Anda di halaman 1dari 103

i

MANAJEMEN USAHA KERUPUK IKAN CAP TENGGIRI UKM ABIZAR DESA


PANGKAH KULON, KECAMATAN UJUNGPANGKAH KABUPATEN GRESIK,
PROVINSI JAWA TIMUR

PRAKTIK KERJA MAGANG

Oleh :

RIDWAN AZHAR
NIM. 175080401111033

PROGRAM STUDI AGROBISNIS PERIKANAN


JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
ii

MALANG
2021

MANAJEMEN USAHA KERUPUK IKAN CAP TENGGIRI UKM ABIZAR


DESA PANGKAH KULON, KECAMATAN UJUNGPANGKAH KABUPATEN
GRESIK, PROVINSI JAWA TIMUR

PRAKTIK KERJA MAGANG

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Perikanan


di Fakulatas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Brawijaya

Oleh:

RIDWAN AZHAR
NIM. 175080401111033

PROGRAM STUDI AGROBISNIS PERIKANAN


JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERIKANAN DAN KELAUTAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
iii

MALANG
2021

PRAKTIK KERJA MAGANG

MANAJEMEN USAHA KERUPUK IKAN CAP TENGGIRI UKM ABIZAR


DESA PANGKAH KULON, KECAMATAN UJUNGPANGKAH KABUPATEN
GRESIK, PROVINSI JAWA TIMUR

Oleh :

RIDWAN AZHAR
NIM. 175080401111033

Telah dipertahankan didepan penguji


pada tanggal…………….
dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Mengetahui, Menyetujui,
Sekretaris Jurusan SEPK Dosen Pembimbing

Dr. Ir. Edi Susilo, MS Candra Adi Intyas, S.Pi., MP


NIP. 19591205 198503 1 003 NIK. 2017048506132001
iv

Tanggal : Tanggal :
PERNYATAAN ORISINILITAS

Dengan ini saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Ridwan Azhar

NIM : 175080401111033

Judul PKM : Manajemen Usaha Kerupuk Ikan Cap Tenggiri UKM Abizar

Desa Pangkah Kulon, Kecamatan Ujungpangkah Kabupaten

Gresik, Provinsi Jawa Timur

Menyatakan bahwa dalam Laporan Praktik Kerja Magang (PKM) merupakan

benar – benar hasil karya dan pemikiran saya sendiri. Sepanjang penulisan

laporan Praktik Kerja Magang (PKM) ini sepengetahuan saya tidak terdapat

tulisan, pendapat atau karya orang lain yang pernah diterbitkan oleh instansi atau

orang lain kecuali yang tertulis dalam laporan ini yang tercantum dalam Daftar

Pustaka.

Apabila dikemudian hari atau dapat dibuktikan bahwa laporan Praktik

Kerja Magang ini merupakan hasil plagiasi, maka saya siap dan bersedia

menerima segala konsekuensi dan sanksi atas perbuatan tersebut yang sesuai

dengan hukum yang berlaku di Indonesia.

Malang, 14 Desember 2020

Ridwan Azhar
NIM. 175080401111033
v

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan karunianya sehingga

laporan praktik kerja magang dapat terselesaikan. Pada Kesempatan kali ini,

penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Kepada ibu Candra Adi Intyas, S.Pi., MP selaku dosen pembimbing yang

telah memberikan petunjuk dan bimbingan selama penyusunan Laporan

Praktik Kerja Magang ini.

2. Bapak Dzalil yang telah memberikan kesempatan untuk menjadikan UKM

Abizar sebagai objek PKM serta memberikan bimbingan, dan informasi

kepada saya.

3. Kepada segenap keluarga bapak Dzalil yang telah memberikan informasi

serta bimbingan dalam memperoleh data yang saya gunakan dalam

perumusan laporan PKM.

4. Keluarga besar yang selalu memberikan dukungan berupa do’a, semangat.

5. Rekan seperjuangan bimbingan ibu Candra Adi Intyas, S.Pi., MP yang

selalu memberikan informasi terkait bimbingan.

6. Rekan satu angkatan 2017 Agrobisnis perikanan dalam Semangat Dan

motivasi dalam pengerjaan laporan.


vi

RINGKASAN

Ridwan Azhar, Manajemen Usaha Kerupuk Ikan Cap Tenggiri UKM Abizar Desa
Pangkahkulon, Kecamatan Ujungpangkah, Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa
Timur (dibawah Bimbingan Ibu Candra Adi Intyas, S.Pi., MP.)

Praktik Kerja Magang ini dilakukan di UKM Abizar Desa Pangkahkulon,


Kecamatan Ujungpangkah, Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur selama 1
bulan pada tanggal 21 Agustus – 2 September 2020. Kegiatan Praktik Kerja
Magang yang penulis laksanakan, disampaikan secara terperinci melalui
Laporan Praktik Kerja Magang ini. Kegiatan Praktik Kerja Magang ini memiliki
maksud dan tujuan yang dijabarkan dalam Laporan Praktik Kerja Magang ini.
Adapun tujuan Praktik Kerja Magang yang ingin dicapai penulis yakni
mengetahui dan memahami beberapa hal dari usaha kerupuk ikan cap tenggiri
seperti profil UKM Abizar yang meliputi sejarah dan lokasi, kemudian aspek
manajemen yang meliputi perencanaan (planning), pengorganisasian
(organizing), pelaksanaan (actuating), dan pengawasan (controlling), kemudian
aspek teknis yang meliputi sarana, prasarana, bahan baku produksi dan proses
produksi, kemudian aspek pemasaran yang membahas tentang strategi
pemasaran, aspek profitabilitas, serta aspek ekonomi dan sosial yang membahas
dampak dari usaha kerupuk ikan cap tenggiri UKM Abizar.
Metode yang digunakan dalam kegiatan Praktik Kerja Magang antara lain
metode pengambilan data melalui kegiatan observasi, dokumentasi, dan
wawancara. Sedangkan metode analisis data yang digunakan adalah deskriptif
kualitatif dan kuantitatif. Jenis dan sumber data yang digunakan meliputi data
primer yang didapatkan melalui wawancara secara langsung dengan pemilik
usaha maupun melalui media sosial seperti whatsapp dan data sekunder yang
diperoleh melalui website yang menyediakan informasi terkait yang dibutuhkan
dalam mendukung keperluan data pada Laporan Praktik Kerja Magang ini.
Adapun data primer yang diperoleh meliputi Sejarah, visi misi, kebutuhan dalam
kegiatan produksi, proses produksi, kegiatan pemasaran yang dijalankan usaha
kerupuk ikan cap tenggiri UKM Abizar, profitabilitas usaha, serta dampak usaha
terhadap kondisi perekonomian dan kondisi sosial sekitar UKM Abizar.
Sedangkan data sekunder yang digunakan meliputi seluruh data yang
mendukung isi dari Laporan Praktik Kerja Magang ini seperti data statistik
produksi perikanan, letak geografis dan topografi UKM Abizar, data statistik
perikanan Kabupaten Gresik, dan suku bunga pinjaman mikro dari Bank Mandiri.

Adapun hasil dari kegiatan Praktik Kerja Magang ini, diperoleh tujuan dari
kegiatan Praktik Kerja Magang yang sudah dibuat. Hal tersebut meliputi sejarah
berdirinya UKM Abizar yang memulai usahanya berdasarkan kebutuhan
perekonomian keluarga yang semakin besar sehingga istri dari pemilik UKM
Abizar menginisiasi untuk membuat sebuah usaha yang tergolong mudah
vii

dijalankan pada kalangan ibu rumah tangga. Kemudian diperoleh aspek


manajemen dengan terdiri dari; perencanaan yakni perencanaan jangka pendek
dan jangka panjang melalui visi dan misi, kemudian diperoleh aspek teknis yang
meliputi; sarana untuk melakukan kegiatan produksi seperti peralatan dan
permesinan yang dimiliki UKM Abizar, kemudian prasarana yang dimiliki UKM
Abizar seperti; bangunan, kelistrikan, lahan penjemuran, pengairanm dan
komunikasi, kemudian bahan baku produksi seperti garam, ikan, tepung dll,
kemudian diperoleh proses produksi mulai dari berbentuk bahan hingga menjadi
kerupuk yang sudah dikemas dan siap dijual. Selain itu diperoleh aspek
pemasaran yang meliputi strategi pemasaran dimana didalamnya UKM Abizar
mengatur Bauran Pemasaran dengan menetapkan harga kerupuk ikan cap
tenggiri sebesar Rp. 20.000,- per bungkus ukuran 500 gram, tempat usaha yang
berlokasi di rumah pemilik usaha yakni kediaman Pak Dzalil dan keluarga,
penjualan yang dilakukan secara langsung kepada konsumen maupun distributor
kerupuk ikan, produk yang diperjualbelikan adalah kerupuk ikan cap tenggiri yang
berbahan dasar ikan tenggiri. Adapun hasil analisa aspek profitabilitas dari usaha
kerupuk ikan cap tenggiri UKM Abizar selama satu bulan diperoleh; modal tetap
sebesar Rp. 80.117.000, modal lancar sebesar Rp. 13.008.765, modal kerja
sebesar 13.624.882, biaya tetap sebesar 976.207, biaya variabel sebesar Rp.
12.648.675, penerimaan sebesar Rp. 30.000.000, keuntungan sebesar
16.375.118, R/C ratio sebesar 2,2%, rentabilitas sebesar 120%, BEP sales
sebesar 1.687.837, BEP unit sebesar 90 unit, NKK sebesar Rp. 10.500.000, RTC
sebesar 7%, dan REC sebesar 9%. Selain itu, diperoleh dampak ekonomi dari
usaha kerupuk ikan cap tenggiri yakni terhadap sekitar membantu pengrajin
pakan ternak dengan memberikan sisa bahan produksi kerupuk ikan, serta
dampak sosial yakni membantu pengrajin pakan ternak.
viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala, karena atas berkah

limpahan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan penulisan laporan PKM ini

dengan judul “Manajemen Usaha Kerupuk Ikan Cap Tenggiri Ukm Abizar Desa

Pangkah Kulon, Kecamatan Ujungpangkah Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa

Timur”. Laporan Praktik Kerja Magang ini dibuat dengan tujuan menyelesaikan

kegiatan Praktik Kerja Magang (PKM) yang menjadi syarat kelulusan perkuliahan

Mahasiswa Agrobisnis Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Universitas Brawijaya.

Melalui penulisan laporan PKM ini, penulis menyalurkan aspirasi dan ide

penulis agar mampu mengembangkan pola pikir dan menambah wawasan dalam

menjalankan sebuah bisnis. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan

PKM ini masih jauh dari kata sempurna. Maka dari itu, penulis sangat

mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi terciptanya kemajuan

pola pikir yang mampu menghasilkan ide cemerlang dalam menjalankan sebuah

bisnis.

Malang, 14 Desember 2020

Ridwan Azhar
NIM. 175080401111033
ix

DAFTAR ISI

........................................................................................Halaman

PERNYATAAN ORISINILITAS...........................................................................iv

RINGKASAN .....................................................................................................v

KATA PENGANTAR..........................................................................................vii

UCAPAN TERIMA KASIH.................................................................................viii

DAFTAR ISI ....................................................................................................ix

DAFTAR TABEL.................................................................................................xi

DAFTAR GAMBAR............................................................................................xii

DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................xiii

1. PENDAHULUAN.........................................................................................14

1.1 Latar Belakang......................................................................................14


1.2 Maksud dan Tujuan...............................................................................18
1.2.1 Maksud.........................................................................................18
1.2.2 Tujuan..........................................................................................19
1.3 Kegunaan..............................................................................................19

2. Metode Praktik Kerja Magang...................................................................21

2.1. Metode Pelaksanaan Praktik Kerja Magang..........................................21


2.1.1 Observasi.....................................................................................23
2.1.2 Wawancara..................................................................................25
2.1.3 Dokumentasi................................................................................26
2.2. Jenis dan Sumber Data.........................................................................26
2.2.1 Data Primer..................................................................................26
2.2.2 Data Sekunder.............................................................................27
2.3. Metode Analisis Data............................................................................28
2.3.1 Profil UKM Abizar.........................................................................29
2.3.2 Aspek Manajemen.......................................................................29
2.3.3 Aspek Teknis...............................................................................30
2.3.4 Aspek Pemasaran........................................................................31
2.3.5 Aspek Profitabilitas.......................................................................32
2.3.6 Aspek Ekonomi dan Sosial...........................................................38

3. KONDISI UMUM LOKASI PRAKTIK KERJA MAGANG.............................40

3.1 Letak Geografis dan Keadaan Topografi...............................................40


3.1.1 Letak Geografis Kabupaten Gresik..............................................40
3.1.2 Keadaan Topografi Kabupaten Gresik.........................................40
3.2 Keadaan Penduduk Desa Pangkahkulon..............................................41
3.2.1 Rentang Usia Masyarakat Desa Pangkahkulon 2019..................41
3.2.2 Angka Kelahiran Masyarakat Desa Pangkahkulon Tahun 2017...42
x

3.2.3 Angka Kematian Masyarakat Desa Pangkahkulon Tahun 2017...43


3.2.4 Jumlah Penduduk yang Bekerja Berdasarkan Lapangan Usaha
Desa Pangkahkulon 2019............................................................44
3.2.5 Jumlah Penduduk Desa Pangkahkulon Berdasarkan Agama di
Indonesia Tahun 2019.................................................................44
3.3 Potensi Perikanan di Kabupaten Gresik................................................45

4. HASIL DAN PEMBAHASAN.......................................................................47

4.1. Profil UKM Abizar..................................................................................47


4.1.1 Sejarah UKM Abizar.....................................................................47
4.1.2 Lokasi dan Tata Letak UKM Abizar .............................................47
4.2. Analisis Aspek Manajemen...................................................................49
4.2.1 Perencanaan (planning)...............................................................49
4.2.2 Pengorganisasian (organizing).....................................................50
4.2.3 Pergerakan (actuanting)...............................................................51
4.2.4 Pengawasan (controlling).............................................................51
4.3. Analisis Aspek Teknis...........................................................................52
4.3.1 Sarana.........................................................................................53
4.3.2 Prasarana....................................................................................57
4.3.3 Bahan Baku Produksi...................................................................59
4.3.4 Proses Produksi ..........................................................................61
4.4. Analisis Aspek Pemasaran....................................................................65
4.4.1 Strategi pemasaran......................................................................65
4.5. Analisis Aspek Profitabilitas..................................................................71
4.5.1 Permodalan..................................................................................72
4.5.2 Biaya Tetap..................................................................................73
4.5.3 Biaya Variabel..............................................................................73
4.5.4 Biaya Total...................................................................................74
4.5.5 Penerimaan..................................................................................74
4.5.6 Keuntungan..................................................................................75
4.5.7 R/C Ratio.....................................................................................75
4.5.8 Rentabilitas..................................................................................76
4.5.9 Break Event Point (BEP)..............................................................77
4.5.10 Nilai Kerja Keluarga (NKK)........................................................77
4.5.11 Return to Total Capital (RTC)....................................................78
4.5.12 Return to Equity Capital (REC)..................................................78
4.6. Analisis Aspek Ekonomi dan Sosial .....................................................79
4.6.1 Dampak Ekonomi.........................................................................79
4.6.2 Dampak Sosial.............................................................................80

5. KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................................82

5.1 Kesimpulan...........................................................................................82
5.2 Saran....................................................................................................84

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................85

LAMPIRAN…………...........................................................................................89
xi

DAFTAR TABEL

Tabel.......................................................................................................Halaman
Tabel 1. Data produksi Perikanan Pulau Jawa Tahun 2016................................13

Tabel 2. Rekapitulasi Kegiatan Praktik Kerja Magang pada UKM Abizar

Tahun 2020...........................................................................................20

Tabel 3. Variabel Data Analisis Profil Usaha UKM Abizar...................................28

Tabel 4. Variabel Data yang Digunakan untuk Analisis Aspek Manajemen.......28

Tabel 5. Variabel Data yang Digunakan untuk Analisis Aspek Teknis................29

Tabel 6. Variabel Data yang Digunakan Dalam Analisis Pemasaran..................31

Tabel 7. Variabel Data yang Digunakan untuk Aspek Ekonomi dan Sosial.........37

Tabel 8. Rentang Usia Penduduk Desa Pangkahkulon Tahun 2019..................40

Tabel 9. Angka Kelahiran Penduduk Desa Pangkahkulon Tahun 2017..............40

Tabel 10. Angka Kematian Penduduk Desa Pangkahkulon Tahun 2017............41

Tabel 11. Jumlah Penduduk Bekerja dari Lapangan Usaha di Desa


Pangkahkulon Tahun 2019.................................................................42

Tabel 12. Jumlah Penduduk Desa Pangkahkulon Berdasarkan Agama


Tahun 2019.........................................................................................43

Tabel 13. Peralatan Pembuatan Kerupuk Ikan pada UKM Abizar Tahun 2020...53

Tabel 14. Mesin yang Digunakan untuk Produksi Kerupuk Ikan.........................56

Tabel 15. Bahan Pembuatan Kerupuk Ikan Cap Tenggiri UKM Abizar pada
Tahun 2020.........................................................................................59

Tabel 16. Perhitungan Aspek Profitabilitas Kerupuk Ikan Cap Tenggiri Pada

UKM Abizar.........................................................................................72
xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar........................................................................................ Halaman
Gambar 1. Ikan Tenggiri.....................................................................................14

Gambar 2. Lokasi dan tata letak UKM Abizar di rumah Pak Dzalil......................47

Gambar 3. Kegiatan produksi UKM Abizar dirumah Pak Dzalil tahun 2020........57

Gambar 4. Lahan penjemuran kerupuk UKM Abizar dibelakang rumah Pak......58

Gambar 5. Diagram alir produksi kerupuk ikan...................................................61

Gambar 6. Produk Kerupuk Ikan Cap Tenggiri UKM Abizar...............................68

Gambar 7. Diagram Alir saluran pemasaran kerupuk ikan cap tenggiri UKM.....69
xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran.................................................................................................Halaman

Lampiran 1. Lokasi Praktik Kerja Magang...........................................................90

Lampiran 2. Perhitungan Modal Tetap pada Usaha Kerupuk Ikan Cap Tenggiri
UKM Abizar (1 Bulan)Tahun 2020 .................................................91

Lampiran 3. Perhitungan Modal Lancar Usaha Kerupuk Ikan Cap Tenggiri


UKM Abizar Tahun 2020 (1 Bulan).................................................92

Lampiran 4. Modal Kerja Usaha Kerupuk Ikan Cap Tenggiri pada UKM Abizar

Tahun 2020 (1 Bulan).....................................................................93

Lampiran 5. Biaya Tetap, Biaya Variabel, dan Total Biaya Usaha Kerupuk Ikan
Cap Tenggiri UKM Abizar Tahun 2020 (1 Bulan)............................94

Lampiran 6. Perhitungan Penerimaan, Keuntungan, R/C ratio, Rentabilitas,


BEP, NKK, RTC, dan REC Usaha Kerupuk Ikan Cap Tenggiri
UKM Abizar Tahun 2020 (1 Bulan).................................................95

Lampiran 7. Dokumentasi Kegiatan Observasi...................................................98


1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sumber daya ikan di perairan Indonesia merupakan salah satu modal

menuju kemakmuran bagi bangsa, apabila dikelola secara berkelanjutan.

Dengan tersedianya potensi yang besar, sektor kelautan dan perikanan dapat

menjadi odyssey to prosperity atau jalan bagi masyarakat Indonesia menuju

kemakmuran. Hal ini bukan suatu yang mustahil, sebab sektor perikanan

merupakan salah satu sektor utama yang akan menghantarkan Indonesia

sebagai negara yang maju perekonomiannya pada tahun 2030 sehingga dalam

mewujudkannya, dibutuhkan pengelolaan sumber daya ikan yang lestari dan

berkelanjutan serta dapat meningkatkan perekonomian (Suman et al., 2016).

Adapun data yang berkaitan dengan perikanan Indonesia terdapat pada tabel 1

dibawah ini.

Tabel 1. Data produksi Perikanan Pulau Jawa Tahun 2016


No
. Provinsi Jumlah Produksi Perikanan Persentase
1. DKI Jakarta 149.468 3%
2. Jawa Barat 1.419.151 33%
3. Jawa Tengah 887.115 21%
4. D.I. Yogyakarta 82.215 2%
5. Jawa Timur 1.586.242 37%
6. Banten 131.259 3%
Total 4.285.449 100%
Sumber: Pusat Data Statistik KKP 2018

Berdasarkan data dari tabel 1, diperoleh jumlah produksi perikanan di

Pulau Jawa. Dari seluruh provinsi yang terdapat di Pulau Jawa, diperoleh jumlah

tertinggi dari Provinsi Jawa Timur. Dengan Jumlah Produksi sebesar 1.586.242

usaha dengan persentase 37% dari keseluruhan produksi perikanan Pulau Jawa

sebesar 4.285.449 usaha. Produksi perikanan yang dihitung terdiri dari perikanan

tangkap dan perikanan budidaya. Dengan persentase tersebut, dukungan untuk


15

menjalankan usaha perikanan di daerah Provinsi Jawa Timur sesuai dengan

komoditas yang tersedia.

