SKRIPSI
Disusun Oleh :
Nama : Amalia Rahma Al insani
NPM : 0618013591
UNIVERSITAS PEKALONGAN
TAHUN 2022
i
ANALISIS HUBUNGAN TINGKAT KEBISINGAN
TERHADAP GANGGUAN PSIKOLOGIS PEKERJA
BAGIAN SPINNING DI PT DELTA DUNIA TEKSTIL
IV KABUPATEN PEKALONGAN 2022
SKRIPSI
Disusun Oleh :
Nama : Amalia Rahma Al insani
NPM : 0618013591
UNIVERSITAS PEKALONGAN
TAHUN 2022
ii
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang
pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan
sepanjang pengetahuan penulis juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan orang lain kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah
iii
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO :
Kita masih saja sering merasa tidak akan mampu melewati suatu hal
yang bagi kita itu rintangan, berat, susah, impossible. Tapi kalau diinget
lagi, kita pernah melewati rintangan yang lebih besar dari itu.
PERSEMBAHAN :
v
RIWAYAT HIDUP PENULIS
Agama : Islam
vi
KATA PENGANTAR
Dengan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Analisis Hubungan Tingkat
Kebisingan Terhadap Gangguan Psikologis Pekerja Bagian
Spinning PT. Delta Dunia Tekstil IV Kabupaten Pekalongan Tahun
2022” sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana
(S1) Prodi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Pekalongan.
1. Ibu Rr. Vita Nur Latif, S.KM., M.Kes selaku Dekan Fakultas
Ilmu Kesehatan Universitas Pekalongan.
2. Rr. Vita Nur Latif, S.KM., M.Kes dan Jaya Maulana, S.KM.,
M.Kes selaku dosen pembimbing skripsi atas segala bimbingan,
arahan serta saran yang diberikan kepada penulis sehingga
skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
3. Ristiawati, S.KM., M.Kes dan Teguh Irawan, S.KM., M.Kes
atas segala saran yang diberikan kepada penulis sehingga skripsi
ini dapat diselesaikan dengan baik.
4. Yuniarti, S.KM., M.Kes selaku dosen wali yang telah
memberikan informasi dan masukan selama perkuliahan ini.
5. Seluruh staff pengajar Prodi Kesehatan Masyarakat yang telah
memberikan ilmu pengetahuan yang tak ternilai selama penulis
menempuh pendidikan di Prodi Kesehatan Masyarakat.
6. Pimpinan PT. Delta Dunia Tekstile IV yang telah memberikan
kesempatan kepada mahasiswa untuk melaksanakan program
magang integrasi skripsi.
vii
7. Kedua orang tua penulis, yang selalu memberikan kasih sayang,
doa, nasehat, serta menjadi motivasi dan penyemangat dalam
setiap langkah hidup penulis.
8. Diri sendiri karena tak pernah memutuskan untuk menyerah
sesulit apapun proses penyusunan skripsi ini.
9. Amanda Doviana Putri, yang selalu menjadi support system dan
penyemangat untuk menyelesaikan skripsi penulis.
10. Semua sahabat dan rekan seperjuangan di Angkatan 2018
selama di Jurusan Kesehatan Masyarakat.
Meskipun telah berusaha menyelesaikan proposal penelitian ini
sebaik mungkin, penulis menyadari bahwa proposal penelitian ini masih ada
kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran guna
menyempurnakan segala kekurangan dalam penyusunan proposal penelitian
ini.
Pekalongan, 25 Juli 2022
viii
Program Studi Kesehatan Masyarakat
Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Pekalongan
TAHUN 2022
ABSTRAK
Latar belakang :
Tujuan Penelitian :
Metode : Jenis penelitian ini menggunakan survei analitik dengan
pendekatan Cross Sectional. Sampel penelitian ini 84 responden.
Analisis data yang digunakan adalah SPSS 24.0 dengan uji univariant
dan uji bivariant.
