dengan kecepatan lebih dari 63km/jam yang bergerak secara garis lurus dengan lama kejadian antara 5 - 10 menit. • Angin Puting Beliung sering terjadi pada siang hari atau sore hari pada musim pancaroba. Angin ini dapat menghancurkan apa saja yang diterjangnya, karena dengan pusarannya benda yang terlewati terangkat dan terlempar. Defenisi Musim Pancaroba • Pancaroba adalah masa peralihan antara dua musim utama di daerah iklim muson, yaitu di antara musim penghujan dan musim kemarau. Dalam pranata mangsa yang dikenal di Pulau Jawa, pancaroba antara musim penghujan dan musim kemarau (biasa terjadi pada bulan Maret dan April) disebut sebagai mangsa (musim) mareng, sementara pancaroba antara musim kemarau dan musim penghujan (biasa terjadi pada bulan Oktober hingga Desember) disebut mangsa labuh. • Masa pancaroba biasa ditandai dengan frekuensi tinggi badai, hujan yang sangat deras disertai guruh, serta angin yang bertiup kencang. Pada masa pancaroba biasanya frekuensi orang yang menderita penyakit saluran pernapasan atas, seperti pilek atau batuk, relatif meningkat. Penyebab Terjadinya Angina Puting Beliung
• Menurut Rosdiana (2013), puting beliung merupakan
dampak ikutan awan Cumulonimbus (Cb) yang biasa tumbuh selama periode musim hujan, tetapi tidak semua pertumbuhan awan Cb akan menimbulkan angin puting beliung. • Kehadirannya belum dapat diprediksi, udara panas dan dingin bertemu, sehingga saling bertabrakan dan terbentuklah puting beliung yang berawal dari angin kecil hingga pada akhirnya membesar. Ciri Terjadinya Angin Puting Beliung • Kejadiannya singkat, antara 3 hingga 10 menit, setelah itu diikuti angin kencang yang kecepatannya berangsur melemah. • Kecepatan angin lesus adalah 45 hingga 90 km/jam. • Terjadi di tempat dengan radius jangkuan 5 hingga 10 km. • Terjadi di musim pancaroba dan sebagian kecil di musim hujan, saat hujan di siang atau sore hari. • Terjadi antara jam 13 hingga 17. Tanda – tanda yang Mendahului Angin Puting Beliung
• Sehari sebelumnya udara pada malam dan pagi terasa
panas, pengap. • Sekitar jam 10 pagi terlihat awan cumulus (awan berlapis-lapis), diantara awan tersebut ada satu jenis awan yang memiliki batas tepi sangat jelas berwarna abuabu menjulang tinggi seperti bunga kol. • Selanjutnya awan tersebut akan cepat berubah warna menjadi hitam gelap. • Jika ranting pohon bergoyang, maka hujan dan angin kencang akan datang. Lanjutan.......
• Terasa ada sentuhan udara dingin di sekitar tempat kita berdiri.
• Biasanya hujan yang pertama kali turun adalah hujan yang tiba-tiba deras, apabila hujannya gerimis maka kejadian angin kencang jauh dari lingkungan kita berdiri. • Terdengar sambaran petir yang cukup keras, yang merupakan pertanda hujan lebat dan angin kencang akan terjadi. • Pada musim penghujan, jika 1 hingga 3 hari berturut-turut tidak ada hujan, kemungkinan hujan deras yang pertama kali turun akan diikuti oleh angin kencang baik yang termasuk dalam kategori puting beliung atau angin kencang yang memiliki kecepatan lebih rendah. Mitigasi Bencana Angin Puting Beliung • Membuat sruktur bangunan yang memenuhi syarat teknis untuk mampu bertahan terhadap gaya angin. • Perlunya penerapan aturan standar bangunan yang memperhitungkan beban angin khususnya di daerah yang rawan angin puting beliung. • Penempatan lokasi pembangunan fasilitas yang penting pada daerah yang terlindung dari serangan angin puting beliung. • Penghijauan di bagian atas arah angin untuk meredam gaya angin. • Pembuatan bangunan umum yang cukup luas yang dapat digunakan sebagai tempat penampungan sementara bagi orang maupun barang saat terjadi serangan angin puting beliung. Lanjutan.....
• Pengamanan/perlakuan bagian-bagian yang mudah
diterbangkan angin yang dapat membahayakan diri atau arang lain disekitarnya. • Kesiap-siagaan dalam menghadapi angin puting beliung, mengetahui bagaimana cara penyelamatan diri. • Pengamanan barang-barang di sekitar rumah agar terikat dibangun secara kuat sehingga tidak diterbangkan angin. • Untuk para nelayan, supaya menembatkan atau mengikat kuat kapal-kapalnya (Hermon, 2012) Penanganan Sebelum Terjadi Bencana Angin Puting Beliung
• Perlu dilakukan sosialisasi mengenai puting
beliung agar masyarakat memahami dan mengenal puting beliung, baik definisi, gejala awal, karakteristik, bahaya, dan mitigasinya. • Menyusun peta rawan bencana puting beliung berdasarkan data historis • Memangkas ranting pohon besar dan menebang pohon yang sudah rapuh serta tidak membiasakan memarkir kendaraan di bawah pohon besar. Lanjutan......
• Memangkas ranting pohon besar dan menebang pohon yang
sudah rapuh serta tidak membiasakan memarkir kendaraan di bawah pohon besar. • Jika tidak penting sekali, hindari bepergian apabila langit tampak awan gelap dan menggantung. • Mengembangkan sikap sadar informasi cuaca dengan selalu mengikuti informasi perakiraan cuaca atau proaktif menanyakan kondisi cuaca kepada instansi yang berwenang. • Penyiapan lokasi yang aman untuk tempat pengungsian sementara Penanganan Saat Terjadi Bencana Angin Puting Beliung • Bawa barang masuk ke dalam rumah agar, agar tidak terbawa angin. • Tutup jendela dan pintu lalu kunci. • Matikan semua aliran listrik dan peralatan elektronik. • Jika terasa petir akan menyambar, segera membungkuk, duduk dan peluk lutut ke dada. • Jangan tiarap di atas tanah. • Hindari bangunan yang tinggi, tiang listrik, papan reklame, dan sebagainya. • Segera masuk ke dalam rumah atau bangunan yang kokoh. Penanganan Setelah Terjadi Bencana Angin Puting Beliung
• Pastikan tidak ada anggota keluarga yang cedera.
• Bila jatuh korban, segera berikan pertolongan darurat. • Laporkan segera kepada yang berwenang jika ada kerusakan yang berhubungan dengan listrik, gas, dan kerusakan lainnya. • Jika dalam perjalanan, teruskan kembali dengan berhati-hati (Hermon, 2012).