Salah satu komoditas perikanan yang mempengaruhi produksi perikanan

Indonesia adalah ikan tenggiri. Menurut Restiangsih (2016), tenggiri

(Scomberomorus guttatus) adalah ikan yang hidup di permukaan perairan

(epipelagic), cenderung bermigrasi lokal, terutama di daerah pantai. Daerah

penyebarannya pada kedalaman antara 15-200 m dan kadang-kadang terdapat

di perairan estuari. Ikan ini bermigrasi terbatas tidak seperti jenis ikan lainnya.

Ikan tenggiri sering dijumpai bersama dengan gerombolan ikan sarden, cumi,

krustasea dan ikan kecil lainnya, pada fase dewasa lebih cenderung menyendiri

sedangkan ikan remaja lebih cenderung membentuk gerombolan kecil dalam

melakukan migrasi sepanjang pantai.

Gambar 1. Ikan Tenggiri


Sumber: https://sendfish.id/product/tenggiri-papan

Ikan tenggiri merupakan salah satu komoditas yang sangat marak dijadikan

bahan dalam produksi olahan perikanan di Indonesia. Salah satu olahan ikan

tenggiri yang populer di Indonesia adalah kerupuk ikan tenggiri. Menurut

Zulfahmi (2014), kerupuk ikan pada dasarnya dihasilkan dari percampuran

daging ikan dengan pati dan air. Adonan ini kemudian dibentuk menjadi bulat,

atau lonjong lalu direbus atau dikukus. Adonan kemudian didinginkan, diiris dan

dikeringkan sampai kadar air mencapai 10%. Irisan dari kerupuk yang sudah

kering tersebut kemudian digoreng dengan menggunakan minyak goreng dan


16

biasanya disajikan dalam bentuk makanan ringan atau bersama sama dengan

nasi sebagai lauk pauk. Selama proses penggorengan, kerupuk menjadi

mengembang dan berpori rendah yang disebut pengembangan, ini menjadi salah

satu parameter kualitas penting pada krupuk. Dalam menjalankan bisnis kerupuk

ikan, selain memperhatikan kondisi kerupuk ikan, terdapat alur serta tantangan

yang dilalui agar keberlanjutan sebuah bisnis dapat berjalan.

Menurut Hisrich (1995), tantangan dalam pertumbuhan bisnis akan muncul

berbagai tekanan seperti: a). Tekanan terhadap sumber keuangan yang 3 ada

artinya perusahaan yang mempunyai sumberdaya keuangan besar menjadi

rentan terhadap biaya yang tak terduga sehingga mendorong perusahaan

melebihi batas hingga membuat perusahaan bangkrut. b). Tekanan terhadap

sumberdaya manusia artinya masuknya tenaga kerja baru akan mengikis budaya

kerja, yang merupakan masalah utama jika perusahaan tersebut bergantung

pada kultur organisasi. c). Tekanan terhadap pengelolaan tenaga kerja artinya

para tenaga kerja membutuhkan revolusi gaya manajemen. d). Tekanan waktu

pengusaha artinya pertumbuhan memakan waktu pengusaha, tetapi ketika

pengusaha mengalokasikan waktu untuk berkembang, maka waktu itu harus

dialokasikan dari aktifitas lainnya, dan hal tersebut dapat menimbulkan masalah,

sehingga dibutuhkan pemahaman dalam mengelola bisnis perikanan dengan

memahami manajemen usaha agar mampu menghindari permasalahan dalam

sebuah bisnis perikanan.

Salah satu pengelolaan dalam bisnis perikanan adalah dengan melakukan

manejemen usaha. Manajemen usaha adalah salah satu kegiatan untuk

mengatur segala hal dalam menjalankan usaha sehingga tujuan-tujuan yang

diharapkan dapat tercapai. Manajemen usaha tidak hanya diterapkan untuk

bisnis besar saja, semua lini bisnis dari usaha kecil sekalipun sebaiknya

menerapkan manajemen usaha. Menurut Wahida (2015), aspek manajemen


17

usaha ini meliputi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing),

pergerakan (actuating), pengawasan (controlling). Perencanaan (planning)

dibedakan menjadi kondisi sekarang dan masa yang akan datang, tujuannya

adalah untuk mengetahui apa yang harus dilakukan oleh pemilik dan organisasi

usaha dengan kondisi sekarang dan masa yang akan datang. Mengatur jalannya

perencanaan ini dilakukan oleh ketua organisasi usaha yang bekerjasama

dengan organisasinya. Organisasi (organizing) usaha dibentuk menjadi

pemimpin organisasi, anggota organisasi, dan bagian masing-masing organisasi.

Pergerakan (actuating) usaha untuk kondisi sekarang adalah pemimpin memiliki

sikap positif terhadap anggota yang dipimpin, tidak otoriter, sikap kekeluargaan,

sedangkan untuk masa yang akan datang memberikan kompensasi, bonus,

seminar, serta pelatihan. Tujuannya adalah untuk memotivasi pemimpin dan

tenaga kerja keluarga, meningkatkan keterampilan dan pengetahuan, serta

mengembangkan bidangnya masing-masing. Pengawasan (controlling) dilakukan

untuk mempertahankan usaha tidak hanya kondisi sekarang namun untuk masa

yang akan datang, yaitu dengan melakukan pengawasan pada ketersediaan

bahan baku, proses produksi, proses pengemasan, pemasaran, mutu, dan

kualitas produk. Manajemen usaha sangat berpengaruh dalam pengoperasian

usaha yang dilakukan dalam memperoleh keuntungan. Oleh karena itu, dalam

sebuah industri perikanan dibutuhkan manajemen usaha salah satunya adalah

dalam menjalankan Usaha Kecil dan Menengah (UKM).

Usaha Kecil dan Menengah (UKM) atau industri skala rumah tangga

mempunyai peran yang strategis dalam pembangunan ekonomi nasional, oleh

karena itu selain berperan dalam pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga

kerja juga berperan dalam pendistribusian hasil-hasil produksi[ CITATION

Pra15 \l 1033 ]. UKM Abizar merupakan salah satu UKM yang melakukan

produksi kerupuk ikan dan digolongkan sebagai usaha yang berskala kecil. UKM
18

Abizar merupakan salah satu mitra Universitas Brawijaya dan tergabung dalam

perkumpulan UKM di Kabupaten Gresik. Produksi yang dilakukan oleh UKM

Abizar meliputi kerupuk mentah yang dikemas dalam plastik dengan variasi

ukuran dan kerupuk matang yang siap matang dengan dikemas dalam plastik

berukuran 500 gram. Penggunaan bahan baku dalam produksi kerupuk yang

dilakukan UKM Abizar adalah dengan menggunakan hasil laut dari daerah

setempat dalam kondisi masih segar dan aman untuk diolah.

Pengelolaan usaha yang dilakukan sebuah UKM merupakan sebuah

gambaran bagaimana mengelola sebuah usaha dengan baik dan benar. Hal

tersebut berguna sebagai referensi bagi setiap individu yang memiliki minat

terhadap usaha terutama bisnis kerupuk ikan. Melalui dasar tersebut, UKM

Abizar yang memproduksi kerupuk ikan mampu dijadikan objek dalam kegiatan

Praktik Kerja Magang saya sehingga dalam Praktik Kerja Magang ini saya

mengambil judul “Manajemen Usaha Kerupuk Ikan Cap Tenggiri UKM Abizar

Desa Pangkah Kulon, Kecamatan Ujungpangkah Kabupaten Gresik,

Provinsi Jawa Timur”.

1.2 Maksud dan Tujuan


1.2.1 Maksud

Dalam Laporan Praktik Kerja Magang yang disusun, terdapat beberapa

maksud yang ingin dicapai. Diantaranya yaitu untuk mengetahui dan memahami,

1. Profil usaha yang dibutuhkan dalam sebuah bisnis olahan ikan,

2. Aspek manajemen yang diterapkan dalam menjalankan bisnis olahan

ikan dengan komoditas kerupuk ikan,

3. Aspek teknis yang dilengkapi untuk menunjang keberlangsungan bisnis

olahan ikan dengan komoditas kerupuk ikan,


19

4. Aspek pemasaran yang dijalankan dalam bisnis olahan dengan

komoditas kerupuk ikan,

5. Aspek profitabilitas usaha yakni nominal yang diperoleh maupun

dikeluarkan dalam bisnis olahan ikan dengan komoditas kerupuk ikan

6. Aspek ekonomi dan sosial yang disebabkan oleh didirikannya bisnis

olahan ikan dengan komoditas kerupuk ikan

1.2.2 Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dalam Laporan PKM ini yakni untuk mengetahui

dan mendeskripsikan :

1. Profil UKM Abizar meliputi sejarah, lokasi dan tata letak.

2. Aspek manajemen Kerupuk Ikan Cap Ikan Tenggiri UKM Abizar meliputi,

perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penggerakan

(actuating), dan pengontrolan (controlling).

3. Aspek teknis Kerupuk Ikan Cap Tenggiri UKM Abizar meliputi produk,

sarana, prasarana, bahan baku produksi, tenaga kerja, dan proses

produksi.

4. Aspek pemasaran Kerupuk Ikan Cap Tenggiri UKM Abizar meliputi, strategi

pemasaran, bauran pemasaran, dan saluran pemasaran pemasaran.

5. Aspek profitabilitas Kerupuk Ikan Cap Tenggiri UKM Abizar

6. Aspek ekonomi dan Sosial Kerupuk Ikan Cap Tenggiri UKM Abizar meliputi

dampak ekonomi dan dampak sosial.

1.3 Kegunaan

Laporan PKM yang dibuat diharapkan memiliki kegunaan bermanfaat bagi :

1. Akademisi (Perguruan Tinggi dan Mahasiswa), sebagai sarana informasi

dan memperluas wawasan dalam melakukan bisnis perikanan serta


20

sebagai referensi yang dapat digunakan untuk penelitian lebih lanjut

tentang menjalankan bisnis perikanan baik oleh mahasiswa maupun untuk

pihak akademisi lainnya.

2. Masyarakat, berguna untuk menambah informasi dan bahan pertimbangan

dalam memahami bisnis perikanan yang salah satu komoditas produksinya

adalah kerupuk ikan.

3. Pemilik Usaha, Sebagai sarana informasi untuk pemilik usaha dalam

proses pengolahan agar lebih efektif dan efisien serta sebagai sarana

kerjasama antara pemilik usaha dengan perguruan tinggi yang terkait.

2. Metode Praktik Kerja Magang

2.1. Metode Pelaksanaan Praktik Kerja Magang

Metode yang akan digunakan dalam Praktik Kerja Magang (PKM) ini

adalah metode, observasi, wawancara, dan juga dokumentasi. Metode tersebut

saling berhubungan antara satu sama lain dan mendukung dalam menjalankan

Praktik Kerja Magang.

Pelaksanaan praktik kerja magang yang akan dilaksanakan selama 30 Hari

Orang Kerja (HOK) di UKM Abizar Desa Pangkahkulon, Kecamatan Ujung

Pangkah, Kabupaten Gresik dapat dilihat pada tabel 2 di bawah ini.

Tabel 2. Rekapitulasi Kegiatan Praktik Kerja Magang pada UKM Abizar


Tahun 2020
Hari ke- Tanggal Kegiatan
1. 21 Agustus 2020 - Perkenalan diri kepada pemilik usaha
- Menjelaskan maksud dan tujuan untuk
melakukan magang dengan metode wawancara
online kepada pemilik usaha.
2. 24 Agustus 2020 - Memulai wawancara hari pertama
- Wawancara mengenai lokasi letak usaha UKM
Abizar
- Wawancara mengenai sarana dan prasaran yang
21

digunakan dalam usaha UKM Abizar


3. 25 Agustus 2020 - Wawancara mengenai sejarah berdirinya UKM
Abizar
- Wawancara mengenai bahan baku yang
digunakan dalam usaha Kerupuk ikan cap
tenggiri UKM Abizar pada UKM Abizar
4. 26 Agustus 2020 - Wawancara mengenai kapasitas produksi
Kerupuk ikan cap tenggiri UKM Abizar Pada
UKM Abizar
- Wawancara mengenai visi dan misi UKM UKM
Abizar
5. 27 Agustus 2020 - Wawancara mengenai perbedaan produk UKM
Abizar dengan UKM lain
- Mengetahui cara pemasaran produk Kerupuk
ikan cap tenggiri UKM Abizar
6. 28 Agustus 2020 - Melakukan wawancara mengenai kondisi
perikanan daerah setempat
7. 31 Agustus 2020 - Wawancara tentang dampak produksi terhadap
kodisi sosial masyarakat sekitar.
- Wawancara tentang dampak produksi kerupuk
ikan cap tenggiri terhadap kondisi lingkungan
Lanjutan Tabel 2. Rekapitulasi kegiatan Praktik Kerja Magang pada UKM Abizar
tahun 2020
Hari ke- Tanggal Kegiatan
8 1 September 2020 - Melakukan wawancara mengenai transportasi
yang digunakan pada usaha UKM Abizar
- Melakukan wawancara tentang dampak
perekonomian sekitar dari produksi kerupuk
ikan cap tenggiri UKM Abizar
9 2 September 2020 - Memahami cara penyimpanan/ storage bahan
baku yang digunakan
- Melakukan wawancara mengenai modal awal
saat merintis usaha
10 3 September 2020 - Melakukan wawancara mengenai keadaan
prasarana yang terdapat di lokasi usaha
- Dokumentasi produk
11 4 September 2020 - Melakukan wawancara mengenai deskripsi
produk Kerupuk ikan cap tenggiri UKM Abizar
12 7 September 2020 - Sedikit memberikan saran dan masukan untuk
UKM Abizar
- Melakukan kegiatan wawancara mengenai
evaluasi yang dilakukan UKM Abizar
- Melakukan rekap daftar pertanyaan yang
belum terlengkapi
13 8 September 2020 - Melakukan kegiatan wawancara mengenai
actuating bagi para karyawan
- Mengetahui sistem kerja yang diterapkan UKM
Abizar
14 9 September 2020 - Wawancara mengenai lembaga pemasaran
yang terlibat pada UKM Abizar
- Melakukan wawancara mengenai kegiatan
perawatan sarana dan prasarana produksi
15 10 September 2020 - Melakukan wawancara mengenai proses
standarisasi produk
- Melakukan wawancara mengenai proses
22

grading produk
16 11 September 2020 - Melakukan wawancara mengenai kerupuk ikan
cap tenggiri yang diproduksi UKM Abizar
- Melakukan wawancara terkait minat
masyarakat terhadap kerupuk ikan cap tenggiri
17 14 September 2020 - Melakukan wawancara mengenai perencaan
jangka panjang UKM Abizar
- Melakukan wawancara mengenai perencanaan
jangka pendek UKM Abizar
18 15 September 2020 - Melakukan wawancara mengenai fungsi
pemasaran UKM Abizar
19 16 September 2020 - Melakukan wawancara mengenai bauran
pemasaran
- Melakukan wawancara mengenai efektivitas
promosi
20 17 September 2020 - Melakukan wawancara mengenai produk
unggulan yang beredar
- Melakukan wawancara mengenai fungsi sarana
yang digunakan
21 18 September 2020 - Wawancara mengenai struktur organisasi

Lanjutan Tabel 2. Rekapitulasi kegiatan Praktik Kerja Magang pada UKM Abizar
tahun 2020
Hari ke- Tanggal Kegiatan
22 21 September 2020 - Wawancara mengenai target dan daearah
pemasaran produk Kerupuk ikan cap tenggiri
UKM Abizar
- Wawancara mengenai bauran pemasaran
produk kerupuk ikan cap tenggiri
23 22 September 2020 - Wawancara membahas struktur kerja yang
diterapkan UKM Abizar
24 23 September 2020 - Melakukan wawancara mengenai
penanganan produk gagal yang tidak
dipasarkan.
25 24 September 2020 - Melakukan wawancara mengenai
penanganan bahan baku
- Melakukan rekapitulasi ulang terkait data
yang belum lengkap
26 25 September 2020 - Meminta dokumentasi foto bahan baku
27 28 September 2020 - Meminta foto dokumentasi lokasi UKM
- Melakukan perencanaan mengenai proses
28 29 September 2020 - Melakukan wawancara mengenai jumlah
pekerja
- Wawancara mengenai segment pasar
produk Kerupuk ikan cap tenggiri UKM
Abizar
29 30 September 2020 - Rekapitulasi akhir data
30 2 Oktober 2020 - Menyampaikan apa yang didapat selama
Praktik Kerja Magang
- Berkoordinasi dengan pembimbing lapang
bahwa kegiatan magang telah selesai
- Meminta tugas lapang kepada pembimbing
lapang
- Pamit kepada pemilik usaha dan
memberikan ucapan terimakasih atas
bantuan dan ilmu yang diberikan
23

2.1.1 Observasi

Menurut Arikunto (2006), obeservasi merupakan mengumpulkan data atau

keterangan yang harus di jalankan dengan usaha – usaha pengamatan secara

langsung ke tempat yang akan diselidiki. Artinya observasi ini ialah aktivitas

terhadap suatu proses atau objek dengan maksud merasakan dan kemudian

memahami pengetahuan dari sebuah fenomena berdasarkan pengetahuan dan

gagasan yang sudah diketahui sebelumnya, untuk mendapatkan informasi-

informasi yang dibutuhkan untuk melanjutkan suatu penelitian. Kelebihan

pengamat memungkinkan untuk langsung mencatat hal-hal, perilaku

pertumbuhan, dan sebagainya, sewaktu kejadian tersebut masih berlaku, atau

sewaktu perilaku sedang terjadi. Sedangkan kelemahannya memerlukan waktu

yang relative lama untuk memperoleh pengamatan langsung terhadap suatu

kejadian.

Observasi yang dilakukan selama praktek kerja magang diantaranya

adalah sebagai berikut:

1. Profil UKM Abizar meliputi sejarah UKM dan visi dan misi UKM.

2. Mengamati manajemen yang dilakukan dalam kegiatan produksi Kerupuk

Ikan Cap Ikan Tenggiri UKM Abizar meliputi:

 Perencanaan (planning),

 Pengorganisasian (organizing),

 Penggerakan (actuating), dan

 Pengontrolan (controlling).

3. Mengamati kegiatan dan kondisi Produksi Kerupuk Ikan Cap Tenggiri UKM

Abizar meliputi:

 produk,
24

 lokasi usaha,

 sarana,

 prasarana,

 bahan baku produksi,

 tenaga kerja, dan

 proses produksi.

4. Mengamati kondisi ekonomi dan sosial dari kegiatan produksi Kerupuk Ikan

Cap Tenggiri UKM Abizar meliputi:

 dampak ekonomi, dan

 dampak sosial

2.1.2 Wawancara

Menurut Sugiyono (2017), wawancara adalah kegiatan komunikasi

langsung antara pihak pewawancara (peneliti) dengan pihak responden untuk

bertukar informasi dan ide yang dibutukan untuk menjawab suatu permasalahan.

Instrumen pertanyaan meliputi berbagai aspek yang dinilai penting dan

dipersiapkan untuk dikonstruksikan sehingga memperoleh topik tertentu. Dalam

penelitian akademis, untuk mendapatkan data penelitian, pada umumnya ada 3

jenis wawancara; 1) wawancara terstruktur, 2) semi-struktur, dan 3) wawancara

tidak terstruktur.

Kegiatan wawancara yang dilakukan dalam kegiatan Praktik Kerja Magang

dilakukan secara terstruktur melalui pertanyaan yang disampaikan kepada

pemilik usaha pada saat observasi dan dilakukan secara daring via whatsapp

untuk memperoleh beberapa informasi seperti:


25

 Sejarah berdirinya UKM Abizar sejak awal berdirinya UKM Abizar hingga

berjalan sampai sekarang ini dan visi, misi yang digunakan oleh UKM

Abizar

 Aspek profitabilitas yang dilakukan pada kegiatan produksi Kerupuk Ikan

Cap Tenggiri UKM Abizar meliputi:

a. permodalan,

b. biaya total,

c. penerimaan,

d. R/C Ratio,

e. Keuntungan,

f. Break Event Point (BEP), dan

g. Rentabilitas

 kegiatan pemasaran yang dilakukan dalam memasarkan kerupuk ikan cap

tenggiri UKM Abizar meliputi:

a. Strategi pemasaran,

b. Bauran pemasaran, dan

c. Saluran pemasaran

2.1.3 Dokumentasi

Menurut Moleong (2009), dokumentasi adalah salah satu metode

pengumpulan data kualitatif dengan cra melihat atau menganalisis dokumen-

dokumen yang dibuat oleh subyek sendiri atau oleh orang lain tentang subjek

melalui suatu media tertulis dan dokumen lainnya yang ditulis atau dibuat oleh

subjek yang bersangkutan.

Adapun dokumentasi yang yang diambil dalam analisis manajemen usaha

kerupuk ikan cap tenggiri UKM Abizar yakni dengan mengambil gambar sesuai
26

dengan kebutuhan dan izin yang diberikan oleh pemilik usaha. Dokumentasi

dilakukan selama kegiatan observasi berlangsung di lokasi UKM Abizar.

2.2. Jenis dan Sumber Data


2.2.1 Data Primer

Data primer diartikan sebagai data yang bersumber langsung dari data

lapang, diamati dan dicatat untuk pertama kalinya oleh pihak peneliti baik secara

individu maupun tim. Data primer diperoleh dengan cara mengadakan

wawancara dan observasi. Wawancara dilakukan dengan mengajukan

pertanyaan yang dipandu oleh pedoman wawancara (Marzuki, 2002).

Menurut Sugiyono (2010), sumber data primer adalah sumber data yang

langsung memberikan data kepada pengumpul data. Sumber data ini bisa

responden atau subjek riset dari hasil pengisian kuisioner, wawancara, ataupun

observasi. Manfaat utama dari data primer adalah bahwa unsur-unsur

kebohongan tertutup terhadap sumber fenomena. Kekurangan dari data primer

adalah membutuhkan waktu yang relatif lama serta biaya yang dikeluarkan relatif

cukup besar.

Data primer yang digunakan pada laporan PKM ini adalah hasil dari

observasi lapang, wawancara langsung dengan pemilik usaha, dan dokumentasi

kegiatan dari kegiatan observasi yang dilakukan terhadap UKM Abizar. Adapun

data primer yang diperoleh adalah sebagai berikut :

1. Sejarah berdirinya UKM Abizar, yang bersumber dari kegiatan

wawancara.

2. Visi dan Misi yang dijalankan UKM Abizar, yang bersumber dari

kegiatan wawancara.

3. Struktur organisasi yang digunakan UKM Abizar, yang bersumber

dari kegiatan wawancara.


27

4. Kebutuhan dan proses produksi kerupuk ikan cap tenggiri yang

diproduksi oleh UKM Abizar, yang bersumber dari kegiatan observasi

dilakukan di UKM Abizar

5. Kegiatan pemasaran yang dilakukan UKM Abizar dalam memasarkan

kerupuk ikan cap tenggiri, yang bersumber dari kegiatan wawancara.

6. Aspek profitabilitas yang dilakukan UKM Abizar dalam kegiatan

produksi kerupuk ikan cap tenggiri oleh UKM Abizar, yang bersumber

dari kegiatan wawancara.

7. Kondisi ekonomi dan sosial dari kegiatan produksi kerupuk ikan cap

tenggiri oleh UKM Abizar, yang bersumber dari kegiatan observasi

dilakukan di UKM Abizar

2.2.2 Data Sekunder

Menurut Hermawan (2005), data sekunder merupakan struktur data historis

mengenai variabel-variabel yang telah dikumpulkan dan dihimpun sebelumnya

oleh pihak lain. Sumber data sekunder dapat diperoleh dari suatu perusahaan

(internal), website, perpustakaan maupun lembaga pendidikan. Kekurangan dari

data sekunder adalah jika sumber data terjadi kesalahan, kadaluwarsa atau

sudah tidak relevan dapat mempengaruhi hasil penelitian. Data ini digunakan

untuk mendukung informasi primer yang telah diperoleh yaitu dari data sekunder

adalah waktu dan biaya yang dibutuhkan untuk penelitian mengklasifikasi dan

mengevaluasi data, relatif lebih sedikit dibandingkan dengan pengumpulan data

primer.

Data sekunder beserta sumber dari data sekunder yang digunakan dalam

laporan PKM ini adalah sebagai berikut :

1. Data statistik produksi perikanan 2016

Sumber : Kelautan Dan Perikanan Dalam Angka Tahun 2018)


28

2. Letak geografis, topografi UKM Abizar dan keadaan penduduk sekitar

lokasi UKM Abizar

Sumber : [CITATION htt1 \l 1033 ]

3. Data Statistik Perikanan Kabupaten Gresik

Sumber : [ CITATION htt2 \l 1033 ]

4. Suku Bunga Pinjaman (kredit mikro)

Sumber : (https://www.bankmandiri.co.id/suku-bunga-dasar-kredit)

2.3. Metode Analisis Data

Menurut Sugiyono (2010), analisis data merupakan proses mengumpulkan

data dan dikelompokan berdasarkan pada jenis dan variabel dari setiap objek

penelitian, penyajian data dalam bentuk tabel dengan berdasarkan variabel dari

seluruh objek penelitian, melakukan perhitungan bertujuan untuk menjawab

rumusan masalah yang disusun, serta untuk menguji hipotesis yang diajukan.

Analisis data dilakukan dalam sebuah penelitian guna memperoleh gagasan

yang menjadi hasil dari sebuah penelitian.

Metode analisis data yang digunakan dalam laporan PKM ini adalah

metode deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Menurut Fery (2013), analisis deskriptif

kualitatif dilakukan berdasarkan data karakteristik responden, sedangkan analisis

deskriptif kuantitatif digunakan untuk menganalisa keadaan statistik inferensial.

Adapun analisis data deskriptif kualitatif dan kuantiitatif dilakukan dengan analisis

terhadap profil usaha, aspek manajemen, aspek teknis, aspek pemasaran, aspek

ekonomi dan sosial, serta aspek profitabilitas.

Adapun beberapa data kualitatif dan kuantitatif yang dianalisis dalam

Laporan PKM ini adalah sebagai berikut :

2.3.1 Profil UKM Abizar


29

Menurut Ees (2007), profil perusahaan merupakan sebuah informasi yang

menguraikan tentang gambaran singkat perusahaan tersebut. Informasi yang

diuraikan biasanya bersifat umum seperti tentang perusahaan, mulai dari waktu

berdirinya, bergerak di bidang apa, serta visi dan misi perusahaan.

Profil dari UKM Abizar merupakan salah satu informasi penting yang perlu

diketahui. Hal ini bertujuan untuk mengetahui sejarah mulai dari berdirinya usaha

sampai berkembangnya UKM Abizar seperti sekarang, serta visi dan misi dari

UKM Abizar yang dijalankan oleh UKM Abizar. Adapun subsistem profil usaha

yang dibahas dalam profil UKM Abizar terdapat pada tabel 3 dibawah ini.

Tabel 3. Variabel Data Analisis Profil Usaha UKM Abizar


Profil Usaha Variabel data
Sejarah UKM Abizar  Perjalanan UKM Abizar dalam
menjalankan bisnis perikanan
Lokasi UKM Abizar  Potensi yang dihasilkan dari
penggunaan lokasi UKM Abizar

2.3.2 Aspek Manajemen

Aspek manajemen sangatlah penting dalam pengelolaan sebuah bisnis

perikanan. Menurut Morrisan (2008), manajemen adalah semua aktifitas atau

proses untuk mewujudkan suatu produk sesuai dengan tujuan yang ditetapkan.

Proses manajemen ini berlaku POAC (Planning, Organizing, Actuating,

Controlling) Perencanaan, Pengorganisasian, Pelaksanaan, dan Pengawasan.

Adapun variabel data yang digunakan dalam aspek manajemen pada

laporan PKM terdapat pada tabel 4 dibawah ini.

Tabel 4. Variabel Data yang Digunakan untuk Analisis Aspek Manajemen


Aspek Manajemen Variabel data
Fungsi Perencanaan (Planning)  Perencanaan jangka panjang dan
Terdapat empat model dalam perencanaan yang perencanaan jangka pendek.
prinsipnya diterapkan dalam perencanaan secara  Visi dan misi yang akan dicapai UKM
umum. Ameliorative problem-solving yaitu Abizar
perencanaan yag disusun perdasarkan
permasalahan yang ada dan cenderung
berorientasi pada jangka pendek. Allocative
trend-modifying yaitu orientasi perencanaan yang
30

lebih berorientasi ke masa depan dan disusun


berdasarkan kecenderungan saat ini untuk
mengantisipasi permasalahan yang akan muncul
dimasa yang akan datang. Exploitive opportunity-
seeking yaitu perencanaan yang sama sekali
tidak mengidentifikasi permasalahan dimasa
mendatang melainkan langsung melihat peluang-
peluang yang baru muncul. Normative goal
oriented planning, yaitu perencanaan yang
berorientasi ke masa depan dengan
mengidentifikasikan tujuan-tujuan jangka
panjang.
(Kartasasmita, 1996).

Fungsi Pengorganisasian (organizing)  Pengelolaan anggota keluarga Pak Dzalil


Pengorganisasian ialah penentuan, pada UKM Abizar.
pengelompokan, dan penyusunan macam
– macam kegiatan yang diperlukan untuk
mencapai tujuan, penempatan orang orang
(pegawai), terhadap kegiatan kegiatan ini,
(Sukarna, 2011).

Fungsi Pergerakan (actuating)  Penggerakan anggota keluarga Pak


Penggerakan adalah membangkitkan dan Dzalil pada UKM Abizar
mendorong semua anggota kelompok agar
supaya berkehendak dan berusaha dengan
keras untuk mencapai tujuan dengan ikhlas
serta serasi dengan perencanaan dan
usaha – usaha pengorganisasian dari
pihak pimpinan (Sukarna, 2011).
Lanjutan Tabel 5. Variabel Data yang Digunakan untuk Analisis Aspek
Manajemen
Aspek Manajemen Variabel data
Fungsi Pengawasan (controlling)  Sistem pengawasan Pada UKM
Pengawasan dapat dirumuskan sebagai Abizar dalam menjamin keberlanjutan
proses penentuan apa yang harus dicapai usaha.
yaitu standard, apa yang sedang dilakukan
yaitu pelaksanaan, menilai pelaksanaan,
dan bilamana perlu melakukan perbaikan –
perbaikan, sehingga pelaksanaan sesuai
dengan rencana, yaitu selaras dengan
standard (ukuran).
(Sukarna, 2011).

2.3.3 Aspek Teknis

Menurut Primyastanto (2011), aspek teknis atau operasi juga dikenal

sebagai aspek teknis. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam aspek teknis adalah

masalah penentuan lokasi, luas produksi, tata letak (lay out), penyusunan

peralatan pabrik, dan proses produksinya termasuk pemilihan teknologi.


31

Kelengkapan kajian aspek operasi sangat tergantung dari jenis usaha yang akan

dijalankan, karena setiap jenis usaha memiliki prioritas tersendiri.

Adapun variabel data yang ditelaah dalam aspek teknis, dirincikan pada

tabel 5 dibawah ini.

Tabel 6. Variabel Data yang Digunakan untuk Analisis Aspek Teknis


Aspek Teknis Variabel Data
Sarana Sarana yang dibutuhkan untuk memproduksi kerupuk
Sarana dapat diartikan sebagai ikan cap tenggiri yang diproduksi oleh UKM Abizar
alat langsung untuk mencapai
suatu
tujuan produksi. Sedangkan
prasarana produksi diartikan
sebagai semua perangkat
kelengkapan dasar yang secara
langsung maupun tidak langsung
menunjang pelaksanaan produksi
(Darseno, 2010).

Prasarana Prasarana yang dibutuhkan untuk memproduksi


Prasarana merupakan segala kerupuk ikan cap tenggiri yang diproduksi oleh
sesuatu yang berperan sebagai UKM Abizar
penunjang utama
terselenggaranya produksi
(Primyastanto et al, 2015).

Lanjutan Tabel 7. Variabel Data yang Digunakan untuk Analisis Aspek Teknis
Aspek Teknis Variabel Data
Bahan baku produksi Karakteristik produk kerupuk ikan cap tenggiri yang
Bahan baku produksi merupakan diproduksi UKM Abizar
barang-barang yang diperoleh Bahan Baku untuk memproduksi kerupuk ikan cap
untuk digunakan dalam proses tenggiri yang diproduksi oleh UKM Abizar
produksi (Hermawan, 2018).

Proses produksi Proses produksi kerupuk ikan cap tenggiri yang


Proses produksi merupakan suatu diproduksi UKM Abizar
bentuk kegiatan yang paling
penting dalam pelaksanaan
produksi di suatu perusahaan, hal
ini karena proses produksi
merupakan cara bagaimana
kegiatan penambahan atau
penciptaan (Noerpratomo, 2018).

2.3.4 Aspek Pemasaran

Menurut Kasmir & Jakfar (2003), aspek pasar dan pemasaran memiliki

tujuan untuk meningkatkan penjualan dan laba, artinya bagaimana cara


32

memperbesar omset penjualan dari waktu ke waktu sehingga keuntungan atau

laba juga akan meningkat. Tujuan lainnya yaitu menguasai pasar, yaitu

bagaimana menguasai pasar dengan produk yang kita hasilkan dengan cara

memperbesar market share-nya untuk wilayah-wilayah tertentu. Peningkatan

market share dapat dilakukan dengan mencari atau menciptakan peluang baru

atau merebut market share pesaing yang ada. Mengurangi saingan, artinya yaitu

dengan memproduksi barang yang sejenis dengan kualitas yang sama tetapi

harganya lebih rendah dari yang lain yang tujuannya adalah mengurangi saingan

dan antisipasi terhadap kemungkinan pesaing yang akan masuk dalam

persaingan produk.

Adapun perincian variabel data yang digunakan dalam menganalisa aspek

pemasaran pada usaha kerupuk ikan cap tenggiri pada UKM Abizar dijelakan

pada tabel 6 dibawah ini.

Tabel 8. Variabel Data yang Digunakan Dalam Analisis Pemasaran


Aspek Pemasaran Data Variabel
Strategi pemasaran  Penerapan STP-D (Segmentation,
Strategi pemasaran merupakan rencana yang Targeting, Positioning,
menjabarkan ekspektasi perusahaan akan Differentiation) dari produk kerupuk
dampak dari berbagai aktivitas atau program ikan cap tenggiri yang diproduksi
pemasaran terhadap permintaan produk atau oleh UKM Abizar.
lini produknya di pasar sasaran tertentu.  Bauran Pemasaran yang meliputi
Program pemasaran meliputi tindakan-tindakan produk (Product), tempat (Place)
pemasaran yang dapat mempengaruhi yang meliputi saluran pemasaran
permintaan terhadap produk, diantaranya dalam yang digunakan untuk
hal mengubah harga, memodifikasi kampanye memasarkan produk serta tempat
iklan, merancang promosi khusus, menentukan pemasaran , harga (Price) yang
pilihan saluran distribusi, dan sebagainya digunakan produk, promosi
(Wibowo, 2015). (Promotion) yang diterapkan dalam
pemasaran produk kerupuk ikan
cap tenggiri UKM Abizar.

2.3.5 Aspek Profitabilitas

Pada Laporan PKM ini, data kuantitatif yang dianalisa dan dirancang

merupakan aspek profitabilitas yang meliputi permodalan, total biaya (Total


33

Cost), penerimaan (Total Revenue), keuntungan (π), Revenue Cost Ratio (R/C

Ratio) dan Break Even Point (BEP).

a. Permodalan

Dalam ilmu ekonomi, modal diartikan sebagai seperangkat barang

atau uang yang dikombinasikan bersama faktor produksi yang meliputi

tanah, alat, mesin dan tenaga kerja untuk menghasilkan barang baru.

Adapun menurut asalnya, modal dibedakan menjadi modal sendiri dan

modal asing, seperti modal pinjaman (pinjaman yang menjadikan pemilik

usaha berstatus kreditur). Sedangkan berdasarkan fungsinya modal

dibedakan menjadi modal kerja dan modal tetap (Primyastanto, 2014).

Modal diartikan sebagai sebuah hasil produksi yang nantinya akan

digunakan untuk memproduksi lebih lanjut. Penekanan utama dari modal

ini ada pada nilai, daya beliodan kekuasaan memakai serta menggunakan

barang- barang modal tersebut. Modal terbagi menjadi 2 yaitu modal pasif

dan modal aktif, yang mana modal aktif merupakan modal yang

orientasinya pada bentuk, dan modal pasif berorientasi pada asalnya.

Berdasar atas lama perputaran, modal aktif dibagi menjadi aktiva lancar

dan aktiva tetap, bila aktiva lancar adalah aktiva yang memiliki jangka

waktu pendek (<1 tahun) dalam kurun waktu/ tenggang waktu satu kali

siklus produksi, sedangkan aktiva tetap adalah aktiva yang tahan lama,

namun secara berangsur akan habis sesuai umur teknisnya (penyusutan),

umumnya aktiva tetap memiliki perputaran jangka panjang yang lebih dari 1

tahun (Riyanto, 1995).

Menurut Riyanto (2018), pengklasifikasian modal yang didasarkan

atas fungsi kerjanya, modal aktif dapat dibedakan menjadi modal kerja dan

modal tetap. Pengertian modal kerja sendiri adalah modal jumlahnya lebih

fleksibel, dimana susunan modal kerja relatif variabel dimana proses


34

perputaran sebatas dalam jangka waktu yang pendek. Sedangkan modal

tetap adalah modal yang bersifat permanen dan memiliki jangka yang

panjang dengan jumlah yang tidak mudah diperkecil atau diperbesar.

Dalam laporan Praktik Kerja Magang ini akan dibahas permodalan

yang dikeluarkan oleh UKM Abizar untuk usaha kerupuk ikan cap tenggiri.

Adapun pembahasan permodalan meliputi modal tetap, modal la ncar,

dan modal kerja

b. Pembiayaan

Biaya adalah satuan nilai yang dikorbankan dalam suatu proses

produksi untuk tercapainya suatu hasil produksi. Sedangkan biaya produksi

perikanan menurut Rahardi (2000), merupakan modal yang harus

dikeluarkan untuk membudidayakan ikan, dari persiapan sampai panen.

Menurut Primyastanto (2014), biaya total merupakan biaya yang

berhubungan dengan adanya kegiatan produksi yang dilakukan oleh

perusahaan, biaya variabel (variable cost) adalah biaya yang besar nilainya

berubah tergantung kepada besar kecilnya produksi. Berikut rumus untuk

menghitung biaya total :

TC = TFC +

TVC
Keterangan:
TC = Total biaya dari usaha (Rp)
TFC = Total biaya tetap dari usaha (Rp)
TVC = Total biaya variabel dari usaha (Rp)

c. Penerimaan (Total Revenue)

Menurut Case dan Ray (2006), penerimaan total (total revenue)

adalah jumlah total yang didapatkan perusahaan dari penjualan produknya.

TR = P
Keterangan: xQ

TR = Total Revenue atau total penerimaan.


35

P = Price of Quantity atau harga produk.


Q = Quantity atau jumlah produk.

d. Keuntungan (π)

Menurut Primyastanto (2015), keuntungan adalah selisih antara total

penerimaan yang diterimadengan biaya total yang dikeluarkan. Rumus

penerimaan adalah:
π = TR-
TC
Dimana:
TR = total penerimaan (Rp/bulan).
TC = biaya total yang dikeluarkan (Rp/bulan).

e. Revenue Cost Ratio (R/C Ratio)

Menurut Primyastanto, et al. (2015), R/C ratio merupakan suatu cara

untuk melihat keuntungan yang relatif suatu usaha dalam satu tahun

terhadap biaya yang digunakan dalam kegiatan tersebut:

R/C ratio =

Dimana: TC-TR
TR = Penerimaan dalam usaha (Rp/bulan)
TC = Biaya total yang digunakan dalam usaha (Rp/bulan)

Syarat R/C ratio yang baik dalam suatu usaha adalah sebagai

berikut:

- Nilai R/C ratio> 1, maka kondisi usaha menguntungkan

- Nilai R/C ratio = 1, maka kondiri usaha pada titik tidak untung dan

tidak rugi

- Nilai R/C ratio< 1, maka kondisi usaha tidak menguntungkan

f. Rentabilitas

Menurut Wati dan Machful (2019), rentabilitas adalah kemampuan

perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu dengan total

aktiva atau modal yang digunakan dalam operasi perusahaan. Rentabilitas


36

dihitung dalam bentuk persentase dengen cara membagi laba dengan

modal dari usaha tersebut. Rumus Rentabilitas adalah sebagai berikut:

L
Rentabilitas= ×100 %
M
Dimana:
L = Jumlah laba yang diperoleh pada periode tertentu (Rp.)
M = Modal dari seluruh biaya yang digunakan untuk menghasilkan
laba (Rp.)

g. Break Even Point (BEP)

Menurut Asnidar dan Asrida (2017), Break Even

Point (BEP) adalah teknik analisis yang digunakan untuk memahami

hubungan antara biaya tetap,biaya variabel, keuntungan dan volume

penjualan dalam sebuah usaha dan juga cara untuk menggabungkan,

mengkoordinasikan, menafsirkan data dan distribusi guna membantu

manajemen dalam pengambilan keputusan. BEP sendiri ada 2 macam,

yaitu BEP atas dasar penujualan dan BEP atas dasar unit.

Menurut Primyastanto, (2011), rumus perhitungan BEP sebagai

berikut:

- BEP atas dasar penjualan

BEP =

Dimana:
FC = biaya tetap
VC = biaya variabel
S = volume penjualan

- BEP atas dasar unit

FC
BEP =
p−v

Dimana :
37

FC = Biaya Tetap
P = Harga
V = Biaya variabel per-unit

h. Nilai Kerja Keluarga (NKK)

Menurut Tjahjono dan Primyastanto (2005), Nilai Kerja Keluarga

(NKK), diperhitungkan dengan cara mengalikan jumlah annggota keluarga

yang terlibat dalam kegiatan produksi dengan upah harian dikalikan

dengan jumlah hari kerja dalam satuan waktu tertentu.

NKK dapat diperoleh dengan rumus;

NKK= n x upah x HOK


Dimana;
n : Jumlah tenaga kerja dalam keluarga
HOK : Hari kerja dalam satuan waktu (umumnya tahun)

i. Analisis Return to Total Capital (RTC)

Analisa Return to Total Capital (RTC) adalah suatu analisis untuk

mengetahui nilai imbalan terhadap seluruh yang digunakan dalam usaha.

Besarnya RTC yang diperoleh dibandingkan dengan suku bunga pinjaman

bank. Untuk menghitung besarnya imbalan yang yang diterima oleh

nelayan kecil digunakan perhitungan RTC karena responden

menggunakan anggota keluarga dalam proses produksi. Nilai RTC

dianggap layak apabila melebihi suku bunga pinjaman (kredit mikro)

apabila tidak dibandingkan dengan opportunity cost of capital (usaha lain)

[CITATION Soe86 \t \l 1033 ].

