Anda di halaman 1dari 46

LAPORAN KEGIATAN

TIM PONEK BULAN MEI TAHUN 2022

I. PENDAHULUAN
Seperti kita ketahui bahwa Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi
(AKB) di Indonesia masih tinggi, yaitu AKI : 228/100.000 kelahiran hidup (KH) dan
AKB : 34/1000 kelahiran hidup (SDKI 2007). Sedangkan target RPJMN Depkes 2004-
2009 AKI : 226/100.000 KH dan AKB :26/1000 KH. Dalam konfrensi tingkat tinggi
perserikatan bangsa-bangsa pada tahun 2000 di sepakati bahwa terdapat 8 tujuan
Pembangunan Milinium(Milinium Development Goals/MDGs) pada tahun 2015. Dua di
antara tujuan tersebut mempunyai sasaran dan indicator yang terkait dengan kesehatan
ibu,bayi dan anak yaitu :
1. Mengurangi Angka Kematian Bayi dan Balita sebesar 213 dari angka pada tahun
2990 (menjadi 20 dan 25/1000 KH).
2. Mengurangi Angka Kematian Ibu sebesar ¾ dari AKI pada tahun 1990(menjadi
125/100.000 kelahiran hidup.
Survey kesehatan rumah tangga tahun 2001 menyebutkan bahwa penyebab kematian
terbanyak di indonesia adalah Perdarahan (28 % ),Eklamsia (24 % ), Infeksi (11% ),
Partus Macet/Lama ( 8 % ), dan Aborsi (5% ) sedangkan penyebab kematian bayi baru
lahir yang terbanyak adalah karena BBLR (29 % ),Asfiksia (27 % ), Infeksi dan Tetanus
(15 % ¿ masalah pemberian minum(10 % ),Ganguan Hematologi (6 %),lain-lain (13%).
Hal tersebut kemungkinan di sebabkan oleh keterlambatan pengambil keputusan,merujuk
dan mengobati. Sedangkan oleh keterlambatan pengambilan keputusan,merujuk,fdan
mengobati.Sedangkan kematian ibu umumnya di sebabkan oleh perdarahan (25%),infeksi
(15%),pre-eklamsi/Eklamsia(15%),persalinan macet dan abortus. Meningkat kematian
ibu dan perawatan bayi harus di lakukan dalam sistim terpadu di tingkat nasional dan
regional.
Pelayanan obstetri dan neonatal regional merupakan upaya penyediaan pelayanan
bagi ibu dan bayi baru lahir secara terpadu dalam bentuk Pelayanan Obstetri Neonatal
Emergensi Koprehensif (PONEK) di rumah sakit dan pelayanan Obstetri Neonatal
Emergensi Dasar (PONED)di tingkat Puskesmas.
Rumah Sakit PONEK 24 jam merupakan bagian dari sistim rujukan pelayanan
kedaruratan maternal dan neonatal,yang berperan dalam menurunkan angka kematian ibu
dan bayi baru lahir. Kunci keberhasilan PONEK adalah tersedia tenaga kesehatan yang
sesuai kompotensi,prasaran,saran dan manajemen yang handal. Untuk mencapai
kompotensi dalam bidang tertentu, tenaga kesehatan memerlukan pelatihan-pelatihan
untuk menigkatkan pengetahuan,keterampilan dan perubahan prilaku dalam pelayanan
kepada pasien. Komplikasi obstetri tidak selalu dapat di ramalkan sebelumnya dan
mungkin saja terjadi pada ibu hamil yang di identifikasi normal. Oleh Karena itu
kebijakan Rumah Sakit Umum Mamami Kupang adalah mendekatkan pelayanan Obstetri
dan Neonatal `sedekat mungkin kepada setiap ibu hamil sesuai dengan pendekatan
Making Pregnancy Safer (MPS) yang mempunyai 3 peran kunci yaitu:
1. Persalinan bersih dan aman oleh tenaga trampil.
2. Penanganan kompliksi kehamilan dan persalinan secara adekuat.
3. Setiap kehamilan harus diinginkan dan tersediannya akses bagi penanganan
kompliksi abortus tidak aman.
Penyebab kematian pada masa prenatal/neonatal pada umumnya barkait dengan
kesehatan ibu selama kehamilan,kesehatan janin selama di dalam kandungan dan proses
pertolongan persalinan yang bermasalah. Oleh karena itu perlu adanya strategi penurunan
kematian/kesakitan maternal perinal dengan sistem pelayanan Maternal Perinal regional
yaitu dukungan bagi MPS di indonesia dengan upaya:
1. Menyiapkan pelayanan yang siap siaga 24 jam.
2. Meningkatkan mutu SDM dengan pelatian berkala mengenai pelayanan
kegawatdaruratan.
3. Bertanggung jawab atas semua kasus rujukan.
4. Bekerjasama dengan dinas dalam survey lanci/audit kematian ibu dan bayi.
II. TUJUAN
1. Umum
Meningkatkan pelayanan maternal dan perinatal yang bermutu dalam upaya
penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi di RSU Mamami Kupang.
2. khusus
a Sebagai bahan evaluasi atau analisis dengan laporan yang selanjutnya
b Sebagai bahan laporan kepada TIM peningkatan Mutu dan Keselamatan pasien.
c Untuk laporan kepada Direktur RSU Mamami Kupang.
III. HASIL
A. Jumlah data persalinan yang ada pada RSU Mamami Kupang

N0 JUMLAH PERSALINAN JUMLAH KETERANGAN

1 Partus Spontan 14 34,1%

2 Partus Tindakan 7 17,0 %

3 SC CITO 0 0%

4 SC Elektif 20 48,7%

JUMLAH 41 99,2%

Berdasarkan data diatas jumlah persalinan spontan 14 orang pada bulan Mei 2022. Ada
peningkatan SC Elektif 20 orang (48,7%) atas indikasi (CPD,IUGR,HDK,BEKAS
SC,MOW),sedangkan SC CITO ada 0 orang .

B. Jumlah IMD

NO KEGIATAN JUMLAH IMD PRESENTASI

1 IMD 21 51,2 %
2 NON IMD 20 48.7%

JUMLAH 41 99,9%

Berdasarkan angka IMD masih lebih tinggi karena jumlah persalinan normal dan tindakan masih
lebih banyak.

C. Jumlah Asi Eksklusif dan Rawat Gabung

NO KEGIATAN JUMLAH PRESENTASI

1 Asi Eksklusif 24 44,4%

2 Rawat Gabung 21 2,8%

Berdasarkan data di atas jumlah Asi Eksklusif dan Rawat Gabung belum mencapai 100%

D. Jumlah kunjungan pasien obgyn di poli Kebidanan dan Kandungan

NO DIAGNOSA JUMLAH PRESENTASI

1 ANC 40 30,0 %

2 Mioma uteri 4 3,0 %

3 ILO 2 1,5 %

4 PPN 10 7,5 %

5 AUB 1 0,75 %

6 POST SC 64 48,1 %

8 Post Curetase 1 0,75 %

9 Kista 3 2,2 %
10 Prolaps uteri 4 3,0 %

11 Disminore 3 2,2 %

12 Endometriosis 1 0,75 %

TOTAL 133 99,75 %

Berdasarkan data di atas jumlah pasien yang kontrol poli terbanyak adalah pasien post sc 64
orang dan pasien POST SC 40 orang,jumlah yang terendah yang kontrol adalah 3 orang di
antaranya (AUB,post curetase,endometriosis).

