Anda di halaman 1dari 17

Streptococcus pneumoniae (Pneumococcus)

Kelompok 3: Cakra Segara Jaya Eko Nur Setiawan Femy Linggi Allo Irwansyah Siti Hasanah Shinta

Klafisikasi
Kingdom Filum : Kelas : Ordo : Famili : Genus : Spesies : : Bakteri Frimicutes Cocci Lactobacillales Streptococcaceae Streptococcus Streptococcus pneumoniae

Morfologi
Bakteri berkapsul berbentuk kokus, oval atau bulat, dengan diameter 0,5-1,25 . Secara khas terlihat sebagai kokus yang berpasangan (diplo kokus atau rantai pendek). Bagian ujung belakang tiap pasangan sel secara khas berbentuk tombak (runcing tumpul). Streptococcus pneumoniae membentuk koloni bundar kecil, pertama berbentuk kubah dan kemudian berkembang berbentuk pusat plateau dengan tepi yang mengalami peninggian. Streptococcus pneumoniae merupakan hemolitik pada agar darah. Pertumbuhannya ditingkatkan oleh 5-10%CO2.

Bakteri ini tidak tahan terhadap sinar matahari langsung dan juga rentan terhadap sabun, empedu, natrium oleat, zat warna dan derivat kuinin. Tidak seperti streptococcus lainnya, S.pneumoniae mutlak membutuhkan kholin dalam nutrisinya. Jika kholin digantikan dengan etanolamin, dapat diamati sejumlah gangguan fisiologik. Bakteri ini adalah bakteri Gram positif dan pada benih tua dapat nampak seperti Gram negatif, tidak membentuk spora, tidak bergerak (tidak berflagel). Selubung terutama dibuat oleh jenis yang virulen. Streptococcus pneumoniae diketahui dapat menyebabkan penyakit bakteremia, otitis media, meningitis, dan pneumonia, penyakit saluran

S. pneumoniae merupakan bakteri anaerob fakultatif yang mampu memfermentasikan berbagai karbohidrat. Metabolisme penghasilenergi utamanya adalah tipe asam laktat, tetapi hanya terbentuk sedikit asam, kecuali kalau asam dalam kultur secara periodik dinetralisir. Dalam keadaan aerobik dapat dibentuk sejumlah hidrogen peroksida, bersama-sama dengan asam asetat dan asam format. S. pneumoniae tidak menghasilkan peroksidase, oleh karena itu akumulasi hidrogen peroksida dapat membunuh bakteri ini, kecuali kalau diberi katalase dengan penambahan sel darah merah ke dalam medium kultur.

Habibat
S. pneumonia ditemukan normal pada saluran pernapasan bagian atas manusia sekitar 5-40%, termasuk tenggorokan dan hidung. Untuk pertumbuhan terbaik perlu media dengan pH 7,6-7,8. Bakteri ini tumbuh secara aerob dan fakultatif anaerob. Bakteri ini jarang tumbuh pada suhu di bawah 25oC dan di atas 41oC. Suhu pertumbuhan optimum 37,5oC.

Penyakit pneumonia
Pneumonia adalahperadangan paru-paru yang disebabkan oleh infeksi yang mengenai jaringan paru-paru biasanya disebabkan oleh masuknya kuman bakteri. Peradangan dari gelembung udara mikroskopik paru-paru yaitu alveolus dan saluran udara terkecil yaitu bronkiolus.

Tanda-Tanda Klinis
Serangan pneumonia oleh pneumococcus biasanya mendadak diikuti dengan demam, menggigil, batuk dengan dengan dahak berdarah, sesak napas, nyeri dada.

Patogenitas
Cara S.pneumoniae masuk ke paru-paru bisa melalui: Inhalasi (penghirupan) mikroorganisme dari udara yang tercemar Aliran darah, dari infeksi di organ tubuh yang lain Migrasi (perpindahan) organisme langsung dari infeksi di dekat paru-paru.

Patogenitas
Bakteri ini hidup pada saluran pernafasan atas yang kemudian masuk ke dalam arteri. Ketika masuk ke dalam alveoli, bakteri melakukan perjalanan diantara ruang antar sel dan juga diantara alveoli. Dengan adanya hal tersebut, sistem imun melakukan respon dengan cara mengirim sel darah putih untuk melindungi paru-paru. Sel darah putih (neutrofil) kemudian menelan dan membunuh organisme tersebut serta mengeluarkan sitokin yang merupakan hasil dari aktivitas sistem imun itu. Hal ini yang mengakibatkan terjadinya demam, rasa dingin (menggigil), lemah, nyeri dada yang

Cara penularan pneumonia

Pengobatan
Jika penyebabnya bakteri, pengobatan dilakukan dengan antibiotik. Aminopenicillin: 1. Ampicillin 2. Amoxicillin Cephalosporin (struktur mirip penicillin): Gen I : cephalothin, cephalexin Gen II : cefuroxime, cefprozil Gen III : cefotaxime, ceftriaxone Gen IV : cefepime

Ampicillin
Ampicillin memiliki mekanisme yang sama dalam penghancuran dinding peptidoglikan, hanya saja Ampicillin mampu berpenetrasi kepada bakteri gram positif dan gram negatif. Hal ini disebabkan keberadaan gugus amino pada Ampicillin, sehingga membuatnya mampu menembus membran terluar (outer membran) pada bakteri gram negatif.

Amoxicillin
Amoxicillin merupakan senyawa penisilin semi sintetik dengan aktivitas anti bakteri spektrum luas yang bersifat bakterisid. Aktivitasnya mirip dengan ampisilina, efektif terhadap sebagian bakteri gram-positif dan beberapa gram-negatif yang patogen. Amoxicillin kurang efektif terhadap spesias Shigella dan bakteri penghasil beta-laktamase. Mekanisme kerja amoxicillin dalam menghambat bakteri Streptococcus pneumoniae adalah dengan menghambat sintesis dinding sel bakteri dengan mengikat satu atau lebih pada ikatan penisilin-protein sehingga menyebabkan penghambatan pada tahap akhir.

Pencegahan
Vaksinasi dapat mencegah beberapa jenis pneumonia pada anak-anak dan orang dewasa yang beresiko tinggi: 1.Vaksin pneumokokus (untuk mencegah pneumonia karena S.pneumoniae) 2.Vaksin flu 3.Vaksin Hib (untuk mencegah pneumonia karena Haemophilus influenzae tipe b)

Pencegahan
Seringlah mencuci tangan, terutama setelah menggunakan toilet, mengganti popok, menyiapkan atau makan makanan, atau membuang lendir dan kotoran dari hidung serta membuang dahak. Selain itu, penderita juga harus beristirahat dengan cukup dan perbaikan gizi untuk menguatkan system kekebalan tubuh.

Anda mungkin juga menyukai