PENDAHULUAN
Dengan demikian dunia kerjapun semakin menuntut manusia untuk lebih bersaing
dengan kompetitornya, karena itu dibutuhkan suatu pemanfaatan sumber daya manusia
yang semakin terampil, berpengalaman dan handal. Oleh sebab itu dalam memperoleh
pengalaman dan motivasi di bidang laboratorium, maka setiap akhir semester IV
diadakan kegiatan magang yang wajib diikuti oleh semua mahasiswa yang
dimaksudkan untuk dapat lebih memahami dunia kerja yang sesungguhnya serta untuk
meningkatkan komunikasi dengan pasien secara langsung.
1
1.2 Tujuan
Adapun maksud dan tujuan dilaksanakannya kegiatan magang adalah sebagai
berikut :
1. Mengembangkan ilmu pengetahuan yang di peroleh di perkuliahan dan
menerapkan dalam dunia kerja.
2. Memberikatan kesempatan pada mahasiswa untuk memasyarakatkan diri dari
suasana lingkungan kerja yang sebenarnya, terutama dalam disiplin kerja.
3. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan bersosialisasi dengan kalangan
masyarakat di lapangan.
4. Sebagai gambaran dunia kerja yang nantinya akan di jalani.
1.3 Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari praktek magang ini adalah :
1. sebagai study banding antara teori yang diperoleh dibangku kuliah dengan
dilapangan serta secara tidak langsung memperoleh pengalaman kerja
dilapangan.
2. Terciptanya komunikasi dua arah antara dunia kerja dilapangan dan dunia
pendidikan sehingga tercipta arus informasi, timbal balik yang saling
menguntungkan.
3. Sebagai peran serta Puskesmas Prambon dalam memajukan Pendidikan Nasional.
2
mulai dari pukul 07.00 , lalu melakukan pelayan pasien sampai dengan pukul 14.30
WIB.
BAB II
PROFIL PUSKESMAS
3
2.1 Data Khusus
PUSKE
SMAS
PRAM
BON :
a
.
V
i
s
i
b. Misi
4
terwujud derajat kesehatan yang setinggi tingginya dalam rangka
mewujudkan kecamatan sehat”.
1. Sarana Kesehatan
2. Tenaga
1.Tata
Letak
5
Jl. Raya Prambon No.125, Prambon, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Indonesia
Kode pos 61264.
2.Data Geografis
6
Gambar : Peta Wilayah Kecamatan Prambon
3.Data Demografis
Secara administratif, 20 desa itu berpenghuni 18.774 rumah tangga atau sekitar 81.052
jiwa.
7
BAB III
PELAKSANAAN MAGANG
8
a. Identitas pasien ditandai dengan cermat pada wadah agar tidak tertukar
dengan pasien lain
b. Peralatan dan bahan yang diperlukan, dipersiapkan sedemikian rupa
sehingga mudah dijangkau dari tempat pengambilan darah
c. Pembendung darah dilakukan dengan jalan memasang Torniquet di atas
lipatan lengan pasien, lengan pasien lurus dan telapak tangan menghadap
ke atas dan mengepalkan tangan
d. Pilih vena yang letaknya jelas, mudah teraba (vena besar) dan agak dalam
(tidak dipermukaan)
e. Daerah penusukan dibersihkan dengan kapas alkohol 70%
f. Lengan pasien dibawah daerah vena yang akan ditusuk ditekan dengan ibu
jari tangan kiri sampai kulit pasien menjadi tegang
g. Spuit dipegang pada tabungnya memakai ibu jari dan jari tengah kanan
pada posisi dimana petugas dapat melihat garis-garis skala volume spuit
dan lubang jarum menghadap ke atas
h. Dengan gerakan yang langsung (tidak tersendat) tusukan dapat kita
lakukan pada vena sedikit di bawah lipatan lengan dengan perhitungan
pada waktu ujung jarum mencapai vena pada lipatan lengan pasien
i. Hisaplah dengan perlahan-lahan, disamping itu genggaman tangan pada
pasien dibuka
j. Bila kita sudah mendapat darah sesuai dengan kebutuhan pemeriksaan
yang dikehendaki, Torniquet dilepaskan, luka tusukan ditekan perlahan
dengan kapas alkohol, kemudian jarum dilepas dengan gerakan yang
langsung dan cepat
k. Pasien diminta menekan luka tusukan dengan kapas alkohol sampai
pendarahan berhenti
l. Segera setelah bantuan diberikan kepada pasien, jarum dilepaskan
kemudian darah dimasukkan pelan-pelan ke dalam botol atau tabung
reaksi
Pengambilan Darah Kapiler
Prosedur :
a. Jari tengah penderita yang akan diambil contoh darahnya, dipegang
sedemikian rupa dan diurut-urut ke frontal oleh tangan petugas
b. Bersihkan daerah pengambilan itu dengan kapas alkohol 70% dan biarkan
sampai kering sendiri
c. Tangan kanan petugas memegang lancet steril, sedangkan tangan kiri
memegang bagian jari yang akan ditusuk (jari penderita)
d. Tusuklah dengan cepat memakai lancet steril, tusukan harus cukup dalam,
supaya darah mudah keluar, jangan menekan-nekan jari untuk
9
mendapatkan cukup darah. Darah yang diperas keluar maka akan
tercampur dengan jaringan sehingga dapat menyebabkan kesalahan
e. Buanglah tetes darah yang pertama keluar dengan memakai kapas kering,
tetes darah berikutnya boleh dipakai
3.1.3 Prosedur Pengambilan Sampel Urine
Urine yang digunakan untuk pemeriksaan Patalogi Klinik, yaitu :
Urine Sewaktu
Urine yang dikeluarkan pada waktu yang tidak ditentukan dengan
khusus. Urine ini biasanya cukup baik untuk dipakai sebagai pemeriksaan
rutin.
