Anda di halaman 1dari 46

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesehatan lingkngan merupakan faktor penting dalam kehidupan sosial


kemasyarakatan, bahkan merupakan salah satu unsur penentu dalam kesejahteraan
penduduk. Di mana lingkungan yang sehat sangat dibutuhkan bukan hanya untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, tetapi juga untuk kenyamanan hidup dan
meningkatkan efisiensi kerja dan belajar.

Dengan demikian dunia kerjapun semakin menuntut manusia untuk lebih bersaing
dengan kompetitornya, karena itu dibutuhkan suatu pemanfaatan sumber daya manusia
yang semakin terampil, berpengalaman dan handal. Oleh sebab itu dalam memperoleh
pengalaman dan motivasi di bidang laboratorium, maka setiap akhir semester IV
diadakan kegiatan magang yang wajib diikuti oleh semua mahasiswa yang
dimaksudkan untuk dapat lebih memahami dunia kerja yang sesungguhnya serta untuk
meningkatkan komunikasi dengan pasien secara langsung.

Kegiatan magang adalah kegiatan intrakulikuler terstruktur berupa kegiatan


praktek kerja mahasiswa program pendidikan D (III) Ahli Teknologi Laboratorium
Medik di instansi terkait dengan bidang kesehatan yang terjun di masyarakt. Selama
magang di puskesmas Prambon Sidoarjo, diharapkan setiap mahasiswa mampu
menyerap pengalaman kerja yang tidak terdapat pada saat menjalani pendidikan,
sehingga dari pengalaman tersebut mahasiswa mendapatkan tambahan ilmu dan
pengalaman.

Praktek magang dilaksanakan pada tanggal 01 Agustus – 31 Agustus adalah


sebagai implementasi dari pembelajaran yang didapatkan selama perkuliahan.
Puskesmas Prambon Sidoarjo adalah salah satu instansi pelayanan kesehatan
masyarakat yang terjangkau bagi lapisan masyarakat. Puskesmas Prambon sudah
dilengkapi dengan laboratorium yang telah dilengkapi dengan peralatan yang memadai
guna menunjang diagnosa dokter.

1
1.2 Tujuan
Adapun maksud dan tujuan dilaksanakannya kegiatan magang adalah sebagai
berikut :
1. Mengembangkan ilmu pengetahuan yang di peroleh di perkuliahan dan
menerapkan dalam dunia kerja.
2. Memberikatan kesempatan pada mahasiswa untuk memasyarakatkan diri dari
suasana lingkungan kerja yang sebenarnya, terutama dalam disiplin kerja.
3. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan bersosialisasi dengan kalangan
masyarakat di lapangan.
4. Sebagai gambaran dunia kerja yang nantinya akan di jalani.

1.3 Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari praktek magang ini adalah :
1. sebagai study banding antara teori yang diperoleh dibangku kuliah dengan
dilapangan serta secara tidak langsung memperoleh pengalaman kerja
dilapangan.
2. Terciptanya komunikasi dua arah antara dunia kerja dilapangan dan dunia
pendidikan sehingga tercipta arus informasi, timbal balik yang saling
menguntungkan.
3. Sebagai peran serta Puskesmas Prambon dalam memajukan Pendidikan Nasional.

1.4 Tujuan Penulisan Laporan Magang


1. Melaporkan hasil yang didapat selama magang kepada Puskesmas Praambon
Sidoarjo dalam bentuk tulisan
2. Sebagai bahan penelitian dalam suatu seminar serta sebagai pertukaran informasi
maupun pengalaman bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Maarif
Hasyim Latif Sidoarjo

1.5 Waktu dan tempat

Kegiatan magang dilaksanakan pada tanggal 01 Agustus – 31 Agustus 2017 dan


berlangsung di Instalasi Laboratorium Puskesmas Prambon Sidoarjo. Yang terletak di Jl.
Raya Prambon No.125, Prambon, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Indonesia 61264

1.6 Tata kerja

Pra magang di puskesmas Prambon Sidoarjo terdiri dari 2 mahasiswa,


pekerjaannya di lakukan setelah melaksanakan apel pagi terlebih dahulu, apel pagi di

2
mulai dari pukul 07.00 , lalu melakukan pelayan pasien sampai dengan pukul 14.30
WIB.

1.7 Jenis Pemeriksaan Yang di Lakukan di Laboratorim

Jenis Pemeriksaan yang di lakukan di laboratorium Puskesmas Prambon Sidoarjo


meliputi :
1. Pemeriksaan Hematologi
2. Pemeriksaan Kimia Klinik
3. Pemeriksaan Bakteriologi
4. Pemeriksaan immunologi
5. Pemeriksaan Urinalisis

BAB II

PROFIL PUSKESMAS

3
2.1 Data Khusus

PUSKE
SMAS
PRAM
BON :

a
.
V
i
s
i

“Terwujudnya pelayanan kesehatan yang bermutu, aman, memuaskan,


komunikatif untuk mencapai masyarakat sehat di wilayah kecamatan
Prambon”.

b. Misi

1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar yang bermutu, aman,


memuaskan, professional, komunikatif dan terjangkau.
2. Mendorong kemandirian masyarakat untuk berperan aktif dalam
membudayakan hidup bersih dan sehat.
3. Meningkatkan kapasitas dan kapabilitas sumber daya manusia
Puskesmas.
4. Mendorong kemandirian masyarakatuntuk berperan aktif dalam
program BPJS kesehatan dalam rangka Universal Converage di tahun
2019.
c. Tujuan

“Meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi


setiap orang bertempat tinggal di wilayah kecamatan Prambon agar

4
terwujud derajat kesehatan yang setinggi tingginya dalam rangka
mewujudkan kecamatan sehat”.

2.2 Sumber Tenaga dan Sumber Daya

1. Sarana Kesehatan

Di wilayah kerja Puskesmas Prambon, keberadaan desa siaga telah


diaktualisasikan dengan pembentukan stuktur desa siaga di setiap desa,
tersedianya kendaraaan yang berfungsi sebagai ambulance desa serta
terbentuknya forum komunikasi kesehatan Puskesmas dan Masyarakat.
Kehadiran ini forum pun terasa cukup membantu dan sekaligus turut
mempercepat distribusi informasi dari desa ke desa. Termasuk mendorong peran
78 buah posyandu dan 1 polindes dalam membangun kemandirian masyarakat
untuk hidup sehat.

2. Tenaga

Pemerintah daerah melalui Dinas Kesehatan telah mempersiapkan 4 dokter


umum, 2 dokter gigi, 26 bidan, 27 perawat, 1 tenaga gizi, 1 sanitasi, dan 3
laboratorium untuk melayani warga yang membutuhkan layanan kesehatan dasar,
pelayanan rujukan dan penunjang.

2.3 Data Umum

1.Tata
Letak

5
Jl. Raya Prambon No.125, Prambon, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Indonesia
Kode pos 61264.

2.Data Geografis

Wilayah kerja Puskesmas Prambon berada di bawah kewenangan daerah


administratif Kecamatan Prambon dengan luas 34.225 Km2. dengan batas – batas wilayah
sebagai berikut :

 Sebelah Utara : Kecamatan Krian dan Wonoayu


 Sebelah Selatan : Kecamatan Mojosari
 Sebelah Timur : Kecamatan Tulangan dan Kecamatan Krembung
 Sebelah Barat : Kecamatan Tarik
Dengan wilayah administratif tersebut Kecamatan Prambon mempunyai 20 desa
antara lain:

1. Desa Prambon 11. Desa Jati Alun – Alun


2. Desa Kajar Tengguli 12. Desa Jati Kalang
3. Desa Kedung Wonokerto 13. Desa Gampang
4. Desa Bendo Tretek 14. Desa Bulang
5. Desa Watu Tulis 15. Desa Simpang
6. Desa Simogirang 16. Desa Wirobiting
7. Desa Temu 17. Desa Pejangkungan
8. Desa Wonoplintahan 18. Desa Kedung Kembar
9. Desa Cangkring Turi 19. Desa Kedung Sugo
10. Desa Jedong Cangkring 20. Desa Gedang Rowo

6
Gambar : Peta Wilayah Kecamatan Prambon

3.Data Demografis

Secara administratif, 20 desa itu berpenghuni 18.774 rumah tangga atau sekitar 81.052
jiwa.

