1
Undang-Undang Republik Indonesia No. 5 Tahun 2009 tentang Pengesahan United Nations
Convention Against Transnational Organized Crime (Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa
Menentang Tindak Pidana Transnasional yang Terorganisasi).
Perdagangan dan Penyelundupan Manusia
Menurut Keppres No. 88 Tahun 2002 tentang Rencana Aksi
Nasional Penghapusan Perdagangan Perempuan dan Anak (RANP3A),
pengertian perdagangan manusia adalah bentuk tindakan pelaku yang
meliputi tindakan perekrutan, pengangkutan antardaerah atau negara,
pemindahtanganan, penerimaan, dan penampungan sementara manusia di
tempat tujuan dengan cara mengancam, seperti kekerasan verbal atau fisik,
menculik, menipu, dan sebagainya untuk memenuhi tujuan eksploitasi
manusia. Perdagangan manusia atau human trafficking dapat terjadi karena
berbagai faktor, seperti kurangnya lapangan pekerjaan, rendahnya tingkat
pendidikan, dan kurangnya akses dalam mencari informasi [ CITATION
Agu06 \l 1033 ]. Pada tingkat tertentu mengenai perdagangan manusia,
Indonesia menjadi negara asal serta negara tujuan perdagangan manusia.
Mayoritas korban perdagangan manusia dari Indonesia merupakan pekerja
migran Indonesia yang berada di luar negeri, terutama pekerja domestik
dan pekerja sektor perikanan2.
Korupsi
Kata “korupsi” diserap dari bahasa Belanda, yaitu corruptive yang
artinya mengacu kepada perbuatan jahat dan ketidakjujuran mengenai
penggunaan keuangan. Umumnya, kejahatan korupsi berkaitan dengan
perilaku pejabat publik, politikus, atau pegawai negeri untuk
meningkatkan kekayaan melalui cara yang bertentangan dengan hukum
[ CITATION Sis13 \l 1033 ]. Mengacu pada Undang-Undang Republik
Indonesia No. 20 Tahun 2001, disebutkan bahwa kejahatan korupsi tidak
hanya merugikan keuangan negara, tetapi juga merugikan hak sosial dan
ekonomi masyarakat pada umumnya, sehingga perlu diberantas dengan
cara yang luar biasa3. Terlebih jika hasil kejahatan korupsi tersebut
disimpan atau ditransfer melalui bank negara lain dan dianggap sebagai
2
Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, “Kejahatan Lintas Negara”,
https://kemlu.go.id/portal/id/read/89/halaman_list_lainnya/kejahatan-lintas-negara, diakses 12
Desember 2020.
3
Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-
Undang No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
dana yang halal, maka kejahatan tersebut sudah mencakup kejahatan
transnasional.
Kejahatan Narkotika dan Obat-obatan Terlarang (Narkoba)
Menurut KBBI, pengertian narkotika mengacu kepada obat-obatan
yang berfungsi untuk menenangkan saraf, menghilangkan rasa sakit,
memicu rasa kantuk, atau merangsang tubuh. Selain itu, kata “narkotika”
sendiri diserap dari bahasa Inggris, yaitu narcosis atau narcose yang
berarti pembiusan atau menidurkan [ CITATION Raj19 \l 1033 ]. Umumnya,
kejahatan yang berkaitan dengan perdagangan atau penyelundupan
narkoba cakupannya sudah termasuk ke dalam kejahatan transnasional.
Hal ini dapat dilihat dari para pelakunya─termasuk produsen, kurir, dan
penerimanya─bisa saja berasal dari negara-negara yang berbeda.
Indonesia sendiri berupaya meningkatkan kerja sama internasional dalam
menangani perdagangan dan penyelundupan narkoba, termasuk dengan
cara meratifikasi tiga konvensi anti-narkoba, seperti:
a) Single Convention on Narcotic Drugs 1961 melalui Undang-
Undang No. 8 Tahun 1976;
b) Convention on Psychotropic Substances 1971 melalui Undang-
Undang No. 8 Tahun 1996;
c) Convention against the Illicit Traffic in Narcotic Drugs and
Psychotropic Substances melalui Undang-Undang No. 7 Tahun
1997.
Kejahatan ini tidak hanya menjadi bagian dari masalah nasional
saja, tetapi juga menjadi perhatian seluruh dunia. Hal ini dapat dilihat dari
laporan World Drug Report tahun 2018, sebanyak 450.000 pengguna
narkoba dinyatakan meninggal pada periode 2016─2018.
Illegal Fishing
Pengertian illegal fishing sendiri secara singkat dapat
diterjemahkan menjadi penangkapan ikan secara ilegal atau tidak sah.
Kasus illegal fishing biasanya terjadi saat kapal asing melakukan
penangkapan ikan di wilayah perairan yang bukan merupakan wilayah
kewenangannya dan tidak melakukan perizinan terlebih dahulu kepada
negara pemilik wilayah perairannya tersebut. Dilihat dari Undang-Undang
No. 45 Tahun 2009 tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 31 Tahun
2004 tentang Perikanan, untuk melakukan penangkapan ikan sendiri, kapal
asing tersebut harus memiliki surat izin tertulis berupa Surat Izin
Penangkapan Ikan (SIPI) terlebih dahulu.
New and Emerging Transnational Crimes (Kejahatan Transnasional
Negara Baru dan Berkembang)
Pada tahun 2010, UNTOC melalui Conferences of States Parties
(CoSP) yang ke-5 telah mengklasifikasi beberapa jenis kejahatan
transnasional negara baru dan berkembang, yaitu:
a) Cybercrime, yaitu kejahatan yang dilakukan dan terjadi pada dunia
maya;
b) Identity-related crimes, yaitu kejahatan yang berkaitan dengan
identitas seseorang, seperti pencurian atau penipuan identitas;
c) Perdagangan gelap benda cagar budaya, yaitu terjadi pada saat
penjualan atau penyelundupan benda-benda yang memiliki nilai
kebudayaan tinggi secara ilegal;
d) Kejahatan lingkungan hidup, seperti terjadinya kerusakan dan
pencemaran lingkungan;
e) Perdagangan gelap organ tubuh, yaitu kegiatan transaksi organ
tubuh secara ilegal melalui pasar gelap.