Urine Pagi
Urine yang dikeluarkan pertama kali setelah bangun tidur. Urine ini baik
untuk pemeriksaan protein, Bj, sedimen, dan plano test
Urine Post Prandial
Urine yang pertama kali dikeluarkan 1-3 jam setelah makan. Urine ini
baik untuk pemeriksaan glukosa
Urine 24 jam
Urine yang telah dikeluarkan dan disimpan selama 24 jam. Urine ini baik
untuk pemeriksaan kuantitatif terhadap suatu zat dalam urine
Syarat wadah urine :
o Terbuat dari bahan plastik dan bening
o Bermulut lebar dan bertutup rapat
o Kering dan bersih
3.1.3 Prosedur Pengambilan Sputum
1. Beri label pada di dinding pot yang diberi nama identitas pasien
2. Dahak dikumpulkan secara SPS ( Sewaktu Pagi Sewaktu )
a. S ( Sewaktu )
Dahak dikumpulkan pada saat suspect TB datang berkunjung pertama
kali. Pada saat pulang, suspect diberi sebuah pot dahak untuk
menampung dahak keesokan harinya yang dikeluarkan pagi hari
b. P ( Pagi )
Dahak dikumpulkan di rumah pada hari kedua di pagi hari setelah
bangun tidur. Pot dibawa dan diserahkan kepada petugas ( tidak boleh
lebih dari 5 jam )
c. S ( Sewaktu )
ketika suspect datang di hari kedua untuk menyerahkan dahak pagi,
suspect diberi pot lagi untuk menampung dahak sewaktu datang
menyerahkan dahak pada hari kedua
10
Pemeriksaan Darah Lengkap di Laboratorium Puskesmas Prambon menggunakan
2 alat DL, yaitu alat DL SFRI H-18 dan alat DL Medonic.
A Pemeriksaan Darah Lengkap (SFRI H-18)
Tujuan Pemeriksaan :
Untuk mengetahui gambaran klinis pasien atau untuk menegakkan
diagnose pemeriksaan
Prinsip Pemeriksaan :
Darah dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang mengandung EDTA,
kemudian darah
dihomogenkan 3-5 kali, kemudian dibaca pada alat hematologi analyzer
Alat : Hematologi Analyzer SFRI H-18
Metode Pemeriksaan : Hematologi Analyzer
Prosedur Pemeriksaan:
1. Tekan tombol On untuk menyalakan alat.
2. Tunggu hingga alat benar -benar siap
3. Untuk memilih jenis darah apa yang di pakai untuk pemeriksaan darah
vena atau darah kapiler, klik “SETTING”, lalu klik “SAMPLE
MODE”.
4. Klik “PAT INFO” dan akan tampilan yang berisi identitas pasien.
5. Isi identitas pasien terlebih dahulu, lalu klik “OK”
6. Homogenkan sampel sebelum dihisap oleh alat, lihat ada atau tidaknya
bekuan sebelum dihisap. Karena bekuan akan menyebabkan rendah
palsu.
7. Tepatkan jarum masuk ke dalam tabung sampel, jangan sampai dasar,
kemudian tekan tombol di dekat selang.
8. kemudian jarum naik dengan sendirinya.
9. Hasil akan muncul di layar alat.
Nilai Normal :
RBC = 3,0 – 6,5 juta/cmm
HGB = 11,5 – 18 g/dL
HCT = 35 – 54 %
PLT = 150.000 – 450.000 /mm3 darah
WBC = 4.000 – 10.000 /mm3 darah
LYM = 20-40 %
MONO = 2-8 %
STAB = 2-6 %
SEGMEN = 50-70 %
Hasil pemeriksaan :
11
Nama pasien Umur Alamat Hasil
Nur ali 33 th Jati alun-alun Hb : 13,0 g/dl
WBC : 8.100 /mm3 darah
PLT : 151.000/mm3 darah
HCT : 40%
LYM : 20%
MONO : 4%
STAB : 2%
SEG : 57%
Echa 19 th Simogirang Hb : 11,4 g/dl
WBC : 7.400 /mm3 darah
PLT : 220.000/mm3 darah
HCT : 24%
LYM : 26%
MONO : 6%
STAB : 2%
SEG : 50 %
WBC : 8.100 /mm3 darah
PLT : 151.000/mm3 darah
HCT : 40%
LYM : 20%
MONO : 4%
STAB : 2%
SEG : 55%
Catatan :
1. Jika salah satu hasil DL ada yang rendah, maka pemeriksaan di ulangi dengan
cara pemeriksaan manual. Misal hasil PLT (Trombosit) yang rendah, maka
sampel tersebut di buat hapusan darah lalu di amati di bawah mikroskop
perbesaran 40x.
