Oleh :
Halaman
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Era globalisasi yang ada saat ini membuka peluang untuk terbukanya pasar
bebas lintas negara. Masing-masing negara memiliki peluang besar untuk saling
batas antar negara tidak menjadi kendala untuk dilalui, bahkan jalur lalu lintas
Undang Nomor 5 Tahun 2009, dan di tahun yang sama pula tepatnya pada tanggal
Migran Melalui Darat, Laut, dan Udara melalui Undang-Undang Nomor 15 Tahun
2009.
(sebagai negara pihak dari konvensi) wajib mengambil tindakan tegas untuk
tersebut juga mengatur bahwa “Indonesia (sebagai negara pihak dari protokol)
1
setiap orang yang melakukan penyelundupan”. Sedangkan Undang- Undang
Nomor 6 Tahun 2011 tentang Imigrasi mengatur bahwa dapat dipidana karena
Penyelundupan Manusia dengan pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun dan
paling lama 15 (lima belas) tahun dan pidana denda paling sedikit Rp.
500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp. 1.500.000.000,00
(satu miliar lima ratus juta rupiah). Bahkan undang-undang ini juga mengatur
Semakin terbuka lebarnya jalan lalu lintas antar negara pada era
antar satu negara ke negara lain. Migrasi bukanlah fenomena yang baru. Selama
kehidupan yang lebih baik di tempat yang lain. Dalam beberapa dekade terakhir
ini, proses globalisasi telah meningkatkan faktor yang mendorong para imigran
Afrika, Amerika Selatan dan Eropa Timur ke Eropa Barat, Australia dan Amerika
1
http://www.interpol.int/
2
negara-negara tujuan secara ilegal karena batasan dan ketidakmampuan dari para
Dalam hal ini banyak negara di dunia umumnya sependapat bahwa migrasi
yang dilakukan tidak sesuai dengan peraturan keimigrasian atau migrasi ilegal
dan ekonomi, bahkan juga ancaman terhadap ideologi suatu bangsa. Belum lagi
migrasi ilegal bisa dihentikan, telah timbul varian baru yang kini kian
individu dan suatu negara yang menjamin diberikannya hak-hak dan kewajiban-
3
bersangkutan. Telah diakui bahwa people smuggling merupakan suatu
tindakan melanggar hak asasi manusia dan bentuk perbudakan kontemporer. Para
imigran diperlakukan dengan tidak baik. Sangat sering kondisi perjalanan yang
tidak manusiawi; ditumpuk dalam angkutan (umumnya perahu) yang penuh dan
sesak, dan bahkan sering terjadi kecelakaan yang fatal. Setibanya di tempat
tujuan, status ilegal mereka menyebabkan mereka terpaksa menjadi budak para
ilegal. Para imigran secara tidak langsung dieksploitasi oleh pihak tertentu demi
keuntungan materil.4
setidaknya satu juta imigran harus membayar rata-rata sebesar lima hingga
sepuluh ribu dolar secara paksa ketika melintasi perbatasan antar negara.
manusia, yang merupakan “sisi ilegal” dari globalisasi, adalah sebuah bisnis besar
yang kian tumbuh dan berkembang.5 Selain itu, people smuggling juga
menimbulkan masalah tersendiri bagi negara tempat mereka meminta suaka. Hal
4
http://www.interpol.int/, Loc., Cit.
5
Martin, Philip & Mark Miller, (2000): Smuggling and Trafficking: A
Conference Report. International Migration Review, Vol. 34, hlm. 969
4
Pada bulan Oktober dan November 2009 lalu, aparat keamanan Republik
Indonesia menangkap serombongan imigran dari dua negara, Sri Lanka dan
tanggal 11 Oktober 2009 lalu, sebanyak 255 imigran asal Sri Lanka, yang menaiki
orang yang terjadi di Indonesia. Banyak para imigran ilegal yang diselundupkan
manusia yang dideteksi oleh aparat keamanan ternyata dapat terjadi dengan
adanya kontribusi dari orang Indonesia sendiri. Salah satunya adalah nelayan-
6
http://female.kompas.com, 23 November 2009
7
Berita Nasional, http://vibizdaily.com/, 25 Juli 2010
5
dalam kasus 74 imigran ilegal asal Iran dan Afganistan di Yogyakarta, juga
melibatkan para nelayan.8 Bahkan baru-baru ini di tahun 2012 diberitakan bahwa
Pantai Jawa Barat selatan dianggap strategis dan terdepan untuk penyelundupan
imigran ilegal, menuju daratan Australia lewat Pulau Christmas. Daerah pantai ini
terbentang sejak dari Pelabuhan Ratu, Pantai Loji atau Ujung Genteng, Sancang,
ini adalah tampak pelaksanaan dari ratifikasi atas Konvensi PBB Menentang
Indonesia.
B. Rumusan Masalah
atas, maka pokok permasalahan yang akan diteliti adalah sebagai berikut:
8
http://liranews.com/, 18 Oktober 2010
9
Pikiran Rakyat, edisi 20 Maret 2012
6
2. Bagaimanakah tantangan dan hambatan yang dialami pemerintah