E. Jumlah pasien di ruang nicu-nhcu

NO DIAGNOSA JUMLAH PRESENTASE

1 Asfiksia sedang 32 54,2 %

2 Asfiksia sedang + vomiting 1 1,6 %

3 Asfiksia sedang + hipotermi 3 5,0 %

4 Asfiksia sedang + caput sucsedeniu 1 1,6 %

5 Asfiksia sedang + RD 1 1,6 %

6 BBLR + RD rimgan 1 1,6 %

7 BBLR + hipotermi 3 5,0 %

8 Hiperbilirubin/ikterus nenatorum 12 20,3 %

9 Asfiksia berat + pnemonia 2 3,3 %

10 Diare + hipertermi 1 1,6 %


11 Neonatus seizure 1 1,6 %

12 dehidrasi 1 1,6 %

TOTAL 59 97.4 %

Berdasarkan data di atas jumlah pasien terbanyak adalah pasien Asfiksia sedang 32 orang dan
pasien Hiperbilirubin/ikterus nenatorum 12 orang,jumlah yang terendah adalah 1 orang di
antaranya(Asfiksia sedang + vomiting,caput sucsedeniu, RD, RD rimgan,Diare + hipertermi,
Neonatus seizure, dehidrasi).

F. Pasien obgyn rujuk masuk UGD(Tidak ada)


G. Pasien obgyn rujuk berdasarkan diagnosa (Tidak ada)
H. Jumlah rujukan masuk Neonatal (Tidak ada)
I. Jumlah rujukan keluar obgyn ke RS lain(tidak ada)
J. Jumlah rujukan keluar neonatal (Tidak ada)
K. Jumlah PMK(Tidak ada)
L. Jumlah kematian Maternal(Tidak ada)
M. Jumlah kematian Bayi(Tidak ada)
IV. REKOMENDASI
1) Untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan SDM khusus PONEK perlu di
lakukan pelatihan – pelatihan.
2) Perlu adanya evaluasi khusus kamar oprasi tentang sarana prasarana yang mendukung
dalam pelayanan sehingga bisa mengatasi pasien rujukan ke luar RS.
LAPORAN KEGIATAN

TIM PONEK BULAN APRILTAHUN 2022

A. PENDAHULUAN
Seperti kita ketahui bahwa Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi
(AKB) di Indonesia masih tinggi, yaitu AKI : 228/100.000 kelahiran hidup (KH) dan
AKB : 34/1000 kelahiran hidup (SDKI 2007). Sedangkan target RPJMN Depkes 2004-
2009 AKI : 226/100.000 KH dan AKB :26/1000 KH. Dalam konfrensi tingkat tinggi
perserikatan bangsa-bangsa pada tahun 2000 di sepakati bahwa terdapat 8 tujuan
Pembangunan Milinium(Milinium Development Goals/MDGs) pada tahun 2015. Dua di
antara tujuan tersebut mempunyai sasaran dan indicator yang terkait dengan kesehatan
ibu,bayi dan anak yaitu :
1) Mengurangi Angka Kematian Bayi dan Balita sebesar 213 dari angka pada tahun
2990 (menjadi 20 dan 25/1000 KH).
2) Mengurangi Angka Kematian Ibu sebesar ¾ dari AKI pada tahun 1990(menjadi
125/100.000 kelahiran hidup.
Survey kesehatan rumah tangga tahun 2001 menyebutkan bahwa penyebab kematian
terbanyak di indonesia adalah Perdarahan (28 % ),Eklamsia (24 % ), Infeksi (11% ),
Partus Macet/Lama ( 8 % ), dan Aborsi (5% ) sedangkan penyebab kematian bayi baru
lahir yang terbanyak adalah karena BBLR (29 % ),Asfiksia (27 % ), Infeksi dan Tetanus
(15 % ¿ masalah pemberian minum(10 % ),Ganguan Hematologi (6 %),lain-lain (13%).
Hal tersebut kemungkinan di sebabkan oleh keterlambatan pengambil keputusan,merujuk
dan mengobati. Sedangkan oleh keterlambatan pengambilan keputusan,merujuk,dan
mengobati.Sedangkan kematian ibu umumnya di sebabkan oleh perdarahan (25%),infeksi
(15%),pre-eklamsi/Eklamsia(15%),persalinan macet dan abortus. Meningkat kematian
ibu mempunyai hubungan erat dengan mutu penanganan ibu,maka proses persalinan dan
perawatan bayi harus di lakukan dalam sistim terpadu di tingkat nasional dan regional.
Pelayanan obstetri dan neonatal regional merupakan upaya penyediaan pelayanan
bagi ibu dan bayi baru lahir secara terpadu dalam bentuk Pelayanan Obstetri Neonatal
Emergensi Koprehensif (PONEK) di rumah sakit dan pelayanan Obstetri Neonatal
Emergensi Dasar (PONED)di tingkat Puskesmas.
Rumah Sakit PONEK 24 jam merupakan bagian dari sistim rujukan pelayanan
kedaruratan maternal dan neonatal,yang berperan dalam menurunkan angka kematian ibu
dan bayi baru lahir. Kunci keberhasilan PONEK adalah tersedia tenaga kesehatan yang
sesuai kompotensi,prasaran,saran dan manajemen yang handal. Untuk mencapai
kompotensi dalam bidang tertentu, tenaga kesehatan memerlukan pelatihan-pelatihan
untuk menigkatkan pengetahuan,keterampilan dan perubahan prilaku dalam pelayanan
kepada pasien. Komplikasi obstetri tidak selalu dapat di ramalkan sebelumnya dan
mungkin saja terjadi pada ibu hamil yang di identifikasi normal. Oleh Karena itu
kebijakan Rumah Sakit Umum Mamami Kupang adalah mendekatkan pelayanan Obstetri
dan Neonatal `sedekat mungkin kepada setiap ibu hamil sesuai dengan pendekatan
Making Pregnancy Safer (MPS) yang mempunyai 3 peran kunci yaitu:
1) Persalinan bersih dan aman oleh tenaga trampil.
2) Penanganan kompliksi kehamilan dan persalinan secara adekuat.
3) Setiap kehamilan harus diinginkan dan tersediannya akses bagi penanganan
kompliksi abortus tidak aman.
Penyebab kematian pada masa prenatal/neonatal pada umumnya barkait dengan
kesehatan ibu selama kehamilan,kesehatan janin selama di dalam kandungan dan proses
pertolongan persalinan yang bermasalah. Oleh karena itu perlu adanya strategi penurunan
kematian/kesakitan maternal perinal dengan sistem pelayanan Maternal Perinal regional
yaitu dukungan bagi MPS di indonesia dengan upaya:
1) Menyiapkan pelayanan yang siap siaga 24 jam.
2) Meningkatkan mutu SDM dengan pelatian berkala mengenai pelayanan
kegawatdaruratan.
3) Bertanggung jawab atas semua kasus rujukan.
4) Bekerjasama dengan dinas dalam survey lanci/audit kematian ibu dan bayi.
B. TUJUAN
1) Umum
Meningkatkan pelayanan maternal dan perinatal yang bermutu dalam upaya
penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi di RSU Mamami Kupang.
2) khusus
a. Sebagai bahan evaluasi atau analisis dengan laporan yang selanjutnya
b. Sebagai bahan laporan kepada TIM peningkatan Mutu dan Keselamatan pasien.
c. Untuk laporan kepada Direktur RSU Mamami Kupang.
C. HASIL
a Jumlah data persalinan yang ada pada RSU Mamami Kupang

N0 JUMLAH PERSALINAN JUMLAH KETERANGAN

1 Partus Spontan 15 21,7 %

2 Partus Tindakan 2 2,8 %

3 SC CITO 19 27,5 %

4 SC Elektif 33 47,8 %

JUMLAH 69 99.8 %

Berdasarkan data diatas jumlah persalinan spontan 15 orang (21,7 %) pada bulan April
2022,jumlah pasien yang SC Elektif 33 orang (47,8 %) atas indikasi (CPD,IUGR,HDK,BEKAS
SC,MOW),sedangkan SC CITO ada 19 orang dengan kasus (Gawat janin,partus macet)

b Jumlah IMD

NO KEGIATAN JUMLAH IMD PRESENTASI


1 IMD 22 31,8 %

2 NON IMD 47 68,1 %

JUMLAH 69 99,9 %

Berdasarkan data di atas angka NON IMD cukup tinggi karena jumlah persalinan secsio banyak
yaitu (47 orang).

