Anda di halaman 1dari 37

TUGAS PENYELESAIAN PERSELISIHAN

HUBUNGAN INDUSTRIAL
Disusun Oleh :
-Nadesya Almananda 17.C1.0062
-Alifia Putri 19.C1.0145
-Nicholas Prastowo 21.C1.0002
-Feraldi Agustino 21.C1.0070
-Widya Indah 21.C1.0073
-Diva Diani A.M 21.C1.0122
Kasus : PUTUSAN Nomor : 136/Pdt.Sus-PHI/ 2019/PN.JKT.PST

Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang memeriksa dan mengadili perkara
perselisihan hubungan industrial dalam tingkat pertama, telah menjatuhkan Putusan sebagai berikut dalam
perkara antara:
RAMSES MARIHOT PAKPAHAN, Warga Negara Indonesia, bertempat tinggal di Pondok Pekayon Indah Jalan Pakis II
A Blok BB 47 No. 1 Bekasi Selatandalam hal ini diwakili oleh KuasanyaTony Aries SH., MH., dan Marudut AR Manik,
SH, MA, Para Advokat dan Konsultan Hukum pada Kantor Hukum “TONY ARIES & REKAN”, beralamat di Jalan
Pramuka Raya Kav. 50 No. 15, Jakarta Pusat, bertindak baik sendiri-sendiri maupun bersama-
sama berdasarkansuratkuasa khusustertanggal29 Maret 2019, selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT, melawan
PT. SUMBER MITRA JAYA, Perseroan, beralamat di Jalan Graha Irama lantai 4 Jalan HR. Rasuna Said Kav. 1-2 Blok
X-1 Kuningan Timur Setia Budi, Jakarta Selatan, diwakili oleh Sumitraselaku Wakil Direktur Utama PT. SUMBER
MITRA JAYA, dalam hal ini memberikan kuasa kepada Hasrul Benny Harahap, S.H.,M.HUM., Julisman, S.H.,M.H.,
Rachmad Gunawan Lubis, S.H. dan Reza Priyambodo, S.H., Kewarganegaraan Indonesia, Para Advokat dan
Konsultan Hukum pada Kantor Hukum “HASRUL BENNY HARAHAP & REKAN”, yangberalamat di Nuansa Comercial
Building Jalan TB. Simatupang Kav. 17, Jakarta Timur-13830 dan Jl. Sei Galang No. 5, Medan 20154, bertindak baik
secara bersama- sama maupunsendiri-sendiri berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal 26 April 2019
selanjutnya disebut sebagai TERGUGAT
Kasus : PUTUSAN Nomor : 136/Pdt.Sus-PHI/ 2019/PN.JKT.PST
a. Didalam Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang memeriksa dan mengadili perkara
perselisihan hubungan industrial dalam tingkat pertama memiliki bagian-bagian seperti:
- Kepala Putusan, dimana setiap Putusan harus memiliki kepala atau bagian atas putusan yang berbunyi seperti “Demi Keadilan
Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa”, yang mana kepala putusan ini memiliki kekuatan eksekutorial yang apabila tidak
dicantumkan maksud serta tujuan putusan tersebut tidak dilaksanakan dapat menyebabkan kebatilan.
- Identitas Para Pihak,biasanya memuat Pihak yang berperkara yaitu Ramses Marihot Pakpahan sebagai Penggugat melawan PT
Sumber Mitra Jaya sebagai Tergugat
- Pertimbangan Majelis didalam putusan yang merupakan pertimbangan hakim tentang duduk perkara dan juga pertimbangan
tentang hukum. Tentang Duduk Perkara dari Putusan Pengadilan tersebut, yang menimbang bahwa Penggugat dengan surat
gugatannya tertanggal 11 Maret 2019, yang telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Hubungan Industrial pada PN Jakarta
Pusat pada tanggal 9 April 2019 dengan nomor registrasi 136/Pdt.Sus-PHI/2019/PN.JKT.PST. Serta didalam Pokok Perkara
yang berdasarkan hal didalam duduk perkara Penggugat memohon kepada Pengadilan Hubungan Industrial pada PN Jakarta
Pusat c.q. tang mulia ketua dan juga anggota majelis hakim yang memeriksa dan juga mengadili perkara tersebut.
- Alasan Hukum, yang harus bersifat yuridis dan juga menjadi dasar putusan.
- Amar Putusan dan Biaya Perkara, dimana amar atau dictum putusan merupakan jawaban dari petitum gugatan. Yang dimana
hal ini berarti hakim wajib mengadili setiap bagian tuntutan. Sementara biaya perkara termasuk diantaranya biaya
kepentingan materai dan saksi. Biasanya biaya perkara dibebankan kepada pihak yang kalah.
- Waktu, Nama Hakim, Panitera dan keterangan lain, didalam putusan tersebut wajib memuat hari, tanggal, nama majelis serta
panitera.
b. Subjek hukum atau pihak yang berperkara/bersengketa di pengadilan

Putusan Nomor : 136/Pdt.Sus-PHI/2019/PN.JKT.PST yaitu Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat
yang memeriksa dan mengadili perkara perselisihan hubungan industrial dalam tingkat pertama, telah menjatuhkan
Putusan sebagai berikut dalam perkara antara:
RAMSES MARIHOT PAKPAHAN, Warga Negara Indonesia, bertempat tinggal di Pondok Pekayon Indah Jalan Pakis II A Blok BB 47 No.
1 Bekasi Selatandalam hal ini diwakili oleh KuasanyaTony Aries SH., MH., dan Marudut AR Manik, SH, MA, Para Advokat dan
Konsultan Hukum pada Kantor Hukum “TONY ARIES & REKAN”, beralamat di Jalan Pramuka Raya Kav. 50 No. 15, Jakarta Pusat,
bertindak baik sendiri-sendiri maupun bersama- sama berdasarkansuratkuasa khusustertanggal29 Maret 2019, selanjutnya disebut
sebagai PENGGUGAT, melawan
PT. SUMBER MITRA JAYA, Perseroan, beralamat di Jalan Graha Irama lantai 4 Jalan HR. Rasuna Said Kav. 1-2 Blok X-1 Kuningan
Timur Setia Budi, Jakarta Selatan, diwakili oleh Sumitraselaku Wakil Direktur Utama PT. SUMBER MITRA JAYA, dalam hal
ini memberikan kuasa kepada Hasrul Benny Harahap, S.H.,M.HUM., Julisman, S.H.,M.H., Rachmad Gunawan Lubis, S.H. dan Reza
Priyambodo, S.H., Kewarganegaraan Indonesia, Para Advokat dan Konsultan Hukum pada Kantor Hukum “HASRUL BENNY HARAHAP &
REKAN”, yangberalamat di Nuansa Comercial Building Jalan TB. Simatupang Kav. 17, Jakarta Timur-13830 dan Jl. Sei Galang No. 5,
Medan 20154, bertindak baik secara bersama- sama maupunsendiri-sendiri berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal 26 April
2019 selanjutnya disebut sebagai TERGUGAT
b. Subjek hukum atau pihak yang berperkara/bersengketa di pengadilan

Putusan Nomor : 136/Pdt.Sus-PHI/2019/PN.JKT.PST yaitu Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Jakarta
Pusat yang memeriksa dan mengadili perkara perselisihan hubungan industrial dalam tingkat pertama, telah menjatuhkan
Putusan sebagai berikut dalam perkara antara:
RAMSES MARIHOT PAKPAHAN, Warga Negara Indonesia, bertempat tinggal di Pondok Pekayon Indah Jalan Pakis II A Blok BB
47 No. 1 Bekasi Selatandalam hal ini diwakili oleh KuasanyaTony Aries SH., MH., dan Marudut AR Manik, SH, MA, Para
Advokat dan Konsultan Hukum pada Kantor Hukum “TONY ARIES & REKAN”, beralamat di Jalan Pramuka Raya Kav. 50 No.
15, Jakarta Pusat, bertindak baik sendiri-sendiri maupun bersama- sama berdasarkansuratkuasa khusustertanggal29
Maret 2019, selanjutnya disebut sebagai PENGGUGAT, melawan
PT. SUMBER MITRA JAYA, Perseroan, beralamat di Jalan Graha Irama lantai 4 Jalan HR. Rasuna Said Kav. 1-2
Blok X-1 Kuningan Timur Setia Budi, Jakarta Selatan, diwakili oleh Sumitraselaku Wakil Direktur Utama PT. SUMBER
MITRA JAYA, dalam hal ini memberikan kuasa kepada Hasrul Benny Harahap, S.H.,M.HUM., Julisman, S.H.,M.H., Rachmad
Gunawan Lubis,
S.H. dan Reza Priyambodo, S.H., Kewarganegaraan Indonesia, Para Advokat dan Konsultan Hukum pada Kantor
Hukum “HASRUL BENNY HARAHAP & REKAN”, yangberalamat di Nuansa Comercial Building Jalan TB. Simatupang Kav. 17,
Jakarta Timur-13830 dan Jl. Sei Galang No. 5, Medan 20154, bertindak baik secara bersama- sama
maupunsendiri-sendiri berdasarkan surat kuasa khusus tertanggal 26 April 2019 selanjutnya disebut sebagai TERGUGAT

c. Jenis perselisihan pada putusan No. 136/Pdt.sus-phi/2019/PN.JKT.PST adalah perselisihan hak . Bahwa Penggugat telah
bekerja sampai dengan tanggal 25 Mei 2018, namun upah pekerja hanya dibayar 1 (satu) bulan yaitu pada tanggal 4 Maret
2018 dan pekerja masih belum menerima upah yaitu pada bulan April dan bulan Mei 2018;
BIPARTIT
Guna memenuhi ketentuan pasal 3 ayat (1) Undang-undang nomor 2
tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial,
maka
Penggugat telah melakukan pertemuan bipartit dengan pihak Tergugat
sebanyak 1 (satu) kali yaitu bertempat di Kantor Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Jakarta Selatan namun tidak menemui hasil
TRIPARTIT
- Penggugat kemudian melanjutkan penyelesaian masalah ini melalui
jalur tripartit ke Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jakarta Selatan,
yang kemudian Mahkamah Agung Republik Indonesia melaksanakan
proses mediasi sesuai dengan ketentuan pasal 4 ayat (1) Undang- undang
nomor 2 tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan
Industrial di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jakarta Selatan.

meskipun dilakukan pertemuan secara tripartit di Dinas Tenaga Kerja


dan Transmigrasi Jakarta Selatan, Tergugat tetap tidak
memperlihatkan itikad baik di dalam menyelesaikan permasalahan
pembayaran upah Penggugat dan hak-hak Penggugat. Tergugat malah
mencari-cari alasan yang tidak masuk akal dengan menyatakan
Penggugat melakukan kesalahan berat
MEDIASI DAN SURAT ANJURAN
karena tidak ditemukannya penyelesaian pada pertemuan mediasi
tersebut, pihak Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jakarta Pusat
akhirnya mengeluarkan Surat Anjuran nomor 4961/-1.835.3 tanggal 15
Nopember 2018 (terlampir), yang isinya sebagai berikut :

