506.00.186163.5 tertanggal
22 Januari 2019 pernah mengirimkan Surat Peringatan Ke-1
(Pemberitahuan) tertanggal 08 Juli 2022, Surat Peringatan ke-2
(Teguran) tertanggal 12 Juli 2022, Surat Peringatan ke-3 (Peringatan
Terkahir) tertanggal 16 Juli 2022 terkait dengan angsuran Penggugat
terhadap objek jaminan fidusia yang telah mengalami jatuh tempo
sehingga apa yang telah disampaikan oleh Penggugat dalam surat gugatannya
sebagaimana di atas merupakan dalil yang mengada-ada dan tidak berdasar
yang ditujukan kepada Tergugat yang secara nyata telah memberikan Surat
Peringatan Ke-1, ke-2 dan ke-3 kepada Penggugat untuk segera membayar
angsuran jaminan fidusia yang telah mengalami jatuh tempo pembayaran
angsuran.------------------------------------------------------------------------------------

c. Bahwa Penggugat di dalam gugatannya pada Halaman 4 Angka 8


menyatakan:---------------------------------------------------------------------------------

“Bahwa pembayaran angsuran mulai menunggak mulai bulan juli 2022


angsuran ke 35 yang disebabkan karena usaha Penggugat mengalami kesulitan
sehingga di saat ini Penggugat tidak bisa untuk melakukan pembayaran
angsuran, namun sekuat tenaga Penggugat tetap berupaya menyelesaikan
tunggakan yang menunggak”.

Bahwa Hal sebagaimana di atas merupakan persepsi keliru dan


mengada-ada yang jelas sangat berbeda dengan keadaan yang
sebenarnya. Perlu Tergugat jelaskan bahwa jika Penggugat tetap
berupaya menyelesaikan tunggakan yang menunggak maka tidak
akan ada Surat Peringatan Ke-1, ke-2 dan ke-3 yang dikeluarkan oleh
Tergugat. Surat Peringatan tersebut merupakan tidak lanjut dari
perbuatan Penggugat yang tidak memenuhi kewajibannya untuk
melaksanakan pembayaran angsuran yang telah jatuh tempo.-----------

Bahwa selain itu sebelumnya Tergugat juga telah memberikan keringanan


terhadap pembayaran objek jaminan fidusia sebagaimana diakui sendiri oleh
Penggugat di dalam surat gugatannya pada halaman 3-4 angka 7 yang
menyatakan bahwa: ”Dan kemudian angsuran 21 s.d 27 Penggugat mendapat

Extra Law Firm Hlm 5 dari 12


Eksepsi dan Jawaban Tergugat
Perkara Perdata Nomor: 292/Pdt.G/2022/PN.Pbr

keringanan pembayaran angsuran karena wabah Covid-19 dengan rincian


angsuran 21 dan angsuran 22 Penggugat mendapatkan keringanan
pembayaran angsuran sebesar Rp. 1.810.000,- (Satu juta delapan ratus
sepuluh ribu rupiah) setiap bulannya berikutnya angsuran 23 s.d 26 Penggugat
mendapatkan keringanan pembayaran angsuran sebesar rp. 2.270.000,- (Dua
juta dua ratus tujuh puluh ribu rupiah) setiap bulannya ”.----------------------------

Bahwa Tergugat juga telah mengirimkan Surat Perihal Penyelesaian Hutang


tertanggal 05 Oktober 2022 kepada Penggugat yang pada intinya memberikan
kesempatan kepada Penggugat untuk menyelesaikan kewajiban terhadap
Pembayaran Objek Jaminan Fidusia selambat-lambatnya sampai dengan
tanggal 10 Oktober 2022 sebagaimana juga telah diakui oleh penggugat di
dalam Surat Gugatannya Halaman 7 Angka 15.---------------------------------------

