Anda di halaman 1dari 26

SKRIPSI

 
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN KPSW
DI RSUD BESEMAH KOTA PAGAR ALAM
 
 

SUSUN OLEH :
 
ENGGA SEPTIA DAMAYANTI
NPM. 2026040024 P

 
 

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA TERAPAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
TRI MANDIRI SAKTI
BENGKULU
2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ketuban pecah sebelum waktunya adalah keadaan pecahnya
selaput ketuban sebelum persalinan yang dimana usia
kehamilan belum mencapai 36 minggu
Menurut World Health Organization (WHO) di tahun 2019
insidensi KPSW di Dunia sebesar 8%. Data dari Medical
Record RSUD Besemah Kota Pagar Alam tahun 2019 jumlah
ibu bersalin 753 orang dengan insiden KPSW sebanyak 145
orang (19%), riwayat SC sebanyak 131 orang (18%) dan PEB
sebanyak 106 orang (14%) sedangkan tahun 2020 jumlah ibu
bersalin 588 orang dengan KPSW sebanyak 93 orang (16%),
riwayat SC sebanyak 80 orang (15%) dan PEB sebanyak 74
orang (14%) (Profil RSUD Besemah, 2021).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah penelitian
apakah faktor-faktor yang berhubungan dengan Kejadian KPSW RSUD
Besemah Kota Pagar Alam? .
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum

Mempelajari faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian ketuban


pecah sebelum waktunya (KPSW) di RSUD Besemah Kota Pagar Alam
2. Tujuan Khusus
 Diketahui Diketahui gambaran kejadian ketuban pecah sebelum
waktunya (KPSW) di RSUD Besemah Kota Pagar Alam
 Diketahui gambaran infeksi dengan kejadian ketuban pecah sebelum
waktunya (KPSW) di RSUD Besemah Kota Pagar Alam
 Diketahui gambaran kelainan letak janin dengan kejadian ketuban pecah
sebelum waktunya (KPSW) di RSUD Besemah Kota Pagar Alam
 Diketahui gambaran kelainan letak janin dengan kejadian ketuban pecah
sebelum waktunya (KPSW) di RSUD Besemah Kota Pagar Alam
2. TUJUAN KHUSUS
 Diketahuinya hubungan infeksi dengan kejadian
ketuban pecah sebelum waktunya (KPSW) di RSUD
Besemah Kota Pagar Alam
 Diketahuinya hubungan kelainan letak janin dengan
kejadian ketuban pecah sebelum waktunya (KPSW)
di RSUD Besemah Kota Pagar Alam
 Diketahuinya hubungan gemelli dengan kejadian
ketuban pecah sebelum waktunya (KPSW) di RSUD
Besemah Kota Pagar Alam
D. Manfaat Penelitian
 Bagi RSUD Besemah Kota Pagar Alam

 Bagi STIKES TMS Bengkulu

 Bagi Peneliti Lainnya


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
Menurut (Sagita, 2017) ketuban pecah sebelum
waktunya ditandai dengan keluarnya cairan berupa air-
air dari vagina setelah kehamilan berusia 22 minggu
dan dapat dinyatakan pecah dini terjadi sebelum proses
persalinan berlangsung. Cairan keluar melalui selaput
ketuban yang mengalami robekan, muncul setelah usia
kehamilan mencapai 28 minggu dan setidaknya satu
jam sebelum waktu kehamilan yang sebenarnya.
B. KERANGKA KONSEP
Variabel Independen Variabel Dependen
Infeksi
  
 
Kelainan Letak Janin Kejadian KPSW

Gemelli
C. DEFINISI OPERASIONAL
N Variabel Definisi Alat ukur Cara Ukur Hasil Ukur Skala Ukur
o
operasional
1 Dependen Pecahnya ketuban Check list Register 0:KPSW Nominal
sebelum proses
(Kejadian persalinan
KPSW) 1: Tidak KPSW
berlangsung
2 Independen