MENGANJURKAN

I. Agar pihak pekerja dan pihak pengusaha mentaati dan melaksanakan isi
Perjanjian Kerja Waktu Tertentu yang telah ditandatangani dan
disepakati.
II. Agar PT Sumber Mitra Jaya membayarkan upah yang belum dibayarkan
sebanyak 2 bulan upah yaitu bulan April dan bulan Mei 2018.
II. Agar kedua belah pihak memberikan jawaban secara tertulis atas anjuran
tersebut di atas selambat-lambatnya dalam jangka waktu 10 (sepuluh) hari
kerja setelah menerima anjuran ini.
MENGADILI
DALAM POKOK
PERKARA
1.Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian;
2. Menyatakan “PUTUS” hubungan kerja antara Penggugat denganTergugat terhitung
sejak tanggal 4 Juli 2018;
3. Menghukum Tergugat untuk membayar kepada Penggugat berupa upah bulan April,
Mei, Juni dan Juli 2018 yang keseluruhan berjumlah Rp.48.000.000 (empat puluh
delapan juta rupiah);
4. Menolak gugatan Penggugat untuk selain dan selebihnya

DALAM REKONVENSI

Menolak gugatan Penggugat Rekonvensi/Tergugat Konvensi untuk seluruhnya;


TERIMA KASIH
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
PUTUSAN
Nomor : 136/Pdt.Sus-PHI/ 2019/PN.JKT.PST

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang


memeriksa dan mengadili perkara perselisihan hubungan industrial dalam tingkat
pertama, telah menjatuhkan Putusan sebagai berikut dalam perkara antara: RAMSES
MARIHOT PAKPAHAN, Warga Negara Indonesia, bertempat tinggal di
Pondok Pekayon Indah Jalan Pakis II A Blok BB 47 No. 1 Bekasi
Selatandalam hal ini diwakili oleh KuasanyaTony Aries SH., MH., dan
Marudut AR Manik, SH, MA, Para Advokat dan Konsultan Hukum
pada Kantor Hukum “TONY ARIES & REKAN”, beralamat di Jalan
Pramuka Raya Kav. 50 No. 15, Jakarta Pusat, bertindak baik sendiri-
sendiri maupun bersama- sama berdasarkansuratkuasa
khusustertanggal29 Maret 2019, selanjutnya disebut sebagai
---------------------------------------------------------------PENGGUGAT;

MELAWAN

PT. SUMBER MITRA JAYA, Perseroan, beralamat di Jalan Graha Irama lantai 4 Jalan HR.
Rasuna Said Kav. 1-2 Blok X-1 Kuningan Timur Setia Budi, Jakarta
Selatan, diwakili oleh Sumitraselaku Wakil Direktur Utama PT.
SUMBER MITRA JAYA, dalam hal ini memberikan kuasa kepada
Hasrul Benny Harahap, S.H.,M.HUM., Julisman, S.H.,M.H., Rachmad
Gunawan Lubis, S.H. dan Reza Priyambodo, S.H., Kewarganegaraan
Indonesia, Para Advokat dan Konsultan Hukum pada Kantor Hukum
“HASRUL BENNY HARAHAP & REKAN”, yangberalamat di
Nuansa Comercial Building Jalan TB. Simatupang Kav. 17, Jakarta
Timur-13830 dan Jl. Sei Galang No. 5, Medan 20154, bertindak baik
secara bersama-sama maupunsendiri-sendiri berdasarkan surat kuasa
khusus tertanggal 26 April 2019 selanjutnya disebut sebagai
TERGUGAT;
Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tersebut; Setelah
membaca surat-surat dalam perkara ini;
Setelah mendengar keterangan dari kedua belah pihak ;
Setelah melihat bukti-bukti yang diajukan oleh para pihak dalam persidangan;

Hal 1 dari hal 27 PUT.Nomor 136/Pdt.Sus-PHI/2019/PN.JKT.PST.

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
TENTANG DUDUK PERKARA
Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat gugatannya tertanggal 11 Maret
2019,yang telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan
Negeri Jakarta Pusat pada tanggal 9 April 2019 dengan nomor registrasi:
136/Pdt.Sus-PHI/2019/PN.JKT.PST,telah mengajukan hal-hal sebagai berikut:
1.. Bahwa Penggugat adalah pekerja Tergugat berdasarkan Perjanjian Kerja Waktu
Tertentu berdasarkan Perjanjian Kerja Tanggal 3 Maret 2018 dengan masa periode kerja
dan jabatan dalam Tergugat adalah sebagai berikut : tanggal 3 Maret 2018 sampai dengan
2 Maret 2019 dengan jabatan General Superintenden.
Bahwa selama Penggugat bekerja penerimaan upah yakni sebesar Rp.

2.. 12.000.000,- (dua belas juta rupiah)/bulan dari Tergugat;


Bahwa Penggugat telah bekerja sampai dengan tanggal 25 Mei 2018, namun upah

3.. pekerja hanya dibayar 1 (satu) bulan yaitu pada tanggal 4 Maret 2018 dan pekerja masih
belum menerima upah yaitu pada bulan April dan bulan Mei 2018; Bahwa Penggugat
selama 2 (dua) bulan tidak dibayar upahnya oleh Tergugat dan Penggugat tidak

4.. mempunyai biaya hidup untuk bekerja di Jakarta maka Penggugat memutuskan tidak
melanjutkan bekerja lagi pada tanggal 25 Mei 2018;
Bahwa tuntutan pekerja atas upah 2 (dua) bulan yang belum dibayarkan oleh perusahaan
yaitu bulan April 2018 dan bulan Mei 2018, karena pekerja bekerja sudah 3 (tiga) bulan

5.. namun upah baru dibayarkan 1 bulan.


Bahwa guna memenuhi ketentuan pasal 3 ayat (1) Undang-undang nomor 2 tahun 2004
tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial, maka Penggugat telah melakukan

6.. pertemuan bipartit dengan pihak Tergugat sebanyak


1 (satu) kali yaitu bertempat di Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jakarta
Selatan namun tidak menemui hasil;
Bahwa Penggugat kemudian melanjutkan penyelesaian masalah ini melalui jalur tripartit
ke Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jakarta Selatan, yang kemudian melaksanakan

7.. proses mediasi sesuai dengan ketentuan pasal 4 ayat (1) Undang- undang nomor 2 tahun
2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial di Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Jakarta Selatan;
Bahwa meskipun dilakukan pertemuan secara tripartit di Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Jakarta Selatan, Tergugat tetap tidak memperlihatkan itikad baik di dalam

8.. menyelesaikan permasalahan pembayaran upah Penggugat dan hak-hak

Hal 2 dari hal 27 PUT.Nomor 136/Pdt.Sus-PHI/2019/PN.JKT.PST.

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
9.. Penggugat.
menyatakanTergugat
Penggugatmalah mencari-cari
melakukan alasan
kesalahan yang tidak masuk akal dengan
berat;
Bahwa karena tidak ditemukannya penyelesaian pada pertemuan mediasi tersebut, pihak
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jakarta Pusat akhirnya mengeluarkan Surat
Anjuran nomor 4961/-1.835.3 tanggal 15 Nopember 2018 (terlampir), yang isinya
sebagai berikut :
Menganjurkan
II Agar pihak pekerja dan pihak pengusaha mentaati dan melaksanakan isi
..
Perjanjian Kerja Waktu Tertentu yang telah ditandatangani dan disepakati.
Agar PT Sumber Mitra Jaya membayarkan upah yang belum dibayarkan
III
sebanyak 2 bulan upah yaitu bulan April dan bulan Mei 2018.
Agar kedua belah pihak memberikan jawaban secara tertulis atas anjuran
I..
tersebut di atas selambat-lambatnya dalam jangka waktu 10 (sepuluh)
hari kerja setelah menerima anjuran ini.
IIII

II..
10.
10 . Bahwa sampai dengan saat gugatan a quo diajukan Tergugat tidak mempunyai itikad
baik dalam menyelesaikan perselisihan hubungan industrial ini sehingga kehidupan
keluarga Penggugat terkatung-katung dan tidak ada keputusan yang jelas sehingga
tindakan Tergugat sebagai perusahaan sangat menzholimi dan semena-mena terhadap
Penggugat sebagai orang kecil;
11.
11 . Bahwa dengan demikian, maka Penggugat merasa berhak untuk memperjuangkan dan
mendapatkan hak-hak Penggugat yaitu mendapatkan upah 2 (dua) bulan yang belum
dibayarkan oleh Tergugat yaitu upah bulan April 2018 dan bulan Mei 2018 karena
pekerja bekerja sudah 3 bulan namun upah baru dibayarkan 1 bulan adalah hak
Penggugat menuntut upah sebagaimana yang diatur Pasal 25 Peraturan Pemerintah RI
No. 78 Tahun 2015 Tentang Pengupahan;
Bahwa dengan adanya hak-hak yang belum dibayarkan oleh Tergugat Tanpa adanya
12.
12 . alasan hukum yang Jelas, serta masih adanya tunggakan upah yang belum dibayarkan
hingga saat ini yaitu upah bulan April 2018 dan bulan Mei 2018,
2018, untuk itulah
maka menurut perhitungan Penggugat, nilai yang wajib dibayarkan oleh Tergugat secara
keseluruhan adalah :
• Upah 2 bulan
2 X Rp. 12.000.000,- : Rp. 24.000.000,-
• Uang Kas Bon bulan Maret 2018 : Rp. 8.498.000,-
• Sisa Upah 9 bulan
9 X Rp. 12.000.000,- : Rp 108.000.000,-
• Jumlah Total Pesangon : Rp. 140.498.000,-

Hal 3 dari hal 27 PUT.Nomor 136/Pdt.Sus-PHI/2019/PN.JKT.PST.

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
13.
13 . (seratus empat puluh tujuh juta empat ratus sembilan delapan ribu
rupiah)
Bahwa Penggugat merasa sudah sepantasnya memperjuangkan untuk
memperoleh Perlindungan Hukum melalui Pengadilan Hubungan Industrial
sebagai wadah tertinggi yang dapat membela aspirasi Penggugat sebagai
karyawan kecil yang telah didzolimi oleh Pengusaha Modal Besar dan/atau
14.
14 . Tergugat;
Bahwa untuk mencegah agar gugatan ini tidak sia-sia dan ilusioner belaka, maka
Penggugat memohon agar Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri
Jakarta Pusat untuk meletakkan sita jaminan (conservatoir beslag)
beslag) terhadap harta
benda milik Tergugat baik berupa barang-barang bergerak maupun tidak bergerak dalam
bentuk apapun, sebagaimana akan diperinci dalam permohonan terpisah;
Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Penggugat memohon kepada
Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat c.q. yang Mulia
Ketua dan Anggota Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini kiranya
berkenan untuk menjatuhkan putusan dalam perkara ini yang amarnya : Dalam Pokok
Perkara
1.. Menerima dan mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya.
2. Menghukum Tergugat untuk membayar hak-hak Penggugat sebesar Rp.
.
140.498.000,- (seratus empat puluh tujuh juta empat ratus sembilan
delapan ribu rupiah),
rupiah), selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari setelah putusan ini
dibacakan.
Menyatakan sita jaminan (conservatoir beslag)
beslag) yang telah diletakkan dalam perkara ini
3..
sah dan berharga.
Menghukum Tergugat untuk membayar denda keterlambatan atau uang paksa
4..
(dwangsom)
dwangsom) sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) per hari keterlambatan apabila
Tergugat tidak mau atau lalai melaksanakan isi putusan ini, sampai hak- hak Penggugat
dibayar lunas oleh Tergugat.
Menyatakan putusan ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu meskipun ada verset, kasasi
5..
atau upaya hukum lainnya dari Tergugat (uitvoerbaar bij voorraad).
voorraad).
Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara.

6..

