Anda di halaman 1dari 5

UPAYA PENANGANAN DAN PERAN PEMERINTAH IMIGRASI INDONESIA

DALAM PENCEGAHAN PENYULUNDUPAN MANUSIA


Evi Ludya Agustin 200810101028
Univeritas Jember
eviludyaagustin@gmail.com

ABSTRAK
Indonesia merupakan negara dengan posisi yang strategis, sehingga seringkali dilirik warga
negara asing menjadi negara dengan posisi yang strategis, layak dan nyaman untuk
dikunjungi untuk transit saja atau bahkan sampai hidup dan berkembang di Indonesia. Hal
tersebut menjadi permasalahan dan perlu dikhawatirkan karena terdapat warga negara asing
tanpa memenuhi syarat-syarat tertentu yang illegal dan melewati aturan-aturan atau batasan-
batasan yang ada tanpa adanya dokumentasi keimigrasian yang sah, tentu saja itu bisa
dijadikan permasalahan apalagi sampai ke ranah hukum. Hal tersebut sudah dinamakan
sebagai kejahatan lintas negara berbentuk penyelundupan manusia.Oleh sebab itu pentingnya
kebijakan perbatasan pemerintah dan penegakan hukum untuk bekerja sama dan berupaya
secara maksimal dilakukan guna bisa mewujudkan jaminan keamanan bangsa dan negara.
Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Berdasarkan
Hasil penelitian serta pembahasan yang ada, adanya kejahatan penyulundupan manusia yang
terjadi, bisa menjadi ancaman bagi negara dalam segala sisi. Diharapkan dengan adanya
koordinasi dan sinergi permasalahan warga negara asing yang menjadi pelaku kejahatan
penyulundupan manusia dapat menurun secara statistic sehingga prinsip selective policy
dimana hanya orang asing yang memberikan manfaat saja yang masuk dan memiliki
dokumen yang sah saja yang bisa memasuki wilayah Indonesia.
Kata kunci: Upaya, pemyelundupan manusia, pencegahan
ABSTRAK
Indonesia is a country with a strategic position, so that foreign citizens often glance at it as a
country with a strategic position, worthy and comfortable to visit for transit or even to live
and develop in Indonesia. This is a problem and needs to be worried about because there are
foreign nationals without fulfilling certain conditions who are illegal and bypass existing
rules or restrictions without valid immigration documentation. This has been named as a
transnational crime in the form of people smuggling. Therefore it is important for government
border policies and law enforcement to work together and make maximum efforts to be able
to realize state and state security guarantees. This research was conducted with a qualitative
approach with descriptive methods. Based on the results of existing research and discussions,
the existence of crimes of people smuggling that occur, can be a threat to the country from all
sides. It is hoped that with coordination and synergy the problems of foreign nationals who
become perpetrators of human smuggling crimes can be statistically reduced so that the
principle of a selective policy where only foreigners who provide benefits enter and have
valid documents can enter Indonesian territory.
Keywords: efforts, people smuggling, prevention
A. PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan negara yang memiliki berbagai macam keragaman yang
bukan hanya keragaman budaya, ras dan agama, melainkan juga keragaman dan
luasnya wilayah geografi yang sebagian besar dikelilingi oleh perairan yang
terkadang hal tersebutlah yang menjadi permasalahan adanya kerawanan dalam
keamanan suatu negara. Ditambah lagi dengan adanya kemajuan teknologi yang
semakin pesat, menjadikan kehidupan masyarakat yang awalnya nasional bisa
berubah menjadi internasional. Dengan adanya kemajuan teknologi informasi dan
transportasi inilah menjadi perpindahan penduduk dapat dengan mudah melintasi
batas negara sehingga mneyebabkan terjadinya proses transnasionalisasi dalam
berbagai aspek kehidupan.
Penyelundupan manusia merupakan suatu tindakan, dimana baik secara
langsung maupun tidak langsung, guna memperoleh suatu keuntungan finansial
atau material lainnya dengan cara memasukkan seseorang yang bukan warga
negara atau penduduk tetap suatu negara tertentu secara ilegal ke negara tersebut.