7
BAB III

PELAKSANAAN MAGANG

3.1 Tahap Pra Analitik


3.1.1 Persiapan Pasien
 Pastikan formulir pemeriksaan sudah ditandai dan pasien sudah memenuhi syarat
 Sebelum pelaksanaan kegiatan telah diberikan penjelasan atau pengarahan tentang
jenis pemeriksaan laboratorium yang akan diambil dari darah vena atau darah
kapiler
 Pada saat pengambilan darah pasien, petugas laboratorium harus menjelaskan
kepada pasien supaya tidak takut atau tegang pada saat pengambilan darah
3.1.2 Prosedur Pengambilan Sampel Darah
Alat dan Reagen :
 Botol atau Tabung reaksi
 Jarum dan spuit
 Torniquet
 Kapas alkohol 70%
 lancet
Pengambilan Darah Vena
Prosedur :

8
a. Identitas pasien ditandai dengan cermat pada wadah agar tidak tertukar
dengan pasien lain
b. Peralatan dan bahan yang diperlukan, dipersiapkan sedemikian rupa
sehingga mudah dijangkau dari tempat pengambilan darah
c. Pembendung darah dilakukan dengan jalan memasang Torniquet di atas
lipatan lengan pasien, lengan pasien lurus dan telapak tangan menghadap
ke atas dan mengepalkan tangan
d. Pilih vena yang letaknya jelas, mudah teraba (vena besar) dan agak dalam
(tidak dipermukaan)
e. Daerah penusukan dibersihkan dengan kapas alkohol 70%
f. Lengan pasien dibawah daerah vena yang akan ditusuk ditekan dengan ibu
jari tangan kiri sampai kulit pasien menjadi tegang
g. Spuit dipegang pada tabungnya memakai ibu jari dan jari tengah kanan
pada posisi dimana petugas dapat melihat garis-garis skala volume spuit
dan lubang jarum menghadap ke atas
h. Dengan gerakan yang langsung (tidak tersendat) tusukan dapat kita
lakukan pada vena sedikit di bawah lipatan lengan dengan perhitungan
pada waktu ujung jarum mencapai vena pada lipatan lengan pasien
i. Hisaplah dengan perlahan-lahan, disamping itu genggaman tangan pada
pasien dibuka
j. Bila kita sudah mendapat darah sesuai dengan kebutuhan pemeriksaan
yang dikehendaki, Torniquet dilepaskan, luka tusukan ditekan perlahan
dengan kapas alkohol, kemudian jarum dilepas dengan gerakan yang
langsung dan cepat
k. Pasien diminta menekan luka tusukan dengan kapas alkohol sampai
pendarahan berhenti
l. Segera setelah bantuan diberikan kepada pasien, jarum dilepaskan
kemudian darah dimasukkan pelan-pelan ke dalam botol atau tabung
reaksi
Pengambilan Darah Kapiler
Prosedur :
a. Jari tengah penderita yang akan diambil contoh darahnya, dipegang
sedemikian rupa dan diurut-urut ke frontal oleh tangan petugas
b. Bersihkan daerah pengambilan itu dengan kapas alkohol 70% dan biarkan
sampai kering sendiri
c. Tangan kanan petugas memegang lancet steril, sedangkan tangan kiri
memegang bagian jari yang akan ditusuk (jari penderita)
d. Tusuklah dengan cepat memakai lancet steril, tusukan harus cukup dalam,
supaya darah mudah keluar, jangan menekan-nekan jari untuk

9
mendapatkan cukup darah. Darah yang diperas keluar maka akan
tercampur dengan jaringan sehingga dapat menyebabkan kesalahan
e. Buanglah tetes darah yang pertama keluar dengan memakai kapas kering,
tetes darah berikutnya boleh dipakai
3.1.3 Prosedur Pengambilan Sampel Urine
Urine yang digunakan untuk pemeriksaan Patalogi Klinik, yaitu :
 Urine Sewaktu
Urine yang dikeluarkan pada waktu yang tidak ditentukan dengan
khusus. Urine ini biasanya cukup baik untuk dipakai sebagai pemeriksaan
rutin.
 Urine Pagi
Urine yang dikeluarkan pertama kali setelah bangun tidur. Urine ini baik
untuk pemeriksaan protein, Bj, sedimen, dan plano test
 Urine Post Prandial
Urine yang pertama kali dikeluarkan 1-3 jam setelah makan. Urine ini
baik untuk pemeriksaan glukosa
 Urine 24 jam
Urine yang telah dikeluarkan dan disimpan selama 24 jam. Urine ini baik
untuk pemeriksaan kuantitatif terhadap suatu zat dalam urine
Syarat wadah urine :
o Terbuat dari bahan plastik dan bening
o Bermulut lebar dan bertutup rapat
o Kering dan bersih
3.1.3 Prosedur Pengambilan Sputum
1. Beri label pada di dinding pot yang diberi nama identitas pasien
2. Dahak dikumpulkan secara SPS ( Sewaktu Pagi Sewaktu )
a. S ( Sewaktu )
Dahak dikumpulkan pada saat suspect TB datang berkunjung pertama
kali. Pada saat pulang, suspect diberi sebuah pot dahak untuk
menampung dahak keesokan harinya yang dikeluarkan pagi hari
b. P ( Pagi )
Dahak dikumpulkan di rumah pada hari kedua di pagi hari setelah
bangun tidur. Pot dibawa dan diserahkan kepada petugas ( tidak boleh
lebih dari 5 jam )
c. S ( Sewaktu )
ketika suspect datang di hari kedua untuk menyerahkan dahak pagi,
suspect diberi pot lagi untuk menampung dahak sewaktu datang
menyerahkan dahak pada hari kedua

3.2 Tahap Analitik


3.2.1 Pemeriksaan Hematologi

10
Pemeriksaan Darah Lengkap di Laboratorium Puskesmas Prambon menggunakan
2 alat DL, yaitu alat DL SFRI H-18 dan alat DL Medonic.
A Pemeriksaan Darah Lengkap (SFRI H-18)
 Tujuan Pemeriksaan :
Untuk mengetahui gambaran klinis pasien atau untuk menegakkan
diagnose pemeriksaan
 Prinsip Pemeriksaan :
Darah dimasukkan ke dalam tabung reaksi yang mengandung EDTA,
kemudian darah
dihomogenkan 3-5 kali, kemudian dibaca pada alat hematologi analyzer
 Alat : Hematologi Analyzer SFRI H-18
 Metode Pemeriksaan : Hematologi Analyzer
 Prosedur Pemeriksaan:
1. Tekan tombol On untuk menyalakan alat.
2. Tunggu hingga alat benar -benar siap
3. Untuk memilih jenis darah apa yang di pakai untuk pemeriksaan darah
vena atau darah kapiler, klik “SETTING”, lalu klik “SAMPLE
MODE”.
4. Klik “PAT INFO” dan akan tampilan yang berisi identitas pasien.
5. Isi identitas pasien terlebih dahulu, lalu klik “OK”
6. Homogenkan sampel sebelum dihisap oleh alat, lihat ada atau tidaknya
bekuan sebelum dihisap. Karena bekuan akan menyebabkan rendah
palsu.
7. Tepatkan jarum masuk ke dalam tabung sampel, jangan sampai dasar,
kemudian tekan tombol di dekat selang.
8. kemudian jarum naik dengan sendirinya.
9. Hasil akan muncul di layar alat.