Atau

Hal 4 dari hal 27 PUT.Nomor 136/Pdt.Sus-PHI/2019/PN.JKT.PST.

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Apabila Pengadilan
Yang Mulia Ketua Hubungan Industrial
dan Anggota MajelispadaHakim
Pengadilan
yang Negeri Jakarta
memeriksa Pusat
dan c.q.
mengadili
perkara ini berpendapat lain, maka Penggugat memohon putusan yang seadil-adilnya (ex
aequo et bono).
bono).
Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditetapkan Penggugat dan Tergugat
telah hadir masing-masing diwakili kuasanya sebagaimana tersebut diatas;
Menimbang, bahwa Majelis Hakim telah berusaha untuk mendamaikan kedua belah
pihak yang berperkara sesuai dengan ketentuan Pasal 130 HIR akan tetapi tidak berhasil,
selanjutnya pemeriksaan perkara dilanjutkan dengan membacakan surat gugatan Penggugat,
dan atas gugatan tersebut Penggugat menyatakan tetap pada gugatannya;
Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut diatas, Tergugat telah mengajukan
Jawabanpada tanggal 6 Mei 2019:

DALAM KONPENSI

A. DALAM EKSEPSI
1. EXCEPTIO NON ADIMPLETI CONTRACTUS PENGGUGAT
BELUM MENYELESAIKAN KEWAJIBANNYA

Bahwa Penggugat dalam Posita Gugatannya hal. 1 point 1 mendalilkan sebagai berikut:
Bahwa Penggugat adalah pekerja Tergugat berdasarkan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu
berdasarkan Perjanjian Kerja tanggal 3 Maret 2018 dengan masa periode kerja dan
jabatan dalam Tergugat adalah sebagai berikut : tanggal 3 Maret 2018 sampai dengan 2
Maret 2019 dengan jabatan General Superintenden.

Dalil Penggugat tersebut di atas menunjukan bahwa antara Penggugat dengan Tergugat
mempunyai Hubungan Kerja dan hubungan tersebut diakui dan dibenarkan oleh
Penggugat, dimana Tergugat sebagai Perusahaan dan Penggugat sebagai Karyawan atau
Pekerja;

Perjanjian Kerja tanggal 3 Maret 2018 antara Tergugat dengan Penggugat merupakan
suatu hubungan hukum antara Penggugat dengan Tergugat yang dengan sengaja
mengikatkan diri atau saling mengikatkan diri;

Perjanjian Kerja tanggal 3 Maret 2018 antara Tergugat dengan Penggugat tersebut
dibuat secara sah sebagaimana yang ditentukan dalam Pasal 52

Hal 5 dari hal 27 PUT.Nomor 136/Pdt.Sus-PHI/2019/PN.JKT.PST.

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, oleh karena perjanjian
tersebut sah, maka menurut Pasal 1338 KUHPerdata bahwa semua perjanjian yang
dibuat secara sah berkekuatan sama dengan undang-undang bagi kedua belah pihak;
Bahwa Penggugat dalam Posita Gugatannya hal.1 Point 4mendalilkan sebagai berikut:
Bahwa Penggugat selama 2 (dua) bulan tidak dibayar upahnya oleh Tergugat dan
Penggugat tidak mempunyai biaya hidup untuk bekerja di Jakarta maka Penggugat
memutuskan tidak melanjutkan bekerja lagi pada tanggal 25 Mei 2018;
Bahwa berdasarkan Surat Anjuran Suku Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota
Administrasi Jakarta Selatan Nomor 4961/-1.835.3 tertanggal 15 Nopember 2018 pada
Huruf C. Pendapat dan Pertimbangan Hukum Mediator Hubungan Industrial hal.2 Point
2 menyebutkan:
2. Bahwa permasalahan berawal karena pekerja memutuskan untuk tidak melanjutkan
bekerja lagi pada perusahaan sejak tanggal 25 Mei 2018 (memutuskan kontrak
kerjanya dengan perusahaan) sedangkan pihak pengusaha telah memanggil pekerja
sebanyak 3 (tiga) kali melalui email untuk mempertanggung jawabkan kerjaannya;
Bahwa berdasarkan fakta hukum di atas, Penggugat tidak melanjutkan bekerja lagi pada
perusahaan sejak tanggal 25 Mei 2018, dimana hal ini sangat merugikan Tergugat
karena perbuatan Penggugat tersebut menimbulkan permasalahan dalam progres proyek
di lapangan, serta melihat pada ketentuan Pasal 62 Undang-Undang Nomor 13 Tahun
2013 tentang Ketenagakerjaan yang berbunyi:
Apabila salah satu pihak mengakhiri hubungan kerja sebelum berakhirnya jangka waktu
yang ditetapkan dalam perjanjian kerja waktu tertentu, atau berakhirnya hubungan kerja
bukan karena ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 61 ayat (1), pihak yang
mengakhiri hubungan kerja diwajibkan membayar ganti rugi kepada pihak lainnya
sebesar upah pekerja/buruh sampai batas waktu berakhirnya jangka waktu perjanjian
kerja;
Serta Point16.1.c Perjanjian Kerja tanggal 3 Maret 2018 antara Tergugat dengan
Penggugat yang berbunyi:
c. Jika Karyawan dengan sengaja terlambat masuk kerja, alpha dan tidak menghiraukan
instruksi atasan, dan melakukan tindakan-tindakan yang

Hal 6 dari hal 27 PUT.Nomor 136/Pdt.Sus-PHI/2019/PN.JKT.PST.

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
memaksa perusahaan memutuskan hubungan kerja, maka karyawan diwajibkan
membayar gaji kotor sebesar sisa kontrak kerja;
Bahwa berdasarkan uraian di atas, Penggugat yang telah memutuskan untuk tidak
melanjutkan lagi bekerja pada perusahaan Tergugat sejak tanggal 25 Mei 2018 memiliki
kewajiban untuk membayar ganti rugi terlebih dahulu kepada Tergugat sebesar gaji
kotor sisa kontrak terhitung sejak tanggal 25 Mei 2018, serta berdasarkan asas hukum
“seseorang tidak berhak menggugat apabila dia sendiri tidak memenuhi apa yang
menjadi kewajibannya dalam perjanjian”, maka oleh karenanya sangat berdasar hukum
Gugatan Penggugat mengandung cacat Non Adimpleti Contractus, karenanya
Gugatan Penggugat harus dinyatakan ditolak atau setidak-tidaknya tidak dapat diterima
(Niet Onvanklijke Verklaard);
2. EKSEPSI OBSCUUR LIBEL
a. GUGATAN PENGGUGAT TENTANG HAK-HAK PENGGUGAT TIDAK JELAS,
KABUR DAN TIDAK BERDASAR HUKUM

Bahwa Penggugat dalam Posita Gugatannya hal.3 Point 11mendalilkan sebagai berikut:
Bahwa dengan demikian, maka Penggugat merasa berhak untuk memperjuangkan dan
mendapatkan hak-hak Penggugat yaitu mendapatkan upah 2 (dua) bulan yang belum
dibayarkan oleh Tergugat yaitu upah bulan April 2018 dan bulan Mei 2018 karena
pekerja bekerja sudah 3 bulan namun upah baru dibayarkan 1 bulan adalah hak
Penggugat menuntut upah sebagaimana yang diatur Pasal 25 Peraturan Pemerintah RI
No. 78 Tahun 2015 Tentang Pengupahan;

Bahwa kemudian mencermati Gugatan Penggugat hal.1 Point 2, Penggugat mendalilkan


menerima upah sebesar Rp. 12.000.000,- (dua belas juta rupiah)/bulan dari Tergugat
namun ternyata dalam Petitum Gugatannya Point 2, Penggugat meminta:
2. Menghukum Tergugat untuk membayar hak-hak Penggugat sebesar Rp.
140.498.000,- (seratus empat puluh juta empat ratus Sembilan puluh delapan ribu
rupiah), selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari setelah putusan ini dibacakan.

Bahwa upah yang diterima Penggugat berdasarkan Perjanjian Kerja tanggal 3 Maret
2018 antara Tergugat dengan Penggugat adalah benar sebesar Rp.

Hal 7 dari hal 27 PUT.Nomor 136/Pdt.Sus-PHI/2019/PN.JKT.PST.

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
12.000.000,- (dua belas juta rupiah)/bulan namun Penggugat tidak menjelaskan dasar
hukum selisih dari upah 2 (dua) bulan yang Penggugat belum terima yakni sebesar
Rp. 24.000.000,- (dua puluh empat juta rupiah) dengan Petitum Gugatan Penggugat
yang membesar menjadi Rp. 140.498.000,- (seratus empat puluh juta empat ratus
Sembilan puluh delapan ribu rupiah);
Bahwa apabila meneliti dalil Posita Gugatan Penggugat hal.3 Point 12, Penggugat telah
merinci nilai yang wajib dibayarkan oleh Tergugat secara keseluruhan hingga mencapai
total nilai sebesar Rp. 140.498.000,- (seratus empat puluh juta empat ratus Sembilan
puluh delapan ribu rupiah)namun Penggugat tidak ada menjelaskan dasar hukum
(Rechtelijke Grond) apapun dari rincian yang Penggugat dalilkan tersebut sehingga
sangat berdasar hukum dalil tersebut adalah dalilyang mengada-ada atau tidak jelas,
serta tidak berdasar hukum;
b. GUGATAN PENGGUGAT TIDAK MENGURAIKAN
ALASAN TUNTUTANMENJADIKAN GUGATAN TIDAK JELAS DAN KABUR
Bahwa Penggugat dalam Petitum Gugatannya hal.4 Point 4 dan 5 menyebutkan sebagai
berikut:
4. Menghukum Tergugat untuk membayar denda keterlambatan atau uang paksa
(dwangsom) sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) per hari keterlambatan
apabila Tergugat tidak mau atau lalai melaksanakan isi putusan ini, sampai hak-hak
Penggugat dibayar lunas oleh Tergugat.
5. Menyatakan putusan ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu meskipun ada verset,
kasasi atau upaya hukum lainnya dari Tergugat (uitvoerbaar bij voorraad).

Bahwa setelah Tergugat membaca dan mencermati dalil-dalil Posita Gugatan Penggugat,
Tergugat tidak menemukan dalil Posita yang mendasari atau menjelaskan mengenai
tuntutan Penggugat dalam Petitum Gugatan Penggugat Point 4 tersebut;

Bahwa sebuah tuntutan yang muncul dalam surat gugatan namun tanpa didahului
adanya penjelasan dan pembahasan mengenai dasar serta alasan yang menjadi alas hak
timbulnya tuntutan tersebut, maka memberatkan dan membingungkan Tergugat untuk
membantah tuntutan tersebut karena tidak adanya dasar dan alasan yang dapat menjadi
dasar bagi Tergugat untuk membantahnya;

Hal 8 dari hal 27 PUT.Nomor 136/Pdt.Sus-PHI/2019/PN.JKT.PST.