Kesimpulan ::
Saran :
Kata Kunci :
ix
Study Program Of Public Health
Faculty of Health Science
University Of Pekalonan
x
DAFTAR ISI
xi
2.1.6 Pengaruh Kebisingan................................................................... 17
2.1.7 Pengukuran Kebisingan ............................................................... 20
2.2 Gangguan Psikologis .................................................................. 24
2.2.1 Pengertian Gangguan Psikologis ................................................. 24
2.2.2 Ciri-ciri Gangguan Psikologis ..................................................... 26
2.2.3 Faktor-faktor Penyebab Gangguan Psikologis ............................. 28
2.2.4 Macam-macam Gangguan Psikologis .......................................... 30
2.3 Hubungan Tingkat Kebisingan dengan Gangguan Psikologis .... 31
2.4 Kerangka Teori ........................................................................... 33
xii
BAB VI PENUTUP ................................................................................. 63
6.1 Kesimpulan ................................................................................ 63
6.2 Saran .......................................................................................... 64
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 65
LAMPIRAN ............................................................................................ 69
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Penelitian Terdahulu yang Sejenis. .............................................. 9
Tabel 2.1 Nilai Ambang Batas Kebisingan................................................ 16
Tabel 3.1 Definisi Operasional.................................................................. 36
Tabel 4.1 Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin .................... 51
Tabel 4.2 Karakteristik responden berdasarkan pendidikan ....................... 51
Tabel 4.3 Tingkat Kebisingan ................................................................... 52
Tabel 4.4 Gangguan Psikologis ................................................................. 52
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Sound Level Meter. ............................................................... 23
Gambar 3.1 Kerangka Teori...................................................................... 33
Gambar 3.1 Kerangka Konsep......................................................................34
Gambar 4.1 Struktur Organisasi P2K3 ....................................................... 50
Gambar 4.2 Layout Ruang Produksi .......................................................... 50
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Ijin Penelitian ........................................................................................... 54
Surat Persetujuan Ethical Clearence ......................................................... 55
Kuesioner DASS 42 ................................................................................. 71
Dokumentasi Foto .................................................................................... 75
Hasil SPSS ............................................................................................... 77
Master Tabel Penelitian ............................................................................ 79
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
kerja serta penyakit umum. Kesehatan kerja dapat dicapai secara optimal jika
lingkungan kerja dapat berinteraksi secara baik dan serasi (Wahyuni, Suyadi
parameter dari kondisi sehat secara medis. Kesehatan yaitu keadaan sehat, baik
secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang
untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Keluhan kesehatan adalah
karena penyakit akut, penyakit kronis (meskipun selama sebulan terakhir tidak
Kebisingan adalah semua suara yang tidak dikehendaki yang bersumber dari
alat proses produksi atau alat kerja yang pada tingkat tertentu dapat
1
2
dBA sebagai intensitas tertinggi dan merupakan nilai yang masih dapat diterima
pekerjaan sehari-hari untuk waktu tidak melebihi 8 jam sehari atau 40 jam
gangguan lainnya. Mesin dalam proses produksi industri textile yang biasa
karena adanya peningkatan tekanan darah, peningkatan denyut nadi, pucat dan
hingga ketulian pada tenaga kerja, tetapi juga dapat meningkatkan risiko
dalam melakukan aktivitas kerja dapat menimbulkan dampak yang sangat besar
berfungsinya salah satu anggota badan atau panca indera, hal terburuk adalah
ditutupnya perusahaan.
mengenai K3 yang mencakup kesehatan mental yang terdapat pada pasal 8 ayat
dan kemampuan fisik dari tenaga kerja yang akan diterimanya maupun akan
bunyi pasal tersebut dapat diartikan bahwa tempat kerja harus memperhatikan
diperkirakan hampir 14% dari total tenaga kerja di negara industri terpapar
bising melebihi 90 dBA di tempat kerjanya. Lebih dari 30 juta orang di Amerika
terpapar bising 85 dBA atau lebih (NIOSH, 1998). Perkiraan 2.1 juta orang
4
pekerja terpapar kebisingan di atas 100 dBA dan lebih dari 800ribu pekerja
psikologis yang dialami pekerja hanya dirasakan oleh pekerja yang bekerja di
lingkungan kerja yang bising (diatas NAB) yaitu 28 orang (57%) dan yang tidak
Johan Amir (2019), mayoritas pekerja mengalami gejala stress kerja sebesar
0,878 kelelahan kerja yang dialami pekerja sebesar 36,7% dan beban kerja
memproses bahan baku serat untuk dijadikan benang sebagai bahan baku untuk
ditenun atau dirajut. PT Delta Dunia Tekstil IV berlokasi di Jl. Sepait Rembun,
tahun 2017 kemudian pada 1 Januari 2018 pabrik sudah mulai beroperasi
pekerjaan yang dibagi dalam beberapa departemen antara lain adalah Blowing,
Carding, Drawing, Roving, Ring Spinning, Winding, Packing dimana tugas dari
terdapat tuntutan dalam proses kerja dan kondisi ruangan yang sangat bising.
