PENDAHULUAN
Pada zaman era globalisasi yang penuh tantangan sekarang ini, mobilisasi
Tindak kejahatan juga dilakukan dengan berbagai macam pola yang beragam
dalam melakukan hal tersebut, salah satunya ialah Tindak Pidana Pencucian Uang
yang dalam bahasa indonesia dapat diterjemahkan sebagai “pencucian uang” atau
dahulu juga dikenal dengan istilah “pemutihan uang”.1 Pada perkembangan dalam
uang yang pertama, yaitu UU No.15 tahun 2002 yang kemudian dirubah dengan
UU No.25 tahun 2003 dan terakhir dirubah dengan menerbitkan UU No.8 tahun
no.11/28/PBI/2009.2
definisi pencucian uang secara tegas, hanya saja dalam penjelasan UU tersebut
1
https://jurnal.kpk.go.id/Dokumen/SEMINAR_ROADSHOW/Bentuk-praktik-dan-modus-
tppu-Joni-Emirzon.pdf diakses pada tanggal 06 Januari 2022.
2
Ibid.
menyamarkan asal usul harta kekayaan yang diperoleh dari tindak pidana
diketahuinya atau patut diduga merupakan tindak pidana dengan maksud untuk
olah menjadi harta kekayaaan yang sah.” Terakhir yakni UU No.8 tahun 2010
pasal 1 ayat 1 yang merupakan penyempurnaan dari UU no.25 tahun 2003 yang
pada redaksinya: Pencucian uang adalah segala perbuatan yang memenuhi unsur-
Pada tindak pidana pencucian uang haruslah ada suatu tindak pidana asal,
sebagaimana pada pasal 2 ayat (1) UU TPPU yang hasil kejahatannya berasal dari
Modal, Perasuransian, Kepabeanan, ………., dan tindak pidana lain yang diancam
dengan Pidana Penjara 4 (empat) tahun atau lebih, yang dilakukan di wilayah
NKRI atau di luar wilayah NKRI dan tindak pidana tersebut juga merupakan
dikategorikan sebagai Extraordinary Crime yaitu kejahatan luar biasa dan lingkup
3 ?
Ibid.
Universitas Bung Karno
3
Tindak Pidana Pencucian Uang terjadi karena adanya mens rea di awal, yakni
penyamaran uang dari hasil tindak pidana korupsi, penipuan, perdagangan orang
dalam sistem keuangan. Kedua Layering, dalam tahap ini pencuci uang berusaha
Integration, pada tahap ini uang yang telah dicuci dibawa kembali ke dalam
sirkulasi dalam bentuk pendapatan yang bersih, bahkan merupakan objek pajak
(taxable).4
penggunaan dosis narkotika tidak diawasi oleh dokter atau tenaga ahli yang
dalam satu tahun mencapai lebih dari US$. 400 miliar atau hampir setara dengan
Rp. 4.000, - triliun. Berarti roda perputaran transaksi narkoba setiap hari mencapai
4 ?
Sutan Remi Sjahdeini, Seluk Beluk Tindak Pidana Pencucian Uang dan Pembiayaan
Terorisme, Pustaka Utama Grafiti, Jakarta, 2007, hal. 33-37.
5 ?
World Development Report, Laporan Pembangunan Dunia 2011: Konflik Keamanan, dan
Pembangunan, The World Bank, Washington DC, 2011, hal. 62.
Universitas Bung Karno
4
Narkoba seperti heroin, morphin, dan kokain berasal dari negara-negara yang
sering disebut Golden Crescent (negara-negara daerah Bulan Sabit) yaitu Iran,
seperti Birma, Thailand, Laos yang peredarannya melalui Hongkong. Untuk jalur
distribusi psikotropika seperti shabu-shabu, bahan baku pembuat ekstasi dan obat-
obatan terlarang lainnya, berasal dari China yang kemudian diedarkan ke Belanda
dan Australia.6
peredaran narkotika secara ilegal ke Indonesia itu berasal dari 3 (tiga) tempat yang
disebut Segitiga Emas (Golden Triangle) yaitu Thailand, Laos, dan Myanmar.
Negara-Negara ini dideteksi memiliki ladang tanaman opium sejak zaman dulu.
pemasok opium lainnya yang terekam dari data BNN adalah Iran, Pakistan, dan
Afganistan yang produksinya mencapai 4.000 Ton (Empat Ribu Ton) per tahun.
Sementara di dalam negeri, ganja dari Aceh yang dikenal kualitasnya yang
paling baik, banyak beredar dan barang-barang ilegal itu akhirnya masuk ke Bali
melalui jalur darat hingga ke Lampung untuk dibawa ke Jakarta dan cukup
bervariatif, pelaku membawanya baik melalui jalur darat (bus, kereta api), jalur
6 ?