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa berdasarkan Yurisprudensi Putusan Mahkamah Agung No. 720 K/Pdt/1997
tanggal 9 Maret 1999 yang berbunyi:
Adanya suatu Petitum dalam Gugatan haruslah didukung adanya Posita yang berkaitan
dan menjadi dasar timbulnya Petitum itu dalam Gugatan. Sehingga oleh karenanya,
tidak adanya Posita tentang apa yang menjadi dasar timbulnya Petitum itu dalam Surat
Gugatan Para Penggugat, menjadikan Surat Gugatan itu kabur dan tidak jelas
(obscuur libel)
Bahwa oleh karena itu, Tergugat memohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan
mengadili perkara aquo untuk menyatakan Gugatan Penggugat tidak jelas, kabur dan
tidak berdasar hukum karena secara prinsipil dan substansial Posita Gugatan dengan
Petitum Gugatan tidak sejalan bahkan bertentangan atau setidak-tidaknya Majelis Hakim
menyatakan Gugatan Penggugat harus dinyatakan ditolak atau setidak-tidaknya tidak
dapat diterima (Niet Onvanklijke Verklaard);
Bahwa apabila Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini tidak sependapat
dengan eksepsi yang telah Kami uraikankan di atas, maka dengan ini Tergugatakan
menyampaikan bantahan terhadap pokok perkara berikut ini ;

B. DALAM POKOK PERKARA

Bahwa hal-hal yang telah dikemukakan Dalam Eksepsi di atas secara mutatis mutandis mohon
untuk tetap diberlakukan dan dianggap tercantum Dalam Pokok Perkara ini, sehingga tidak
perlu diulang kembali;
Bahwa Tergugat dengan tegas menolak seluruh dalil-dalil Gugatan yang diajukan oleh
Penggugat, kecuali terhadap hal-hal yang diakui dengan tegas kebenarannya dalam dalil-dalil
Jawaban Tergugat berikut ini;
1. Bahwa Tergugat membantah dalil Penggugat pada hal.2 Point 8 karena sampai dengan
Penggugat memutuskan tidak melanjutkan bekerja pada tanggal 25 Mei 2018, Tergugat
telah dengan cakap memanggil Penggugat untuk datang ke kantor Tergugat untuk
menyelesaikan permasalahan yang ditimbulkan oleh Tergugat;
2. Bahwa Tergugat telah mengirimkan surat melalui email kepada Penggugat sejak
Penggugat tidak masuk bekerja di tempat Tergugat tanggal 25 Mei 2018 sebagaimana
tertuang dalam Surat Nomor 020/SMJ/HR-HO/V/2018 tertanggal 30 Mei 2018 Perihal
Surat Panggilan I dimana Penggugat tidak menanggapinya dan kemudian Tergugat
kembali mengirimkan Surat Nomor 021/SMJ/HR-

Hal 9 dari hal 27 PUT.Nomor 136/Pdt.Sus-PHI/2019/PN.JKT.PST.

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
HO/VI/2018 tanggal 05 Juni 2018 Perihal Surat Panggilan II namun Penggugat tetap
tidak menanggapinya dan kemudian Tergugat kembali mengirimkan Surat Nomor
048/SMJ/HR-HO/VII/2018 tanggal 04 Juli 2018 Perihal Surat Panggilan III dan tetap
tidak mendapat tanggapan dari Penggugat;
3. Bahwa berdasarkan Surat Panggilan I & II tersebut, Tergugat turut menyampaikan
dalam suratnya meminta tanggung jawab Penggugat dalam hal coredrill (tanggung
jawab pekerjaan Penggugat) dimana Penggugat tidak mengajukan pembelian hotmix
penutup core oleh karenanya Tergugat mengangap sudah tidak ada lagi itikad baik dari
Penggugat;
4. Bahwa Tergugat membantah dalil Penggugat pada hal.3 Point 10 yang menyebutkan
Tergugat tidak mempunyai itikad baik padahal telah nyata Tergugat telah beritikad baik
dengan tetap memanggil Penggugat untuk datang ke kantor Penggugat untuk dapat
menyelesaikan permasalahan yang timbul antara Penggugat dengan Tergugat yang
disebabkan oleh sikap Penggugat yang tidak kompeten dalam bekerja;
5. Bahwa hal tersebut dapat Tergugat ketahui berdasarkan Surat Somasi 1 & 2 tertanggal 4
Juni 2018 yang disampaikan oleh Kuasa Penggugat berdasar Surat Kuasa tertanggal 26
Mei 2018 yang mana pada fakta hukum di atas Penggugat mulai memutuskan untuk
tidak kembali bekerja sejak tanggal 25 Mei 2018 hal ini menimbulkan pandangan bahwa
Penggugat yang tidak beritikad baik untuk menyelesaikan permasalahan yang Penggugat
tinggalkan di Perusahaan Tergugat;
6. Bahwa Tergugat menolak dengan tegas dalil Penggugat pada hal.3 Point 12 yang
merinci nilai yang wajib dibayarkan oleh Tergugat kepada Penggugat dimana dalam
rinciannya tersebut Penggugat memasukan uang kas bon bulan Maret 2018 sebesar Rp.
8.498.000,- serta sisa upah 9 bulan Penggugat sebesar Rp. 108.000.000,-;
7. Bahwa terkait dengan kas bon bulan Maret 2018 yang Penggugat sebutkan tersebut
adalah permulaan permasalahan pertanggung jawaban Penggugat terhadap Tergugat
dimana Penggugat tidak dapat mempertanggung jawabkan nilai kas bon tersebut kepada
Tergugat;
8. Bahwa sikap Penggugat yang tidak dapat mempertanggung jawabkan pekerjaannya
tersebut telah terjadi sejak Penggugat mulai bekerja di kantor Tergugat hal ini yang
menyebabkan Tergugat terlihat tidak membayarkan upah Penggugat padahal Tergugat
akan membayarkan upah Penggugat yang memang menjadi hak Penggugat setelah
Penggugat menjelaskan dan mempertanggung jawabkan pekerjaan-pekerjaan yang
memang menjadi
Hal 10 dari hal 27 PUT.Nomor 136/Pdt.Sus-PHI/2019/PN.JKT.PST.

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
tanggung jawab Penggugat tersebut kepada Tergugat namun Tergugat selalu mengelak
dan menghindar saat Tergugat meminta penjelasan dan pertanggung jawaban
Penggugat;
9. Bahwa terkait dengan sisa upah 9 bulan Penggugat apabila melihat ketentuan Pasal 62
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2013 tentang Ketenagakerjaanyang menyebutkan:
Apabila salah satu pihak mengakhiri hubungan kerja sebelum berakhirnya jangka waktu
yang ditetapkan dalam perjanjian kerja waktu tertentu, atau berakhirnya hubungan kerja
bukan karena ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 61 ayat (1), pihak yang
mengakhiri hubungan kerja diwajibkan membayar ganti rugi kepada pihak lainnya
sebesar upah pekerja/buruh sampai batas waktu berakhirnya jangka waktu perjanjia
kerja
Melihat pula ketentuan dalamPoint 16.1.c Perjanjian Kerja tanggal 3 Maret 2018 antara
Tergugat dengan Penggugat yang menyebutkan:
c. Jika Karyawan dengan sengaja terlambat masuk kerja, alpha dan tidak menghiraukan
instruksi atasan, dan melakukan tindakan-tindakan yang memaksa perusahaan
memutuskan hubungan kerja, maka karyawan diwajibkan membayar gaji kotor
sebesar sisa kontrak kerja;
Serta berdasarkan Surat Anjuran Suku Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota
Administrasi Jakarta Selatan Nomor 4961/-1.835.3 tertanggal 15 Nopember 2018 pada
Huruf C. Pendapat dan Pertimbangan Hukum Mediator Hubungan Industrial hal.2 Point
2 yang menyebutkan:
2. Bahwa permasalahan berawal karena pekerja memutuskan untuk tidak melanjutkan
bekerja lagi pada perusahaan sejak tanggal 25 Mei 2018 (memutuskan kontrak
kerjanya dengan perusahaan) sedangkan pihak pengusaha telah memanggil pekerja
sebanyak 3 (tiga) kali melalui email untuk mempertanggung jawabkan kerjaannya;
Oleh karenanya fakta hukum yang terjadi adalah Penggugat yang telah memutuskan
untuk tidak melanjutkan bekerja lagi pada perusahaan Tergugat sehingga yang berhak
dihukum untuk membayar denda sebesar gaji kotor sisa kontrak adalah Penggugat itu
sendiri serta Tergugat berhak untuk mendapatkan pembayaran denda sebesar gaji kotor
sisa kontrak Penggugat tersebut;
10. Bahwa oleh karena Penggugat tidak dapat membuktikan dalil-dalil Gugatannya serta
Gugatan Penggugat tersebut sangat tidak berdasar hukum, maka permintaan Penggugat
untuk menghukum Tergugat membayar hak Penggugat sebesar Rp. 140.498.000,-
(seratus empat puluh juta empat ratus Sembilan puluh delapan ribu rupiah) dalam
perkara aquo haruslah ditolak;
Hal 11 dari hal 27 PUT.Nomor 136/Pdt.Sus-PHI/2019/PN.JKT.PST.

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
11. Bahwa mengenai permohonan Penggugat untuk meletakan sita jaminan (conservatoir
beslag) terhadap harta benda milik Tergugat haruslah ditolak dan dikesampingkan,
dimana permohonan sita jaminan hanya dapat dilakukan setelah memenuhi alasan-
alasan yang menjadi persyaratan sebagaimana diatur dalam Pasal 227 ayat (1) HIR
yaitu:
a. Ada persangkaan yang beralasan;
b. Tergugat akan menggelapkan barang-barangnya;
c. Dengan maksud untuk menjauhkan barang-barang itu dari kepentingan
Penggugat;
d. Sebelum putusan berkekuatan hukum tetap.
12. Bahwa berdasarkan Pasal 227 HIR tersebut, Penggugat harus dapat membuktikan
terlebih dahulu adanya alasan-alasan tersebut di atas sebelum mengajukan permohonan
sita jaminan dan faktanya Penggugat tidak ada menguraikan alasan-alasan pengajuan
sita jaminan tersebut, oleh karenanya juga harus ditolak;
13. Bahwa tuntutan membayar denda keterlambatan atau uang paksa (dwangsom) tidak
diuraikan oleh Penggugat dalam menjelaskan alasan-alasannya dimana tuntutan denda
keterlambatan atau uang paksa tidak berlaku terhadap tuntutan yang bentuk eksekusi
putusannya berupa pembayaran sejumlah uang sedangkan ternyata Penggugat dalam
Gugatannya jelas dan nyata menuntut agar Tergugat membayarkan sejumlah uang, maka
Penggugat tidak dapat meminta tuntutan uang paksa dalam Gugatannya, oleh karenanya
tuntutan membayar denda keterlambatan atau uang paksa yang diajukan Penggugat
adalah tidak beralasan dan tidak berdasarkan hukum sehingga sudah selayaknya untuk
ditolak;
14. Bahwa oleh karena Gugatan yang diajukan Penggugat tersebut sangat tidak berdasar
hukum, maka putusan serta merta (uitvoerbaar bij voorraad) yang dimintakan oleh
Penggugat dalam perkara aquo juga harus ditolak;
15. Bahwa oleh karena Penggugat tidak dapat membuktikan dalil-dalil Gugatannya, maka
Penggugat selaku pihak yang dikalahkan dalam perkara aquo pantas dihukum untuk
membayar segala biaya yang timbul dalam perkara ini;
Bahwa berdasarkan uraian-uraian juridis tersebut diatas, oleh karenanya sangat berdasar
hukum kiranya Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk menolak
seluruh gugatan Penggugat atau setidak-tidaknya menyatakan tidak dapat diterima (Niet
Onvankelijke Verklaard);

DALAM REKONPENSI

Hal 12 dari hal 27 PUT.Nomor 136/Pdt.Sus-PHI/2019/PN.JKT.PST.

