Anda di halaman 1dari 29

PEDOMAN

PEMANTAUAN WILAYAH SETEMPAT


KESEHATAN IBU DAN ANAK
(PWS-KIA)
Disampaikan
Oleh
Asmarani Ma’mun
I. PENDAHULUAN :
Berdasarkan Survei Demografi Kes Ind(SDKI)
-AKB 1997 :46/1000 KH; 2017: 34/1000 KH
-AKN 15/1000 KH; AKABA /39/1000 KH
-AKI 1995 : 334/100.000 KH; 228/100.000 KH
-UHH 2004 : 68,8 th; 2007 : 70,5 th
-Prev Kurang Gizi 2003 : 25,8%; 2007 :18,4 %

Program KIA harus dipantau terus menerus,


maka dikembangkan suatu sistem yaitu
PWS-KIA
Penyebab Langsung Kematian Ibu

Berdsrkn SKRT Berdsrkn Laporan Rutin


PWS
• Perdarahan 28 %
• Eklampsia 24 % • Perdarahan 39 %
• Infeksi 24 % • Eklampsia 20 %
• Tdk lgs KEK 37 % • Infeksi 7 %
• Anemia 40 % • Dll 33 %
Grand Strategi Depkes
Child Survivel (CS)
Making Pregnancy Safer (MPS)
Tiga Pesan Kunci CS :
Tiga Pesan Kunci MPS: 1. Setiap Bayi &Balita memperoleh
1. Setiap Lin di tlg Nakes terlatih yan yan Kes Dsr Paripurna
2. Setiap Komplikasi Obst&Neonat 2. Setiap Bayi & Balita sakit
dpt Yan Adekuat ditangani Adekuat
3. Stiap WUS punya Akses 3. Setiap Bayi n Balita Tumbuh n
pencegh kham tak Berkembang secara Optimal
diinginkn&pnangnan Ab
Empat Strategi CS :
Empat Strategi MPS : 1. Peningkatan Akses&Cakupan
1. Pningkatn Kualitas&aks yankes YanKes Ibu, Bayi Baru Lahir,Balita
Ibu,bayi,balita di tk Dsr&Rujukan berkualitas bedsrkn bukti ilmiah
2. Membangun Kemitraan yg 2. Bngn Kemitraan, Kjsm LP&LS
Efektif 3. Dorong Pemberdayaan
3. Mendorong Pemberdayaan Wanita,Kel, Pemanfaatn YanKes
Perempuan, kel&masyarakat 4. Dorong Keterlibatan Penyediaan
4. Meningkatkan Sist Surveilens, &Pemanfaatan YanKes Ibu, Bayi,
Pembiayaan, Monitoring Balita
&Informasi KIA
Pengertian

• Pemantauan wilayah setempat KIA


(PWS-KIA) adalah alat Manajemen
untuk melakukan Pemantauan Program
KIA disuatu wilayah kerja secara terus
menerus, agar dapat dilakukan tindak
lanjut yang cepat & tepat.

Program KIA yg dimaksud meliputi Pelayanan Ibu hamil,


ibu bersalin, ibu nifas, ibu dgn komplikasi
kebidanan,KB,Bayi,Balita. KegPWS-KIA terdiri dari
Pengumpulan,Pengolahan,Analisis,Interpretasi
Data,Penyebarluasan Informasi ke pihak Terkait utk
Tindak Lanjut.
Tujuan
• TujuanUmum
Terpantaunya Cakupan dan Mutu Pelayanan KIA secara terus
menerus di setiap wilayah kerja.