 Nilai Normal :
 RBC = 3,0 – 6,5 juta/cmm
 HGB = 11,5 – 18 g/dL
 HCT = 35 – 54 %
 PLT = 150.000 – 450.000 /mm3 darah
 WBC = 4.000 – 10.000 /mm3 darah
 LYM = 20-40 %
 MONO = 2-8 %
 STAB = 2-6 %
 SEGMEN = 50-70 %
Hasil pemeriksaan :

11
Nama pasien Umur Alamat Hasil
Nur ali 33 th Jati alun-alun Hb : 13,0 g/dl
WBC : 8.100 /mm3 darah
PLT : 151.000/mm3 darah
HCT : 40%
LYM : 20%
MONO : 4%
STAB : 2%
SEG : 57%
Echa 19 th Simogirang Hb : 11,4 g/dl
WBC : 7.400 /mm3 darah
PLT : 220.000/mm3 darah
HCT : 24%
LYM : 26%
MONO : 6%
STAB : 2%
SEG : 50 %
WBC : 8.100 /mm3 darah
PLT : 151.000/mm3 darah
HCT : 40%
LYM : 20%
MONO : 4%
STAB : 2%
SEG : 55%
 Catatan :
1. Jika salah satu hasil DL ada yang rendah, maka pemeriksaan di ulangi dengan
cara pemeriksaan manual. Misal hasil PLT (Trombosit) yang rendah, maka
sampel tersebut di buat hapusan darah lalu di amati di bawah mikroskop
perbesaran 40x.
2. Jika Hb yang rendah, maka di periksa ulang dengan menggunakan
pemeriksaan Hb metode cyanmeth.
3. Sebab-sebab Kesalahan yang bisa menyebabkan hasil menjadi tinggi atau
rendah palsu :
 Ada bekuan darah pada waktu menghisap darah
 Darah tidak di homogenkan dengan sempurna
 Terlalu banyak memberi antikoagulan
 Sampel lisis
Penggunaan alat DL Medonic
1. Hidupkan stavolt terlebih dahulu.
2. Tekan tombol On untuk menyalakan alat.
3. Tunggu hingga alat benar -benar siap.
4. Sebelum di gunakan, alat di background terlebih dahulu dengan cara menekan
tombol yang di dekat selang hisap sampel.
5. Lalu klik “RESUME” pada layar.

12
6. Klik “NEW SAMPLE”, akan muncul identitas pasien yang harus di isi terlebih
dahulu.
7. Jika sudah terisi, sampel di homogenkan lalu masukkan pada selang penghisap
sampel sampai dasar, tetapi jangan sampai menyentuh dasar tabung
8. Tekan tombol yang ada di dekat selang penghisap, tunggu hingga alat berbunyi.
9. Jika alat bunyi, langsung tarik keluar sampel, karena alat ini jika sampel sudah di
sedot ke dalam, maka selang penghisap akan di siram reagen dari alat, lalu di sedot
lagi ke dalam alat.
B. Penentuan Kadar Hb
Pemeriksaan kadar Hb di laboratorium puskesmas Prambon menggunakan 2
metode, yaitu pemeriksaan Hb metode Sahli dan pemeriksaan Hb metode Cyanmeth,
tetapi pemeriksaan Hb metode Sahli hanya di gunakan jika alat mengalami kerusakan.
1. Pemeriksaan Hb Sahli
 Tujuan : untuk mengetahui kadar Hb (Hemoglobin) pada darah pasien
 Metode : Sahli
 Prinsip :
Darah + HCL 0,1 N menjadi asam hematin yang berwarna kecoklatan. Warna

ini diencerkan dalam tabung berskala sampai warnanya sama ddengan warna
pembanding. Tinggi miniskus pada skala menunjukkan kadar Hb dalam satuan gr
% (gr/dl).

 Alat dan Bahan :

 Warna Pembanding
 Pipet Hb 20 mm³
 Aspirator
 Batang Pengaduk
 Pipet Tetes
 Darah + EDTA
 Aquadest
 HCL 0,1 N

 Prosedur Pemeriksaan :

1. Masukkan larutan HCL 0,1 N ke dalam tabung Hb sampai tanda 2,0.


2. Kemudian homogenkan sampel lalu dihisap dengan pipet Hb sampai tanda
0,02 ml (20 mm³).
3. Kemudian sampel dimasukkan kedalam tabung Hb yang sudah berisi HCL
0,1 N ( bagian luar pipet harus bersih ), inkubasi selama 5 menit.

13
4. Setelah inkubasi 5 menit, tabung di homogenkan perlahan tanpa ada buih.
5. Warna yang terbentuk disamakan dengan standart dan ditambahkan
aquadest tetes demi tetes.
6. Membaca miniskus dengan latar belakang cahaya yang terang.
 Nilai Normal :

 Laki-laki : 11.5-16.9 g/dl


 Perempuan : 13 – 17.9 g/dl

 Hasil pemeriksaan :

Nama pasien umur Alamat Hasil


Siska 24 th Pejangkungan 11,2 g/dl
Umi 30 th Gedang rowo 12,2 g/dl
Sriani 33 th Kedung 9,9 g/dl
wonokerto

 Catatan :

1. Tujuan untuk di inkubasi selama 5 menit adalah agar larutan menjadi asam
hematin terlebih dahulu

2. Penambahan aquadest di lakukan tetes demi tetes agar menyamakan sampel


dengan warna pembanding tidak terlalu pudar dari warna pembandingnya,
dan hal tersebut jika tidak di perhatikan dengan baik, akan menyebabkan
hasil tinggi palsu

14
2.Pemeriksaan Hb (Metode Cyanmeth)

 Tujuan : untuk mengetahui kadar Hb (Hemoglobin) pada darah pasien


 Metode : Cyanmethemoglobin
 Prinsip :
Ferri cyanide dalam larutan Drabkins mengubah besi hemogloblin dari

bentuk ferro menjadi cyanmethemoglobin yang berwarna stabil. Intensitas warna


diukur pada spektrofotometer panjang gelombang 546 nm, maka optikel densete
laruta seimbang dengan konsentrasi hemoglobin.

 Alat dan Bahan :

 Reagen Drabkins
 Micropipette 5 µ & 100 - 1000 µ
 Tabung Reaksi
 Tissue
 Spektrofotometer
 Darah + EDTA
 Rak Tabung Reaksi

 Prosedur Pemeriksaan :

1. Siapkan 2 tabung reaksi


Tabung Reagen Drabkins Sampel
Blanko 1000 µ -
Test 1250 µ 5µ

2. Pipet reagen glukosa sebanyak 500µl masukkan dalam tabung blangko


dan tabung tes, lalu pipet 1000µl masukkan pada tabung standar, pipet
standart glucose sebanyak 10µl masukkan ke dalam tabung standart,
homogenkan.
3. Kemudian Pipet sampel 5 µl masukkan dalam tabung sampel,
homogenkan.
4. Inkubasi 5 menit dengan panjang gelombang 546 nm

 Nilai Normal :

15
 Laki-laki : 14-17 g/dl
 Perempuan : 12-15 g/dl

 Hasil Pemeriksaan :

Nama pasien Umur Alamat Hasil


Nur qitab 44 th Simogirang 14,2 g/dl
Retno 35 th Setro 12,0 g/dl
Siti munawaroh 21 th Bulang 10,8 g/dl

C. Pemeriksaan Hapusan Darah


 Tujuan : Sebagai control terhadap hitung sel eritrosit, leukosit terutama
Trombosit.
 Metode : slide (objek glass)
 Bahan :
 Darah vena dengan antikoagulan
 Darah kapiler
 Alat :
 Objek glass
 Batang pengaduk
 Prosedur pemeriksaan :

1. Sediakan objek glass yang bersih, kering, bebas dari lemak dan goresan

2. Sediakan pula objek glass yang lain, yang akan berfungsi sebagai
penghampar darah , dengan pinggiran ujung yang halus.

16
3. Teteskan darah vena atau kapiler di atas objek glass yang dalam posisi
mendatar, pada daerah hampir ke ujung. (untuk specimen yang langsung
di ambil dari ujung jari, objek glass di balik dan di sentuhkan pada darah
dari atas tanpa menyentuh kulit penderita).