Bahwa terhadap tindakan penarikan objek jaminan fidusia yang dilakukan oleh
Tergugat telah sesuai dengan Perjanjian Pembiayaan Multiguna Nomor :
02.500.506.00.186163.5 tertanggal 22 Januari 2019 yang ditandatangani oleh
Penggugat selaku Debitur dan Tergugat selaku Kreditur sehingga mengikat bagi
kedua belah pihak. Kemudian hal tersebut telah sesuai dengan ketentuan Pasal-
pasal yang diatur dalam Perjanjian Pembiayaan Multiguna Nomor:
02.500.506.00.186163.5 tertanggal 22 Januari 2019 yang menyatakan bahwa:----

a) Pasal 9:---------------------------------------------------------------------------------------
“DEBITOR wajib membayar angsuran angsuran secara tepat dan
teratur sesuai nilai dan tanggal jatuh tempo berdasarkan pernjanjian
dengan cara dan tempat pembayaran yang ditetapkan oleh
KREDITOR, dan debitor tidak dapat menggunakan alasan apapun
juga untuk menunda pembayaran angsuran tersebut. Jika hari jatuh
tempo tersebut jatuh bukan pada hari kerja, maka pembayaran harus
dilakukan pada hari kerja sebelum waktu jatuh tempo atau jika
tanggal jatuh tempo tersebut, jatuh pada tanggal dimana dalam
bulan kalender tersebut tidak terdapat tanggal dengan nomor yang
sama dengan tanggal yang jatuh tempo, maka waktu jatuh tempo
akan jatuh pada hari kerja terakhir dalam bulan kalender dimaksud”.

b) Pasal 14 huruf a:----------------------------------------------------------------------------


DEBITOR dinyatakan cidera janji (wanprestasi) dan oleh karenanya
KREDITOR memiliki hak dan DEBITOR berkewajiban untuk melunasi
seluruh kewajiban hutangnya dengan seketika dan sekaligus atau
menyerahkan objek pembiayaan dan/tau OBJEK JAMINAN kepada
KREDITOR tanpa memerlukan pemberitahuan, teguran atau tagihan
dari KREDITOR atau juru sita pengadilan, dalam hal terjadi salah satu
peristiwa sebagai berikut:

a. DEBITOR lalai membayar salah satu angsuran atau angsuran-


angsurannya, atau lewat membayar sesuai tanggal jatuh tempo
atau DEBITOR melalaikan kewajibannya berdasarkan PERJANJIAN
ini atau perjanjian lainnya antara DEBITOR dan KREDITOR.

Extra Law Firm Hlm 6 dari 12


Eksepsi dan Jawaban Tergugat
Perkara Perdata Nomor: 292/Pdt.G/2022/PN.Pbr

c) Pasal 16 huruf m:---------------------------------------------------------------------------

 “...apabila DEBITOR cidera janji dan memilh untuk tidak


menggunakan mekanisme peyelesaian di atas, dan DEBITOR tidak
melakukan penyerahan OBJEK JAMINAN secara sukarela, maka
KREDITOR tetap akan melakukan proses eksekusi atas OBJEK
JAMINAN sesuai peraturan perundangan yang berlaku, dan
sepanjang peraturan mengenai hak atas kebendaan memberikan
hak kepada KREDITOR, eksekusi OBJEK JAMINAN dilaksanakan
tanpa melalui pengadilan terlebih dahulu, sehingga KREDITOR
berhak dan dengan DEBITOR memberi kuasa dengan hak subsitusi
kepada KREDITOR untuk melakukan tindakan lain yang diperlukan,
termasuk mengambil atau menerima penyerahan OBJEK JAMINAN
dimana pun, kapan pun dan di tempat siapapun objek jaminan
tersebut berada, dan menjual di muka umum atau secara bawah
tangan atau dengan perantara lain OBJEK JAMINAN tersebut
dengan harga pasar yang layak dengan syarat-syarat dan
ketentuan yang dianggap baik oleh KREDITOR dalam rangka
pelaksanaan eksekusi jaminan fidusia dan hasil atas pelelangan
tersebut akan diserahkan kepada KREDITOR untuk menyelesaikan
kewajiban DEBITOR”.

d) Pasal 17:-------------------------------------------------------------------------------------

“Apabila DEBITOR terbukti melakukan wanprestasi yang


mengakibatkan KREDITOR melakukan penarikan atas OBJEK
JAMINAN, maka DEBITOR dengan alasan apapun tidak dapat
mengajukan tuntutan dalam bentuk apapun juga kepada KREDITOR
akibat kerugian DEBITOR dan tidak dapat lagi memanfaatkan objek
jaminan termasuk akibat adanya tuntutan pihak lain terhadap
DEBITOR”.

