Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN IN HOUSE TRAINING

KOMUNIKASI EFEKTIF
RUMAH SAKIT UMUM ANANDA SRENGAT BLITAR

I. PENDAHULUAN
Komunikasi merupakan hal mendasar yang menjadi salah satu faktor keselamatan
pasien dan kepuasan pelanggan. Berbeda dengan komunikasi lainnya seperti komunikasi
di bidang pendidikan, bisnis dan lain sebagainya, komunikasi efektif dalam bidang
pelayanan rumah sakit memiliki tingkat kompleksitas yang cukup tinggi. Hal ini
disebabkan komunikasi yang terlibat sangat banyak, informasi yang dibutuhkan sangat
banyak, serta menyangkut dengan emosi pasien/keluarga pasien, dan petugas kesehatan
yang cukup tinggi.

II. LATAR BELAKANG


Komunikasi yang efektif dapat meningkatkan keselamatan pasien sedangkan
pendidikan pasien dan keluarga dapat meningkatkan partisipasi pasien dan keluarga dalam
proses asuhan sehingga pasien mampu mengambil keputusan yang tepat terhadap upaya
yang akan dilakukan. Atas dasar itulah untuk meningkatkan kompetensi komunikasi,
pemberian informasi dan edukasi yang efektif di RSU Ananda Srengat perlu dilaksanakan
pelatihan In House tarining komunikasi efektif dalam asuhan pasien terutama kepada
PPA ( Profesional Pemberi Asuhan ) RSU Ananda Srengat.

III. TUJUAN
Tujuan dilaksanakannya in house training Komunikasi efektif di RSU Ananda adalah :
1. Meningkatkan kualitas Sumber Daya manusia (SDM) RSU Ananda Srengat dalam
upaya mencapai sasaran yang telah ditetapkan sesuai visi misi RSU ananda Srengat.
2. Meningkatkan motivasi dan semangat belajar yang berkesinambungan dalam
memberikan pelayanan kesehatan di RSU Ananda Srengat.
3. Menyatukan tekad dan kesamaan antar seluruh karyawan RSU Ananda dalam
memberikan informasi pelayanan kepada masyarakat maupun pasien dengan
komunikasi yang efektif.

IV. SASARAN
Seluruh karyawan & karyawati RSU Ananda Srengat

V. JADWAL PELAKSANAAN
Kegiatan In House dilaksanakan pada :
Hari : Senin
Tanggal : 29 April 2019
Pukul : 09.00 WIB - Selesai
Tempat : Ruang Lantai 2 RSU Ananda Srengat

VI. ANGGARAN
1. Konsumsi seluruh peserta per @. 10.000,- = 1.000.000,-
2. Air Mineral 3 karton Per @ 54.000
3. Banner 1 x 1,5 m = 75.000,-

Foto Kopi Materi = Rp. 76.000

VII. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1. Kegiatan Pokok yang dilakukan adalah :
- Membagikan soal sebelum acara pemaparan materi dilakukan (pre test )
- Selanjutnya penjelasan materi komunikasi efektif
- Sesi tanya jawab
- Pengisian post test setelah mendapat pemaparan materi, dan selesai
2. Cara Melaksanakan Kegiatan
Pelaksanaan Kegiatan In House Training Manajemen Komunikasi Efektif
dilaksanakan dengan presentasi, tanya jawab serta menggunakan LCD .

VIII. HASIL KEGIATAN


1. Evaluasi nilai dari pembagian pre test
2. Evaluasi nilai pembagian post test
I. Evaluasi pelaksanaan dan pelaporannya
Kegiatan berjalan lancar sesuai dengan yang direncanakan, kehadiran dari
undangan yang hadir sebanyak 73 % dari keseluruhan yang diundang baik dari
praktisi kesehatan yang bekerja di RSU Ananda Srengat. Narasumber
menyampaikan tentang wawasan manajemen komunikasi efektif dan edukasi yang
dapat meningkatkan keselamatan pasien saat di rawat di Rumah Sakit agar
terhindar dari kasus sentinel, serta untuk menertibkan pemberian KIE dalam
praktiknya di rumah sakit sejak pasien masuk sampai dengan pasien keluar
sehingga pasien mendapat penjelasan berupa informasi sehingga memudahkan
pasien membuat persetujuan dan penolakan terhadap segala tindakan dari
pelayanan Dokter di RSU Ananda Srengat Blitar. Hasil yang diharapkan dari
kegiatan ini adalah terjadinya perubahan sikap dan karakter yang baik pada diri
karyawan RSU Ananda Srengat baik di struktural maupun fungsional. Untuk
sertifikat akan dikeluarkan oleh pihak Tim Humas RSU Ananda Srengat paling
lambat 1 bulan setelah pelaksanaan pelatihan.

II. Penutup
Demikian laporan hasil Sosialisasi Training of Trainer (TOT) manajemen
komunikasi efektif bagi para profesional pemberi asuhan di RSU Ananda Srengat,
semoga membawa banyak perubahan sikap dan meningkatkan pelayanan yang
lebih baik dan paripurna demi kemajuan RSU Ananda Srengat. Aamiin.

Blitar, 30 Oktober 2018


Ketua Tim Diklat
RSU Ananda Srengat Blitar

Arista Galih P., Amd. Kep

Foto kegiatan
Komunikasi merupakan hal mendasar yang menjadi salah satu faktor keselamatan pasien dan
kepuasan pelanggan. Berbeda dengan komunikasi lainnya seperti komunikasi di bidang
pendidikan, bisnis dan lain sebagainya, komunikasi efektif dalam bidang pelayanan rumah
sakit memiliki tingkat kompleksitas yang cukup tinggi. Hal ini disebabkan komunikasi yang
terlibat sangat banyak, informasi yang dibutuhkan sangat banyak, serta menyangkut dengan
emosi pasien/keluarga pasien, dan petugas kesehatan yang cukup tinggi.