• Tujuan Khusus
1. Memantau Pelayanan KIA secara individu melalui Kohort.
2. Memantau Kemajuan Pelayanan KIA dan Cakupan Indikator KIA
secara teratur (bulanan) dan terus menerus.
3. Menilai kesenjangan pelayanan KIA terhadap Standar Pelayanan
KIA.
4. Menilai kesenjangan pencapaian cakupan indikator KIA terhadap
taget yang ditetapkan.
5. Menentukan sasaran individu dan wilayah prioritas yg akan
ditangani secara intensif berdasarkan besarnya kesenjangan.
6. Merencanakan Tindak Lanjut dgn menggunakan Sumber Daya yg
tersedia dan yg potensial utk digunakan
7. Meningkatkan peran aparat setempat dalam penggerakan sasaran
dan mobilisasi Sumber Daya.
8. Meningkatkan Peran Serta dan Kesadaran Masyarakat utk
memanfaatkan pelayanan KIA
II. PRINSIP
• Pengelolaan Program KIA pada prinsipnya
bertujuan Memantapkan dan
Meningkatkan Jangkauan serta Mutu
pelayanan KIA, secara Efektif dan Efisien.
Kegiatan Pokok Pelayanan KIA
1. Peningkatan pelayanan antenatal sesuai standar bagi seluruh
ibu hamil disemua fasilitas kesehatan.
2. Peningkatan pertolongan persalinan oleh Nakes kompeten
diarahkan ke fasilitas kesehatan.
3. Peningkatan Pelayanan bagi seluruh ibu nifas sesuai standar
disemua fasilitas kesehatan.
4. Peningkatan pelayanan bagi seluruh neonatus sesuai standar di
semua fasilitas kesehatan.
5. Peningkatan Deteksi dini Faktor Risiko dan Komplikasi
Kebidanan & Neonatus oleh Nakes maupun Masyarakat.
6. Peningkatan Penanganan Komplikasi Kebidanan dan Neonatus
secara Adekuat dan Pengamatan secara terus menerus oleh
tenaga kesehatan.
7. Peningkatan Pelayanan Kesehatan bagi seluruh Bayi sesuai
standar disemua fasilitas Kesehatan.
8. Peningkatan Pelayanan Kesehatan bagi seluruh anak balita
sesuai standar di semua fasilitas kesehatan.
9. Peningkatan Pelayanan KB sesuai standar.
A. Pelayanan Antenatal
• Pelayanan ibu hamil Sesuai Standar Pelayanan
Kebidanan (SPK)
1. Timbang BB, Ukur Tinggi Badan
2. Ukur Tekanan Darah
3. Nilai Status Gizi (ukur lingkar lengan atas)
4. Ukur Tinggi Fundus Uteri
5. Tentukan Presentasi Janin & DJJ
6. Skrining Status Imunisasi Tetanus, dan beri TT kalau perlu
7. Tablet Besi 90 selama kehamilan
8. Test Lab (rutin & khusus)
9. Tatalaksana Kasus
10. Temu wicara (konseling) , tmsk Perenc Persal Penceg
Komplik(P4K), serta KB pasca persalinan
Minimal 4 kali dg wkt : 1 kali tw I, 1 kali tw II, 2 kali tw III
B. Pertolongan Persalinan
Prinsip nya :
1. Pencegahan Infeksi
2. Metode Pertolongan Persalinan sesuai
Standar
3. Merujuk Kasus yg tdk dpt di tangani ke
tmpat yg lebih tinggi
4. Mlaksanakan Inisiasi Menyusui Dini(IMD)
5. Memberikan Injeksi Vit K 1 dan salep
mata pada Bayi Baru Lahir
Nakes kompeten : Dr SpOG, Dr, Bidan
C. Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas

• Kunjungan Nifas I : 6 jam sp 3 hari Persaln


• Kunjungan Nifas II: 2 mgg stlh Persaln
• Kunjungan Nifas III: 6 mgg (36-42 hr)
Pelayanan yg di Berikan :
1. Pemeriksaan TD, Nadi, Resp, dan Suhu
2. Pemeriksaan Tinggi Fundus Uteri (invol)
3. Pemeriks Lokhia & pengel pervag lain
4. Pemeriks Payudara&anjrn ASI Eksl 6 bl
5. PemberianKapsul Vit A 200.000 IU, 2 kali, I: segera
setelah Persalinan, II : 24 jam setelah I
6. Pelayanan KB pasca Persalinan
Nakes kompeten :Dr Sp OG, Dr Umum, Bidan, Perawat
D. Pelayanan Kesehatan Neonatus
Pelaksanaan Pelayanan Neonatus :
1. Knjungan Neonatal ke-1(KN1)pd 6- 48jm
2. Knjngan Neontl ke-2(KN2) hr 3-7
3. Knjngn Neontl ke-3(KN3) hr 8-28
Pem & Perwtn Bayi Baru Lahir:
• Perwtn Tali Pusat
• ASI ekslusif
• Pastikan sdh Injeksi Vit K1
• Pastikan sdh Salep Mata
• Imunisasi Hepatitis B-O
Pemeriks MTBM
• Tanda bahaya Infeksi Bakteri
• Pember Hepatitis BO kl belum pd wkt segera stlh lahir
• Konseling ASI ekslusif drmh dg Buku KIA
• RujukanKasus bila perlu
E. Deteksi Dini Ibu Hamil Ber Risiko
Faktor Risiko Bumil
1. P G <20 th / >35 th
2. Anak Lebih dari 4 Komplikasi pd Bumil,Lin, Nifas
3. Jarak Lin skrg < 2 th 1. Ketuban Pecah Dini
4. KEK dg LLA <23,5 cm,atau 2. Perdarahan
penambBB <9kg slm hml PerVaginam(Ante,Intra,Post
5. Anemia dg Hb <11 g/dl 3. HT Dlm Keham (HDK) S>140;D>90
6. TB ibu < 145 cm,atau dg 4. Ancaman LinPrematur
kelain btk paggul&tlg blkg 5. Infeks Brt dlm Kham:DBD,
7. Rwyt HT skrg & sblm Typus,Sepsis
8. Sdg/Pernah Peny Khronis 6. Distosia : Persal Macet, Persal tak
Tbjtg,gijl, endo Maju
9. Rwyt Ob buruk 7. Infeksi Masa Nifas
10. Rwyt Lin komplik Ob
11. Rwyt Nifas komplik
12. Rwyt Kelga cacat
13. Kelainan jml janin
14. Kelainan Besar Janin
15. KelainanLetak Janin >32
mgg
Faktor Risiko pd Neonatus
Resiko Tinggi pada Neonatus Komplikasi pd Neonatus
1. Tidak mau Minum /ASI (muntah)
2. Rwyt Kejang 1. Prematuritas &BBLR
3. Bergerak jk hny rangsang 2. Asfiksia
(letargis)
4. Frek RR </=30x/mnt,
3. Infeksi Bakteri
>/=60x/mnt 4. Kejang
5. Suhu tbh </=35,5;>/=37,5C
5. Ikterus
6. TarikanDdg dada kedlm sgt kuat
7. Merintih 6. Diare
8. Ada Pustul kulit 7. Hipotermia
9. Nanah bnyk di mata
8. Tetanus Neonatorum
10. Pusar kemerahan mluas ke ddg
perut 9. Masalah PemberianASI
11. Mata cekung & cubitan ddg 10. Trauma Lahir, sindroma
perut kbl lambt
12. Timbul kuning di kulit, tinja pucat
ggnPernapasan, kelaianan
13. BB rendah dbdg umur kongenital, dll
14. BBLR <2500 g
15. Kelainn kongental
:Palatoschisis, dll
F. Penanganan Komplikasi
Kebidanan(PONED)

1. Pelayanan Obtetri 2. Pelayanan Neonatus


• Pnngnn perdarahan kham, • Pencegahn&Pngnn Asfiksia
lin,nifas • Pceghn& Pengnan Hipotermi
• Pcegahan HT(Pre& • Penanganan BBLR
Eklampsia • Pceghnn &Pnagann
• Pcegahan&Pnangna Infeksi InfeksiNeonatus, kejang
• Pnangnn Partus neonatus, Icterus Ringan
Lama&Macet Sedang
• Pngann Abortus • Pncghnn &Pngnnn Ggn Minum
• Stabilisasi Komplikasi • StabilisasiKomplikasi
Obstetrik utk dirujuk& Neonatus utk dirujuk &Transpt
Transport Rujukan Rujukan
G. Pelayanan Neonatus dengan Komplikasi
• Kasus dapat di tangani secara Adekuat
dan berkualitas dg PONED di Puskesmas
dan PONEK di RS sbg Rujukan
• Puskesmas mampu PONED adalah
Puskesmas Rawat inap, siap 24 jam
melayani emergency ibu hamil,ibu
bersalin, nifas,bayi
• RS mampu PONEK,adalah RS Kab/Kota
yg siap 24 jam emergency, termasuk
Transfusi darah
H. Pelayanan Kesehatan Bayi
• Sesuai Standar sedikit nya (minimal) 4
(empat ) kali, selama periode 29 hari
sampai 11 bulan, dg jadwal :
1. Kunjungan 1 kali pd 29 hari-2 bulan
2. Kunjungan 1 kali pd 3-5 bulan
3. Kunjungan 1 kali pd 6-8bulan
4. Kunjungan 1 kali pd 9-11bulan
III. INDIKATOR PEMANTAUAN

