Staf Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, Makassar PENDAHULUAN Penyakit reumatik sekelompok penyakit yang memberikan gejala atau keluhan nyeri yang dapat terjadi dalam derajat ringan-berat yang berlangsung dalam waktu singkat dan sering pula menjadi kronis. Nyeri pengalaman sensoris dan emosional yang tidak menyenangkan yang berhubungan dengan kerusakan jaringan atau berpotensial akan menyebabkan kerusakan jaringan. Nyeri juga merupakan mekanisme pertahanan dan penyembuhan. PENDAHULUAN
Nyeri sendiri dapat diklasifikasikan berdasarkan
patofisiologi dan onsetnya. Berdasarkan patofisiologi di bagi dalam tiga kelompok yaitu: Nosiseptif, Inflamasi dan Neuropati. Berdasarkan onsetnya dibagi dalam dua kelompok yaitu: akut dan kronik FISIOLOGI NYERI NYERI PADA KASUS REUMATOLOGI
Pada penyakit rematik, nyeri timbul karena terdapat
jejas jaringan, misalnya nyeri muskuloskeletal karena proses inflamasi, degeneratif dan trauma, serta nyeri viseral. Nyeri nosiseptif yang berkelanjutan kerusakan struktural serabut saraf sistem nosiseptif nyeri inflamasi nyeri neuropati. NYERI PADA KASUS REUMATOLOGI
Dibidang reumatologi nyeri neuropati juga dapat
terjadi efek langsung inflamasi otoimun terhadap sistem saraf, misal pada artritis reumatoid, lupus eritematosus sistemik. Sebagian besar pasien penyakit rematik mengalami nyeri kronik. Nyeri kronik berasal dari nyeri akut yang berulang yang berlangsung lebih dari 6 bulan. NYERI PADA KASUS REUMATOLOGI
Pada penyakit reumatik kronik, (contoh OA dan RA),
bila penyakit tersebut tidak mendapatkan terapi yang cepat dan adekuat maka penyakit tersebut akan berlanjut menjadi kronis nyeri akan berlanjut terus dan akan tetap sebagai nyeri inflamasi atau bahkan sudah menjadi nyeri inflamasi dan nyeri neuropati (nyeri campuran). PENILAIAN NYERI PENILAIAN NYERI Alat Penilaian Intensitas Nyeri Mengukur intensitas nyeri penilaian awal serta lanjutan dari nyeri. Metode skala nyeri yang telah divaslidasi dapat digunakan untuk membantu dalam pengukuran nyeri dan haruslah diaplikasikan secara sistematis. Alat pengukuran nyeri meliputi skala unidimensional sederhana atau kuisioner multidimensional. Pengukuran nyeri harus mencakup kerangka waktu maupun konteks klinik dari nyeri. Adapun skala penilaian nyeri yang biasa digunakan antara lain: numeric rating scale (NRS), visual analog scale (VAS) dan verbal rating scale (VRS). PENATALAKSANAAN NYERI PADA REUMATOLOGI
Terapi dasar pada penyakit rematik adalah:
Terapi non farmakologi. Terapi farmakologi Terapi bedah. PENATALAKSANAAN NYERI PADA REUMATOLOGI PENATALAKSANAAN NYERI PADA REUMATOLOGI Pada kasus reumatologi nyeri inflamasi yang terjadi baik secara akut maupun kronik nyeri campuran. Terapi farmakologi : - Analgetik non opioid - OAINS - Opioid - Obat tambahan (adjuvant) PENATALAKSANAAN NYERI PADA REUMATOLOGI Paracetamol (asetaminofen), analgetik non opioid para-aminofenol yang memiliki efek analgetik dan anti piretik yang efektif. ACR dan EULAR merekomendasikan penggunan paracetamol sebagai terapi anti nyeri pertama pada kasus osteoartritis lutut. Dosis paracetamol sebaiknya tidak melebihi 4000 mg/hari PENATALAKSANAAN NYERI PADA REUMATOLOGI PENATALAKSANAAN NYERI PADA REUMATOLOGI Obat anti inflamasi non steroid (OAINS); efek analgesik, anti inflamasi, dan antipiretik analgetik yg efektif utk nyeri akut OAINS menghambat enzim siklo oksigenase menghambat produksi prostaglandin. OAINS; COX-1 dan COX-2 OAINS paling sering digunakan dalam kasus reumatologi PENATALAKSANAAN NYERI PADA REUMATOLOGI PENATALAKSANAAN NYERI PADA REUMATOLOGI Generik Dosis, mg Interval Asetylsalicylic acid 650 PO Setiap 4 jam Ibuprofen 400 PO Setiap 6-8 jm Fenoprofen 200 PO Setiap 4-6 jam Indometasin 25-50 PO Setiap 6-8 jam Ketorolac 15-60 IM Setiap 4-6 jam Na diclofetac 25-50 PO Setiap 6-8 jam Nimesulid 100-200 PO Setiap 12 jam Meloxicam 7,5-15 PO Setiap 24 jam Refecoxib 12,5-25 PO Setiap 24 jam Celecoxib 100-200 PO Setiap 12-24 jam PENATALAKSANAAN NYERI PADA REUMATOLOGI Ann Rheum Dis 2011; 70:818822. doi:10.1136/ard2010.128660 PENATALAKSANAAN NYERI PADA REUMATOLOGI Individu yang berisiko akan efek samping OAINS:
- Usia lanjut (> 65 tahun)
- Riwayat adanya ulkus - Sedang minum kortikosteroid - Sedang minum anti koagulan - OAINS dosis tinggi, termasuk pemberian lebih dari satu jenis OAINS. PENATALAKSANAAN NYERI PADA REUMATOLOGI Kok Yuen Ho1, Kok Ann Gwee2, Yew Kuang Cheng3,4, Kam Hon Yoon5, Hwan Tak Hee6, Abdul Razakjr Omar7
Journal of Pain Research 2018:11 1937–1948
Pembaharuan algoritma pengobatan PRECISION, CONCERN, dan meta-analisis terbaru oleh Bally et al PENATALAKSANAAN NYERI PADA REUMATOLOGI Opioid analgesik tetap paling ampuh dan banyak digunakan sebagai penghilang nyeri, baik nyeri inflamasi; nyeri viseral dan nyeri nueropati. Golongan opioid yang banyak digunakan morfin dan tramadol. Opioid umumnya di gunakan pada kasus severe OA yg gagal dg analgetik non opioid dan nyeri akut yang berat. PENATALAKSANAAN NYERI PADA REUMATOLOGI PENATALAKSANAAN NYERI PADA REUMATOLOGI Terapi tambahan (adjuvant): Kortikosteroid; anti inflamasi yg kuat efek anti nyeri yg kuat, dpt diberikan scr sistemik ataupun lokal (IA) Antidepresan; efektif utk terapi nyeri neuropati akut maupun kronik onset efektifitasnya lbh cepat dibandingkan sbg anti depresan. Trisiklik antidepresan(TCA) Antikonvulsan; gabapentinoid (gabapenting/pregabalin) nyeri neuropati Vitamin neurotropik; nyeri neuropati. SIMPULAN Nyeri pengalaman sensoris dan emosional yang tidak menyenangkan yang berhubungan dengan kerusakan jaringan atau berpotensial akan menyebabkan kerusakan jaringan. Berdasarkan patofisiologi di bagi dalam tiga kelompok yaitu: Nosiseptif, Inflamasi dan Neuropati. Berdasarkan onsetnya dibagi dalam dua kelompok yaitu: akut dan kronik Umumnya kasus reumatologi, nyeri yang timbul adalah nyeri inflamasi atau dan nyeri neuropati. SIMPULAN Penilaian Nyeri berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisis dan alat bantu penilaian nyeri. Penetalaksanaan nyeri meliputi nonfarmakologi, farmakologi dan bedah. Modalitas terapi farmakologi untuk nyeri pada kasus reumatologi adalah obat-obat yang dapat menekan proses inflamasi dan yang dapat menangani nyeri neuropati. TERIMA KASIH