Anda di halaman 1dari 3

NAMA : FRISKA ALIFIA

NIM : 11970523463

6 ANA A

1. Secara Umum Indonesia termasuk negara yang memasuki era penduduk yang
berstruktur Lansia (aging Structrured population). Peningkatan jumlah penduduk lanjut usia
ini di indonesia antara lain disebabkan karena tingkat sosial ekonomi masyarakat yang
meningkat. Hal ini yang menyebabkan banyak Lanjut usia di indonesia yang terlantar karena
ditelantarkan keluarganya dan rata-rata lansia tersebut tidak potensial yang tidak punya
ketrampilan sehingga hidupnya memprihatinkan dan merana. Peningkatan jumlah penduduk
di Indonesia mengalami peningkatan setiap tahunnya, hal ini menimbulkan berbagai
permasalahan seperti kemiskinan, tindak kekerasan, pelanggaran hukum, sehingga lansia
mengalami kekerasan

Peningkatan Junlah lansia juga terjadi di Kabupaten Indragiri Hilir. Jumlah lansia
terlantar di kabupaten Indragiri hilir ( inhil ) berdasarkan data yang diperoleh Dinas Sosial
pada tahun 2021 berjumlah 1497 jiwa. Lansia terlantar dengan kuantitas tersebut jelas tidak
tertampung secara keseluruhan di Yayasan Panti Pondok Bhakti Lansia yang merupakan
yayasan di bawah naungan Dinas Sosial ini. Lansia terlantar yang berada di panti merupakan
lansia yang diklasifikasikan sebagai lansia terlantar secara ekonomi dan sosial. Lansia
terlantar yang memiliki kesempatan tinggal di panti, diberikan pelayanan kesejahteraan sosial
berupa penampungan, perawatan dan penyantunan (jaminan hidup), Sehingga mereka dapat
menikmati hidup di hari orang tuanya dengan tentram lahir batin.

Yayasan Panti Pondok Bhakti Lansia sebagai tempat tinggal lansia terlantar menjadi
pengganti keluarga, baik secara sengaja maupun tidak melupakan keluarganya yang telah
lanjut. Para pendamping merawat lansia dengan penuh perhatian sama halnya dengan ajaran
agama Islam bahwa perlakuan terhadap manusia yang telah lanjut usia. Menurut data dari
yayasan pondok bhakti lansia jumlah lanisa yang ditampung pada awalnya 6 orang, namun
sekarang sudah meningkat menjadi 10 orang. Yayasan panti pondok lansia memang tidak
dapat bisa menampung terlalu banyak lansia karena fasilitas dan tempat yang tidak cukup.

Dinas Sosial sebagai Instansi Sosial di Kabupaten Indragiri Hilir menjadi penyelenggara
bantuan sosial dengan berlandaskan Undang-Undang nomor 11 tahun 2009 tentang
kesejahteraan sosial dalam pelaksanaannya. Dengan permasalahan Lanjut usia terlantar maka
diperlukan penanggulangan yang dapat mengurangi salah satu penyandang masalah
kesejahteraan sosial. Namun upaya pemerintah dalam menangani dan memberikan pelayanan
kesehatan dan kesejahteraan sosial lanjut usia terlantar dirasakan masih kurang. Dikarenakan
bantuan yang diberikan Dinas Sosial hanya berasal dari kegiatan K3S (Koordinator
Kesejahteraan Sosial) dan bukan berasal dari APBN maupun APBD karna ketidaksediaan
Administrasi yang lengkap dari Yayasan Panti Pondok Bhakti Lansia yang mana dibutuhkan
oleh pemerintah pusat dalam proses pemberian bantuan. Sehingga pemerintah pusat
megalami kesulitan dan kendala dalam proses pemberian bantuan sosial.
Fasilitas yang terdesedia di yayasan pondok bakti lansia pun sangat terbatas dan tidak
memadai, seperti jumlah ranjang kasur yang kurang, membuat beberapa para lansia harus
tidur di kasur yang terlentang dilantai saja. Tempat yang juga masih menumpang karena
anggaran yang tidak cukup.
Jadi data yang diperlukan yaitu:
1. Jumlah Penduduk Indragiri Hilir
2. Jumlah Lansia Di Indragiri Hilir
3. Jumlah Lansia Terlantar Di Indragiri Hilir
4. Jumlah Lansia Terlantar Di Yayasna Pondok Bhakti Lansia

2. Pandemi Covid-19 merupakan masalah yang serius untuk dihadapi dan diselesaikan
bersama. Bagaimana tidak, pandemi tersebut berdampak pada berbagai aspek kehidupan,
salah satunya pelayanan publik. Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk tetap
memberikan pelayanan yang berkualitas bagi masyarakat meskipun di tengah pandemi
Covid-19. Adapun pelayanan berkualitas tersebut dilakukan dengan mengoptimalkan layanan
berbasis elektronik dan memanfaatkan media sosial.