Analisis Return to Total Capital (RTC) dapat dihitung dengan rumus

sebagai berikut [ CITATION Mus17 \l 1033 ] :

𝝅 – NKK
RTC = x
100 %
Total Modal
Keterengan :
38

π = keuntungan/ penerimaan bersih

M = Total Modal (Modal Asing + Modal Sendiri)

RTC = Return to Total Capital

NKK = Nilai Kerja Keluarga

j. Analisis Return to Equity Capital (REC)

Return on Equity merupakan suatu alat analisis untuk mengukur

sejauh mana kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan

bagi pemilik saham atas modal yang telah mereka investasikan. Return to

Equity Capital adalah suatu ukuran untuk mengetahui nilai imbalan

terhadap modal sendiri [CITATION Soe86 \t \l 1033 ].

Analisis Return to Equity Capital (REC) dapat dihitung dengan rumus

sebagai berikut [ CITATION Mus17 \l 1033 ] :

𝝅 – NKK
REC = x
100 %
Modal Sendiri
Keterangan :

π = keuntungan/ penerimaan bersih


M = Modal Sendiri
RTC = return to total capital
NKK = Nilai Kerja Keluarga

Dalam analisa RTC terhadap usaha kerupuk ikan cap tenggiri UKM

Abizar, digunakan pembanding suku bunga pinjaman (kredit mikro) dari

Bank Mandiri yakni sebesar 11,50% per September 2020 saat data

diambil.

2.3.6 Aspek Ekonomi dan Sosial

Menurut Sulastri (2014), aspek ekonomi dan sosial menyangkut dampak

yang diberikan kepada masyarakat sekitar karena adanya suatu kegiatan usaha

tersebut. Dari sisi budaya, apa dampak keberadaan bisnis kita terhadap
39

kehidupan masyarakat, kebiasaan adat setempat, dan lain-lain. Dari sudut

ekonomi, seperti seberapa besar tingkat pendapatan per kapita penduduk,

apakah proyek dapat mengubah atau justru merusak.

Adapaun batasan variabel data yang digunakan dalam menganalisa aspek

ekonomi dan sosial dari usaha kerupuk ikan cap tenggiri UKM Abizar terdapat

pada tabel 7 dibawah ini.

Tabel 9. Variabel Data yang Digunakan untuk Aspek Ekonomi dan Sosial

Aspek Ekonomi dan Sosial Data Variabel


Dampak Ekonomi  Pengaruh kegiatan Produksi produk
Dampak positif yang diperoleh dari kerupuk ikan cap tenggiri yang diproduksi
aspek ekonomi adalah memberikan oleh UKM Abizar terhadap perekonomian
pemasukan berupa pendapatan, baik masyarakat sekitar.
bagi pemerintah pusat maupun
pemerintah daerah (Kasmir dan Jakfar,
2003).

Dampak Sosial  Pengaruh kegiatan produksi produk


Dampak positif dari aspek sosial bagi kerupuk ikan cap tenggiri yang
masyarakat secara umum adalah diproduksi oleh UKM Abizar terhadap
tersedianya sarana dan prasarana yang kondisi sosial masyarakat.
dibutuhkan, seperti pembangunan jalan,  Pengaruh kegiatan produksi produk
jembatan, listrik, dan sarana lainnya kerupuk ikan cap tenggiri yang
(Kasmir dan Jakfar, 2003). diproduksi oleh UKM Abizar terhadap
kondisi sosial masyarakat
40

3. KONDISI UMUM LOKASI PRAKTIK KERJA MAGANG

3.1 Letak Geografis dan Keadaan Topografi


3.1.1 Letak Geografis Kabupaten Gresik

Letak geografis adalah posisi keberadaan sebuah wilayah berdasarkan

letak dan bentuknya dimuka bumi. Letak geografis biasanya di batasi dengan

berbagai fitur geografi yang ada di bumi dan nama daerah yang secara langsung

bersebelahan dengan daerah tersebut. Fitur bumi yang dimaksud disini

contohnya seperti benua, laut, gunung, samudera, gurun, dan lain sebagainya

[ CITATION Sta20 \l 1033 ].

Secara geografis wilayah Kabupaten Gresik terletak antara 112 o sampai

1130 Bujur Timur dan 7o sampai 8o Lintang Selatan dan merupakan dataran

rendah dengan ketinggian 2 sampai 12 meter diatas permukaan laut. Batasan

sebelah utara Kabupaten Gresik adalah Laut Jawa, kemudian batasan sebelah

timur adalah Selat Madura dan Kota Surabaya, batasan sebelah selatan adalah

Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Mojokerto, dan batasan sebelah barat

adalah Kabupaten Lamongan. Lokasi UKM Abizar terletak di Jalan Setro Barat

RT03/RW08 Kelurahan Pangkahkulon, Kecamatan Ujungpangkah, Kabupaten

Gresik.

3.1.2 Keadaan Topografi Kabupaten Gresik

Menurut Suparno (2005), keadaan topografi adalah keadaan yang

menggambarkan kemiringan lahan, atau kontur lahan, semakin besar kontur

lahan berarti lahan tersebut memiliki kemiringan lereng yang semakin besar.

Pengertian Topografi adalah studi tentang bentuk permukaan bumi dan objek

lain seperti planet, satelit alami (bulan dan sebagainya), dan asteroid. Dalam

pengertian yang lebih luas, topografi tidak hanya mengenai bentuk permukaan
41

saja, tetapi juga vegetasi dan pengaruh manusia terhadap lingkungan, dan

bahkan kebudayaan lokal (Ilmu Pengetahuan Sosial).

Keadaan topografi Kabupaten Gresik memiliki daerah pesisir pantai yang

memanjang mulai dari Kecamatan Kebomas, Gresik, Manyar, Bungah, Sidayu,

Ujung Pangkah dan Panceng serta Kecamatan Sangkapura dan Tambak yang

lokasinya berada di Pulau Bawean. Jenis tanah di wilayah Kabupaten Gresik

sebagian besar merupakan tanah kapur yang relatif tandus. Ketinggian tanah di

wilayah Kabupaten Gresik berada pada 0 – 500 meter di atas permukaan laut

(mdpl) pada elevasi terendah terdapat di daerah sekitar muara Sungai

Bengawan Solo dan Kali Lamong. Kondisi topografi pada Kabupaten Gresik

bervariasi pada kemiringan 0-2 %, 3-15 %, dan 16-40% serta lebih dari 40 %.

Sebagian besar mempunyai kemiringan 0-2 % dengan luas ± 94.613 Ha atau

sekitar 80,59 %, sedangkan wilayah yang mempunyai kemiringan lebih dari 40 %

lebih sedikit yakni seluas ±1.072,23 Ha atau sekitar 0,91% dari total luas wilayah

(Fuad, 2013).

3.2 Keadaan Penduduk Desa Pangkahkulon

Berdasaarkan data yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik Kabupaten

Gresik tahun 2020, diperoleh jumlah penduduk Pangkahkulon pada tahun 2019

adalah sebanyak 8.281 jiwa. Pada bab ini akan dibahas tentang keadaan

penduduk Desa Pangkahkulon berdasarkan rentang usia, angka kelahiran,

angka kematian, jumlah Angkatan kerja, dan profesi dari masyarakat Desa

Pangkahkulon, Kecamatan Ujungpangkah, Kabupaten Gresik.

3.2.1 Rentang Usia Masyarakat Desa Pangkahkulon 2019

Berdasarkan data yang disebarkan oleh BPS Kabupaten Gresik, terdapat

rincian rentang usia masyarakat Desa Pangkahkulon Tahun 2019. Adapun


42

rincian data rentang usia masyarakat Desa Pangkahkulon terdapat pada tabel 8

dibawah.

Tabel 10. Rentang Usia Penduduk Desa Pangkahkulon Tahun 2019


Jumlah
Persentase
No. Rentang Usia (Tahun) Masyarakat
(%)
(Jiwa)
1. 0 – 4 Tahun 597 7,21
2. 5 – 19 (yang masih sekolah) 2.742 33,11
3. 20 – 59 (belum/sedang/ tidak bekerja) 4.169 50,35
4. ≥60 773 9,33
Jumlah 8.281 100
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Gresik (2020).

Berdasarkan tabel 8 diatas, diketahui rentang usia yang terdapat

di Desa Pnagkahkulon. Dari data tersebut diperpoleh keterangan yang

menjelaskan bahwa rentang usia 20 – 59 tahun adalah yang terbanyak yakni

dengan jumlah sebanyak 4.169 Jiwa dengan persentase sebesar 50,35%,

dilanjutkan dengan rentang usia 5 – 19 tahun dengan jumlah 2.742 jiwa dan

persentase sebesar 33,11%. Dari data yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa

masyarakat Desa Pangkahkulon didominasi oleh angkatan kerja atau usia kerja.

3.2.2 Angka Kelahiran dan Kematian Masyarakat Desa Pangkahkulon


Tahun 2017

Berdasarkan data yang disebarkan oleh Badan Pusat Statistik Kabupaten

Gresik Tahun 2017, diperoleh data seputar angka kelahiran dan angka kematian

masyarakat Desa Pangkahkulon. Adapun keterangan angka kelahiran penduduk

Pangkahkulon Tahun 2017 yang diperoleh dari data yang disebarkan Badan

Pusat Statistik pada Tahun 2017 adalah seperti yang tertera pada tabel 9

dibawah ini.

Tabel 11. Angka Kelahiran Penduduk Desa Pangkahkulon Tahun 2017


No Jenis Kelamin Angka Kelahiran Persentase
(orang) (%)
1. Laki-laki 45 56,25
2. Perempuan 35 43,75
Jumlah 80 100
43

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Gresik (2020)

Berdasarkan tabel 9 diatas, diperoleh keterangan angka kelahiran

penduduk di Desa Pangkahkulon pada tahun 2017 dengan dibedakan

berdasarkan jenis kelaminnya. Adapun angka kelahiran tertinggi yakni dengan

jenis kelamin laki-laki dengan jumlah 45 orang dengan persentase sebesar

56,25% dari jumlah keseluruhan angka kelahiran Desa Pangkakulon Tahun

2017. Angka kelahiran jenis kelamin perempuan, lebih kecil dibanding laki-laki

yakni sebesar 43,75% dari jumlah keseluruhan angka kelahiran yang terdapat di

Desa Pangkahkulon pada tahun 2017. Dari data tersebut diperoleh bahwa angka

kelahiran di Desa Pangkahkulon didominasi oleh jenis kelamin laki-laki.

Selain angka kelahiran penduduk Desa Pangkahkulon Tahun 2017, pada

data yang disebarkan oleh Badan Pusat Statistik Kabupaten Gresik Tahun 2017

terdapat angka kematian masyarakat Desa Pangkahkulon Tahun 2017. Adapun

keterangan angka kematian penduduk Desa Pangkahkulon pada Tahun 2017

tertera pada tabel 10 dibawah ini.

Tabel 12. Angka Kematian Penduduk Desa Pangkahkulon Tahun 2017


No Jenis Kelamin Angka Kematian Persentase
(Jiwa) (%))
1. Laki-laki 29 43,28
2. Perempuan 38 56,72
Jumlah 67 100
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Gresik (2020)

Dari tabel 10 diatas, diperoleh data angka kematian masyarakat Desa

Pangkahkulon pada tahun 2017 yang dibedakan berdasarkan jenis kelamin.

Adapun data yang diperoleh menyebutkan angka kematian dari jenis kelamin

perempuan lebih tinggi dari laki-laki yakni sebesar 38 Jiwa dengan persentase

56,72% dari keseluruhan penduduk yang meninggal ditahun 2017. Adapun jenis

kelamin laki-laki diperoleh data dengan angka kematian sebanyak 29 Jiwa

dengan persentase 43,28% dari keseluruhan jumlah penduduk yang meninggal


44

ditahun 2017. Maka dapat disimpulkan bahwa angka kematian di Desa

Pangkahkulon didominasi oleh masyarakat berjenis kelamin perempuan.

3.2.3 Jumlah Penduduk yang Bekerja Berdasarkan Lapangan Usaha Desa


Pangkahkulon 2019

Berdasarkan data yang disebarkan oleh Badan Pusat Statistik Kabupaten

Gresik pada tahun 2020, disampaikan data berupa jumlah penduduk yang

bekerja melalui lapangan usaha di Desa Pangkahkulon pada tahun 2019.

Adapun rincian data yang dimaksud terdapat pada tabel 11 dibawah ini.

Tabel 13. Jumlah Penduduk Bekerja dari Lapangan Usaha di Desa


Pangkahkulon
Tahun 2019
No Jenis Usaha Jumlah Penduduk Persentase (%)
. (orang)
1. Pertanian 3.800 65
2. Industri 544 9
3. Kontruksi 378 7
4. Perdagangan 1.074 19
Jumlah 5.796 100
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Gresik (2020)

Berdasarkan tabel 11 diatas, dapat disimpulkan bahwa jenis lapangan

usaha Desa Pangkahkulon didominasi usaha pertanian dengan jumlah 3.800

penduduk dengan persentase 65% dari jumlah penduduk yang bekerja di

lapangan usaha. Sedangkan terbanyak kedua yakni usaha perdagangan dengan

jumlah 1.074 penduduk dengan persentase sebesar 19% dari jumlah penduduk

yang bekerja dibidang usaha. Adapun dua kategori usaha yang lain adalah

industri dan kontruksi yakni dengan jumlah penduduk yang bekerja sebanyak

544 dan 378 penduduk dengan persentase 9% dan 7% dari keseluruhan jumlah

penduduk yang bekerja dibidang usaha sehingga dapat disimpulkan bahwa

masyarakat Desa Pangkahkulon minat terbesar profesi dibidang usaha adalah

pertanian.
45

3.2.4 Jumlah Penduduk Desa Pangkahkulon Berdasarkan Agama di


Indonesia Tahun 2019

Berdasarkan data yang disebarkan dari Badan Pusat Statistik Kabupaten

Gresik yaitu Kecamatan Ujungpangkah dalam 2020, diperoleh jumlah warga

Desa Pangkahkulon berdasarkan agama yang dianut. Adapaun data yang

diperoleh, digambarkan pada tabel 12 dibawah ini.

Tabel 14. Jumlah Penduduk Desa Pangkahkulon Berdasarkan Agama


Tahun 2019
No Agama Jumlah (Jiwa) Persentase (%)
.
1. Islam 8.281 100
2. Protestan 0 0
3. Katolik 0 0
4. Hindu 0 0
5. Budha 0 0
6. Lainnya 0 0
Total 8.281 100
Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Gresik (2020)

Berdasarkan tabel 12 diatas, dapat disimpulkan bahwa masyarakat Desa

Pangkahkulon, Kecamatan Ujungpangkah, Kabupaten Gresik 100% penganut

agama Islam. Hal ini dibuktikan dengan data yang disebarkan oleh BPS

Kabupaten Gresik hasil olahan dari data yang dimiliki Disdukcapil Kabupaten

Gresik. Selain itu, kegiatan keislaman yang rutin dilakukan masyarakat Desa

Pangkahkulon seperti istighosah bulanan diselenggarakan di Masjid Jami’ Ainul

Yaqin Ujungpangkah, dliba’ manaqib setiap minggunya, dan Yasin dan tahlil

setiap malam jumat menunjukkan kehidupan beragama yang tinggi.

3.3 Potensi Perikanan di Kabupaten Gresik

Berdasarkan data yang disebarkan Badan Pusat Statistik Jawa Timur,

diperoleh data produksi perikanan di Kabupaten Gresik. Data yang diperoleh

kemudian diolah berdasarkan jenis produksi yang terdiri dari perikanan tangkap

dan perikanan budidaya. Data yang disebarkan oleh Badan Pusat Statistik Jawa
46

Timur ini bersumber dari data Dinas Perikanan Kelautan Jawa Timur. Adapun

data yang diperoleh, kemudian diolah dan dihasilkan tabel 13 dibawah ini.

Tabel 15. Produksi Perikanan Kabupaten Gresik Tahun 2019


No. Jenis Produksi Jumlah Persentase
Perikanan (ton) (%)
1. Budidaya 136.627,2 84
- Budidaya Laut 8.056 5
- Tambak 53.844 33
- Kolam 74.728 46

2. Tangkap 25.288,6 16
- Perikanan Laut 23.975.2 14
- Perikanan Umum 1.313.4 2
Total 161.915,8 100
Sumber : Badan Pusat Statistik Jawa Timur (2020)

Berdasarkan tabel 13 diatas, diperoleh produksi perikanan terbesar yakni

berasar dari perikanan budidaya. Perikanan budidaya dengan persentase

sebesar 84% yang dilakukan di Kabupaten Gresik bersumber dari Budidaya Laut

dengan hasil produksi sebesar 8.056 ton, Tambak dengan hasil produksi sebesar

53.844 ton, dan Kolam dengan hasil produksi sebesar 74.728. Adapun perikanan

tangkap Kabupaten Gresik dengan persentase sebesar 16% dan bersumber dari

perikanan laut sebesar 23.975,2 ton dan perikanan umumdengan hasil produksi

sebesar 1.313,4 ton. Dari data yang diolah, dapat disimpulkan bahwa hasil dari

perikanan budidaya adalah yang tertinggi yakni sebesar 84%. Potensi perikanan

budidaya Kabupaten Gresik didukung oleh banyaknya kolam budidaya sehingga

perolehan produksi perikanan budidaya cenderung lebih besar dibanding

perikanan tangkap. Perikanan tangkap Kabupaten Gresik lebih kecil dalam

mempengaruhi produksi perikanan dikarenakan kebutuhan nelayan berupa

peralatan maupun perkapalan masih tergolong kurang maju.


47

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Profil UKM Abizar

Profil usaha industri kerupuk ikan merupakan gambaran umum mengenai

suatu usaha, meliputi sejarah berdirinya usaha sampai berkembangnya UKM

Abizar seperti sekarang ini, serta lokasi dan tata letak UKM Abizar.

4.1.1 Sejarah UKM Abizar

UKM Abizar berdiri sejak tahun 2006 berangkat dari ekonomi keluarga

yang dibutuhkan untuk malnjutkan studi anaknya. Usaha ini diawali dengan

dikerjakan oleh istri dari Pak Dzalil, sementara berjualan kerupuk, Pak Dzalil

melaut untuk memenuhi kehidupan keluarganya. Sampai pada tahun 2011, Pak

Dzalil mengalami kecelakaan motor bersama istrinya saat ingin belanja

kebutuhan untuk produksi kerupuk ikan. Akhirnya setelah kejadian tersebut,

kehidupan keluarga bertumpu pada penghasilan dari kerupuk ikan. Pak Dzalil

tidak bisa melaut Kembali dikarenakan kondisi fisik yang sudah tidak mampu

diharapkan akibat kecelaan yang dialaminya sehingga keseharian dari Pak Dzalil

berubah yang biasanya melaut menjadi seorang produsen kerupuk ikan. Hingga

sekarang ini UKM Abizar telah mengembangkan sayapnya, dibantu oleh

Universitas Brawijaya dengan dijadikan mitra, sehingga mampu melakukan

produksi sebanyak 25 Kg kerupuk ikan perharinya.

4.1.2 Lokasi UKM Abizar

UKM Abizar terletak di Jalan Setro Barat RT03/RW08 Kelurahan

Pangkahkulon, Kecamatan Ujungpangkah, Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa

Timur. Lokasi tersebut berada di rumah dari keluarga Pak Dzalil yang berada di-
48

kawasan pemukiman warga yang berdekatan dengan lahan warga yang

dahulunya menjadi tambak udang namun sudah berhenti beroperasi karena

disekitar daerah ini tersebar virus yang mengakibatkan terjangkitnya penyakit

pada komoditas yang dibudidayakan. Lokasi dari tempat UKM Abizar sangat

berpotensi untuk menjalankan usaha kerupuk ikan. Hal ini disebabkan oleh

dekatnya lokasi dengan pemukiman warga dan daerah penjualan seperti pasar

tradisional yang jaraknya tidak jauh dari lokasi usaha. Adapun gambaran lokasi

dan letak UKM Abizar dapat dilihat pada gambar 2 dibawah ini.

Gambar 2. Lokasi dan tata letak UKM Abizar di rumah Pak Dzalil

Dari gambar 2 diatas, dapat diketahui bahwa lokasi dan letak UKM Abizar

berada di rumah Pak Dzalil sendiri selaku pemilik usaha. Tempat untuk

memperoleh bahan baku pembuatan kerupuk ikan yang dibutuhkan, tidak jauh

dari lokasi usaha, sehingga pengeluaran yang dibutuhkan untuk transportasi

tidak terlalu besar. Strategisnya lokasi yang digunakan UKM Abizar,


49

mempermudah kegiatan produksi kerupuk ikan, sampai untuk penjualannya

sehingga sangat membantu keberlanjutan UKM Abizar.

4.2. Analisis Aspek Manajemen

Manajemen adalah suatu proses yang berbeda terdiri dari planning,

organizing, actuating, dan controlling yang dilakukan untuk mencapai tujuan yang

ditentukan dengan menggunakan manusia dan sumber daya yang lainnya.

Dengan kata lain, berbagai jenis kegiatan yang berbeda itulah yang membentuk

manajemen sebagai suatu proses yang tidak dapat dipisah-pisahkan dan sangat

erat hubungannya [ CITATION Ast20 \l 1033 ].