N. Jumlah Asi Eksklusif dan Rawat Gabung

NO KEGIATAN JUMLAH PRESENTASI

1 Asi Eksklusif 22 31,8 %

2 Rawat Gabung 47 68.1 %

Berdasarkan data di atas jumlah Asi Eksklusif dan Rawat Gabung belum mencapai 100 %

O. Jumlah kunjungan pasien obgyn di poli Kebidanan dan Kandungan

NO DIAGNOSA JUMLAH PRESENTASE

1 Post SC 42 30,2 %

2 ANC 71 51.0 %

3 AUB 4 2,87 %

4 ILO 5 3,5 %

5 PPN 9 6,4 %

6 kista 3 2,15 %
7 PUD 1 0,71 %

8 Prolaps uteri 3 2,15 %

9 Post Curetase 1 0,71 %

TOTAL 139 99,69 %

Berdasarkan data di atas jumlah pasien yang kontrol poli terbanyak adalah pasien ANC 71
orang,dan pasien yang terendah yang kontrol adalah 1 orang di antaranya(PUD dan post curet).

P. Pasien obgyn rujuk masuk UGD(Tidak ada)


Q. Pasien obgyn rujuk berdasarkan diagnosa (1 orang dignosa plac.akreta)
R. Jumlah rujukan masuk Neonatal (Tidak ada)

NO DIAGNOSA TEMPAT RUJUKAN JUMLAH

1 Plac.akreta Vk/ RSU W.Z Johanes Kupang 1

S. Jumlah PMK

NO PMK BERAT BADAN LAHIR

1 By.ny. 2300 gr
2 By.ny 2500 gr
3 By.ny 2450 gr
4 By.ny 2500 gr

T. Jumlah pasien di ruang nicu-nhcu

NO DIAGNOSA JUMLAH PRESENTASE


1 Asfiksia sedang 42 76.3 %

2 Hiperbilirubin 4 7,2 %

3 Labiopalothokisis 2 3,6 %

4 Asfiksia sedang + hipotermi 1 1,8 %

5 Asfiksia sedang + BBLR+ RDD ringan 4 7,2 %

6 Hipoglikemia + hiperbilirubin 1 1,8 %

7 Impertigo bulosa 1 1,8 %

TOTAL 55 99,7 %

U. Jumlah kematian Maternal(Tidak ada)


V. Jumlah kematian Bayi(Tidak ada)

c REKOMENDASI
a. Untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan SDM khusus PONEK perlu di
lakukan pelatihan – pelatihan.
b. Perlu adanya evaluasi khusus kamar oprasi tentang sarana prasarana yang mendukung
dalam pelayanan sehingga bisa mengatasi pasien rujukan ke luar RS.
LAPORAN KEGIATAN

TIM PONEK BULAN JUNI TAHUN 2022

A. PENDAHULUAN
Seperti kita ketahui bahwa Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi
(AKB) di Indonesia masih tinggi, yaitu AKI : 228/100.000 kelahiran hidup (KH) dan
AKB : 34/1000 kelahiran hidup (SDKI 2007). Sedangkan target RPJMN Depkes 2004-
2009 AKI : 226/100.000 KH dan AKB :26/1000 KH. Dalam konfrensi tingkat tinggi
perserikatan bangsa-bangsa pada tahun 2000 di sepakati bahwa terdapat 8 tujuan
Pembangunan Milinium(Milinium Development Goals/MDGs) pada tahun 2015. Dua di
antara tujuan tersebut mempunyai sasaran dan indicator yang terkait dengan kesehatan
ibu,bayi dan anak yaitu :
a. Mengurangi Angka Kematian Bayi dan Balita sebesar 213 dari angka pada tahun
2990 (menjadi 20 dan 25/1000 KH).
b. Mengurangi Angka Kematian Ibu sebesar ¾ dari AKI pada tahun 1990(menjadi
125/100.000 kelahiran hidup.
Survey kesehatan rumah tangga tahun 2001 menyebutkan bahwa penyebab kematian
terbanyak di indonesia adalah Perdarahan (28 % ),Eklamsia (24 % ), Infeksi (11% ),
Partus Macet/Lama ( 8 % ), dan Aborsi (5% ) sedangkan penyebab kematian bayi baru
lahir yang terbanyak adalah karena BBLR (29 % ),Asfiksia (27 % ), Infeksi dan Tetanus
(15 % ¿ masalah pemberian minum(10 % ),Ganguan Hematologi (6 %),lain-lain (13%).
Hal tersebut kemungkinan di sebabkan oleh keterlambatan pengambil keputusan,merujuk
dan mengobati. Sedangkan oleh keterlambatan pengambilan keputusan,merujuk,fdan
mengobati.Sedangkan kematian ibu umumnya di sebabkan oleh perdarahan (25%),infeksi
(15%),pre-eklamsi/Eklamsia(15%),persalinan macet dan abortus. Meningkat kematian
ibu mempunyai hubungan erat dengan mutu penanganan ibu,maka proses persalinan dan
perawatan bayi harus di lakukan dalam sistim terpadu di tingkat nasional dan regional.
Pelayanan obstetri dan neonatal regional merupakan upaya penyediaan pelayanan
bagi ibu dan bayi baru lahir secara terpadu dalam bentuk Pelayanan Obstetri Neonatal
Emergensi Koprehensif (PONEK) di rumah sakit dan pelayanan Obstetri Neonatal
Emergensi Dasar (PONED)di tingkat Puskesmas.
Rumah Sakit PONEK 24 jam merupakan bagian dari sistim rujukan pelayanan
kedaruratan maternal dan neonatal,yang berperan dalam menurunkan angka kematian ibu
dan bayi baru lahir. Kunci keberhasilan PONEK adalah tersedia tenaga kesehatan yang
sesuai kompotensi,prasaran,saran dan manajemen yang handal. Untuk mencapai
kompotensi dalam bidang tertentu, tenaga kesehatan memerlukan pelatihan-pelatihan
untuk menigkatkan pengetahuan,keterampilan dan perubahan prilaku dalam pelayanan
kepada pasien. Komplikasi obstetri tidak selalu dapat di ramalkan sebelumnya dan
mungkin saja terjadi pada ibu hamil yang di identifikasi normal. Oleh Karena itu
kebijakan Rumah Sakit Umum Mamami Kupang adalah mendekatkan pelayanan Obstetri
dan Neonatal `sedekat mungkin kepada setiap ibu hamil sesuai dengan pendekatan
Making Pregnancy Safer (MPS) yang mempunyai 3 peran kunci yaitu:
a. Persalinan bersih dan aman oleh tenaga trampil.
b. Penanganan kompliksi kehamilan dan persalinan secara adekuat.
c. Setiap kehamilan harus diinginkan dan tersediannya akses bagi penanganan
kompliksi abortus tidak aman.
Penyebab kematian pada masa prenatal/neonatal pada umumnya barkait dengan
kesehatan ibu selama kehamilan,kesehatan janin selama di dalam kandungan dan proses
pertolongan persalinan yang bermasalah. Oleh karena itu perlu adanya strategi penurunan
kematian/kesakitan maternal perinal dengan sistem pelayanan Maternal Perinal regional
yaitu dukungan bagi MPS di indonesia dengan upaya:
a. Menyiapkan pelayanan yang siap siaga 24 jam.
b. Meningkatkan mutu SDM dengan pelatian berkala mengenai pelayanan
kegawatdaruratan.
c. Bertanggung jawab atas semua kasus rujukan.
d. Bekerjasama dengan dinas dalam survey lanci/audit kematian ibu dan bayi.

