PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sumber Daya Manusia adalah aset terpenting RSIA Buah Hati Ciputat yang
perlu diperhatikan dengan baik dalam proses / siklus yang ada. Untuk
memperoleh sumber daya manusia yang berkualitas dilakukan melalui
serangkaian proses yang perlu terus dikelola dan dikembangkan dengan baik.
Aktifitas untuk memperoleh sumber daya manusia yang berkualitas meliputi
perencanaan, rekruitmen, penempatan dan pengembangan, pemberian gaji,
kompensasi, dan manfaat serta terminasi pegawai
Untuk mendapatkan pola yang teratur dalam serangkaian proses tersebut
diperlukan pedoman pelayanan sumber daya manusia yang diharapkan dapat
dipakai sebagai acuan yang terus diperbaiki demi tercapainya tujuan yakni
sumber daya manusia yang berkualitas. Sehingga pada kesempatam ini dibuatlah
Pedoman Manajemen Sumber Daya Manusia RSIA Buah Hati Ciputat.
B. Tujuan Pedoman
1. Tujuan Umum
Terciptanya acuan pokok yang terus diperbaiki untuk mendapatkan sumber
daya manusia yang berkualitas.
2. Tujuan Khusus
a. Menentukan ruang lingkup pedoman
b. Menentukan Batasan Operasional
c. Mengidentifikasi berbagai landasan hukum
d. Menetapkan Tata Laksana Pedoman dalam setiap bab
C. Ruang Lingkup Pelayanan
1. Ruang lingkup Pedoman Manajemen Sumber Daya Manusia meliputi :
2. Kebijakan tentang Sumber Daya Manusia RSIA Buah Hati Ciputat
3. Pengembangan Sumber Daya Manusia
4. Rekrutmen, Seleksi dan Penetapan Staf
5. Kredensial Tenaga Kesehatan
6. Orientasi Pegawai Baru
7. Kontrak Kerja
8. Sistem Kepegawaian
9. Jabatan Struktural dan Fungsional
10. Alih Tugas dan Tanggung Jawab
11. Staf Medis sebagai Pegawai
12. Peraturan dan Tata Tertib Kerja
13. Pemberian Gaji, Tunjangan, Insentif dan Lembur
14. Pendidikan dan Pelatihan
15. Penilaian Kinerja
16. Tunjangan Kesehatan dan Kesejahteraan Pegawai
17. Terminasi Pegawai
18. Pembinaan Karakter Pegawai
D. Landasan Hukum
Landasan Hukum :
1. Undang – Undang Republik Indonesia No. 23 tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Undang – Undang Republik Indonesia No.44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
3. Undang – Undang Republik Indonesia No. 13 tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan
4. Peraturan Pemerintah No.32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan
5. Permenkes RI No.1691/MENKES/Per/VIII/2011 tentang Keselamatan Pasien
Rumah Sakit
6. Peraturan Pemerintah No. 50 tahun 2012 tentang SMK3
7. Kepmenkes No. 1087/ Menkes/SK/VIII/2010 tentang Standar K-3 di rumah
sakit
BAB 2
KEBIJAKAN TENTANG SUMBER DAYA MANUSIA
Kemungkinan bekerja sama dengan pihak luar yang terpercaya dalam penilaian
tingkat kompetensi pegawai sesuai dengan profesi masing – masing.
2. Ketentuan Khusus :
a. Setiap pegawai / staf klinis mengajukan permohonan kewenangan
kliniknya berdasarkan kompetensi profesi masing – masing, permohonan
yang diajukan adalah kewenangan penuh, kewenangan dengan supervisi,
atau tidak meminta kewenangan.
b. Kredensial dan rekomendasi kewenangan klinik staf medis dilakukan oleh
sub komite kredensial komite medis
c. Kredensial dan rekomendasi kewenangan klinik staf keperawatan dan
bidan dilakukan oleh Komite Keperawatan dengan tim kredensialnya
d. Kredensial dan rekomendasi kewenangan klinik pegawai paramedis non
keperawatan dilakukan oleh kepala instalasi terkait dan Wakil Direktur
Pelayanan
e. Rekomendasi kewenangan klinik dipakai sebagai masukan untuk
diberikannya surat keputusan penugasan klinik setiap pegawai / staf klinis.
f. Surat keputusan penugasan klinis berlaku selama 3 tahun
BAB 6
ORIENTASI PEGAWAI
A. Ketentuan Umum :
1. Setiap kandidat pegawai yang dinyatakan lolos seleksi pegawai di Lingkungan
RSIA Buah Hati Ciputat wajb dimasukkan dalam program orientasi pegawai
baru.
2. Program orientasi pegawai baru diberikan melalui pembekalan secara umum
oleh rumah sakit dan pembekalan khusus di unit kerja masing – masing sesuai
dengan profesinya.
3. Pegawai dokter spesialis tidak mendapatkan orientasi di unit kerja, melainkan
program orientasi pembekalan umum sebagai pegawai baru.
4. Program orientasi dilakukan selama 3 bulan
B. Ketentuan Khusus :
Tujuan Khusus
Setelah dilakukan orientasi pada petugas baru diharapkan dapat :
1. Mengetahui lingkungan fisik di RSIA Buah Hati Ciputat
2. Mengetahui alur pelayanan
3. Mengetahui struktur organisasi di RSIA Buah Hati Ciputat
4. Mengerti dan memahami visi, misi, falsafah dan nilai – nilai RSIA Buah Hati
Ciputat
5. Mengetahui manajemen kepegawaian di RSIA Buah Hati Ciputat
6. Mampu memberikan pelayanan yang optimal kepada pasien
7. Mengetahui alur Medical error
8. Mampu mempraktikan Bantuan Hidup Dasar / BLS (Basic Life Support)
9. Mampu mempraktikan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
10. Mampu mengetahui Keselamatan Pasien
2. Feedback :
i. Bagian HRD mencatat pada buku program orientasi
j. Bagian HRD menginput pada computer untuk database pelatihan
BAB 7
SISTEM KEPEGAWAIAN
A. Ketentuan Umum
1. Seluruh pegawai RSIA Buah Hati Ciputat ditetapkan status kepegawaiannya
melalui sistem kepegawaian RSIA Buah Hati Ciputat
2. Sistem kepegawaian RSIA Buah Hati Ciputat berdasarkan pada Tingkat
Pendidikan, Masa Kerja serta Tingkat Kompetensi
3. Penetapan status kepegawaian berdasarkan system kepegawaian di RSIA Buah
Hati Ciputat diperlukan untuk proses – proses kepegawaian seperti : pegawai
kontrak, kenaikan status menjadi calon pegawai, pegawai tetap, kenaikan
golongan, kenaikan grade / golongan karena perubahan tingkat pendidikan, ,
mutasi, rotasi, promosi, demosi dsb
4. Promosi adalah perpindahan pegawai ketingkat status kepegawaian yang lebih
tinggi sesua kebutuhan perusahaan, sebaliknya demosi perpindahan pegawai ke
tingkat status kepegawaian yang lebih rendah karena kompetensi yang tidak
mencapai standar atau karena sanksi yang ditetapkan oleh perusahaan karena
pelangaran terhadap tata tertib dan peraturan perusahaan.
