Anda di halaman 1dari 57

PEMANTAUAN WILAYAH

SETEMPAT KESEHATAN IBU DAN


ANAK (PWS-KIA)
BAB I.
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
PWS di Indonesia  tahun 1985.
PWS dimulai dengan program Imunisasi  berkembang
menjadi PWS-PWS lain 
PWS- KIA dan PWS Gizi.
Pelaksanaan PWS imunisasi berhasil baik  UCI tahun
1990  penurunan AKB yang signifikan.
Indikator Status Kes Mas
AKI
AKN
AKB
AKABA
SDKI 2007
AKI 228 per 100.000 kelahiran hidup,
AKB 34 per 1.000 kelahiran hidup,
AKN 19 per 1.000 kelahiran hidup,
AKABA 44 per 1.000 kelahiran hidup

Millenium Development Goals/MDGs, 2000


• AKI turun 3/4 dalam kurun waktu 1990-2015
• AKB dan AKABAturun 2/3 dalam kurun waktu 1990-
2015.

Berdasarkan hal itu Indonesia mempunyai komitmen untuk


tahun 2015  menurunkan
• AKI menjadi 102/100.000 KH,
• AKB dari 68 menjadi 23/1.000 KH,
• AKABA dari 97 menjadi 32/1.000 KH
SKRT 2001
Penyebab langsung kematian Ibu sebesar 90% terjadi
pada saat persalinan dan segera setelah persalinan
Penyebab langsung kematian Ibu adalah
- perdarahan (28%),
- eklampsia (24%) dan infeksi (11%).
Penyebab tidak langsung kematian Ibu antara lain:
- Kurang Energi Kronis/KEK pada kehamilan (37%) dan
anemia pada kehamilan (40%).
Kejadian anemia pada ibu hamil ini akan meningkatkan
risiko terjadinya kematian ibu dibandingkan dengan ibu
yang tidak anemia.
RISKESDAS 2007,
Penyebab kematian neonatal 0 – 6 hari adalah :
- gangguan pernafasan (37%)
- prematuritas (34%),
- sepsis (12%), hipotermi (7%),
- kelainan darah/ikterus (6%),
- postmatur (3%) dan kelainan kongenital (1%).
Penyebab kematian neonatal 7 – 28 hari adalah :
- sepsis (20,5%),
- kelainan kongenital (19%),
- pneumonia (17%),
- Respiratori Distress Syndrome/RDS (14%),
- prematuritas (14%), - ikterus (3%),
- cedera lahir (3%), - tetanus (3%),
- defisiensi nutrisi (3%)
Penyebab kematian bayi (29 hari – 1 tahun) :
- diare (42%),
- pneumonia (24%),
- meningitis/ensefalitis (9%),
- kelainan saluran cerna (7%),
- kelainan jantung kongenital
- hidrosefalus (6%),
- sepsis (4%),
- tetanus (3%) dan lain-lain (5%).
Penyebab kematian balita (1 – 4 tahun) :
- diare (25,2%),
- pneumonia (15,5%),
- Necrotizing Enterocolitis E.Coli/NEC (10,7%),
- meningitis/ensefalitis (8,8%),
- DBD (6,8%), campak (5,8%), t
- Tenggelam (4,9%) dan lain-lain (9,7%).
Strategi dan intervensi dalam menurunkan AKI melalui
Making Pregnancy Safer (MPS) yang dicanangkan
oleh pemerintah pada tahun 2000. Sejak tahun 1985
pemerintah merancang Child Survival (CS)
• untuk penurunan AKB. Kedua Strategi tersebut diatas
telah sejalan dengan Grand Strategi DEPKES tahun
2004.
Rencana Strategi Making Pregnancy Safer (MPS)
terdiri dari 3 pesan kunci dan 4 strategi.
Tiga pesan kunci MPS adalah :
1. Setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
terlatih.
2. Setiap komplikasi obsetri dan neonatal mendapat
pelayanan yang adekuat.
3. Setiap wanita usia subur mempunyai akses terhadap
upaya pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan dan
penanganan komplikasi keguguran.
Empat strategi MPS adalah :