Infeksi infeksi bakteri berat Check list Register 0:Infeksi Nominal


yang menyebar ke
seluruh tubuh sesuai
1:Tidak Infeksi
yang tercatat di
register

3 Kelainan letak Letak posisi janin Check list Register 0: kelainan letak janin Nominal
janin yang tidak normal
1: letak janin normal

4 Gemelli Kehamilan dua janin Check list Register 0: bayi lahir ≥ 2 orang Nominal
atau lebih
1: bayi lahir 1 orang
D. Hipotesis
 Ha1: Ada hubungan kejadian infeksi dengan KPSW di RSUD
Besemah Kota Pagar Alam
 Ha2 : Ada hubungan kejadian kelainan letak janin dengan
KPSW di RSUD Besemah Kota Pagar Alam
 Ha3 : Ada hubungan kejadian gemelli dengan KPSW di RSUD
Besemah Kota Pagar Alam
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian
Telah dilaksanakan di RSUD Besemah Kota Pagar Alam pada
bulan 14 Juni 2021 – 14 Juli 2021.
B. Jenis dan Desain Penelitian
 Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
survey analitik dengan metode case control
C. Populasi dan Sampel
 Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu bersalin yang
dirawat di RSUD Besemah Kota Pagar Alam dengan jumlah
populasi pada bulan Januari - Desember tahun 2020 yang
berjumlah 588 orang ibu bersalin terdiri dari 93 Kejadian
KPSW dan 495 tidak KPSW.
TEKNIK PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

 Teknik Pengumpulan Data


Data dalam penelitian ini menggunakan data sekunder

 Teknik Pengolahan Data


a. Editing
b. Entry Data
c. Coding
d. Tabulating
e. Processing
f. Cleaning
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Analisis Univariat
Tabel 2
Distribusi Frekuensi Kejadian KPSW di Ruang Kebidanan
RSUD Besemah Kota Pagar Alam
Persentase
KPSW Frekuensi
(%)
Ya 93 50,0
Tidak 93 50,0
Total 186 100

Berdasarkan Tabel 2 di atas tampak dari 186 orang terdapat


93 orang mengalami kejadian KPSW sebagai variabel kasus dan
93 orang tidak mengalami kejadian KPSW sebagai variabel
kontrol.
TABEL 3
DISTRIBUSI FREKUENSI INFEKSI DENGAN KEJADIAN KPSW DI RUANG
KEBIDANAN RSUD BESEMAH KOTA PAGAR ALAM

Persentase
Infeksi Frekuensi
(%)
Infeksi 76 40,8
Tidak Infeksi 110 59,2
Total 186 100,0

Berdasarkan Tabel 3 di atas tampak dari 186 orang


terdapat 76 orang infeksi dan 110 orang tidak infeksi.
TABEL 4
DISTRIBUSI FREKUENSI KELAINAN LETAK JANIN I DI RUANG KEBIDANAN RSUD BESEMAH KOTA PAGAR
ALAM

Persentase
Kelainan Letak Janin Frekuensi
(%)
Kelainan Letak Janin 101 54,3
Tidak Kelainan Letak 85 45,7
Janin
Total 186 100,0

Berdasarkan Tabel 4 di atas tampak dari 186orang


terdapat 101 orang mengalami kelainan letak janin dan 85
orang tidak mengalami kelainan letak janin
TABEL 5
DISTRIBUSI FREKUENSI GEMELLI I DI RUANG KEBIDANAN RSUD BESEMAH KOTA PAGAR ALAM

Persentase
Gemelli Frekuensi
(%)
Gemelli 69 37,1
Tidak Gemelli 117 62,9
Total 186 100,0

Berdasarkan Tabel 5 di atas tampak dari 186 orang terdapat


69 orang mengalami Gemelli dan 117 orang tidak mengalami
Gemelli
2. ANALISIS BIVARIAT
Tabel 6
­

Hubungan Infeksi dengan Kejadian KPSW di Ruang Kebidanan


RSUD Besemah Kota Pagar Alam
Infeksi KPSW χ2 Ρ C OR
Ya Tidak Total
27,39 0,000 0,386 6,34
f % f % f % 0 5
Ya 55 60,2 21 19,3 76 39,8
Tidak 43 39,8 77 80,7 110 60,2
Total 93 100, 93 100,0 186 100,
0 0