4. Objek glass penghampar di pegang antara ibu jari dan telunjuk, kemudian
ujungnya di tempatkan pada permukaan objek glass di sebelah tetesan
darah sebelah dalam. Dengan keadaan tetap melekat pada objek glass,
penghampar di tarik ke arah tetesan darah dan tunggu sampai darah
melebar ke seluruh ujung penghampar.

5. Dengan gerakan yang langsung (tidak tersendat-sendat) dan ujung tetap


melekat pada objek glass, penghampar di dorong ke arah yang berlawanan
dari gerakan yang semula.

6. Keringkan di udara.

 Catatan :

1. Di laboratorium puskesmas prambon, hapusan darah di gunakan untuk memastikan


jumlah trombosit yang rendah-rendah pada alat DL.

2. Ciri-ciri hapusan yang baik :

 sediaan tdk melebar sampai pinggir kaca obyek, panjangnya ½ - 2/3 panjang
kaca

 ada bagian yg cukup tipis utk diperiksa (eritrosit berdekatan & terpisah)

 pinggir sediaan rata, tdk berlubang / bergaris-garis

 lekosit tdk berkumpul di pinggir atau ujung sediaan

17
3.2.2 Pemeriksaan Kimia Klinik
Pemeriksaan kimia klinik di Laboratorium Puskesmas Prambon
menggunakan 2 alat spektrofotometer, yaitu spektrofotometer Biolyzer 100
dan spektrofotometer Microlab 300.
Cara Penggunaan Alat Spektrofotometer Biolyzer 100
Prosedur Kerja :
1. Nyalakan STAVOLT.
2. Lalu nyalakan tombol power yang ada di bagian belakang alat.
3. Akan muncul tulisan “DESTILATE WATER” pada layar spektrofotometer.
4. Masukkan aquadest pada selang penghisap.
5. Pilih parameter pemeriksaan yang akan di lakukan.
6. Siapkan bahan pemeriksaan yang akan diperiksa ( blanko, standart, standart
sebagai sampel, sampel ).
7. Contoh : bila kita akan memeriksa kadar glukosa dalam darah, tekan ikon
GLUC. tekan “OK”.
8. Muncul perintah “DESTILATE WATER” untuk memasukkan aquades, tekan
tombol yang di dekat selang penghisap, tunggu hingga muncul garis grafik.
jika garis grafik sudah mulai muncul, keluarkan selang dari aquadest.
9. Tampak pada layar “REAGEN BLANK”, maka masukkan blanko pada
selang penghisap, tekan tombolnya yang di dekat selang.
10. Lalu layar spektrofotometer akan muncul perintah “SAMPLE 1” tekan
“CAL”. Masukkan standart pada selang penghisap, tekan tombolnya dan
tunggu hingga garis grafik keluar, jika garis grafik sudah keluar maka
keluarkan tabung standart dari selang penghisap. Tekan “SAVE” lalu tekan
“OK”

18
11. Masukkan lagi standartnya, jika hasil standart tersebut sesuai dengan hasil
pada insert kit , maka akan di lanjutkan memasukkan sampel, pada layar
terdapat perintah “SAMPLE 2” untuk memasukkan sampelnya.
12. Baca dan catat hasilnya.

Cara penggunaan alat spektrofotometer microlab 300

Cara penggunaan Mikrolab 300 :

1. Tekan stavol.
2. Mikrolab dihidupkan dengan menekan tombol “ON” tunggu 5 menit.
3. Enter, layar tampak program test menu.
4. Kemudian dilayar main menu muncul “Measure” .
5. Pilih parameter pemeriksaan yang akan di lakukan.
6. Aquadest diisap dan biarkan sampai terganti menjadi “measure reagent blank”.
7. Isap reagent blank tunggu sampai di layar
Jika Menggunakan standar :
8. Di layar akan muncul “CALIBRATION”, masukkan standart tekan tombol yang
berada di dekat selang.
9. Pilih tombol “GRAPH”, jika grafik bagus tekan “next”, maka akan keluar tulisan
“SAMPLE” pada layar, masukkan standar lagi (dibaca sebagai standart sampel),
jika nilai standart tersebut masuk dalam nilai normal parameter pemeriksaan yang
akan di periksa, maka tekan “new” untuk membaca sampel.
Jika tidak menggunakan standart :
10. Tekan “next”, lalu tekan “skip”, tekan “next” lagi lalu “skip” lagi, sampai muncul
“SAMPLE” pada layar,
11. Masukkan sampel yang akan di baca.
12. Untuk setiap ganti sampel tekan dulu “new” .
Apabila berganti ke pemeriksaan yang lain maka tekan back dan enter.

A. Pemeriksaan Glukosa

19
 Tujuan : Untuk mengetahui kadar gula darah dalam sampel
 Prinsip :
Glukosa + O2 + H2O GOD Gluconate + H2O2
2H2O + 4 amino phenazone + phenol POD 4 – (P – benzoqinone – meno –
imine) phenazone + 4H2O
 Metode : GOD.PaP
 Reagen :
 Reagen Glukosa
 Standart Glucose
 Alat :
 Mikropipet
 Tabung
 Tissue
 Spektrofotometer
 Yellow tip dan blue tip
 Bahan : Serum
 Cara Pemeriksaan :
1. Darah tanpa anticoagulant di sentrifuse dengan kecepatan 3000 rpm
selama 5 menit.

Blanko Standar Test


Reagen 1000µl 1000µl 1000µl
Standar - 10µl -
2. Sampel - - 10µl S
iapkan 3 tabung untuk Blanko, Standart, dan Test
3. Pipet reagen glukosa sebanyak 1000µl masukkan dalam tabung blangko
dan tabung tes, lalu pipet 1000µl masukkan pada tabung standar, pipet
standart glucose sebanyak 10µl masukkan ke dalam tabung standart,
homogenkan.

4. Kemudian Pipet sampel 10 µl masukkan dalam tabung sampel,


homogenkan.

5. Inkubasi selama 10 menit .Baca pada alat photometer dengan panjang


gelombang 546 nm

 Nilai Normal :
 Gula darah puasa (GDP) : < 110 mg/dl
 Gula darah post prandial (GD2JPP) : < 140 mg/dl
 Gula darah acak (GDA) : 70-110 mg/dl
 Hasil pemeriksaan :

Nama pasien Umur Alamat Hasil


20
Supardi 58 th Jati kalang GDP : 102 mg/dl
Suminah 61 th Waru biting GDA : 248 mg/dl
Kusnadi 67 th Setro GDA : 70 mg/dl
Mujiati 55 th Wonogiri GD2JPP : 135
Catatan :
Beberapa Sebab-sebab Kesalahan yang bisa menyebabkan hasil tinggi
palsu atau rendah palsu :
 Terdapat gelembung pada waktu pemipetan reagen dan sampel
 Ujung yellow tip tidak dibersihkan dengan tissue
 Kelebihan reagen dan serum pada waktu memipet
 Sampel tidak homogen dengan sempurna
 Waktu inkubasi kurang dari yang ditetapkan
 Reagen dan standart yang digunakan sudah melewati batas expired

C. Pemeriksaan Uric Acid


 Tujuan : Untuk menentukan kadar asam urat dalam sampel
 Prinsip :
Uric acid + 2H2O + O2 uricase Allation + CO2 + H2O2 2H2O2 + H+ +
POD
DHBSA + 4 – aminoantipyrine Quinone – diminedye + 4H2O

 Reagen :
 Reagen UA
 Standart UA
 Alat :
 spektrofotometer
 Mikropipet
 Tabung reaksi
 Tissue
 Yellow tip dan blue tip
 Bahan : Serum
 Prosedur Pemeriksaan :
1. Siapkan 3 tabung untuk Blanko, Standart, dan Test

Blanko Standart Test


Reagen 1000µl 1000µl 1000µl
Standart - 24µl -
Sampel - - 24µl

21
2. Pipet reagen UA sebanyak 1000µl masukkan dalam tabung blangko dan
tabung tes, lalu pipet 1000µl masukkan pada tabung standar, pipet standart
UA sebanyak 24µl masukkan ke dalam tabung standart, homogenkan.

3. Kemudian Pipet sampel sebanyak 24µl masukkan dalam tabung sampel,


homogenkan.