Pada Praktik Kerja Magang ini, dilakukan analisa terhadap manajemen

yang dilakukan UKM Abizar. Adapun analisa aspek manajemen yang dilakukan,

meliputi perencaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan.

4.2.1 Perencanaan (planning)

Menurut Silalahi, et al. (2020), perencanaan merupakan suatu kegiatan

yang terkoordinasi dan sistematis dalam pengambilan keputusan tentang

tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu dalam kurun waktu

tertentu.

Terdapat empat model dalam perencanaan yang prinsipnya diterapkan

dalam perencanaan secara umum. Ameliorative problem-solving yaitu

perencanaan yag disusun perdasarkan permasalahan yang ada dan cenderung

berorientasi pada jangka pendek. Allocative trend-modifying yaitu orientasi

perencanaan yang lebih berorientasi ke masa depan dan disusun berdasarkan

kecenderungan saat ini untuk mengantisipasi permasalahan yang akan muncul

dimasa yang akan datang. Exploitive opportunity-seeking yaitu perencanaan

yang sama sekali tidak mengidentifikasi permasalahan dimasa mendatang


50

melainkan langsung melihat peluang-peluang yang baru muncul. Normative goal

oriented planning, yaitu perencanaan yang berorientasi ke masa depan dengan

mengidentifikasikan tujuan-tujuan jangka panjang (Kartasasmita, 1996).

UKM Abizar memiliki dua tipe perencanaan, yang pertama perencanaan

jangka pendek dan perencanaan jangka panjang. Adapun perencanaan jangka

pendek dari UKM Abizar, yakni dengan menambah variasi produk dari yang

dijual oleh UKM Abizar. Perencanaan ini dikategorikan jangka pendek karena

minat masyarakat untuk membeli produk dengan kemasan yang lebih kecil dan

UKM Abizar sendiri sudah siap untuk melakukan pengemasan produk dengan

pengemasan yang lebih kecil. Perencanaan jangka panjang yang dibuat oleh

UKM Abizar, ialah dengan melakukan pembangunan tempat produksi yang baru.

Tujuannya adalah untuk memiliki tempat produksi kerupuk ikan diluar rumah

rumah pribadi, selain untuk meningkatkan jumlah produksi, hal tersebut bertujuan

untuk memperoleh legalitas dan badan hukum agar mampu bersaing dengan

produk yang sudah beredar dipasaran. Perencanaan ini sejalan dengan visi dan

misi yang dimiliki oleh UKM Abizar.

Adapun visi dan misi yang dimiliki UKM Abizar adalah sebagai berikut.

A. Visi

“Menjadi penjual kerupuk ikan yang disukai masyarakat”.

B. Misi

1. Menjual kerupuk ikan yang mudah diproses,

2. Menerima pesanan pembeli sesuai keinginan, dan

3. Menguatkan rasa kerupuk ikan.

4.2.2 Pengorganisasian (organizing)

Organizing adalah pembagian tugas, tanggung jawab, dan wewenag

kepada setiap orang yang terlibat dalam mencapai tujuan yang telah dibuat
51

kedalam sebuah struktur atau hirarki. Pengorganisasian juga berarti mengelola

pengalokasian sumber daya yang tersedia untuk mencapai tujuan yang telah di

rencanakan (Purba, 2009).

Pengorganisasian yang dilakukan oleh UKM Abizar yakni dengan membagi

tugas secara fleksibel terhadap kebutuhan dari kegiatan produksi yang

dijalankan UKM Abizar. Terdapat 5 individu yang berperan dalam kegiatan usaha

kerupuk ikan cap tenggiri UKM Abizar yakni; Pak Dzalil, Bu Tin Dzalil, dan 3

orang anaknya yaitu; Adit, Dian, dan Sutinah. Operasional UKM Abizar meliputi

kegiatan pembelian bahan baku, produksi kerupuk, pengemasan, pemasaran

dan distribusi kerupuk kepada pelanggan. Pak Dzalil selaku pemilik usaha,

mengoperasikan usahanya bersama keluarganya sendiri dikarenakan biaya yang

dikeluarkan lebih sedikit dan keuntungan yang didapat bisa lebih besar. Dalam

kegiatan produksi, Pak Dzalil bersama anggota keluarganya melakukan kegiatan

produksi sampai pemasaran dengan beban kerja sesuai kondisi tertentu

dikarenakan terdapat keperluan lain diluar usaha kerupuk ikan cap tenggiri UKM

Abizar. Namun meskipun terganggu oleh kegiatan masing-masing, UKM Abizar

mampu untuk tetap melakukan produksi setiap harinya.

4.2.3 Pergerakan (actuating)

Pergerakan (actuating) usaha untuk kondisi sekarang adalah pemimpin

memiliki sikap positif terhadap anggota yang dipimpin, tidak otoriter, sikap

kekeluargaan, sedangkan untuk masa yang akan datang memberikan

kompensasi, bonus, seminar, serta pelatihan. Tujuannya adalah untuk

memotivasi pemimpin dan tenaga kerja keluarga, meningkatkan keterampilan

dan pengetahuan, serta mengembangkan bidangnya masing-masing (Wahida,

2015).
52

Pergerakan UKM Abizar sejak awal berdiri terus berubah seiring

berjalannya waktu. Dimana sejak awal mula berdiri, Bu Tin Dzalil bekerja sendiri

tanpa karyawan hingga sekarang UKM Abizar menerapkan sistem kerja sesuai

pembagian peran dan tugasnya masing-masing. Pemilik usaha dari UKM Abizar

menerapkan sistem kekeluargaan dalam keberlanjutan UKM Abizar. Hal ini

ditujukan agar keberlanjutan UKM Abizar mampu terjaga kenyamanan dan

kesejahteraannya.

4.2.4 Pengawasan (controlling)

Pengawasan (controlling) merupakan tindakan untuk mengawasi aktivitas

yang ada, agar dapat berjalan sesuai rencana yang telah dibuat dan disepakati

bersama (Suprihanto, 2014).

Pengawasan yang diterapkan UKM Abizar meliputi tekstur dan kandungan

adonan kerupuk, kesesuaian bentuk dari kerupuk pada tahap pencetakan,

tingkat kematangan pada tahap pengukusan kerupuk, ukuran kerupuk basah

saat proses pengirisan, jumlah yang dihasilkan setelah proses pengirisan, jumlah

anyaman bamboo (widek) yang digunakan untuk proses penjemuran agar dapat

disesuaikan dengan lahan yang digunakan untuk menjemur kerupuk yang sudah

didederkan, waktu yang digunakan untuk penjemuran krupuk, jumlah berat

kerupuk yang dimasukkan kedalam kemasan, penggunaan sealer dalam

pengemasan kerupuk yang ingin dikemas karena terkadang mengalami

kerusakan kemasan. Setelah serangkaian tahapan produksi kerupuk ikan,

pemilik usaha mengawasi tahapan pemasaran dengan memastikan produk

sampai ke tangan konsumen dengan menggunakan transportasi darat. Selain itu,

pemilik UKM Abizar juga memastikan konsumen yang tetap ada disetiap hari

nya. Hal ini disebabkan UKM Abizar sudah memiliki pelanggan tetap untuk

kerupuk ikan cap tenggiri sehingga kegiatan produksi terus dilakukan oleh UKM
53

Abizar. Pengawasan terhadap asset yang dimiliki UKM Abizar dilakukan dengan

melakukan perawatan terhadap peralatan yang digunakan dan menjaga

higienitas dengan menjaga kebersihan alat yang digunakan dan memperbaiki

atau mengganti apabila terdapat peralatan yang rusak atau tidak bisa digunakan

kembali.

4.3. Analisis Aspek Teknis

Menurut Gunawati dan Sudarwati (2017), dalam aspek teknis terdapat

beberapa bagian didalamnya yang penting digunakan sebagai pengkajian

aspek teknis, yaitu keadaan tanah, kondisi infrastruktur publik dan aksesibilitas.

Secara umum ada beberapa hal yang hendak dicapai dalam penilaian aspek

teknis/operasi

Aspek teknis memiliki peranan sangat penting karena pada aspek ini

membahas tentang kegiatan produksi yang menghasilkan produk. Hal ini tentu

saja harus diperhatikan karena analisis pada aspek ini tentunya juga akan

mempengaruhi keuntungan usaha dan yang akan dibahas pada aspek ini

meliputi sarana, prasarana, bahan baku produksi, dan proses produksi yang

dibutuhkan untuk memproduksi kerupuk ikan cap tenggiri UKM Abizar

4.3.1 Sarana

Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam

mencapai maksud dan tujuan (Sairi, 2018).

UKM ABIZAR menggunakan beberapa peralatan modern yang tergolong

dalam teknologi menengah. Adapun sarana yang dimiliki oleh UKM Abizar dibagi

menjadi dua, yakni peralatan dan permesinan untuk kegiatan produksi kerupuk

ikan cap tenggiri. Peralatan permesinan yang dimiliki UKM Abizar dimiliki secara
54

bertahap sejak dahulu UKM Abizar berdiri. Adapun sarana yang digunakan

terdapat pada tabel 14 dibawah.

Tabel 16. Peralatan Pembuatan Kerupuk Ikan pada UKM Abizar Tahun 2020
Nama
No. Gambar Kegunaan
Peralatan
1. Baskom Untuk meletakkan
bahan adonan atau
untuk menampung
kerupuk yang sudah
siap dikemas.

2. Sendok Untuk mengambil


pengaduk
bahan atau mengaduk
besar
adonan

3. Gayung Mengambil air untuk


melarutkan adonan

4. Capitan Mengangkat adonan


kayu
kerupuk setelah
dikukus

5. Kompor Untuk memanaskan


panci kukus`

6. Saringan Untuk menahan


(kukus)
adonan agar terkukus
tanpa terkena air
55

Lanjutan Tabel 14. Peralatan pembuatan kerupuk ikan UKM Abizar tahun 2020
No. Nama Peralatan Gambar Kegunaan
7. Panci Untuk mewadahi
(kukus)
adonan dalam proses
pengukusan

8. Blender Untuk menghaluskan


bumbu dapur

9. Cetakan Untuk mencetak


adonan kerupuk
sesuai ukuran yang
dipesan pelanggan

10. Widek Untuk mendederkan


(jemur)
kerupuk yang sudah
diiris dan siap dijemur

11. Bambu Tempat meletakkan


Jemur
tampah untuk
menjemur kerupuk
56

12. Rak Untuk meletakkan


penyimpanan
adonan yang sudah
dikukus agar dingin
terlebih dahulu
sebelum diiris

Lanjutan Tabel 14. Peralatan pembuatan kerupuk ikan UKM Abizar tahun 2020
No. Nama Peralatan Gambar Kegunaan
13. Gas LPG Sumber bahan
bakar untuk
membuat perapian

14. Timbangan Mengukur jumlah


berat kerupuk ikan
yang siap dibungkus
dalam kemasan

Selain menggunakan peralatan untuk operasional produksi

kerupuk ikan cap tenggiri UKM Abizar, penggunaan mesin juga dilakukan oleh

UKM Abizar. Mesin yang dimiliki UKM Abizar merupakan hibah bantuan dari

Universitas Brawijaya kepada UKM Abizar yang merupakan salah satu Mitra UB.

Adapun rentetan mesin yang digunakan UKM Abizar terdapat pada tabel 15

dibawah ini.

Tabel 17. Mesin yang Digunakan untuk Produksi Kerupuk Ikan


No Nama
Gambar Kegunaan
. Alat
1. Penggiling Mengambil bagian daging
ikan
ikan yang digunakan untuk
membuat kerupuk
57

2. Molen Wadah untuk mencampur


sekaligus mengaduk
bahan-bahan yang
digunakan agar menjadi
adonan

Lanjutan Tabel 15. Mesin yang Digunakan untuk Produksi Kerupuk Ikan Cap
Tenggiri pada UKM Abizar Tahun 2020
No Nama
Gambar Kegunaan
. Alat
3. Mesin Mengiris adonan kerupuk
Pengiris
yang sudah dingin agar
kerupuk dapat dijemur

4. Sealer Untuk merekatkan bungkus


atau kemasan yang
digunakan untuk
membungkus kerupuk ikan
cap tenggiri

5. Freezer Menambah masa simpan


stok bahan berupa ikan
segar
58

4.3.2 Prasarana

Prasarana merupakan segala sesuatu yang secara tidak langsung dapat

mendukung keberhasilan suatu kegiatan. Prasarana merupakan komponen

penting yang dapat mempengaruhi suatu kegiatan [ CITATION San17 \l 1033 ].

Kegiatan produksi kerupuk ikan cap tenggiri UKM Abizar tidak lepas dari

prasarana yang penting untuk dilengkapi. Adapun prasarana yang harus

dilengkapi dalam kegiatan produksi kerupuk ikan meliputi bangunan untuk

produksi, lahan penjemuran, kelistrikan, sumber air, dan komunikasi.

 Bangunan untuk Produksi

Bangunan yang dibutuhkan dalam kegiatan produksi kerupuk ikan

cap tenggiri UKM Abizar sangat berperan untuk kegiatan produksi yang

dilakukan. Adapun pembagian yang harus dilakukan terhadap

bangunannya sendiri yakni; ruang penggilingan ikan, ruang pengadukan

adonan, ruang pengukusan, ruang simpan pasca kukus, ruang

pemotongan, ruang pengemasan, ruang penyimpanan stock kerupuk,

ruang tengah, dan ruang mck. Tiap ruangan memiliki fungsi masing masing

sesuai dengan kebutuhan dan pembagian ruangan sehingga kerupuk siap

dipasarkan. Adapun kondisi bangunan untuk kegiatan produksi UKM Abizar

dapat dilihat pada gambar 3 dibawah ini


59

Gambar 3. Kegiatan produksi UKM Abizar dirumah Pak Dzalil tahun 2020

Dari gambar 3 diatas, diketahui bahwa kondisi dari bangunan yang

digunakan untuk kegiatan produksi pada UKM Abizar, bergabung dengan rumah

tinggal dari keluarga Pak Dzalil. Terlihat bahwa kegiatan produksi, bersamaan

dengan peralatan rumah tangga dari keluarga Pak Dzalil.

 Lahan Penjemuran

Tahapan penjemuran dalam produksi kerupuk ikan memerlukan

lahan yang cenderuk lebih luas dari ruangan lainnya. Namun untuk

kegiatan penjemuran bisa memanfaatkan atap bangunan, atap teras,

maupun pinggir jalanan. Kondisi lahan penjemuran haruslah kering dan

jauh dari kelembapan. Hal ini dikarenakan keringnya lahan penjemuran

mampu mempercepat proses. Kerupuk yang sudah dijemur kemudian

dikumpulkan menjadi satu dan disimpan untuk dikemas. Adapun lahan

penjemuran dari UKM Abizar dapat dilihat pada gambar 4 dibawah ini
60

Gambar 4. Lahan penjemuran kerupuk UKM Abizar dibelakang rumah Pak


Dzalil Tahun 2020

Pada gambar 4 diatas, diketahui kondisi dari lahan penjemuran dari

UKM Abizar. Adapun letak spesifiknya berada dibelakang rumah keluarga

Pak Dzalil yang bersinggungan langsung dengan daerah kolam-kolam

budidaya udang di Desa Pangkahkulon.

 Kelistrikan

Aliran listrik yang disediakan memliki daya sebesar 2.200 VA dengan

jumlah konsumsi listrik sekitar 13 kWh per hari.

 Sumber air

Sumber air menjadi faktor penting dalam kegiatan produksi kerupuk

ikan. Golongan yang diterima oleh UKM Abizar adalah Kelompok

Pelanggan 5 Golongan Niaga 3B dikarenakan memenuhi kriteria yang

ditentukan PDAM.

 Komunikasi

Jaringan antara penjual dan pembeli sangat diperlukan dalam

menunjang transaksi yang diharapkan. UKM Abizar mengatur jaringan

komunikasi melalui telephone yang tersedia serta mewajibkan setiap

pekerja memastikan kondisi alat komunikasi berupa telephone genggam

mumpuni untuk dipergunakan.

4.3.3 Bahan Baku Produksi

Menurut Hermawan (2018), bahan baku produksi merupakan barang-

barang yang diperoleh untuk digunakan dalam proses produksi, Menurut

Sulaiman dan Nanda (2015), bahan baku produksi adalah sesuatu yang

digunakan untuk membuat barang jadi, bahan pasti menempel menjadi satu

dengan barang jadi.


61

Dalam kegiatan produksi kerupuk ikan cap tenggiri, terdapat beragam

komponen bahan baku yang digunakan. Adapun bahan baku dan bumbu yang

digunakan dalam kegiatan produksi kerupuk ikan cap tenggiri UKM Abizar

terletak pada tabel 16 dibawah ini :

Tabel 18. Bahan Pembuatan Kerupuk Ikan Cap Tenggiri UKM Abizar pada
Tahun
2020
No. Bahan Gambar
1. Ikan tenggiri segar

2. Tepung tapioka

3. Garam

4. Penyedap rasa

5. Bubuk kaldu ayam


62

6. Baking powder

7. Gula

Lanjutan Tabel 19. Bahan Pembuatan Kerupuk Ikan Cap Tenggiri UKM Abizar
pada Tahun2020
No. Bahan Gambar
8. Bawang putih

4.3.4 Proses Produksi

Menurut Noerpratomo (2018), proses produksi merupakan suatu bentuk

kegiatan yang paling penting dalam pelaksanaan produksi di suatu perusahaan,

hal ini karena proses produksi merupakan cara bagaimana kegiatan

penambahan atau penciptaan manfaat dilakukan.

Dalam melakukan kegiatan produksi kerupuk kerupuk ikan cap tenggiri

UKM Abizar, terdapat beberapa tahapan yang harus dilakukan. Adapun proses

pembuatan kerupuk kerupuk ikan cap tenggiri UKM Abizar dapat dilihat tiap kotak

pada gambar 5 dibawah ini.

penyiapan bahan pencampuran pencetakan pengukusan pendinginan


baku bahan baku
penyimpanan
pemotongan pengeringan pengemasan
produk

63

Gambar 5. Diagram Alir Produksi Kerupuk Ikan Cap Tenggiri pada UKM Abizar

Berdasarkan gambar 5 alur produksi kerupuk ikan cap tenggiri pada UKM

Abizar dijelaskan sebagai berikut.

1. Penyiapan bahan baku

Dalam menyiapkan bahan baku yang dibutuhkan, dilakukan

pengelompokan bahan baku agar sesuai dengan takaran masing masing

bahan baku untuk target kerupuk yang mau diproduksi. Bahan seperti ikan,

sebelum digunakan harus dalam kondisi tanpa tulang dan kotoran yang

kemudian digiling sampai halus. Kemudian bumbu yang digunakan seperti

bawang putih dalam kondisi sudah dikupas dan dicuci bersih. Proses

menyiapkan bahan baku dilakukan pada pukul 06.00 wib sampai selesai.

2. Pengadukan bahan baku

Sebelum diaduk, bahan bahan yang semula tersedia dicampurkan

terlebih dahulu. Kegiatan pengadukan bahan baku dilakukan didalam

molen. Hal ini bertujuan agar bahan-bahan yang sudah tersedia dapat

tercampur rata dan menjadi adonan dengan tekstur yang pas dan siap

dibentuk. Pengadukan bahan baku dilakukan setelah persiapan bahan

baku selesai dan biasanya memakan waktu 2 jam untuk produksi selama

satu hari.

3. Pembentukan adonan

Kegiatan pembentukan adonan dilakukan secara tradisional dengan

menggulung-gulung adonan menjadi bentuk silinder kemudian dimasukkan

kedalam cetakan yang sudah dibuat agar memiliki ukuran yang pas. Dalam

proses ini adonan yang dibentuk harus memiliki tekstur yang padat dan

tidak memiliki lipatan-lipatan. Karena nantinya ketika dikukus, apabila

terdapat lipatan, maka adonan yang terlipat akan melebar dan


64

menyebabkan kerupuk patah saat diiris. Pembentukan adonan dilakukan

setelah adonan tercampur aduk rata tanpa ada gumpalan tepung yang

belum tercampur. Proses pembentukan adonan ini biasanya memakan

waktu 2 jam agar bentuk yang dibuat sesuai dengan target produksi

maupun pesanan dari pelanggan.

4. Pengukusan adonan

Adonan yang sudah digulung sesuai ukuran kemudian dimasukkan

kedalam dandang kukus dengan kondisi air yang sudah mendidih.

Kegiatan pengukusan memakan waktu 30 - 40 menit untuk satu kali kukus

(dengan 4 panci kukus) sedangkan dalam satu hari produksi dilakukan 6

kali pengukusan per panic kukus. Sehingga diperkirakan proses

pengukusan memakan waktu 3 – 4 jam produksi . Untuk mengetahui

kondisi adonan sudah matang atau belum, dilakukan penusukan ke adonan

yang sedang dikukus menggunakan lidi. Apabila terdapat adonan yang

masih menempel pada lidi, maka adonan belum dalam kondisi matang.

5. Pendinginan

Adonan yang sudah selesai dikukus, kemudian didinginkan dengan

diletakkan didalam rak susun berjaring-jaring agar seperti dalam keadaan

terbuka dan terhindar dari debu ataupun kotoran lainnya. Pendinginan

adonan dilakukan selama 8 – 10 jam untuk bisa diiris.

