𝐴 𝑗 y
î
x
Penjumlahan Vektor
A C A
C
+ =
B = Φ
B B
C AB C A B B A
C 2 A 2 B 2 2 A B cos C 2 A 2 B 2 2 A B cos
Pengurangan Vektor
A -B
B A A-B
A-B A
-B A
+ = + = =
-B
A - B = A + (-B)
Perkalian Titik (Dot product)
• Operasi perkalian vektor ada dua macam. Yang pertama
adalah ”perkalian titik”. Diberi tanda ”” antara dua vektor,
hasilnya adalah skalar.
A B A B cos ABcos
A B (A x i A y j A z k) (Bx i By j Bz k)
A x B x A y B y A z Bz
i.i j.j k.k 1
i.j j.k k.i 0
Perkalian Silang (Cross product)
• Operasi perkalian vektor yang kedua adalah ”perkalian silang”,
diberi tanda ”x” antara dua vektor, hasilnya adalah vektor
A B A B sin AB sin
A B Ax iˆ Ay ˆj Az kˆ Bx iˆ B y ˆj Bz kˆ
Ay Bz Az B y iˆ Az Bx Ax Bz ˆj Ax B y Ay Bx kˆ
iˆ ˆj kˆ i * i j* i k
atau A B Ax Ay Az j* k k * j i
Bx By Bz k * i i * k j
HUKUM DASAR DALAM BIOMEKANIKA
Jarak dan perpindahan adalah dua besaran (kuantitas) dengan
maksud yang sama tetapi dengan definisi dan arti yang berbeda.
• Jarak adalah besaran skalar yang menyatakan bagaimana
jauhnya sebuah benda telah bergerak.
• Perpindahan adalah besaran vektor yang menyatakan seberapa
jauh benda telah berpindah dari posisi awalnya.
4m
2m 2m
4m
KECEPATAN DAN PERCEPATAN
Kecepatan rata-rata
perpindahan dibagi dengan waktu yang dibutuhkan untuk
menempuh perpindahan tersebut
x2 x1 x
v
t 2 t1 t
Kecepatan sesaat
kecepatan rata-rata pada selang waktu yang sangat pendek
x dx
v lim
t 0 t dt
KECEPATAN DAN PERCEPATAN
Percepatan rata-rata
laju perubahan kecepatan, atau perubahan kecepatan dibagi
dengan waktu yang dibutuhkan selama perubahan tersebut
v 2 v1 v
a
t 2 t1 t
Percepatan sesaat
perubahan kecepatan yang kecil secara infinitesimal selama selang
waktu t yang singkat secara infinitesimal.
v dv
a lim
t 0 t dt
Gerak dengan percepatan konstan dalam
bidang x-y
y
P v
vy
v
vx vx
vy
vy v v
vx
0 x
vx vy
a=g v
x = xo + vxot+(1/2)axt2 y = yo + vyot+(1/2)ayt2
“Setiap benda akan tetap berada dalam keadaan diam atau bergerak
lurus beraturan kecuali jika ia dipaksa untuk mengubah keadaan itu
oleh gaya-gaya yang berpengaruh padanya”.
inersia (kelembaman)
Bentuk lain
“jika tidak ada resultan gaya-gaya yang bekerja pada benda, maka
percepatan benda sama dengan nol”.