mesin-mesin yang menimbulkan suara keras, selain itu para pekerja juga harus
bagian spinning telah melebihi Nilai Ambang Batas (NAB) yang ditetapkan
yaitu 85 dBA.
sebagai berikut:
psikologis pekerja.
2. Laporan dari WHO, terdapat beberapa kasus kebisingan yang melebihi Nilai
spinning terdapat tuntutan dalam proses kerja dan kondisi ruangan yang
sangat bising.
masalah dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada hubungan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
psikologis pekerja.
a. Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu sumber informasi,
psikologis pekerja.
b. Praktis
c. Strategis
psikologis kerja.
bulan maret 2022 sampai dengan bulan April 2022. Ruang lingkup penelitian
ini dibatasi dalam proses spinning pada bagian ring spinning. Populasi
gangguan
psikologis
kategori
sedang dan 6
orang (19,4%)
mengalami
gangguan
psikologis
kategorri
tinggi.
Terdapat
hubungan
yang
signifikan
antara
intensitas
kebisingan
dengan
gangguan
psikologis
pada pekerja
di bagian
finishing PT.
Jansen
Indonesia
2. NOISE AND Tingkat Cross PT. X pengukuran
SUBJECTIVE kebisingan Sectional Kabupaten kebisingan di
COMPLAINTS OF dan Probolinggo lingkungan
WORKERS AS gangguan kerja
EFFORT TO subjektif non menunjukkan
CONTROL THE auditory. dari 5 area di
OCCURRENCE OF bagian
NOISE INDUCED produksi
PERMANENT hanya 3 area
THRESHOLD yang
SHIFT (NIPTS) memiliki nilai
rata-rata
kebisingan
lebih dari 85
dBA yaitu
WW1, WW2,
dan WW3.
Sedangkan
keluhan
subyektif
(non auditory)
yang diderita
pekerja
terbanyak
berada pada
mereka
dengan
intensitas
kebisingan
lebih dari 85
11
dBA dan
berada pada
area kerja
WW2 dan
WW1.
3. KEBISINGAN Pajanan Cross PT Terdapat
DAN GANGGUAN kebisingan, Sectional Primatexco hubungan
PSIKOLOGIS gangguan Indonesia antara
PEKERJA psikologis kebisingan
WEAVING LOOM dengan
DAN INSPECTION gangguan
PT. PRIMATEXCO psikologis
INDONESIA pekerja.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kebisingan
(Aperti, 2018). Pada suatu kegiatan industri bunyi dan suara yang tidak
yang digunakan pada proses produksi atau alat-alat kerja yang digunakan
manusia.
bisisng terdiri atas getaran bunyi komplek yang terdiri atas berbagai
12
13
besar yaitu:
api.
a. Intensitas
b. Frekuensi
c. Durasi
dalam.
d. Sifat
berbeda dari suatu model ke model lain (Sasongko & dkk, 2000).
bagian mesin. Terjadi pada roda gigi, batang torsi, piston, fan,
industri misalnya pada pipa penyalur cairan gas, outlet pipa, gas
Nilai ambang batas adalah standar factor tempat kerja yang dapat
maka sesuai dengan Nilai Ambang Batas (NAB) tentang kebisingan juga
Tabel 2.2 Nilai Ambang Batas Kebisingan menurut OSHA dan ISO 140001
2003:MI-2:37):
1. Gangguan Psikologis
2. Gangguan Fisiologis
3. Gangguan Komunikasi
pendengaran).
20
a. Tujuan Pengukuran
terhadap pekerja ketika bekerja selama 8 jam per hari tetapi tidak
pengukuran A,B,C.