B. TUJUAN
A. Umum
Meningkatkan pelayanan maternal dan perinatal yang bermutu dalam upaya
penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi di RSU Mamami Kupang.
B. khusus
 Sebagai bahan evaluasi atau analisis dengan laporan yang selanjutnya
 Sebagai bahan laporan kepada TIM peningkatan Mutu dan Keselamatan pasien.
 Untuk laporan kepada Direktur RSU Mamami Kupang.
C. HASIL
a. Jumlah data persalinan yang ada pada RSU Mamami Kupang

N0 JUMLAH PERSALINAN JUMLAH KETERANGAN

1 Partus Spontan 22 27,84 %

2 Partus Tindakan 4 5,06 %

3 SC CITO 14 17,72 %

4 SC Elektif 39 49,36%

JUMLAH 79 99,98 %
Berdasarkan data diatas jumlah pasien SC Elektif tinggi yaitu 39 orang (49,36 %) jumlah pasien
yang Partus Spontan 22 orang (27,84 %),sedangkan SC CITO ada 14 orang dengan kasus (Gawat
janin,partus macet,kpd)

b. Jumlah IMD

NO KEGIATAN JUMLAH IMD PRESENTASI

1 IMD 31 38,75 %

2 NON IMD 49 61,25 %

JUMLAH 80 100 %

Berdasarkan data di atas angka NON IMD dan IMD mencapai 100%
c. Jumlah Asi Eksklusif dan Rawat Gabung

NO KEGIATAN JUMLAH PRESENTASI

1 Asi Eksklusif 31 38,75 %

2 Rawat Gabung 49 61,25 %

Berdasarkan data di atas jumlah Asi Eksklusif dan Rawat Gabung tetap 100%
d. Jumlah kunjungan pasien obgyn di poli Kebidanan dan Kandungan
NO DIAGNOSA JUMLAH PRESENTASE

1 POST SC 34 28,09 %

2 ANC 50 41,32 %

3 PPN 13 10,74 %

4 AUB 4 3,30 %

5 Kista 5 4,13 %

6 Prolaps uteri 3 2,47 %

7 PUD 1 0,82 %

8 Post Curetase 3 2,47%

9 ILO 3 2,47%

amenorea 1 0,82 %

promil 2 1,65 %

disminore 1 0,82 %

10 ISK 1 0,82 %

TOTAL 121 99,92 %

Berdasarkan data di atas jumlah pasien yang kontrol poli terbanyak adalah pasien ANC 50
orang,dan pasien yang terendah yang kontrol adalah 4 orang di
antaranya(isk,PUD,dysminore,amenorea).

e. Pasien obgyn rujuk masuk UGD(Tidak ada)


f. Pasien obgyn rujuk berdasarkan diagnosa (2 orang )

NO DIAGNOSA TEMPAT RUJUKAN JUMLAH


1 preeklamsia Vk/ RSU W.Z Johanes Kupang 1

2 preeklamsia Vk/ RSU W.Z Johanes Kupang 1

g. Jumlah rujukan masuk Neonatal  (1 orang)

NO DIAGNOSA TEMPAT RUJUKAN JUMLAH

1 Asfiksia berat Puskesmas manutapen 1

i. Jumlah rujukan keluar neonatal

NO DIAGNOSA TEMPAT RUJUKAN JUMLAH

1 Asfiksia berat Nicu/ RSU W.Z Johanes Kupang 1

j. Jumlah PMK

NO PMK BERAT BADAN LAHIR

1 By.ny 2500 gr

2 By.ny. 2300 gr

k. Jumlah kematian Maternal(Tidak ada)

l. Jumlah kematian Bayi(Tidak ada)

m. Jumlah pasien di ruang nicu-nhcu

NO DIAGNOSA JUMLAH PRESENTASE

1 Asfiksia sedang 42 62,68 %


2 Hiperbilirubin 7 10,44 %

3 Asfiksia berat 1 1,49 %

4 Asfiksia sedang + hipotermi 8 11,94 %

5 Asfiksia sedang + BBLR 2 2,98 %

6 vomiting 3 4,47 %

7 Hipoxia intra uteri 3 4,47 %

8 Ncb Smk + Hbsag 1 1,49 %

TOTAL 67 99,96 %

D. REKOMENDASI
a. Untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan SDM khusus PONEK perlu di
lakukan pelatihan – pelatihan.
b. Perlu adanya evaluasi khusus kamar oprasi tentang sarana prasarana yang mendukung
dalam pelayanan sehingga bisa mengatasi pasien rujukan ke luar RS.
c. Untuk mencapai mutu pelaksanaan IMD perlu di tingkatkan tenaga SDM.
LAPORAN KEGIATAN

TIM PONEK BULAN JULI TAHUN 2022

A. PENDAHULUAN

Seperti kita ketahui bahwa Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB)
di Indonesia masih tinggi, yaitu AKI : 228/100.000 kelahiran hidup (KH) dan AKB : 34/1000
kelahiran hidup (SDKI 2007). Sedangkan target RPJMN Depkes 2004-2009 AKI : 226/100.000
KH dan AKB :26/1000 KH. Dalam konfrensi tingkat tinggi perserikatan bangsa-bangsa pada
tahun 2000 di sepakati bahwa terdapat 8 tujuan Pembangunan Milinium(Milinium Development
Goals/MDGs) pada tahun 2015. Dua di antara tujuan tersebut mempunyai sasaran dan indicator
yang terkait dengan kesehatan ibu,bayi dan anak yaitu :

a). Mengurangi Angka Kematian Bayi dan Balita sebesar 213 dari angka pada tahun 2990
(menjadi 20 dan 25/1000 KH).
b). Mengurangi Angka Kematian Ibu sebesar ¾ dari AKI pada tahun 1990(menjadi
125/100.000 kelahiran hidup.

Survey kesehatan rumah tangga tahun 2001 menyebutkan bahwa penyebab kematian terbanyak
di indonesia adalah Perdarahan (28 % ),Eklamsia (24 % ), Infeksi (11% ), Partus Macet/Lama ( 8
% ), dan Aborsi (5% ) sedangkan penyebab kematian bayi baru lahir yang terbanyak adalah
karena BBLR (29% ),Asfiksia (27 % ), Infeksi dan Tetanus (15 % ¿ masalah pemberian minum(10
% ),Ganguan Hematologi (6 %),lain-lain (13%). Hal tersebut kemungkinan di sebabkan oleh
keterlambatan pengambil keputusan,merujuk dan mengobati. Sedangkan oleh keterlambatan
pengambilan keputusan,merujuk,fdan mengobati.Sedangkan kematian ibu umumnya di sebabkan
oleh perdarahan (25%),infeksi (15%),pre-eklamsi/Eklamsia(15%),persalinan macet dan abortus.
Meningkat kematian ibu mempunyai hubungan erat dengan mutu penanganan ibu,maka proses
persalinan dan perawatan bayi harus di lakukan dalam sistim terpadu di tingkat nasional dan
regional.

Pelayanan obstetri dan neonatal regional merupakan upaya penyediaan pelayanan bagi
ibu dan bayi baru lahir secara terpadu dalam bentuk Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi
Koprehensif (PONEK) di rumah sakit dan pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar
(PONED)di tingkat Puskesmas.

Rumah Sakit PONEK 24 jam merupakan bagian dari sistim rujukan pelayanan
kedaruratan maternal dan neonatal,yang berperan dalam menurunkan angka kematian ibu dan
bayi baru lahir. Kunci keberhasilan PONEK adalah tersedia tenaga kesehatan yang sesuai
kompotensi,prasaran,saran dan manajemen yang handal. Untuk mencapai kompotensi dalam
bidang tertentu, tenaga kesehatan memerlukan pelatihan-pelatihan untuk menigkatkan
pengetahuan,keterampilan dan perubahan prilaku dalam pelayanan kepada pasien. Komplikasi
obstetri tidak selalu dapat di ramalkan sebelumnya dan mungkin saja terjadi pada ibu hamil yang
di identifikasi normal. Oleh Karena itu kebijakan Rumah Sakit Umum Mamami Kupang adalah
mendekatkan pelayanan Obstetri dan Neonatal `sedekat mungkin kepada setiap ibu hamil sesuai
dengan pendekatan Making Pregnancy Safer (MPS) yang mempunyai 3 peran kunci yaitu:

a). Persalinan bersih dan aman oleh tenaga trampil.


b). Penanganan kompliksi kehamilan dan persalinan secara adekuat.
c). Setiap kehamilan harus diinginkan dan tersediannya akses bagi penanganan kompliksi
abortus tidak aman.

