SKRIPSI
Di susun Oleh :
SENY KOMALASARI SA
215130016P
SKRIPSI
Di susun Oleh :
SENY KOMALASARI SA
215130016P
Menyatakan bahwa skripsi ini telah di tulis sendiri dengan sungguh-sungguh dan
semua sumber baik yang dikutip maupun dirunjuk telah saya nyatakan dengan
benar.
Apabila dikemudian hari terbukti bahwa pernyataan ini tidak benar, maka saya akan
sanggup menerima sanksi berupa pembatasan skripsi dan segala konsekuensinya.
Seny Komalasari SA
NPM. 215130016P
HALAMAN PERSETUJUAN
SKRIPSI
Dosen pembimbing,
Mengetahui,
Program Studi Kesehatan Masyarakat
Ketua,
SKRIPSI
Tim Penguji
Penguji I Tanda Tangan
Mengetahui,
Fakultas Kesehatan
Dekan,
ABSTRAK
Permasalahan terkait dengan tidak terpantaunya pertumbuhan balita
diantaranya yaitu kurangnya kesadaran dari masyarakat untuk membawa balitanya
ke posyandu yang salah satunya yaitu penimbangan balita secara rutin setiap
bulannya yang dapat berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan balita
seperti gizi buruk, kekurangan vitamin dan mineral, infeksi, dan gangguan
perkembangan selanjutnya. Hasil prasurvey menunjukkan cakupan kunjungan ke
posyandu belum mencapai target hanya sebesar 58,67% dengan target sasaran
100%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan kualitas pelayanan
dengan Kepatuhan Kunjungan Ibu untuk penimbangan balita ke Posyandu di
Wilayah Kerja Puskesmas Tiuh Toho Kabupaten Tulang Bawang Tahun 2023.
Jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi
adalah seluruh ibu yang memiliki balita dan sampel adalah ibu balita di wilayah
kerja Puskesmas Tiuh Tohou dengan jumlah sampel yang diambil 87 responden
yang diambil dengan teknik proportional random sampling. Instrumen penelitian
menggunakan kuesioner. Cara pengumpulan data dengan wawancara Analisa data
menggunakan univariat dan bivariat dengan analisis statistik menggunakan chi
square.
Hasil analisis univariat didapatkan sebanyak 59,8% ibu balita tidak patuh
dalam kunjungan penimbangan ke posyandu. Hasil uji menunjukan ada hubungan
yang signifikan antara kualitas pelayanan posyandu (p value: 0,023; OR: 3,067),
pelayanan kader (p value: 0,044; OR: 2,708), kondisi fasilitas posyandu (p value:
0,009 dan OR: 3,619), dan kehadiran tenaga kesehatan (p value: 0,023 dan OR:
3,152) dengan kunjungan ibu untuk penimbangan balita ke Posyandu. Pihak
puskesmas diharapkan melaksanakan pelatihan tentang pengelolaan posyandu
kepada para kader, memberikan jadwal rutin kepada tenaga kesehatan agar dapat
rutin mengunjungi posyandu serta memberikan inventarisasi sarana dan prasarana
yang ada di posyandu agar tetap sesuai dengan standar.
Seny Komalasari SA
215130016P
ABSTRAK
Puji Syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan
kesehatan, rahmat dan hidayah, sehingga penulis masih diberikan kesempatan
untuk menyelesaikan skripsi ini, sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan
gelar kesarjanaan. Walaupun jauh dari kata sempurna, namun penulis bangga
telah mencapai pada titik ini, yang akhirnya skripsi ini bisa selesai diwaktu yang
tepat. Skripsi ini saya persembahkan untuk:
Kedua Orang Tuaku Alm. Sofuan Hadie SA dan Almh. Hanani DJS yang telah
mengajarkan ku tentang kesabaran, usaha dan syukur. Suamiku Tercinta Aceng
Haidar atas dukungan dan doanya selama ini, Anak-anakku tersayang Aulia
Azzahra Putri, Achmad Arrasyid Putra dan Achmad Arsyil Putra yang selalu
menjadi penyemangat dan kebanggaan ummi, mbak Elly yang senantiasa
membantu di masa-masa “sulit” serta teman-teman yang selalu mendukung dan
menjadi motivasi dalam proses pembelajaran ini.
Terimakasih
Kepada dosen pembimbing ibu Dwi Yulia Maritasari, SKM., M.KM yang telah
mendukung dan mengarahkan sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.
You are the best.
Dan semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang selalu membantu
dalam kelancaran studiku di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Mitra
Indonesia.
BIODATA PENULIS
Identitas Diri
Nama : Seny Komalasari SA
NPM : 215130016P
Tempat dan Tanggal Lahir : Tanjung Karang, 25 Novenber 1982
Alamat : Jl. Lintas Timur Complek Perumahan Tiuh Tohou
Kec. Menggala Kab.Tulang Bawang
No/ Telp/HP : 082377333325
No. WhatsApp : 082377333325
Email : aseni7006@gmail.com
Riwayat Pendidikan
1. SDN 3 Kaliawi lulus pada tahun 1993
2. SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung lulus pada tahun 2007
3. SMUN 9 Bandar Lampung lulus pada tahun 2000
4. D3 Keperawatan Panca Bhakti lulus pada tahun 2003
5. SI Kesehatan Masyarakat Universitas Mitra Indonesia 2021-2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan YME, karena hanya dengan
rahmat dan pertolongan-Nya lah penulis mampu menyelesaikan Skripsi dengan
judul: “Hubungan Kualitas pelayanan dengan Kepatuhan Kunjungan Ibu untuk
Penimbangan Balita ke Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Tiuh Toho
Kabupaten Tulang Bawang Tahun 2023”.
Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat guna penyusunan skripsi dan
memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas
Mitra Indonesia. Proses penyusunan ini tidak terlepas dari dukungan banyak pihak.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Drs. Andi Surya, M.M., selaku Ketua Yayasan Mitra Lampung.
2. Dr. Ir. Hj. Armalia Reni W.A., M.M., selaku rektor Universitas Mitra Indonesia
3. Achmad Djamil, SKM., M.M., M.Kes., selaku Dekan Fakultas Kesehatan
Universitas Mitra Indonesia Lampung.
4. Febria Listina, SKM., M.Kes., selaku Ketua Program Studi Kesehatan
Masyarakat Universitas Mitra Indonesia Lampung.
5. Dwi Yulia Maritasari, S.KM, M.KM., selaku pembimbing skripsi ini
6. Nova Mega Rukmana, S.ST., M.Kes., selaku penguji skripsi ini.
7. Seluruh dosen dan staf Pengajar Universitas Mitra Indonesia yang telah
membekali ilmu selama penulis kuliah di Universitas Mitra Indonesia.