5. Rotasi adalah perpindahan pegawai ke unit kerja lain tetapi tetap dengan
pekerjaan (job family) yang sama untuk memenuhi kebutuhan perusahaan; status
kepegawaian meliputi grade, golongan, maupun tingkat kompetensi tidak
berubah. Sedangkan mutasi adalah perpindahan pegawai ke unit kerja lain
dengan pekerjaan (job family) yang berbeda untuk memenuhi kebutuhan
perusahaan; status kepegawaian meliputi grade, golongan maupun tingkat
kompetensi dapat berubah atau tetap.Pegawai yang dimutasikan menjalani masa
percobaan 6 bulan kemudian dilakukan evaluasi penilaian kinerja, bila memenuhi
standar maka ditetapkan mutasi penuh sebaliknya bisa tidak memenuhi standar
maka dapat dikembalikan ke posisi semula
6. Penetapan perubahan status kepegawaian dilakukan melalui mekanisme / proses
penetapan sesuai dengan kebijakan / SPO yang ada pada proses – proses
kepegawaian mulai dari seleksi pegawai, kontrak, calon pegawai, kenaiakn
golongan mutasi dsb.
B. Ketentuan Khusus
1. Selama belum ada sistem yang mengatur dan menetapkan tingkat kompetensi,
maka pada perpindahan dari sistem kepegawaian yang lama kepada sistem
kepegawaian yang baru:
2. Dengan bertambahnya masa kerja, tidak serta merta bertambah tingkat
kompetensinya, melainkan tetap menduduki tingkat kompetensi yang dimilikinya
sampai instrument sistem jenjang karir untuk menetapkan tingkat kompetensi
pegawai ada
B. Ketentuan Khusus :
1. Pegawai wajib menandatangani perjanjian kerja waktu tertentu (PKWT)
2. PKWT berlaku selama 1 tahun dan hanya bisa diperpanjang 1 kali
3. Gaji Pegawai kontrak diatur dalam peraturan tentang gaji karyawan
4. Gaji dokter kontrak diatur tersendiri dalam peraturan tentang gaji dokter
5. Pegawai diikutkan asuransi kesehatan
6. Pegawai dilakukan evaluasi setelah 3 bulan, bila kurang dari standar yang
ditetapkan dapat dihentikan kontraknya tanpa syarat apapun
7. .Satu bulan sebelum berakhir masa kontrak pegawai dinilai kembali
8. Gaji pegawai kontrak terdiri dari gaji pokok, tunjangan beras untuk diri sendiri,
insentif, tunjangan transport dan lemburbila ada jam lembur
9. Gaji dokter menurut peraturan sendiri dlam peraturan gaji dokter
10. Pegawai kontrak diikutkan program asuransi kesehatan pegawai
11. BIla pegawai selesai kontrak dan tidak diperpanjang lagi atau PHK maka RSIA
Buah Hati Ciputat tidak memiliki kewajiban untuk memberikan pesangon
dalam bentuk apapun
12. Pegawai kontrak yang setelah dinilai tetapi tidak memenuhi standar penilaian
kinerja maka dapat diperpanjang kontraknya maksimal satu kali
BAB 9
JABATAN STRUKTURAL DAN NON STRUKURAL
A. Ketentuan Umum
1. Jabatan Struktural, yaitu jabatan unit tertentu yang secara tegas ada dalam
struktur organisasi. kedudukan jabatan structural bertingkat – tingkat dari tingkat
yang terendah hingga yang tertinggi
2. Jabatan Non Struktural, yaitu jabatan teknis yang tidak tercantum dalam struktur
organisasi, tetapi dari sudut pandang fungsinya sangat diperlukan dalam
pelaksanaan tugas – tugas pokok organisasi
3. Pejabat sementara baik untuk jabatan struktural maupun non-struktural dapat
diberikan kepada pegawai sbb :
a. Pegawai tersebut belum diangkat sebagai pegawai tetap
b. Pegawai tersebut sudah pegawai tetap, tetapi masih dalam pengkajian
terhadap kemampuannya dalam mengemban tugas jabatan yang diberikan
4. Besar tunjangan jabatan baik struktural maupun non struktural ditetapkan melalui
keputusan direktur yang ditetapkan dan diperbarui dari waktu ke waktu oleh
Direktur
5. Tunjangan jabatan Direktur ditetapkan oleh PT. Buah Hati Medika Kebutuhan
akan jabatan struktural harus sesuai dengan Struktur Organisasi RSIA Buah Hati
Ciputat
6. Pemilihan SDM untuk menduduki jabatan struktural maupun non struktural melalui
mekanisme rapat di tingkat direktur, dengan mempertimbangkan penilaian kinerja
dan prestasi pegawai yang akan dipilih
7. Penetapan jabatan struktural maupun non struktural RSIA Buah Hati Ciputat
ditetapkan dalam surat keputusan direktur
8. Setiap tahun, pejabat struktural maupun non struktural akan dievaluasi, dengan
konsekuensi akan dilanjutkan untuk menjabat atau sebaliknya akan diganti sesuai
dengan hasil penilaian
B. Ketentuan Khusus
1. Masa jabatan untuk jabatan non-struktrual ditetapkan sesuai kebutuhan
2. Pemangku jabatan wajib memahami job description (uraian kerja) dimana yang
bersangkutan menjabat.
BAB 10
ALIH TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
A. Ketentuan Umum :
1. Untuk kebutuhan pelayanan,pegawai dapat dikenakan alih tugas keposisi
yang lain dengan uraian tugas dan tanggung jawab yang berbeda. Alih tugas
meliputi rotasi dan mutasi kerja
2. Rotasi adalah perpindahan pegawai ke unit kerja lain tetapi tetap dengan
pekerjaan (job family) yang sama untuk memenuhi kebutuhan : status
kepegawaian meliputi grade, golongan maupun tingkat kompetensi tidak
berubah
3. Mutasi adalah perpindahan pegawai ke unit kerja lain dengan pekerjaan (job
family) yang berbeda untuk memenuhi kebutuhan : status kepegawaian
meliputi grade, golongan maupun tingkat kompetensi berubah
4. Rotasi dan mutasi dilakukan dengan lebih dahulu memberitahukan kepada
pegawai yang bersangkutan dan ditetapkan dengan keputusan surat
keputusan direktur
5. Rotasi maupun mutasi dapat terjadi karena promosi maupun demosi yang
diatur secara khusus pada kebijakan tentang system kepegawaian
6. Pegawai dapat juga mengalami pelimpahan tanggung jawab dari profesi lain
untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kepada pasien, misalnya alih
tanggung jawab tindakan tertentu dari dokter kepada perawat. Alih tanggung
jawab tidak boleh bertentangan dengan undang – undang sehingga dalam
pelaksanaannya perlu mendapatkan rekomendasi dari Komite Etik dan
Hukum Rumah Sakit
B. Ketentuan Khusus :
1. Pelaksanaan alih tugas di unit kerja terkait meliputi :
a. Pemaparan uraian tugas baru kepada pegawai
b. Pembekalan terkait uraian tugas baru tersebut kepada pegawai oleh kepala
unit kerja
c. Kepala unit kerja membuat laporan evaluasi kemampuan melaksanakan
uraian tugas yang baru kepada pegawai yang dirotasi maupun mutasi dan
tindak lanjutnya
d. Laporan alih tugas tanggung jawab disimpan dalam file pegawai
2. Pegawai yang dirotasi dilakukan evaluasi pada saat 14 hari masa transisi rotasi.
BIla pegawai dinilai tidak mampu menguasai uraian tugasnya dapat dikembalikan
kepada posisi sebelumnya
3. Pegawai yang dimutasi dilakukan evaluasi pada saat 14 hari masa transisi dan 6
bulan masa percobaan mutasi. Pada masa transisi dievaluasi penguasaan uraian
tugasnya, sedangkan 6 bulan dinilai soft kompetensi dan hardkompetensinya.