Penyebab kematian pada masa prenatal/neonatal pada umumnya barkait dengan kesehatan ibu
selama kehamilan,kesehatan janin selama di dalam kandungan dan proses pertolongan persalinan
yang bermasalah. Oleh karena itu perlu adanya strategi penurunan kematian/kesakitan maternal
perinal dengan sistem pelayanan Maternal Perinal regional yaitu dukungan bagi MPS di
indonesia dengan upaya:

a). Menyiapkan pelayanan yang siap siaga 24 jam.


b). Meningkatkan mutu SDM dengan pelatian berkala mengenai pelayanan
kegawatdaruratan.
c). Bertanggung jawab atas semua kasus rujukan.

d). Bekerjasama dengan dinas dalam survey lanci/audit kematian ibu dan bayi.

B. TUJUAN

a). Umum
Meningkatkan pelayanan maternal dan perinatal yang bermutu dalam upaya
penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi di RSU Mamami Kupang.
b).khusus
 Sebagai bahan evaluasi atau analisis dengan laporan yang selanjutnya
 Sebagai bahan laporan kepada TIM peningkatan Mutu dan Keselamatan pasien.
 Untuk laporan kepada Direktur RSU Mamami Kupang.
C. HASIL
a) Jumlah data persalinan yang ada pada RSU Mamami Kupang

N0 JUMLAH PERSALINAN JUMLAH KETERANGAN

1 Partus Spontan 13 24,52 %

2 Partus Tindakan 2 3,77 %

3 SC CITO 23 43,39 %
4 SC Elektif 15 28,30 %

JUMLAH 53 99,98 %

Berdasarkan data diatas jumlah pasien SC cito tinggi yaitu 23 orang (43,39 %) dengan
indikasi(Gawat janin,partus macet) jumlah pasien yang Partus Spontan 13 orang (24,52 %),
sedangkan SC elektif ada 15 orang dengan kasus(CPD,IUGR,HDK,BEKAS
SC,MOW,BELITAN TALI PUSAT,ROB)

b) Jumlah IMD

NO KEGIATAN JUMLAH IMD PRESENTASI

1 IMD 19 35,84 %

2 NON IMD 34 64,15 %

JUMLAH 53 99,99 %

Berdasarkan data di atas angka NON IMD lebih tinggi yaitu 34 orang (64,15%) karena jumlah sc
elektif dan sc cito adalah 38 orang di bandingkan degan angka IMD yaitu 19 orang (35,84 %)

c) Jumlah Asi Eksklusif dan Rawat Gabung

NO KEGIATAN JUMLAH PRESENTASI

1 Asi Eksklusif 19 35,84 %


2 Rawat Gabung 34 64,15 %

Berdasarkan data di atas jumlah Asi Eksklusif dan Rawat Gabung belum mencapai 100%

d) Jumlah kunjungan pasien obgyn di poli Kebidanan dan Kandungan

NO DIAGNOSA JUMLAH PRESENTASE

1 POST SC 45 25 %

2 ANC 74 41,11 %

3 PPN 11 6,11 %

4 AUB 2 1,11 %

5 Kista 4 2,22 %

6 PID 1 0,56 %

7 PUD 2 1,11 %

8 Post Curetase 5 2,78 %

9 ILO 23 12,78 %

10 Mioma uteri 5 2,78 %

11 Prolaps uteri 4 2,22 %

13 Promil 1 0,56 %

14 amenorea 1 0,56 %

15 menometroragi 2 1,11 %

TOTAL 180 99,95 %


Berdasarkan data di atas jumlah pasien yang kontrol poli terbanyak adalah pasien ANC
74 orang,dan pasien yang terendah yang kontrol adalah 3 orang di
antaranya(promil,amenorea,PID).
e) Pasien obgyn rujuk masuk UGD(Tidak ada)
f) Pasien obgyn rujuk berdasarkan diagnosa (ada 2)

NO DIAGNOSA TEMPAT RUJUKAN JUMLAH

1 preeklamsia Vk/ RSU W.Z Johanes Kupang 1

2 hpp Vk/ RSU W.Z Johanes Kupang 1

g) Jumlah rujukan masuk Neonatal (Tidak ada)


h) Jumlah rujukan keluar neonatal  (tidak ada)

i) Jumlah PMK

NO PMK BERAT BADAN LAHIR

1 By.ny 2100 gr

2 By.ny. 2300

j) Jumlah kematian Maternal(Tidak ada)


k) Jumlah kematian Bayi(Tidak ada)
l) Jumlah pasien di ruang nicu-nhcu

NO DIAGNOSA JUMLAH PRESENTASE

1 Asfiksia sedang 22 47,8 %

2 Hiperbilirubin/ikterus neonatorum 9 19,5 %


3 Asfiksia sedang vacum ektraksi 1 2,17 %

4 Asfiksia sedang + hipotermi 3 6,52 %

5 Asfiksia sedang + BBLR 2 4,34 %

6 Rds hipotermi 1 2,17 %

7 Hipoxia intra uteri 4 8,89 %

8 Ncb Smk + asfiksia sedang Hbsag 1 2,17 %

9 RD ringan 1 2,17 %

10 Asfiksia sedang + gameli 1 2,17 %

11 Asfiksia sedang + bayi besar 1 2,17 %

TOTAL 46 100 %

D. REKOMENDASI
d. Untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan SDM khusus PONEK perlu di
lakukan pelatihan – pelatihan.
e. Perlu adanya evaluasi khusus kamar oprasi tentang sarana prasarana yang mendukung
dalam pelayanan sehingga bisa mengatasi pasien rujukan ke luar RS.
f. Untuk mencapai mutu pelaksanaan IMD perlu di tingkatkan tenaga SDM.
LAPORAN KEGIATAN

TIM PONEK BULAN JANUARI TAHUN 2022

A. PENDAHULUAN

Seperti kita ketahui bahwa Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB)
di Indonesia masih tinggi, yaitu AKI : 228/100.000 kelahiran hidup (KH) dan AKB : 34/1000
kelahiran hidup (SDKI 2007). Sedangkan target RPJMN Depkes 2004-2009 AKI : 226/100.000
KH dan AKB :26/1000 KH. Dalam konfrensi tingkat tinggi perserikatan bangsa-bangsa pada
tahun 2000 di sepakati bahwa terdapat 8 tujuan Pembangunan Milinium(Milinium Development
Goals/MDGs) pada tahun 2015. Dua di antara tujuan tersebut mempunyai sasaran dan indicator
yang terkait dengan kesehatan ibu,bayi dan anak yaitu :
a). Mengurangi Angka Kematian Bayi dan Balita sebesar 213 dari angka pada tahun 2990
(menjadi 20 dan 25/1000 KH).

b). Mengurangi Angka Kematian Ibu sebesar ¾ dari AKI pada tahun 1990(menjadi
125/100.000 kelahiran hidup.

Survey kesehatan rumah tangga tahun 2001 menyebutkan bahwa penyebab kematian terbanyak
di indonesia adalah Perdarahan (28 % ),Eklamsia (24 % ), Infeksi (11% ), Partus Macet/Lama ( 8
% ), dan Aborsi (5% ) sedangkan penyebab kematian bayi baru lahir yang terbanyak adalah
karena BBLR (29% ),Asfiksia (27 % ), Infeksi dan Tetanus (15 % ¿ masalah pemberian minum(10
% ),Ganguan Hematologi (6 %),lain-lain (13%). Hal tersebut kemungkinan di sebabkan oleh
keterlambatan pengambil keputusan,merujuk dan mengobati. Sedangkan oleh keterlambatan
pengambilan keputusan,merujuk,fdan mengobati.Sedangkan kematian ibu umumnya di sebabkan
oleh perdarahan (25%),infeksi (15%),pre-eklamsi/Eklamsia(15%),persalinan macet dan abortus.
Meningkat kematian ibu mempunyai hubungan erat dengan mutu penanganan ibu,maka proses
persalinan dan perawatan bayi harus di lakukan dalam sistim terpadu di tingkat nasional dan
regional.