Terdapat hubungan yang signifikan antara Infeksi dengan


Kejadian KPSW di Ruang Kebidanan RSUD Besemah Kota
Pagar Alam
Tabel 7 ­

Hubungan Kelainan Letak Janin dengan Kejadian KPSW


di Ruang Kebidanan RSUD Besemah Kota Pagar Alam
KPSW χ2 Ρ C OR
Kelainan
Letak Ya Tidak Total
51,46 0,000 0,494 13,66
Janin
f % f % f % 6 6

Ya 74 83,1 26, 111 27 54,


5 8
Tidak 19 16,9 66 73, 85 45,
5 2
Total 93 100,0 93 100 186 100
Terdapat hubungan yang signifikan
,0
antara
,0
Kelainan Letak
Janin dengan Kejadian KPSW di Ruang Kebidanan RSUD
Besemah Kota Pagar Alam
Tabel 8
­

Hubungan Gemelli dengan Kejadian KPSW


di Ruang Kebidanan RSUD Besemah Kota Pagar Alam

Gemelli KPSW χ2 Ρ C OR
Ya Tidak Total
23,66 0,000 0,363 5,83
f % f % f % 5 6
Ya 50 54,2 19 16,9 69 35,5
Tidak 43 45,8 74 83,1 117 64,5
Total 93 100, 93 100, 186 100,
0 0 0

Terdapat hubungan yang signifikan antara Gemelli dengan


Kejadian KPSW di Ruang Kebidanan RSUD Besemah Kota
Pagar Alam
B. PEMBAHASAN
1. Gambaran Infeksi dengan Kejadian Ketuban Pecah Sebelum Waktunya
(KPSW) di RSUD Besemah Kota Pagar Alam

 Berdasarkan hasil penelitian dari 186 ibu melahirkan ada 93 orang ibu melahirkan
yang mengalami kejadian KPSW terdapat 55 orang mengalami infeksi. Karena
keputihan wanita hamil rentan terkena infeksi, sebab daya tahan wanita hamil
biasanya akan menurun dan meningkatkan kebutuhan metabolisme..
 Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Demiarti (2017), tentang Faktor-
Faktor yang Mempengaruhi Ketuban Pecah Dini di RSU PKU Muhammadiyah
Bantul Tahun 2017, setelah dilakukan penelitian dan dilakukan analisis data
menunjukkan hasil bahwa ibu bersalin yang mengalami kejadian KPSW tidak
mengalami infeksi 85 (100%).
2. Gambaran Kelainan Letak Janin dengan Kejadian KPSW di
RSUD Besemah Kota Pagar Alam
 Berdasarkan hasil penelitian dari 186 ibu melahirkan ada 93 orang
ibu melahirkan yang mengalami kejadian KPSW terdapat 74 orang
mengalami kelainan letak janin karena kelainan letak dapat
memungkinkan ketegangan otot rahim meningkat sehingga dapat
menyebabkan KPSW dan 19 orang tidak mengalami kelainan letak
janin
 Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Indri (2020), tentang
Hubungan kelainan letak janin dengan kejadian ketuban pecah dini
pada ibu bersalin di BLUD Rumah Sakit dr. Doris Sylvanus
Palangkaraya
3. Gambaran Gemelli dengan Kejadian KPSW di RSUD Besemah
Kota Pagar Alam

 Berdasarkan hasil penelitian dari 186 ibu melahirkan ada 69 orang


ibu melahirkan yang mengalami kejadian KPSW terdapat 50 orang
mengalami gemelli dan 19 orang tidak mengalami gemelli
 Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Maria Septiana
(2018) dengan judul Hubungan Polihidramnion, Gemelli dan Infeksi
Intrapartum dengan Kejadian Ketuban Pecah Sebelum Waktunya
(KPSW) Di RS Pertamedika Prabumulih Tahun 2018.
4. Hubungan Infeksi dengan Kejadian KPSW di RSUD Besemah
Kota Pagar Alam