Bila pegawai dinilai tidak memenuhi standar dapat dikembalikan kepada posisi
sebelumnya.
BAB II
STAF MEDIS SEBAGAI PEGAWAI
A. Ketentuan Umum
1. Staf medis ialah dokter dan dokter gigi adalah dokter, dokter spesialis, dokter
gigi, dan dokter gigi spesialis lulusan pendidikan kedokteran atau kedokteran
gigi baik di dalam maupun diluar negeri yang diakaui oleh Pemerintah
Republik Indonesia sesuai dengan peraturan perundang- undangan.
2. Pengadaan staf medis sesuai dengan jumlah dan kualifikasi pasien yang ada
di RSIA Buah Hati Ciputat
3. Secara status kepegawaian staf medis terdiri atas sbb :
a. Dokter Full Timer
b. Dokter Part Timer
B. Ketentuan Khusus
1. Dokter Full Timer adalah
a. Dokter yang bekerja di RSIA Buah Hati Ciputat setelah melalui prosedur
penerimaan tenaga medis untuk dokter kontrak
b. Masa kontrak selama 1 (satu) tahun dengan menandatangani PKWT
c. Mendapatkan gaji tetap bulanan sesuai dengan ketentuan gaji dokter
kontrak dan mendapatkan honor pelayanan (Fee For Service)
d. Mendapatkan hak cuti selama 12 hari kerja dalam setahun
3. Jam kerja dokter jam kerja dokter pada umumnya sesuai jam pelayanan
rumah sakit, tidak dibatasi oleh waktu, bila ada panggilan karena yang
memburuk kondisi klinisnya wajib datang, bila tidak bisa datang karena tidak
bisa bertugas wajib memberitahukan sebelumnya untuk melimpahkan
tanggung jawab kepada dokter yang lain sebagaimana SPO tentang
pelimpahantanggung jawab dari dokter kepada dokter yang lain.
BAB 12
PERATURAN DAN TATA TERTIB KERJA
A. Waktu Kerja
1. Hari dan Jam Kerja
a. Hari kerja adalah 6 (enam) hari dalam 1 (satu) minggu atau 5 (lima) hari
kerja dalam 1 (satu) minggu
b. Jam kerja adalah 7 (tujuh) jam kerja per hari untuk 6 (enam) hari kerja
dan atau 40 (empat puluh) jam per minggu
c. Dalam jam kerja, pegawai berhak untuk istirahat selama ½ (setengah)
jam.
2. Shift Kerja
Pada unit kerja tertentu yang memerlukan adanya pembagian kerja agar
pekerjaan dapat terus berlangsung, dapat diberlakukan pembagian kerja
shift dan dalam pelaksanaannya menggunakan kebijakan tersendiri
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Pengaturan kerja shift yang umum digunakan dalah :
a. Pelayanan / Operasional (6 hari kerja) :
1) Senin s/d Jum`at Jam 08.00 - 16.00 WIB
2) Sabtu Jam 08.00 - 12.00 WIB
6. Cuti Sakit
a. Apabila seorang karyawan istirahat karena sakit, harus segera
memberitahukan kepada Atasan. Surat Keterangan Dokter harus
dikirim pada hari pertama karyawan masuk kerja kepada atasannya
untuk diteruskan kepada HRD. Bila mana karyawan tersebut tidak bisa
menunjukkan surat keterangan dari dokter, maka dianggap mangkir.
b. Surat keterangan resmi dari dokter diluar RSIA Buah Hati Ciputat hanya
berlaku maksimal 2 (dua) hari, apabila belum sembuh maka karyawan
diharuskan untuk memeriksakan diri kepada dokter RSIA Buah Hati
Ciputat.
c. Karyawan yang menderita sakit pada jam kerja dan terpaksa pulang /
meninggalkan pekerjaan, akan menerima upah penuh untuk hari itu
setelah diperiksa oleh dokter rumah sakit atas permintaan atasannya.
B. Penampilan Profesional
1. Karyawan yang telah mendapat pakaian seragam diwajibkan memakai
pada saat sedang berdinas. Ketentuan seragam yang dipakai diatur dalam
SK Direktur
2. Bagi karyawan yang memakai tutup kepala, pemakaiannya harus rapi dan
dimasukkan kedalam leher baju .
3. Setiap karyawan yang sedang berdinas ataupun berada di lingkungan
Rumah Sakit diharuskan memakai sepatu.
3. Fasilitas kerja
Untuk keperluan kedinasan, pegawai mendapatkan fasilitas menggunakan
telepon rumah sakit. Karena pertimbangan keperluan dinas, pegawai dapat
menerima inventaris dinas yaitu barang yang bergerak/tidak bergerak milik
rumah sakit yang dipinjamkan kepada pegawai, berdasarkan surat
keputusan pejabat yang berwenang.
Segala fasilitas inventaris dinas berakhir bila :
a. Dicabut haknya
b. Tidak menjabat lagi
c. Pensiun
d. Menginggal dunia
2. Larangan – larangan
a. Karyawan yang terlambat masuk kerja atau terlambat kembali ke
tempat kerja sehabis istirahat, kecuali diijinkan oleh atasan atau
Pimpinan
b. Karyawan yang meninggalkan tempat pekerjaan pada waktu jam kerja
untuk kepentingan pribadi kecuali seijin atasannya
c. Apabila karyawan terlambat masuk kerja tanpa ijin atasan atau
pimpinan, dalam hal keterlambatan di atas dilakukan lebih dari 3 (tiga)
kali dalam sebulan
d. Lalai untuk mentaati jadwal kerja atau menukar jadwal kerja tanpa
seijin atasan dan HRD
e. Tidak masuk kerja tanpa ijin atau tanpa alasan yang dapat diterima
oleh perusahaan
f. Tidak melaksanakan prosedur kerja atau instruksi kerja dengan benar
g. Karyawan yang berpacaran (bermesraan secara atraktif) di lingkungan
RSIA Buah Hati Ciputat sehingga mengurangi citra rumah sakit
h. Menolak kerja lembur yang diperintahkan oleh atasan / pimpinannya
i. Melakukan kegiatan pribadi diluar batas toleransi, seperti : sering
berlama–lama berbicara kepentingan pribadi ditelephone / handphone,
menerima tamu, berjualan menawarkan dagangannya secara fisik.
j. Melakukan pelanggaran yang sama lagi setelah diberi peringatan lisan.
k. Dan pelanggaran–pelanggaran lainnya (sesuai table sanksi–sanksi
yang dapat dilihat pada lampiran
l. Tidak melaksanakan tugas sesuai dengan Standar Prosedur
Operasional (SPO) yang telah ditetapkan sehingga mengakibatkan
kerusakan barang milik RSIA Buah Hati Ciputat.
m. Tidur selama bertugas
n. Tidak melaporkan atas barang yang ditemukan diarea RSIA Buah Hati
Ciputat
o. Menggunakan tanpa ijin atasan fasilitas khusus bagi pasien / tamu
untuk keperluan / kepentingan pribadi.
p. Menyebarkan atau memasang tulisan yang tidak terpuji dan merugikan
RSIA Buah Hati Ciputat dalam bentuk tanpa ijin resmi di area Rumah
Sakit.
q. Melakukan pelanggaran sesuai katagori tingkat II atau pelanggaran
katagori tingkat I dalam masa pemberian peringatan tertulis pertama
masih berlaku.
3. Sanksi
Karyawan yang melanggar tata tertib dan norma-norma yang ditetapkan,
penanganannya akan ditekankan pada aspek pembinaan, dan tindakan
dispiliner berupa :
a. Peringatan Lisan
b. Pelanggaran tertulis pertama (SP I)
c. Pelanggaran tertulis kedua (SP II)
d. Pelanggaran tertulis ketiga (SP III)
e. Pemutusan Hubungan Kerja
BAB 13
GAJI, TUNJANGAN, INSENTIF DAN LEMBUR
A. Kerja lembur adalah pekerjaan yang dilakukan oleh seorang karyawan di luar jam
kerja yang telah ditetapkan atau lebih besar dari 8 (delapan) jam sehari atau 48
(empat puluh delapan) jam seminggu.
B. Sehubungan dengan kebutuhan kerja yang tidak dapat dihindari diluar jam kerja
atau pada hari libur / hari besar, perusahaan dapat mendelegasikan karyawan
untuk kerja lembur.
C. Kerja lembur hanya dilakukan atas instruksi dari atasan yang bersangkutan
dengan Surat Perintah Lembur dan atas persetujuan karyawan.
D. Karyawan yang diperbolehkan lembur adalah dari pekarya sampai dengan tingkat
Penanggung Jawab (PJ).
E. Dalam keadaan Force Majeur, karyawan harus bersedia kerja lembur tanpa
menunggu persetujuan karyawan (misalnya kebakaran, banjir dan yang
sejenisnya) tanpa surat perintah atasan.
F. Waktu kerja lembur hanya dapat dilakukan sebanyak 3 (tiga) jam dalam satu hari
dan 14 (empat belas) jam dalam satu minggu.
G. Perhitungan upah lembur :
(Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.Kep.102/Men/VI/2004)
1. Waktu dan Upah Lembur
UPAH LEMBUR
NO WAKTU Jam Jam Jam Jam Jam Jam Jam
LEMBUR ke - 1 ke -2 ke - 5 ke-6 ke -7 ke-8 ke 9 & 10
a. Hari Kerja 1.5 x upah 2 x upah 2 x upah 2 x upah 2 x upah 2 x upah 2 x upah
sejam sejam sejam sejam sejam sejam sejam
b. Hari 2 x upah 2 x upah 2 x upah 2 x upah 2 x upah 3 x upah 4 x upah
libur/libur sejam sejam sejam sejam sejam sejam sejam
resmi untuk
waktu kerja 6
hari
c Apabila hari 2 x upah 2 x upah 2 x upah 3 x upah 4 x upah 4 x upah 4 x upah
libur resmi sejam sejam sejam sejam sejam sejam sejam
jatuh pada
hari
terpendek
Yang dimaksud dengan upah satu bulan untuk dasar perhitungan upah lembur
terdiri atas tunjangan tetap antara lain:
a. Gaji Pokok
b. Tunjangan Struktural
c. Tunjangan Fungsional
H. Upah yang diberikan kepada karyawan terdiri atas Gaji Pokok dan Tunjangan-
tunjangan.
I. Semua ketentuan dalam perhitungan upah serta tunjangan-tunjangan lain bagi
karyawan maupun cara-cara pembayaran dilaksanakan menurut ketentuan
perusahaan dengan mengacu kepada ketentuan yang berlaku.
J. Pembayaran upah dilakukan satu kali dalam satu bulan pada setiap awal bulan.
Seluruh pembayaran upah karyawan dilakukan melalui rekening di bank yang
ditetapkan.
K. Karyawan harus memiliki nomor rekening di bank tersebut atas nama sendiri yang
pengurusan (registrasi) awalnya dilakukan secara kolektif oleh Perusahaan dan
atau rekening pribadi yang telah dimiliki oleh karyawan.
L. Jika oleh karena sesuatu hal, pembayaran upah dibayarkan kepada pihak ketiga
atau ke nomer rekening lain atas nama pihak ketiga harus disertai surat kuasa
dari karyawan.
P. Upah terendah yang diterima karyawan tidak kurang dari Upah Minimum Regional
yang berlaku.
U. Upah yang dibayarkan kepada pekerja / buruh yang sakit sebagaimana dimaksud
dalam ayat (2) adalah sebagai berikut:
1. Untuk 3 (tiga) bulan pertama, dibayar 100% (seratus perseratus) dari upah.
2. Untuk 3 (tiga) bulan kedua, dibayar 75% (tujuh puluh lima perseratus) dari
upah.
3. Untuk 3 (tiga) bulan ketiga, dibayar 50% (lima puluh perseratus) dari upah.
4. Untuk bulan selanjutnya dibayar 25% (dua puluh lima perseratus) dari upah
sebelum pemutusan hubungan kerja dilakukan oleh pengusaha.
V. Upah yang dibayarkan kepada pekerja / karyawan yang tidak masuk bekerja
sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) sebagai berikut:
1. Pekerja / karyawan menikah, dibayar untuk selama 3 (tiga) hari.
2. Menikahkan anaknya, dibayar untuk selama 2 (dua) hari.
3. Mengkhitankan anaknya, dibayar untuk selama 2 (dua) hari.
4. Isteri melahirkan atau keguguran kandungan, dibayar untuk selama 2 (dua)
hari.
5. Suami/isteri, orang tua / mertua atau anak atau menantu meninggal dunia,
dibayar untuk selama 2 (dua) hari.
6. Anggota keluarga dalam satu rumah meninggal dunia, dibayar untuk
selama 1 (satu) hari.
X. Upah yang dibayarkan kepada pekerja / karyawan yang tidak masuk kerja
sebagaimana ayat 7 huruf C adalah:
1. Dalam hal komponen upah terdiri dari upah pokok dan tunjangan tetap
2. maka besarnya upah pokok sedikit – dikitnya 75 % (tujuh puluh lima
perseratus) dari upah pokok dan tunjangan tetap
BAB 14
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
A. Ketentuan Umum
1. Setiap pegawai memperoleh pendidikan dan pelatihan baik didalam (internal)
maupun diluar rumah sakit untuk meningkatkan keterampilan dan
pengetahuannya
2. setiap pegawai wajib mengikuti diklat yang diadakan oleh rumah sakit
3. pendidikan dan pelatihan merupakan bagian dari pengembangan
4. Institusi pendidikan professional kesehatan dapat mengajukan permohonan
untuk mengirimkan mahasiswanya melakukan pembelajaran RSIA Buah Hati
Ciputat
B. Ketentuan Khusus
1. Perencanaan diklat pegawai
a. Perencanaan pendidikan dan latihan tahunan didahului dengan pengkajian
kebutuhan pelatihan
b. Rencana pelatihan memperhatikan kebutuhan peningkatan mutu
pelayanan dan keselamatan pasien
c. Tiap unit kerja memaparkan perencanaan pendidikan dan pelatihan
didalam rencana kerja unit kerja setiap tahunnya
d. Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan dikoordinasikan dengan unit HRD
3. Pengajuan pelatihan
a. Pengajuan pelatihan internal harus membuat perencanaan (TOR)
pelatihan, laporan pelaksanaan dan evaluasinya.
b. Dilakukan tindak lanjut atas evaluasi pelatihan yang telah dilakukan
c. Pengajuan pelatihan eksternal harus persetujuan direktur
4. Kebijakan tentang pendidikan formal pegawai
a. Untuk meningkatkan jenjang pendidikan, pegawai dapat mengajukan
permohonan melanjutkan pendidikan kepada Direktur
b. Pegawai yang ijin belajar maupun tugas belajar mendapatkan surat
keputusan direktur tentang status belajarnya
c. Pegawai yang melanjutkan pendidikan namun tidak memiliki ijin dari
Direktur pada saat selesai masa pendidikan tidak dapat diperhitungkan
dalam kenaikan status pegawainnya
Ketentuan –ketentuan / aturan pada jenis Pendidikan dan Pelatihan diatur lebih
lanjut pada Ketentuan Sebelum, Selama dan Setelah Pendidikan dan Pelatihan.