Semoga Proposal Skripsi dapat berlanjut ke tahap selanjutnya dan bermanfaat untuk
kita semua. Sekian terimakasih.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL ....................................................................................... i
HALAMAN JUDUL........................................................................................... ii
PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT .................................................................. iii
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................ iv
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. v
ABSTRAK .......................................................................................................... vi
ABSTRACT ........................................................................................................ vii
MOTTO .............................................................................................................. viii
PERSEMBAHAN ............................................................................................... ix
BIODATA PENULIS ......................................................................................... x
KATA PENGANTAR ........................................................................................ xi
DAFTAR ISI ....................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xiv
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1
1.2 Identifikasi Masalah ........................................................................... 5
1.3 Rumusan Masalah .............................................................................. 5
1.4 Tujuan Penelitian ................................................................................ 5
1.5 Manfaat Penelitian .............................................................................. 6
1.6 Ruang lingkup .................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Halaman
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Posyandu
2.1.1 Pengertian Posyandu
Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya
Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan
bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna
memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada
masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar, utamanya untuk
mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi. Pelayanan kesehatan
dasar adalah pelayanan kesehatan vang mempercepat penurunan angka
kematian ibu dan yang sekurang-kurangnya mencakup 5 (lima) kegiatan,
yakni KIA, KB, imunisasi, gizi, dan penanggulangan diare (Kemenkes,
2018).
9
10
terjadinya penyakit pada anak balita dan meningkatkan status kesehatan ibu
dan anak balita (Kemenkes, 2018).
Beberapa kegiatan yang dilakukan pada kegiatan posyandu bayi dan balita
ini antara lain : mendata nama anak, melakukan penimbangan berat badan
serta pengukuran tinggi badan, pencatatan dan penyuluhan/konseling
(Kemenkes, 2018).
Berdasarkan teori tersebut maka dapat dikatakan bahwa ibu yang memiliki
pengetahuan yang baik tentang pertumbuhan balita, maka ia akan
cenderung berperilaku untuk melakukan perilaku tersebut, demikian pula
sebaliknya pengetahuan ibu kurang maka ia akan kurang memperhatikan
perilaku tersebut karena menganggap hal itu tidak terlalu penting.
2. Sikap
Menurut Azwar (2017), sikap merupakan reaksi respon yang masih
tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap
19
4. Kepercayaan
Kepercayaan adalah suatu bagian dari faktor predisposisi atau sering
disebut sebagai faktor yang berkaitan dengan motivasi seseorang atau
kelompok untuk melakukan segala tindakan, berdasar asumsi-asumsi
tentang perubahan perilaku. Seseorang yang mempunyai atau meyakini
suatu kepercayaan tertentu akan mempengaruhi perilakunya dalam
menghadapi suatu penyakit yang akan berpengaruh terhadap kesehatannya
(Notoatmodjo, 2017)
5. Pendidikan
Pendidikan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2016), yaitu proses
perubahan sikap dan tata laku sesorang atau sekelompok orang dalam
usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajararan dan pelatihan.
Menurut Undang-Undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 1
menyatakan bahwa: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa,
dan negara. Pengertian pendidikan yang tertuang dalam Undang-Undang
Sisdiknas tersebut menjelaskan bahwa pendidikan sebagai proses yang di
dalamnya seseorang belajar untuk mengetahui, mengembangkan
kemampuan, sikap dan bentuk-bentuk tingkah laku lainnya untuk
menyesuaikan dengan lingkungan di mana dia hidup.
Ibu yang memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi cenderung lebih
sering membawa anak mereka ke Posyandu. Beberapa penelitian
menunjukkan bahwa Ibu dengan pendidikan yang lebih tinggi dan
pekerjaan yang stabil cenderung lebih sering mengunjungi posyandu
(Sulistyorini, 2020; Kusuma & Widayanti, 2020).
6. Pekerjaan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia pekerjaan berarti sesuatu yang
dilakukan yang dijadikan pokok penghidupan; sesuatu yang dilakukan
untuk mendapat nafkah. Pekerjaan dalam arti luas adalah aktivitas utama
yang dilakukan oleh manusia. Dalam arti sempit, istilah pekerjaan
digunakan untuk suatu tugas atau kerja yang menghasilkan uang bagi
seseorang. Dalam pembicaraan sehari-hari istilah ini sering dianggap
sinonim dengan profesi. Kerja adalah aktivitas, gawai, kegiatan, operasi.
Sedangkan yang dimaksud dengan pekerjaan adalah operasi, order,
proyek, kewajiban, tugas, aktivitas, kegiatan, kesibukan, urusan, karier,
profesi, pencaharian seseorang (Pratiwi et all. (2019).
Status pekerjaan ibu menjadi alasan ibu untuk tidak membawa balita nya
ke posyandu karena kurang mempunya waktu untuk anaknya, dan juga
status sosial ekonomi keluarga mempengaruhi ibu dalam mabawa
balitanya ke posyandu jika membuthkan biaya transportasi untuk menuju
ke posyandu jika semakin baik perekonomian keluarga maka daya beli
juga mudah, sebaliknya semakin buruk perekonomian, maka daya beli
akan makanan tambahan lebih sukar. Ibu yang bekerja di luar rumah
mungkin memiliki waktu yang lebih sedikit untuk membawa anak ke
Posyandu (Faridah, dkk, 2018).
7. Pendapatan keluarga
Pendapatan keluarga merupakan pendapatan yang diterima oleh rumah
tangga bersangkutan baik yang berasal dari pendapatan kepala rumah
tangga maupun pendapatan anggota-anggota rumah tangga.
Secara konkritnya pendapatan keluarga berasal dari :
23
b. Ketersediaan Transportasi
Ketersediaan transportasi adalah ketersediaan alat atau sarana yang
digunakan untuk memindahkan barang dan manusia, serta
menghubungkan beberapa daerah atau lokasi satu dengan lainnya.
24
2. Dukungan Keluarga
Dalam teori Lawrence Green dukungan keluarga menjadi salah satu
faktor penguat bagi ibu untuk bertindak. Dukungan keluarga merupakan
bentuk dukungan sosial terdekat yang selama ini berlangsung dalam
kehidupan ibu, suami adalah sosok yang paling dekat dengan wanita,
bahkan menjadi seseorang yang dapat mempengaruhi keputusan yang
diambil. Seorang istri menganggap dukungan suami maupun keluarga
sebagai bentuk dukungan sosial anggota keluarga yang mungkin
menganggap suatu hal berguna atau tidak. L. Green, 2013 dalam
(Notoatmodjo, 2017)
Jenis-jenis dukungan antara lain:
a. Dukungan emosional yaitu dukungan yang mencakup pemberian
empati, cinta, kejujuran, dan perawatan serta memiliki kekuatan yang
hubungannya konsisten dengan status kesehatan. Aspek-aspek dari
dukungan emosional adalah dukungan yang diwujudkan dalam
bentuk afeksi.
b. Dukungan fisik yaitu menjelaskan tentang pemberian perhatian dan
pelayanan dari orang lain atau suami.
c. Dukungan informasional yaitu menjelaskan tentang pemberian saran,
sugesti dan informasi yang dapat digunakan untuk mengungkapkan
suatu masalah. Aspek-aspek dalam dukungan informasional adalah
dalam bentuk nasehat, usulan, saran, petunjuk dan pemberian
informasi.
d. Dukungan penghargaan yaitu berisi tentang hal-hal untuk
mengevaluasi diri dan perbandingan sosial. Aspek-aspek dukungan
penghargaan adalah dengan adanya ungkapan rasa hormat,
penghargaan dan dorongan untuk maju.
25
2. Pelayanan Kader
a. Definisi Pelayanan Kader
Kader posyandu yang merupakan anggota masyarakat yang
dipilih dari dan oleh masyarakat, mau dan mampu bekerja
bersama dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan secara sukarela
dilatih untuk menangani masalah-masalah kesehatan perorangan
maupun pelayanan posyandu secara rutin. Pelayanan kader adalah
kinerja pelayanan yang diberikan oleh kader terhadap pengguna
layanan kesehatan posyandu dalam hal ini ibu bayi dan balita serta
ibu hamil, nifas dan menyusui.
2. Halimah dan Hubungan kualitas Cross Populasi dan sampel Kualitas layanan kader Terdapat hubungan yang
Adista (2021) pelayanan posyandu sectional sebanyak 150 dan minat kunjungan bermakna antara kualitas
dengan minat kunjungan responden ibu balita ibu pelayanan dengan minat
ibu di posyandu kunjungan ke Posyandu
Kemuning XII Desa Kemuning XII
Cibeber Cilegon DesaCibeber Cilegon (p
value: 0,000).
3. Alkaff et al., Hubungan antara Kualitas Cross Populasi sebanyak 254 Kualitas Pelayanan Kualitas pelayanan kader
(2019) Pelayanan Kader dan sectional balita dengan jumlah Kader, Fasilitas dan fasilitas posyandu
Fasilitas Posyandu sampel yang diambil Posyandu dan berhubungan positif
dengan Kunjungan Balita sebanyak 155 ibu Kunjungan Balita dengan kunjungan balita
di Kecamatan Simpang balita ke posyandu.
Empat Kabupaten
Sijunjung
4. Widayati et al., The Influence of Cross Populasi diambil dari 5 Kualitas layanan Fasilitas posyandu seperti
(2016) Posyandu Service Quality sectional posyandu sebanyak poyandu dan ruangan yang nyaman dan
on Toddler’s Visitation in 324 balita dengan kunjungan balita toilet yang bersih
Purbalingga District jumlah sampel yang berpengaruh positif
39
5. Wulandari et Factors Affecting the Deskriptif, 35 posyandu balita Kualitas Pelayanan Adanya hubungan positif
al., (2019) Visitation of Posyandu by Cross berstatus belum Posyandu antara kehadiran tenaga
Children Under Five sectional mantap (total kesehatan dengan
Years Old in Aceh Utara sampling) kunjungan ke posyandu.
Regency
6 Novianti et al., Factors Affecting the Cross Populasi sebanyak 174 Motivasi ibu, Kehadiran tenaga
(2021) Attendance of Toddlers at sectional balita dengan jumlah kelengkapan fasilitas, kesehatan di posyandu
Integrated Health Post sampel yang diambil kehadiran tenaga berhubungan positif
(Posyandu) in Sidoarjo sebanyak 121 ibu kesehatan dan dengan peningkatan
Regency. balita kunjungan balita jumlah kunjungan ke
posyandu.
7. Lushinta, dkk Persepsi kualitas Cross Populasi sebanyak 731 Kualitas pelayanan dan Ada hubungan kualitas
(2022) pelayanan posyandu sectional ibu balita. Sampel kunjungan ibu balita pelayanan posyandu
dengan kunjungan Ibu sebanyak 85 orang dengan kunjungan ibu
balita pada masa pandemi dengan dengan metode balita ke posyandu
covid-19 proposional accidental
sampling
8. Pitaloka dan Hubungan Kualitas Cross Populasi dan sampel Kualitas pelayanan dan ada hubungan signifikan
Ryandini Pelayanan Kesehatan sectional sebanyak 40 dan 36 kunjungan ibu balita antara pelayanan
(2019( Posyandu Terhadap responden yang posyandu dengan
Frekuensi Kunjungan Ibu diambil dengan teknik kunjungan ibu balita di
Balita Di Posyandu VI simple random Posyandu (ρ= 0,016)
Flamboyan Lingkungan sampling
Kiring Kelurahan
Gedongombo Kecamatan
Semanding
40
Internal Eksternal
1. Pengetahuan 1. Aksesbilitas
2. Sikap a. Jarak rumah ke posyandu
3. Persepsi b. Ketersediaan transportasi
4. Kepercayaan 2. Dukungan Keluarga
5. Pendidikan 3. Kualitas Pelayanan
6. Pekerjaan a. Kualitas Pelayanan
7. Pendapatan keluarga Posyandu
(Sukanto dalan Riadi (2021), b. Pelayanan Kader
(Saputra et al., 2018) c. Kondisi Fasilitas
d. Kehadiran tenaga Kesehatan
(Saputra et al., 2018), (Wulandari et
al., 2019), (Kemenkes, 2018)
(Sukanto dalan Riadi (2021) dan kualitas pelayanan yang terdiri atas kualitas
pelayanan di posyandu, pelayanan kader (Wulandari et al., 2019), kondisi
fasilitas dan kehadiran tenaga kesehatan (Kemenkes, 2018).
Kualitas Pelayanan
1. Kualitas Pelayanan Posyandu Kepatuhan Kunjungan
2. Pelayanan Kader, untuk Penimbangan
3. Kondisi Fasilitas Balita ke Posyandu
4. Kehadiran tenaga Kesehatan
serta akses posyandu yang cukup mudah sehingga dianggap kurang terkait
dengan partuhan ibu untuk berkunjumg ke posyandu.