2. Jika Hb yang rendah, maka di periksa ulang dengan menggunakan
pemeriksaan Hb metode cyanmeth.
3. Sebab-sebab Kesalahan yang bisa menyebabkan hasil menjadi tinggi atau
rendah palsu :
Ada bekuan darah pada waktu menghisap darah
Darah tidak di homogenkan dengan sempurna
Terlalu banyak memberi antikoagulan
Sampel lisis
Penggunaan alat DL Medonic
1. Hidupkan stavolt terlebih dahulu.
2. Tekan tombol On untuk menyalakan alat.
3. Tunggu hingga alat benar -benar siap.
4. Sebelum di gunakan, alat di background terlebih dahulu dengan cara menekan
tombol yang di dekat selang hisap sampel.
5. Lalu klik “RESUME” pada layar.
12
6. Klik “NEW SAMPLE”, akan muncul identitas pasien yang harus di isi terlebih
dahulu.
7. Jika sudah terisi, sampel di homogenkan lalu masukkan pada selang penghisap
sampel sampai dasar, tetapi jangan sampai menyentuh dasar tabung
8. Tekan tombol yang ada di dekat selang penghisap, tunggu hingga alat berbunyi.
9. Jika alat bunyi, langsung tarik keluar sampel, karena alat ini jika sampel sudah di
sedot ke dalam, maka selang penghisap akan di siram reagen dari alat, lalu di sedot
lagi ke dalam alat.
B. Penentuan Kadar Hb
Pemeriksaan kadar Hb di laboratorium puskesmas Prambon menggunakan 2
metode, yaitu pemeriksaan Hb metode Sahli dan pemeriksaan Hb metode Cyanmeth,
tetapi pemeriksaan Hb metode Sahli hanya di gunakan jika alat mengalami kerusakan.
1. Pemeriksaan Hb Sahli
Tujuan : untuk mengetahui kadar Hb (Hemoglobin) pada darah pasien
Metode : Sahli
Prinsip :
Darah + HCL 0,1 N menjadi asam hematin yang berwarna kecoklatan. Warna
ini diencerkan dalam tabung berskala sampai warnanya sama ddengan warna
pembanding. Tinggi miniskus pada skala menunjukkan kadar Hb dalam satuan gr
% (gr/dl).
Warna Pembanding
Pipet Hb 20 mm³
Aspirator
Batang Pengaduk
Pipet Tetes
Darah + EDTA
Aquadest
HCL 0,1 N
Prosedur Pemeriksaan :
13
4. Setelah inkubasi 5 menit, tabung di homogenkan perlahan tanpa ada buih.
5. Warna yang terbentuk disamakan dengan standart dan ditambahkan
aquadest tetes demi tetes.
6. Membaca miniskus dengan latar belakang cahaya yang terang.
Nilai Normal :
Hasil pemeriksaan :
Catatan :
1. Tujuan untuk di inkubasi selama 5 menit adalah agar larutan menjadi asam
hematin terlebih dahulu
14
2.Pemeriksaan Hb (Metode Cyanmeth)
Reagen Drabkins
Micropipette 5 µ & 100 - 1000 µ
Tabung Reaksi
Tissue
Spektrofotometer
Darah + EDTA
Rak Tabung Reaksi
Prosedur Pemeriksaan :
Nilai Normal :
15
Laki-laki : 14-17 g/dl
Perempuan : 12-15 g/dl
Hasil Pemeriksaan :
1. Sediakan objek glass yang bersih, kering, bebas dari lemak dan goresan
2. Sediakan pula objek glass yang lain, yang akan berfungsi sebagai
penghampar darah , dengan pinggiran ujung yang halus.
16
3. Teteskan darah vena atau kapiler di atas objek glass yang dalam posisi
mendatar, pada daerah hampir ke ujung. (untuk specimen yang langsung
di ambil dari ujung jari, objek glass di balik dan di sentuhkan pada darah
dari atas tanpa menyentuh kulit penderita).
4. Objek glass penghampar di pegang antara ibu jari dan telunjuk, kemudian
ujungnya di tempatkan pada permukaan objek glass di sebelah tetesan
darah sebelah dalam. Dengan keadaan tetap melekat pada objek glass,
penghampar di tarik ke arah tetesan darah dan tunggu sampai darah
melebar ke seluruh ujung penghampar.