Ketentuan sebelum, selama dan setelah pendidikan/ pelatihan
Pada bagian ini diatur ketentuan sebelum, selama dan setelah pendidikan dan
pelatihan menurut jenis –jenis belajar bai tugas belajar , keterangan belajar baik
pendidikan maupun pelatihan seminar.
Jenis Belajar Syarat status Kewajiban sebelum Kewajiban setelah Kewajiban setelah pendidikan Hak Pegawai selama dan
kepegawaian pendidikan pendidikan setelah Pendidikan
Pendidikan
Tugas belajar a. Pegawai tetap a. Menandatangani a. Melaporkan hasil a. Bila biaya penuh dari a. Bila biaya dari Rumah
tanpa b. Masa kerja min 1 surat perjanjian studi tiap tahap pendidikan Sakit : mendapat
pengurangan Th b. Mendapatkan SK b. Menjaga nama 1) Ikatan Dinas (ID) SN (N tunjangan pendidikan
jam kerja c. Tdk sdg dlm Tugas Belajar baik institusi dalam Tahun) dari rumah sakit
(missal pagi masalah 2) Mengganti biaya 2 X bila meliputi : biaya
bekerja, sore kepegawaian : drop out Ikatan Dinas pendidikan (SPP, uang
belajar, atau kondite, sanksi, (ID) buku, ujian. Skripsi,
belajar pada teguran tertulis b. Bila baiaya sendiri / pinjam wisuda dsb)
hari off selama 6bln Rumah sakit b. Gaji pokok
mingguan) terakhir 1) Ikatan Dinas 1N (N c. Masa kerja berhenti
d. Sanggup dan dalam tahun)bila keluar d. Penyesuaian gaji
berminat dalam sebelum selesai sesuai letentuan
studi mengembalikan sistem penggajian
e. Usia maks 45 th pinjaman maka biaya
pendidikan sebesar 1 X
+25% dari total biaya
pinjaman yang belum
dikembalikan
c. Menyerahkan Copy Ijazah
yang dilegasir
d. Menyerahkan keterangan
lulus dan ijazah
e. Menampilkan kompetensi
Tugas belajar a. Pegawai a. Menandatangani a. Melaporkan Hasil a. Bila dibiayai penuhi penuh a. Bila pegawai tidak
dengan jam tetap surat perjanjian Studi tiap tahap Rumah Sakit masuk kerja karena
kerja yang b. Masa kerja b. Mendapat SK b. Menjaga nama 1) Ikatan Dinas ID 2N + 1 belajar, maka gaji
berkurang minimal 1 Tugas Belajar baik institusi (N dlm tahun) pokok diatur
tahun 2) Mengganti biaya 2X b. Bila biaya dari Rumah
(Misal Belajar c. Tidak sedang bila drop out Ikatan Sakit : mendapat
sekian hari per dalam Dinas (ID) tunjangan pendidikan
minggi atau masalah b. Bila Biaya Sendiri/ Pinjam yang ditentukan
total bekerja kepegawaian Rumah Sakit tersendiri melalui
sesuai jadwal d. Sanggup dan 1) Ikatan Dinas 1N (N kebijakan Direktur
kuliah) berminat dalam tahun) c. Masa Kerja tidak
dalam studi 2) Bila keluar sebelum berhenti jika berhenti
e. Usia selesai penuh dari aktivitas
maksimal 45 menggembalikan pekerjaan
tahun pinjaman maka d. Penyesuaian gaji
melunasi biaya sesuai ketentuan sistem
pendidikan sebesar penggajian yang
1X + 50% dari total berlaku
biaya pinjaman yang
belum dikembalikan
c. Menyerahkan Copy Ijazah
yang dilegalisir
d. Menyerahkan keterangan
lulus dan Ijazah
e. Menampilkan kompetensi
Ijin Belajar a. Pegawai tetap a. Membuat surat a. Melaporkan a. Menyerahkan Copy a. Biaya pendidikan
Pendidikan b. Masa kerja permohonan belajar Hasil Studi tiap Ijazah yang dilegalisir sendiri atau
tanpa minimal 1 tahun b. Menandatangani tahap bila b. ID tidak ada dibiaya mendapat
pengurangan c. Tidak sedang surat perjanjian, sebagian biaya sendiri penuh bantuan sesuai
tanpa dalam masalah berhubungan pendidikan c. ID N + 1 bila sebagian kemampuan
pengurangan kepegawaian dengan statis ditanggung biaya pendidikan Rumah sakit dan
jam kerja, kepegawaian dan Rumah Sakit ditanggung Rumah tingkat
namun biaya pendidikan b. Menjaga nama Sakit pentingnya
mengakibatkan bila dibantu Rumah baik institusi d. Bila drop out ID, pendidikan,
penyesuaian Sakit mengganti bantuan ditentukan oleh
jadwal pegawai c. Mendapatkan SK biaya pendidikan yang Keputusan
lain Surai Ijin Belajar diberikan Rumah Sakit Direktur
sebesar 1X + 25% b. Gaji Penuh
e. Menampilkan c. Masa Kerja tidak
kompetensi berhenti
d. Penyesuaian gaji
sesuai ketentuan
penggajian yang
berlaku
Ijin Belajar d. Pegawai tetap d. Membuat surat c. Melaporkan a. Menyerahkan copy ijazah a. Bila pegawai tidak
Pendidikan e. Masa kerja permohonan belajar Hasil Studi tiap yang dilegalisir masuk kerja karena
yang minimal 1 tahun e. Menandatangani tahap bila b. ID ½ N bila biaya sendiri belajar, maka gaji
menyebabkan f. Tidak sedang surat perjanjian, sebagian biaya c. ID ½ (N+1) bila sebagian pokok diatur
pengurangan dalam masalah berhubungan pendidikan biaya pendidikan ditanggung b. Biaya pendidikan
jam kerja kepegawaian dengan statis ditanggung Rumah Sakit atau sendiri atau
(Misal Belajar kepegawaian dan Rumah Sakit pembebasan pemotongan gaji mendapatkan bantuan
sekian hari per biaya pendidikan d. Menjaga nama akibat pengurangan jam kerja sesuai kemampuan
minggu atau bila dibantu Rumah baik institusi d. Bila drop out ID, mengganti Rumah Sakit dan
total tidak Sakit bantuan baiay pendidikan 1X Tingkat pentingnya
bekerja sesuai f. Mendapatkan SK + 50% Pendidikan di Rumah
jadwal belajar) Surai Ijin Belajar e. Bila keluar sebelum selesai Sakit
mengembalikan pinjaman c. Masa kerja tidak
maka melunasi biaya berhenti atau berhenti
pendidikan sebesar 1X + 25% jika total tidak bekerja
dari total biaya pinjaman yang d. Penyesuaian gaji
belum dikembalikan sesuai ketentuan
f. Menampilkan kompetensi sistem penggajian
Jenis Belajar Syarat status Kewajiban sebelum Kewajiban Kewajiban setelah pendidikan Hak Pegawai selama dan
kepegawaian pendidikan setelah setelah Pendidikan
pendidikan
Pelatihan
Tugas pelatihan a. Pegawai tetap a. Menandatangi a. Mengikuti a. Menyerahkan Surat Tugas a. Biaya pelatihan penuh
baik yang b. Masa kerja >1 th surat perjanjian, pelatihan yang telah divalidasi panitia dari Rumah Sakit