2.7 Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban yang bersifat sementara terhadap suatu
permasalahan penelitian sampai terbukti melalui adanya data yang terkumpul
(Arikunto, 2016). Hipotesa dalam penelitian ini adalah:
1. Ha : Ada Hubungan Kualitas Pelayanan Posyandu dengan
Kepatuhan Kunjungan Ibu untuk Penimbangan Balita ke
Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Tiuh Toho Kabupaten
Tulang Bawang Tahun 2023
2. Ha : Ada Hubungan Pelayanan Kader dengan Kepatuhan
Kunjungan Ibu untuk Penimbangan Balita ke Posyandu di
Wilayah Kerja Puskesmas Tiuh Toho Kabupaten Tulang
Bawang Tahun 2023
3. Ha : Ada Hubungan Kondisi Fasilitas dengan Kepatuhan
Kunjungan Ibu untuk Penimbangan Balita ke Posyandu di
Wilayah Kerja Puskesmas Tiuh Toho Kabupaten Tulang
Bawang Tahun 2023
4. Ha : Ada Hubungan Kehadiran Tenaga Kesehatan dengan
Kepatuhan Kunjungan Ibu untuk Penimbangan Balita ke
Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Tiuh Toho Kabupaten
Tulang Bawang Tahun 2023
43
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
43
44
3.3.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut yang secara nyata diteliti dan ditarik kesimpulannya.
(Sugiyono, 2017). Sampel dari penelitian ini adalah sebagian ibu balita yang
ada di wilayah kerja Puskesmas Tiuh Toho Kecamatan Menggala Kabupaten
Tulang Bawang
Adapun dalam pengembilan sampel memperhatikan kriteria inklusi dan
eksklusi sampel sebagai berikut:
Kriteria Inklusi:
1. Semua ibu yang memiliki balita berumur lebih dari 1 tahun sampai
dengan 5 tahun yang teregister pada Posyandu di wilayah kerja
Puskesmas Tiuh Tohou Kecamatan Menggala Kabupaten Tulang Bawang
2. Ibu balita yang bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas Tiuh Tohou
Kecamatan Menggala Kabupaten Tulang Bawang
3. Ibu balita yang teregister dan dengan data yang lengkap di Puskesmas
atau posyandu serta memiliki buku KIA.
45
Kriteria Eksklusi:
( z 1- 2PQ + z p q + p q )2
1- 1 1 2 2
n=
( p - p )2
1 2
Keterangan:
N = Jumlah sampel yang dibutuhkan = n1 = n2
Z = Nilai Baku distribusi normal pada a atau tertentu
Z 1 – α = Derajat Kepercayaan 95%=1,96
Z 1 – = Kekuatan Uji 90%=1,28
p1 = Persentase pelayanan kader yang kurang baik dengan ibu
yang melakukan kunjungan sebesar 57,4% atau 0,57
p2 = Persentase pelayanan kader yang baik dengan ibu yang
melakukan kunjungan sebesar 0,81% atau 0,8
(dari kepustakaan penelitian (Faridah, dkk, 2018)
Proporsi rata-rata (P) = (0,80+0,57)/2 = 0,69 Q=1-0,69 =0,31
2
(1.96√0,43 + 1.28 √0.404)
𝑛=
0,2262
4,407
𝑛=
0,051
𝑛 = 86,3 = 87
Dari hasil perhitungan besar minimal, diketahui jumlah sampel
sebanyak 87 responden.
46
a. Uji Validitas
Validitas berasal dari kata Validity yang mempunyai arti sejauh mana
ketepatan suatu alat ukur dalam mengukur suatu data. Untuk mengetahui
validitas suatu instrumen (dalam hal ini kuesioner) dilakukan dengan
cara melakukan korelasi antar skor masing-masing variabel dengan skor
totalnya. Suatu variabel atau pertanyaan dikatakan valid bila skor
variabel tersebut berkorelasi secara signifikasi dengan skor totalnya.
Teknik korelasi yang digunakan adalah korelasi Pearson Product
Moment. Keputusan uji :
- Bila rhitung lebih besar dari rtabel artinya variabel valid.
- Bila rhitung lebih kecil atau sama dengan rtabel artinya variabel tidak valid.
(Hastono, 2016)
Uji validitas kuesioner dilakukan di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Menggala. Dengan sasaran uji kuesioner sebanyak 30 responden. Uji
validitas dilakukan menggunakan program Ms. Exel dengan rumus
product moment. Hasil uji validitas disajikan dalam bentuk tabel yang
dilampirkan dalam penelitian ini. Jika pertanyaan tidak valid, maka
pertanyaan tersebut akan dilakukan pergantian soal atau ditiadakan.
Adapun hasil dari uji validitas dan reliabilitas instrumen dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut:
52
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah suatu ukuran yang menunjukan sejauh mana hasil
pengukuran tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih
terhadap gejala yang sama dengan alat ukur yang sama. Pertanyaan
dikatakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengujian reliabilitas dimulai
dengan menguji validitas terlebih dahulu. Jadi, jika pertanyaan tidak
valid, maka pertanyaan tersebut dibuang. Pertanyaaan-pertanyaan yang
sudah valid kemudian baru secara bersama-sama diukur reliabilitasnya.
Untuk mengetahui reliabilitas dilakukan dengan cara melakukan uji
Crombach Alpha. Keputusan uji :
53
2. Coding
Proses memberikan kode pada setiap variabel yang telah terkumpul untuk
memudahkan peneliti dalam pengolahan data selanjutnya. Coding dapat
mempermudah dalam melakukan analisis yaitu dengan merubah data
yang berbentuk huruf menjadi angka. Adapaun koding dari masing-
masing variabel adalah sebagai berikut:
a. Kepatuhan kunjungan ke Posyandu
1) Jika termasuk dalam kategori tidak patuh diberi kode 0
2) Jika termasuk dalam kategori patuh diberi kode 1
b. Kualitas pelayanan posyandu
1) Jika termasuk dalam kategori kurang baik diberi kode 0
2) Jika termasuk dalam kategori baik diberi kode 1
c. Pelayanan kader
1) Jika termasuk dalam kategori kurang baik diberi kode 0
2) Jika termasuk dalam kategori baik diberi kode 1
d. Kondisi fasilitas
1) Jika termasuk dalam kategori kurang baik diberi kode 0
2) Jika termasuk dalam kategori baik diberi kode 1
e. Kehadiran tenaga kesehatan
1) Jika termasuk dalam kategori tidak rutin diberi kode 0
2) Jika termasuk dalam kategori rutin diberi kode 1
3. Proccessing
Pemprosesan data dilakukan setelah data terkumpul dari hasil
pengumpulan menggunakan lembar ceklist, dilakukan pengecekkan dan
dilakukan pengkodingan selanjutnya dilanjutkan proses pengolahan data
dengan diawali memasukkan data dari tabulasi yang sudah diberi koding
ke paket program komputer pengolahan data statistik yang dilanjutkan
dengan analisa data secara univariat dan bivariat dengan hasil dalam
bentuk tabel distribusi frekuensi dan tabel kontingensi untuk analisa
bivariat.