Jadi strategi yang perlu dilakukan Kantor Camat Inhil adalah memberlakukan
pelayanan publik yang adil kepada masyarakat pada masa Pandemi Covid 19 adalah dengan
melakukan inovasi dengan membuat aplikasi layanan secara online yang gunanya untuk
semua masyarakat bisa mengurus kependudukan sendiri tidak perlu lagi ke kantor, kantor
hanya melayani rekaman e-KTP yang memang belum pernah sama sekali melakukan
perekaman, e-KTP harus dilakukan secara tatap muka karena harus ambil gambar, sidik jari,
serta iris mata. Selain dari itu seperti Kartu Keluarga, Surat Pindah, Akta Kelahiran, Akta
Kematian Karu Identitas Anak (KIA) atau warga yang sudah pernah melakukan rekaman e-
KTP, Misal terjadi kerusakan kehilangan atau hal sebagainya bisa dilakukan dengan aplikasi.
Apliksi bisa di download di play store “DUKCAPIL INHIL”

Menurut data yang didapatkan dari Kantor Camat Inhil yang telah menggunkan
aplikasi DUKCAPIL INHIL adalah sebanyak 256 Desa dan 20 Kecamatan. Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil merupakan unsur pelaksana Pemerintah Daerah di
bidang Kependudukan dan Pencatatan Sipil yang dipimpin oleh Kepala Dinas dan
berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris
Daerah.Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Indragiri Hilir (Inhil),
provinsi Riau sempat untuk menutup sementara waktu pelayanan administrasi kependudukan
secara tatap muka. Kebijakan tersebut diterapkan agar tidak terjadi penumpukan massa guna
memutus mata rantai virus Covid-19.

Untuk pelayanan administrasi kependudukan, dapat dilakukan secara online melalui


petugas registrasi operator Nasi Uduk Inhil di masing-masing desa dan kelurahan. Pelayanan
dokumen kependudukan juga dapat dilakukan melalui aplikasi “Dukcapil Inhil” yang bisa di
download di google play store. Jadi masyarakat dapat download aplikasi tersebut di google
play store. Kebijakan dan terobosan yang dibuat bertujuan untuk mengurangi angka positif
covid khususnya di daerah kecamatan Indragiri Hilir. Sehingga pengurusan E-KTP yang
hilang dan mengalami kerusakan dapat dilakukan secara online.
Namun, pelayanan berbasis elektronik memiliki kelebihan maupun kekurangan.
Kelebihannya, pelayanan dapat dilakukan secara efektif, efisien, dan transparan. Bahkan para
ahli pun berpendapat demikian. Dwiyanto (2011) menjelaskan bahwa pelayanan berbasis
elektronik dapat mempermudah interaksi masyarakat sebagai pengguna layanan kepada
instansi penyelenggara layanan serta mendorong akuntabilitas dan transparansi dalam
penyelenggaraan pelayanan publik. Selanjutnya Forman (2005) menjelaskan bahwa tujuan
pelayanan berbasis elektronik adalah untuk memberikan kenyamanan dan aksesibilitas
kepada masyarakat dalam pelayanan publik. Adapun kekurangan pelayanan berbasis
elektronik adalah kemampuan masyarakat dalam mengakses pelayanan berbasis elektronik.
Kemudian, optimalisasi pelayanan elektronik pada daerah yang sulit mendapatkan jaringan
internet. Bahkan, menariknya karakter masyarakat Indonesia yang lebih menyukai pelayanan
secara tatap muka (langsung) sehingga hal inilah yang semakin memberikan tantangan
terlebih pada masa pandemi.

Pelayanan yang diberikan oleh Disdik Capil Indragiri Hilir sangat memuaskan.
Apalagi dengan adanya inovasi baru yang dberikan yaitu adanya aplikasi Dukcapil Inhil yang
membuat masyarakat tidak perlu jauh kekantor dan sangat menghemat biaya maupun waktu.
Sehingga dapat disimpulkan pelayanannya sudah baik.

Birokrasi diciptakan sebagai upaya pelaksanaan administrasi dalam pelayanan publik.


Selain itu, juga untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam mengakses setiap
layanan dan perlindungan. Pandemi Covid-19 membuat pelayanan menjadi terganggu. Disatu
sisi masyarakat memiliki hak untuk terus mendapatkan layanan. Tetapi di sisi lain, aktivitas
perkantoran dapat menambah eskalasi pandemi Covid-19 semakin tinggi. Untuk itu,
dibutuhkan perubahan bagi Aparatur Sipil Negara dalam pelayanan publik. Kita dihadapkan
dengan kondisi pandemi. Kita ditantang mengubah pelayanan birokrasi dari manual dan
konvensional, menjadi otomatis dan digital. Layanan birokrasi kita harus berbasis digital.
Pelayanan publik dalam prinsip good governance tidak boleh berhenti. Dalam kondisi
ancaman Covid-19, layanan birokrasi digital merupakan sebuah solusi dan keniscayaan
dalam mengoptimalkan pelayanan publik.

Jadi data yang diperlukan yaitu:

1. Data penduduk di Kabupaten Indragiri Hilir


2. Data warga yang telah menggunkana aplikasi DUKCAPIL INHIL

Anda mungkin juga menyukai