Anda di halaman 1dari 3

“CONBATING TRANSNATIONAL CRIME”

Conbating Transnational Crime atau kejahatan lintas negara merupakan bentuk kejahatan
yang menjadi ancaman serius  terhadap keamanan dan kemakmuran global mengingat
sifatnya yang melibatkan berbagai negara. Untuk menanggulangi kejahatan tersebut,
diciptakan sebuah mekanisme multilateral melalui sebuah perjanjian internasional yang
disebut United Nations Convention on Transnational Organized Crime-UNTOC. Dari sisi
Indonesia, kejahatan lintas negara perlu diberikan perhatian khusus mengingat letak Indonesia
yang sangat strategis sehingga rentan terhadap berbagai bentuk kejahatan lintas negara. Untuk
itu, Kementerian Luar Negeri sebagai ujung tombak Pemerintah Indonesia dalam kerja sama
internasional senantiasa mengintensifkan kerja sama internasional dalam mengatasi
kejahatan-kejahatan lintas negara guna melindungi kepentingan dan kedaulatan nasional
Indonesia.
Transnational criminal organizations ini terbagi menjadi 3 bentuk, yaitu :
1. Trafficing crime
2. Financial crime
3. High tech crime
Dalam perkembangannya, Indonesia menaruh perhatian khusus terhadap kejahatan
lintas negara baru dan berkembang, antara lain perdagangan orang dan penyelundupan
manusia, korupsi dan pencucian uang, kejahatan kehutanan dan satwa liar, kejahatan
perikanan, perdagangan ilegal benda-benda cagar budaya, serta kejahatan narkotika dan obat-
obatan (narkoba) dan prekursornya.
 Perdagangan Orang Dan Penyelundupan Manusia
isu perdagangan orang dan penyelundupan manusia dapat dikategorikan sebagai isu migrasi
ireguler. Isu migrasi ireguler tersebut tetap menjadi isu sentral di dunia, yang selain
menyangkut masalah perdagangan orang dan penyelundupan manusia, juga menyangkut isu
pengungsi dan pencari suaka. Indonesia juga tidak luput mengalami peristiwa migrasi
ireguler. Berdasarkan data UNHCR, pada tahun 2018 terdapat sekitar 14.000 pengungsi dan
migran ireguler yang kebanyakan berasal dari Asia Tengah yang terdampar di Indonesia
dalam upaya mencapai negara tujuan. Sebagai warga dunia yang bertanggung jawab,
Indonesia tetap menampung dan memberikan perawatan pada para migran ireguler sebagai
respon atas dasar kemanusiaan serta untuk menyelamatkan jiwa manusia. ejalan dengan
prioritas nasional untuk perlindungan Warga Negara Indonesia dan dalam rangka
menghormati perlindungan HAM, Indonesia senantiasa berkomitmen untuk menanggulangi
isu perdagangan orang dan penyelundupan manusia melalui kerja sama pada tingkat bilateral,
regional dan multilateral.
 Kejahatan Korupsi
Pencegahan dan pemberantasan korupsi merupakan prioritas utama Pemerintah RI yang
dilaksanakan pada tingkat nasional maupun global. Indonesia selalu berupaya menjalin kerja
sama internasional demi kepentingan nasional, khususnya untuk peningkatan kapasitas para
penegak hukum dalam pencegahan dan pemberantasan korupsi. Kerja sama internasional
telah memiliki andil bagi keberhasilan KPK dalam mengembalikan kerugian negara sebesar
1,9 triliun Rupiah dari hasil korupsi dari tahun 2005 – 2017 Selain itu, komunitas
internasional termasuk para pelaku bisnis, menghargai dan mengapresiasi upaya progresif
Indonesia dalam pemberantasan korupsi.
 Kejahatan Narkotika Dan Obat-Obatan Terlarang (Narkoba)
Kejahatan penyalahgunaan narkotika dan obat terlarang (narkoba) pada umumnya bersifat
lintas negara, mengingat produsen, kurir, dan korban bisa berasal dari negara yang berbeda-
beda. Untuk itu, diperlukan diperlukan kerja sama internasional karena tidak dapat
ditanggulangi oleh satu negara sendiri. Mengingat kondisi geografis dan demografis,
Indonesia telah menjadi salah satu negara tujuan dari peredaran narkotika. Indonesia telah
menempatkan kejahatan narkoba sebagai high-risk crime dan dalam penanganannya
membutuhkan upaya yang luar biasa. Untuk itu Indonesia mendorong kerja sama
internasional untuk meningkatkan upaya penanggulangan isu narkoba.
 Kejahatan Perikanan
Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki kepentingan besar dalam menjaga wilayahnya
dan menegakkan kedaulatan termasuk terhadap kejahatan perikanan. Hal ini sejalan dengan
visi Pemerintahan Presiden untuk menjadikan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia dengan
memajukan kerja sama maritim melalui diplomasi serta pembangunan kekuatan pertahanan
maritim guna mengamankan sumber daya alam kelautan dan zona ekonomi eksklusif. Kerja
sama penanggulangan kejahatan perikanan akan mendukung strategi Pemri dalam rangka
memperkuat jati diri sebagai negara maritim, yaitu mengintensifkan penegakan hukum dan
pengendalian kejahatan perikanan serta kegiatan lain yang merusak laut. Indonesia perlu
menyadarkan masyarakat dunia bahwa  kejahatan perikanan transnasional teroganisir
memiliki dampak serius pada perekonomian, mendistorsi pasar, merusak lingkungan dan
merendahkan HAM, sehingga diperlukan kerja sama internasional yang erat untuk
mengatasinya.
 Kejahatan Lintas Negara Baru Dan Berkembang
Pada tahun 2010, Conference of States Parties (CoSP) UNTOC yang kelima telah
mengidentifikasi beberapa Kejahatan Lintas Negara Baru dan Berkembang (New and
Emerging Crimes), antara lain cybercrime, identity-related crimes, perdagangan gelap benda
cagar budaya, kejahatan lingkungan, pembajakan di atas laut, dan perdagangan gelap organ
tubuh. Kejahatan Lintas Negara Baru telah menjadi perhatian dari dunia internasional
mengingat jumlahnya yang semakin meningkat dan cara yang semakin beragam. Kerugian
yang ditimbulkan dari kejahatan jenis ini juga sangat besar. ndonesia terus menerus berusaha
untuk mendorong pengarusutamaan kejahatan lintas negara baru melalui berbagai forum
internasional seperti pemeliharaan keamanan siber, perlindungan benda dan cagar budaya dari
perdagangan ilegal, kejahatan perikanan, serta kejahatan kehutanan dan perdagangan satwa
liar. 
https://asean.org/combating-transnational-crime-in-asean-by-s-pushpanathan/

Anda mungkin juga menyukai