6. Keringkan di udara.
Catatan :
sediaan tdk melebar sampai pinggir kaca obyek, panjangnya ½ - 2/3 panjang
kaca
ada bagian yg cukup tipis utk diperiksa (eritrosit berdekatan & terpisah)
17
3.2.2 Pemeriksaan Kimia Klinik
Pemeriksaan kimia klinik di Laboratorium Puskesmas Prambon
menggunakan 2 alat spektrofotometer, yaitu spektrofotometer Biolyzer 100
dan spektrofotometer Microlab 300.
Cara Penggunaan Alat Spektrofotometer Biolyzer 100
Prosedur Kerja :
1. Nyalakan STAVOLT.
2. Lalu nyalakan tombol power yang ada di bagian belakang alat.
3. Akan muncul tulisan “DESTILATE WATER” pada layar spektrofotometer.
4. Masukkan aquadest pada selang penghisap.
5. Pilih parameter pemeriksaan yang akan di lakukan.
6. Siapkan bahan pemeriksaan yang akan diperiksa ( blanko, standart, standart
sebagai sampel, sampel ).
7. Contoh : bila kita akan memeriksa kadar glukosa dalam darah, tekan ikon
GLUC. tekan “OK”.
8. Muncul perintah “DESTILATE WATER” untuk memasukkan aquades, tekan
tombol yang di dekat selang penghisap, tunggu hingga muncul garis grafik.
jika garis grafik sudah mulai muncul, keluarkan selang dari aquadest.
9. Tampak pada layar “REAGEN BLANK”, maka masukkan blanko pada
selang penghisap, tekan tombolnya yang di dekat selang.
10. Lalu layar spektrofotometer akan muncul perintah “SAMPLE 1” tekan
“CAL”. Masukkan standart pada selang penghisap, tekan tombolnya dan
tunggu hingga garis grafik keluar, jika garis grafik sudah keluar maka
keluarkan tabung standart dari selang penghisap. Tekan “SAVE” lalu tekan
“OK”
18
11. Masukkan lagi standartnya, jika hasil standart tersebut sesuai dengan hasil
pada insert kit , maka akan di lanjutkan memasukkan sampel, pada layar
terdapat perintah “SAMPLE 2” untuk memasukkan sampelnya.
12. Baca dan catat hasilnya.
1. Tekan stavol.
2. Mikrolab dihidupkan dengan menekan tombol “ON” tunggu 5 menit.
3. Enter, layar tampak program test menu.
4. Kemudian dilayar main menu muncul “Measure” .
5. Pilih parameter pemeriksaan yang akan di lakukan.
6. Aquadest diisap dan biarkan sampai terganti menjadi “measure reagent blank”.
7. Isap reagent blank tunggu sampai di layar
Jika Menggunakan standar :
8. Di layar akan muncul “CALIBRATION”, masukkan standart tekan tombol yang
berada di dekat selang.
9. Pilih tombol “GRAPH”, jika grafik bagus tekan “next”, maka akan keluar tulisan
“SAMPLE” pada layar, masukkan standar lagi (dibaca sebagai standart sampel),
jika nilai standart tersebut masuk dalam nilai normal parameter pemeriksaan yang
akan di periksa, maka tekan “new” untuk membaca sampel.
Jika tidak menggunakan standart :
10. Tekan “next”, lalu tekan “skip”, tekan “next” lagi lalu “skip” lagi, sampai muncul
“SAMPLE” pada layar,
11. Masukkan sampel yang akan di baca.
12. Untuk setiap ganti sampel tekan dulu “new” .
Apabila berganti ke pemeriksaan yang lain maka tekan back dan enter.
A. Pemeriksaan Glukosa
19
Tujuan : Untuk mengetahui kadar gula darah dalam sampel
Prinsip :
Glukosa + O2 + H2O GOD Gluconate + H2O2
2H2O + 4 amino phenazone + phenol POD 4 – (P – benzoqinone – meno –
imine) phenazone + 4H2O
Metode : GOD.PaP
Reagen :
Reagen Glukosa
Standart Glucose
Alat :
Mikropipet
Tabung
Tissue
Spektrofotometer
Yellow tip dan blue tip
Bahan : Serum
Cara Pemeriksaan :
1. Darah tanpa anticoagulant di sentrifuse dengan kecepatan 3000 rpm
selama 5 menit.
Nilai Normal :
Gula darah puasa (GDP) : < 110 mg/dl
Gula darah post prandial (GD2JPP) : < 140 mg/dl
Gula darah acak (GDA) : 70-110 mg/dl
Hasil pemeriksaan :
Reagen :
Reagen UA
Standart UA
Alat :
spektrofotometer
Mikropipet
Tabung reaksi
Tissue
Yellow tip dan blue tip
Bahan : Serum
Prosedur Pemeriksaan :
1. Siapkan 3 tabung untuk Blanko, Standart, dan Test
21
2. Pipet reagen UA sebanyak 1000µl masukkan dalam tabung blangko dan
tabung tes, lalu pipet 1000µl masukkan pada tabung standar, pipet standart
UA sebanyak 24µl masukkan ke dalam tabung standart, homogenkan.