(Anizar, 2009)
2. Dosimeter Personal
maksimum (85 dBA untuk shift selama 8 jam per hari, 40 jam per
minggu batasnya akan lebih rendah untuk waktu kerja yang lebih
lama).
c. Cara Mengukur
kerja, yaitu :
digunakan.
adalah :
baik.
relatif konstan).
pengukuran.
manusia tidak tahu apa yang diinginkan, dan tidak mampu memilih
yang dapat dilihat dari kedua jenis gangguan kejiwaan ini antara lain
21).
yaitu:
sebab-sebab fisik.
- Keabnormalan seksuil.
manusia itu sakit kecuali dalam kondisi tertentu dia dinyatakan sehat.
jiwa tersebut. Asumsi kedua ini lebih bersifat netral dan dikenal sebagai
(Sururin, 2004:151).
intinya hampir tidak pernah disebabkan oleh satu kausa (sebab) yang
tunggal, akan tetapi selalu disebabkan oleh multi faktor, yaitu faktor
organis atau fisis (jasmaniah), psikis (gangguan jiwa), dan faktor sosio-
stress.
2. Gangguan Mood
Kortisol sendiri adalah zat yang bertanggung jawab dalam sistem umpan
mekanisme umpan balik negatif tidak akan mampu lagi menekan sekresi
psikologis lainnya.
33
*Gangguan
Kebisingan Psikologi
(Intensitas dan Karakteristik Pekerja:
jenis) - Kecemasan
- Umur - Perub
- Intensitas - Masa kerja ahan
- Intensitas kerja/hari2 mood
Perilaku Pekerja
Manusia
Sehat Gangguan
Kesehatan
1. Benjamin, 2005
2. Soepardi dkk, 2007
3. KEMENAKERTRANS NO.PER.13/MEN/X/2011
BAB III
METODE PENELITIAN
Textile.
a. Variabel Bebas
34
35
b. Variabel Terikat
36
37
1. Populasi
yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan
data yang diperoleh peneliti, populasi yang diambil dalam penelitian ini,
spinning.
2. Sampel Penelitian
secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.
N
𝑛=
1 + 𝑁𝑒2
Dimana :
n = Jumlah sampel
N = Jumlah Populasi
e = Kesalahan yang masih ditoleransi, diambil 10 persen.
553
𝑛=
1 + 553 (0,1)2
n = 84 Pekerja
Dengan demikian, besarnya sampel minimal yang dapat digunakan
dalam penelitian ini adalah sebesar 84 responden. Berdasarkan hasil
yang diperoleh dari rumus solvin maka ditetapkan jumlah responden
sebanyak 84 responden. Selanjutnya kuisoner disebarkan kepada 84
pekerja bagian spinning yang berada di PT Delta Dunia Tekstil.
suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang
Sound level meter beserta form hasil pengukuran untuk mengukur intensitas
kebisingan.
39
a. Kuesioner
correlation bernilai positif yakni lebih dari 0,532 pada semua item stres,
Cronbach’s alpha. Hasil uji reliabilitas yang diperoleh pada 3 dari 14 item
depresi = 0,952.
40
c. Alat Tulis
1. Data Primer
antara lain:
data.
pengukuran dilakukan.
2. Data Sekunder
daftar nama pekerja di area spinning, data alur produksi, dan data job
a. Editing
“data missing”.
b. Coding
1. Tingkat Kebisingan
lebih dari NAB (≥85) dan kode 0 untuk kurang dari NAB (≤ 85).
2. Gangguan Psikologis
c. Cleaning
koreksi.
sebagai berikut.
a. Analisis Univariat
dengan rumus:
f
P= x 100%
n
Keterangan:
P : persentase
n : jumlah sampel
44
b. Analisis Bivariat
𝜀(𝑓o− 𝑓h)2
x2 =
fh
Keterangan :
𝑋2 : chi square
yang diteliti.
HASIL PENELITIAN
PT. Delta Dunia Tekstil IV merupakan alah satu perusahaan tekstil yang
pelanggan. Purchase Order (PO) merupakan suatu dokumen yang dibuat oleh
pembeli untuk menunjukkan barang yang ingin dibeli kepada pihak penjual,
antara lain yaitu Mesir dan Amerika Serikat sebagai pasar terbesar.