 Berdasarkan hasil penelitian dari 93 orang ibu melahirkan yang


mengalami kejadian KPSW terdapat 55 orang yang mengalami
infeksi. Infeksi dengan keputihan berjumlah 37 orang, infeksi
intrapartum 13 orang dan infeksi postpartum 5 orang
 Hasil uji statistik Chi-Square (Continuity Correction) terdapat
hubungan yang signifikan antara kejadian KPSW dengan infeksi di
Ruang Kebidanan RSUD Besemah Kota Pagar Alam. Hasil
penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Zaimy (2017),
menjelaskan infeksi berpengaruh terhadap terjadinya KPD pada ibu
hamil trimester III
5. Hubungan Kelainan Letak Janin dengan Kejadian KPSW di
RSUD Besemah Kota Pagar Alam

 Berdasarkan hasil penelitian dari 93 orang ibu melahirkan yang


mengalami kejadian KPSW terdapat 74 orang yang mengalami
kelainan letak janin. Hal ini terjadi karena ketidakteraturan bagian
terendah janin untuk menutupi atau menahan pintu atas panggul,
sehingga mengurangi tekanan terhadap membran bagian bawah
 Hasil uji statistik Chi-Square (Continuity Correction) terdapat
hubungan yang signifikan antara kejadian KPSW dengan kelainan
letak janin di Ruang Kebidanan RSUD Besemah Kota Pagar Alam.
Hasil penelitian ini sejalan dengan pendapat Widia (2017) dengan
judul hubungan kelainan letak Janin dengan kejadian ketuban pecah
dini diruang kebidanan RSUD Dr. M.Yunus Bengkulu memiliki
kesamaan pendekatan cross sectional dan teknik sampel yaitu total
sampling
6. Hubungan Gemelli dengan Kejadian KPSW di RSUD Besemah
Kota Pagar Alam

 Berdasarkan hasil penelitian dari 93 orang ibu melahirkan yang


mengalami kejadian KPSW terdapat 50 orang yang mengalami
gemelli. Hal ini terjadi karena kehamilan kembar terjadi distensi
uterus yang berlebihan, sehingga menimbulkan adanya ketegangan
rahim secara berlebihan dan dibagian bawah tidak ada yang menahan
sehingga mengakibatkan selaput ketuban tipis dan mudah pecah.
 Hasil uji Contingency Coefficient didapat kategori hubungan sedang
Kategori hubungan sedang menunjukkan bahwa ada faktor lain yang
dapat mengakibatkan terjadinya kejadian KPSW selain gemelli
diantaranya perdarahan. Hasil penelitian ini sejalan dengan pendapat
Dwi (2019), bahwa salah satu penyebab terjadinya ketuban pecah dini
adalah Ketegangan rahim berlebihan seperti kehamilan ganda/kembar.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
 Dari 186 sampel terdapat 93 orang dengan kejadian KPSW dan 93 orang tidak dengan
kejadian KPSW.
 Dari 186 sampel terdapat 76 orang Infeksi dan 110 orang tidak infeksi.

 Dari 186 sampel terdapat 111 orang kelainan letak janin dan 85 orang tidak kelainan
letak janin.
 Dari 186 sampel terdapat 69 orang gemelli dan 117 orang tidak gemelli

 Ada hubungan yang signifikan antara Kejadian KPSW dengan Infeksi di Ruang
Kebidanan RSUD Besemah Kota Pagar Alam, dengan kategori hubungan lemah.
 Ada hubungan yang signifikan antara Kejadian KPSW dengan Kelainan Letak Janin
di Ruang Kebidanan RSUD Besemah Kota Pagar Alam, dengan kategori hubungan
lemah.
 Ada hubungan yang signifikan Kejadian KPSW dengan Gemelli di Ruang Kebidanan
RSUD Besemah Kota Pagar Alam, dengan kategori hubungan lemah.
B. Saran
 Bagi RSUD Besemah Kota Pagar Alam

 Bagi Stikes Tri Mandiri Sakti Bengkulu


 Bagi Peneliti Selanjutnya
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai