NIM: 21.C1.0070
Unika Soegijapranata
Latar Belakang
Penyelundup barang biasanya dilakukan oleh sindikat kriminal dan bergerak secara
berkelompok, jadi tidak mudah untuk menangkap pelaku kejahatan yang melakukan
penyelundupan barang ilegal tersebut secara bersamaan. Biasanya mereka menyelundupkan
barang-barang terseb ut melalui jalur laut dan udara, seperti salah satu contoh kasus dirut
garuda yang menyelundupkan motor harley di dalam pesawat secara ilegal yang melanggar
aturan kepabeanan yakni melanggar Pasal 102 huruf (e) Undang-Undang RI Nomor 17 Tahun
2006 tentang Kepabean, dan juga ada kasus penyelundupan narkotika asal Malaysia ke
Indonesia melalui jalur laut yang berhasil digagalkan oleh BNN pada 14 Juni 2015, ancaman
hukuman tersangka terancam Pasal 114 ayat 2, 112 ayat 2 Jo Pasal 132 ayat 1, UU Nomor 35
Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman maksimal pidana mati. Selain itu
jugs ada kasus SmartPhone ilegal yang dilakukan oleh pemilik PS Store karena diduga
menjual hp HDC (Palsu atau KW) walaupun ia membantah tidak melakukan hal tersebut,
tetapi pada tahun 2017 pemilik PSTORE tersebut pernah ditangkap oleh Dirjen Bea Cukai
karena diduga barang yang dibelinya belum menyelesaikan kewajiban Pabean.
Pabean sendiri adalah instasi yang mengawasi dan mengurus bea impor dan ekspor
melalui jalur darat, laut, maupun udara dan berhubungan dengan aktivitas pengawasan barang
yang masuk atau keluar dari daerah pabean sesuai undang-undang yang berlaku. Ekspor dan
Impor merupakan merupakan kegiatan ekonommi yang sangat penting untuk memacu
perdagangan internasional, ekspor memiliki dampak positif bagi perekonomiannya yaitu
meningkatkan laba, membuka pasar baru di luar daerah pabean, menghasilkan devisa untuk
negara dimana hal tersebut merupakan aset dan kewajiban finansial, dan dapat bersaing di
pasar internasional, dan dampak impor bagi negara bisa mempertahankan stabilitas harga
produk lokal, memenuhi kebutuhan dalam negri.
Dalam Protokol Palermo ayat tiga, definisi aktivitas transaksi perdagangan manusia
pada umumnya meliputi perekrutan, pengiriman, pemindah-tanganan, penampungan atau
penerimaan orang (Protokol Palermo adalah suatu perjanjian yang berisi sebuah perangkat
hukum mengikat yang menciptakan kewajiban bagi semua negara yang menyetujui untuk
mencegah, dan menghukum penjualan trafficking manusia khususnya perempuan dan anak-
anak). Salah satu contoh kasus perdagangan manusia yang ditemukan terdapat di negara
Filipina dengan kedok TKI/TKW yang di iming-imingi pekerjaan yang layak dengan gaji
yang tinggi dan fasilitas yang menjanjikan, namun pada akhirnya TKI/TKW tersebut
digunakan sebagai budak, pekerja seks komersil, hingga perdagangan organ tubuh.
Penyelundupan Senjata Api marak terjadi di Papua dengan organisasi Aliansi
Demokrasi untuk Papua (ALDP) menyatat penyelundupan senjata api mencapai 56 senjata
sepanjang 2010 – 2022, dan selama covid 19 banyak transaksi senjata secara diam-diam
(penyelundupan) dengan jumlah 12 pucuk senjata tahun 2020, dan 18 pucuk senjata pada
tahun 2021. Penyelundupan senjata di warga sipil pun sekarang sudah banyak yang
melakukan transaksi senjata ilegal dikarenakan banyaknya “Penyokong” yang memberikan
senjata pada warga sipil secara ilegal, biasanya mereka merakit sendiri senjata tersebut atau
ada pihak-pihak tertentu yang memberikan mereka senjata yang legal dipakai oleh Polisi atau
TNI. Kepemilikan senjata api telah diatur dalam Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun
1951. Berdasarkan Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951
menyebutkan “Barangsiapa yang tanpa hak memasukkan ke Indonesia membuat, menerima,
mencoba, memperoleh, menyerahkan, atau mencoba menyerahkan, menguasai, membawa,
mempunyai persediaan padanya atau mempunyai dalam miliknya, menyimpan, mengangkut,
menyembunyikan, mempergunakan, atau mengeluarkan dari Indonesia sesuatu senjata api,
amunisi, atau sesuatu bahan peledak, dihukum dengan hukuman mati atau hukuman penjara
seumur hidup atau hukuman penjara sementara setinggi-tingginya dua puluh tahun”.