Pelayanan obstetri dan neonatal regional merupakan upaya penyediaan pelayanan bagi
ibu dan bayi baru lahir secara terpadu dalam bentuk Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi
Koprehensif (PONEK) di rumah sakit dan pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar
(PONED)di tingkat Puskesmas.

Rumah Sakit PONEK 24 jam merupakan bagian dari sistim rujukan pelayanan
kedaruratan maternal dan neonatal,yang berperan dalam menurunkan angka kematian ibu dan
bayi baru lahir. Kunci keberhasilan PONEK adalah tersedia tenaga kesehatan yang sesuai
kompotensi,prasaran,saran dan manajemen yang handal. Untuk mencapai kompotensi dalam
bidang tertentu, tenaga kesehatan memerlukan pelatihan-pelatihan untuk menigkatkan
pengetahuan,keterampilan dan perubahan prilaku dalam pelayanan kepada pasien. Komplikasi
obstetri tidak selalu dapat di ramalkan sebelumnya dan mungkin saja terjadi pada ibu hamil yang
di identifikasi normal. Oleh Karena itu kebijakan Rumah Sakit Umum Mamami Kupang adalah
mendekatkan pelayanan Obstetri dan Neonatal `sedekat mungkin kepada setiap ibu hamil sesuai
dengan pendekatan Making Pregnancy Safer (MPS) yang mempunyai 3 peran kunci yaitu:
a). Persalinan bersih dan aman oleh tenaga trampil.
b). Penanganan kompliksi kehamilan dan persalinan secara adekuat.
c). Setiap kehamilan harus diinginkan dan tersediannya akses bagi penanganan kompliksi
abortus tidak aman.

Penyebab kematian pada masa prenatal/neonatal pada umumnya barkait dengan kesehatan ibu
selama kehamilan,kesehatan janin selama di dalam kandungan dan proses pertolongan persalinan
yang bermasalah. Oleh karena itu perlu adanya strategi penurunan kematian/kesakitan maternal
perinal dengan sistem pelayanan Maternal Perinal regional yaitu dukungan bagi MPS di
indonesia dengan upaya:

a). Menyiapkan pelayanan yang siap siaga 24 jam.


b). Meningkatkan mutu SDM dengan pelatian berkala mengenai pelayanan
kegawatdaruratan.
c). Bertanggung jawab atas semua kasus rujukan.

d). Bekerjasama dengan dinas dalam survey lanci/audit kematian ibu dan bayi.

B. TUJUAN

a). Umum
Meningkatkan pelayanan maternal dan perinatal yang bermutu dalam upaya
penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi di RSU Mamami Kupang.
b).khusus
 Sebagai bahan evaluasi atau analisis dengan laporan yang selanjutnya
 Sebagai bahan laporan kepada TIM peningkatan Mutu dan Keselamatan pasien.
 Untuk laporan kepada Direktur RSU Mamami Kupang.
C. HASIL
a) Jumlah data persalinan yang ada pada RSU Mamami Kupang

N0 JUMLAH PERSALINAN JUMLAH KETERANGAN

1 Partus Spontan 14 34,14%

2 Partus Tindakan 7 17,07 %


3 SC CITO 0 0%

4 SC Elektif 20 48,78 %

JUMLAH 41 99,99 %

Berdasarkan data diatas jumlah pasien SC Elektif tinggi yaitu 20 orang (48,78 %)dengan indikasi
(CPD,IUGR,HDK,BEKAS SC,MOW,BELITAN TALI PUSAT,ROB),jumlah pasien yang
Partus Spontan dan tindakan 21 orang.

b) Jumlah IMD

NO KEGIATAN JUMLAH IMD PRESENTASI

1 IMD 24 60 %

2 NON IMD 16 40 %

JUMLAH 40 100 %

Berdasarkan data di atas angka NON IMD lebih rendah yaitu 16 orang (40 %) di bandingkan
degan angka IMD yaitu 24 orang(60 %).

c) Jumlah Asi Eksklusif dan Rawat Gabung


NO KEGIATAN JUMLAH PRESENTASI

1 Asi Eksklusif 24 60 %

2 Rawat Gabung 16 40 %

Berdasarkan data di atas jumlah Asi Eksklusif dan Rawat Gabung tetap 100%
d) Jumlah kunjungan pasien obgyn di poli Kebidanan dan Kandungan

NO DIAGNOSA JUMLAH PRESENTASE

1 POST SC 20 24,69 %

2 ANC 40 49.38 %

3 PPN 10 12,34 %

4 amenorea 1 1,23 %

5 Kista 3 3,70 %

6 Prolaps uteri 3 3,70 %

8 Post Curetase 1 1,23 %

9 ILO 2 2,46 %

10 AUB 1 1,23 %

TOTAL 81 99,96 %

Berdasarkan data di atas jumlah pasien yang kontrol poli terbanyak adalah pasien ANC
40 orang,dan pasien yang terendah yang kontrol adalah 3 orang di
antaranya(AUB,Amenorea,post curetase).
e) Pasien obgyn rujuk masuk UGD(Tidak ada)
f) Pasien obgyn rujuk berdasarkan diagnosa (Tidak ada)
NO DIAGNOSA TEMPAT RUJUKAN JUMLAH

1 Perpanjangan fase laten Vk/ RSU W.Z Johanes Kupang 1

g) Jumlah rujukan masuk Neonatal (Tidak ada)


h) Jumlah rujukan keluar neonatal (Tidak ada)
i) Jumlah PMK

NO PMK BERAT BADAN LAHIR

1 By.ny. 2300 gr

j) Jumlah kematian Maternal(Tidak ada)

k) Jumlah pasien di ruang nicu-nhcu

NO DIAGNOSA JUMLAH PRESENTASE

1 Ncb smk + asfiksia sedang 18 64,28 %

2 Ncb smk + asfiksia sedang + hipotermi 3 10,71 %

3 Ncb smk + slow feeding 2 7,14 %

4 Ncb smk + vomiting 1 3,57 %

5 Ncb smk + bblr 1 3,57 %


6 hiperbilirubin 3 10,71 %

TOTAL 28 99,98 %

D. REKOMENDASI
g. Untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan SDM khusus PONEK perlu di
lakukan pelatihan – pelatihan.
h. Perlu adanya evaluasi khusus kamar oprasi tentang sarana prasarana yang mendukung
dalam pelayanan sehingga bisa mengatasi pasien rujukan ke luar RS.
i. Untuk mencapai mutu pelaksanaan IMD perlu di tingkatkan tenaga SDM.

LAPORAN KEGIATAN

TIM PONEK BULAN FEBRUARI TAHUN 2022

A. PENDAHULUAN

Seperti kita ketahui bahwa Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB)
di Indonesia masih tinggi, yaitu AKI : 228/100.000 kelahiran hidup (KH) dan AKB : 34/1000
kelahiran hidup (SDKI 2007). Sedangkan target RPJMN Depkes 2004-2009 AKI : 226/100.000
KH dan AKB :26/1000 KH. Dalam konfrensi tingkat tinggi perserikatan bangsa-bangsa pada
tahun 2000 di sepakati bahwa terdapat 8 tujuan Pembangunan Milinium(Milinium Development
Goals/MDGs) pada tahun 2015. Dua di antara tujuan tersebut mempunyai sasaran dan indicator
yang terkait dengan kesehatan ibu,bayi dan anak yaitu :

a). Mengurangi Angka Kematian Bayi dan Balita sebesar 213 dari angka pada tahun 2990
(menjadi 20 dan 25/1000 KH).

b). Mengurangi Angka Kematian Ibu sebesar ¾ dari AKI pada tahun 1990(menjadi
125/100.000 kelahiran hidup.