d. Bahwa lebih lanjut, dikarenakannya ada wanprestasi yang terjadi dikarenakan


Penggugat tidak melaksanakan kewajibannya berkaitan dengan pembayaran
angsuran, maka kemudian Tergugat melakukan serangkaian tindakan
pelaksanaan titel eksekutorial yang mana merupakan hak dari Tergugat
sebagaimana telah diatur dalam Pasal 15 Jo. Pasal 29 UU Nomor 42 Tahun
1999 tentang Jaminan Fidusia. Perlu diketahui, bahwa pada saat pelaksanaan
eksekusi tersebut, Penggugat secara sukarela menyerahkan unit kendaraan
sebagaimana dibuktikan dengan ditandatanganinya berkas Berita Acara
Penyerahan Kendaraan pada tanggal 3 Oktober 2022 sehingga Penggugat
telah mengada-ada dan tidak berdasar hukum dalam menyatakan
dalam dalil gugatannya pada poin 16 yang berbunyi “Tergugat
melalui utusannya pada tanggal 3 oktober 2022 yang menarik secara
paksa dari Penggugat barang jaminan fidusia……” padahal
Penggugat secara sadar menandatangani berita acara penyerahan
kendaraan tertanggal 3 Oktober 2022.

Bahwa oleh dasar tersebut maka sudah cukup alasan bagi Majelis Hakim yang
memeriksa dan mengadili perkara A quo untuk menolak seluruh dalil-dalil yang
disampaikan oleh Penggugat atau setidak-tidaknya menyatakan mengesampingkan
dalil-dalil Gugatan Penggugat dan menyatakan Gugatan Penggugat di tolak atau
setidak-tidaknya menyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat diterima ((niet
onvankelijke verklaard).--------------------------------------------------------------------------
Extra Law Firm Hlm 7 dari 12
Eksepsi dan Jawaban Tergugat
Perkara Perdata Nomor: 292/Pdt.G/2022/PN.Pbr

-------------------------------------- BAGIAN III-------------------------------------

C. DALAM REKONVENSI
Bahwa bersama Eksepsi dan Jawaban ini, Tergugat Konvensi/Penggugat Rekonvensi
juga mengajukan Gugatan Rekonvensi dalam Perkara Perdata No. 292/Pdt.G/2022/
PN.Pbr terhadap Penggugat Konvensi/ Tergugat Rekonvensi yaitu:----------------------

 JOKO LESTIONO, Jenis Kelamin; Laki-Laki, Tempat/ Tanggal Lahir; Sungai Baung/
25 Maret 1989, Umur; 33 Tahun, Agama; Islam, Pekerjaan; Karyawan Honorer,
Warga Negara Indonesia, Beralamat di Dusun Sungai Baung RT. 001/ RW. 001,
Kel. Sungai Baung, Kec. Rengat Barat, Kab. Indragiri Hulu, Provinsi Riau,
Pemegang Kartu Tanda Penduduk NIK: 1402022503890002.

Adapun alasan-alasan diajukannya Gugatan Rekonvensi ini adalah sebagai berikut;--

1. Bahwa apa yang telah Penggugat Rekonvensi/Tergugat konvensi, kemukakan


baik dalam Konvensi diatas adalah merupakan satu Kesatuan dengan pokok
perkara ini;------------------------------------------------------------------------------------

2. Bahwa Penggugat Rekonvensi/Tergugat Konvensi tetap dengan jawabannya dan


secara tegas menolak dalil-dalil gugatan Pengugat baik tentang Posita maupun
Petitum Penggugat/Tergugat Rekonvensi;-----------------------------------------------

3. Bahwa pengajuan Gugatan Rekonvensi dari Penggugat Rekonvensi/ Tergugat


Rekonvensi telah sesuai dengan aturan yang ada dengan dasar sebagai berikut:-
a. Diajukan bersamaan dengan duplik, tidak boleh diajukan ketika sudah
dimulainya pemeriksaan saksi-saksi oleh hakim (Wirjono Projodikoro : 1982 :
80).
b. Diajukan sampai tahap pembuktian/ tidak boleh diajukan setelah pembuktian
( M Yahya Harahap, 2007: 483).

