199111092019031010
Tujuan
Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa akan dapat:
Menjelaskan kesetimbangan panas
Mengkonversi suhu Fahrenheit ke Celsius dan Reamur dan
sebaliknya
Menjelaskan sifat-sifat pemuaian benda
Memahami perpindahan kalor dan koversi energi
III.1 SUHU DAN TERMOMETER
sistem yang telah mencapai kesetimbangan
panasnya haruslah mempunyai suhu yang sama di
seluruh bagiannya
“skala termometer”
Termometer skala Celcius
Δl ∞ lo Δt atau Δl = α lo Δt
Dengan mensubsitusikan
Δt = t – to
2. Pemuaian Luas
tinjaulah suatu keping empat persegi panjang (misalnya dari suatu bahan logam),pada suhu
Sekarang to, sisi-sisinya adalah ao dan bo selanjutnya kita panaskan hingga suhunya menjadi t,
maka panjang sisi-sisinya sekarang akan menjadi a dan b.
bo b
ao a
Menurut sifat muai panjang maka :
a = ao (l + α (t-to) ) dan b = bo (l + α (t-to))
Sehingga luasnya sekarang menjadi :
A = ao bo { l + α (t-to)}{ l + α (t-to)} = Ao{l+2α(t-to)+α2(t-to)2}
berhubungan karena α kecil sekali, maka α2<<α sehingga kita dapat mendekati
A = Ao {l +2α(t-to)} = Ao {l + β (t-to)}
c0 c
b
a0 a
V = Vo { l + 3α (t – to)} = Vo {l + γ (t-to)}
Dimana γ = 3α menyatakan koefisien muai volume
Selanjutnya dengan mudah dapat kita pahami bahwa akibat
pemanasan tersebut massa benda dapat dianggap tidak
berubah. Jadi disini dipenuhi sifat invariansi massa benda
terhadap pemanasan. Dengan demikian dipenuhi
ρo Vo = ρ V = ρ Vo (l + γ Δt)
Sehingga diperoleh :
o o
1 t 1 t to
ρo = massa jenis benda pada suhu to
ρ = massa jenis benda pada suhu t
6 22,4 x10 3
Volume O2 yang digunakan dan CO2 yang dihasilkan per-kg glukosa
6 22,4 10 3
0,75 m 3 / kg
0,180
Dalam keadaan istrahat total, orang normal akan mengonsumsi energi
dengan kecepatan sekitar 92 kkal/jam atau sekitar 100 W.
Tingkat konsumsi energi disebut laju metabolisme basal (basal metabolic
rate, BMR) adalah jumlah energi yang diperlukan untuk melakukan
fungsi tubuh minimal (misalnya bernapas dan memompa darah ke arteri)
dalam keadaan istrahat.
Suhu (oC)
100
Fase uap
C D
Pada diagram tampak bahwa pada daerah penelitian antara dua wujud
maka tampak bahwa suhu benda tidak berubah namun terjadi perubahan
kalor. Pada peralihan tersebut Q sebanding dengan massa benda (Q ∞ m)
dengan demikian menurut grafik diatas
Qo – Qc = Q ( penguapan air )= u m
Dimana u = panas penguapan / pengembunan air, dan
Q1 – Qo = Q ( peleburan es ) = L m
Dimana L = panas peleburan / pembekuan air.
Perlu dicatat disini bahwa dalam praktek untuk keperluan perhitungan yang
tidak teliti biasanya diambil u = 540 kalori/gram dan L = 80 kalori/gram
III.4 PERPINDAHAN KALOR DAN DAYA HANTAR
KALOR
Melalui tiga cara , yaitu secara konveksi, radiasi dan konduksi
(hantaran).
Konveksi disebabkan oleh aliran fluida dari daerah panas ke daerah
yang dingin.
Radiasi disebabkan oleh pancaran kuanta materi yang membawa
tenaga dari suatu sumber radiator ke daerah sekitarnya.
Konduksi adalah proses perpindahan panas karena gerak kacau
atom/ molekul atau elektron bebas dari suatu benda akibat
pemanasan
tinjaulah suatu lempeng konduktor panas
yang tebalnya l dan luas penampang A
t1 t2
dengan selisih suhu antara kedua belah
permukaannya adalah ΔT = T2 – T1.
kalor per satuan waktu :
H K T2 T1
A
l
dengan
K = Koefisien daya hantar ( kalori/det.cmoC)
Contoh