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik
Indonesia
Bahwa Tergugat dalam Konpensi dalam Gugatan Rekonpensi ini disebut juga Penggugat
dalam Rekonpensi disingkat Penggugat d.R dengan ini mengajukan gugat balik (Rekonpensi)
terhadap Penggugat dalam Konpensi yang dalam Rekonpensi ini disebut Tergugat dalam
Rekonpensi disingkat Tergugat d.R;

Bahwa terhadap hal-hal yang dikemukakan dalam bagian konpensi, secara mutatis mutandis
mohon untuk tetap diberlakukan dan dianggap tercantum Rekonpensi ini, sehingga tidak perlu
diulang kembali;
Bahwa sebagaimana yang telah Penggugat d.R sampaikan pada bagian Konpensi di atas
bahwasanya antara Penggugat d.R dengan Tergugat d.R mempunyai Hubungan Kerja dan
hubungan tersebut diakui dan dibenarkan oleh Tergugat d.R, dimana Penggugat d.R sebagai
Perusahaan dan Tergugat d.R sebagai Karyawan atau Pekerja;

Bahwa hubungan kerja tersebut didasari dari Perjanjian Kerja tanggal 3 Maret 2018 antara
Penggugat d.R dengan Tergugat d.R serta merupakan suatu hubungan hukum antara
Penggugat d.R dengan Tergugat d.R yang dengan sengaja mengikatkan diri atau saling
mengikatkan diri;
Bahwa Perjanjian Kerja tanggal 3 Maret 2018 antara Penggugat d.R dengan Tergugat
d.R tersebut dibuat secara sah sebagaimana yang ditentukan dalam Pasal 52 Undang-undang
Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, oleh karena perjanjian tersebut sah, maka
menurut Pasal 1338 KUHPerdata bahwa semua perjanjian yang dibuat secara sah berkekuatan
sama dengan undang-undang bagi kedua belah pihak;

Bahwa berdasarkan Perjanjian Kerja tanggal 3 Maret 2018 antara Penggugat d.R dengan
Tergugat d.R tersebut disebutkan Tergugat d.R berhak atas upah atau gaji kotor perbulan
sebesar Rp. 12.000.000,- (dua belas juta rupiah);

Bahwa kemudian ternyata Tergugat d.R telah memutuskan untuk tidak melanjutkan bekerja
lagi pada perusahaan Penggugat d.R dengan alasan sebagaimana Tergugat
d.R sampaikan dalam Gugatan aquo yaitu karena perusahaan menahan upah Tergugat d.R
yang mana Tergugat d,R ketahui adalah karena Penggugat d.R meminta pertanggung jawaban
pekerjaan Tergugat d.R namun Tergugat d.R tidak mampu mempertanggung jawabkannya;

Hal 13 dari hal 27 PUT.Nomor 136/Pdt.Sus-PHI/2019/PN.JKT.PST.

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 Halaman


Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Bahwa sikap Tergugat d.R yang tidak dapat mempertanggung jawabkan pekerjaannya tersebut
telah terjadi sejak Tergugat d.R mulai bekerja di kantor Penggugat d.R hal ini yang
menyebabkan Penggugat d.R terlihat tidak membayarkan upah Tergugat d.R padahal
Penggugat d.R akan membayarkan upah Penggugat yang memang menjadi hak Penggugat
setelah Tergugat d.R menjelaskan dan mempertanggung jawabkan pekerjaan-pekerjaan yang
memang menjadi tanggung jawab Tergugat d.R tersebut kepada Penggugat d.R namun
ternyata Tergugat d.R selalu mengelak dan menghindar saat Penggugat d.R meminta
penjelasan dan pertanggung jawaban Tergugat d.R;
Bahwa berdasarkan Surat Anjuran Suku Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota
Administrasi Jakarta Selatan Nomor 4961/-1.835.3 tertanggal 15 Nopember 2018 pada Huruf
C. Pendapat dan Pertimbangan Hukum Mediator Hubungan Industrial hal.2 Point 2
menyebutkan:
2. Bahwa permasalahan berawal karena pekerja memutuskan untuk tidak melanjutkan
bekerja lagi pada perusahaan sejak tanggal 25 Mei 2018 (memutuskan kontrak kerjanya
dengan perusahaan) sedangkan pihak pengusaha telah memanggil pekerja sebanyak 3 (tiga)
kali melalui email untuk mempertanggung jawabkan kerjaannya;

Bahwa kemudian Penggugat d.R telah mengirimkan surat melalui email kepada Tergugat d.R
sejak Tergugat d.R tidak masuk bekerja di tempat Penggugat d.R tanggal 25 Mei 2018
sebagaimana tertuang dalam Surat Nomor 020/SMJ/HR- HO/V/2018 tertanggal 30 Meil 2018
Perihal Surat Panggilan I dimana Tergugat d.R tidak menanggapinya dan kemudian Penggugat
d.R kembali mengirimkan Surat Nomor 021/SMJ/HR-HO/VI/2018 tanggal 05 Juni 2018
Perihal Surat Panggilan II namun Tergugat d.R tetap tidak menanggapinya dan
terakhirPenggugat d.R mengirimkan Surat Nomor 048/SMJ/HR-HO/VII/2018 tanggal 04 Juli
2018 Perihal Surat Panggilan III dan tetap tidak mendapat tanggapan dari Tergugat d.R;

Bahwa berdasarkan Surat Panggilan I & II tersebut, Penggugat d.R turut menyampaikan
dalam suratnya meminta tanggung jawab Tergugat d.R dalam hal coredrill (tanggung jawab
pekerjaan Tergugat d.R) dimana Tergugat d.R tidak mengajukan pembelian hotmix penutup
core oleh karenanya Penggugat d.R mengangap sudah tidak ada lagi itikad baik dari Tergugat
d.R;

Bahwa dengan Tergugat d.R tidak melanjutkan bekerja lagi pada perusahaan sejak tanggal 25
Mei 2018, sangat merugikan Penggugat d.R karena perbuatan Tergugat

Hal 14 dari hal 27 PUT.Nomor 136/Pdt.Sus-PHI/2019/PN.JKT.PST.

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 Halaman


Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
d.R tersebut
lapangan, menimbulkan
kemudian melihatpermasalahan dalam
pada ketentuan progres
Pasal proyek Penggugat
62 Undang-Undang d.R 13
Nomor di
Tahun 2013 tentang Ketenagakerjaan yang menyebutkan:
Apabila salah satu pihak mengakhiri hubungan kerja sebelum berakhirnya jangka waktu yang
ditetapkan dalam perjanjian kerja waktu tertentu, atau berakhirnya hubungan kerja bukan
karena ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 61 ayat (1), pihak yang mengakhiri
hubungan kerja diwajibkan membayar ganti rugi kepada pihak lainnya sebesar upah
pekerja/buruh sampai batas waktu berakhirnya jangka waktu perjanjia kerja.
Serta melihat ketentuan Point16.1.c Perjanjian Kerja tanggal 3 Maret 2018 antara Penggugat
d.R dengan Tergugat d.R yang berbunyi:
c. Jika Karyawan dengan sengaja terlambat masuk kerja, alpha dan tidak menghiraukan
instruksi atasan, dan melakukan tindakan-tindakan yang memaksa perusahaan memutuskan
hubungan kerja, maka karyawan diwajibkan membayar gaji kotor sebesar sisa kontrak
kerja;

Bahwa berdasarkan uraian di atas, Penggugat d.Rberhak atas dibayarkannya ganti rugi sebesar
gaji kotor Tergugat d.R sampai batas waktu sisa kontrak Tergugat d.R terhitung sejak
Tergugat d.R memutuskan untuk tidak melanjutkan bekerja lagi pada Penggugat d.R yaitu
sejak tanggal 25 Mei 2018;

Bahwa adapun ganti rugi yang berhak Penggugat d.R dapatkan atau denda penalty yang harus
dibayarkan Tergugat d.R akibat permasalahan yang timbul karena Tergugat d.R memutuskan
untuk tidak melanjutkan bekerja lagi pada perusahaan Penggugat d.R setelah dikurangi dengan
upah/gaji yang menjadi hak Tergugat d.R adalah sebagai berikut:

- Gaji KotorTergugat d.R Perbulan X Sisa Kontrak


Rp. 12.000.000,- X 9 bulan = Rp. 108.000.000,-
- Gaji Tergugat d.R
Rp. 12.000.000,- X 2 bulan = Rp. 24.000.000,-
- Denda/Penalti Tergugat d.R = Rp. 84.000.000,-

Bahwa Penggugat d.R berhak mendapatkan pembayaran denda atau penalty sebagai akibat
perbuatan Tergugat d.R yang memutuskan untuk tidak melanjutkan bekerja lagi sebesar Rp.
84.000.000,- (delapan puluh empat juta rupiah);
Bahwa agar tuntutan pembayaran denda/penalty sebagai akibat perbuatan Tergugat
d.R yang memutuskan untuk tidak melanjutkan bekerja lagi dalam perkara aquo tidak

Hal 15 dari hal 27 PUT.Nomor 136/Pdt.Sus-PHI/2019/PN.JKT.PST.

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 Halaman


Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
hampa nantinya, maka dimohonkan kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili
perkara ini untuk meletakan sita jaminan (conservatoir beslag) atas segala harta dari
Tergugat d.R baik atas barang bergerak maupun tidak bergerak yang akan Penggugat d.R
mohonkan dalam permohonan tersendiri nantinya dalam persidangan ini;
Bahwa Penggugat d.R sangat meragukan Tergugat d.R akan tidak mematuhi (lalai) atau tidak
melaksanakan isi putusan ini kelak untuk membayar denda/penalty yang menjadi hak
Penggugat d.R maka oleh karenanya sangat beralasan hukum apabilan Tergugat d.R dihukum
untuk membayar uang paksa (dwangsom) sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) kepada
Penggugat d.R setiap hari kelalaiannya tersebut terhitung sejak perkara ini mempunya
kekuatan hukum tetap hingga putusan dalam perkara ini dapat dijalankan secara sempurna;
Bahwa oleh karena Gugatan Rekonpensi Penggugat d.R didasarkan bukti-bukti yang autentik
dan akurat sebagaimana di maksud dalam Pasal 180 ayat (1) HIR maka sangat beralasan
hukum apabila terhadap putusan aquo dapat dijalankan dengan serta merta (uitvoerbaar bij
voorraad) meskipun terdapat perlawanan, banding, maupun kasasi;

Bahwa oleh karena Tergugat d.R selaku pihak yang dikalahkan dalam perkara ini, maka
sangat berdasar hukum apabila Tergugat d.R dihukum untuk membayar seluruh biaya yang
timbul dalam perkara ini;

Bahwa berdasarkan alasan-alasan sebagaimana diuraikan di atas, dengan ini dimohonkan


kiranya kepada Majelis Hakim yang Memeriksa, Mengadili, dan Memutus perkara aquo
untuk memutus perkara aquo dengan amar sebagai berikut : DALAM KONPENSI
A. TENTANG EKSEPSI :
1. Menerima Eksepsi dari Tergugat untuk seluruhnya;
2. Menyatakan Gugatan Penggugattidak dapat diterima (Niet Onvankelijke Verlaard);
B. TENTANG POKOK PERKARA:
1. Menolak Gugatan Penggugatuntuk seluruhnya atau setidak-tidaknya menyatakan
Gugatan Penggugat tidak dapat diterima (Niet Onvankelijke Verlaard);
DALAM REKONPENSI
1. Mengabulkan Gugatan Rekonpensi Penggugat d.R untuk seluruhnya;

Hal 16 dari hal 27 PUT.Nomor 136/Pdt.Sus-PHI/2019/PN.JKT.PST.