Libertus Jehani, Mencegah Terjerumus Narkoba, Visimedia, Tangerang, 2006, hal. 25.
Universitas Bung Karno
5
laut melalui yacht (kapal pesiar ukuran kecil) dan juga jalur udara. 7 Adapun
Sanksi Tindak Pidana Narkotika tidak hanya menyasar pada satu pihak saja,
1. Golongan I.
pidana penjara seumur hidup atau pidana mati. Denda paling sedikit delapan
ratus juta rupiah dan paling banyak sepuluh miliar rupiah, apabila beratnya
melebihi satu kilogram atau melibihi lima batang pohon (untuk tanaman) dan
melebihi lima gram (bukan tanaman), maka pidana denda maksimum ditambah
2. Golongan II.
Diancam pidana penjara paling singkat tiga tahun dan maksimum pidana
penjara seumur hidup atau pidana mati. Denda paling sedikit enam ratus juta
7 ?
http://www.bnn.or.id , diakses pada tanggal 30 Desember 2021.
Universitas Bung Karno
6
rupiah dan paling banyak delapan miliar rupiah. Apabila beratnya melebihi
lima gram, maka pidana denda maksimum ditambah sepertiga (Pasal 119 dan
120).
3. Golongan III.
Diancam dengan pidana penjara paling singkat dua tahun dan paling lama
lima belas tahun. Denda paling sedikit enam ratus juta rupiah dan paling
banyak lima miliar rupiah. Apabila beratnya melebihi lima gram, maka pidana
tindak pidana Narkotika tersebut agar dianggap halal dan legal. Narkoba yang
diedarkan sudah jelas akan dijual kepada pemakai, setelah dijual barulah uang
yang didapat akan dibuat suatu usaha atau apapun bentuknya untuk melegalkan
uang tersebut, sehingga tersamarlah uang hasil penjualan narkoba tadi, oleh sebab
itulah disebut pencucian uang.8 Kejahatan peredaran barang haram tersebut sejak
lama memang berkaitan erat dengan tindak pidana pencucian uang. Seringkali
nampak seolah-olah merupakan hasil dari kegiatan yang sah. Selanjutnya, uang
hasil jual beli narkoba yang telah dicuci itu digunakan lagi untuk melakukan
8
Lucky Nurhadiyanto, Pola Pencucian Uang Hasil Perdagangan Narkoba dan
Pembalakan Liar, Jurnal Kriminologi Indonesia, 2010, Vol. 6 No. 2, hal. 161.
Universitas Bung Karno
7
bersifat elektronik (electronic funds transfer), dana hasil kejahatan yang pada
umumnya dalam jumlah besar akan mengalir atau bahkan bergerak melampaui
batas negara dengan memanfaatkan faktor rahasia bank yang umumnya dijunjung
Pada studi kasus pada penelitian ini, yaitu terhadap putusan Pengadilan
kejahatan dalam bidang perbankan, dalam hal ini, menggunakan rekening pihak
lain dalam tipologi Asian Pasific Group On Money Laundering (APG) disebut
sebagai use of nominess trusts, family members or third parties etc, yang
bertujuan juga untuk mengaburkan identitas pelaku yang memiliki atau menguasai
hasil tindak pidana. Predicate crime (kejahatan asal)-nya adalah tindak pidana
tertangkapnya saksi ZULKIFLI Alias PAK WA, saksi HERI FADLI yang
bertugas membawa Narkotika jenis sabu sebanyak kurang lebih 3.139,8 gram
9
Yunus Husein, Bunga Rampai Anti Pencucian Uang, Teras Buku & Perpustakaan,
Bandung, 2007, hal.210.