56
Dalam penelitian ini juga akan dihitung nilai OR (Odd rasio). Odd ratio
adalah ukuran yang digunakan untuk mengevaluasi hubungan antara
dua kejadian atau faktor dalam statistik. Odd ratio menghitung rasio
antara dua peluang (odds) dari dua kelompok yang berbeda. Interpretasi
untuk Odds Ratio, sebagai berikut (Hastono, 2016) :
1) OR (Odds Ratio) < 1, artinya faktor yang diteliti merupakan faktor
protektif untuk terjadinya efek.
2) OR (Odds Ratio) > 1, artinya faktor yang diteliti merupakan faktor
resiko.
3) OR (Odds Ratio) = 1, artinya faktor yang diteliti bukan merupakan
faktor resiko.
58
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Jumlah penduduk UPTD Puskesmas Tiuh Toho pada akhir 2022 adalah
sebanyak 15.715 jiwa dengan jumlah kepala keluarga 4.343 KK. Walaupun
merupakan dataran rendah namun persebaran penduduk di wilayah kerja
UPTD Puskesmas Tiuh Toho tidak merata. Desa yang paling padat
penduduknya yaitu Desa Ujung Gunung Ilir. Mata pencaharian mayoritas
penduduknya adalah petani perkebunan yaitu perkebunan karet dan singkong
sebagian lagi sebagai buruh di perusahaan pengolahan tebu (PT. Sweet Indo
Lampung).
58
59
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Kepatuhan Kunjungan Ibu untuk Penimbangan
Balita ke Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Tiuh Tohou
Kecamatan Menggala Kabupaten Tulang Bawang Tahun 2023
Kunjungan Ibu Balita Frekuensi (n) Persentase (%)
Tidak patuh 52 59,8%
patuh 35 40,2%
Jumlah 87 100
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Kualitas Pelayanan di Posyandu Wilayah Kerja
Puskesmas Tiuh Toho Kabupaten Tulang Bawang Tahun 2023
Kualitas Pelayanan Frekuensi (n) Persentase (%)
1. Pelayanan Posyandu
a. Kurang 44 50,6%
b. Baik 43 49,4%
Jumlah 87 100
2. Pelayanan kader
a. Kurang 45 53,1%
b. Baik 42 46,9%
Jumlah 87 100
3. Kondisi Fasilitas
a. Kurang 53 60,9%
b. Baik 34 39,1%
Jumlah 87 100
4. Kehadiran Nakes
a. Tidak rutin 39 44,8%
b. Rutin 48 55,2%
Jumlah 87 100
Tabel 4.4
Hubungan Kualitas Pelayanan Posyandu dengan Kunjungan Ibu
untuk Penimbangan Balita ke Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas
Tiuh Tohou
Tahun 2023
Kunjungan Ibu Balita P
Total OR
Variabel Tidak Patuh Patuh value
n % n % n %
Kualitas Pelayanan
Kurang 32 72,7 12 27,3 44 100
3.067
Baik 20 46,5 23 53,5 43 100 0,023
(1.254-7.498)
Total 52 59,8 35 40,2 87 100
Pelayanan Kader
Kurang 32 71,1 13 28,9 45 100
2,708
Baik 20 47,6 22 52,4 42 100 0,044
(1,118-6,557)
Total 52 59,8 35 40,2 87 100
Kondisi Fasilitas
Kurang 38 71,7 15 28,3 53 100
0,009 3,619
Baik 14 41,2 20 58,8 34 100
(1,460-8,869)
Total 52 59,8 35 40,2 87 100
Kehadiran Nakes
Tidak rutin 29 74,4 10 25,6 39 100
3,152
Rutin 23 47,9 25 52,1 48 100 0,023
(1,262-7,871)
Total 52 59,8 35 40,2 87 100
4.3 Pembahasan
4.3.1 Kepatuhan Kunjungan Ibu untuk Penimbangan Balita ke Posyandu
Berdasarkan hasil analisa data diperoleh hasil bahwa distribusi frekuensi
kepatuhan kunjungan ibu untuk Penimbangan balita ke posyandu di Wilayah
Kerja Puskesmas Tiuh Tohou, sebagian besar tidak patuh sebanyak 52 ibu
(59,8%). Hasil ini menunjukkan kunjungan ke posyandu di wilayah kerja
Puskesmas Tiuh Tohou masih kurang baik, dimana hasil ini menunjukkan
angka yang tidak jauh berbeda berdasarkan pendataan oleh pihak puskesmas
dimana kunjungan balita di wilayah kerjanya memang masih jauh dari target
sebesar 100% dari jumlah balita yang terdata.
65
Hasil penelitian ini memiliki kesesuaian dengan penelitian oleh Faridah dkk
(2018) di Wilayah Kerja Pusksmas Anak Air Kota Padang dengan hasil
sebagian besar kader dengan peran yang kurang baik sebesar 56,7%.
Penelitian Saputra et al., (2018) di Desa Harjosari, Kabupaten Lampung
Tengah, menunjukkan bahwa kualitas pelayanan kader juga sebagian besar
kurang baik sebesar 56,2%. Penelitian Alkaff et al., (2019) di Kecamatan
Simpang Empat, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat, juga menunjukkan
bahwa kualitas pelayanan kader masih kurang baik 54,3%.
Kader posyandu yang merupakan anggota masyarakat yang dipilih dari dan
oleh masyarakat, mau dan mampu bekerja bersama dalam berbagai kegiatan
kemasyarakatan secara sukarela dilatih untuk menangani masalah-masalah
kesehatan perorangan maupun pelayanan posyandu secara rutin. Pelayanan
kader adalah kinerja pelayanan yang diberikan oleh kader terhadap
pengguna layanan kesehatan posyandu dalam hal ini ibu bayi dan balita
serta ibu hamil, nifas dan menyusui. Kegiatan rutin Posyandu
diselenggarakan dan digerakkan oleh Kader Posyandu dengan bimbingan
teknis dari Puskesmas dan sektor terkait (Kemenkes, 2018).
68
Hasil yang diperoleh terkait dengan kondisi fasilitas yang kurang baik di
Posyandu tersebut dapat disebabkan karena tidak lengkapnya fasilitas yang
ada akibat dari tidak adanya petugas khusus yang diserahi tanggung jawab
untuk merawat fasilitas posyandu yang sudah ada. Hal ini perlu diperbaiki
dengan melakukan perawatan secara rutin atas fasilitas yang ada serta
memberikan tanggungjawab kepada seseorang untuk melakukan tindakan
perawatan.
ibu dan balita karena adanya tenaga kesehatan yang memantau atau
memberikan penyuluhan dalam kegiatan tersebut.