1. Peningkatan kualitas dan akses pelayanan kesehatan
Ibu dan Bayi dan Balita di tingkat
dasar dan rujukan.
2. Membangun kemitraan yang efektif.
3. Mendorong pemberdayaan perempuan, keluarga dan
masyarakat.
4. Meningkatkan Sistem Surveilans, Pembiayaan,
Monitoring dan informasi KIA.
Rencana Strategi Child Survival (CS) terdiri dari 3
pesan kunci dan 4 strategi.
Tiga pesan kunci CS adalah:
1. Setiap bayi dan balita memperoleh pelayanan kesehatan
dasar paripurna.
2. Setiap bayi dan balita sakit ditangani secara adekuat.
3. Setiap bayi dan balita tumbuh dan berkembang secara
optimal.
Empat strategi CS adalah:
1. Peningkatan akses dan cakupan pelayanan kesehatan
ibu, BBL dan balita yang berkualitas berdasarkan bukti
ilmiah
2. Membangun kemitraan yang efektif melalui kerjasama
LP/LS dan mitra lainnya dalam melakukan advokasi
untuk memaksimalkan sumber daya yang tersedia serta
memantapkan koordinasi perencanaan kegiatan MPS
dan child survival.
3. Mendorong pemberdayaan wanita dan keluarga melalui
kegiatan peningkatan pengetahuan untuk menjamin
perilaku yang menunjang kesehatan ibu, bayi baru lahir
dan balita serta pemanfaatan pelayanan kesehatan yang
tersedia.
4. Mendorong keterlibatan masyarakat dalam penyediaan
dan pemanfaatan pelayanan kesehatan ibu, bayi baru
lahir dan balita.
B. Pengertian
PWS KIA alat manajemen untuk melakukan
pemantauan program KIA di suatu wilayah kerja secara
terus menerus, agar dapat dilakukan tindak lanjut yang
cepat dan tepat.
Program KIA :
- pelayanan ibu hamil,
- ibu bersalin,
- ibu nifas, ibu dengan komplikasi kebidanan
- keluarga berencana,
- bayi baru lahir,
- bayi baru lahir dengan komplikasi,
- bayi, dan balita.
Kegiatan PWS
- pengumpulan, pengolahan, analisis dan interpretasi
data serta penyebarluasan informasi ke penyelenggara
program dan pihak/instansi terkait dan tindak lanjut.
C. Tujuan
Tujuan umum :
• Terpantaunya cakupan dan mutu pelayanan KIA secara
terus-menerus di setiap wilayah kerja.
Tujuan Khusus :
1. Memantau pelayanan KIA secara Individu melalui Kohort
2. Memantau kemajuan pelayanan KIA dan cakupan
indikator KIA secara teratur (bulanan) dan terus
menerus.
3. Menilai kesenjangan pelayanan KIA terhadap standar
pelayanan KIA.
4. Menilai kesenjangan pencapaian cakupan indikator KIA
terhadap target yang ditetapkan.
5. Menentukan sasaran individu dan wilayah prioritas yang
akan ditangani secara intensif berdasarkan besarnya
kesenjangan.
6. Merencanakan tindak lanjut dengan menggunakan
sumber daya yang tersedia dan yang potensial untuk
digunakan.
7. Meningkatkan peran lintas sektor setempat dalam
penggerakan sasaran dan mobilisasi sumber daya.
8. Meningkatkan peran serta dan kesadaran masyarakat
untuk memanfaatkan pelayanan KIA.
BAB II
PRINSIP PENGELOLAAN
Prinsip Pengelolaan

Pencapaian Target Cakupan dan kualitas


– Penataan Sisi Supply : pemenuhan Nakes yg
kompeten disesuaikan penempatannya (Right
Man in the right place)
– Penataan sisi Demand: Membangkitkan peran
dan partisipasi serta Masyarakat (community
partisipation and mobilization)
Prinsip Pengelolaan (lanjutan)