4. Inkubasi selama 10 menit .


5. Baca pada alat photometer dengan panjang gelombang 546 nm

 Nilai Normal :
Wanita = 1,9 – 5,1 mg/dl
Pria = 3,1 – 7,9 mg/dl
 Hasil pemeriksaan :

Nama pasien Umur Alamat Hasil


Suharlik 66 th Gampang UA : 3,5 mg/dl
Wiwik 26 th Bulang UA : 3,3 mg/dl
Kholipah 55 th Kedung sugo UA : 4,5 mg/dl
Sukeni 59 th Gedang rowo UA : 7,5 mg/dl

D. Pemeriksaan Cholesterol Total

22
 Tujuan : Untuk mengetahui kadar cholesterol dalam serum
 Prinsip :
Cholesterol + H2O CHF Cholesterol + fatty acid
Cholesterol + O2 Cholesterol – 3 – on + H2O2
2H2O + 4 – aminoantipyrine + phenol POD quinoneienine + 4H2O

 Metode : CHOD.PaP
 Reagen :
 Reagen Cholesterol
 Standart Cholestrol
 Alat :
 spektrofotometer
 Mikropipet
 Tabung reaksi
 Tissue
 Yellow tip dan blue tip
 Bahan : Serum
 Prosedur Pemeriksaan:
1. Siapkan 3 tabung untuk Blanko, Standart, dan Test

Blanko Standart Test


Reagen 1000µl 1000µl 1000µl
Standart - 10µl -
Sampel - - 10µl
2. P
ipet reagen Cholesterol sebanyak 1000µl masukkan dalam tabung
blangko dan tabung tes, lalu pipet 1000µl masukkan pada tabung
standar, pipet standart cholesterol sebanyak 10µl masukkan ke dalam
tabung standart, homogenkan.
3. Kemudian Pipet sampel 10 µl masukkan dalam tabung sampel,
homogenkan.
4. Pipet sampel 10 µl masukkan ke dalam tabung dan homogenkan
5. Inkubasi selama 10 menit dengan suhu 20-25o
6. Baca pada alat photometer dengan panjang gelombang 546 nm

 Nilai Normal : < 200 mg/dl


 Hasil pemeriksaan:

23
Nama Pasien Umur Alamat Hasil
Poniman 66 th Prambon Chol : 256 mg/dl
Sunanik 47 th Kedung wonokerta Chol : 197 mg/dl
Kowiyah 51 th Gedang rowo Chol :172 mg/dl
Setia budi 54 th Gampang Chol : 207 mg/dl

E. Pemeriksaan Trigliserida
 Tujuan : Untuk menentukan kadar Trigliserida dalam sampel
 Prinsip :
Triglycerid + 3H2O lipoprotein lipase Glycerol + 3R – COOH Glycerol – 3 –
Glicerol kinase
P + O2 Glycerol – 3 – P + ADP Glycerol – 3 – P + O 2 Glycerol – 3 – poxidase
Proxidase
DAP + H2O2 H2O2 + 4 amino antipyrine + P chloropenol 4 – (P –
Benzochinone – monoimino) – phenazone + H2O2 + HCl
 Metode : GPO-PAP
 Reagen :
 Reagen Trigliserida
 Standart Trigliserida
 Alat :
 Spektrofotometer
 Mikropipet
 Tabung reaksi
 Tissue
 Yellow tip dan blue tip
 Bahan : Serum
 Prosedur Pemeriksaan :

24
1. Siapkan 3 tabung untuk Blanko, Standart, dan Test

Blanko Standart Test


Reagen 1000µl 1000µl 1000µl
Standar - 10µl -
Test - - 10µl
2. Pipet reagen Tg sebanyak 1000µl masukkan dalam tabung blangko
dan tabung tes, lalu pipet 1000µl masukkan pada tabung standar, pipet
standart Tg sebanyak 10µl masukkan ke dalam tabung standart,
homogenkan.
3. Kemudian Pipet sampel 10 µl masukkan dalam tabung sampel,
homogenkan.
4. Pipet sampel 10 µl masukkan dalam tabung, homogenkan
5. Inkubasi selama 10 menit pada suhu 20-25o
6. Baca pada alat photometer dengan panjang gelombang 546 nm
 Nilai Normal : < 150 mg/dL
 Hasil pemeriksaan :

Nama pasien Umur Alamat Hasil

Ratikah 41 th Gampang Tg : 142 mg/dl

Munawaroh 45 th Kedung wonokerto Tg : 115 mg/dl

25
F. Pemeriksaan BUN

 Tujuan :

Melakukan pemeriksaan fungsi ginjal dengan test urea secara kinetika


enzimatis.

 Prinsip :

Reaksi enzimatis
urease
Urea + 2H2O -------------->2NH4+ + 2HCO3+

GLDH
+
2-Oxoglutarate + NH4 + NADH ------------> L-Glutamate + NAD+ +
H2O

 Metode : Enzymatic

 Reagen :

 R1 Urea
 R2 urea
 Alat :
 Spektrofotometer
 Mikropipet
 Tabung reaksi
 Tissue
 Yellow tip dan blue tip
 Bahan : Serum
 Prosedur pemeriksan :
Siapkan 2 tabung untuk Blanko dan Test

Blanko Tes
Reagen R1 500 µl 500 µl
Reagen R2 100 µl 100 µl
Tes - 5 µl

1. Pipet reagen Urea R1 sebanyak 500µl, masukkan ke dalam


tabung blanko, pipet lagi 500 µl untuk di masukkan ke dalam

26
tabung sampel, lalu kedua tabung tersebut masing-masing di
tambah 100µl R2.
2. Working solution yang sudah di buat tadi, di pipet sebanyak
500 µl, masukkan pada tabung reaksi.
3. Jika alat spektrofotometer sudah siap untuk membaca
pemeriksaan BUN, maka blanko terlebih dahulu di masukkan
pada alat.
4. Lalu pipet sampel sebanyak 5µl, masukkan pada tabung
sampel, homogenkan dan langsung di baca pada alat.
 Nilai Normal : 15 – 45 mg/dl
 Hasil pemeriksaan :
Nama Pasien : Muhaji
Umur : 56 th
Alamat : Kedung Sugo
BUN : 47,5 mg/dl
 Catatan :
Working solution 1:1

G. Pemeriksaan Creatinin
 Tujuan : Untuk mengetahui kadar Creatinin dalam serum
Pasien.
 Prinsip :
Creatinin + picric acid alkaline creatinin-picric acid complex
Creatinin dalam larutan pikrat alkalis membentuk senyawa
berwarna kuning, yang dapat di ukur dengan panjang gelombang
546 nm
 Metode : Jaffe
 Reagen :
o Reagen R1 creatinin
o Reagen R2 creatinin
 Bahan : Serum
 Alat :

27
 Spektrofotometer
 Mikropipet
 Tabung reaksi
 Tissue
 Yellow tip dan blue tip
 Prosedur pemeriksaan :
1. Siapkan 2 tabung untuk Blanko dan Test

Blanko Tes
Reagen R1 250 µl 250 µl
Reagen R2 250 µl 250 µl
Tes - 50 µl

2. Working solution yang sudah di buat tadi, di pipet sebanyak 500 µl,
masukkan pada tabung reaksi.
3. Jika alat spektrofotometer sudah siap untuk membaca pemeriksaan BUN,
maka blanko terlebih dahulu di masukkan pada alat.
4. Lalu pipet sampel sebanyak 50µl, masukkan pada tabung sampel,
homogenkan dan langsung di baca pada alat.
 Nilai normal :
 Pria : 0,70 – 1,20 mg/dl
 Wanita : 0,50 – 0.90 mg/dl
 Hasil pemeriksaan :
Nama pasien : Muhaji
Jenis kelamin : L
Umur : 36 th
Alamat : Kedung sugo
Creatinin : 3,0 mg/dl