Nilai Normal :
Wanita = 1,9 – 5,1 mg/dl
Pria = 3,1 – 7,9 mg/dl
Hasil pemeriksaan :
22
Tujuan : Untuk mengetahui kadar cholesterol dalam serum
Prinsip :
Cholesterol + H2O CHF Cholesterol + fatty acid
Cholesterol + O2 Cholesterol – 3 – on + H2O2
2H2O + 4 – aminoantipyrine + phenol POD quinoneienine + 4H2O
Metode : CHOD.PaP
Reagen :
Reagen Cholesterol
Standart Cholestrol
Alat :
spektrofotometer
Mikropipet
Tabung reaksi
Tissue
Yellow tip dan blue tip
Bahan : Serum
Prosedur Pemeriksaan:
1. Siapkan 3 tabung untuk Blanko, Standart, dan Test
23
Nama Pasien Umur Alamat Hasil
Poniman 66 th Prambon Chol : 256 mg/dl
Sunanik 47 th Kedung wonokerta Chol : 197 mg/dl
Kowiyah 51 th Gedang rowo Chol :172 mg/dl
Setia budi 54 th Gampang Chol : 207 mg/dl
E. Pemeriksaan Trigliserida
Tujuan : Untuk menentukan kadar Trigliserida dalam sampel
Prinsip :
Triglycerid + 3H2O lipoprotein lipase Glycerol + 3R – COOH Glycerol – 3 –
Glicerol kinase
P + O2 Glycerol – 3 – P + ADP Glycerol – 3 – P + O 2 Glycerol – 3 – poxidase
Proxidase
DAP + H2O2 H2O2 + 4 amino antipyrine + P chloropenol 4 – (P –
Benzochinone – monoimino) – phenazone + H2O2 + HCl
Metode : GPO-PAP
Reagen :
Reagen Trigliserida
Standart Trigliserida
Alat :
Spektrofotometer
Mikropipet
Tabung reaksi
Tissue
Yellow tip dan blue tip
Bahan : Serum
Prosedur Pemeriksaan :
24
1. Siapkan 3 tabung untuk Blanko, Standart, dan Test
25
F. Pemeriksaan BUN
Tujuan :
Prinsip :
Reaksi enzimatis
urease
Urea + 2H2O -------------->2NH4+ + 2HCO3+
GLDH
+
2-Oxoglutarate + NH4 + NADH ------------> L-Glutamate + NAD+ +
H2O
Metode : Enzymatic
Reagen :
R1 Urea
R2 urea
Alat :
Spektrofotometer
Mikropipet
Tabung reaksi
Tissue
Yellow tip dan blue tip
Bahan : Serum
Prosedur pemeriksan :
Siapkan 2 tabung untuk Blanko dan Test
Blanko Tes
Reagen R1 500 µl 500 µl
Reagen R2 100 µl 100 µl
Tes - 5 µl
26
tabung sampel, lalu kedua tabung tersebut masing-masing di
tambah 100µl R2.
2. Working solution yang sudah di buat tadi, di pipet sebanyak
500 µl, masukkan pada tabung reaksi.
3. Jika alat spektrofotometer sudah siap untuk membaca
pemeriksaan BUN, maka blanko terlebih dahulu di masukkan
pada alat.
4. Lalu pipet sampel sebanyak 5µl, masukkan pada tabung
sampel, homogenkan dan langsung di baca pada alat.
Nilai Normal : 15 – 45 mg/dl
Hasil pemeriksaan :
Nama Pasien : Muhaji
Umur : 56 th
Alamat : Kedung Sugo
BUN : 47,5 mg/dl
Catatan :
Working solution 1:1
G. Pemeriksaan Creatinin
Tujuan : Untuk mengetahui kadar Creatinin dalam serum
Pasien.
Prinsip :
Creatinin + picric acid alkaline creatinin-picric acid complex
Creatinin dalam larutan pikrat alkalis membentuk senyawa
berwarna kuning, yang dapat di ukur dengan panjang gelombang
546 nm
Metode : Jaffe
Reagen :
o Reagen R1 creatinin
o Reagen R2 creatinin
Bahan : Serum
Alat :
27
Spektrofotometer
Mikropipet
Tabung reaksi
Tissue
Yellow tip dan blue tip
Prosedur pemeriksaan :
1. Siapkan 2 tabung untuk Blanko dan Test
Blanko Tes
Reagen R1 250 µl 250 µl
Reagen R2 250 µl 250 µl
Tes - 50 µl
2. Working solution yang sudah di buat tadi, di pipet sebanyak 500 µl,
masukkan pada tabung reaksi.
3. Jika alat spektrofotometer sudah siap untuk membaca pemeriksaan BUN,
maka blanko terlebih dahulu di masukkan pada alat.