Pencapaian Target Cakupan dan kualitas

– Pelaksanaan Manajemen: Menerapkan


Manajemen Data dg baik (koleksi n validasi
data, analisa, penyajian menjadi informasi ...
Termasuk membuat pemetaan / maping)
 Dapat melaksanakan Respon Cepat dan
Terencana,melakukan koordinasi internal dan
Eksternal
Pengelolaan program KIA
Bertujuan memantapkan dan meningkatkan
jangkauan serta mutu pelayanan KIA secara
efektif dan efisien:
1. Peningkatan pelayanan antenatal sesuai
standar bagi seluruh ibu hamil di semua
fasilitas kesehatan.
2. Peningkatan pertolongan persalinan oleh
tenaga kesehatan kompeten diarahkan ke
fasilitas kesehatan.
3. Peningkatan pelayanan bagi seluruh ibu nifas
sesuai standar di semua fasilitas kesehatan.
Pengelolaan program KIA
4. Peningkatan pelayanan bagi seluruh
neonatus sesuai standar di semua fasilitas
kesehatan.
5. Peningkatan deteksi dini faktor risiko dan
komplikasi kebidanan dan neonatus oleh
tenaga kesehatan maupun masyarakat.
6. Peningkatan penanganan komplikasi
kebidanan dan neonatus secara adekuat dan
pengamatan secara terus-menerus oleh
tenaga kesehatan.
Pengelolaan program KIA
7. Peningkatan pelayanan bagi seluruh
neonatus sesuai standar di semua fasilitas
kesehatan.
8. Peningkatan pelayanan kesehatan bagi
seluruh anak balita sesuai standar di semua
fasilitas kesehatan.
9.Peningkatan pelayanan KB sesuai standar.
A.Pelayanan Antenatal
Pelayanan kesehatan 1. Timbang BB/TB
oleh nakes selama
2. Ukur TD
hamil
3. Nilai Status Gizi
(Lila)
P 4. Ukur TF.ut
E
Standar antenatal (SPK) N 5. Presentasi & DJJ

-Anamnesa E 6. Skrining Status TT


R
-Px Fisik (umum & Kebidanan A 7. Fe
P 8. Test Lab (rutin &
- Px Lab rutin & khusus
A khusus
- Intervensi umum & khusus N
N 9. Tatalaksana Kasus
Y 10. Temu Wicara
A (konseling & P4K)
Laboratorium
Rutin
Laboratorium
• Golongan darah Khusus (klp
• Hemoglobin Beresiko
• Protein urin
• Gula darah • Hepatitis
• Sifilis
• Malaria
• TBC
• Kecacingan
• Talasemia
Frekuensi ANC Standar
Minimal 4 kali
- Minimal 1 kali pada triwulan pertama
- Minimal 1 kali pada triwulan kedua
- Minimal 2 kali pada triwulan ketiga

Nakes kompeten :
- dr spesialis kebidanan
- dokter
-Bidan
-Perawat
B. Pertolongan Bersalin

1. Pencegahan
Pelayanan infeksi
persalinan yang PRINSIP

aman yg dilakukan 2. Metode sesuai


oleh nakes yang standar
kompeten 3. Merujuk kasus
komplikasi
4. IMD
5. Injeksi Vit K
Nakes Kompeten : SpOG, dokter & Bidan
C. Pelayanan Kesehatan Ibu
Nifas
Yankes sesuai
standar pada ibu 1. Px TD,Nadi,Resp,Suhu
mulai 6 jam – 42 2. Px TF.ut (involusi Ut)
hari pasca bersalin
oleh nakes 3. Px Lokhia &
pengeluaran Pervagina
Kunj.
minimal 3 4. Px Payudara :ASI
kali
5. Vit A 200.000 IU 2 kl
Kunj I : 6 jam – 6 hari PP (segera & stlh 24 jam I)
Kunj II : 2 mgg – PP (8-14 hr)
6. KB Pasca Salin
Kunj III : 6 mgg (36-42)
D. Pelayanan Kesehatan Neonatus

Yankes sesuai
standar yg diberikan 1. Pemeriksaan & Pwt
nakes kompeten BBL : pwt tl pst,ASI
kepada neonatus Eksklusif (AE),Vit
K1,Salp mata
Kunj. AB,Imunisasi HB-0
minimal 3
kali 2. Px pendekatan
MTBM : Px tanda
KN I : 6 jam – 48 jam stlh lahir
bahaya,imun HB-
KN II : 3 – 7 hari stlh lahir 0,kons AE,Buku KIA,
KN III : 8- 28 hari stlh lahir rujukan kasus

Nakes Kompeten : SpA,dokter,Bidan,perawat


E. DD Faktor Resiko & Komplikasi
Kebidanan & Neonatal
Kegiatan yg dilakukan
untuk menemukan Deteksi Dini
bumil yg mempunyai
FR & komplikasi adanya FR serta
kebidanan & Neonatal penanganan
yang adekuat
Dilakukan
sedini mungkin
merupan kunci
1. Tenaga Kesehatan penurunan AKI &
2. Masyarakat AKB

Nakes Kompeten : SpA,dokter,Bidan,perawat


F. Penanganan Komplikasi
Kebidanan & Neonatal
Pelayanan kepada
ibu dg komplikasi
kebidanan untuk
mendapat
penanganan definitif
sesuai standar oleh
nakes kompeten

Dilakukan

1. Yan Dasar (PONED)


2. Yan Rujukan (PONEK)
Yan Puskesmas PONED :

Yan Obstetri Yan Neonatal

1. Pn Perdarahan hamil,lin,nifas 1. Penc & Penanganan Asfiksia


2. Penc & PenangananHDK, 2. Penc & Penanganan
PE/E hipotermia
3. Penc & Pnanganan partus 3. Penc & Pnanganan BBLR
lama/macet 4. Penc & Pnanganan gangguan
4. Penanganan abortus minum
5. Stabilisasi kompl obst untk 5. Stabilisasi kompl neonatus
dirujuk & transportasi untk dirujuk & transportasi
rujukan rujukan
H. Pelayanan Kesehatan Bayi

Yankes sesuai 1. Pemb imunisasi dasar


standar oleh Nakes
kepada Bayi 2. SDIDTK

Kunj. 3. Pemb Vit A 100.000 IU


minimal 4 (6-12 bl)
kali
4. Pemb ASI Eksklusif,
Kunj I : 29 hari – 2 bl MP-ASI, Buku KIA
Kunj II : 3 – 5 bl
5. Penanganan kasus
Kunj III : 9 – 11 bl rujukan

Nakes Kompeten : SpA,dokter,Bidan,perawat


H. Pelayanan Kesehatan Anak Balita

Yankes 1. Pemantauan pertumbuhan


sesuai min 8 kl tercatat dd buku
standar oleh KIA (BB,TB)
Nakes
kepada 2. SDIDTK 2 kl dalam setahun
Balita 3. Pemb Vit A 200.000 IU 2
kl/th
4. Kepemilikan &
pemanfaatan Buku KIA
5. Yan MTBS sesuai standar
Nakes Kompeten : SpA,dokter,Bidan,perawat
I. Pelayanan KB Berkualitas

Yan KB 1. Menurunkan AKI


sesuai
standar dg kontribusi 2. Menurunkan tk fertilitas
menghormati (kesuburan)
hak individu
dlm merenc 3. Dua anak lebih baik
kehamilan
4. Meningkatkan fertilitas bagi
PUS yg ingin anak
-menunda/merenc kehamilan
-Menghentikan kehamilan

Nakes Kompeten : SpOG,dokter,Bidan,perawat


INDIKATOR PEMANTAUAN

1. Akses pelayanan antenatal (cakupan K1)


- Cakupan bumil yg pertama kali mendpt pelayanan oleh
tenaga kes disuatu wilayah kerja pada kurun wktu
tertentu

- Rumus :