Survey kesehatan rumah tangga tahun 2001 menyebutkan bahwa penyebab kematian terbanyak
di indonesia adalah Perdarahan (28 % ),Eklamsia (24 % ), Infeksi (11% ), Partus Macet/Lama ( 8
% ), dan Aborsi (5% ) sedangkan penyebab kematian bayi baru lahir yang terbanyak adalah
karena BBLR (29% ),Asfiksia (27 % ), Infeksi dan Tetanus (15 % ¿ masalah pemberian minum(10
% ),Ganguan Hematologi (6 %),lain-lain (13%). Hal tersebut kemungkinan di sebabkan oleh
keterlambatan pengambil keputusan,merujuk dan mengobati. Sedangkan oleh keterlambatan
pengambilan keputusan,merujuk,fdan mengobati.Sedangkan kematian ibu umumnya di sebabkan
oleh perdarahan (25%),infeksi (15%),pre-eklamsi/Eklamsia(15%),persalinan macet dan abortus.
Meningkat kematian ibu mempunyai hubungan erat dengan mutu penanganan ibu,maka proses
persalinan dan perawatan bayi harus di lakukan dalam sistim terpadu di tingkat nasional dan
regional.

Pelayanan obstetri dan neonatal regional merupakan upaya penyediaan pelayanan bagi
ibu dan bayi baru lahir secara terpadu dalam bentuk Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi
Koprehensif (PONEK) di rumah sakit dan pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar
(PONED)di tingkat Puskesmas.

Rumah Sakit PONEK 24 jam merupakan bagian dari sistim rujukan pelayanan
kedaruratan maternal dan neonatal,yang berperan dalam menurunkan angka kematian ibu dan
bayi baru lahir. Kunci keberhasilan PONEK adalah tersedia tenaga kesehatan yang sesuai
kompotensi,prasaran,saran dan manajemen yang handal. Untuk mencapai kompotensi dalam
bidang tertentu, tenaga kesehatan memerlukan pelatihan-pelatihan untuk menigkatkan
pengetahuan,keterampilan dan perubahan prilaku dalam pelayanan kepada pasien. Komplikasi
obstetri tidak selalu dapat di ramalkan sebelumnya dan mungkin saja terjadi pada ibu hamil yang
di identifikasi normal. Oleh Karena itu kebijakan Rumah Sakit Umum Mamami Kupang adalah
mendekatkan pelayanan Obstetri dan Neonatal `sedekat mungkin kepada setiap ibu hamil sesuai
dengan pendekatan Making Pregnancy Safer (MPS) yang mempunyai 3 peran kunci yaitu:

a). Persalinan bersih dan aman oleh tenaga trampil.


b). Penanganan kompliksi kehamilan dan persalinan secara adekuat.
c). Setiap kehamilan harus diinginkan dan tersediannya akses bagi penanganan kompliksi
abortus tidak aman.

Penyebab kematian pada masa prenatal/neonatal pada umumnya barkait dengan kesehatan ibu
selama kehamilan,kesehatan janin selama di dalam kandungan dan proses pertolongan persalinan
yang bermasalah. Oleh karena itu perlu adanya strategi penurunan kematian/kesakitan maternal
perinal dengan sistem pelayanan Maternal Perinal regional yaitu dukungan bagi MPS di
indonesia dengan upaya:

a). Menyiapkan pelayanan yang siap siaga 24 jam.


b). Meningkatkan mutu SDM dengan pelatian berkala mengenai pelayanan
kegawatdaruratan.
c). Bertanggung jawab atas semua kasus rujukan.

d). Bekerjasama dengan dinas dalam survey lanci/audit kematian ibu dan bayi.

B. TUJUAN

a). Umum
Meningkatkan pelayanan maternal dan perinatal yang bermutu dalam upaya
penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi di RSU Mamami Kupang.
b).khusus
 Sebagai bahan evaluasi atau analisis dengan laporan yang selanjutnya
 Sebagai bahan laporan kepada TIM peningkatan Mutu dan Keselamatan pasien.
 Untuk laporan kepada Direktur RSU Mamami Kupang.
C. HASIL
a). Jumlah data persalinan yang ada pada RSU Mamami Kupang

N0 JUMLAH PERSALINAN JUMLAH KETERANGAN


1 Partus Spontan 7 24,13 %

2 Partus Tindakan 1 3,44 %

3 SC CITO 3 10,34 %

4 SC Elektif 18 62,06 %

JUMLAH 29 99,97 %

Berdasarkan data diatas jumlah pasien SC Elektif tinggi yaitu 18 orang (62,06 %) dengan
indikasi (CPD,IUGR,HDK,BEKAS SC,MOW,BELITAN TALI PUSAT,ROB),jumlah pasien
yang Partus Spontan 10 dan tindakan 8 orang,sedangkan SC CITO ada 3 orang dengan kasus
(Gawat janin,partus macet)

a) Jumlah IMD

NO KEGIATAN JUMLAH IMD PRESENTASI

1 IMD 10 34,48 %

2 NON IMD 19 65,51 %

JUMLAH 29 99,99 %
Berdasarkan data di atas angka NON IMD tinggi yaitu 19 orang (65,51%)di bandingkan dengan
angka IMD yaitu 10 orang (34,48 %).

b) Jumlah Asi Eksklusif dan Rawat Gabung

NO KEGIATAN JUMLAH PRESENTASI

1 Asi Eksklusif 10 34,48 %

2 Rawat Gabung 19 65,51 %

Berdasarkan data di atas jumlah Asi Eksklusif dan Rawat Gabung belum mencapai 100%

c) Jumlah kunjungan pasien obgyn di poli Kebidanan dan Kandungan

NO DIAGNOSA JUMLAH PRESENTASE

1 POST SC 17 29,82 %

2 ANC 26 45,61 %

3 PPN 5 8,77%
4 AUB 4 7,01 %

5 Prolaps uteri 2 3,50 %

6 oligomenometroragi 1 1,75 %

9 ILO 2 3,50 %

TOTAL 57 99,96 %

Berdasarkan data di atas jumlah pasien yang kontrol poli terbanyak adalah pasien ANC 26
orang,dan pasien yang terendah yang kontrol adalah 1 orang di antaranya(oligomenometroragi).

d) Pasien obgyn rujuk masuk UGD(Tidak ada)


e) Pasien obgyn rujuk berdasarkan diagnosa (Tidak ada)
f) Jumlah rujukan masuk Neonatal (Tidak ada)
g) Jumlah rujukan keluar neonatal
h) Jumlah PMK

NO PMK BERAT BADAN LAHIR

1 By.ny. 2300 gr

i) Jumlah kematian Maternal(Tidak ada)

j) Jumlah pasien di ruang nicu-nhcu

NO DIAGNOSA JUMLAH PRESENTASE

Asfiksia sedang + BBLR 1 4,16 %


Asfiksia sedang 16 66,67 %

Hiperbilirubin 5 20,83 %

Ncb smk + hipotermi 1 4,16 %

Ncb smk + hipotermi + BBLR 1 4,16 %

24 99,98 %

D. REKOMENDASI
 Untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan SDM khusus PONEK perlu di
lakukan pelatihan – pelatihan.
 Perlu adanya evaluasi khusus kamar oprasi tentang sarana prasarana yang mendukung
dalam pelayanan sehingga bisa mengatasi pasien rujukan ke luar RS.
 Untuk mencapai mutu pelaksanaan IMD perlu di tingkatkan tenaga SDM.

LAPORAN KEGIATAN

TIM PONEK BULAN MARET TAHUN 2022

A. PENDAHULUAN
Seperti kita ketahui bahwa Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB)
di Indonesia masih tinggi, yaitu AKI : 228/100.000 kelahiran hidup (KH) dan AKB : 34/1000
kelahiran hidup (SDKI 2007). Sedangkan target RPJMN Depkes 2004-2009 AKI : 226/100.000
KH dan AKB :26/1000 KH. Dalam konfrensi tingkat tinggi perserikatan bangsa-bangsa pada
tahun 2000 di sepakati bahwa terdapat 8 tujuan Pembangunan Milinium(Milinium Development
Goals/MDGs) pada tahun 2015. Dua di antara tujuan tersebut mempunyai sasaran dan indicator
yang terkait dengan kesehatan ibu,bayi dan anak yaitu :

a). Mengurangi Angka Kematian Bayi dan Balita sebesar 213 dari angka pada tahun 2990
(menjadi 20 dan 25/1000 KH).

b). Mengurangi Angka Kematian Ibu sebesar ¾ dari AKI pada tahun 1990(menjadi
125/100.000 kelahiran hidup.