4. Bahwa Tergugat Rekonvensi/ Penggugat Konvensi telah mendapatkan fasilitas


pembiayaan dari Penggugat Rekonvensi/ Tergugat Konvensi atas pembelian 1
(satu) Unit Kendaraan Roda 4 No. Pol. BM 1469 BJ, Merk Daihatsu/Type All New
Terios/ Model X M/T E4 1 TON MB, tahun 2019, Kondisi Baru, Warna Putih, No.
Rangka: MHKG8FA1JKK008197, Nomor Mesin: 2NRF800348, atas nama: Joko
Lestiono berdasarkan Perjanjian Pembiayaan Multiguna Nomor
02.500.506.00.186163.5 tertanggal 22 Januari 2019 yang mana unit yang
Penggugat Rekonvensi/ Tergugat Konvensi biayai telah dilekatkan dengan
jaminan fidusia sebagaimana tertuang dalam Akta Jaminan Fidusia Nomor 27
yang dibuat dihadapan Notaris Sevenius Alberi, S.H., pada tanggal 06 Februari
2019 serta telah didaftarkan di Kementerian Hukum dan HAM berdasarkan
Sertifikat Jaminan Fidusia Nomor W4.00035379.AH.05.01 Tahun 2019 tertanggal
19 Februari 2019.-----------------------------------------------------------------------------

5. Bahwa atas pembiayaan tersebut, Tergugat Rekonvensi/ Penggugat Konvensi


hanya melakukan pembayaran sebanyak 35 angsuran dari total angsuran
sebanyak 64 bulan dimana pada angsuran ke 36 Tergugat Rekonvensi/
Penggugat Konvensi lalai membayar dengan total keterlambatan selama 96 hari.
Atas dasar tersebut, maka sebagaimana ketentuan Perjanjian Pembiayaan
Multiguna serta Undang-Undang Jaminan fidusia Tergugat Rekonvensi/
Penggugat Konvensi wajib untuk menyerahkan objek jaminan fidusia dalam
rangka eksekusi objek jaminan fidusia.---------------------------------------------------

Extra Law Firm Hlm 8 dari 12


Eksepsi dan Jawaban Tergugat
Perkara Perdata Nomor: 292/Pdt.G/2022/PN.Pbr

6. Bahwa merujuk pada Perjanjian Pembiayaan Multiguna, Tergugat Rekonvensi/


Penggugat Konvensi poin 9 telah diatur bahwa “Debitur wajib membayar
angsuran secara tepat dan teratur sesuai nilai dan tanggal jatuh tempo
berdasarkan Perjanjian dengan cara dan tempat pembayaran yang telah
ditetapkan oleh Kreditur, dan Debitur tidak dapat menggunakan alasan apapun
juga untuk menunda pembayaran angsuran tersebut” yang mana kemudian
apabila Debitur menunggak pembayaran telah dirumuskan sebagai bentuk
perbuatan wanprestasi sebagaimana diatur dalam Pasal 14 huruf a yang
mengatur “Debitur dinyatakan cidera janji (wanprestasi) dan oleh karenanya
Kreditur memiliki hak dan Debitur berkewajiban untuk melunasi seluruh
kewajiban hutangnya dengan seketika dan sekaligus atau menyerahkan objek
pembiayaan dan/atau objek jaminan kepada Kreditur tanpa memerlukan
pemberitahuan, teguran, atau tagihan dari Kreditur atau Juru Sita Pengadilan,
dalam hal terjadi salah satu atau lebih peristiwa sebagai berikut :-------------------
a. Debitur lalai membayar salah satu angsuran atau angsuran-angsurannya, atau
lewat membayar sesuai tanggal jatuh tempo atau Debitur melalaikan
kewajibannya berdasarkan Perjanjian ini atau Perjanjian lainnya antara
Kreditur dan Debitur”

7. Bahwa atas tindakan Tergugat Rekonvensi/ Penggugat Konvensi yang tidak


melakukan pembayaran sesuai dengan payment schedule, maka Penggugat
Rekonvensi/ Tergugat Konvensi telah melakukan pendekatan secara persuasif
yaitu dengan mengirimkan Surat Peringatan Ke-1 (Pemberitahuan)
tertanggal 08 Juli 2022, Surat Peringatan ke-2 (Teguran) tertanggal 12
Juli 2022, Surat Peringatan ke-3 (Peringatan Terkahir) tertanggal 16
Juli 2022 terkait dengan angsuran Penggugat terhadap objek jaminan
fidusia yang telah mengalami jatuh tempo serta melakukan kunjungan
dalam rangka penagihan namun Tergugat Rekonvensi/ Pengggugat Konvensi
tetap tidak membayar kewajibannya sebagaimana tertuang dalam Perjanjian
Pembiayaan Multiguna serta schedule pembayaran.-----------------------