6. Pemotongan

Kegiatan pemotongan dilakukan dengan menyiapkan mesin

pemotong otomatis yang dalam kondisi aman dan siap untuk dipakai.

Adonan yang sudah didinginkan kemudian diletakkan pada tatakan alat

pemotong kemudian biarkan alat jalan dengan sendirinya. Letakkan

baskom atau penampung lainnya untuk menadangi kerupuk yang sudah

diiris. Sebelum memotong kerupuk, oleskan mata pisau mesin pemotong


65

dengan minyak sayur dan lakukan pengolesan secara berkala. Hal ini

bertujuan untuk membuat mata pisau tetap tajam dan agar adonan tidak

menempel pada mata pisau. Bersihkan sesekali mata pisau kemudian

oleskan dengan minyak goreng. Proses pemotongan dilakukan secara

fleksibel setelah adonan dirasa cukup kuat (keras) untuk dipotong agar

tidak hancur. Proses pemotongan untuk 25 kg kerupuk ikan cap tenggiri

dilakukan selama 3 jam.

7. Pengeringan

Kegiatan pengeringan dilakukan dengan mendederkan irisan kerupuk

yang sudah dipotong di tampah yang sudah disiapkan dalam kondisi bersih

dan kering. Hal ini harus dipastikan agar tingkat pengeringan yang

dihasilkan mampu membuat kerupuk cepat kering dan siap dikemas.

Proses pengeringan dilakukan dengan 2 cara, yakni dengan penjemuran

secara langsung dipaparan sinar matahari dan dengan menggunakan

oven. Waktu pengeringan menggunakan oven yakni selama 2 jam,

sedangkan penjemuran dengan matahari langsung, dilakukan selama 4 - 6

jam. Meskipun waktu yang digunakan lebih singkat menggunakan oven,

pengusaha kerupuk kebanyakan menggunakan panas matahari untuk

mengeringkan kerupuknya. Hal ini dikarenakan kerupuk yang dikeringkan

dengan panas matahari lebih mudah mengembang saat digoreng

dibandingkan dengan yang menggunakan oven.

8. Pengemasan

Kegiatan pengemasan dilakukan dengan meletakkan kerupuk yang

sudah kering kedalam baskom atau wadah lainnya terlebih dahulu.

Kemudian memasukkan kerupuk kedalam bungkus bungkus kecil sesuai

ukuran. Pengemasan dilakukan dengan menggunakan plastik 500 gram

dan menutup dengan rapat plastik kemasan dengan menggunakan sealer.


66

Pengemasan untuk 25 kg kerupuk memakan waktu 2 – 3 jam karena

dilakukan penimbangan sebelum penyegelan kemasan.

9. Penyimpanan produk

Setelah kegiatan produksi dilakukan, produk siap dipasarkan.

Sebelum itu dilakukan penyimpanan di Gudang penyimpanan produk

dengan tujuan agar produk yang siap dijual tidak berceceran. Selain itu,

menyimpan produk di tempat yang aman juga dapat membuat produk tetap

aman dan terjaga kualitasnya.

4.4. Aspek Pemasaran

Pemasaran adalah suatu proses dan manajerial yang membuat individu

atau kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan

menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai kepada

pihak lain atau segala kegiatan yang menyangkut penyampaian produk atau jasa

dari produsen ke konsumen (Shinta, 2011).

4.4.1 Strategi pemasaran

Menurut Kottler dan Kevin (2011), pengertian strategi pemasaran adalah

suatu mindset pemasaran yang akan digunakan untuk mencapai tujuan

pemasaran, dimana di dalamnya terdapat strategi rinci mengenai pasar sasaran,

penetapan posisi, bauran pemasaran, dan budget untuk pemasaran.

Pembahasan strategi pemasaran yang dilakukan dalam pemasaran

kerupuk ikan cap tenggiri yang diproduksi UKM Abizar meliputi STP-D

(Segmenting, Targetting, Positioning, Differentiation) dan Bauran Pemasaran

(Marketing Mix) . Adapun penjalasannya adalah sebagai berikut.


67

2. STP-D (Segmenting, Targetting, Positioning, Differentiation)

- Segmentasi pasar (Segmenting)

Menurut Wijaya dan Hani (2016), segmentasi pasar merupakan

sebuah usaha untuk membagi pasar ke dalam kelompok-kelompok yang

dapat dibedakan satu sama lain dalam hal kebutuhan, karakteristik, atau

perilaku yang mungkin akan memerlukan produk-produk dan strategi

pemasaran tertentu untuk menjangkaunya.

Segmentasi pasar produk kerupuk ikan cap tenggiri UKM Abizar

meliputi masyarakat sekitar daerah lokasi usaha sampai mulai dari

sekitar rumah produksi kerupuk ikan cap tenggiri UKM Abizar hingga

seluruh penjuru Kecamatan Ujungpangkah. Hal ini bertujuan untuk

menguasai pasar kerupuk ikan di daerah terdekat terlebih dahulu

sehingga ketahanan pasar tetap terjaga untuk produk kerupuk ikan cap

tenggiri UKM Abizar

- Target (Targeting)

Menurut Yuliana (2013), target (targeting) adalah memilih salah

satu atau lebih segmen pasar yang akan dimasuki atau bagaimana cara

perusahaan mengoptimalkan suatu pasar dan dalam penentuan target

pasar perusahaan harus menggunakan konsep prioritas, variabilitas dan

fleksibilitas.

Pada kegiatan Praktik Kerja Magang yang dilaksanakan untuk

menelaah target pasar kerupuk ikan cap tenggiri UKM Abizar yang

beredar dikalangan masyarakat sekitar, mendapatkan jawaban

bahwasannya target pasar dari produk kerupuk ikan cap tenggiri UKM

Abizar adalah konsumen seperti pedagang kerupuk kiloan di pasar,

agen sembako, warung-warung kecil dan pengusaha catering, maupun


68

konsumen yang membeli secara langsung menuju ke tempat produksi

kerupuk ikan cap tenggiri UKM Abizar. Hal ini disebabkan oleh produksi

yang dilakukan adalah berupa olahan mentah yang masih harus

dimasak. Selain itu, konsumen juga banyak yang sudah berlangganan

sehingga dapat dikatakan bahwa segmen pasar yang dimiliki UKM

Abizar tersebar mulai dari konsumen tingkat 1 sampai konsumen tingkat

2.

- Posisi (Positioning)

Menurut Yuliana (2013), posisi (positioning) adalah suatu usaha

yang dilakukan oleh perusahaan ketika mendesain produk-produk

mereka sehingga dapat menciptakan kesan dan image tersendiri dalam

pikiran konsumennya sesuai dengan yang diharapkan.

UKM Abizar mengedepankan kualitas yang mengedepankan

sensasi gurih yang alami dari bahan dasarnya yang berupa ikan.

Kerupuk ikan cap tenggiri UKM Abizar merupakan sajian pelengkap

dalam hidangan makan, maka citarasa yang ditumbulkan harus mampu

bertahan dilidah para konsumen. Dihadapan konsumen, pengemasan

produk kerupuk ikan cap tenggiri UKM Abizar memiliki nilai lebih. Hal ini

disebabkan oleh kualitas kemasan dan label yang menarik dari kemasan

sehingga konsumen mampu menilai bahwa produk kerupuk ikan cap

tenggiri UKM Abizar tidak dijual dengan melalui proses yang buruk

melainkan dengan proses yang baik serta terjaga kualitasnya dalam

kemasan.

- Diferensiasi (Differentiation)
69

Menurut Kodrat (2009), diferensiasi produk adalah merancang

satu set perbedaan yang berarti untuk membedakan penawaran

perusahaan dari perusahaan pesaing.

Pembeda kerupuk ikan cap tenggiri UKM Abizar dengan kerupuk

ikan lainnya yakni citarasa yang dihasilkan serta kemudahan dalam

mengolahnya. UKM Abizar cukup digoreng dengan api sedang dengan

kompor tekanan tinggi, dan dihitung dalam hitungan detik sudah bisa

diangkat

3. Bauran Pemasaran

Menurut Habibah dan Sumiati (2016), bauran pemasaran merupakan

suatu kelompok komponen pemasaran yang terdiri dari 4P yaitu product,

place, price dan promotion yang saling terkait satu sama lain, dengan

tujuan untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan konsumen serta

mencapai tujuan perusahaan.

Pada kegiatan Praktik Kerja Magang ini, saya melakukan analisa

bauran pemasaran dari kerupuk ikan cap tenggiri UKM Abizar. Adapun

Analisa terhadap bauran pemasaran yang dilakukan meliputi 4P, yaitu

produk (product), harga (price), tempat (place), promosi (promotion).

- Produk (Product)

Menurut Habibah dan Sumiati (2016), produk adalah segala

sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian,

dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan

dan kebutuhan konsumen.

Produk yang dijual UKM Abizar memiliki beberapa jenis

komoditas. Pada kegiatan Praktik Kerja Magang ini, saya melakukan

Analisa terhadap produk kerupuk ikan cap tenggiri UKM Abizar. Kerupuk
70

ikan cap tenggiri UKM Abizar adalah produk dengan kualitas tertinggi

yang dijual oleh UKM Abizar dalam kondisi mentah dan dikemas dalam

plastik yang disegel menggunakan sealer. Bahan dasar pembuatan

kerupuk ikan cap tenggiri UKM Abizar berasal dari ikan tenggiri yang

dihasilkan oleh nelayan tangkap yang berada di daerah pesisir Desa

Pangkahkulon dan dari ikannya yang diambil adalah bagian daging ikan.

Produk dijual dalam kemasan 500 gram. Adapun gambar dari kerupuk

ikan cap tenggiri UKM Abizar dapat dilhat pada gambar 6 dibawah ini.

Gambar 6. Produk Kerupuk Ikan Cap Tenggiri UKM Abizar

Berdasarkan gambar 6 diatas, terlihat produk kerupuk ikan cap

tenggiri UKM Abizar terbungkus rapih dengan plastik yang tebal dengan

label produk berbahan kertas dan dimasukkan kedalam kemasan

kerupuk. Pengemasan yang rapih dan tersegel menghindari

pengerusakan dan penjamuran kerupuk ikan cap tenggiri ini.

- Tempat (Place)

Menurut Miati dan Pratami (2020), place dalam elemen bauran

pemasaran ini adalah lokasi atau tempat pendistribusian suatu produk.

Lokasi juga merupakan keputusan organisasi mengenai tempat

operasinya dengan semua kegiatan-kegiatan organisasi.

Tempat (place) untuk penjualan kerupuk ikan cap tenggiri yang

diproduksi oleh UKM Abizar terletak di rumah Pak Dzalil selaku pemilik
71

usaha. Kemudian dalam pembahasan tempat, terdapat marketing mix

usaha kerupuk ikan cap tenggiri UKM Abizar meliputi saluran

pemasaran. Menurut Mardjudo dan Ade (2019), saluran pemasaran

merupakan salah satu sistem agribisnis yang aktivitas ekonominya

menghubungkan antara produksi dan konsumen. Produk sebagai hasil

dari kegiatan produksi harus menguntungkan produsen yang berada

pada titik produksi dan harus memenuhi kebutuhan..

Saluran pemasaran yang dilakukan untuk menjual kerupuk ikan

cap tenggiri UKM Abizar dari UKM Abizar menuju konsumen akhir

melalui dapat melalui 3 tipe saluran pemasaran yang dapat dilihat pada

gambar 7 dibawah.

(1) Konsumen
Tingkat 1 Konsumen Konsumen
(2) Produsen Tingkat 2 Tingkat Akhir
Usaha goreng
UKM kerupuk, Penjual Ibu Rumah
(3) Abizar Makanan, Tangga dan
Pedagang Warung, masyarakat
pasar
Gambar 7. Diagram Alir saluran pemasaran kerupuk ikan cap tenggiri UKM

Konsumen Tingkat
Produsen Produsen 1
Konsumen Tingkat Akhir
Konsumen Tingkat Akhir
Usaha goreng kerupuk,Ibu Rumah Tangga,
UKM UKM Abizar Ibu Rumah Tangga,
Abizar Pedagang pasar masyarakat masyarakat
Abizar tipe 1 (1), tipe 2 (2), dan tipe (3).

Berdasarkan gambar 7 diatas, saluran pemasaran kerupuk ikan

cap tenggiri UKM Abizar terbagi kedalam tiga saluran pemasaran yang

digunakan UKM Abizar diketahui bahwa dalam kegiatan pemasaran

yang dilakukan UKM Abizar melibatkan beberapa pihak yang

melanjutkan proses kerupuk ikan cap tenggiri UKM Abizar. Lembaga

yang terdapat pada saluran pemasaran yang diterapkan UKM Abizar

memiliki tiga jenis lembaga pemasaran, pada tipe pertama, untuk tipe
72

kedua terdapat tiga pihak lembaga pemasaran, dan tipe ketiga memiliki

dua jenis lembaga pemasaran.

 Pada tipe 1 saluran pemasaran kerupuk ikan cap tenggiri UKM

Abizar mengikutsertakan UKM Abizar selaku produsen, usaha

goreng kerupuk dan pedagang pasar selaku konsumen tingkat 1,

penjual makanan dan warung selaku konsumen tingkat 2, serta ibu

rumah tangga dan masyarakat sebagai konsumen tingkat akhir.

 Pada tipe 2 saluran pemasaran kerupuk ikan cap tenggiri UKM

Abizar mengikutsertakan UKM Abizar selaku produsen, usaha

goreng kerupuk dan pedagang pasar seabagai konsumen tingkat

1, serta ibu rumah tangga dan masyarakat sebagai konsumen

tingkat akhir. Kemudian yang terakhir yakni

 Pada tipe 3 saluran pemasaran kerupuk ikan cap tenggiri UKM

Abizar yang mengikutsertakan UKM Abizar selaku produsen

kemudian kerupuk ikan cap tenggiri UKM Abizar langsung dibeli

oleh konsumen tingkat akhir yakni ibu rumah tangga dan

masyarakat.

- Harga (Price)

Menurut Habibah dan Sumiati (2016), harga adalah sejumlah nilai

uang termasuk barang dan jasa yang ditawarkan untuk mengganti hak

milik suatu barang dan jasa kepada pihak lain.

Harga kerupuk ikan cap tenggiri UKM Abizar yang dijual oleh UKM

Abizar adalah Rp. 40.000,- per Kg. Harga yang dapat diterima

masyarakat baik konsumen tingkat awal maupun tingkat akhir yang

membeli produk kerupuk ikan cap tenggiri UKM Abizar. Hal ini

disebabkan oleh keuntungan yang diperoleh mulai dari kualitas


73

pengemasan, bentuk kerupuk, cita rasa, maupun kemudahan dalam

mengolah kerupuk ikan cap tenggiri UKM Abizar sehingga dapat

digolongkan dalam harga yang diterima oleh masyarakat sekitar

maupun konsumen.

- Promosi (Promotion)

Menurut Wahyuni (2019), promosi adalah salah satu bagian dari

rangkaian kegiatan pemasaran dimana dasar pengembangan kegiatan

promosi adalah komunikasi yang persuasif, mengajak, membujuk dan

meyakinkan.

Sistem promosi yang diterapkan dalam menjalankan usaha

produksi UKM ABIZAR ini dilakukan dengan cara door to door terhadap

penjual kerupuk kiloan yang ada di pasar, pengusaha katering, penjual

makanan seperti warteg, mie ayam dan lontong sayur, dan pedagang

lainnya. Pencarian pasar dan observasi tempat memasarkan produk

sangatlah penting untuk memeroleh wilayah penjualan yang tepat dan

sesuai dengan target jumlah penjualan.

4.5. Analisis Aspek Profitabilitas

Menurut Pradistya (2019), aspek profitabilitas merupakan aspek

keberhasilan pencapaian atas kinerja perusahaan secara keseluruhan yang

berujung pada keuangan/finansial perusahaan.

Aspek profitabilitas pada usaha kerupuk ikan cap tenggiri UKM ABIZAR

meliputi permodalan, biaya total, penerimaan, R/C Ratio, keuntungan, Break

Even Point (BEP) dan Rentabilitas. Adapun hasil analisa dari aspek profitabilitas

yang diperoleh dari usaha kerupuk ikan cap tenggiri terdapat pada tabel 17

dibawah ini.
74

Tabel 20. Perhitungan Aspek Profitabilitas Kerupuk Ikan Cap Tenggiri Pada
UKM Abizar
Uraian Satuan Jumlah
Permodalan
Modal Lancar Rp/bln 13.008.675
Modal Tetap Rp/bln 80.117.000
Modal Kerja Rp/bln 13.624.882
Biaya
Biaya Variabel Rp/bln 12.648.675
Biaya Tetap Rp/bln 976.207
Total Biaya Rp/bln 13.624.882
Penerimaan Rp/bln 30.000.000
Keuntungan Rp/bln 16.375.118
R/C ratio % 2,2
Rentabilitas % 120,1
BEP Sales Rp/bln 1.687.837
BEP Unit Unit 90
NKK Rp/bln 10.500.000
RTC % 7
REC % 9

Berdasarkan tabel 17, diperoleh hasil perhitungan dari permodalan, biaya,

penerimaan, keuntungan R/C ratio, Rentabilitas, BEP, NKK, RTC, REC. Adapun

perincian dari hasil perhitungan, dijelaskan pada subbab dibawah ini.

4.5.1 Permodalan

Menurut Riyanto (2008), pengklasifikasian modal yang didasarkan atas

fungsi kerjanya, modal aktif dapat dibedakan menjadi modal kerja dan modal

tetap. Pengertian modal kerja sendiri adalah modal jumlahnya lebih fleksibel,

dimana susunan modal kerja relatif variabel dimana proses perputaran sebatas

dalam jangka waktu yang pendek. Sedangkan modal tetap adalah modal yang

bersifat permanen dan memiliki jangka yang panjang dengan jumlah yang tidak

mudah diperkecil atau diperbesar.

Modal untuk produksi kerupuk ikan cap tenggiri yang diproduksi UKM

Abizar merupakan uang yang digunakan sebagai sarana dan prasarana untuk
75

menjalankan usaha. Modal untuk produksi kerupuk ikan cap tenggiri yang

diproduksi UKM Abizar terbagi menjadi tiga jenis, modal lancar, modal tetap, dan

modal kerja. Modal lancar yang dikeluarkan UKM Abizar setiap bulannya untuk

kegiatan usaha adalah sebesar Rp. 13.008.675,-. Kemudian modal tetap yang

dikeluarkan oleh UKM Abizar untuk produksi kerupuk ikan cap tenggiri adalah

sebesar Rp. 80.117.000,- selain itu terdapat modal kerja yang harus dikeluarkan

untuk produksi kerupuk ikan cap tenggiri yang diproduksi UKM Abizar, adapun

besarannya yakni sejumlah Rp. 13.624.882,- setiap bulannya. Adapun rincian

dari permodalan yang dikeluarkan UKM Abizar dapat dilihat pada Lampiran 2, 3,

dan 4 halaman 90 – 92.

4.5.2 Biaya Tetap

Menurut Primyastanto (2014), biaya tetap (Fix Cost) diartikan sebagai

komponen biaya yang tidak berubah walaupun jumlah produksi berubah (selalu

sama), dengan kata lain tidak terpengaruh oleh besar kecilnya skala produksi.

pada pengertian Short Run yaitu biaya yang tidak berubah walaupun jumlah

produksi berubah (selalu sama), atau tidak terpengaruh oleh besar kecilnya

produksi.

Biaya tetap yang dikeluarkan UKM Abizar untuk produksi kerupuk ikan cap

tenggiri adalah sebesar Rp. 976.207,- setiap bulannya. Biaya tetap untuk

produksi kerupuk ikan cap tenggiri yang diproduksi UKM Abizar terdiri dari

penyusutan, perawatan, listrik, dan air. Jumlah dari komponen yang termasuk

dalam biaya tetap, dibayarkan setiap bulannya. Adapun rincian biaya tetap dapat

dilihat di Lampiran 5 halaman 93.

4.5.3 Biaya Variabel


76

Menurut Primyastanto (2014), biaya variabel (variable cost) adalah biaya

yang besar nilainya berubah tergantung kepada besar kecilnya produksi. Biaya

ini merupakan bagian dari biaya operasional selain biaya tetap.

Biaya variabel yang digunakan dalam kegiatan usaha untuk produksi

kerupuk ikan cap tenggiri yang diproduksi UKM Abizar adalah sebesar Rp.

12.648.675. Biaya tersebut terdiri dari pembelian tepung tapioka, garam,

penyedap rasa, bawang putih, baking powder, kaldu ayam, ikan tenggiri, pulsa,

bensin, LPG, minyak goreng, plastic kemasan, dan cetak sticker. Total

penjumlahan biaya variabel dihitung setiap bulannya. Rincian biaya variabel yang

dikeluarkan UKM Abizar dapat dilihat pada Lampiran 5 halaman 93.

4.5.4 Biaya Total

Menurut Primyastanto (2011), biaya total merupakan pengeluaran total

usaha yang didefinisikan sebagai semua nilai masukkan yang habis terpakai atau

dikeluarkan didalam produksi, tetapi tidak termasuk tenaga kerja keluarga

Biaya total adalah biaya yang dihasilkan dari penjumlahan antara biaya

tetap dan biaya variabel. Biaya tetap yang digunakan untuk produksi kerupuk

ikan cap tenggiri hasil produksi UKM Abizar adalah sebesar Rp. 976.207,-. Biaya

variabel yang digunakan untuk produksi kerupuk ikan cap tenggiri yang

diproduksi UKM Abizar sebesar adalah Rp. 12.648.675,- sehingga biaya total

yang digunakan adalah sebesar Rp. 13.624.882,- setiap bulannya. Untuk rincian

biayanya dapat dilihat pada Lampiran 5 halaman 93.

