Anda di halaman 1dari 11

Perkembangan Sektor

Formal Dan Informal


di Indonesia
Negara
berkembang

- Bias
pembangunan Sektor
- Pertumbuhan formal tidak Muncul
penduduk sanggup pergeseran
tinggi menanggapi ke sektor
- Derasnya arus surplus informal
urbanisasi tenaga kerja
- Surplus tenaga yang ada
kerja

Sektor informal menjadi


harapan sebagai sektor yang
dapat menyerap angka
pengangguran yang cukup
besar
Tinjauan teoritis sektor formal dan informal
• Sektor informal : unit unit usaha yang tidak atau
sedikit sekali menerima proteksi ekonomi secara
resmi dari pemerintah
• Sektor formal : unit unit usaha yang mendapatkan
proteksi ekonomi secara
Munculnya resmiekonomi
dualisme dari pemerintah
antara sektor formal dan informal
karena
Faktor eksternal :
- Pranata pranata yang
mendukung kegiatan Faktor eksternal :
- Tingkat produktivitas
ekonomi formal yang
modern yang sangan tidak
- Kesenjangan tingkat upah seimbang.
- Maslah teknis-politis (ketimpangan dalam
(kalangan biorkasi kurang penguasaan terhadap
nencermati dan akses modal, kredit,
memahami sumber daya pekerja,
perkembangan teknologi dan proses
modernisasi yang begitu pengolahan informasi
cepat
Konsep sektor informal
Diperkenalkan awal 1970-an oleh Keith Hart, dalam
studinya yang berjudul
Informal Income Opportunities and Urban Employment in
Ghana
“sektor informal muncul karena faktor ketidakmampuan
sektor formal dalam menyerap tenaga kerja”

• Sektor informal merupakan unit unit usaha ynag tidak


atau sedikit sekali menerima proteksi ekonomi secara
resmi dari pemerintah
(proteksi ekonomi antara lain berupa tarif proteksi, kredit
dengan bunga rendah, pembibingan, penyuluhan,
perlindungan dan perawatan TK, terjaminnya arus teknologi
impor, hak paten, dsb).
Ciri pokok sektor informal :
1. Kegiatan usaha tidak terorganisasikan secara
baik
2. Tidak mempunyai izin usaha
3. Pola kegiatan usaha tidak teratur
4. Kebijaksanaan pemerintah untuk membantu
golongna ekonomi lemah tidak sampai ke sektor
ini
5. Unit usaha mudah keluar masuk dari satu
subsektor ke subsektor lain
6. Teknoloi yang digunakanbersifat primitif
7. Modal dan perputaran usaha relatif kecil
8. Pada umumnya unit usaha termasuk one man
enter prises
9. Suber dana dan modal usaha berasal dari
tabungan sendiri ata lembaga keuangan tidak
resmi
10.Hasil produksi/jasa terutama dikonsumsikan oleh
Kelebihan sektor informal:
• Padat Karya, dibanding sektor formal, sektor
informal yang pada umumnya adalah usaha kecil
bersifat padat karya.
• Daya Tahan, selama krisis terbukti sektor
informal tidak hanya dapat bertahan, bahkan
berkembang pesat
• Keahlian Khusus (Tradisional)

Kelemahan sektor informal :


bagi sebagian orang menganggap bahwa sektor
informal sebagai beban yang mencemari keindahan
dan ketertiban kota, masih lemah bersaing baik
dalam pasar domestik maupun ekspor, selain itu
sektor informal juga kurang memiliki diversifikasi
produk.
Perbedaan Karakteristik Sector Informal dan Sector Formal
Karakteristik Informal Formal
Modal Sukar diperoleh Relative mudah diperoleh
Teknologi Padat karya Padat modal
Organisasai Menyerupai organisasi keluarga Birokrasi

Permodalan Dari lembaga keuangan tidak Dari lembaga keuangan resmi


resmi

Serikat buruh bantuan Tidak berperan, tidak ada Sangat berperan


Negara
Hubungan dengan desa Saling menguntungkan “one-way-traffic” untuk
kepentingan sector formal

Sifat wiraswasta Berdikari Sangat tergantung pada


perlindungan pemerintah atau
impor

Persediaan barang Jumlah kecil, kualitas rendah Jumlah besar, kualitas baik
Hubungan kerja dengan Berdasarkan asas saling Berdasarkan kontrak kerja
majikan percaya
Perkembangan sektor
formal dan informal
“mayoritas penduduk indonesia masih bekerja di sektor
informal”

Berdasarkan hasil
sakernas 2015 darri
114,82 juta orang yang
bekerja, sebanyak 51,72
% merupakan penduduk
yang bekerja di sektor
informal (59,38 juta
orang)
“sektor formal masih didominasi laki - laki”
“pekerja di sektor informal lebih banyak tinggal di daerah
pedesaan”

Anda mungkin juga menyukai