28
1.2.3 Pemeriksaan Immunoserologi
A. Pemeriksaan Plano Test
 Tujuan : Untuk menentukan adanya hormon HCG pada urine
 Prinsip :
Test strip bekerja secara Kromatografi untuk mengetahui
HCG dalam urine, tes strip yang mengandung anti HCG akan
bereaksi dengan HCG dalam urine, sehingga memberikan hasil
positif dengan menunjukkan 2 garis merah.
 Metode : Immunochromatografi
 Reagen : Strip Plano Test
 Alat : Wadah urine & Tissue
 Bahan : Urine segar ditampung pada wadah bersih & kering
 Cara Pemeriksaan :
1. Tampung urine pada wadah yang telah disediakan
2. Ambil strip plano test dan masukkan pada wadah yang telah
berisi urine, jangan sampai melebihi batas maximal pada strip
3. Tunggu sampai cairan urine merambat pada strip sampai muncul
garis merah pada strip plano test
4. Lihatlah hasil strip pada plano test, apakah muncul 2 strip garis
merah ataukah hanya muncul 1 strip garis merah
 Interpretasi hasil :
(+) = Muncul 2 garis warna merah pada strip plano test
(-) = Muncul 1 garis warna merah pada strip plano test
 Hasil pemeriksaan :

Nama pasien Umur Alamat Hasil


Juariyah 30th Gampang PPT : (+)
Indah 44 th Tarik PPT : (+)
Deni Puspitasari 21 th Bowiro PPT : (-)

 Catatan:

29
1. Urine pagi banyak mengandung HCG. HCG merupakan
Glycoprotein yang dibentuk oleh Syncytiotropoblastik. False
negatif (kadar HCG urine menurun menurut sensivitasnya) bila
terdapat obat-obatan yang diekskresikan melalui ginjal dengan
bahan urine. Sebaiknya 3-4 hari sebelum dilakukan test kehamilan
disarankan berhenti menkonsumsi obat-obatan.

2. Mencelupkan strip urine plano test ke dalam urine Sebaiknya


jangan sampai melebihi batas urine yang ditentukan, karena akan
menyebabkan garis tidak akan muncul (valid)

B. Pemeriksaan Golongan Darah

 Tujuan : Menentukan golongan darah


 Prinsip :
Pemeriksaan golongan darah yang didasarkan pada aglutinasi yang
terjadi pada anti A, B dan AB. Apabila darah sample mengalami aglutinasi
dengan salah satu dari inti A, B dan AB. Maka hasil aglutinasi merupakan
hasil dari golongan darah pasien.
 Metode : Direct Aglutination/Aglutinasi langsung
 Reagen : Anti A, Anti B, Anti AB, & Anti D (RH
 Alat : Slide card & Pengaduk

30
 Bahan : Darah dengan antikoagulan atau tanpa antikoagulan
 Cara Pemeriksaan :
1. Menyiapkan slide golongan darah
2. Ambil darah dengan menggunakan batang pengaduk, letakkan
darah pada objek glass menjadi 4 bagian dalam 1 objek glass
3. Meneteskan reagen masing-masing Anti A, Anti B, Anti AB, dan
Anti D ke dalam masing-masing kolom 1 tetes
4. Homogenkan dengan pengaduk hingga merata. Setelah merata,
pengaduk dibersihkan dengan tissue dan aduk lagi sampai kolom
darah terakhir
5. Setelah tercampur rata kemudian digoyang atau di rotator selama
1-2 menit kemudian diamati adanya aglutinasi.

 Interpretasi Hasil : Golongan Darah A : Golongan Darah B :


- Ag A = (+) - Ag A = (-)
- Ag B = (-) - Ag B = (+)
- Ag AB = (+) - Ag AB =
(+)
- Ag D = (+) - Ag D =
(+)

Golongan Darah AB : Golongan Darah O :

- Ag A = (+) - Ag A = (-)
- Ag B = (+) - Ag B= (-)
- Ag AB = (+) - Ag AB= (-)
- Ag D = (+) - Ag D = (+)
 Hasil pemeriksaan :

Nama pasien Umur Alamat Hasil


Retno 35 th Kedung Gol dar : O
Rhesus : +
wonokerto
Siti munawaroh 21 th Setro Gol dar : B
Rhesus : +
Rumiasih 39 th Watu tulis Gol dar : AB
Rhesus : +
Nur aini 28 th Jati kalang Gol dar : A
Rhesus : +

 Catatan :
Sumber-sumber kesalahan yang perlu di perhatikan

31
 Volume darah kapiler yang didapat terlalu sedikit untuk pengambilan
bahan dari kapiler
 Dalam pengadukan setiap mengaduk tidak dibersihkan dengan tissue
 Kurang ketelitian dalam memeriksa ada atau tidaknya aglutinasi
yang reaksinya terlalu kecil

C. Pemeriksaan Widal

 Tujuan :
Menentukan adanya antibody terhadap kuman salmonella thypi O,
salmonella thypi H, salmonella parathypi A, dan salmonella parathypi B,
serta titer antibodinya.
 Prinsip :
Antibody dalam serum penderita akan bereaksi dengan antigen
salmonella thypi O, H dan salmonella parathypi A,B membentuk aglutinasi.
 Metode : Slide (Aglutinasi aktif/langsung)
 Reagen :
 Antigen Salmonella typhi O
 Antigen Salmonella typhi H
 Antigen Salmonella typhi O paratyphi A
 Antigen Salmonella typhi O paratyphi B
 Alat :

 Pengaduk

 Pipet tetes

32
 Bahan : Serum
 Cara Pemeriksaan :
1. Pipet serum masing – masing 20 µl, teteskan pada 4 tempat di
slide.
2. Campurkan masing-masing dengan Antigen Salmonella typhi O,
Salmonella typhi H, Salmonella paratyphi A, & Salmonella
paratyphi B sebanyak 1 tetes penuh.
3. Aduk & goyangkan slide.
4. Slide di rotator kurang lebih elama 5 menit
5. Lihat aglutinasi yang terjadi pada keempat slide dalam mikroskop
perbesaran objektif 10x.
 Nilai Normal :
Negatif (-) : Tidak ada aglutinasi

 Hasil Pemeriksaan :

Nama pasien Umur Alamat Hasil


Altamis 5 th Bulang Widal :
TO : 1/80
TH : -
PA : -
PB : -
Suryo 46 th Jedong cangkring Widal :
TO : 1/80
TH : 1/320
PA : 1/320
PB : -
Anindita 2 th Gedang rowo Widal :
TO : -
TH : -
PA : -
PB : 1/320

 Catatan :
Sumber-sumber kesalahan yang bisa menyebabkan hasil rendah atau tinggi palsu

 Terlalu banyak meneteskan reagen.


 Reagen dan sampel tidak homogen dengan sempurna.
 Tercampurnya antigen satu dengan yang lainnya pada saat
mengaduk. atau menggoyangkan slide.
 Terlalu lama tidak segera di baca akan menyebabkan hasil tingi
palsu.

33
D.Pemeriksaan HIV

 Tujuan :
Untuk mendeteksi adanya atibody terhadap HIV didalam serum atau
darah pasien.
 Prinsip :
Bila dalam tubuh pasien terdapat antibody HIV dan berikatan dengan Ag 1
dan 2 pada membrane selulose dan akibatnya terjadi garis warnah merah pada
daerah tes pasien.
 Metode : Immunokromatografi
 Reagen : Buffer & HIV 1&2 antibody rapid test
 Alat :
 Test card SD HIV 1&2antibody
 Mikropipet
 yellow tip
 Bahan : Serum atau darah
 Prosedur Pemeriksaan :
1. Untuk specimen serum atau plasma: pipet serum sebanyak 10 µl,
masukkan ke dalam reagen tes SD atau kelubang sampel (S),kemudian
teteskan 4 tetes buffer (± 40µl) dan inkubasi selama 20 menit
2. Untuk specimen darah : teteskan 2tetes darah (±50µl) kedalam lubang
sampel(S),kemudian teteskan 4 tetes buffer(±40µl) .
3. Bacalah hasil setelah 20 menit. Jika tes SD hasil pemeriksaannya positif
(Reaktif) maka pemeriksaan di lanjutkan ke reagen strip “INTEC”
4. Prosedur pemeriksaan tes strip INTEC :
 Teteskan serum atau darah sebanyak 2 tetes ke dalam
reagen tes INTEC atau ke lubang sampel (S).
 Kemudian , teteskan 2 tetes buffer INTEC , tunggu selama
20 menit.

