PENDAHULUAN
Isu - isu global kontemporer dalam hubungan internasional adalah isu yang
berkembang serta meluas setelah Perang Dingin berakhir pada era 1990-an.
Pengertian mengenai isu-isu global kontemporer terkait erat dengan sifat dari isu-isu
tersebut yang tidak lagi didominasi oleh hubungan Timur-Barat, seperti, ancaman
perang nuklir, persaingan ideologi antara Demokrasi-Liberal dan Marxisme-
Leninisme, diplomasi krisis, dan sebagainya. Masyarakat internasional kini
dihadapkan pada isu - isu global yang terkait dengan “Tatanan Dunia Baru” ( New
World Order ). Isu - isu mengenai persoalan - persoalan kesejahteraan ini
berhubungan dengan Human Security antara negara-negara maju (developed) dengan
negara-negara berkembang (developing countries) serta masalah lingkungan.
Menurut The Commision of Human Security ( CHS ) yaitu sebuah unit khusus
mengenai keamanan manusia, definisi dari keamanan manusia sebagai berikut;
“...to protect the vital core of all human lives in ways that enhance human
freedoms and human fulfillment. Human security means protecting
fundamental freedoms—freedoms that are the essence of life. It means
protecting people from critical (severe) and pervasive (widespread) threats
and situations. It means using processes that build on people’s strengths and
aspirations. It means creating political, social, environmental, economic,
military and cultural systems that together give people the building blocks of
survival, livelihood and dignity. “ (CHS: 2003, p.4)
Salah satu kasus yang termasuk kedalam ancaman Human Security ialah
perdagangan manusia atau Human Trafficking. Menurut Perserikatan Bangsa -
Permasalahan human trafficking telah menjadi salah satu konflik penting yang
diangkat dalam agenda keamanan internasional. Sampai dengan saat ini kawasan Asia
Tenggara dinilai masih tergolong dalam kawasan yang negara – negaranya belum
maksimal dalam penanganan terhadap isu human trafficking. Menurut Protokol
Palermo 2 bahwa sampai dengan saat ini negara di dunia internasional melakukan
1
United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC) adalah sebuah kantor Perserikatan Bangsa
Bangsa yang dibentuk pada tahun 1997 sebagai kantor yang mengurusi kontrol narkoba dan
pencegahan kejahatan, yang mengkombinasikan Program Kontrol Narkona Internasional PBB
(UNDCP) dan Divisi Keadilan Kriminal dan Pencegahan Kejahatan.
2
Dokumen yang khusus membahas tentang Human Trafficking adalah Protokol Palermo. Protokol
Palermo adalah Instrumen HAM kunci di tingkat PBB untuk Mencegah, Memberantas dan
0%
Laki - laki
30%
Perempuan
70%
( Source: https://indonesia.iom.int )
Perdagangan orang dapat dialami oleh siapapun pada usia berapapun. Data
IOM menunjukan bahwa jumlah perempuan yang teridentifikasi menjadi korban
Perdagangan Orang lebih besar, namun korban laki - laki juga merupakan realita yang
seringkali tidak terlaporkan dan tidak teridentifikasi.
SMA 9%
Tidak sekolah 9%
SMP 19%
SD 31%
( Source: https://indonesia.iom.int )
1%
4%
5%
16% Laut
Udara
Darat
Lebih dari satu
Tidak ada data
74%
( Source: https://indonesia.iom.int )
74% korban dipindahkan melalui satu jenis transportasi ke jenis yang lainnya. Hal
tersebut membuat perdagangan orang menjadi lebih sulit dideteksi.
10
Dengan melihat latar belakang yang terjadi, pertanyaan yang muncul dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
“ Bagaimana Peran International Organization for Migration ( IOM ) dalam
menangani kasus Imigran di Benjina Indonesia ? “
Untuk itu, ruang lingkup dalam penelitian ini dibatasi pada kasus imigran
yang menjadi korban praktik human trafficking di kawasan Benjina Indonesia,
melihat Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di Asia Tenggara sehingga
memicu terjadinya praktik kejahatan lintas negara serta masuknya imigran gelap di
kawasan perbatasan. Selanjutnya, peran IOM dalam menangani kasus human
trafficking dalam sektor industri perikanan di Indonesia juga menjadi fokus masalah
dalam penelitian ini.
11
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini menjelaskan mengenai uraian tentang latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
Pada bab ini dijabarkan mengenai literature review dari beberapa referensi
yang berkaitan dengan penelitian. Masing – masing dari literature tersebut, penulis
mengutip apa saja persamaan dan perbedaan antara literature dan penelitian milik
penulis. Lalu, terdapat juga teori dan konsep yang relevan terhadap permasalahan
dalam penelitian, alur pemikiran, dan sub-bab yang terakhir adalah asumsi mengenai
hasil penelitian.
12
Pada bab ini terdapat dua sub-bab, yang pertama pembahasan mengenai kasus
human trafficking yang terjadi di Indonesia dan di sub-bab kedua mengerucut kepada
kasus perbudakan tenaga kerja imigran dalam sektor industri perikanan kawasan
Benjina, Kepulauan Aru Maluku.
Bab ini berisikan kesimpulan dan saran, bagian kesimpulan berisi jawaban
atas rumusan masalah yang dikemukakan. Pemecahan masalah dinyatakan dalam
bentuk saran.
13