Tingginya kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan informasi dan komunikasi yang efektif
di rumah sakit menjadi hal menarik untuk dibahas.
Komunikasi efektif adalah komunikasi yang mampu menghasilkan perubahan sikap (attitude
change) pada orang yang terlibat dalam komunikasi. proses komunikasi efektif artinya proses
dimana komunikator dan komunikan saling bertukar informasi, ide, kepercayaan, perasaan
dan sikap antara dua orang atau kelompok yang hasilnya sesuai dengan harapan.
Sederhananya, komunikasi efektif adalah proses komunikasi dimana komunikan mengerti
apa yang disampaikan dan melakukan apa yang komunikator inginkan.

Terdapat beberapa faktor yang menjadi kendala seseorang untuk berkomunikasi, diantaranya:

 Takut berkomunikasi
 Merasa tidak perlu
 Merasa tidak percaya diri
 Merasa sudah berkomunikasi dengan baik
 Kesalahan membuka pembicaraan “stupid question

Selain kendala komunikasi, kesalahan komunikasi di rumah sakit juga dapat mengakibatkan
masalah, diantaranya:

1. Kesalahan antara petugas kesehatan dapat mengakibatkan kesalahan tindakan yang


berakibat pada kecacatan bahkan meningal. Oleh karena itu seluruh proses komunikasi
yang terjadi wajib di catat sehingga komunikasi semakin terjamin dan terlindungi dari
tuntutan hukum.
2. Dalam hal pelayanan personal kesalahan berkomunikasi dapat mengakibatkan konflik
dan berujung pada gugatan / tuntutan hukum.

Data dari MKDKI menyampaikan, 45% pelanggaran disiplin yang dilakukan dokter adalah
disebabkan oleh kesalahan berkomunikasi.

Teknik komunikasi efektif di rumah sakit:

Penatalaksanaan komunikasi efektif dilakukan dengan singkat, akurat, lengkap, jelas dan
mudah dimengerti oleh penerima pesan akan mengurangi kesalahan sehingga meningkatkan
keselamatan pasien. Komunikasi dapat berupa elektronik, lisan, atau tertulis. Pelayanan
pasien dapat dipengaruhi oleh komunikasi yang tidak baik termasuk perintah lisan atau
telepon untuk tata laksana pasien, atau komunikasi via telepon untuk nilai kritis pemeriksaan,
dan komunikasi serah terima.

Pelaporan nilai kritis dari suatu uji diagnostik merupakan suatu issue dalam keselamatan
pasien. Untuk itu The Joint Commission Journal On Quality And Patient Safety pada tahun
2010 menyatakan bahwa petugas kesehatan yang menerima hasil nilai kritis secara verbal dari
petugas kesehatan lain harus menuliskan informasi hasil/nilai kritis tersebut dan membacakan
kembali informasi tersebut ke pemberi informasi dan pemberi pesan mengkonfirmasi bahwa
yang ditulis dan di baca ulang oleh penerima pesan adalah benar. Informasi nilai kritis
seringkali ditransmisikan melalui tulisan tangan, email, atau pesan teks yang dapat
menimbulkan akibat serius jika terjadi kesalahan komunikasi, sehingga proses penyampaian
pesan/instruksi/pelaporan hasil nilai kritis harus menggunakan komunikasi efektif secara
verbal (lisan atau telepon) dengan Metode TBaK. (1)

Komunikasi harus dilaksanakan dengan terencana, terpola, efektif dan sistematis agar
terhindar dari kesalahpahaman yang dapat menimbulkan masalah. Salah satu metode
komunikasi yang dapat digunakan saat serah terima pasien antar petugas kesehatan adalah
SBAR. Metode SBAR memberikan kesempatan bagi para petugas kesehatan untuk bertanya
dan berespon terhadap isi komunikasi yang terjadi.(1)

Dalam majalah Sauyunan RSUP dr. Hasan Sadikin disampaikan, metode

Metode TbaK: Tulis, Bacakan dan Konfirmasi

Tulis instruksi ataupun terapi dan jam diterimanya informasi di catatan terintegrasi berkas
rekam medis oleh penerima informasi

Bacakan kembali nama dan tanggal lahir pasien oleh petugas kesehatan penerima informasi
untuk verifikasi

Konfirmasi ulang kebenaran nama dan tangga lahir serta instruksi ataupun terapi pasien yang
dibacakan kembali oleh petugas kesehatan penerima pesan.

 Pemberi instruksi harus segera melengkapi dokumentasi verifikasi secara tertulis di


catatan terintegrasi dalam kolom cap verifikasi komunikasi efektif dalam 1 x 24 jam
 Untuk kata-kata yang sulit didengar, pemberi/penerima informasi/instruksi dapat
mengeja alfabet agar tidak salah penafsiran sesuai International Phonetic Aphabet
sebagai berikut:

METODE SBAR: Situations, Background, Assessment, Recomendation

Komunikasi serah terima pasien adalah proses pengalihan informasi dan tanggung jawab
perawatan pasien dari satu petugas kesehatan ke petugas kesehatan lainnya, yang dapat terjadi
pada kegiatan :

1. Sesama tenaga kesehatan : antar dokter, dari dokter ke tenaga kesehatan lainnya, atau
antara tenaga kesehatan saat pergantian shift kerja
2. Antara unit perawatan: pasien rawat inap biasa pindah ke ICU, atau dari UGD ke
ruang operasi
3. Dari ruang perawatan pasien ke departemen radiologi untuk uji diagnostic radiologi (

Tabel Komunikasi dengan Metode SBAR

Anda mungkin juga menyukai