Universitas Bung Karno
8
Alias ESCOBAR dari Aceh menuju Jakarta dengan menggunakan kendaraan yang
di kemudikan saksi ZULKIFLI Alias PAK WA berupa Colt Disel No pol BL-
8599 AG pada hari rabu tanggal 19 September 2018 untuk diserahkan kepada
22.00 Wib ketika saksi ZULKIFLI Alias PAK WA sewaktu sudah memasuki Jl
Tol Tangerang- Jakarta dimana telah di ikuti oleh petugas BNN pusat Jakarta,
sabu yang oleh saksi ZULKIFLI Alias PAK WA barang narkotika tersebut ditaruh
di dalam sela-sela muatan jahe, kunyit untuk di bawa ke pasar Induk Cibitung
Bekasi dan barang tersebut saksi ZULKIFLI Alias PAK WA terima dari
barang tersebut yaitu saksi HERI FADLI yang telah memesan sabu sabu kepada
Terdakwa, setelah menerima tas berwarna Hitam yang berisi Narkotika tersebut
warung makan Barokah SPBU JL Taman Mini Indonesia Pintu 1 Jakarta Timur,
Yang membeli sabu dari Terdakwa AMRIZAL Alias ESCOBAR dengan harga
rekening yang digunakan oleh Terdakwa dan saksi HERI FADLI membeli Sabu
sabu kepada Terdakwa sudah 3 kali pertama bulan Agustus 2018 sebanyak 1 kg
dengan Harga Rp.400.000.000 (Empat ratus juta rupuah), kedua kali petengahan
rupiah) dan yang ketiga saksi HERI FADLI tertangkap, dan Terdakwa sudah
melakukan bisnis Narkotika sejak tahun 2013, dimana uang hasil kejahatan
jual beli Narkotika tersebut membuka beberapa rekening atas nama Terdakwa ,
yaitu pada tahun 2017, Terdakwa membuka Rekening BNI dengan nomor :
01910199253 a.n Amrizal, yang terdakwa buka di Kantor Kas Bank BNI Matang
Glumpang Dua, Bireuen pada tanggal 10 Maret 2017 dan pada tahun 2018
dibuka tanggal 02 Agustus 2018 di BRI Unit Seutui (Banda Aceh) dimana kedua
dari hasil bisnis gelap narkotika selama ini dilakukannya telah dibelikan beberapa
Bahwa sejak tahun 2013, Terdakwa Amrizal alias Escobar sudah melakukan
jual beli narkotika jenis sabu sejak dari kota Batam dengan penjualan per minggu
gramnya,yang oleh Terdakwa, uang hasil penjualan sabu pada tahun 2013
puluh juta rupiah) dan dibelikan juga mobil Toyota Fortuner dengan Plat BP-9
US;
No.14/Pid.Sus/2020/PN. Bir pada hari Kamis, tanggal 18 Juni 2020, Afrizal alias
Escobar telah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana
didakwakan oleh Jaksa Penuntut Umum dalam Dakwaan Kedua Primair , yang
membawa ke luar negeri, mengubah bentuk menukarkan dengan mata uang atau
surat berharga atau perbuatan lain atas Harta Kekayaan yang diketahuinya atau
Pasal 2 ayat (1) dengan tujuan menyembunyikan atau menyamarkan asal usul
Harta Kekayaan dipidana karena tindak pidana Pencucian Uang dengan pidana
penjara paling lama 20 (dua puluh) tahun dan denda paling banyak Rp.
haruslah dinyatakan telah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak
Mentransfer Atau Perbuatan Lain Atas Harta Kekayaan Yang Diketahuinya Atau
Ini sangat menarik karena pada kronologis kasus diatas, bahwa Afrizal alias
Escobar merupakan pelaku utama dalam tindak pidana pencucian uang yang
seharusnya dapat dikenakan hukuman yang lebih berat bahkan maksimal yakni
hukuman penjara 20 tahun dan denda sejumlah 10 miliar rupiah, juga berdasarkan
data statistik PPATK, perkara TPPU yang telah diputus oleh pengadilan sejak
Januari 2005 sampai dengan Juni 2022 yakni sebanyak 205 perkara, yang mana
lebih lanjut mengenai hubungan antara Tindak Pidana Pencucian Uang dengan
Tindak Pidana Korupsi serta penjatuhan pidana tersebut secara tepat dengan
Pencucian Uang (Money Laundering) yang berasal dari Tindak Pidana Narkotika
10
Buletin Statistik APUPPT (Anti Pencucian Uang & Pencegahan Pendanaan Terorisme)
vol. 148 - Edisi Juni 2022 ISSN: 89997 hal. 46.
Universitas Bung Karno
12
B. Pokok Permasalahan
1. Bagaimana proses terjadinya tindak pidana pencucian uang yang berasal dari
keadilan masyarakat?
1. Tujuan Penelitian
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
Narkotika.Secara Praktis
b. Manfaat Praktis
tersebut.
D. Metode Penelitian
berdasarkan pada analisis terhadap asas hukum dan teori hukum serta
(case approach).
hal pokok yang dikaji pada setiap putusan tersebut adalah seluruh
dihadapi.
2. Sifat Penelitian
konstruksi.11
kualitatif karena penulis bertitik tolak dari norma hukum positif. Kemudian
11 ?
Soerjono Soekanto, “Pengantar Penelitian Hukum”, Universitas Indonesia, Jakarta, 2006,
hal. 251-252
Universitas Bung Karno
16
primer, terdiri dari buku-buku ilmiah, seminar dan hasil karya, serta
b. Classifying (Klasifikasi)
yang dibutuhkan.
c. Verifying (verifikasi)
didapat dari sumber literatur yang ada agar validitas data dapat diakui
d. Concluding (Kesimpulan)
dan hal inilah yang nantinya akan menjadi sebuah data terkait dengan
E. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
sistematika penulisan.
narkotika.
BAB V PENUTUP