mengurangi atau bila pelatihan <1 berhubungan dengan pelatihan b. Gaji penuh bila
yang tidak bulan dengan Ikatan baik b. Menyerahkan copy sertifikat pelatihan < 1 bulan,
mengurangi jam c. Masa kerja > 2 th Dinas b. Menjaga c. Membuat laporan pelatihan bila pelatihan > 1
kerja bila pelatihan > 1 b. Mendapatkan nama baik d. Sharing kepada profesi terkait bulan, tunjangan
bulan Surat Tugas Institusi e. ID 2 tahun bila pelatihan >1 jabatan tidak
d. Tidak sedang bulan diterimakan
dalam masalah f. ID 1 tahun bila pelatihan < 1 c. Tidak perlu mengganti
kepegawaian bulan jam kerja jam kerja
g. Mengembalikan biaya yang hilanh akibat
pelatihan 1X + 10% bila Drop pelatihan
Out ID d. Masa tidak berhenti
h. Penghitungan ID setelah e. Penyesuaian gaji
selesai pelatihan sesuai ketentuan
sistem penggajian
(terkait kompetensi)
Ijin Pelatihan Tidak sedang dalam a. Membuat a. Mengikuti a. MenyerahkanSurat Ijin a. Biaya pelatihan sendiri
yang tidak masalah kepegawaian permohonan jika pelatihan yang telah divalidasi b. Penyesuaian gaji
mengurangi jam pelatihan dengan panitia pelatihan sesuai ketentuan
kerja, namun mengganggu baik b. Menyerahkan copy sistem penggajian
mengakibatkan jadwal unit kerja b. Menjaga sertifikat pelatihan (terkait kompetensi)
penyesuaian meskipun tidak nama baik c. Masa kerja terus
jadwal pegawai mengurangi jam Institusi d. Penyesuaian gaji
lain kerja sesuai ketentuan
b. Mendapatkan SK sistem penggajian
Surat Ijin
Pelatihan
Ijin pelatihan Tidak sedang dalam a. Membuat a. Mengikuti a. MenyerahkanSurat Ijin a. Biaya pelatihan sendiri
yang masalah kepegawaian permohonanan pelatihan yang telah divalidasi b. Gaji dikurangi sesuai %
mengurangi jam b. Mendapat surat dengan panitia pelatihan jam kerja hilang akibat
kerja ijin pelatihan baik b. Menyerahkan copy pelatihan atau jumlah
b. Menjaga sertifikat pelatihan tertentu sebagai bentuk
nama baik dukungan Rumah
Institusi Sakit, ditetapkan
melalui keputusan
Direktur
c. Masa kerja terus atau
berhenti bila total tidak
bekerja
d. Penyesuaian gaji
sesuai ketentuan
sistem
penggajian(terkait
kompetensi)
D. Ketentuan mengenai Biaya Pendidikan yang di pinjami Rumah Sakit
Biaya pendidikan yang di pinjami oleh Rumah Sakit diatur sbb :
1) Pengembalian dana pinjaman dilakukan setelah masa pendidikan selesai /
lulus
2) Selama masa pengembalian pinjaman pegawai tidak boleh keluar /
mengundurkan diri. Bila mengundurkan diri maka dikenakan aturan
pengembalian biaya bantuan pendidikan Drop Out ID (Ikatan Dinas) sesuai
jenis belajar yang sedang dijalani.
3) Bunga pinjaman ditetapkan melalui Rapat Direksi
4) Jangka waktu pengembalian pinjaman sbb :
Pinjaman Jangka Waktu Pengembalian
10 - 14 Juta Rupiah 3 tahun
15 - 19 Juta Rupiah 5 tahun
20 Juta Rupiah 7 tahun
4. Pelatihan Eksternal
Persiapan – persiapab pelatihan eksternal meliputi :
a. Mendapatkan persetujuan dari Direktur
b. Menghubungi peserta, menginformasikan terkait tugas pelatihan
c. Mendaftarkan peserta kepada panitia
d. Menyiapkan biaya perjalanan dinas sesuai dengan panduan
e. Menyiapkan akomodasi dan transportasi bagi peserta
f. Memberikan kepada peserta surat tugas dan copy brosur jadwal pelatihan
5. Pelaksanaan Pelatihan
a. Pelatihan Internal
Pelaksanaan pelatihan : peserta wajib mengisi daftar hadir yang disediakan.
Pembicara wajib mengisi form evaluasi pelatihan
b. Pelatihan Eksternal
Pelaksanaan pelatihan : peserta wajib mengikuti pelatihan dengan sebaik –
baiknya. Peserta wajib berusaha sedapatnya mendapatkan bahan pelatihan
yang lengkap baik hardcopy maupun softcopy
2. Etika Penelitian
Untuk menjamin penelitiain dalam etika penelitian yang benar. Direktur dapat
meminta rekomendasi dari Komite Etik dan Hukum Rumah Sakit. Rekomendasi
dari Komite Etik dan Hukum Rumah Sakit dapat dipakai sebagai acuan bagi
diterima atau ditolaknya permohonan penelitian.
3. Pelaksanaan Penelitian
Pelaksanaan penelitian menjadi perhatian utama Bagian Sumber Daya Manusia
baik perencanaan serta pelaksanaan berkoordinasi dengan unit – unit terkait
penelitian.
4. Hasil Penelitian
Hasil penelitian wajib diserahkan kepada RSIA Buah Hati Ciputat. Peneliti wajib
melakukan pemaparan hasil penelitiannya didepan unit terkait bila diperlukan.
FORM TNA
TRAINING NEED ASSESMENT
TAHUN……………………………………………………..
UNIT KERJA : _______________________________-
I. TINGKAT ORGANISASI
Sebutkan angka – angka mutu / indikator Sebutkan usulan pelatihan yang dibutuhkan untuk
pelayanan / kejadian (insiden) dalam organisasi / memperbaiki kondisi tersebut
unit kerja yang memerlukan perhatian / perbaikan
atau yang tidak sesua harapan
Mengetahui Ciputat………………………………..
Direktur…………………. Kepala Unit Kerja,
(___________________) (____________________)
BAB 15
PENILAIAN KINERJA
1. Ketentuan Umum :
1. Sesuai dengan kebijakan tentang SDM, rumah sakit mengembangkan
penilaian kinerja bagi staf professional baik klinis maupun non klinis
2. Penilaian kinerja dilakukan untuk menilai kinerja individu pegawai dalam setiap
tahap status kepegawaian yang ada
3. Tahap – tahap status kepegawaian yang perlu dilakukan penilaian :
a. Kontrak kerja
b. Penilaian kinerja tahunan
c. Penilaian untuk mutasi
2. Ketentuan Khusus :
1. Instrumen penilaian kinerja dibuat dan terus diperbaiki oleh bagian HRD
dengan memperhatikan masukan dari seluruh unit kerja
2. Penilaian kinerja menggunakan system 360 derajat, kecuali untuk penilaian
tahunan dinilai oleh pimpinan langsung dengan menggunakan instrument
kewenangan klinis untuk staf klinis, dan menggunakan job description (uraian
kerja) untuk staf non klinis.