4. Lalu pipet sampel sebanyak 50µl, masukkan pada tabung sampel,
homogenkan dan langsung di baca pada alat.
Nilai normal :
Pria : 0,70 – 1,20 mg/dl
Wanita : 0,50 – 0.90 mg/dl
Hasil pemeriksaan :
Nama pasien : Muhaji
Jenis kelamin : L
Umur : 36 th
Alamat : Kedung sugo
Creatinin : 3,0 mg/dl
28
1.2.3 Pemeriksaan Immunoserologi
A. Pemeriksaan Plano Test
Tujuan : Untuk menentukan adanya hormon HCG pada urine
Prinsip :
Test strip bekerja secara Kromatografi untuk mengetahui
HCG dalam urine, tes strip yang mengandung anti HCG akan
bereaksi dengan HCG dalam urine, sehingga memberikan hasil
positif dengan menunjukkan 2 garis merah.
Metode : Immunochromatografi
Reagen : Strip Plano Test
Alat : Wadah urine & Tissue
Bahan : Urine segar ditampung pada wadah bersih & kering
Cara Pemeriksaan :
1. Tampung urine pada wadah yang telah disediakan
2. Ambil strip plano test dan masukkan pada wadah yang telah
berisi urine, jangan sampai melebihi batas maximal pada strip
3. Tunggu sampai cairan urine merambat pada strip sampai muncul
garis merah pada strip plano test
4. Lihatlah hasil strip pada plano test, apakah muncul 2 strip garis
merah ataukah hanya muncul 1 strip garis merah
Interpretasi hasil :
(+) = Muncul 2 garis warna merah pada strip plano test
(-) = Muncul 1 garis warna merah pada strip plano test
Hasil pemeriksaan :
Catatan:
29
1. Urine pagi banyak mengandung HCG. HCG merupakan
Glycoprotein yang dibentuk oleh Syncytiotropoblastik. False
negatif (kadar HCG urine menurun menurut sensivitasnya) bila
terdapat obat-obatan yang diekskresikan melalui ginjal dengan
bahan urine. Sebaiknya 3-4 hari sebelum dilakukan test kehamilan
disarankan berhenti menkonsumsi obat-obatan.
30
Bahan : Darah dengan antikoagulan atau tanpa antikoagulan
Cara Pemeriksaan :
1. Menyiapkan slide golongan darah
2. Ambil darah dengan menggunakan batang pengaduk, letakkan
darah pada objek glass menjadi 4 bagian dalam 1 objek glass
3. Meneteskan reagen masing-masing Anti A, Anti B, Anti AB, dan
Anti D ke dalam masing-masing kolom 1 tetes
4. Homogenkan dengan pengaduk hingga merata. Setelah merata,
pengaduk dibersihkan dengan tissue dan aduk lagi sampai kolom
darah terakhir
5. Setelah tercampur rata kemudian digoyang atau di rotator selama
1-2 menit kemudian diamati adanya aglutinasi.
- Ag A = (+) - Ag A = (-)
- Ag B = (+) - Ag B= (-)
- Ag AB = (+) - Ag AB= (-)
- Ag D = (+) - Ag D = (+)
Hasil pemeriksaan :
Catatan :
Sumber-sumber kesalahan yang perlu di perhatikan
31
Volume darah kapiler yang didapat terlalu sedikit untuk pengambilan
bahan dari kapiler
Dalam pengadukan setiap mengaduk tidak dibersihkan dengan tissue
Kurang ketelitian dalam memeriksa ada atau tidaknya aglutinasi
yang reaksinya terlalu kecil
C. Pemeriksaan Widal
Tujuan :
Menentukan adanya antibody terhadap kuman salmonella thypi O,
salmonella thypi H, salmonella parathypi A, dan salmonella parathypi B,
serta titer antibodinya.
Prinsip :
Antibody dalam serum penderita akan bereaksi dengan antigen
salmonella thypi O, H dan salmonella parathypi A,B membentuk aglutinasi.
Metode : Slide (Aglutinasi aktif/langsung)
Reagen :
Antigen Salmonella typhi O
Antigen Salmonella typhi H
Antigen Salmonella typhi O paratyphi A
Antigen Salmonella typhi O paratyphi B
Alat :
Pengaduk
Pipet tetes
32
Bahan : Serum
Cara Pemeriksaan :
1. Pipet serum masing – masing 20 µl, teteskan pada 4 tempat di
slide.
2. Campurkan masing-masing dengan Antigen Salmonella typhi O,
Salmonella typhi H, Salmonella paratyphi A, & Salmonella
paratyphi B sebanyak 1 tetes penuh.
3. Aduk & goyangkan slide.
4. Slide di rotator kurang lebih elama 5 menit
5. Lihat aglutinasi yang terjadi pada keempat slide dalam mikroskop
perbesaran objektif 10x.