Survey kesehatan rumah tangga tahun 2001 menyebutkan bahwa penyebab kematian terbanyak
di indonesia adalah Perdarahan (28 % ),Eklamsia (24 % ), Infeksi (11% ), Partus Macet/Lama ( 8
% ), dan Aborsi (5% ) sedangkan penyebab kematian bayi baru lahir yang terbanyak adalah
karena BBLR (29% ),Asfiksia (27 % ), Infeksi dan Tetanus (15 % ¿ masalah pemberian minum(10
% ),Ganguan Hematologi (6 %),lain-lain (13%). Hal tersebut kemungkinan di sebabkan oleh
keterlambatan pengambil keputusan,merujuk dan mengobati. Sedangkan oleh keterlambatan
pengambilan keputusan,merujuk,fdan mengobati.Sedangkan kematian ibu umumnya di sebabkan
oleh perdarahan (25%),infeksi (15%),pre-eklamsi/Eklamsia(15%),persalinan macet dan abortus.
Meningkat kematian ibu mempunyai hubungan erat dengan mutu penanganan ibu,maka proses
persalinan dan perawatan bayi harus di lakukan dalam sistim terpadu di tingkat nasional dan
regional.

Pelayanan obstetri dan neonatal regional merupakan upaya penyediaan pelayanan bagi
ibu dan bayi baru lahir secara terpadu dalam bentuk Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi
Koprehensif (PONEK) di rumah sakit dan pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar
(PONED)di tingkat Puskesmas.

Rumah Sakit PONEK 24 jam merupakan bagian dari sistim rujukan pelayanan
kedaruratan maternal dan neonatal,yang berperan dalam menurunkan angka kematian ibu dan
bayi baru lahir. Kunci keberhasilan PONEK adalah tersedia tenaga kesehatan yang sesuai
kompotensi,prasaran,saran dan manajemen yang handal. Untuk mencapai kompotensi dalam
bidang tertentu, tenaga kesehatan memerlukan pelatihan-pelatihan untuk menigkatkan
pengetahuan,keterampilan dan perubahan prilaku dalam pelayanan kepada pasien. Komplikasi
obstetri tidak selalu dapat di ramalkan sebelumnya dan mungkin saja terjadi pada ibu hamil yang
di identifikasi normal. Oleh Karena itu kebijakan Rumah Sakit Umum Mamami Kupang adalah
mendekatkan pelayanan Obstetri dan Neonatal `sedekat mungkin kepada setiap ibu hamil sesuai
dengan pendekatan Making Pregnancy Safer (MPS) yang mempunyai 3 peran kunci yaitu:

a). Persalinan bersih dan aman oleh tenaga trampil.


b). Penanganan kompliksi kehamilan dan persalinan secara adekuat.
c). Setiap kehamilan harus diinginkan dan tersediannya akses bagi penanganan kompliksi
abortus tidak aman.

Penyebab kematian pada masa prenatal/neonatal pada umumnya barkait dengan kesehatan ibu
selama kehamilan,kesehatan janin selama di dalam kandungan dan proses pertolongan persalinan
yang bermasalah. Oleh karena itu perlu adanya strategi penurunan kematian/kesakitan maternal
perinal dengan sistem pelayanan Maternal Perinal regional yaitu dukungan bagi MPS di
indonesia dengan upaya:

a). Menyiapkan pelayanan yang siap siaga 24 jam.


b). Meningkatkan mutu SDM dengan pelatian berkala mengenai pelayanan
kegawatdaruratan.
c). Bertanggung jawab atas semua kasus rujukan.

d). Bekerjasama dengan dinas dalam survey lanci/audit kematian ibu dan bayi.

B. TUJUAN

a). Umum
Meningkatkan pelayanan maternal dan perinatal yang bermutu dalam upaya
penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi di RSU Mamami Kupang.
b).khusus
 Sebagai bahan evaluasi atau analisis dengan laporan yang selanjutnya
 Sebagai bahan laporan kepada TIM peningkatan Mutu dan Keselamatan pasien.
 Untuk laporan kepada Direktur RSU Mamami Kupang.
C. HASIL
a) Jumlah data persalinan yang ada pada RSU Mamami Kupang

N0 JUMLAH PERSALINAN JUMLAH KETERANGAN

1 Partus Spontan 17 32,69 %

2 Partus Tindakan 0 0%

3 SC CITO 10 19,23 %

4 SC Elektif 25 48,07 %

JUMLAH 52 99,99 %

Berdasarkan data diatas jumlah pasien SC Elektif tinggi yaitu 25 orang (48,07 %)dengan indikasi
(CPD,IUGR,HDK,BEKAS SC,MOW,BELITAN TALI PUSAT,ROB),jumlah pasien yang
Partus Spontan 17 orang (32,69 %),sedangkan SC CITO ada 10 orang dengan kasus (Gawat
janin,partus macet)

b) Jumlah IMD

NO KEGIATAN JUMLAH IMD PRESENTASI

1 IMD 22 42,30 %

2 NON IMD 30 57,69 %

JUMLAH 52 99,99 %
Berdasarkan data di atas angka NON IMD lebih tinggi 30 orang ( 57,69 %) di bandingkan dan
IMD 22 orang (42,30 %).

c) Jumlah Asi Eksklusif dan Rawat Gabung

NO KEGIATAN JUMLAH PRESENTASI

1 Asi Eksklusif 22 42,30 %

2 Rawat Gabung 30 57,69 %

Berdasarkan data di atas jumlah Asi Eksklusif dan Rawat Gabung belum mencapai 100%

d) Jumlah kunjungan pasien obgyn di poli Kebidanan dan Kandungan

NO DIAGNOSA JUMLAH PRESENTASE

1 POST SC 24 29,26 %

2 ANC 38 46,34 %

3 PPN 4 4,87 %

4 AUB 1 1,21 %

5 Kista 2 2,43 %

6 Prolaps uteri 2 2,43 %

7 Dysminore 2 2,43 %

8 Post Curetase 2 2,43 %

9 ILO 7 8,53 %

TOTAL 82 99,93 %
Berdasarkan data di atas jumlah pasien yang kontrol poli terbanyak adalah pasien ANC 38
orang,dan pasien yang terendah yang kontrol adalah 1 orang di antaranya(AUB).

e) Pasien obgyn rujuk masuk UGD(Tidak ada)


f) Pasien obgyn rujuk berdasarkan diagnosa (Tidak ada)

NO DIAGNOSA TEMPAT RUJUKAN JUMLAH

1 Hpp Vk/ RSU W.Z Johanes Kupang 3

2 Preeklamsia Vk/ RSU W.Z Johanes Kupang 1

g) Jumlah rujukan masuk Neonatal (Tidak ada)


h) Jumlah rujukan keluar neonatal (Tidak ada)
i) Jumlah PMK

NO PMK BERAT BADAN LAHIR

1 By.ny. 2300 gr

j) Jumlah kematian Maternal(Tidak ada)


k) Jumlah kematian Bayi(Tidak ada)

l) Jumlah pasien nicu-nhcu

NO DIAGNOSA JUMLAH PRESENTASE

1 Ncb smk + asfiksia sedang 26 78,78 %


2 Ncb smk + BBLR 2 6,06 %

3 hiperbilirubin 3 9,09 %

4 Nbc smk + BBLR + Labiosikisis 1 3,03 %

5 Ncb smk + BBLR + hipotermi 1 3,03 %

TOTAL 33 99,99 %

D. REKOMENDASI
 Untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan SDM khusus PONEK perlu di
lakukan pelatihan – pelatihan.
 Perlu adanya evaluasi khusus kamar oprasi tentang sarana prasarana yang mendukung
dalam pelayanan sehingga bisa mengatasi pasien rujukan ke luar RS.
 Untuk mencapai mutu pelaksanaan IMD perlu di tingkatkan tenaga SDM.

Anda mungkin juga menyukai