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 Halaman


Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
2. Menyatakan sah danPenggugat
Maret 2018 antara mempunyaid.R/Tergugat
kekuatan hukum
d.K Perjanjian
(PT. SumberKerjaMitra
tanggal 03
Jaya)
dengan Tergugat d.R/Penggugat d.K (Ramses Marihot Pakpahan);
3. Menghukum Tergugat d.R/Penggugat d.K untuk membayar denda/penalty sisa kontrak
kerja sebesar Rp. 84.000.000,- (delapan puluh empat juta rupiah) kepada Penggugat
d.R/Tergugat d.K secara terang dan tunai, terhitung sejak putusan dalam perkara ini
telah mempunyai kekuatan hukum tetap;
4. Menghukum Tergugat d.R/Penggugat d.Kuntuk membayar uang paksa (dwangsom)
kepada Penggugat d.R/Tergugat d.K sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah) setiap
hari keterlambatan untuk melaksanakan isi putusan ini, terhitung sejak putusan
perkara ini berkekuatan hukum tetap hingga putusan dalam perkara ini dapat
dijalankan secara sempurna;
5. Menyatakan Putusan terhadap perkara ini dapat dilaksanakan dengan serta merta
(uitvoerbaar bij voorraad) meskipun Tergugat d.R/Penggugat d.K melakukan
perlawanan, banding ataupun kasasi;
DALAM KONPENSI DAN REKONPENSI
1. Menghukum Tergugat d.R./Penggugat d.K. untuk membayar seluruh biaya yang timbul
dalam perkara ini ;
Menimbang, bahwa atas jawaban Tergugat diatas, Penggugat telah mengajukan Replik pada
tanggal 13 Mei 2019;
Menimbang, bahwa atas Replik Penggugat diatas Tergugat telah mengajukan Duplikpada
tanggal 20 Mei 2019;
Menimbang, bahwa untuk menguatkandalil-dalil gugatanya atas eksepsi Tergugat tersebut
diatas, Penggugat telah mengajukan bukti berupa surat-surat yang bermaterai cukup dan setelah

1.
Agun
dicocokan dengan aslinya ternyata sebagian cocok dan sebagian lainnya tidak ada aslinya, dan diberi
tanda P-1s/d P-4sebagai berikut:
Bukti P-1: Foto Copy dari copy Perjanjian Kerja antara PT Sumber Mitra Jaya (
Tergugat ) dan Ramses Marihot Pakpahan

( Penggugat ) Tanggal 3 Maret 2018.


2. Bukti P–2: Foto Copy sesuai dengan aslinya Rekening Koran Bank BNI
atas nama Ramses Marihot Pakpahan Periode Tangal 1 April
2018 s/d 31/05/2018;
3. Bukti P-3: laporan Penyelesaian Dana Operasional Periode 26 Maret – 1
April 2018 yang dibuat oleh Penggugat pada tanggal 3 April
2018;
4. Bukti P-4: Tanda bukti Lapor No. LP/129/I/RIS Tanggal 14 Januari 14
Januari 2019 dari Polres Jakarta Selatan;

Hal 17 dari hal 27 PUT.Nomor 136/Pdt.Sus-PHI/2019/PN.JKT.PST.

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 Halaman


Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Menimbang,
mengajukan bahwa
bukti berupa untuk yang
surat-surat membuktikan
bermaterai dalil-dalil
cukup dan bantahannya,Tergugat telah
setelah dicocokan dengan
aslinya ternyata sebagian cocok dan sebagian lainnya tidak ada aslinya, dan diberi tanda T-1 s / d T -
6 sebagai berikut :
1. Bukti T – 1 : Fotocopy dari aslinya Perjanjian Kerja Waktu Tertentutanggal 3 Maret
2018 antara PT. Sumber Mitra Jaya dengan Ramses marihot Pakpahan,
yang telah dibubuhkan materai yang cukup serta dinazegelen sesuai
aslinya;
2. Bukti T – 2 : Fotocopy sesuai dengan aslinya Surat Anjuran Suku Dinas Tenaga Kerja
dan Transmigrasi Kota Administrasi Jakarta Selatan Nomor 4961/-
1.8353.3 tertanggal 15 Nopember 2018 yang telah dibutuhkan materai
yang cukup serta dinazegelen sesuai aslinya;
3. Bukti T – 3 : Fotocopy sesuai dengan Tanda Terima Asli Surat PT.Sumber Mitra Jaya
Nomor 001/SMJ/HR_HI/II/2019 Perihal Jawaban Anjuran
No.4961/1.835.3 tertanggal 27 Februari 2019, yang telah dibubuhkan
matrai yang cukup serta dinazegelan sesuai aslinya;
4. Bukti T – 4 : Fotocopy dari Fotocopy Surat PT. Sumber Mitra Jaya Nomor 020/SMJ/HR-
HO/V/2018 tertanggal 30 Mei 2018 perihal Surat Panggilan I, yang
telah dibutuhkan materai yang cukup serta dinazagelan;
5. Bukti T – 5 : Fotocopy dariFotocopy Surat PT. Sumber Mitra Jaya Nomor 021/SMJ/HR-
HO/VI/2018 tertanggal 05 Juni 2018 periha Surat Panggilan II, yang
telah dibutuhkan materi yang cukup serta dinazegelan;
6. Bukti T – 6 : Fotocopy dari Fotocopy Surat PT. Sumber Mitra Jaya Nomor 048/SM/HR-
HO/VII/2018 tertanggal 04 Juli 2018 perihal Surat Panggilan ke-III,
yang telah dibutuhkan materai yang cukup serta dinazagelan;
Menimbang, bahwa terhadap bukti yang diajukan oleh Para Pihak tersebut di atas,
Majelis Hakim telah mencocokan dengan asilnya dan ternyata telah sesuai serta telah
dibubuhi materai secukupnya, sehingga menurut ketentuan yang terdapat dalam Pasal 2
Undang-Undang Nomor : 13 Tahun 1985 tentang Bea Materai joncto Pasal 1 huruf f
Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2000 serta berdasarkan Pasal 1888 KUHPerdata maka
alat bukti surat tersebut telah mempunyai kekuatan hukum sebagai alat bukti tertulis,
sedangkan terhadap alat tulis surat yang berupa fotocopy
Hal 18 dari hal 27 PUT.Nomor 136/Pdt.Sus-PHI/2019/PN.JKT.PST.

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 Halaman


Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
yang tidaka dapat
perkara quo,ditunjukan aslinya,surat-surat
maka bukti akan tetapitersebut
mempunyai kaitan
dapat langsung dengan
dipergunakan untuk
pembuktian perkara ini (vide yurisprudensi Putusan Mahkamah Agung RI Nomor 1498 K /
Pdt / 2006 tanggal 23 Januari 2008);
Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil gugatannya Penggugat telah
mengajukan seorang saksi di bawah sumpah bernama M Saragih yang pada pokoknya
memberikan keterangan sebagai berikut;
- Bahwa Saksi kenal dengan Penggugat (Ramses Marihot);
- Bahwa Saksi tahu tentang Tergugat (PT. Sumber Mitra Jaya) dan pernah digunakan
jasanya oleh Tergugat;
- Bahwa Saksi pernah dipekerjakan atau digunakan jasanya oleh Tergugat sebagai
supir tangki air dan dibayar per hari per pekerjaan;
- Bahwa Saksi menerangkan digunakan jasanya selama 1 (satu) bulan yaitu pada awal
bulan Maret 2018 sampai dengan akhir bulan Maret 2018;
- Bahwa Saksi menerangkan Penggugat adalah manager di proyek pekerjaan dan Saksi
sering menjadi supir Penggugat dan sering disuruh-suruh oleh Penggugat;
- Bahwa Saksi menerangkan sepengetahuan Saksi, Penggugat digaji bulanan sekitar 12
juta (dua belas juta)
- Bahwa Saksi menerangkan saat mulai bekerja awal maret 2018 saat itu proyek sudah
berjalan;
- Bahwa Saksi masih beberapa kali datang ke proyek meskipun tidak ada pekerjaan di
sana;
- Bahwa Saksi menerangkan untuk pembayaran kepadanya diberikan uang beserta
kwitansi saat akan menyupir atau melaksanakan pekerjaan;
- Bahwa Saksi menerangkan Penggugat (Ramses) merupakan orang yang paling tinggi
kedudukannya di proyek tersebut;
- Bahwa Saksi menerangkan Saksi yang menelpon kepada Penggugat namun
Penggugat bercerita akan mencari pekerjaan baru karena belum dibayar;
- Bahwa Saksi menerangkan hanya Penggugat (Ramses) saja yang cerita kepada Saksi
mengenai belum dibayarkannya upah dan Saksi meyakini tidak pernah ada pekerja
lainnya yang pernah cerita hal serupa kepadanya; Menimbang, bahwa Tergugat tidak
mengajukan saksi untuk menguatkan dalil -
dalil bantahannya meskipun telah diberi kesempatan untuk itu oleh Majelis Hakim di dalam
persidangan;
Menimbang, bahwa Penggugat dan Tergugat telah mengajukan
kesimpulannya secara tertulis pada tanggal 4 Juli 2019;

Hal 19 dari hal 27 PUT.Nomor 136/Pdt.Sus-PHI/2019/PN.JKT.PST.

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 Halaman


Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Menimbang,
persidangan bahwa
yang tercatat selanjutnya
dalam berita acara dansegala sesuatu putusan,
guna menyingkat yang terjadi
berita dalam
acara tersebut harus dianggap dimasukan dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
putusan ini;
Menimbang, bahwa pada akhirnya Penggugat maupun Tergugat tidak mengajukan
apa-apa lagi dalam persidangan ini dan mohon Putusan.
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM
DALAM KONVENSI
DALAM EKSEPSI
Menimbang, bahwa dalam jawabannya Tergugat telah mengajukan beberapa eksepsi
disamping menyampaikan sangkalannya atas pokok perkara, yaitu:
1. EXCEPTIO NON ADIMPLETI CONTRACTUS, PENGGUGAT BELUM
MENYELESAIKAN KEWAJIBANNYA, dengan alasan bahwa Penggugat tidak
melanjutkan bekerja lagi pada perusahaan sejak tanggal 25 Mei 2018, dimana hal ini
sangat merugikan Tergugat karena perbuatan Penggugat tersebut menimbulkan
permasalahan dalam progres proyek di lapangan, dan sesuai ketentuan Pasal 62 Undang-
Undang Nomor 13 Tahun 2013 tentang Ketenagakerjaan serta Point 16.1.c Perjanjian
Kerja tanggal 3 Maret 2018, Penggugat yang telah memutuskan untuk tidak melanjutkan
lagi bekerja pada perusahaan Tergugat sejak tanggal 25 Mei 2018 memiliki kewajiban
untuk membayar ganti rugi terlebih dahulu kepada Tergugat sebesar gaji kotor sisa
kontrak terhitung sejak tanggal 25 Mei 2018, dan berdasarkan asas hukum “seseorang
tidak berhak menggugat apabila dia sendiri tidak memenuhi apa yang menjadi
kewajibannya dalam perjanjian”, maka oleh karenanya sangat berdasar hukum Gugatan
Penggugat mengandung cacat Non Adimpleti Contractus, karenanya Gugatan Penggugat
harus dinyatakan ditolak atau setidak-tidaknya tidak dapat diterima (Niet Onvanklijke
Verklaard);
2. EKSEPSI OBSCUUR LIBEL, dengan alasan sebagai berikut:
a. Gugatan Penggugat tentang hak-hak Penggugat tidak jelas, kabur dan tidak
berdasar hukum, karena Penggugat tidak menjelaskan dasar hukum (Rechtelijke
Grond) apapun dari rincian nilai yang wajib dibayarkan oleh Tergugat sebesar Rp.
140.498.000,-yang Penggugat dalilkan tersebut;
b. Gugatan Penggugat tidak menguraikan alasan tuntutan, menjadikan gugatan tidak
jelas dan kabur, dimana terhadap Petitum Gugatannya Point 4 dan 5 berupa denda
keterlambatan atau uang paksa (dwangsom) dan putusan untuk dapat dilaksanakan
terlebih dahulu meskipun ada verset, kasasi atau upaya hukum lainnya dari
Tergugat (uitvoerbaar bij

Hal 20 dari hal 27 PUT.Nomor 136/Pdt.Sus-PHI/2019/PN.JKT.PST.