1. Akses pelayanan antenatal (cakupan K1)


2. Cakupan Pelayanan ibu hamil (cakupan K4)
3. Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan (linakes) (Pn)
4. Cakupan Pelayanan Nifas oleh Nakes (KF3)
5. Cakupan Pelayanan Neonatus Pertama (KN1)
6. Cakupan Pelayanan Kesehatan Neonatus O-28 hari (KN
lengkap)
7. Deteksi Faktor Risiko& Komplikasi oleh Masyarakat
8. Cakupan Penanganan KomplikasiObtetri (PK)
9. CakupanPenanganan Komplikasi Neonatus
10. Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi 29 hr-12 bulan (kunjungan
Bayi)
11. CakupanPelayanan Anak Balita (12-59 bl)
12. Cakupan Pelayanan Kes Anak Balita Sakit yg di layani dg MTBS
13. Cakupan Peserta KB Aktif (Contraseptive Prevalence Rate )
Rumus dan Denominator Setiap Indikator
1. Jumlah Sasaran Ibu Hamil di suatu wilayah =
1,1 x CBR x Jml Pddk
2. Jumlah Sasaran Ibu Bersalin di suatu wilayah
= 1,05 x CBR x Jml Pddk
3. Jml Ibu Sasaran Nifas = Jml Ibu Bersalin
4. Jml Sasaran Bayi = CBR x Jml Pddk
5. Deteksi Faktor Risiko & Komplikasi oleh
Masyarakat = 20 % x Jml Sasaran Ibu Hamil
disuatu Wilayah
6. Komplikasi Neonatus = 15 % x Jml Sasaran
Bayi di suatu Wilayah
Pengumpulan, Pencatatan, Pengolahan Data
Pengumpulan Data
• Jenis Data : Data Sasaran : Jumlah
sluruh bumil, bulin, bayi, balita, PUS
Data Pelayanan : Cakupan
2. Sumber Data : dari Kohort
Pencatatan Data : Sasaran & Pelayanan
Pengolahan Data
Pembuatan Grafik PWS-KIA
IV. GRAFIK PWS-KIA
Setiap Bulan di buat 13 Grafik : Sesuai dengan
13 Indikator
V. ANALISIS DAN TINDAK LANJUT

Desa Cakupan Thd Terhadap Cakupan Status


Target BulanLalu Desa
Diatas Dibwh Naik Turun Tetap
A + + Baik
B + Baik
C + + + Kurang
D + + Cukup
E + + Jelek
Rencana Operasional Tindak Lanjut
1. Bagi Desa yang Status Baik atau Cukup, Pola
Penyelenggaraan Pelayanan KIA perlu
dilanjutkan
2. Desa Status Kurang, terutama Jelek perlu
Prioritas untuk Pembinaan Selanjutnya,
Analisis mendalam, cari penyebab rendahnya,
agar penanganan lebih Spesifik
3. Intervensi dan Keg dibicarakan dlm Mini
Lokakarya, konsul ke DinKes Kab/Kota
4. Intervensi NonTeknis utk Motivasi,
penggerakan sasaran, mobilisasi Sumber
Daya di Masyarakat bicarakan Rakor Cam
Analisis, Penelusuran Data Kohort, Renc TL

• Analisis Sederhana
• Analisis Lanjut (Tabulasi Silang)
• Penelusuran Data Kohort
Buat Matriks masing-masing Indikator
Buat Skema Alternatif Tindak Lanjut
Buat Alur Pencatatan dan Pengolahan dan
Pemanfaatan Data PWS-KIA
Pelembagaan PWS-KIA

• Menteri Kesehatan Instrusi Kepada


Kepala Dinas untuk Agar Melembagakan
PWS-KIA dalam
penyelenggaraanProgram-Program.

• Menteri Dalam Negeri Buat Surat Edaran


No 440/13 00/PUOD tanggal 10 April 1990
Kepada Semua Gubernur, semua
Bupati/Wali Kota di seluruh Indonesiaagar
mendukung pelaksanaan PWS-KIA
Langkah Pelembagaan
KeMen Kes KeMen
Ditjen Bin Dagri
KesMas

Pertem Ka Din Kes Ra Kor Prop Gubernur


TkProp/bl Prop /bl Ass I

Pertem Ka Din Kes Ra Kor Bupati


Tk Kab/Kota Kab/Kota Kab/Kota SetWilDa
/bl /bl
Mini Camat
Kepala Ra Kor
Lokakarya SetWilCam
Puskesmas Kecamatan
Puskes/bl

Renc Motivasi Kepala


Rencan Opr Pengelola
Penggerakan Desa
Jangka Pend KIA
Masyarakat

Anda mungkin juga menyukai