Hal ini tentu kebanyakan dilatarbelakangi oleh keinginan mendapatkan kehidupan
yang lebih baik di negara tujuan. Di Indonesia sendiri, persoalan people
smuggling atau penyelundupan manusia telah diatur dalam suatu aturan secara
khusus melalui “Undang-Undang Darurat No. 8 Tahun 1995” dan “Undang-
Undang No. 9 Tahun 1992 tentang Keimigrasian”. Akan tetapi, dua peraturan
perundang-undangan tersebut hanya mengatur mengenai persoalan pelanggaran
keimigrasian jadi kurang bisa untuk menjerat pelaku dari tindak pidana
penyelundupan manusia. Hingga pada akhirnya di tahun 2011, Pemerintah
Indonesia mengeluarkan regulasi yang mengatur mengenai penyelundupan
manusia melalui UU Keimigrasian. Namun, sama seperti ketentuan sebelumnya,
Undang-Undang ini masih dianggap belum efektif dalam menanggulangi
penyelundupan manusia dan masih banyak kendala-kendala yang terdapat dalam
ketentuan ini.
Di Indonesia, faktor yang menyebabkan peningkatan kasus penyulundupan
manusia yang terjadi di setiap tahunnya adalah karena kondisi geografis Indonesia
yang sebagai negara kepualauan, yeng terdapat pulau-pulau kecil berada dekat
dengan negara lain. Selain itu, ketidaktahuan masyarakat setempat akan kejahatan
penyelundupan manusia serta kebutuhan ekonomilah yang menjadi factor
penyebab peningkatan kasus penyelundupan. Masyarakat setempat terlibat karena
menyebrangkan para imigran tersebut dengan mau diberikan imbalan. Alur
penyelundupan manusia yang sekarang marak di Indonesia sebenarnya dapat
dipetakan dalam tiga area penting, yakni negara asal, negara transit, dan negara
tujuan. Ketiga area ini merupakan sebuah siklus yang mendalam. Adapun
beberapa alasan terjadi nya penyelundupan manusia dipengaruhi oleh berbagai
macam penyebab, kondisi, tatanan, sistem, bahkan nilai moral serta sosial yang
menjadi pemicu masyarakat ingin masuk ke sebuah negara secara tidak legal dan
melakukan perbuatan yang melanggar hukum. Hal ini tentu dilatarbelakangi oleh
tidak meratanya pembagian kesempatan dan pembangunan sosial-ekonomi,
ataupun terjadinya berbagai konflik dengan alasan yang beranekaragam
Migrasi memiliki kewenangan serta tugas dan fungsi untuk dapat menghalau
serta mengatasi permasalahan yang berkaitan dengan arus migrasi global yaitu
masuk dan keluar nya manusia di suatu negara termasuk Indonesia. Adapun sejak
lama bahwa ada beberapa faktor yang menjadi pemicu terjadinya arus migrasi
yang tidak sah. Fakta menunjukan bahwa dari waktu ke waktu, cara-cara ilegal
justru lebih menjadi pilihan dalam proses imigrasi. Celaka nya hingga kini
kegiatan penyelundupan manusia ke Indonesia dengan dalih dan berbagai macam
modus operandi yang ada belum cukup menjadikan posisi penegak hukum sebagai
pencegah dan penindak sungguh di pertanyakan.
2. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah yang dibahas dalam peneltian
ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana seharusnya Upaya penanganan yang dilakukan pemerintah
Indonesia dalam menangani dan mencegah kejahatan penyelundupan manusia
yang terjadi di Indonesia?
2. Bagaimana melakukan optimalisasi peran kebijakan perbatasan dalam
melakukan penindakan tindak pidana penyelundupan manusia?
B. METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode pendekatan yuridis normative kualitatif,
dimana penelitian tersebut maksudnya yaitu menggambarkan, menjelaskan,
menganalisis, serta mengembangkan terkait rumusan masalah yang dibahas.