4.5.5 Penerimaan
77

Menurut Primyastanto (2011), penerimaan atau Total Revenue (TR) adalah

pendapatan kotor usaha yang didefinisikan sebagai nilai produk total usaha

dalam jangka waktu tertentu.

Jumlah produksi kerupuk ikan cap tenggiri yang diproduksi UKM adalah

sebanyak 25 kg per hari nya. Packaging dari kerupuk ikan cap tenggiri adalah

seberat 500 g per bungkus nya, sehingga diperoleh jumlah produksi perhari

adalah 50 bungkus dan terjual habi setiap hari dikarenakan pemilik usaha

memiliki pelanggan tetap. Setelah dikalkulasi, per bulan UKM Abizar melakukan

30 kali produksi kerupuk ikan cap tenggiri sebanyak 1.500 bungkus. Adapun

harga yang digunakan oleh UKM Abizar untuk kerupuk ikan cap tenggiri adalah

Rp. 20.000,-/bungkus. Setelah dihitung, diperoleh penerimaan dari penjualan

kerupuk ikan cap tenggiri yang diproduksi UKM Abizar sebesar Rp. 30.000.000,-

per bulannya. Adapun rincian perhitungan penerimaan yang diperoleh dari

produk kerupuk ikan cap tenggiri yang diproduksi UKM Abizar selama sebulan

dapat dilihat pada Lampiran 6 halaman 94.

4.5.6 Keuntungan

Menurut Primyastanto (2014), keuntungan usaha atau laba bersih diartikan

sebagai besar penerimaan setelah dikurangi dengan total biaya yang dikeluarkan

selama proses produksi. Sangatlah lazim bilamana suatu usaha memperhatikan

perhitungan keuntungan ini dikarenakan merupakan komponen finansiil

terpenting dalam suatu usaha.

Adapun penerimaan yang diperoleh dari penjualan kerupuk ikan cap

tenggiri yang diproduksi UKM Abizar adalah sebesar Rp. 30.000.000,-

sedangkan biaya total yang dilkeluarkan UKM Abizar untuk produksi kerupuk

ikan cap tenggiri adalah sebesar Rp. 13.624.882,- sehingga hasil dari kalkulasi,

diperoleh keuntungan yang didapatkan UKM Abizar dari produksi kerupuk ikan
78

cap tenggiri adalah sebesar Rp. 16.375.118,- setiap bulannya. Adapun

perhitungan dari keuntungan dapat dilihat di Lampiran 6 halaman 94.

4.5.7 R/C ratio

Tingkat pendapatan usaha dapat diukur menggunakan analisis R/C yang

didasarkan pada perhitungan secara finansiil. Jika R/C meningkat menunjukkan

peningkatan penerimaan. Usaha dikatakan layak jika R/C bernilai lebih besar dari

satu (R/C > 1) yang artinya setiap tambahan biaya yang dikeluarkan akan

menghasilkan penerimaan yang lebih besar daripada tambahan biaya atau

secara sederhana kegiatan usaha tersebut menguntungkan. Bila R/C bernilai

lebih kecil dari satu (R/C < 1) yang artinya tambahan biaya yang dikeluarkan

akan menghasilkan tambahan penerimaan yang lebih kecil daripada tambahan

biaya atau kegiatan usaha tersebut mengalami kerugian (Marissa, 2010).

Pada usaha kerupuk ikan cap tenggiri yang diproduksi UKM Abizar

diperoleh nilai R/C ratio sebesar 2,2 dalam satu bulannya. Nilai R/C Ratio

tersebut menunjukan bahwa usaha kerupuk ikan cap tenggiri yang diproduksi

UKM ABIZAR menguntungkan untuk dilanjutkan karena nilai R/C ratio > 1.

Rincian perhitungan dari R/C ratio. Adapun perhitungan dari R/C ratio dari usaha

kerupuk ikan cap tenggiri yang diproduksi UKM Abizar, terdapat di lampiran 6

halaman 94.

4.5.8 Rentabilitas

Rentabilitas adalah kemampuan suatu usaha untuk menghasilkan laba

selama periode tertentu. Rentabilitas sering digunakan untuk mengukur efisiensi

penggunaan modal. Hal ini dapat diketahui dengan membandingkan keuntungan

yang diperoleh dengan modal yang digunakan dalam usaha. Sementara


79

rentabilitas menggambarkan efisiensi usaha yang sering kali dikaitkan dengan

perencanaan dan pemilihan alternatif usaha [ CITATION Tim08 \l 1033 ].

Laba yang diperoleh dari usaha kerupuk ikan cap tenggiri yang diproduksi

UKM Abizar yaitu sebesar Rp. 16.375.118,- dan modal kerja yang digunakan

untuk produksi kerupuk ikan cap tenggiri UKM Abizar adalah sebesar Rp.

13.624.882,- sehingga nilai rentabilitas yang didapat dari penjualan kerupuk ikan

cap tenggiri yang diproduksi UKM Abizar adalah sebesar 120% dengan suku

bunga yang berlaku di Bank Indonesia per 2019 yaitu 5,75%. Maka dapat

disimpulkan, usaha ini layak untuk dijalankan dan diteruskan karena mampu

melebihi suku bunga yang diterapkan Bank Indonesia. Operasi hitung rentabilitas

dapat dilihat pada Lampiran 6 halaman 95.

4.5.9 Break Event Point (BEP)

Break Even Point (BEP) merupakan suatu kondisi perusahaan yang mana

dalam operasionalnya tidak mendapat keuntungan dan juga tidak menderita

kerugian. Dengan kata lain, antara pendapatan dan biaya pada kondisi yang

sama, sehingga labanya adalah nol[ CITATION Mar18 \l 1033 ].

Hasil perhitungan Break Even Point pada usaha kerupuk ikan cap tenggiri

yang diproduksi UKM Abizar terdapat dua jenis yaitu adalah BEP unit dan BEP

sales. Nilai BEP unit dari UKM Abizar adalah 90 unit. Sedangkan nilai BEP sales

dari kerupuk ikan cap tenggiri yang diproduksi UKM Abizar adalah sebesar Rp.

1.687.837,-. Nilai tersebut menunjukan bahwa UKM ABIZAR mendapatkan

penerimaan sebesar Rp 1.687.837,- dan memproduksi 90 unit maka UKM

ABIZAR tidak mengalami kerugian. Adapun rincian perhitungan BEP dapat dilihat

pada Lampiran 6 halaman 95.


80

4.5.10 Nilai Kerja Keluarga (NKK)

Menurut Istikharoh (2005), Nilai Kerja Keluarga (NKK) adalah nilai tenaga

kerja yang berasal dari pemilik usaha dihitung berdasarkan bunga deposito dari

sejumlah modal yang digunakan. Menurut Tjahjono & Primyastanto (2005), Nilai

Kerja Keluarga (NKK) diperhitungkan dengan cara mengalikan jumlah anggota

keluarga yang ikut dalam usaha, dengan upah harian dikalikan dengan hari kerja

yang digunakan.

Jumlah anggota keluarga yang terlibat dalam usaha kerupuk ikan cap

tenggiri UKM Abizar adalah sejumlah 5 orang. Adapun jumlah anggota keluarga

dibagi berdasarkan tingkatan, 2 orang anggota keluarga tingkat orang tua dan 3

orang anggota keluarga tingkat anak. Jumlah nilai tenaga kerja yang ditentukan

oleh pemilik usaha yakni Pak Dzalil untuk tingkat orang tua adalah sebesar Rp.

100.000,- sedangkan untuk tingkat anak sebesar Rp. 50.000,-. Hari kerja yang

digunakan dalam waktu satu bulan adalah 30 hari. Maka, diperoleh NKK dari

usaha kerupuk ikan cap tenggiri UKM Abizar adalah sebesar Rp. 10.500.000,-

dalam kurun waktu satu bulan. Adapun perhitungan NKK dapat dilihat pada

Lampiran 2 Halaman 95.

4.5.11 Return to Total Capital (RTC)

RTC (Return to Total Capital) merupakan suatu ukuran untuk mengetahui

nilai imbalan terhadap total modal. Nilai RTC dianggap layak apabila melebihi

suku pinjaman (kredit mikro) apabila tidak dibandingkan dengan opportunity cost

of capital (usaha lain) (OJK, 2020).

Analisi RTC adalah suatu analisis untuk mengetahui nilai imbalan

terhadap seluruh hal yang digunakan dalam usaha. Perhitungan RTC biasanya

digunakan untuk menentukan imbalan terhadap seluruh yang digunakan dalam


81

usaha. Dengan pendapatan bersih sebesar Rp. 16.375.118, NKK sebesar Rp.

10.500.000,- serta nilai total modal sebesar Rp. 80.117.000,-. Diperoleh hasil

perhitungan RTC dari usaha kerupuk ikan cap tenggiri UKM Abizar selama satu

bulan sebesar 7% sehingga dapat disimpulkan dari RTC yang diperoleh bahwa

usaha ini belum layak untuk dijalankan karena memiliki persentase RTC dibawah

suku bunga pinjaman (Kredit Mikro) yakni sebesar 11,50 dari salah satu bank

yaitu Bank Mandiri. Adapun operasi hitung dari RTC produk kerupuk ikan cap

tenggiri UKM Abizar dapat dilihat pada Lampiran 6 halaman 95.

4.5.12 Return to Equity Capital (REC)

Return on Equity Capital merupakan rasio untuk mengukur kemampuan

manajemen bank dalam mengelola capital yang ada untuk mendapatkan net

income[ CITATION Sub19 \l 1033 ].

Perhitungan REC biasanya digunakan untuk menentukan imbalan terhadap

seluruh yang digunakan dalam usaha. Dengan pendapatan bersih sebesar Rp.

16.375.118, NKK sebesar Rp. 10.500.000,- serta nilai modal sendiri dengan

dengan jumlah sebesar Rp. 63.767.000,-. Jadi total REC yang diperoleh usaha

kerupuk ikan cap tenggiri UKM Abizar selama satu bulan adalah sebesar 9 %

sehingga dapat disimpulkan bahwa usaha ini tidak layak untuk dijalankan karena

memiliki persentase REC dibawah suku bunga pinjaman (kredit mikro) yang

berlaku saat ini yaitu 11,5%. Adapun operasi hitung dari REC produk kerupuk

ikan cap tenggiri UKM Abizar dapat dilihat pada Lampiran 6 halaman 96.

4.6. Analisis Aspek Ekonomi dan Sosial

Aspek ekonomi dan sosial yang akan dibahas pada hasil analisa UKM

Abizar meliputi dampak ekonomi dan dampak sosial dari usaha yang dijalankan.
82

Adapun penjelasan terkait dampak ekonomi dan dampak sosial usaha kerupuk

ikan cap tenggiri UKM Abizar adalah sebagai berikut.

4.6.1 Dampak Ekonomi

Dampak positif yang diperoleh dari aspek ekonomi adalah memberikan

pemasukan berupa pendapatan, baik bagi pemerintah pusat maupun

pemerintah daerah. Lebih dari itu, yang terpenting adalah ada yang mengelola

dan yang mengatur sumber daya alam yang belum terjamah. Sebaliknya

dampak negatif juga tidak akan terlepas dari aspek ekonomi, misalnya

eksploitasi sumnerdaya alam yang berlebihan, masuknya pekerja dari luar

daerah sehingga menguarangi peluang bagi masyarakat sekitarnya (Kasmir

dan Jakfar, 2003).

Dampak perokonomian sekitar yang disebabkan oleh produksi kerupuk

ikan cap tenggiri tergolong positif. Hal ini disebabkan oleh kegiatan produksi

kerupuk ikan cap tenggiri menghasilkan zat sisa berupa tulang-tulang ikan.

Kemudian zat sisa tersebut diberikan secara cuma-cuma kepada pengusaha

pakan ternak yang menggunakan bahan dasar zat sisa ikan sehingga, usaha ini

tergolong mampu meningkatkan perekonomian sekitar. Selain itu, kondisi sosial

ikut terbangun dan semakin harmonis karena kerupuk ikan cap tenggiri yang

diproduksi UKM Abizar ini tergolong mudah digoreng dan rasanya yang gurih

menimbulkan kepercayaan terhadap kerupuk ikan cap tenggiri yang diproduksi

UKM Abizar, baik untuk acara-acara tertentu maupun teman makan di meja

makan.

4.6.2 Dampak Sosial

Menurut Kasmir dan Jakfar (2003), Dampak positif dari aspek sosial bagi

masyarakat secara umum adalah tersedianya sarana dan prasarana yang


83

dibutuhkan, seperti pembangunan jalan, jembatan, listrik, dan sarana lainnya.

Dampak negative bagi pemerintah dari aspek sosial yaitu adanya perubahan

demografi di suatu wilayah, perubahan budaya, dan kesehatan masyarakat.

Dampak negatif dari aspek sosial termasuk terjadinya perubahan gaya hidup,

budaya, adat istiadat, dan struktur sosial lainnya.

Kondisi sosial terbangun dan semakin harmonis karena kerupuk ikan cap

tenggiri yang diproduksi UKM Abizar ini tergolong mudah digoreng dan rasanya

yang gurih menimbulkan kepercayaan terhadap kerupuk ikan cap tenggiri yang

diproduksi UKM Abizar, baik untuk acara-acara tertentu maupun teman makan di

meja makan.Dampak dari usaha kerupuk ikan cap tenggiri yang dijalankan UKM

Abizar yakni berkaitan dengan limbah dan gangguan yang dihasilkan dari

kegitatan produksi kerupuk ikan. Adapun limbah yang dihasilkan dari kegiatan

produksi kerupuk ikan adalah berupa zat sisa berupa air bekas pencucian ikan

dan bagian tidak terpakai dari ikan yang digunakan dalam produksi. Air yang

digunakan untuk mencuci ikan dapat langsung dibuang menuju aliran air atau

saluran pembuangan karena tidak berdampak besar bagi kondisi lingkungan

sekitar. Zat sisa tidak terpakai dari ikan yang digunakan untuk produksi kerupuk

ikan disumbangkan kepada pemilik usaha pakan ternak. Maka dapat dibilang

bahwa usaha ini tidak menghasilkan limbah yang berbahaya bagi lingkungan

sekitar. Gangguan yang ditimbulkan dari usaha ini adalah berupa kebisingan dari

penggunaan alat untuk operasional kerupuk ikan, namun hal ini dapat dicegah

dengan mengupayakan penggunaan alat yang menimbulkan kebisingan

dilakukan di ruangan yang tertutup sehingga kedap suara. Maka dapat

disimpulkan bahwa dampak dijalankan usaha ini tidak mengganggu kondisi

sosial masyarakat sekitar lokasi UKM Abizar karena tidak menimbulkan

gangguan yang besar.


84

5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang diperoleh dari Laporan Praktik Kerja Magang dari usaha

kerupuk ikan cap tenggiri yang diproduksi oleh UKM Abizar ini adalah sebagai

berikut:

1. Profil usaha yang dibutuhkan sebuah bisnis olahan ikan meliputi identitas

usaha agar mampu dikenali oleh masyarakat. UKM Abizar merupakan

salah satu UKM yang terdaftar sebagai produsen kerupuk ikan dan salah

satu Mitra Universitas Brawijaya yang berada di Jalan Setro Barat

RT03/RW08 Kelurahan Pangkahkulon, Kecamatan Ujungpangkah,

Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur. UKM Abizar sudah berdiri sejak

tahun 2006. Berawal dari perekonomian keluarga yang butuh penghasilan

lebih, hingga saat ini mampu memproduksi kerupuk ikan sejumlah 25 Kg

per harinya.

2. Aspek manajemen dalam sebuah usaha meliputi planning, organizing,

actuating, dan controlling (POAC). Aspek Manajemen yang dijalankan

UKM Abizar sudah dijalankan dengan baik karena mampu menghasilkan

profit dari usaha yang dijalankan serta menimbulkan kesejahteraan bagi

anggota keluarga pemilik usaha. Namun masih terdapat kekurangan

yakni dalam mengorganisir waktu yang perlu dioptimalkan.

3. Aspek Teknis dalam menjalankan usaha meliputi saran dan prasarana.

Sarana seperti peralatan dan permesinan yang digunakan dalam kegiatan

produksi kerupuk ikan cap tenggiri. Prasarana seperti bangunan, lahan

jemur, akses kelistrikan, akses jaringan komunikasi, dan sumber air,


85

dilengkapi oleh UKM Abizar untuk melakukan produksi kerupuk ikan cap

tenggiri.

4. Aspek pemasaran sebuah usaha meliputi strategi pemasaran dan saluran

pemasaran. Pada strategi pemasaran produk UKM Abizar dilakukan

penggunaan STP-D (Segmenting, Positioning, Positioning,

Differentioning). Sedangkan saluran pemasaran yang diterapkan UKM

Abizar yakni dengan menggunakan 3 tipe saluran pemasaran dengan

komponen lembaga pemasaran yang berbeda disetiap tipe nya.

5. Aspek profitabilitas dari sebuah usaha meliputi pemasukan dan

pengeluaran dari sebuah usaha. UKM Abizar mampu menghasilkan

Penerimaan sebesar Rp. 30.000.000,- dalam waktu satu bulan.

Keuntungan bersih yang diperoleh perbulan sebesar Rp. 16.375.118,-

dengan biaya total yang dikeluarkan sebesar Rp. 13.624.882,- perbulan.

6. Aspek ekonomi dan sosial meliputi dampak perekonomian dan kondisi

sosial dari berjalannya sebuah usaha. Analisis aspek ekonomi dan

sosial, diketahui UKM Abizar memperhatikan kondisi perekonomian

lingkungan sekitar dengan mempekerjakan tenaga kerja yang berasal dari

lingkungan sekitar. Kemudian untuk kondisi sosial yag diperhatikan yakni

dampak lingkungan dari usaha kerupuk ikan seperti zat sisa, limbah dan

gangguan yang timbul ditinjau agar tidak merusak kenyamanan

masyarakat sekitar.

5.2 Saran

Dari hasil penyusunan Tugas Pengganti Praktik Kerja Magang ini, penulis

memiliki beberapa saran dalam memajukan kualitas usaha perikanan terutama

komoditas kerupuk ikan. Adapun saran diberikan kepada:


86

 Pemerintah

Stabilitas dari kegiatan usaha kecil menengah didukung oleh

sumberdaya alam yang tersedia. Maka melalui keberadaan UKM yang

tersebar diseluruh Indonesia, Pemerintah sebaiknya meningkatkan

pemberian support berupa edukasi secara mendalam tentang jam kerja

terhadap UKM yang tersedia agar mampu mengoptimalkan jam kerja

UKM yang bisa dibilang tidak teratur.

 Perguruan Tinggi

Perguruan Tinggi sebagai ujung tombak Rakyat Indonesia

sebaiknya memperdalam ilmu tentang kualitas produk dan manajemen

terhadap sebuah usaha sekaligus memberikan edukasi kepada pemilik

UKM kerupuk ikan karena UKM yang ada kurang memperhatikan

optimalisasi kinerja dan tidak memperhatikan efisiensi jam kerja.

 Pemilik Usaha

Pemilik usaha kedepannya harus mampu mengatur waktu bekerja

yang dijalankan anggota keluarga. Hal ini didasari oleh kondisi

berjalannya usaha dikarenakan jam kerja yang dilakukan anggota

keluarga tidak sepadan dengan waktu istirahat. Sehingga sangat perlu

untuk mengatur jam kerja serta jam istirahat anggota keluarga agar

memiliki daya tahan tubuh yang kuat dan tidak mudah sakit
87

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2006). Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Bumi Aksara.

Asnidar, dan Asrida. (2017). Analisis Kelayakan Usaha Home Industry Kerupuk
di Desa Paloh Meunasah Kecamatan Muara Satu Kabupaten Aceh utara.
Jurnal S. Pertanian. 1(1): 39-47.

Astuti, M., & Amanda, A. R. (2020). Pengantar Manajemen Pemasaran.


Yogyakarta: CV Budi Utama.

Badan Pusat Statistik Kab. Gresik.(2020). Ujungpangkah dalam 2020.


https://gresikkab.go.id/division/dinas-perikanan. (Diakses Pada Tanggal
17 Desember 2020 Pukul 19.37).

Bank Mandiri. 2020. Suku Pinjaman(Kredit Mikro). (https://www.bankmandiri.


co.id/suku-bunga-dasar-kredit). (Diakses pada 6 Januari 2021.

Case, K., & R. C. Fair. (2006). Prinsip-Prinsip Ekonomi Jilid Edisi 8. Jakarta:
Erlangga.

Darseno.2010. Budidaya dan Bisnis Lele. Jakarta: Agromedia Pustaka

Dinas Perikanan Gresik.(2018).https://gresikkab.go.id/division/dinas-perikanan/.


(Diakses Pada Tanggal 14 Desember 2020 Jam 20.00 WIB).

Ees. 2007. Profil Perusahaan Interaktif dengan MS Power Point 2007. Jakarta:
PT Elex Media Komputindo.

Gunawati, U., & Wiwik Sudarwati.(2017). Jurnal ilmiah pengabdian kepada


masyarakat. Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat. 4(1): 35-44.