Jlh bumil I x dpt pelayanan ANC oleh


nakes disuatu wilayah pd kurun wktu ttt x 100%
Jlh sasaran bumil disuatu wilayah dlm 1 thn
• Jumlah sasaran bumil dlm 1 thn =
1,10 x angka kelahiran kasar (CBR) x
jumlah penduduk

• Ex : hitung perkiraan jumlah sasaran bumil didesa


X yg mempunyai jumlah penduduk 2000 jiwa &
CBR terakhir Kabupaten Y : 27/1000 penduduk
maka :
Jumlah bumil =1,10 x 0,027 x 2000 = 59,4
berarti jumlah sasaran bumil desa X adalah
59 bumil
2. Cakupan pelayanan bumil (Cakupan K4)

- Cakupan bumil yg telah memperoleh pelayanan


antenatal sesuai standar, minimal 4 kali

- Rumus :

Jlh bumil yg mendpt pelayanan ANC


Minimal 4 kali sesuai standar oleh nakes
disuatu wilayah pd waktu ttt x 100 %

Jlh sasaran bumil disuatu wilayah dlm 1 thn


3. Cakupan persalinan oleh Nakes (Pn)

- Cakupan bulin yg mendpt pertolongan persalinan oleh


nakes yg memiliki kompetensi kebidanan disuatu
wilayah kerja dlm waktu tertentu

- Rumus :

Jlh persalinan yg ditolong oleh Nakes


Disuatu wilayah pd kurun waktu ttt x 100 %

Jlh sasaran bumil disuatu wilayah dlm 1 thn


• Jumlah sasaran bumil dlm 1 thn =
1,05 x angka kelahiran kasar (CBR) x
jumlah penduduk

• Ex : hitung perkiraan jumlah sasaran bulin didesa


X yg mempunyai jumlah penduduk 2000 jiwa &
CBR terakhir Kabupaten Y : 27/1000 penduduk
maka :
Jumlah bumil =1,05 x 0,027 x 2000 = 56,7
berarti jumlah sasaran bulin desa X adalah
56 bumil
4. Cakupan pelayanan nifas oleh nakes (KF3)

- Cakupan pelayanan kepada ibu pada masa


6 jam sampai 42 hari pasca salin sesuai standar
paling sedikit 3 kali

- Rumus :

Jlh bufas yg telah memperoleh 3 kali


pelayanan nifas sesuai standar oleh nakes
disuatu wilayah pd kurun waktu ttt x 100 %
Jlh sasaran bumil disuatu wilaya h dlm 1 thn

- Jumlah sasaran bufas = jumlah sasaran bulin


5. Cakupan pelayanan neonatus pertama (KN1)

- Cakupan neonatus yg mendptkan pelayanan


sesuai standar pd 6-48 jam setelah lahir di suatu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu

- Rumus :

Jlh neonatus yg mendpt pelayanan sesuai


standar pd 6-48 jam setelah lahir disuatu
wilayah pd kurun waktu ttt x 100 %
Jlh seluruh sasaran bayi disuatu wilayah
dlm 1 thn
• Jumlah sasaran bayi =
CBR x jumlah penduduk

• Ex : hitung perkiraan jumlah bayi didesa Z yg


mempunyai jumlah penduduk 1500jiwa & CBR
terakhir Kabupaten Y : 24,8/1000 penduduk maka
Jumlah bayi =0,0248 x 1500 = 37,2
berarti jumlah sasaran bayi desa Z adalah
37 bayi
6. Cakupan pelayanan neonatus 0-28 hari
(KN Lengkap = KN 3)
- Cakupan neonatus yg mendptkan pelayanan
sesuai standar paling sedikit 3 kali sampai
dgn umur 28 hari setelah lahir

- Rumus :

Jlh neonatus yg memperoleh 3 kali pelayanan


KN sesuai standar disuatu wilayah pd kurun
waktu ttt x 100 %
Jlh seluruh sasaran bayi disuatu wilayah
dlm 1 thn
7. Deteksi faktor resiko & komplikasi oleh masyarakat