Pengertian penyelundupan
Penyelundupan adalah suatu kasus kejahatan menyimpang dari norma dan perilaku
perbuatan melanggar hukum yang berasal dari kata selundup, yang berarti menyelunduk,
menyuruk, atau masuk dengan sembunyi-sembunyi, penyelundupan juga kerap diartikan
sebagai pemasukan barang secara gelap karena menghindari bea. Penyelundupan juga
termasuk kedalam kejahatan lintas negara (Transnasional Crime) yang dimana tindak
kejahatan tersebut merugikan 2 atau lebih Negara yang dapat menjadi ancaman serius bagi
keamanan juga kemakmuran Global.
Menurut Soufnir Chibro, tindak pidana penyelundupan adalah tindak pidana yang
mempunyai pengaruh terhadap kehidupan masyarakat, baik dari segi kehidupan sosial,
politik, ekonomi dan kebudayaan yang berskala internasional, tentu saja tindak pidana
tersebut merugikan negara-negara dalam aspek ekonomi, politik, kehidupan bermasyarakat,
budaya, dan kehidupan sosial yang ada di berbagai negara.
Kejahatan transnasional adalah bentuk kejahatan lintas negara yang dapat merugikan
dan mengancam berbagai negara dalam segi ekonomi, sosial, keamanan, dan kemakmuran
karena melibatkan beberapa negara, pelaku kejahatan ini melewati batas-batas negara yang
telah diatur dan ditetapkan oleh negara tersebut untuk melakukan aktivitas kriminal
melanggar hukum yang memberikan dampak kepada negara asal dan negara yang terlibat.
Istilah kejahatab transnasional adalah hasil pengembangan karakteristik bentuk kejahatan
kontemporer yang disebut organized crime (kejahatan terorganisir) pada tahun 1970. Istilah
ini digunakan untuk menjelaskan kompleksitas pada kejahatan-kejahatan internasional yang
berdampak pada pelanggaran hukum diberbagai negara yang berbahaya di tingkat
internasional. Dan bentuk-bentuk kejahatan transnasional adalah kejahatan tersebut dilakukan
lebih dari satu negara, kejahatan dilakukan disatu negara tetapi berdampak pada negara lain,
kejahatan dilakukan dalam suatu negara tetapi melibatkan kelompok kriminal terorganisasi
yang terlibat kejahatan transnasional.
Menurut Gerhard O.W. Mueller, kejahatan transnasional diciptakan oleh PBB untuk
mengidentifikasi fenomena pidana yang telah melampaui garis batas negara.
Menurut Prof. Dr. M. Iman Santoso terhadap proses migrasi global yang identik
dengan transnasionalisasi imigrasi atau transnasional migrasi adalah “Manusia secara
perorangan atau berkelompok dari berbagai tingkatan dan selalu disertai oleh berbagai
aspek kehidupan, yang terus bergerak dari satu wilayah negara ke berbagai negara lain
baik untuk tinggal sementara atau menetap. Serta bersifat multidimensi dengan berbagai
dampaknya sebagai suatu strategi di dalam rangka mencari peluang yang lebih baik.”
Menurut Dougherty, dalam bukunya Budi Winarno mengatakan bahwa “Global Issues
adalah question, problems, dilemmas, and challenge, yang berkaitan dengan kebutuhan
dasar dari International peace, security, order, justice, freedom, dan progressive
development. Isu-isu ini mempunyai ciri khas seperti disagreement and conflict, namun
demikian global issues ini tidak bisa di desentralisasika dalam nation-states, dan bahkan
dalam sistem international, karena kejahatan transnasional adalah isu global.”
Menurut McFarlane kejahatan transnasional kini tumbuh dan semakin menjadi besar
dan mengancam eksitensi mannusia, masyarakat, negara, nilai-nilai, dan agama yang
dianut setiap bangsa dikawasan Asia Tenggara .
1. Suatu perbuatan yang memiliki dampak tidak hanya satu negara, melainkan di
beberapa negara.
2. Perbuatan yang memberikan efek taupun dampak pada warga dari berbgai
negara/bukan hanya satu negara.
3. Metode maupun fasilitas yang digunakan dalam kejahatan melewati batas dari
teritorial suatu negara.