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 Halaman


Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
voorraad)tidak ada dalil
Penggugat tersebut. PositaGugatan
Sehingga yang mendasari atau
Penggugat menjelaskan
tidak tuntutan
jelas, kabur dan
tidak berdasar hukum karena secara prinsipil dan substansial Posita Gugatan
dengan Petitum Gugatan tidak sejalan bahkan bertentangan;
Menimbang, bahwa terhadap eksepsi-eksepsi Tergugat tersebut diatas Majelis Hakim
akan memberikan pertimbangan hukum sebagai berikut:
Menimbang, bahwa untuk menentukan apakah Penggugat punya kewajiban untuk
membayar ganti rugi terlebih dahulu kepada Tergugat karenaPenggugat sendiri yang telah
memutuskan untuk tidak melanjutkan lagi bekerja pada perusahaan Tergugat sejak tanggal 25
Mei 2018 ataukah tidak, hal tersebut menurut Majelis Hakim sudah memasuki bagian pokok
perkara yang akan diperiksa, dipertimbangkan dan diputus dalam pokok perkara, sehingga
eksepsi Tergugat yang menyatakan
EXCEPTIO NON ADIMPLETI CONTRACTUS, PENGGUGAT BELUM
MENYELESAIKAN KEWAJIBANNYA haruslah ditolak;
Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim meneliti dan mencermati gugatan
Penggugat, gugatan Penggugat sudah jelas dimana terkait dengan rincian nilai sebesar Rp.
140.498.000,- yang didalikan oleh Penggugat kepada Tergugat menurut Majelis sudah jelas
nilai tersebut adalah merupakan tuntutan nilai kompensasi pemutusan hubungan kerja yang
diminta oleh Penggugat untuk dibayar oleh Tergugat kepada Penggugat berupa upah yang
belum dibayar, kas bon dan upah sisa kontrak. Demikian pula adanya petitum Penggugat
mengenai denda keterlambatan atau uang paksa (dwangsom) dan putusan untuk dapat
dilaksanakan terlebih dahulu, tidaklah menjadikan gugatan Penggugat kabur dan tidak jelas
karena pada pokoknya dasar pertimbangan hukum atas petitum tersebut akan dipertimbangkan
oleh Majelis Hakim dalam pokok perkara. Oleh karenanya Eksepsi Tergugat yang menyatakan
gugatan Penggugat Kabur dan Tidak Jelas (Obscuur Libel) harus ditolak;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas,
beralasan hukum karenanya Eksepsi Tergugat harus dinyatakan ditolak untuk seluruhnya;

DALAM POKOK PERKARA


Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah
sebagaimana diuraikan dalam gugatan Penggugat tersebut di atas;
Menimbang, bahwa Tergugat telah memberikan bantahan atas dalil-dalil gugatan
Penggugat sebagaimana diuraikan dalam jawabannya tersebut diatas;
Menimbang, bahwa oleh karena gugatan Penggugat telah disangkal oleh Tergugat
maka Majelis menetapkan beban pembuktian kepada kedua belah pihak,

Hal 21 dari hal 27 PUT.Nomor 136/Pdt.Sus-PHI/2019/PN.JKT.PST.

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 Halaman


Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
dimana Penggugat
diwajibkan diwajibkan
membuktikan membuktikan
dalil-dalil bantahannyadalil-dalil gugatannya
sebagaimana ketentuandan Tergugat
Pasal 163
HIR Jo Pasal 1865 KUH Perdata ;
Menimbang, bahwa untuk mempertahankan dalil–dalil gugatannya Penggugat telah
mengajukan bukti surat yang diberi tanda sebagai P-1 s/d P-4, dan untuk mempertahankan
dalil-dalil bantahannya Tergugat telah mengajukan bukti surat yang diberi tanda T-1 s/d T-
6;
Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil gugatannya Penggugat telah mengajukan
seorang saksi di bawah sumpah bernama M Saragih sedangkan Tergugat tidak mengajukan saksi untuk
menguatkan dalil - dalil bantahannya meskipun telah diberi kesempatan untuk itu oleh Majelis Hakim
di dalam persidangan;
Menimbang, bahwa atas perselisihan a quo, Majelis Hakim akan memberikan
pertimbangan sebagai berikut:
Menimbang, bahwa berdasarkan surat Anjuran Nomor: 4961/-1.835.3tanggal 15
November 2018 yang dikeluarkan oleh Mediator Kantor Suku Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kota Administrasi JakartaSelatanyang asli anjuran tersebut terlampir bersama
gugatan aquo, Anjuran tersebut membuktikan bahwa Para Pihak telah menempuh proses

Republ
penyelesaian perkara perselisihan Pemutusan Hubungan Kerja sebelum mengajukan
gugatannya ke Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat,
sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 83 ayat
(1) Undang – undang Nomor 2 Tahun 2004 tentang penyelesaian perselisihan hubungan
industrial, maka berdasarkan ketentuan Pasal 1 angka ( 17 ), Pasal 2 dan Pasal 56 Undang –
undang Nomor 2 Tahun 2004, Majelis berwenang untuk memeriksa, mengadili dan memutus
perkara a quo;

ik Agung
Menimbang, bahwa setelah Majelis mencermati perselisihan pemutusan hubungan
kerja antara Penggugat dengan Tergugat, diketahui bahwa perselisihan pemutusan hubungan
kerja antara Penggugat dengan Tergugat berawal dari tidak masuknya Penggugatbekerja sejak
tanggal 25 Mei 2018, dimana menurut Penggugat dikarenakan selama 2 (dua) bulan yaitu
bulan April 2018 dan bulan Mei 2018Tergugat tidak membayar upah Penggugat, dan
Penggugat tidak mempunyai biaya hidup untuk bekerja di Jakarta maka Penggugat
memutuskan tidak melanjutkan bekerja lagi pada tanggal 25 Mei 2018;
Menimbang, bahwa Penggugat mengaku merupakan pekerja Tergugat berdasarkan
Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) berdasarkan Perjanjian Kerja Tanggal 3 Maret 2018

Republ
untuk jangka waktu 1 (satu) tahun terhitung sejak tanggal 3 Maret 2018 sampai dengan 2
Maret 2019 dengan jabatan sebagai General Superintenden. Penggugat sudah bekerja pada
Tergugat selama 3 (tiga) bulan

Hal 22 dari hal 27 PUT.Nomor 136/Pdt.Sus-PHI/2019/PN.JKT.PST.

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 Halaman


Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
namun baru
April dan dibayarkan
Mei upah
2018 belum oleh Tergugat
dibayar. untuk 1hak-hak
Karena adanya bulan, sedangkan
Penggugat upah
yang bulan
belum
dibayarkan oleh Tergugat maka Penggugat mohon kepada Majelis Hakim agar menghukum
Tergugat untuk membayar hak-hak Penggugat secara keseluruhan berupa upah 2 bulan, uang
kas bon Maret 2018 dan sisa upah;
Menimbang, bahwa Tergugat membantah dalil-dalil Penggugat tersebut di atas,
dimana menurut Tergugat fakta hukum yang terjadi adalah Penggugat yang telah
memutuskan untuk tidak melanjutkan bekerja lagi pada perusahaan Tergugat sejak tanggal 25
Mei 2018, dan Tergugat memang akan membayarkan upah Penggugat setelah Penggugat
menjelaskan dan mempertanggung jawabkan pekerjaan-pekerjaan yang memang menjadi
tanggung jawab Penggugat namun Penggugat selalu mengelak dan menghindar saat Tergugat
meminta penjelasan dan pertanggung jawaban Penggugat;
Menimbang, bahwa selanjutnya menurut Tergugat, sejak Penggugat tidak masuk
bekerja tanggal 25 Mei 2018 Tergugat telah memanggil Penggugat untuk datang ke kantor
Tergugat guna menyelesaikan permasalahan yang ditimbulkan oleh Penggugatsebanyak 3
(tiga) kali namun Penggugat tidak menanggapinya. Oleh karena itu seharusnya justru
Penggugat yang dihukum untuk membayar denda sebesar sisa kontrak kepada Tergugat.;

Republ
Menimbang, bahwa dari dalil-dalilyang dikemukakan oleh Penggugat maupun
Tergugat tersebut diatas, Majelis berkesimpulan bahwa pokok perselisihan yang akan
diperiksa dan dipertimbangkan dalam perkara aquo adalah apa sebenarnya yang menjadi
alasan pemutusan hubungan kerja antara Penggugat dengan Tergugat dan segala konsekwensi
hukumnya?
Menimbang, bahwa atas perselisihan tersebut diatas, Majelis akan memberikan

Agun
pertimbangan sebagai berikut:
Menimbang, bahwa Penggugat mendalilkan bekerja pada Tergugat berdasarkan Perjanjian
Kerja Waktu Tertentu Tanggal 3 Maret 2018 untuk jangka waktu 1 (satu) tahun dengan masa
periode kerja teerhitung sejak tanggal 3 Maret 2018 sampai dengan tanggal 2 Maret 2019 dengan
jabatan General Superintenden dan menerima upah per bulan sebesar Rp. 12.000.000,- (dua belas
juta rupiah);
Menimbang, bahwa Majelis Hakim dengan mencermati bukti P-1=T-1 serta pengakuan Tergugat
dalam keterangannya yang tercantum dalam Anjuran No. 4961/-1.835.3 tanggal 15 November 2018

Republ
(vide bukti T-2), berpendirian bahwa Penggugat adalah pekerja tidak tetap atau karyawan kontrak pada
Tergugat berdasarkan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu Tanggal 3 Maret 2018 untuk jangka waktu 1
(satu) tahun atau 12 (dua belas) bulan dengan masa periode kerja terhitung sejak tanggal 3 Maret
2018 sampai dengan tanggal 2 Maret 2019 dengan jabatan
Hal 23 dari hal 27 PUT.Nomor 136/Pdt.Sus-PHI/2019/PN.JKT.PST.