< 0,05). Penelitian Lushinta dkk (2022) di wilayah kerja Puskesmas Sebulu
dengan hasil sebagian besar ibu yang menyatakan pelayanan poyandu baik
aktif melakukan kunjungan ke posyandu demikian pula sebaliknya sebagian
besar ibu yang menyatakan pelayaan posyandu kurang baik tidak aktif datang
ke posyandu atau dengan kata lain ada hubungan kualitas pelayanan posyandu
dengan kunjungan ibu balita ke posyandu (p value; 0,004).
Hasil ini sesuai dengan teori yang menyebutkan bahwa kualitas pelayanan
posyandu juga mempengaruhi frekuensi kunjungan. Ibu yang merasa puas
dengan kualitas pelayanan posyandu dan merasa diperlakukan dengan baik
cenderung lebih sering mengunjungi posyandu (Kristina et al., 2019;
Sulistyorini, 2020). Kualitas pelayanan yang baik di Posyandu dapat
mempengaruhi persepsi ibu tentang pelayanan yang diberikan. Jika ibu
merasa puas dengan pelayanan yang diberikan, mereka cenderung lebih
termotivasi untuk kembali berkunjung ke Posyandu secara teratur. Kualitas
pelayanan yang baik di Posyandu juga melibatkan komunikasi yang efektif
antara petugas kesehatan dan ibu. Jika petugas kesehatan memberikan
informasi yang jelas dan mudah dipahami tentang manfaat kunjungan rutin
ke Posyandu, ibu akan lebih memahami pentingnya kepatuhan dan merasa
termotivasi untuk melakukannya (Notoatmodjo, 2016).
Dalam penelitian ini juga diperoleh gambaran adanya ibu yang menganggap
kualitas pelayanan kurang baik namun tetap patuh melakukan kunjungan dan
ibu yang merasa kualitas pelayanan baik namun tetap tidak patuh melakukan
kunjungan ke posyandu dimana hal ini dapat disebabkan karena pada ibu
yang menganggap kualitas pelayanan kurang baik namun tetap patuh
melakukan kunjungan lebih terkait dengan kesadaran mereka akan
pemantauan pertumbuhan balitanya sehingga mereka tetap patuh melakukan
kunjungan untuk mengetahui pertumbuhan balitanya sedangkan pada ibu
yang menganggap pelayanan baik namun tidak rutin melakukan kunjungan
lebih disebabkan karena adanya halangan yang membuat mereka tidak dapat
membawa balitanya ke posyandu sesuai dengan jadwal yang ditetapkan.
72
Pada penelitian ini juga diperoleh gambaran adanya ibu yang menganggap
pelayanan kader kurang baik namun tetap patuh melakukan kunjungan dan
ibu yang mennganggap pelayanan kader kurang baik namun tidak patuh
melakukan kunjungan dapat terkait dengan beberapa penyebab diantaranya
yaitu pada ibu yang menganggap pelayanan kader kurang baik namun tetap
patuh melakukan kunjungan dapat disebabkan karena kesadaran ibu sendiri
untuk melakukan penimbangan balitanya secara rutin sebagai upaya
pemantauan pertumbuahan balitanya sedangkan pada ibu yang menganggap
pelayanan kader baik namun tidak patuh melakukan kunjungan dapat
disebabkan karena adanya faktor lain yang membuat mereka tidak sempat
membawa balitanya ke posyandu untuk melakukan penembangan balitanya.
Pada penelitian ini juga diperoleh gambaran adanya ibu yang menganggap
kondisi falitas kurang baik namun tetap patuh melakukan kunjungan dan ibu
yang menganggap kondisi fasilitas kurang baik namun tidak patuh melakukan
kunjungan dapat terkait dengan beberapa penyebab diantaranya yaitu pada
ibu yang menganggap kondisi fasilitas kurang baik namun tetap patuh
melakukan kunjungan dapat disebabkan karena mereka kurang
mempertimbangkan kelengkapan fasilitas sebagai alasan untuk tidak
melakukan kunjungan, namun lebih mempertimbangkan alasan untuk
melakukan penimbangan balitanya sedangkan pada ibu yang menganggap
kondisi falitas baik namun tidak patuh melakukan kunjungan dapat
disebabkan karena adanya faktor lain yang membuat mereka tidak sempat
membawa balitanya ke posyandu seperti tidak sempat karena waktu yang
tidak sesuai dengan kegiatan mereka atau mereka merasa sudah melakukan
pemantauan pertumbuahan balitanya ke fasilitas kesehatan lain seperti bidan
atau sarana kesehatan lain sehingga menganggap tidak perlu lagi membawa
untuk Penimbangan balita ke posyandu .
Pada penelitian ini juga diperoleh gambaran adanya ibu yang menyatakan
kehadiran nakes yang tidak rutin namun tetap patuh melakukan kunjungan
dan ibu yang menyatakan kehadiran nakes rutin namun tidak patuh
melakukan kunjungan dapat terkait dengan beberapa penyebab diantaranya
yaitu pada ibu yang menyatakan kehadiran nakes yang tidak rutin namun
tetap patuh melakukan kunjungan dapat disebabkan karena mereka
menganggap dengan adanya kader saja sudah dapat memenuhi harapan
mereka untuk penimbangan balitanya, sedangkan pada ibu yang menganggap
kehadiran nakes rutin namun tidak patuh melakukan kunjungan dapat
disebabkan karena ibu yang sudah membawa balita ke fasilitas kesehatan lain
atau juga dapat terkait dengan tidak sempatnya ibu membawa balita ke
posyandu disebabkan oleh hal lainnya.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa data maka dapat disimpulkan hasil dari penelitian di
Wilayah Kerja Puskesmas Tiuh Tohou Kabupaten Tulang Bawang Tahun 2023
sebagai berikut:
1. Distribusi frekuensi Kepatuhan Kunjungan ibu untuk Penimbangan Balita
ke Posyandu sebagian besar tidak patuh sebanyak 52 ibu (59,8%).
2. Distribusi frekuensi kualitas pelayanan terbanyak menyatakan pelayanan
posyandu kurang baik sebanyak 44 ibu (50,6%), pelayanan kader yang
kurang baik sebanyak 45 ibu (51,7%), kondisi fasilitas yang kurang baik
sebanyak 53 ibu (60,9%) dan tenaga kesehatan rutin datang sebanyak 48 ibu
(55,2%).
3. Ada hubungan kualitas pelayanan posyandu (p value: 0,023; OR: 3,067),
pelayanan kader (p value: 0,044; OR: 2,708), kondisi fasilitas posyandu (p
value: 0,009; OR: 3,619) dan kehadiran tenaga kesehatan (p value: 0,023l
OR: 3,152) dengan kunjungan ibu untuk Penimbangan balita ke posyandu
di Wilayah Kerja Puskesmas Tiuh Tohou Kabupaten Tulang Bawang Tahun
2023.