Habibah, U. dan Sumiati. 2016. Pengaruh kualitas produk dan harga terhadap
keputusan pembelian produk kosmetik wardah di Kota Bangkalan
Madura. Jurnal Ekonomi dan Bisnis. 1(1): 31-48.

Hermawan, A. 2005. Penelitian Bisnis Paradigma Kuantitatif. Jakarta: PT


Grasindo anggota IKAPI.

Hermawan, D. (2018). Pengaruh jumlah persediaan bahan baku dan kapasitas


mesin terhadap volume produksi pada UD. Cahaya Restu Kota
Probolinggo. Jurnal Capital: Kebijakan Ekonomi, Manajemen dan
Akuntansi. 1(2): 93-109.

Hisrich, R. (1995). Entrepreunership. New York, USA: Mc Graw Hill inc.

Istikharoh, N., Surjatin, & Mimit Primyastanto. (2005). Perencanaan usaha


pengembangan budidaya Ikan Gurami (Osphronemus gouramy) dan Ikan
Nila (Oreochromis niloticus) di Kabupaten Nganjuk Propinsi Jawa Timur.
88

Kartasasmita, G.1996. Pembangunan untuk Rakyat: Memadukan Pertumbuhan


dan Pemerataan. Jakarta : CIDES

Kasmir, & Jakfar.2003. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: Kencana Prenada


Media.

Kodrat, D. V.2009. Manajemen Strategi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Kottler, P., K. L. Keller. 2011. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Erlangga.

Mardjudo, A. dan A. Ayu. 2019. Nilai tambah dan saluran pemasaran Ikan
Julung-Julung (Hemirhamphus sp.) asap di Desa Buajangka Kecamatan
Bungku Selatan Kabupaten Morowali Provinsi Sulawesi Tengah. Jurnal
Pengolahan Pangan. 4(2): 51-58.

Marissa. 2010. Pengaruh Persepsi Tentang Keadilan Organisasi Terhadap


Komitmen Organisasi Karyawan PT. Garuda Indonesia (Persero).
Skripsi Sarjana Fakultas Psikologi UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta

Maruta, H. (2018). Analisis break even point (bep) sebagai dasar perencanaan
laba bagi manajemen. Jurnal Akuntansi Syariah. 9-28.

Marzuki. 2002. Metodologi Riset. Yogyakarta: BPFE UII. Madcoms

Miati, I. dan P. W. Tresna. 2020. Marketing mix in batik gendhies Kota Banjar.
Jurnal Pemikiran dan Penelitian Administrasi Bisnis dan Kewirausahaan.
5(2): 129-143.

Moleong , J. (2009). Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT.


Remaja Rosda Karya.

Morrisan, A. (2008). Menejemen Media Penyiaran. Jakarta: Prenada Media


Group.

Musthafa. (2017). Manajemen Keuangan. Yogyakarta : CV ANDI OFFSET.

Noerpratomo, A. 2018. Pengaruh persediaan bahan baku dan proses produksi


terhadap kualitas produk di CV. Banyu Biru Connection. Jurnal
Manajemen Dan Bisnis (Almana). 2(2): 20-30.

Otoritas Jasa Keuangan.(2020). Suku bunga. https://ojk.go.id/id/regulasi/otoritas-


jasa-keuangan/rancangan-regulasi/Documents/LAMPIRAN%20-
%20RSEOJK%20Transparansi%20-%20Permintaan%20Tanggapan.pdf
. (Diakses Tanggal 19 Desember 2020 Pukul 19.00).

Pemkab. Gresik. (2020). Letak Geografis Kabupaten Gresik :


https://gresikkab.go.id/geografi/. (Diakses pada Tanggal 20 Desember
2020 Pukul 21.35).

Pradhika, R. (2015). Manajemen usaha rumah tangga kerupuk ikan dan


rengginang para masyarakat di Desa Pabeyan Kecamatan Tambakboyo
Kabupaten Tuban. Jurnal Boga. 4(3): 85-90.
89

Pradistya, I. Y. 2019. Analisis profitabilitas pada kinerja keuangan (Studi Kasus


pada PT. Jiwasraya (Persero) Regional Office I). Journal of Accounting
and Finance. 4(1): 664-675.

Primyastanto, M. (2011). Feasibility Study Usaha Perikanan (Sebagai Aplikasi


Dari Teori Studi Kelayakan Usaha Perikanan). Malang: UB Press

Primyastanto, M. (2014). Aplikasi Teori Pemasaran Pada Komoditi Perikanan


dan Kelautan. Malang: UB Press.

Primyastanto, M. (2015). Potensi dan Peluang Bisnis Usaha Unggulan Ikan


Gurame dan Nila. Malang: Intelegensi Media.

Purba , H. (2009). Great Supervisor . Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Radtke, M., Klaus D. S., Anja Schanaus.(2016).Handbook On Loss Reserving.


London: Cham Springer International Publishing

Rahardi , R., & Nazaruddin. (2000). Agribisnis Perikanan. Jakarta: Penebar


Swadaya.

Restiangsih, Y., Tegoeh Nugroho, & Karsono Wagiyo. (2016). Beberapa aspek
biologi Ikan Tenggiri papan (Scomberomorus Guttatus) di perairan
Cilacap dan sekitarnya. Jurnal Puslitbangkan. 8(3): 191-198.

Riyanto, B. (1995). Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta:


BPFEE.

Riyanto, S., & Mardiansjah , F. (2018). Pengembangan industri pengolahan


perikanan dalam pengembangan ekonomi lokal. Jurnal Litbang. 14(2):
107-118.

Sairi, A., & M. Safrizal. (2018). Pengaruh mutu layanan sarana dan prasarana
terhadap kepuasan siswa. Jurnal Manajemen, Kepemimpinan, dan
Supervisi Pendidikan. 3(1): 20-27.

Sanjaya, W. (2017). Perencanaan dan Desain SIstem Pembelajaran. Jakarta :


Kencana.

Sendfish. (2020, Desember 14). Tenggiri Papan. Retrieved from sendfish.id:


https://sendfish.id/product/tenggiri-papan/ (Diakses Pada Tanggal 14
Desember Pukul 18.30 WIB).

Shinta, A. 2011. Manajemen Pemasaran. Malang: UB Press.

Silalahi, M., I. Komariyah, A. P. Sari, S. Purba, A. Sudirman, N. A. Nugraha, P. B.


Purba, L. M. S. Saragih, D. Gandasari, E. Sudarmanto, I. K. D. D. D.
Tjiptadi dan Sulasih. 2020. Dasar-Dasar Manajemen dan Bisnis. Medan:
Yayasan Kita Menulis.

Soekartawi.1986. Ilmu usahatani dan Penelitian untuk Pengembangan Petani


Kecil. Jakarta : UI Press.
90

Subardi, A. 2019. Analisis rasio profitabilitas pada PT Bank Permata, Tbk.


Journal Business Economics and Entrepreneurship. 1(2): 1-8.

Sugiyono. 2010. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: CV. Alfabeta.

Sukarna. 2011. Dasar-dasar Manajemen. Bandung: CV. Mandar Maju

Sulaiman, F. dan Nanda. 2015. Pengendalian persediaan bahan baku dengan


menggunakan metode EOQ pada UD. Adi Mabel. Jurnal Teknovasi.
2(1): 1-11.

Sulastri, L. (2014). Studi Kelayakan Bisnis Untuk Wirausaha. Bandung: LaGood’s


Publishing.

Suman, A., Irianto, H., Satria, F., & Amri, K. (2016). Potensi dan Tingkat
Pemanfaatan Sumber Daya Ikan di Wilayah Pengelolaan Perikanan
Negara Republik Indonesia (WPP NRI) Tahun 2015 Serta Opsi
Pengelolaannya. J.Kebijak.Perikan.Ind. 8(2): 97-110.

Suparno, S., & E. Marlina. (2005). Perencanaan dan Pengembangan


Perumahan. Yogyakarta: Andi Offset.

Suprihanto, J. (2014). Manajemen. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Tim Penulis PS. (2008). Agribisnis Tanaman Perkebunan. Jakarta: Penebar


Swadaya.

Tjahjono, A., & Primyastanto, M. (2005). Pemanfaatan Ikan Rucah untuk pakan
pada usaha Ikan Maskoki (Carassius auratus) di Kecamatan Kedungwaru
Kabupaten Tulungagung. Jurnal Mitra Akademika. 10(2): 10-15.

Wahida, A., Mimit Prayitno, & Tiwi Nurjannati Utami. (2015). Pengembangan
usaha kerupuk Ikan Payus (Elops hawaiensis) pada UD. Sumber Rezeki
Kelurahan Gunung Anyar Tambak, Kecamatan Gunung Anyar, Kota
Surabaya, Jawa Timur. Jurnal ECSOFiM. 3(1): 39-47.

Wahyuni, A. 2019. Pengaruh biaya promosi terhadap peningkatan penjualan


budidaya ikan oleh kelompok tani pakat sasama di Kelurahan Puruk
Cahu Kabupaten Murung Raya. Jurnal Ilmiah Ekonomi Bisnis. 2(5): 210-
219.

Wati, L., dan M. H. Fadchurrozie. (2019). Membangun Bisnis dari Starting


Menuju Running (Aplikasi pada Bisnis Otak-Otak Bandeng). Malang: UB
Press.

Wibowo, D. H., Z. Arifin dan Sunarti. 2015. Analisis strategi pemasaran untuk
meningkatkan daya saing UMKM (Studi pada Batik Diajeng Solo).
Jurnal Administrasi Bisnis. 1(29): 59-66.

Wijaya, H. dan H. Sirine. 2016. Strategi segmenting, targeting, positioning serta


strategi harga pada perusahaan kecap blekok di Cilacap. Asian Journal
of Innovation and Entrepreneurship. 1(3): 175-190.
91

Yuliana, R. 2013. Analisis strategi pemasaran pada produk sepeda motor matik
berupa segmentasi, targeting, dan positioning serta pengaruhnya
terhadap keputusan pembelian konsumen di Semarang. Jurnal STIE
Semarang. 2(5): 79-92.

Zulfahmi, A., Fronthea Swastawati, & Romadhon.2014. Pemanfaatan daging Ikan


Tenggiri (Scomberomorus commersoni) dengan konsentrasi yang
berbeda pada pembuatan kerupuk ikan. Jurnal Pengolahan dan
Bioteknologi Hasil Perikanan. 3(4): 133-139
LOKASI
PKM

Sumber : (http://gresikkab.go.id)
93

Lampiran 1. Lokasi Praktik Kerja Magang

Lampiran 2. Perhitungan Modal Tetap pada Usaha Kerupuk Ikan Cap Tenggiri
UKM Abizar (1 Bulan)Tahun 2020
Umur Harga
Jumlah Harga Penyusutan
No Modal Tetap Teknis Satuan
(Unit) Total (Rp.) (Rp.)
(Bulan) (Rp./Unit)
1 Modal Sendiri

- Tanah (m2) 20 - 30.000 6.000.000 -

- Bangunan 1 240 50.000.000 50.000.000 208.333

- Baskom 3 60 30.000 90.000 1.500

- Sendok kayu besar 1 24 15.000 15.000 625

- Gayung 1 36 7.000 7000 194

- Capitan kayu 1 24 20.000 20000 833

- Kompor 2 tungku 2 180 700.000 1.400.000 7.778

- Panci kukus 4 180 300.000 1.200.000 6.667

- Blender 1 120 300.000 300.000 2.500

- Cetakan 1 36 55.000 55.000 1.528

- Widek 25 36 80.000 2.000.000 55.556

- Gas 2 240 150.000 300.000 1.250

- Timbangan 1 36 130.000 130.000 3.611

- Bambu 5 meter 10 180 75.000 750.000 4.166

  - Handphone 1 60 1.500.000 1.500.000 25.000

Sub Total 63.767.000 319.541


2 Modal Asing

- Rak penyimpanan 1 120 500.000 500.000 4.167

- Molen 1 240 5.000.000 5.000.000 20.833

- Mesin Pengiris 1 240 7.500.000 7.500.000 31.250

- Sealer 1 120 350.000 350.000 2.916

- Freezer 1 240 3.000.000 3.000.000 12.500


94

Sub Total 16.350.000 71.666

Total 80.117.000 391.207


95

Lampiran 3. Perhitungan Modal Lancar Pada Usaha Kerupuk Ikan Cap Tenggiri
UKM Abizar Tahun 2020 (1 Bulan)
Harga
Jumlah Harga Total
No Modal Lancar Satuan satuan
(Unit) (Rp)
(Rp/Unit)

1 Tepung tapioka 25 kg 30 Karung 170.000 5.100.000

2 Garam 250 gr 90 Bungkus 2.000 180.000

3 Penyedap rasa 250 g 15 Bungkus 9.000 135.000

4 Bawang putih 15 Kg 20.000 300.000

5 Baking powder 45 g 0,835 Bungkus 5.000 4.175

6 kaldu ayam 11 g 1 Bungkus 500 500

7 Ikan 225 Kg 20.000 4.500.000

8 Gula 7,5 Kg 12.000 90.000

Plastik PP 30 cm x 40
9 30 Pack 30.000 900.000
cm x 0,10 mm

Cetak label sticker A3


10 50 Lembar 10.000 500.000
isi 20

11 Minyak goreng 2 Liter 12.000 24.000

12 Gas LPG 30 Unit 18.000 540.000

13 Biaya Transportasi 30 Hari 10.000 300.000

14 Biaya Listrik 30 Hari 11.000 330.000

15 Biaya Air 30 Hari 3.500 105.000

Total 13.008.675
96

Lampiran 4. Modal Kerja Usaha Kerupuk Ikan Cap Tenggiri Pada UKM Abizar

Jumlah Harga satuan Harga Total


No Modal Kerja Satuan
(Unit) (Rp/Unit) (Rp)

1 Tepung tapioka 25 kg 30 Karung 170.000 5.100.000

2 Garam 250 gr 90 Bungkus 2.000 180.000

3 Penyedap rasa 250 g 15 Bungkus 9.000 135.000

4 Bawang putih 15 Kg 20.000 300.000

5 Baking powder 45 g 0,835 Bungkus 5.000 4.175

6 kaldu ayam 11 g 1 Bungkus 500 500

7 Ikan 225 Kg 20.000 4.500.000

8 Gula 7,5 Kg 12.000 90.000

Plastik PP 30 cm x 40
9 30 Pack 30.000 900.000
cm x 0,10 mm
Cetak label sticker A3
10 50 Lembar 10.000 500.000
isi 20

11 Minyak goreng 2 Liter 12.000 24.000

12 Gas LPG 30 Unit 18.000 540.000

13 Biaya Transportasi 30 Hari 10.000 300.000

14 Biaya Listrik 30 Hari 11.000 330.000

15 Biaya Air 30 Hari 3.500 105.000

16 Biaya Perawatan 30 Hari 5.000 150.000

17 Biaya Komunikasi 30 Hari 2.500 75.000

18 Penyusutan 1 Bulan 391.207 391.207

Total 13.624.882

Tahun 2020 (1 Bulan)


97

Lampiran 5. Biaya Tetap, Biaya Variabel, dan Total Biaya Usaha Kerupuk Ikan

Cap Tenggiri Pada UKM Abizar Tahun 2020 (1 Bulan).

No Jumla Satuan Harga (Rp)


Jenis
h
1 Biaya Tetap

a. Penyusutan 1 Rp/bln 391.207

b. Perawatan 1 Rp/bln 150.000

c. Listrik 1 Rp/bln 330.000

d. Air 1 Rp/bln 105.000

Sub Total 976.207

2 Biaya Variabel

a. Tepung tapioka 25 kg 30 karung 10.200.000

b. Garam 250 gr 90 bungkus 360.000

c. Penyedap rasa 250 g 15 Bungkus 270.000

d. Bawang putih 15 Kg 600.000

e. Baking powder 45 g 0,835 Bungkus 8.333

f. kaldu ayam 11 g 1 Bungkus 30.000

g. Ikan 225 Kg 9.000.000

h. Gula 7,5 Kg 180.000

i. Pulsa 30 Hari 75.000

j. Bensin 30 Hari 300.000

k. LPG 30 Unit 540.000

l. Minyak Goreng 2 Liter 45.000


m. Plastik PP 30 cm x 40
30 Pack 450.000
cm x 0,10 mm
n. Stiker A3 50 Lembar 750.000

Sub Total 12.648.675

3 Total Biaya 13.624.882


98
99

Lampiran 6. Perhitungan Penerimaan, Keuntungan, R/C ratio, Rentabilitas, BEP, NKK,

RTC, dan REC Usaha Kerupuk Ikan Cap Tenggiri Pada UKM Abizar

Tahun 2020 (1 Bulan)

1. Penerimaan

Diketahui :

Q = kuantitas = 1.500 bungkus (30 kali produksi selama 1 bulan)

P = harga satuan = 20.000 (perbungkus)

Jawab :

Penerimaan = Q x P

= 1.500 x 20.000

= 30.000.000

2. Keuntungan

Diketahui :

TR = Penerimaan Total (Total Revenue) = Rp. 30.000.000

TC = Biaya total (Total Cost) = Rp. 13.624.882

Jawab :

Keuntungan (π) = TR –TC

= Rp. 30.000.000 – Rp. 13.624.882

= Rp. 16.375.118

3. R/C ratio
Diketahui :

TR = Penerimaan Total (Total Revenue) = Rp. 30.000.000

TC = Biaya total (Total Cost) = Rp. 13.624.882

Jawab :

R/C ratio = TR/TC


= Rp. 20.000.000 / Rp. 13.624.882
= 2,2
100

Lanjutan Lampiran 6. Perhitungan Penerimaan, Keuntungan, R/C ratio, BEP, NKK,


Rentabilitas RTC, dan REC Usaha Kerupuk Ikan Cap Tenggiri
pada UKM Abizar Tahun 2020 (1 Bulan).
4. Rentabilitas

Diketahui :

L = Jumlah keuntungan periode tertentu = Rp. 16.375.118


M = Modal yang digunakan untuk menghasilkan laba = Rp. 13.624.882

Jawab :

Rentabilitas = (L/M) x 100%


= (Rp. 36.215.460 / Rp.
23.784.540) x 100%
= 120%

5. Break Event Point (BEP)


Diketahui :
Biaya Tetap (FC) = 976.207
Biaya Variabel (VC) = 12.648.675
Penerimaan (S) = 30.000.000
Harga (P) = 20.000
Harga Pokok Produksi (V) = 7976,5
FC
 BEP sales = 1− VC
S
976.207
= 1− 12.648.675
3 0.000.000

976.207
=
1−0. 42
976.207
=
0. 58
= 1.687.837
FC
 BEP unit =
p−v

976.207 976.207
= = = 89,52 = 90 unit
20.000−9008 , 3 10.917
101

Lanjutan Lampiran 6. Perhitungan Penerimaan, Keuntungan, R/C ratio, Rentabilitas,


BEP, NKK, RTC, dan REC Usaha Kerupuk Ikan Cap Tenggiri
Pada UKM Abizar Tahun 2020 (1 Bulan).

6. Nilai Kerja Keluarga (NKK)


Diketahui :
n1 = Jumlah anggota keluarga setingkat orang tua =2
n2 = jumlah anggota keluarga setingkat anak = 3

Upah1 = Upah harian yang diterima keluarga tingkat orang tua = Rp. 100.000

Upah2 = Upah harian yang diterima keluarga tingkat anak = Rp. 50.000

HOK = Jumlah hari kerja yang dipakai = 30

Jawab :
NKK = Σ(n x upah) x HOK
= {(2 x Rp. 100.000) + (3 x Rp. 50.000)} x 30
= Rp. 350.000 x 30
= Rp. 10.500.000

7. Return to Total Capital (RTC)


Diketahui :
Pendapatan Bersih/ keuntungan = Rp. 16.375.118
Total Modal = Rp. 80.117.000
NKK = Rp.
10.500.000
Jawab :

RTC = Pendapatan Bersih- NKK x 100%


Total modal

RTC = Rp. 16.375.118– Rp. 16.375.118x 100 %


Rp. 80.117.000
= 7%

8. Return to Equity Capital (REC)

Diketahui :

Pendapatan Bersih/ keuntungan = Rp. 16.375.118


Total Modal
= Rp. 80.117.000
102

Modal Asing (bantuan Mitra UB) = Rp. 16.350.000


NKK = Rp.
10.500.000

Lanjutan Lampiran 6. Perhitungan Penerimaan, Keuntungan, R/C ratio, Rentabilitas,


BEP, NKK, RTC, dan REC Usaha Kerupuk Ikan Cap Tenggiri
Pada UKM Abizar Tahun 2020 (1 Bulan).

Jawab :

REC = Pendapatan Bersih- NKK x 100%


Modal Sendiri

REC = Rp. 16.375.118 – Rp. 10.500.000 x 100 %

63.767.000

=9%
103

Lampiran 7. Dokumentasi Kegiatan Observasi Pada UKM Abizar

Pemilik Usaha sedang


menggiling ikan untuk
diambil dagingnya
Pengadukan bahan Proses penggilingan
baku adonan adonan kerupuk ikan
kerupuk

Pengukusan Penggilingan adonan kerupuk


Proses penggulungan adonan kerupuk ikan menggunakan molen
adonan kerupuk ikan setelah digulung

Pengemasan kerupuk
ikan dengan
memasukkan kedalam Proses pengemasan
plastik dengan sealer
Foto bersama beberapa
angota keluarga Pak Dzalil

Anda mungkin juga menyukai