Pengumpulan bahan-bahan dilakukan dengan mengidentifikasi atau menganalisis
data-data artikel yang terkumpul dan yang yang sudah terpilah dengan menggunakan
Teknik analisis logika berpikir campuran dimana menggunakan penalaran yang
digabung oleh pola pikir induktif.
C. PEMBAHASAN
1. Upaya Penanganan Pemerintah Indonesia dalam menangani dan mencegah
kejahatan penyelundupan manusia yang terjadi di Indonesia
Kasus pneyelundupan manusia telah menjadi fenomena global yang
menimbulkan masalah di banyak negara. Kegagalan mengatur arus imigrasi ini
dapat merugikan semua pihak. Negara asal telah kehilangan tenaga produktif yang
potensial untuk membangun negaranya, sedangkan negara tujuan akan
mendapatkan beban sebagai permasalahan sosial seperti persaingan kerja dengan
penduduk local yang fair, meningkatnya dana dan meningkatnya kriminalitas. Di
Indonesia, kebijakan terkait penyelundupan manusia telah diatur oleh Undang-
undang Darurat No. 8 tahun 1995 tentang pidana imigrasi melalui undnag-undnag
keimigrasian no. 9 tahun 1992. Akan tetapi, meskipun begitu undang-undnag
tersebut tidak mampu untuk menjerat pelaku penyelundupan manusia tersebut
karena tidak adanya definisi yang pasti mengenai kejahatan tersebut. Kemudian
setelah 19 tahun, pemerintah Indonesia baru merumuskan masalah penyelundupan
manusia termasuk dalam masalah keimigrasian. Hingga pada tahun 2011
pemerintah membukukan perumusan tersebut dalam undnag-undnag no.6 tahun
2011 tentang keimigrasian yang didalamnya terdapat pasal dalam ketentuan
pidana yang mengatur mengenai penyelundupan manusia.
Upaya guna mencegah maupun mengatsi tindak pidana penyelundupan
manusia secara yuridis yang sudah diatur dalam UU Keimigrasian pasal 89 yang
disimpulkan bahwa upaya mencegah tersebut dilakukan dengan pertukaran
informasi dengan negara lain dan instansi terkait di dalam negeri yang meliputi
modus operandi, pengawasan dan pengamanan dokumen perjalanan, serta
legitimasi dan validitas dokumen yang ada. Kemudian melakukan kerja sama
teknis dan pelatihan dengan negara lain yaitu dengan meliputi perlakuan yang
berdasarkan peri kemanusiaan terhadap korban, dan memberikan penyuluhan
hukum kepada masyarakat bahwa perbuatan perdagangan orang dan
penyelundupan manusia merupakan tindak pidana agar orang tersebut tidak
menjadi korban atau sesuatu hal yang tidak diinginkan. Lalu menjamin bahwa
dokumen perjalnan atau identitas yang dikeluarkan berkualitas sehingga dokumen
tersebut tidak mudah disalahgunakan, dipalsukan diubah atau ditiru.
Untuk upaya mengatasi dilakukan dengan penyidikan keimigrasian terhadap
pelaku tindak pidana perdagangan orang dan penyelundupan manusia yang
dilakukan secara ketat. Lalu Tindakan administrative keimigrasian terhadap
pelaku tindak pidana perdagangan orang dan penyelundupan manusia serta kerja
sama dalam bidang penyidikan dengan instansi penegak hukum lainnya.