5.2 Sarana
5.2.1 Bagi Ibu Balita
Diharapkan ibu balita untuk lebih patuh melakukan kunjungan ke posyandu
balita guna memantau pertumbuhan dan perkembangan balita serta
mendapatkan penyuluhan terkait dengan kesehatan ibu dan balita sehingga
dapat terpantau tumbuh kembangnya dengan cara menuliskan secara rutin
jadwal pelaksanaan posyandu agar tidak terlewat setiap pelaksanaanya.
79
80
Alkaff, M., Darmawati, S., & Suryanti, S. (2019). Hubungan antara Kualitas
Pelayanan Kader dan Fasilitas Posyandu dengan Kunjungan Balita di
Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Sijunjung
Arikunto, (2016), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka
Cipta.
Goldstein, E. B. (2018). Sensation and perception (10th ed.). Boston, MA: Cengage
Learning.
Hidayat, Alimul, Aziz. (2014). Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik. Analisis
Data. Jakarta: Salemba Medika.
Halimah dan Adista (2021). Hubungan kualitas pelayanan posyandu dengan minat
kunjungan ibu di posyandu Kemuning XII Desa Cibeber Cilegon. Jurnal
Riset Kebidanan Indonesia. Vol 5, No. 2, Desember 2021, pp. 180-183.
Marwati, E., Sari, I. P., & Rahmadani, F. (2019). Faktor-faktor yang Berhubungan
dengan Kepatuhan Kunjungan Posyandu Balita di Desa Sukaresmi
Kecamatan Cikajang Kabupaten Garut. Jurnal Keperawatan Indonesia,
22(2), 83-92.
Novianti, I., Widayati, A., & Setiyawan, H. (2021). Factors Affecting the
Attendance of Toddlers at Integrated Health Post (Posyandu) in Sidoarjo
Regency. International Journal of Public Health Science (IJPHS), 10(1), 1-
6.
Ririn, I. S., Riyanto, S., & Sunaryo, S. (2021). The Effect of Service Quality on
Posyandu Cadres on Mother's Visit to Posyandu. International Journal of
Health Sciences (IJHS), 5(1), 11-20.
Saputra, I., Subekti, S., & Anggriani, Y. (2018). The Influence of Posyandu Service
Quality on Toddler’s Visitation. Journal of Health Promotion and Behavior,
3(1), 37-44.
Utomo, A. B., & Sumarni, S. (2019). Hubungan Faktor Kader dengan Kepatuhan
Kunjungan Posyandu. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 10(2), 145-154.
Widayati, A., Nugroho, W. T., & Kusuma, A. E. (2016). The Influence of Posyandu
Service Quality on Toddler’s Visitation in Purbalingga District. Jurnal
Kesehatan Masyarakat (Journal of Public Health), 11(1), 57-65.
Wibowo, dkk (2021). Factors Affecting Mother Of Children Under Five Years
Old’s Activity To Posyandu. Journal of Applied Health Management and
Technology Vol 3, No 3 (2021) 88-95
(……………………………)
Lampiran 4. Penjelasan kepada Calon Responden
INFORMED CONSENT
LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK
Besar harapan saya saudara/i berkenan untuk berpartisipasi dalam penelitian ini
dengan mengisi lembar kuisioner. Demikian terimakasih
Hormat Saya
Senny Komalasari SA
NPM: 215130016P
Lampiran 3. Instrumen Penelitian
Petunjuk pengisian
1. Isilah biodata/data umum responden terlebih dahulu
2. Baca soal dengan teliti dan jawab menurut kebiasaan anda
3. Jika ada pertanyaan yang kurang jelas dapat ditanyakan
4. Berilah tanda (X) pada pertanyaan pada poin pengetahuan
: < 8 kali
Jawaban
No Pertanyaan
Ya Tidak
1 Apakah kader melaksanakan pendaftaran terhadap
semua ibu yang berkunjung ke posyandu
2 Apakah kader melakukan penimbangan semua balita
yang berkunjung ke Posyandu setiap bulannya
3 Apakah kader mencatat hasil penimbangan di buku
KIA atau KMS dan mengisi buku register Posyandu
4 Apakah kader melaksanakan kegiatan penyuluhan dan
konseling kesehatan dan gizi
5 Apakah kader melakukan Pemberian makanan
Tambahan jika tersedia ke semua balita
6 Apakah kader membantu petugas kesehatan
memberikan pelayanan kesehatan
(Buku Pedoman Penyelenggaraan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu)
RESP GJ GN X2 Y2 XY
1 29 24 841 576 696
2 33 29 1089 841 957
3 30 27 900 729 810
4 33 29 1089 841 957
5 26 22 676 484 572
6 29 27 841 729 783
7 25 20 625 400 500
8 24 20 576 400 480
9 32 27 1024 729 864
10 29 24 841 576 696
11 32 26 1024 676 832
12 30 26 900 676 780
13 37 29 1369 841 1073
14 26 22 676 484 572
15 30 27 900 729 810
16 25 21 625 441 525
17 23 20 529 400 460
18 32 26 1024 676 832
19 32 27 1024 729 864
20 29 23 841 529 667
21 30 27 900 729 810
22 25 21 625 441 525
23 23 21 529 441 483
24 32 27 1024 729 864
25 29 24 841 576 696
26 31 26 961 676 806
27 26 24 676 576 624
28 25 21 625 441 525
29 33 28 1089 784 924
30 31 22 961 484 682
JML 871 737 25645 18363 21669
N XY ( X)( Y) 2(r gg )
rxy
[(N X ( X) ) (N Y ( Y) )]
2 2 2 2 r xx
1 rgg
rxy = 0,896 rxy = 0,945
Rekapitulkasi Hasil Penyebaran kuisioner Pelayanan Kader
RESP GJ GN X2 Y2 XY
1 3 3 9 9 9
2 3 3 9 9 9
3 2 1 4 1 2
4 3 3 9 9 9
5 3 3 9 9 9
6 2 0 4 0 0
7 2 2 4 4 4
8 3 3 9 9 9
9 3 3 9 9 9
10 1 2 1 4 2
11 3 3 9 9 9
12 2 3 4 9 6
13 3 3 9 9 9
14 3 3 9 9 9
15 3 3 9 9 9
16 2 0 4 0 0
17 3 3 9 9 9
18 3 3 9 9 9
19 3 3 9 9 9
20 2 1 4 1 2
21 3 3 9 9 9
22 3 3 9 9 9
23 1 2 1 4 2
24 3 3 9 9 9
25 3 3 9 9 9
26 3 3 9 9 9
27 3 3 9 9 9
28 1 1 1 1 1
29 3 3 9 9 9
30 3 3 9 9 9
JML 78 75 216 213 208
N XY ( X)( Y) 2(r gg )
rxy
[(N X ( X) ) (N Y ( Y) )]
2 2 2 2 r xx
1 rgg
rxy = 0,709 rxy = 0,829
Lampiran 5. Surat Keterangan Laik Etik
Lampiran 6. Rekapitulasi Hasil Pengumpulan Data Kualitas Pelayanan