3. Pengertian Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja (performance appraisal) pada dasarnya merupakan factor kunci
guna mengembangkan suatu organisasi secara efektif dan efisien, karena adanya
kebijakan atau program yang lebih baik atas sumber daya manusia yang ada
dalam organisasi. Penilaian kinerja individu sangat bermanfaat bagi dinamika
pertumbuhan organisasi secara keseluruhan, melalui penilaian tersebut maka
dapat diketahui kondisi sebenarnya tentang bagaimana kinerja karyawan.
Menurut Bernardin dan Russe ( 1993 : 379 ) “ A way of measuring the contribution
of individuals to their organization”. Penilaian kinerja adalah cara mengukur
kontribusi individu (karyawan) kepada organisasi tempat mereka bekerja.
Menurut Cascio (1992 : 267) “Penilaian kinerja adalah sebuah gambaran atau
deskripsi yang sistematis tentang kekuatan dan kelemahan yang terkait dari
seseorang atau suatu kelompok”
Menurut Bambang Wahyudi ( 2002 : 101 ) “ Penilaian kinerja adalah suatu
evaluasi yang dilakukan secara periodic dan sistematis tentang prestasi kerja /
jabatan seorang tenaga kerja, termasuk potensi pengembangannya “.
Menurut Henry Simamora ( 338 : 2004 ) : “ Peniliaian kinerja adalah proses yang
dipakai oleh organisasi untuk mengevaluasi pelaksanaan kerja individu karyawan”
6. Tahap – tahap yang perlu penilaian kinerja di RSIA Buah Hati CIputat meliputi :
1. Penilaian percobaan kontrak kerja (3 bulan setelah penandatanganan
perjanjian kontrak kerja waktu tertentu / PKWT)
2. Penilaian masa kontrak kerja (1 tahun kontrak kerja)
3. Penilaian percobaan mutasi : setelah 6 bulan masa percobaan mutasi
Berikutnya akan dikembangkan :
1. Penilaian kinerja bulanan untuk input bagi pembagian jasa service / insentif
2. Penilaian kinerja tahunan : berdasarkan kumulasi dari penilaian bulanan
digunakan untuk memberi pennghargaan kinerja output (bonus)
8. Metode Penilaian
Metode Penilaian sbb :
1. Proses penilaian diawali dari indentifikasi oleh Bagian HRD tentang pegawai
yang perlu dilakukan penilaian
2. Metode penilaian dilakukan secara 360˚ terdiri dari 4 orang, meliputi :
a. Diri sendiri (bobot 0,5)
b. Rekan kerja 2 orang (masing – masing memiliki bobot 0,5) bila terlalu
sedikit penilai, untuk kebutuhan validitas dapat menggunakan pegawai
bagian lain yang paling sering kontak dengan pegawai yang bersangkutan.
Bagian HRD akan menentukan pegawai yang akan menilai
c. Atasan langsung (bobot 1)
3. Selanjutnya Bagian SDM menentukan proses penilaian, bersifat rahasia,
hanya Bagian SDM yang tahu siapa yang dinilai dan siapa yang menilai. Bila
diperlukan klarifikasi atau pembuktian keabsahan penilaian, maka dapat
dilakukan bersama dengan kepala unit kerja pegawai yang bersangkutan dan
tetap bersifat rahasia.
4. Setelah penilaian selesai, dilakukan pencetakan dan ditandatangani oleh
pegawai, atasan pegawai.
5. Direktur menentukan keputusan atas hasil penilaian yang dilakukan sesuai
hasil penilaian
9. Hasil Penilaian
Hasil penilaian secara kualitas memiliki predikat sbb :
Sangat Baik (SB) = nilai mendekati 100% total skor => 87,5 %
Baik (B) = nilai mendekati 75% total skor = 62,5 % - 87,50 %
Cukup (C) = nilai mendekati 50% total skor = 37,5 % - <62,5%
Kurang (K) = nilai mendekati 25% total skor = 12,5 % - <37,5%
Sangat Kurang (SK) = nilai mendekati 0% = <12,5 %
Ilustrasi sbb :
0 tot.s
25% 50% 75% 100%
% kor
______ ______ ______ ______ ______ ______ ______ ______
___ ___ ___ ___ ___ ___ ___ ___
12,5% 37,5% 62,5% 87,5%
SK K C B SB
2. Ketentuan Khusus
a. Tunjangan kesehatan pegawai diberikan dengan proporsi yang berbeda
antara pegawai kontrak, calon pegawai, pegawai tetap dan pensiunan.
b. Bagi pegawai / karyawan jika RSIA Buah Hati Ciputat mengikutsertakan
asuransi kesehatan maka :
1) Pegawai laki – laki menanggung isteri dan anak (maksimal 3 sesuai
ketentuan)
2) Pegawai perempuan, jika suami tidak bekerja / bekerja tetapi tidak
mendapat fasilitas kesehatan / mempunyai penghasilan lebih rendah
dari pegawai perempuan yang bersangkutan yang dinyatakan
dengan Surat Pernyataan, maka karyawati tersebut dapat
menanggung suami dan anak (maksimal 3 sesuai ketentuan)
3) Pegawai perempuan yang tidak ada suami (janda) yang memiliki
anak, maka anak (maksimal 3 sesuai ketemtuan) menjadi
tanggungan RSIA Buah Hati Ciputat.
3. Pedoman untuk tarif pemeriksasan pegawai pada saat menggunakan sistem
plafon :
1. Jasa dokter termasuk visited dan administrasi gratis
2. Biaya kamar (rawat inap) dan bahan non medis gratis
3. Discount 5% untuk : pemeriksaan lab, radiologi dan ambulance
4. Discount 10% untuk : tindakan khitan, tindakan KB dan persalinan
5. Discount 20 % untuk obat – obatan
6. Bila memakai paket harga sesuai paket
7. Biaya persalinan ditanggung rumah sakit, tidak termasuk alat dan
bahan: bila melalui proses operasi menggunakan plafon operasi
8. Bila minta naik kelas maka pegawai membayar selisih
4. Bagi pegawai yang mengajukan pensiun dini sudah tidak berhal lagi
mendapat pelayanan kesehatan untuk diri sendiri dan keluarganya. Kecuali
bagi mereka yang pensiunnya direkomendasikan oleh RS misalnya karena
sakit berat atau cacat tetap sehingga tidak dapat melakukan pegawaian
kedinasannya.