Nilai Normal :
Negatif (-) : Tidak ada aglutinasi
Hasil Pemeriksaan :
Catatan :
Sumber-sumber kesalahan yang bisa menyebabkan hasil rendah atau tinggi palsu
33
D.Pemeriksaan HIV
Tujuan :
Untuk mendeteksi adanya atibody terhadap HIV didalam serum atau
darah pasien.
Prinsip :
Bila dalam tubuh pasien terdapat antibody HIV dan berikatan dengan Ag 1
dan 2 pada membrane selulose dan akibatnya terjadi garis warnah merah pada
daerah tes pasien.
Metode : Immunokromatografi
Reagen : Buffer & HIV 1&2 antibody rapid test
Alat :
Test card SD HIV 1&2antibody
Mikropipet
yellow tip
Bahan : Serum atau darah
Prosedur Pemeriksaan :
1. Untuk specimen serum atau plasma: pipet serum sebanyak 10 µl,
masukkan ke dalam reagen tes SD atau kelubang sampel (S),kemudian
teteskan 4 tetes buffer (± 40µl) dan inkubasi selama 20 menit
2. Untuk specimen darah : teteskan 2tetes darah (±50µl) kedalam lubang
sampel(S),kemudian teteskan 4 tetes buffer(±40µl) .
3. Bacalah hasil setelah 20 menit. Jika tes SD hasil pemeriksaannya positif
(Reaktif) maka pemeriksaan di lanjutkan ke reagen strip “INTEC”
4. Prosedur pemeriksaan tes strip INTEC :
Teteskan serum atau darah sebanyak 2 tetes ke dalam
reagen tes INTEC atau ke lubang sampel (S).
Kemudian , teteskan 2 tetes buffer INTEC , tunggu selama
20 menit.
34
Interpretasi Hasil :
1. Positif : Terbentuk 2 atau 3 garis berwarna merah
2. Negatif : Terbentuk 1 garis warna pada zona garis kontrol saja
3. Invalid : Jika tidak timbul garis warna pada zona control
Hasil pemeriksaan : Bersifat Tertutup dan tidak di publikasikan.
Catatan :
1. Hasil test tetap dianggap positif walaupun warna garis pada zona garis test
lebih gelap atau lebih terang daripada warna garis pada zona garis kontrol.
SD/R1
INTEC/R2
ONCOPROV/R3
F. Pemeriksaan HbsAg
35
Mikropipet 100µl
Yellow tip
Reagen :
Test strip yang berisi partikel anti HBs Ag .
Cara kerja :
1. Buka penutup aluminium foil.
2. Tempatkan test strip tersebut diatas tempat dengan permukaan yang
bersih.
3. Tambahkan serum sebanyak 100ul.
4. tunggu selama 20 menit.
5. Baca hasil.
Interpretasi hasil :
Positif (+) : tampak dua garis berwarnah merah pada daerah C
(control) dan T (test).
Negatif (-) : tampak satu garis berwarnah merah pada daerah C
(control).
Hasil Pemeriksaan :
36
3.2.4 Pemeriksaan Urinalisis
A .Pemeriksaan urine lengkap
Tujuan :
Untuk mengetahui kadar albumin, reduksi, bilirubin dan urobilin
di dalam urine
Prinsip :
Strip uji di masukkan dalam urine, perubahan warna yang terjadi
di bandingkan dengan standart.
Metode : Carik celup
Reagen : Urinalisis Reagent Strip
Alat : Wadah urine, & tissue
Bahan : Urine sewaktu
Cara Pemeriksaan:
1. Ambil strip urine kemudian tutup kembali botolnya agar stabilitas
strip urine tetap terjaga
2. Celupkan strip urine pada wadah yang telah berisi urine pasien,
usahakan seluruh bagian strip yang mengandung bahan reagen
tercelup urine
3. Buanglah kelebihan urine pada strip dengan cara menyentuhkan
perlahan lahan tepi strip pada tissue
4. Lihat hasil perubahan warna pada strip urine, kemudian cocokkan
warna standart yang sudah tertera pada botol strip
5. Hasil sudah harus dibaca dalam waktu kurang lebih 60 detik
Nilai Normal :
Reduksi : (-)
Bilirubin : (-)
Urobilin : (-)
Albumin : (-)
Keton : (-)
37
Hasil pemeriksaan :
Catatan :
Berikut sebab-sebab Kesalahan yang bisa menyebabkan hasil palsu :
Seluruh bagian strip yang mengandung bahan reagen tidak tercelup
dengan seluruhnya
Tidak membuang kelebihan urine pada strip dengan tissue
Dalam pembacaan hasil strip urine ditempelkan pada tempat wadah
strip
Lamanya pembacaan pada strip.
38
Tabung Sentrifuge
Objek glass
Pipet Pasteur
Mikroskop
Bahan : Urine sewaktu
Prosedur Pemeriksaan :
1. Homogenkan terlebih dahulu sampel urine
2. Masukkan 5 ml urine ke dalam tabung sentrifuge dan diputar
selama 5 menit dengan kecepatan 3000 rpm
3. Setelah disentrifuge, tuanglah supernatan dengan gerakan cepat dan
lalu tabung sentrifuge ditegakkan kembali sehingga didapatkan
sedimen urine,buang urine dengan gerakan tangan yang cepat, agar
sedimen tidak ikut terbuang.