ANALISA GAYA DAN KEGUNAAN
KLINIK
Hukum Kedua Newton
Fi
ai
m
Fx ma x Fy ma y Fz ma z
percepatan sebuah benda adalah berbanding lurus dengan resultan
gaya-gaya yang bekerja padanya dan berbanding terbalik dengan
massanya
ANALISA GAYA DAN KEGUNAAN
KLINIK
Faksi = Freaksi
ANALISA GAYA DAN KEGUNAAN
KLINIK
Gaya Gravitasi Newton
Semula Newton menyimpulkan bahwa gaya gravitasi yang dialami
sebuah obyek di permukaan bumi berbanding terbalik dengan kuadrat
jarak pusat obyek ke pusat bumi
mb m
Fg
r2
Kesimpulan Newton diatas berlaku universal, dan ditulis:
m1 m 2
F G 2 G = tetapan gravitasi = 6,67x10-11 Nm2/kg2
r
ANALISA GAYA DAN KEGUNAAN
Gaya Gesekan
KLINIK
Gaya gesekan statis
Gaya gesekan antara dua permukaan yang saling diam satu terhadap yang lain
fs s N
koefisien gesekan statik
Gaya gesekan kinetik
Gaya yang bekerja antara dua permukaan yang saling bergerak relatif
fk = k N
koefisien gesekan kinetik
MOMEN GAYA (Torka)
• Dalam gerak rotasi, percepatan sudut benda dikaitkan dengan
torka. Jika sebuah gaya F bekerja pada partikel di titik A yang
posisinya terhadap titik asal O suatu kerangka acuan inersial
diberikan oleh vektor pergeseran r, maka torka M yang bekerja :
rF
• Karena r dan F terletak dalam bidang x-y, maka torka akan
berarah sepanjang sumbu-z. Akan tetapi jika r dan F tidak terletak
dalam bidang, maka torka τ juga tidak akan sejajar sumbu z dan
rF sin
besarnya adalah:
KERJA
suatu besaran skalar dan merupakan perpindahan energi dari
suatu sistem ke sistem lainnya melalui gaya yang
mengakibatkan pergeseran posisi benda
Gaya yang bergantung waktu mengubah kerja menjadi energi
kinetik
Gaya yang hanya bergantung posisi mengubah kerja
menjadi energi potensial
F F sin θ
F W F x Fx cos
F cos
W = Kerja (Joule)
x F = gaya (Newton),
x = perpindahan (meter)
ENERGI KINETIK
Jika benda bergerak dengan kecepatan berubah terhadap waktu maka
benda mengalami percepatan, sehingga Kerja yang dilakukan oleh gaya
akibat perubahan tersebut adalah :
W F t dx
dv
Sesuai dengan hukum II Newton F (t ) ma m
dt
dv dx
Sehingga kerja yang terjadi adalah : W m dx m dv mv dv
dt dt
v2
1 1 1
bila benda bergerak dari kecepatan v1 ke v2 maka W mvdv mv 2 v mv22 mv12
v2
v1
2 1 2 2
Karena kerja adalah suatu perpindahan energi, maka jelas besaran ½mv2
merupakan besaran energi, yakni bentuk energi yang berhubungan
dengan gerak benda yang disebut sebagai energi gerak atau energi
kinetik Energi kinetik (Ek) adalah kemampuan benda melakukan kerja
karena geraknya.
ENERGI POTENSIAL
Kemampuan melakukan kerja karena posisi atau letak
Tekanan
besar gaya normal per satuan luas F
P
Satuan tekanan adalah N/m2, dyne/cm2, atau Pascal (Pa) A
• Tekanan (pada zat padat adalah stres atau tegangan) terbesar yang terdapat
pada tubuh adalah pada sendi-sendi penyangga tubuh. Pada saat berjalan
seluruh berat tubuh akan bertumpu pada satu tungkai sehingga tungkai lutut
akan mendapat tekanan atau stres yang lebih besar. Kalau luas permukaan
sendi tidak terlalu besar maka stres akan lebih besar lagi.
Variasi Tekanan Di dalam Fluida Statis
dan Prinsip Archimedes
“Tekanan yang dilakukan di dalam zat cair yang tertutup diteruskan ke setiap
bagian dari zat cair dan dinding-dinding tempat fluida tanpa mengalami
perubahan nilai”
h1
po
F
P = P0 + gh
Variasi Tekanan Di dalam Fluida Statis
dan Prinsip Archimedes
Penggunaan tekanan dalam praktek klinik seperti pada alat ukur
tekanan darah. Alat ukur tekanan darah yang dibuat oleh Riva-Rocci
yang disebut Sphygnomanometer atau tensimeter.
• Sistolik yaitu tekanan darah maksimum yang terdapat pada aorta
ketika jantung berada pada fase sistolis (berkontraksi) dimana
darah dipompakan dari ventrikel kiri ke aorta. Dalam keadaan
tenang dan jantung sehat kira-kira 72 kali permenit.
• Distolik yaitu tekanan darah minimum yang diperoleh pada aorta
ketika jantung berada pada fase distolik (mengembang) dimana
darah dari vena masuk ke atrium. Tekanan nadi yaitu selisih
tekanan sistolik dengan tekanan diastolik.
Variasi Tekanan Di dalam Fluida Statis
dan Prinsip Archimedes
Prinsip Archimedes pada permukaan atas silinder
p1 = 1gh1
Gaya yang dikerahkan oleh fluida pada permukaan atas silinder
F1 = P1A = fgh1A
pada bawah silinder
p2 = 2gh2
hf 1 F1
h2
Gaya yang dikerahkan oleh fluida pada permukaan bawah silinder
H = h1-h2
F2 = P2A = fgh2A
F2
resultan gaya yang dikerahkan oleh fluida, yakni gaya apung, Fb, arahnya
ke atas dan besarnya :
Fb F2 F1 f g h2 h1 A f gHA f gV
f gV = mfg
Aliran Tunak dan Persamaan
Kontinuitas
Q
V1
A2
P
V2
A1