Lampiran Hasil Pengumpulan data Pelayanan Kader
Lampiran Hasil Pengumpulan Data Kondisi Fasilitas
REKAPITULASI HASIL PENGUMPULAN DATA
Lampiran 7. Hasil Analisa Data SPSS
Frequency Table
Kepatuhan Kunjungan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak patuh 52 59,8 59,8 59,8
Patuh 35 40,2 40,2 100,0
Total 87 100,0 100,0
Kualitas Pelayanan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Kurang 44 50,6 50,6 50,6
Baik 43 49,4 49,4 100,0
Total 87 100,0 100,0
Pelayanan Kader
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Kurang 45 51,7 51,7 51,7
Baik 42 48,3 48,3 100,0
Total 87 100,0 100,0
Kondisi Fasilitas
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Kurang 53 60,9 60,9 60,9
Baik 34 39,1 39,1 100,0
Total 87 100,0 100,0
Kehadiran Nakes
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Rutin 39 44,8 44,8 44,8
Rutin 48 55,2 55,2 100,0
Total 87 100,0 100,0
Crosstabs
Crosstab
Kepatuhan Kunjungan
Tidak patuh Patuh Total
Kualitas Pelayanan Kurang Count 32 12 44
Expected Count 26,3 17,7 44,0
% within Kualitas 72,7% 27,3% 100,0%
Pelayanan
Baik Count 20 23 43
Expected Count 25,7 17,3 43,0
% within Kualitas 46,5% 53,5% 100,0%
Pelayanan
Total Count 52 35 87
Expected Count 52,0 35,0 87,0
% within Kualitas 59,8% 40,2% 100,0%
Pelayanan
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df (2-sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square 6,216a 1 ,013
Continuity Correctionb 5,173 1 ,023
Likelihood Ratio 6,299 1 ,012
Fisher's Exact Test ,017 ,011
Linear-by-Linear 6,144 1 ,013
Association
N of Valid Cases 87
a. 0 cells (0,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 17,30.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
95% Confidence Interval
Value Lower Upper
Odds Ratio for Kualitas 3,067 1,254 7,498
Pelayanan (Kurang / Baik)
For cohort Kepatuhan 1,564 1,082 2,259
Kunjungan = Tidak patuh
For cohort Kepatuhan ,510 ,292 ,890
Kunjungan = Patuh
N of Valid Cases 87
Pelayanan Kader * Kepatuhan Kunjungan
Crosstab
Kepatuhan Kunjungan
Tidak patuh Patuh Total
Pelayanan Kader Kurang Count 32 13 45
Expected Count 26,9 18,1 45,0
% within Pelayanan Kader 71,1% 28,9% 100,0%
Baik Count 20 22 42
Expected Count 25,1 16,9 42,0
% within Pelayanan Kader 47,6% 52,4% 100,0%
Total Count 52 35 87
Expected Count 52,0 35,0 87,0
% within Pelayanan Kader 59,8% 40,2% 100,0%
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df (2-sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square 4,986a 1 ,026
Continuity Correctionb 4,057 1 ,044
Likelihood Ratio 5,031 1 ,025
Fisher's Exact Test ,030 ,022
Linear-by-Linear 4,929 1 ,026
Association
N of Valid Cases 87
a. 0 cells (0,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 16,90.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
95% Confidence Interval
Value Lower Upper
Odds Ratio for Pelayanan 2,708 1,118 6,557
Kader (Kurang / Baik)
For cohort Kepatuhan 1,493 1,034 2,157
Kunjungan = Tidak patuh
For cohort Kepatuhan ,552 ,321 ,948
Kunjungan = Patuh
N of Valid Cases 87
Kondisi Fasilitas * Kepatuhan Kunjungan
Crosstab
Kepatuhan Kunjungan
Tidak patuh Patuh Total
Kondisi Fasilitas Kurang Count 38 15 53
Expected Count 31,7 21,3 53,0
% within Kondisi Fasilitas 71,7% 28,3% 100,0%
Baik Count 14 20 34
Expected Count 20,3 13,7 34,0
% within Kondisi Fasilitas 41,2% 58,8% 100,0%
Total Count 52 35 87
Expected Count 52,0 35,0 87,0
% within Kondisi Fasilitas 59,8% 40,2% 100,0%
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df (2-sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square 8,025a 1 ,005
Continuity Correctionb 6,805 1 ,009
Likelihood Ratio 8,042 1 ,005
Fisher's Exact Test ,007 ,005
Linear-by-Linear 7,932 1 ,005
Association
N of Valid Cases 87
a. 0 cells (0,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 13,68.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
95% Confidence Interval
Value Lower Upper
Odds Ratio for Kondisi 3,619 1,460 8,969
Fasilitas (Kurang / Baik)
For cohort Kepatuhan 1,741 1,126 2,693
Kunjungan = Tidak patuh
For cohort Kepatuhan ,481 ,288 ,803
Kunjungan = Patuh
N of Valid Cases 87
Kehadiran Nakes * Kepatuhan Kunjungan
Crosstab
Kepatuhan Kunjungan
Tidak patuh Patuh Total
Kehadiran Nakes Tidak Rutin Count 29 10 39
Expected Count 23,3 15,7 39,0
% within Kehadiran 74,4% 25,6% 100,0%
Nakes
Rutin Count 23 25 48
Expected Count 28,7 19,3 48,0
% within Kehadiran 47,9% 52,1% 100,0%
Nakes
Total Count 52 35 87
Expected Count 52,0 35,0 87,0
% within Kehadiran 59,8% 40,2% 100,0%
Nakes
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df (2-sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square 6,257a 1 ,012
Continuity Correctionb 5,205 1 ,023
Likelihood Ratio 6,403 1 ,011
Fisher's Exact Test ,016 ,011
Linear-by-Linear 6,185 1 ,013
Association
N of Valid Cases 87
a. 0 cells (0,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 15,69.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
95% Confidence Interval
Value Lower Upper
Odds Ratio for Kehadiran 3,152 1,262 7,871
Nakes (Tidak Rutin / Rutin)
For cohort Kepatuhan 1,552 1,096 2,197
Kunjungan = Tidak patuh
For cohort Kepatuhan ,492 ,270 ,897
Kunjungan = Patuh
N of Valid Cases 87
Lampiran 8. Dokumentasi Penelitian