4. Kocok tabung untuk mensuspensikan sedimen.
5. Ambil 1-2 tetes dengan pipet tetes ke objek glass dan ditutup
dengan objek glass.
6. Periksa di bawah mikroskop dengan pembesaran awal 10x
dilanjutkan pembesaran 40x .
7. Hitung dalam 10 lapang pandang.
Nilai Normal :
Eritrosit : 0-1/LP
Leukosit : 0-2/LP
Epitel : 1-5/LP
Kristal : Negatif/LP
Silnder : Negatif/LP
Lain-lain : Negatif
Hasil pemeriksaan :
Nama : David
Umur : 25 tahun
Alamat : Jedong Cangkring
Hasil :
Erirosit : (-)
Leokosit : (-)
Epitel : 0-1
Kristal : (-)
Silinder : (-)
lain-lain : (-)
39
3.2.5 Pemeriksaan Bakteriologi
Tujuan :
Untuk mengetahui ada tidaknya bakteri Basil Tahan Asma (BTA)
atau Mycobacterium Tuberculosis dalam sputum penderita.
Prinsip :
Sputum di buat preparat dan di cat dengan pengecatan ziehl
neelsen, selanjutnya di periksa di bawah mikrosopperbesaran 100x.
Metode : Direct preparation
Reagen & Alat :
o Reagen funchin
o Larutan HCl 3%
oReagen Methylen blue 0,3%
oObjek glass
oBunzen
oMikroskop
oPasir lysol
Bahan : Sputum/Dahak SPS
Prosedur Pemeriksaan:
Pembuatan Sediaan Hapusan :
1. Objek di beri identitas yang sama dengan pot dahak
2. Buka pot dengan hati-hati.
3. Panaskan ose diatas api sampai merah membara dan biarkan
dingin
4. Ambil sedikit dahak dari bagian yang kental dan kuning kehijau-
hijauan dengan ose, buat sediaan pada obyek glass.
5. Ratakan dengan lidi secara spiral diatas obyek glass 3 cm .
6. Setelah itu masukkan ose ke dalam pasir Lysol.
40
7. Keringkan hapusan di udara
8. Setelah kering, difiksasi diatas nyala bunsen sebanyak 3 kali
41
Pencatatan hasil harus lengkap dengan identitas pasien antara lain : nama dan
alamat. Hasil ini memudahkan petugas mengambil darah kembali bila sewaktu-waktu
harus mengulang pemeriksaan karena sampel beku.
Pelaporan hasil harus ditulis 2 kali yaitu pada blanko hasil yang akan di bawa
pasien serta arsipan yang berada di laboratorium.
Untuk pengolahan limbah yang padat tidak perlu disterilisasi, cukup dibuang
ditempat sampah medis yang telah tersedia, tempat pembuangan sampah akhir ,
sedangkan untuk specimen cair harus direndam dengan desinfektan seperti lisol/bayclin
selama kurang lebih 24 jam.
BAB IV
PENUTUP
42
3.6 Kesimpulan
43
- Meningkatkan komitmen untuk mematuhi prosedur tetap, menerapkan ilmu
dan pengalaman dari pelatihan yang diikuti.
- Menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) setiap kali menjalankan
pemeriksaan.
- Memberikan motivasi, saran, dan informasi yang belum mahasiswa ketahui.
BAB IV
Dalam kegiatan magang di puskesmas Prambon Selama 30 hari, ditemukan beberapa hasil
pemeriksaan laboratorium yang perlu dianalisa lebih lanjut, misalnya sebagai berikut :
Reduksi : +2
Albumin : -
44
Bilirubin : -
Urobilin : -
Hb : 12,0 g/dl
HCT : 36%
45
Dari hasil pemeriksaan di atas, dapat di ketahui bahwa jumlah leukosit pasien
yang bernama Zahra sangatlah tinggi, melebihi nilai normal. Sedangka nilai normal
leukosit adalah 4000-11.000/mm3 darah .
Penyebab Leukosit tinggi biasanya disebabkan oleh infeksi, namun ada banyak
penyebab lain kenapa leukosit bisa tinggi, sebagai berikut: Infeksi. Hitung jumlah
leukosit (leukositosis) sering meningkat akibat dari infeksi. Baik infeksi umum yang
terjadi pada tubuh yang biasanya ditandai dengan demam, atau infeksi dan peradangan
yang terjadi pada sumsum tulang yang memproduksi leukosit. Infeksi bakteri dan virus
tertentu dapat memicu terjadinya leukositosis. Alergi. Leukositosis juga terkait dengan
reaksi kekebalan tubuh yang berupa hipersensitifitas atau alergi, misalnya pada
seseorang yang memiliki asma dan serangan alergi lainnya.
46