8. Bahwa lebih lanjut, dikarenakannya ada wanprestasi yang terjadi dikarenakan


Penggugat tidak melaksanakan kewajibannya berkaitan dengan pembayaran
angsuran, maka kemudian Tergugat melakukan serangkaian tindakan
pelaksanaan titel eksekutorial yang mana merupakan hak dari Tergugat
sebagaimana telah diatur dalam Pasal 15 Jo. Pasal 29 UU Nomor 42 Tahun 1999
tentang jaminan fidusia. Perlu diketahui, bahwa pada saat pelaksanaan eksekusi
tersebut, Penggugat secara sukarela menyerahkan unit kendaraan sebagaimana
dibuktikan dengan ditandatanganinya berkas Berita Acara Penyerahan
Kendaraan pada tanggal 3 Oktober 2022 sehingga Penggugat telah
mengada-ada dan tidak berdasar hukum dalam menyatakan dalam
dalil gugatannya pada poin 16 yang berbunyi “Tergugat melalui
utusannya pada tanggal 3 oktober 2022 yang menarik secara paksa
dari Penggugat barang jaminan fidusia……” padahal Penggugat secara
sadar menandatangani berita acara penyerahan kendaraan tertanggal
3 Oktober 2022.----------------------------------------------------------------------------

9. Bahwa dikarenakan tidak adanya itikad baik dari Tergugat Rekonvensi/


Penggugat Konvensi untuk menjalankan kewajibannya setelah dilakukan
pelaksanaan titel eksekutorial sebagaimana telah Penggugat
Rekonvensi/Tergugat Rekonvensi sampaikan dalam Surat Penyelesaian Hutang

Extra Law Firm Hlm 9 dari 12


Eksepsi dan Jawaban Tergugat
Perkara Perdata Nomor: 292/Pdt.G/2022/PN.Pbr

tertanggal 5 oktober 2022 dimana Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi


memberikan waktu selambat-lambatnya hingga 10 Oktober 2022, maka Per
tanggal 11 Januari 2023, Penggugat Rekonvensi/ Tergugat Konvensi masih
mengalami kerugian materil sebesar Rp. 205.628.000 (Dua ratus lima juta enam
ratus dua puluh delapan ribu rupiah) yang mana Kerugian tersebut timbul dari
belum terlelangnya unit sehingga belum dilakukan kompensasi antara sisa
hutang Penggugat dengan hasil lelang sebagaimana dirincikan sebagai berikut:--

Saldo AR : Rp. 193.580.000,-


Saldo Denda : Rp. 11.748.500,-
Saldo LC : Rp. 300.000,-

Total : Rp. 205.628.500,-

10. Bahwa merujuk pada ketentuan Pasal 30 Undang-Undang Nomor 42 Tahun


1999 tentang Jaminan Fidusia telah diatur bahwa “Pemberi Fidusia wajib
menyerahkan benda yang menjadi objek jaminan fidusia dalam rangka
eksekusi jaminan fidusia”. Atas dasar tersebut maka Tergugat Rekonvensi/
Penggugat Konvensi wajib untuk menyerahkan objek jaminan fidusia dalam
rangka eksekusi objek jaminan fidusia atas terjadinya wanprestasi yang
dilakukan oleh Tergugat Rekonvensi/ Tergugat Konvensi.---------------------------

11. Bahwa karena Tergugat Rekonvensi/ Penggugat Konvensi telah secara nyata
melakukan wanprestasi serta walaupun telah dilakukan pelaksanaan titel
ekesekutorial berkaitan dengan pengamanan objek jaminan fidusia, Penggugat
Rekonvensi/Tergugat Rekonvensi nyatanya masih memiliki kerugian materil,
maka telah patut dan adil apabila untuk dihukum membayar seluruh biaya dan
ongkos yang timbul baik dalam gugatan Konvensi maupun Gugatan Rekonvensi
ini.---------------------------------------------------------------------------------------------

Bahwa berdasarkan hal yang terurai diatas, maka kiranya telah cukup alasan hukum
bagi Tergugat untuk memohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa Perkara Perdata
Nomor: 292/Pdt.G/2022/ PN.Pbr untuk mengadili dan memutuskan perkara ini dengan
putusan dengan amar putusan sebagai berikut;-------------------------------------------------

A. DALAM EKSEPSI
1. Menerima Eksepsi Tergugat untuk seluruhnya;

2. Menyatakan Pengadilan Negeri Klas I A Pekanbaru tidak berwenang mengadili


Perkara Perdata Nomor: 292/Pdt.G/2022/PN.Pbr;

3. Menyatakan Gugatan Penggugat tidak dapat diterima ( niet onvankelijke


verklaard).