- Cakupan bumil dgn faktor resiko/komplikasi


yg ditemukan oleh kader/dukun bayi/masy
serta dirujuk ke nakes disuatu wilayah kerja
pada kurun waktu tertentu

- Rumus :

Jlh bumil yg beresiko yg ditemukan kader/


Dukun bayi/masy disuatu wilayah pd kurun
waktu ttt x 100 %
20% x jumlah sasaran bumil disuatu wilayah
Kerja dalam 1 tahun
8. Cakupan penanganan komplikasi obstetrik

- Cakupan ibu dengan komplikasi kebidanan


disuatu wilayah kerja pd kurun waktu tertentu
yg ditangani secara definitif sesuai standar oleh
nakes kompeten pd tingkat pelayanan dasar &
rujukan disuatu wilayah tertentu

- Rumus :
Jlh komplikasi kebidanan yg mendptkan
Penanganan definitif disuatu wilayah kerja
Pada kurun waktu ttt x 100 %
Jlh seluruh sasaran bayi disuatu wilayah
kerja dalam 1 tahun
9. Cakupan penanganan komplikasi neonatus

- Cakupan neonatus dengan komplikasi yg


ditangani secara definitif sesuai oleh nakes
kompeten pd tingkat pelayanan dasar &
rujukan disuatu wilayah tertentu

- Rumus :
Jlh neonatus dgn komplikasi yg ditangani
Secara definitif disuatu wilayah pd kutun
waktu ttt x 100 %

15 % x Jlh sasaran bumil disuatu wilayah


kerja dalam 1 tahun
10. Cakupan pelayanan kesehatan bayi 29 hari- 12 bulan
(Kunjungan Bayi)
- Cakupan bayi yg mendptkan pelayanan
paripurna minimal 4 kali, yaitu 1 kali pada
umur 29 hr – 2 bln,kali pd umur 3-5 bln,
1 kali pd umur 6-8 bln, 1 kali pd 9-11bln
sesuai standar disuatu wilayah kerja tertentu

- Rumus :
Jlh bayi memperoleh 4 kali pelayanan kes
Sesuai standar disuatu wilayah pd kurun
waktu ttt x 100 %
Jlh seluruh sasaran bayi disuatu wilayah
kerja dalam 1 tahun
11. Cakupan pelayanan anak balita (12-59 bln)

- Cakupan anak balita (12-59 bln) yg memperoleh


pelayanan sesuai standar : pemantauan
pertumbuhan minim 8 x sethn, pemantauan
perkembangan minim 2 x sethn, pemberian
vit A 2 x sethn disuatu wilayah kerja tertentu

- Rumus :
Jlh anak balita memperoleh pelayanan kes
Sesuai standar disuatu wilayah pd kurun
waktu ttt x 100 %
Jlh seluruh sasaran bayi disuatu wilayah
kerja dalam 1 tahun
11. Cakupan peserta KB Aktif

- Cakupan dari peserta KB baru & lama yg


masih aktif menggunakan alkon dibandingkan
dgn jumlah PUS disuatu wilayah kerja tertentu

- Rumus :
Jlh peserta KB aktif disuatu wilayah
pd kurun waktu ttt x 100 %

Jlh seluruh PUS disuatu wilayah kerja


dalam 1 tahun
PEMBUATAN GRAFIK PWS-KIA

• Tiap bulan hrs dibuat grafik PWS-KIA meliputi 13


indikator :
1. Grafik cakupan antenatal ke-1 (K1)
2. Grafik cakupan antenatal ke-4 (K4)
3. Grafik cakupan persalinan persalinan (PN)
4. Grafik cakupan kunjungan nifas
5. Grafik cakupan deteksi faktor resiko/komplikasi oleh
masyarakat
PEMBUATAN GRAFIK PWS-KIA

6. Grafik cakupan penanganan komplikasi obstetrik (PK)


7. Grafik cakupan kunjungan neonatal pertama (KN 1)
8. Grafik cakupan kunjungan neonatal lengkap (KN3)
9. Grafik cakupan penangananan komplikasi neonatal
(NK)
10. Grafik cakupan kunjungan bayi (KBy)
11.Grafik cakupan pelayanan anak balita (Kbal)
12. Grafik cakupan pelayanan anak balita sakit (BS)
13. grafik cakupan pelayanan KB (CPR)
LANGKAH PEMBUATAN GRAFIK PWS