5. Jika hasil tes INTEC reaktif (positif), maka pemeriksaan di lanjutkan ke


tes strip “ONCOPROVE”.
 Teteskan serum atau darah sebanyak 2 tetes ke dalam
reagen tes ONCOPROVE atau ke lubang sampel (S).
 Kemudian , teteskan 2 tetes buffer ONCOPROVE , tunggu
selama 20 menit.

34
 Interpretasi Hasil :
1. Positif : Terbentuk 2 atau 3 garis berwarna merah
2. Negatif : Terbentuk 1 garis warna pada zona garis kontrol saja
3. Invalid : Jika tidak timbul garis warna pada zona control
 Hasil pemeriksaan : Bersifat Tertutup dan tidak di publikasikan.
 Catatan :

1. Hasil test tetap dianggap positif walaupun warna garis pada zona garis test
lebih gelap atau lebih terang daripada warna garis pada zona garis kontrol.

2. Reagen tidak boleh melewati batas tanggal kadaluarsa

3. Jika pemeriksaan HIV hasilnya (+) Positif maka, pemeriksaan di


lanjutkan.

4. Yaitu menggunakan reagen strip INTEC dan ONCOPROV.

5. positif maka penulisan hasil harus pemeriksaan harus berurutan sesuai


reagen strip HIV,misal sebagai berikut :

SD/R1
INTEC/R2
ONCOPROV/R3

F. Pemeriksaan HbsAg

 Metode : Immu nocromatografi


 Prinsip :
Immunocromatografi device terdiri dari ikatan
dye imubilisasi hepatitis B antigen yang menunjukan adanya HBs Ag.
Penggabungan hasil Ag-Ab yang diikat terlihat sebagai garis yang tampak
di daerah tes ditunjukan dalam beberapa menit.
 Tujuan : Untuk mengetahui adanya anti HBs Ag dalam
serum
 Bahan pemeriksaan : Serum
 Alat :
 Instant one strip Test

35

Mikropipet 100µl

Yellow tip
 Reagen :
Test strip yang berisi partikel anti HBs Ag .
 Cara kerja :
1. Buka penutup aluminium foil.
2. Tempatkan test strip tersebut diatas tempat dengan permukaan yang
bersih.
3. Tambahkan serum sebanyak 100ul.
4. tunggu selama 20 menit.
5. Baca hasil.
 Interpretasi hasil :
 Positif (+) : tampak dua garis berwarnah merah pada daerah C
(control) dan T (test).
 Negatif (-) : tampak satu garis berwarnah merah pada daerah C
(control).

Hasil Pemeriksaan :

Nama pasien Umur Alamat Hasil

Ayu manda 22 th Jedong cangkring HbsAg : NR

Piasta Y 22 th Simogirang HbsAg : NR

Atimah 24 th Bulang HbsAg : NR

36
3.2.4 Pemeriksaan Urinalisis
A .Pemeriksaan urine lengkap
 Tujuan :
Untuk mengetahui kadar albumin, reduksi, bilirubin dan urobilin
di dalam urine
 Prinsip :
Strip uji di masukkan dalam urine, perubahan warna yang terjadi
di bandingkan dengan standart.
 Metode : Carik celup
 Reagen : Urinalisis Reagent Strip
 Alat : Wadah urine, & tissue
 Bahan : Urine sewaktu
 Cara Pemeriksaan:
1. Ambil strip urine kemudian tutup kembali botolnya agar stabilitas
strip urine tetap terjaga
2. Celupkan strip urine pada wadah yang telah berisi urine pasien,
usahakan seluruh bagian strip yang mengandung bahan reagen
tercelup urine
3. Buanglah kelebihan urine pada strip dengan cara menyentuhkan
perlahan lahan tepi strip pada tissue
4. Lihat hasil perubahan warna pada strip urine, kemudian cocokkan
warna standart yang sudah tertera pada botol strip
5. Hasil sudah harus dibaca dalam waktu kurang lebih 60 detik

Nilai Normal :
Reduksi : (-)
Bilirubin : (-)
Urobilin : (-)
Albumin : (-)
Keton : (-)

37
 Hasil pemeriksaan :

Nama pasien Umur Alamat Hasil


Siti muljama 32 th Kedung kembar UL
Albumin : -
Reduksi : -
Bilirubin : -
Urobilin : -
Ermawati 30 th Kedung sugo UL
Albumin : -
Reduksi : -
Bilirubin : -
Urobilin : -

 Catatan :
Berikut sebab-sebab Kesalahan yang bisa menyebabkan hasil palsu :
 Seluruh bagian strip yang mengandung bahan reagen tidak tercelup
dengan seluruhnya
 Tidak membuang kelebihan urine pada strip dengan tissue
 Dalam pembacaan hasil strip urine ditempelkan pada tempat wadah
strip
 Lamanya pembacaan pada strip.

B. Pemeriksaan Sedimen Urine


 Tujuan : Untuk mengetahui kandungan sedimen yang terdapat dalam
urine.
 Prinsip :
Urine yang mengandung unsur-unsur mikroskopis dalam bentuk endapan.
Dan hasil endapan akan di periksa di bawah mikroskop perbesaran 40x.
 Metode : Mikroskopis
 Alat :
 Sentrifuge

38
 Tabung Sentrifuge
 Objek glass
 Pipet Pasteur
 Mikroskop
 Bahan : Urine sewaktu
 Prosedur Pemeriksaan :
1. Homogenkan terlebih dahulu sampel urine
2. Masukkan 5 ml urine ke dalam tabung sentrifuge dan diputar
selama 5 menit dengan kecepatan 3000 rpm
3. Setelah disentrifuge, tuanglah supernatan dengan gerakan cepat dan
lalu tabung sentrifuge ditegakkan kembali sehingga didapatkan
sedimen urine,buang urine dengan gerakan tangan yang cepat, agar
sedimen tidak ikut terbuang.
4. Kocok tabung untuk mensuspensikan sedimen.
5. Ambil 1-2 tetes dengan pipet tetes ke objek glass dan ditutup
dengan objek glass.
6. Periksa di bawah mikroskop dengan pembesaran awal 10x
dilanjutkan pembesaran 40x .
7. Hitung dalam 10 lapang pandang.

 Nilai Normal :
 Eritrosit : 0-1/LP
 Leukosit : 0-2/LP
 Epitel : 1-5/LP
 Kristal : Negatif/LP
 Silnder : Negatif/LP
 Lain-lain : Negatif
 Hasil pemeriksaan :
 Nama : David
 Umur : 25 tahun
 Alamat : Jedong Cangkring
 Hasil :
Erirosit : (-)
Leokosit : (-)
Epitel : 0-1
Kristal : (-)
Silinder : (-)
lain-lain : (-)

39
3.2.5 Pemeriksaan Bakteriologi

A. Pemeriksaan Mycobacterium Tuberculosis

 Tujuan :
Untuk mengetahui ada tidaknya bakteri Basil Tahan Asma (BTA)
atau Mycobacterium Tuberculosis dalam sputum penderita.
 Prinsip :
Sputum di buat preparat dan di cat dengan pengecatan ziehl
neelsen, selanjutnya di periksa di bawah mikrosopperbesaran 100x.
 Metode : Direct preparation
 Reagen & Alat :
o Reagen funchin
o Larutan HCl 3%
oReagen Methylen blue 0,3%
oObjek glass
oBunzen
oMikroskop
oPasir lysol
 Bahan : Sputum/Dahak SPS
 Prosedur Pemeriksaan:
 Pembuatan Sediaan Hapusan :
1. Objek di beri identitas yang sama dengan pot dahak
2. Buka pot dengan hati-hati.
3. Panaskan ose diatas api sampai merah membara dan biarkan
dingin
4. Ambil sedikit dahak dari bagian yang kental dan kuning kehijau-
hijauan dengan ose, buat sediaan pada obyek glass.
5. Ratakan dengan lidi secara spiral diatas obyek glass 3 cm .
6. Setelah itu masukkan ose ke dalam pasir Lysol.