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 Halaman


Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Penggugat
12.000.000,-sebagai General
(dua belas Superintenden dan menerima upah per
juta rupiah); bulan sebesar Rp.
Menimbang, bahwa oleh atas hubungan kerja antara Penggugat dengan Tergugat yang bersifat
tidak tetap tersebut, untuk melakukan pemutusan hubungan kerja kepada Penggugat harus tetap
mengacu pada ketentuan yang berlaku i.c Undang Undang No.13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan jo Undang-Undang No. 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan
Hubungan Industrial jo Peraturan yang berlaku di perusahaan;
Menimbang, bahwa dari pokok permasalahan antara Penggugat dengan Tergugat
sebagaimana dalil-dalil gugatan maupun jawaban Para Pihak, maka Majelis Hakim akan memeriksa
dan mempertimbangkan terlebih dahulu perihal pemutusan hubungan kerja antara Penggugat dengan
Tergugat sebagai berikut:
Menimbang, bahwa berdasarkan Bukti T-4, T-5 dan T-6berup surat panggilan, diketahui bahwa
Tergugat telah memanggil Penggugat untuk hadir ke kantor melalui surat pangilan sebanyak 3 (tiga)
kali secara berturut-turut yaitu melalui Surat Panggilan I tanggal 30 Mei 2018 (vide bukti T-4)untuk
hadir tanggal 31 Mei 2018, melalui Surat Panggilan ke-II tanggal 5 Juni 2018 (vide bukti T-5)untuk
hadir tanggal 8 Juni 2018, dan melalui Surat Panggilan ke-III tanggal 4 Juli 2018 (vide bukti T-6),
guna mempertanggunjawabkan atas ketidakhadirannya dan atas tanggungjawab terkait dengan
pekerjaan Penggugat;

Republ
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas dan sesuai dalil
Penggugat yang menyatakan telah tidak bekerja lagi pada Tergugat terhitung sejak tanggal 25 Mei
2018, karenanya Majelis berkesimpulan bahwa Penggugat benar telah tidak bersedia bekerja lagi pada
Tergugat terhitung sejak tanggal 25 Mei 2018;
Menimbang, bahwa atas dalil Penggugat yang pada pokoknya mengakui tidak masuk lagi
bekerja tehitung sejak tanggal 25 Mei 2018 adalah dikarenakan Tergugat telah tidak membayar

Agun
upah Penggugat untuk bulan April dan Mei 2018, menurut Majelis Hakim alasan Penggugat tersebut
tidaklah dapat dibenarkan karena semestinya Penggugat mempertanyakan terlebih dahulu kepada
Tergugat alasan tidak dibayarkannya upah Penggugat tersebut. Faktanya selama persidangan
berlangsung tidak terbukti adanya upaya Penggugat mempertanyakan alasan Tergugat tidak membayar
upah Penggugat namun Penggugat langsung tidak masuk bekerja lagi terhitung sejak tanggal 25
Mei 2018;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut diatas, di satu sisi
Tergugat masih menganggap Penggugat sebagai pekerja Tergugat dengan masih melakukan
pemanggilan terhadap Penggugat untuk hadir di perusahaan, di sisi lain Penggugat sendiri memang

Republ
sudah tidak berkeinginan untuk bekerja pada Tergugat dan tidak hadir memenuhi panggilan
Tergugat untuk hadir di perusahaan meskipun telah dipanggil sebanyak 3 (tiga) kali melalui surat
panggilan (vide bukti T-4, T-5 dan T-6), sehingga beralasan hukum berdasarkan keadilan Majelis
Hakim menyatakan PUTUS hubungan kerja antara Penggugat
Hal 24 dari hal 27 PUT.Nomor 136/Pdt.Sus-PHI/2019/PN.JKT.PST.

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 Halaman


Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
dengan Tergugat
memenuhi terhitung
panggilan sejakmelalui
untuk hadir tanggalsurat
4 Julipanggilan
2018 yaitu terhitung
ke-III tanggalsejak
4 JuliPenggugat
2018; tidak
Menimbang, bahwa mengingat di satu sisi Penggugat sendiri yang memang sudah tidak
berkeinginan lagi bekerja pada Tergugat, di sisi lain Tergugat sendiri telah dengan sengaja tidak
membayarkan upah Penggugat untuk bulan April dan Mei 2018 yang menjadi alasan Penggugat tidak
masuk bekerja lagi, sehingga adalah adil atas pemutusan hubungan kerja antara Penggugat dengan
Tergugat tersebut Majelis Hakim menghukum Tergugat untuk membayar upah Penggugat yang belum
dibayarkan sampai dengan bulan Juli 2018, yaitu upah bulan April, Mei, Juni dan Juli 2018, atau
sebesar 4 x Rp. 12.000.000,- = Rp. 48.000.000,- (empat puluh selapan juta rupiah), sehingga terhadap
petitum Penggugat angka (2) haruslah dinyatakan dikabulkan untuk sebagian;
Menimbang, bahwa Majelis Hakim tidak dapat mengabulkan petitum Penggugat angka
(3) agar Majelis Hakim menyatakan sita jaminan (conservatoir beslag) yang telah diletakkan dalam
perkara ini sah dan berharga, disamping tidak jelasnya tuntutan atas jaminan mana, petitum tersebut
tidak memenuhi syarat – syarat sebagaimana diatur dalam ketentuan pasal 227 HIR, dimana tidak ada
bukti-bukti yang sah menurut hukum yang menunjukan bahwa Tergugat sedang berusaha memindahkan
dan / atau mengalihkan harta miliknya kepada pihak ketiga atau kepada pihak lain dengan tujuan agar
tidak tersentuh oleh putusan perkara ini, sehingga petitum Penggugat angka (3) tersebut haruslah

Republ
ditolak;
Menimbang, bahwa demikian pula Majelis Hakim tidak dapat mengabulkan petitum
Penggugat angka (4) agar Majelis menghukum Tergugat untuk membayar denda
keterlambatan atau uang paksa (dwangsom) sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) per
hari keterlambatan apabila Tergugat tidak mau atau lalai melaksanakan isi putusan ini,
dikarenakan berdasarkan ketentuan pasal 225 HIR Majelis Hakim hanya dapat mengabulkan
petitum uang paksa (dwangsome) apabila amar putusannya menghukum Tergugat untuk
melakukan suatu perbuatan, sedangkan dalam perkara a quo amar putusannya menghukum
Tergugat untuk membayar sejumlah uang, karenanya petitum Penggugat angka (4) harus
dinyatakan ditolak;
Menimbang, bahwa Majelis Hakim tidak dapat mengabulkan petitum Penggugat angka
(5) agar Majelis Hakim menyatakan putusan ini dapat dilaksanakan terlebih dahulu meskipun
ada verset, kasasi atau upaya hukum lainnya dari Tergugat (uitvoerbaar bij voorraad),
dikarenakan petitum tersebut tidak memenuhi syarat- syarat sebagaimana diatur dalam
ketentuan pasal 180 HIR Jo SEMA RI No. 3 Tahun 2000 jo SEMA RI No. 4 tahun 2001
karenanya petitum Penggugat angka (5) tersebut harus dinyatakan ditolak;

Hal 25 dari hal 27 PUT.Nomor 136/Pdt.Sus-PHI/2019/PN.JKT.PST.

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 Halaman


Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
Menimbang,
diatas dan tanpa perlubahwa berdasarkan segala bukti-bukti
lagi mempertimbangkan sesuatu yang
dantelah dipertimbangkan
alasan hukum lainnya
telah cukup alasan bagi Majelis Hakim untuk mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian dan
menolak selain dan selebihnya;
DALAM REKONVENSI
Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Penggugat Rekonvensi/Tergugat
Konvensi adalah sebagaimana diuraikan dalam gugatannya tersebut. diatas;
Menimbang, bahwa segala sesuatu yang telah dipertimbangkan dalam bagian Konvensi
secara mutatis mutandis dianggap termuat dalam pertimbangan Rekonvensi ini dan
merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan dengan segala sesuatu yang dipertimbangkan di
bagian Rekonvensi ini sepanjang hal tersebut ada hubungannya dengan Gugatan Rekonvensi,
oleh karenanya dalam bagian Rekonvensi Majelis akan mempertimbangkan dan memutus
segala sesuatu yang belum dipertimbangkan dan diputus dalam bagian Konvensi;
Menimbang, bahwa setelah Majelis mencermati gugatan Rekonvensi, ternyata gugatan
Penggugat Rekonvensi ini merupakan pokok perkara yang sama dengan Gugatan Konvensi
yang telah dipertimbangkan serta diputus dalam Konvensi, sehingga Majelis berkesimpulan
tanpa perlu lagi mempertimbangkan pokok perkara dan bukti-bukti lainnya telah cukup alasan
bagi Majelis Hakim menolak gugatan Penggugat Rekonvensi untuk seluruhnya;
DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI
Menimbang, bahwa oleh karena gugatan Penggugat Konvensi dikabulkan untuk
sebagian sementara nilai gugatan KURANG dari Rp. 150.000.000,- (seratus lima puluh juta
rupiah) maka berdasarkan ketentuan pasal 58 Undang – undang Nomor : 2 Tahun 2004 segala
biaya yang timbul dalam perkara ini dibebankan kepada Negara dan jumlah biaya perkara
akan ditetapkan dalam amar putusan;
Memperhatikan Undang-undang No.13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Jo
Undang–Undang No. 2 Tahun 2004 tentang Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial
serta pasal–pasal dari Peraturan perundangan lain yang bersangkutan;
MENGADILI
DALAM KONVENSI
DALAM EKSEPSI
• Menolak Eksepsi Tergugat untuk seluruhnya
DALAM POKOK PERKARA
1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian;
2. Menyatakan “PUTUS” hubungan kerja antara Penggugat denganTergugat

Hal 26 dari hal 27 PUT.Nomor 136/Pdt.Sus-PHI/2019/PN.JKT.PST.

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 Halaman


Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia
putusan.mahkamahagung.go.id
3. terhitung sejak tanggal
Menghukum 4 Juli
Tergugat 2018;
untuk membayar kepada Penggugat berupa upah
bulan April, Mei, Juni dan Juli 2018 yang keseluruhan berjumlah
Rp. 48.000.000,- (empat puluh delapan juta rupiah);
4. Menolak gugatan Penggugat untuk selain dan selebihnya;
DALAM REKONVENSI
• Menolak gugatan Penggugat Rekonvensi/Tergugat Konvensi untuk seluruhnya;

DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI


• Membebankan biaya perkara kepadaNegarasebesar Rp.306.000,- (tiga ratus Demikian
diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim
Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, pada hari Kamis,
tanggal 11 Juli 2019, oleh kami Taryan Setiawan, S.H.,M.H., sebagai Hakim Ketua, Ida Ayu
Mustikawati, S.H., M.H. dan Supono, S.H.,S.E.,M.M., M.H., masing- masing sebagai Hakim
Anggota, putusan mana diucapkan dalam persidangan yang terbuka untuk umum pada hari ini,
Kamis tanggal 18 Juli 2019, oleh kami Majelis Hakim tersebut dengan dengan dibantu oleh
Sarjono, S.H., Panitera Pengganti Pengadilan Hubungan Industrial Pada Pengadilan Negeri
Jakarta Pusat, dengan dihadiri oleh Kuasa Penggugat dan tanpa dihadiri Kuasa Tergugat.

Hakim-hakim Anggota, Hakim Ketua Majelis,

Ida Ayu Mustikawati,S.H., M.H. Taryan Setiawan S.H.,M.H.,

Supono, S.H.,S.E.,M.M., M.H.,


Panitera Pengganti,

Sarjono, S.H.

Hal 27 dari hal 27 PUT.Nomor 136/Pdt.Sus-PHI/2019/PN.JKT.PST.

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu

Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 Halaman

Anda mungkin juga menyukai