1. Penyiapan data
Data yg diperlukan diperoleh dari catatan
kartu ibu, buku KIA, register kohort ibu,
kartu bayi, kohort bayi & balita, catatan
posyandu, laporan dari nakes
2. Penggambaran grafik

a. Menentukan target rata-rata perbulan utk


menggambarkan skala pada garis vertikal
(sumbu y)
Misalnya: target cakupan bumil baru (cakupan
akses K1) dlm thn yg ditentukan 90% (garis a),
maka sasaran rata-rata tiap bulan :
90% x 100 = 7,5%
12 bulan

Utk pembuatan PWS-KIA bln Juni, sasaran


pencapaian komulatif sampai dgn bln Juni
adalah (targetnya 6 x 7,5%) = 45% (garis b)
b.Hsl perhitungan cakupan komulatif K1 sampai
dgn bln Juni dimsukkan kedlm jalur % komulatif
secara berurutan sesuai peringkat. Pencapaian
tertinggi disebelah kiri & terendah sebelah
kanan, sedangkan pencapaian utk Desa/PKM
dimasukkan pd kolom terakhir

c. Nama RW/Posyandu/Desa dituliskan pd jalur


RW/Posyangu/Desa/Kelurahan (sumbu x), sesuai
dgn cakupan komulatif masing-masing
d. Hsl perhitungan pencapaian pada bulan ini (Juni) &
bulan lalu (Mei) utk tiap
RW/Posyandu/Desa/Kelurahandimasukan ke dlm jalur
masing-masing

e. Gambar anak panah dipergunakan utk mengisi jalu Tren.


Bila pencapaian cakupan bln ini lebih besar dari bln lalu,
mk digambar anak panah naik. Sebaliknya cakupan bln
ini lebih rendah dari bln lalu, mk digambar anak panah
turun, sedangkan utk cakupan bln ini = bln lalu, mk
digambarkan dgn tanda (-)
Dec - 90%
Nov - 82,5%
Oct - 75%
Sept – 67,5%
Agst – 60%
Jul – 52,5%
Jun – 45%
Mei – 37,5%
Apr – 30,5%
Mar – 22,55
Feb – 15%
Jan – 7,5%

Komulatif 65 55 53 42 32 49
% Bln ini 15 7,5 5 10 3 8
% Bln Lalu 10 7,5 6 8 5 -
Trend

A B C D E PKM
Nama Desa
ANALISIS

1. Analisis Sederhana
- Membandingkan cakupan hasil kegiatan
antar wilayah terhdp target &
kecenderungan dari waktu ke waktu
- Bermanfaat utk mengetahui
RW/Posyandu/Desa/Kelurahan mana yg
memerlukan perhatian & tindaklanjut
Contoh Analisis Akses K1
Cakupan Cakupan Terdp Target
RW/Pos/ Terhdp Target Bln Lalu Status RW/Posy
Desa/Kel Desa/Kelurahan
Diatas Dibwh Naik Turun Tetap

A + + Baik

B + + Baik

C + + Kurang

D + + Cukup

E + + + Jelek
• Staus Baik
Cakupan diatas target pd bln yg
bersangkutan & cenderung cakupan bln ini
meningkat dibandingkan bln lalu

• Status Kurang
Cakupan diatas target pd bln yg
bersangkuatan & cenderung cakupan bln
ini menurun dibandingkan bln lalu
• Staus Cukup
Cakupan dibawah target pd bln yg
bersangkutan & cenderung cakupan bln ini
meningkat dibandingkan bln lalu

• Status Jelek
Cakupan dibawah target pd bln yg
bersangkuatan & cenderung cakupan bln
ini menurun dibandingkan bln lalu
AMP Kab

Anda mungkin juga menyukai