40
7. Keringkan hapusan di udara
8. Setelah kering, difiksasi diatas nyala bunsen sebanyak 3 kali

 Pewarnaan Ziehl Neelsen :


1. Letakkan sediaan diatas rak pewarnaan, kemudian tuang larutan
karbon funchin 0,3% sampai menutup seluruh permukaan dahak.
2. Panasi sediaan diatas nyala api selama 3-5 menit sampai keluar
uap, jangan sampai mendidih.
3. Dinginkan 5-10 menit.
4. Cuci dengan air mengalir pelan.
5. Lunturkan dengan HCl alkohol 3% sampai warna merah dari
funchin hilang.
6. Cuci dengan air mengalir pelan.
7. Tuangkan larutan Methyleen blue 0,3% dan tunggu 10-15 detik.
8. Cuci dengan air mengalir pelan.
9. Keringkan preparat, lihat dibawah mikroskop dengan perbesaran
obyektif 100x menggunakan oil imersi.
Pelaporan :
Tidak ditemukan BTA minimal dalam 100 LP = BTA (-) Negatif
Ditemukan 1-9 BTA dalam 100 LP =Tuliskan jumlah
BTA
Ditemukan 10-99 BTA dalam 100 LP = 1+
Ditemukan 1-10 BTA dalam 1 LP, periksa minimal 50 LP = 2+
Ditemukan > 10 BTA dalam 1 LP, periksa minimal 20 LP = 3+
Hasil pemeriksaan :

Nama pasien Umur Alamat Hasil


A B
Andi 30 th Jedong cangkring Neg Neg
Siti 39 th Gedang rowo Neg Neg
Ponishe 60 th Janti alun-alun +3 +3

3.3 Tahap Pasca Analitik

3.3.1 Pencatatan Hasil

41
Pencatatan hasil harus lengkap dengan identitas pasien antara lain : nama dan
alamat. Hasil ini memudahkan petugas mengambil darah kembali bila sewaktu-waktu
harus mengulang pemeriksaan karena sampel beku.

3.3.2 Pelaporan Hasil

Pelaporan hasil harus ditulis 2 kali yaitu pada blanko hasil yang akan di bawa
pasien serta arsipan yang berada di laboratorium.

5.3.3 Interpretasi Hasil

Interpretasi hasil perlu di cantumkan normal dari emeriksaan masing-masing.

3.3.4 Pengolahan Limbah

Untuk pengolahan limbah yang padat tidak perlu disterilisasi, cukup dibuang
ditempat sampah medis yang telah tersedia, tempat pembuangan sampah akhir ,
sedangkan untuk specimen cair harus direndam dengan desinfektan seperti lisol/bayclin
selama kurang lebih 24 jam.

BAB IV

PENUTUP

42
3.6 Kesimpulan

Setelah melaksanakan kegiatan Magang pada tanggal 01 Agustus – 31 Agustus


2017 dapat di simpulkan bahwa :

1. Mahasiswa telah mengembangkan ilmu pengetahuan yang di peroleh di


perkuliahan dan menerapkan dalam dunia kerja.
2. Mahasiswa telah mampu untuk memasyarakatkan diri dari suasana
lingkungan kerja yang sebenarnya, terutama dalam disiplin kerja.
3. Mahasiswa telah meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan
bersosialisasi dengan kalangan masyarakat di lapangan.
4. Mahasiswa telah mengetahui gambaran dunia kerja yang nantinya akan di
jalani.
3.7. Saran

 Bagi institusi pendidikan

- Diharapkan mahasiswa analis kesehatan dipersiapkan lebih


matang sebelum dilaksanakannya kegiatan magang.
- Diharapkan mahasiswa analis kesehatan diberikan bimbingan
mengenai batasan dan kapasitas mahasiswa di puskesmas
dalam pelaksanaan magang agar tidak terjadi salah paham
antara petugas puskesmas dan mahasiswa.
- Memberikan pembekalan khusus bagi mahasiswa yang kurang
mampu dalam materi maupun praktikum.
 Bagi institusi Puskesmas Prambon Sidoarjo

- Bagi seluruh staf / pegawai Puskesmas Prambon Sidoarjo, kami berharap


pertahankan apa yang sudah dicapai hingga saat ini, tetaplah bersemangat
dalam menghadapi pasien dan janganlah merasa jenuh terhadap mereka.

 Bagi petugas laboratorium Puskesmas Prambon

- Tetap tingkatkan mutu pelayanan laboratorium.

43
- Meningkatkan komitmen untuk mematuhi prosedur tetap, menerapkan ilmu
dan pengalaman dari pelatihan yang diikuti.
- Menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) setiap kali menjalankan
pemeriksaan.
- Memberikan motivasi, saran, dan informasi yang belum mahasiswa ketahui.

BAB IV

ANALISA STUDY KASUS

Dalam kegiatan magang di puskesmas Prambon Selama 30 hari, ditemukan beberapa hasil
pemeriksaan laboratorium yang perlu dianalisa lebih lanjut, misalnya sebagai berikut :

1. a). Narasi kasus

Seorang pasien bumil datang ke laboratorium, untuk periksa UL


yang meliputi , Reduksi,Albumin,Bilirubin dan Urobilin. Berikut
hasil pemeriksannya

Nama pasien Umur Alamat Hasil

Umi 35 th Kedung sugo UL :

Reduksi : +2

Albumin : -

44
Bilirubin : -

Urobilin : -

Dari hasil pemeriksaan tersebut, dilakukan pemeriksaan lanjutan


yaitu pemeriksaan gula darah menggunakan alat spektrofotometer karena
hasil reduksi +2. Setelah hasil pemeriksaan glukosa darah keluar, ternyata
hasilnya masih dalam keadaan normal yaitu 135 g/dl. Apa yang
menyebabkan hasil kadar glukosa dalam darah normal, sedangkan pada
urine +2 ?

b). Analisa kasus :

meskipun kadar gula di dalam darah normal bisa jadi kadar


glukosa dalam urine tinggi. Karena glukosuria (kelebihan gula dalam
urin) terjadi di sebabkan oleh nilai ambang ginjal yang terlampaui (kadar
glukosa darah melebihi, atau daya reabsorbsi tubulus yang menurun).

2. a). Narasi kasus :

Di dapatkan hasil pemeriksaan laboratorium DL (Darah Lengkap) dari pasien


yang berama Zahra, Umur 5 th sebagai berikut :

Nama pasien Umur Alamat Hasil

Zahra 5 th Kedung kembar DL :

Hb : 12,0 g/dl

WBC : 14.200/mm3 darah

PLT :264.000/mm3 darah

HCT : 36%

b). Analisa Kasus :

45
Dari hasil pemeriksaan di atas, dapat di ketahui bahwa jumlah leukosit pasien
yang bernama Zahra sangatlah tinggi, melebihi nilai normal. Sedangka nilai normal
leukosit adalah 4000-11.000/mm3 darah .

Penyebab Leukosit tinggi biasanya disebabkan oleh infeksi, namun ada banyak
penyebab lain kenapa leukosit bisa tinggi, sebagai berikut: Infeksi. Hitung jumlah
leukosit (leukositosis) sering meningkat akibat dari infeksi. Baik infeksi umum yang
terjadi pada tubuh yang biasanya ditandai dengan demam, atau infeksi dan peradangan
yang terjadi pada sumsum tulang yang memproduksi leukosit. Infeksi bakteri dan virus
tertentu dapat memicu terjadinya leukositosis. Alergi. Leukositosis juga terkait dengan
reaksi kekebalan tubuh yang berupa hipersensitifitas atau alergi, misalnya pada
seseorang yang memiliki asma dan serangan alergi lainnya.

46

Anda mungkin juga menyukai