5. Hal – hal yang tidak mendapatkan tunjangan kesehatan bagi pegawai dan
keluarga adalah :
a. Pemeliharaan kecantikan, bedah plastic dan sejenisnya
b. Pembetulan / koreksi terdapat cacat bawaan atau kelainan yang telah
ada sebelum menjadi pegawai
c. Pengguguran kehamilan atau pengobatan terhadap kegagalan
pengguguran kehamilan
d. Penyakit / cedera / cacat tubuh sebagai akibat tindakan yang disengaja,
misalnya usaha bunuh diri atau kelalaian pegawai seperti penyakit
akibat merokok, tertular HIV / AIDS oleh karena lalai menggunakan alat
pelindung diri
e. Penyaklit akibat perbuatan asusila
f. Pemeriksaan lab / xray / prosedur / tindakan dan lain sebagainya yang
bukan perintah dokter / staf
g. Pengobatan gigi yang bukan bersifat penyembuhan penyakit
6. Kelas hak rawat pegawai RSIA Buah Hati Ciputat dan keluarga
Pegawai berhak mendapatkan hak rawat sesuai kelas sbb :
NO JABATAN HAK KETERANGAN
RAWAT
1. Direktur VVIP
2. Wakil Direktur VIP
3. Manager VIP
4. Dokter / Dokter Gigi VIP
5. Penanggung Jawab Kelas 1
6. Pegawai Tetap Kelas 2
7. Calon Pegawai Kelas 2
8. Pegawai Kontrak Kelas 2
9. Pensiunan Pegawai Kelas 2
5. Bantuan Kematian
Pegawai yang meninggal dunia yang tidak disebabkan kecelakaan kerja
perusahaan akan memberikan bantuan sebesar 2 (dua) bulan gaji sebagai
bantuan biaya pemakaman
6. Tunjangan Kesejahteraan untuk Pegawai Pensiun
Berikut ini pedoman tentang tunjangan kesejahteraan pegawai pensiun sbb :
a. Penghargaan pensiun
Pegawai yang memasuki usia pensiun normal diberi penghargaan pensiun sbb
:
1) Masa kerja minimal 5 – 10 tahun : 1 bulan gaji pokok
2) Masa kerja lebih dari 10 – 20 tahun : 2 bulan gaji pokok
3) Masa kerja lebih dari 20 tahun : 3 bulan gaji pokok
b. Batasan Usia Pensiun
Batasan usia pensiun untuk pegawai non dokter, dokter umum dan dokter
spesialis sbb :
1) Pegawai non dokter : 55 tahun
2) Dokter umum : 55 tahun
3) Dokter Spesialis : 60 tahun
c. Pensiun Dini
1) Ketentuan mengenai Pensiun Dini mengacu sesuai ketentuan Dana
Pensiun RSIA Buah Hati Ciputat
2) Bagi pegawai yang mengajukan pensiun dini sudah tidak berhak lagi
mendapat pelayanan kesehatan untuk diri sendiri dan keluarganya. Kecuali
bagi mereka yang pensiunnya direkomendasikan oleh RS misalnya karena
sakit berat atau cacat atau cacat tetap sehingga tidak dapat melakukan
pegawaian kedinasannya
d. Besarnya iuran peserta yang wajib dibayar adalah 5% (lima per seratus) dari
Penghasilan Dasar Pensiun per bulan, yang dipotong langsung dari gaji pokok
pegawai
e. Rumus manfaat pensiun bagi peserta yang dibayarkan sekali setiap bulan
dihitung dengan rumus :
MP = F X MK X PhDP
Dimana :
MP = Manfaat Pensiun
MK = Masa Kerja
F = Faktor Penghargaan per tahun Masa Kerja
PhDP= Penghasilan Dasar Pensiun
7. Pakaian Dinas
Penggunaan pakaian dinas diatur tersendiri dalam Kebijakan Direktur dan
Pedoman tentang Peraturan dan Tata Tertib Kerja
BAB 17
TERMINASI PEGAWAI
1. Definisi
Yang dimaksud dengan terminasi pegawai adalah pengakhiran hubungan kerja
pegawai atau sering disebut dengan Pemutusan Hubungan Kerja antara pegawai
dengan rumah sakit.
Pemutusan hubungan kerja oleh rumah sakit disertai dengan pertimbangan dan
alasan – alasan yang jelas dan dapat dipertanggung jawabkan.
Sebab – sebab tertentu PHK antara lain :
a. Meninggal dunia
b. Pensiun
c. Tidak mampu bekerja karena sakit
d. Atas permintaan sendiri
e. Atas keputusan rumah sakit
f. Berakhirnya ikatan perjanjian kerja
b. Besar uang pesangon yang diberikan pada karyawan yang berhak mendapatkan
uang pesangon adalah sebagai berikut :
Masa Kerja Jumlah
< 1 tahun 1 bulan upah
1 tahun ≤ masa kerja < 2 tahun 2 bulan upah
2 tahun ≤ masa kerja < 3 tahun 3 bulan upah
3 tahun ≤ masa kerja < 5 tahun 4 bulan upah
4 tahun ≤ masa kerja < 6 tahun 6 bulan upah
6 tahun ≤ masa kerja < 7 tahun 7 bulan upan
7 tahun ≤ masa kerja < 8 tahun 8 bulan upah
≥ 8 tahun 9bulan upah
c. Besar uang penghargaan masa kerja yang diberikan pada karyawan yang berhak
mendapatkan uang penghargaan masa kerja adalah sebagai berikut :
d. Besar uang pengganti hak yang diberikan pada karyawan yang berhak
mendapatkan uang pengganti hak adalah sebagai berikut :
1) Cuti tahunan yang belum diambil dan belum gugur dengan perhitungan :
2) Biaya atau ongkos pulang untuk pekerja dan keluarganya ke tempat
dimana pekerja diterima bekerja. Sesuai dengan kebijakan Direktur RSIA
Buah Hati Ciputat besar uang tersebut adalah Rp 10.000 x masuk kerja
3) Penggantian perumahan serta pengobatan dan perawatan ditetapkan
15% dari 1 (satu) bulan upah (gaji dan tunjangan tetap)
e. Besar uang pisah yang diberikan pada karyawan yang berhak mendapatkan
uang pisah sesuai dengan KKP tahun 2003 – 2005 adalah sebesar 1 (satu)
bulan upah (gaji pokok dan tunjangan tetap)
BAB 18
PEMBINAAN KARAKTER PEGAWAI
A. Ketentuan Umum
1. Pembinaan karakter dilakukan melalui Bagian HRD dibawah pengawasan
Direktur.
2. Pembinaan karakter mencakup keberadaab pegawai yang holistic yang terus
dikembangkan melalui pengkajian danpenerapannya bagi pegawai
3. Pembinaan karakter terus dikembangkan menuju pencapaian visi, misi dan nilai –
nilai RSIA Buah Hati Ciputat
4. Pembinaan karakter dapat dilakukan secara umum kepada kelompok pegawai
atau secara khusus kepada individu – individu pegawai yang memerlukan
pembinaan
5. Pembinaan karakter mencakup pembinaan etika dan hokum bagi pegawai
dilakukan melalui Komite Etik dan Hukum RSIA Buah Hati Ciputat
B. Ketentuan Khusus
1. Unit kerja dapat memberI masukan tentang pegawai – pegawainya yang memiliki
karakter yang kurang baik secara tertulis yang disetujui oleh Direktur terkait untuk
dilakukan pembinaan oleh Bagian Sumber Daya Manusia.
2. Petugas Pembina karakter member umpan balik terhadap pelaksanaan
pembinaan karakter yang telah dilakukan
3. Aktivitas secara umum pembinaan pegawai dilaporkan melalui laporan bulanan
Bagian HRD
BAB 19
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari pedoman ini adalah manajemen sumber daya manusia yang baik,
terarah, dan visioner yang mendukung upaya pelayanan yang berpusat pada
peningkatan mutu dan keselamatan pasien. Pedoman bersumber pada kebijakan
manajemen sumber daya manusia RSIA Buah Hati Ciputat
B. Mekanisme Perbaikan
Pedoman ini terus diperbaiki untuk peningkatan pelayanan sumber daya manusia.
Mekanisme perbaikan melalui serangkaian input, proses dan output dari kebijakan
tentang sumber daya manusia yang diterapkan di RSIA Buah Hati Ciputat sehingga
akan didapatkan peraturan yang uptodate untuk mendapatkan pegawai – pegawai yang
berkualitas.
PEDOMAN
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
RSIA BUAH HATI CIPUTAT
RSIA BUAH HATI CIPUTAT
JL ARYA PUTERA NO 399 SERUA INDAH
CIPUTAT