2. Optimalisasi peran kebijakan perbatasan dalam melakukan penindakan
tindak pidana penyelundupan manusia
Penyelundupan manusia merupakan definisi mencari untuk mendapatkan
suatu keuntungan finansial atau materi lainnya dengan melewati batas-batas antar
negara tanpa menggunakan cara0cara yang legal, yang dilakukan secara langsung
maupun tidak langsung oleh sekelompok atau seseorang dengan cara melintasi
batas negara sevara illegal. Kebanyakan masalah penyelundupan manusia
dilakukan karena alasan mengungsi. Hal tersebut terjadi karena Indonesia
merupakan negara yang terletak di dua benua yang terkena imbas dan kemalangan
dalam menghadapi imigran gelap. Penyelundupan manusia itu bersifat eksploitatif
yang merupakan elaborasi antara kemauan korban untuk diselundupkan yang
disandingkan dengan sindikat yang ingin mencari keuntungan dengan adanya
keinginan tersebut. Selain itu tindakan kriminal, yang dapat terjadi karena adanya
para pencari suaka yang tidak mempunyai akses ke jalur hukum untuk
menghindari penuntutan dan mencari suaka di luar negeri. Kejahatan perdagangan
manusia dan penyelundupan manusia lintas negara sangat terkait dengan lalu
lintas orang baik sebagai pelaku atau korban. Konsep dasarnya adalah
pemindahan manusia dari satu tempat ke tempat lain untuk mendapatkan
keuntungan.
Penanganan terhadap korban perdagangan orang dan penyelundupan manusia
merupakan upaya preventif dan represif dalam rangka mencegah terjadinya tindak
pidana perdagangan orang dan penyelundupan manusia. Hal ini merupakan bagian
dari upaya penegakan hukum akibat meningkatnya kejahatan internasional atau
tindak pidana transnasional, seperti perdagangan orang, penyelundupan manusia.
Perdagangan orang juga merupakan salah satu bentuk perlakuan terburuk dari
pelanggaran harkat dan martabat manusia dan penyelundupan manusia yang
semakin meningkat jumlahnya dan dilakukan melalui jalur laut Indonesia yang
sangat terbuka. Oleh karena itu pengaturan hukum diperlukan untuk penanganan
perdagangan orang dan penyelundupan manusia di bidang keimigrasian. Salah
satu upaya dalam penindakan berkaitan dengan usaha represif yaitu Melaksanakan
penindakan terhadap jaringan smuggler dan melaksanakan proses penyidikan
sampai ke penuntut umum terhadap pelaku yang tertangkap. Polri bersama
Imigrasi serta Instansi yang berkaitan dengan pengamanan perbatasan lainnya
telah berhasil menangani beberapa kasus penyelundupan transit migran. Hal ini
dapat dibuktikan dengan jumlah kasus yang telah ditangani dalam penanganan
kasus imigran gelap yang jumlahnya semakin meningkat.
D. PENUTUP
A. KESIMPULAN
Penyelundupan manusia atau people smuggling merupakan kejahatan
transnasional yang mengancam negara dari dua sisi, Terdapat 2 upaya dalam
menangani kejahatan kasus penyelundupan manusia ini yaitu upaya preventif atau
mencegah dan upaya represif yang sudah diatu dalam UU Keimigrasian Pasal 89.
Dimana dalam pelaksanaannya upaya-upaya yang dilakukan oleh Ditjenim antara
lain yaitu membentu perjanjian Kerjasama antar instansi dalam negeri yang
disertai sosialisasi masyarakat. Untuk melakukan pengawasan dan penindakan
dalam menangani kasus ini, dibutuhkan peran ekstra dan kinerja yang setiap stoke
holder memiliki tugas pokok dan fungsi yang harus dikerjakan dengan baik dan
jujur. Kejahatan penyelundupan manusia ini dapat berdampak pada percampuran
budaya yang ada serta potensi tindak pidana hukum bahkan khusus yang
dilakukan oleh warga negara asing yang masuk ke Indonesia.

E. DAFTAR PUSTAKA
Fara, Hana. 2019. “Fenomena People Smuggling dalam lensa Keimigrasian
Indonesia: Upaya penanganan dan Kerjasama Lembaga dan penanggulannya”.
Journal OF Law Vol. 1 No. 1 2019.
Rustam, dkk. 2022. “Kejahatan Lintas negara perdagangan orang studi kasusu pekerja
migran asal NTB”. Vol. 7, No.1 102-107
Ferdin, Felix. 2020. “Penguatan kedudukan kebijakan imigrasi dalam pencegahan
tindak pidana penyelundupan manusia lintas negara”. Vo. 2 No. 2 2020

Anda mungkin juga menyukai