B. DALAM KONVENSI

Menolak Gugatan Penggugat (Onzegd) Seluruhnya, atau setidak-tidaknya


menyatakan Gugatan Penggugat Tidak Dapat Diterima ( Niet Onvenkelijk Verklaard);-

C. DALAM REKONVENSI
1. Menerima dan mengabulkan Gugatan Penggugat Rekonvensi/ Tergugat Konvensi
seluruhnya;------------------------------------------------------------------------

Extra Law Firm Hlm 10 dari 12


Eksepsi dan Jawaban Tergugat
Perkara Perdata Nomor: 292/Pdt.G/2022/PN.Pbr

2. Menyatakan Sah dan mengikat:------------------------------------------------------------


a. Perjanjian Pembiayaan Multiguna Nomor 02.500.506.00.186163.5 tertanggal
22 Januari 2019 yang ditandatangani oleh Penggugat Rekonvensi/ Tergugat
Konvensi dan Tergugat Rekonvensi/ Penggugat Konvensi;-------------------------
b. Akta Jaminan Fidusia Nomor 27 yang dibuat dihadapan Notaris Sevenius
Alberi, S.H., pada tanggal 06 Februari 2019.
c. Sertifikat Jaminan Fidusia Nomor W4.00035379.AH.05.01 Tahun 2019
tertanggal 19 Februari 2019.

3. Menyatakan tindakan Tergugat Rekonvensi/ Penggugat Konvensi yang tidak


melakukan pembayaran angsuran sebagaimana schedule pembayaran dalam
Perjanjian Pembiayaan Nomor 02.500.506.00.186163.5 merupakan perbuatan
Wanprestasi;----------------------------------------------------------------------------------

4. Menyatakan sah dan berharga segala bentuk tindakan eksekusi yang akan
dilakukan oleh Penggugat Rekonvensi/ Tergugat Konvensi terhadap 1 (satu) Unit
Kendaraan Roda 4 No. Pol. BM 1469 BJ, Merk Daihatsu/Type All New Terios/
Model X M/T E4 1 TON MB, tahun 2019, Kondisi Baru, Warna Putih, No. Rangka:
MHKG8FA1JKK008197, Nomor Mesin: 2NRF800348, atas nama: Joko Lestiono
sebagaimana telah diatur dalam Perjanjian Pembiayaan Nomor
02.500.506.00.186163.5 serta Undang-Undang Nomor 42 tahun 1999 tentang
Jaminan Fidusia;------------------------------------------------------------------------------

5. Menghukum Tergugat Rekonvensi/ Penggugat konvensi untuk membayar


kerugian materil per tanggal 11 Januari 2023 sebesar Rp. 205.628.500 (Dua
ratus lima juta enam ratus dua puluh delapan ribu rupiah) dengan rincian
sebagai berikut :------------------------------------------------------------------------------

Saldo AR : Rp. 193.580.000 ,-


Saldo Denda : Rp. 11.748.500 ,-
Saldo LC : Rp. 300.000 ,-

Total : Rp. 205.628.500,-

D. DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI

1. Menghukum Penggugat untuk membayar segala biaya yang timbul akibat


Perkara baik dalam Konvensi maupun Rekonvensi.

Apabila Pengadilan Negeri Klas I A Pekanbaru Cq. Majelis Hakim yang memeriksa
perkara ini berpendapat lain, mohon diberikan putusan yang seadil-adilnya ( ex aequo
et bono) atau mohon untuk mengadili keadian dengan baik ( naar goed justitie recht
doen).--------------------------------------------------------------------------------------------------

Demikianlah Eksepsi dan Jawaban beserta Rekonvensi ini kami disampaikan, atas
perhatian dan perkenan Majelis Hakim Yang Terhormat, Kami ucapkan terimakasih.---- -

Padang, 12 Januari 2023


Hormat Kami
Kuasa Hukum Tergugat

Extra Law Firm Hlm 11 dari 12


Eksepsi dan Jawaban Tergugat
Perkara Perdata Nomor: 292/Pdt.G/2022/PN.Pbr

(M. RIDZKI FERNANDI, S.H. M.H.)

(KEVIN GAILOKA, S.H.)

(CHANDRA DWIPRATAMA, S.H.)

(BEBEN SAPUTRA, S.H., M.H.)

(DEFRI WAHYUDI, S.H.)

(MARULI FEBRIANTO PANJAITAN, S.H.)

Extra Law Firm Hlm 12 dari 12

Anda mungkin juga menyukai