46
47
Benang yang dihasilkan oleh PT Delta Dunia Tekstil IV antara lain adalah
baku yang digunakan untuk memproduksi benang pada PT Delta Dunia Tekstil
IV yaitu berupa kapas alami (cotton) dan kapas sintetis (polyester) yang
diperoleh dari dalam negeri dan luar negeri seperti negara China, Amerika
Jumlah total karyawan PT. Delta Dunia Tekstil adalah ± 1176 karyawan.
kecelakaan kerja akibat penggunaan alat kerja dan mesin, bahaya kebakaran,
bahaya penyakit akibat kerja seperti bisinosis dan iritasi mata akibat pajanan
debu kapas yang berterbangan, bahaya yang disebabkan oleh kebisingan dan
suhu, bahaya ergonomi akibat postur dan manual handling, serta bahaya
psikologis kerja.
48
dan penyakit akibat kerja serta terciptanya tempat kerja yang aman,
terhadap pegawainya terlihat dari apabila ada pegawai yang sakit atau
setiap pilar didalam perusahaan terdapat alat pemadam api ringan yang
aman untuk evakuasi bila terjadi bencana kebakaran dan gempa bumi
sebulan 2 kali. Terdapat obat dalam setiap kotak P3K dan dilakukan
Namun, hal tersebut tidak bisa menutup kekurangan yang terdapat dalam
psikologis pekerja.
50
KOORDINATOR P2K3
Krisna
ADM P2K3
Riski
ANGGOTA P2K3
Dwi
Nazaruddin
sumber : data perusahaan
Tata letak mesin pada proses produksi dapat dilihat pada Layout ruang
Skala 1 : 400
Laki-laki 36 42,9%
Perempuan 48 57,1%
Total 84 100%
(42,9%).
SMP 9 10,7%
SMA 71 84,5%
Diploma 4 4,8%
Total 84 100%
52
(4,8%).
Berat 46 54,8%
Sedang 29 34,5%
Ringan 9 10,7%
Total 84 100%
53
Berat 50 59,5%
Sedang 23 27,4%
Ringan 11 13,1%
Total 84 100%
orang (13,1%).
54
Pekalongan
Pekalongan
Berat 52 61,9%
Sedang 20 23,8%
Ringan 12 14,3%
Total 84 100%
Dari tabel 4.7 diketahui bahwa dari 46 responden yang mengalami stress
berat, terdapat sebanyak 43 orang atau sebesar (93%) dengan intensitas bising
>85dB, dan sebanyak 3 orang atau sebesar (7%) dengan intensitas kebisingan
55
orang atau sebesar (68%) dengan intensitas bising >85dB, dan sebanyak 9 orang
dengan intensitas bising >85dB, dan sebanyak 5 orang atau sebesar (56%) dengan
intensitas kebisingan <85dB. Setelah dilakukan uji Chi-square didapat nilai p value
Textile IV Pekalongan.
Dari tabel 4.8 diketahui bahwa dari 50 responden yang mengalami depresi
berat, terdapat sebanyak 46 orang atau sebesar (92%) dengan intensitas bising
>85dB, dan sebanyak 4 orang atau sebesar (8%) dengan intensitas kebisingan
orang atau sebesar (74%) dengan intensitas bising >85dB, dan sebanyak 6 orang
dengan intensitas bising >85dB, dan sebanyak 7 orang atau sebesar (64%) dengan
intensitas kebisingan <85dB. Setelah dilakukan uji Chi-square didapat nilai p value
Textile IV Pekalongan.
Dari tabel 4.9 diketahui bahwa dari 52 responden yang mengalami kecemasan
berat, terdapat sebanyak 49 orang atau sebesar (94%) dengan intensitas bising
>85dB, dan sebanyak 3 orang atau sebesar (7%) dengan intensitas kebisingan
14 orang atau sebesar (70%) dengan intensitas bising >85dB, dan sebanyak 6 orang
intensitas bising >85dB, dan sebanyak 8 orang atau sebesar (66%) dengan intensitas
kebisingan <85dB.
57
Pekalongan.
Uji chi square bisa digunakan pada data yang berdistribusi tidak normal dan
PEMBAHASAN
orang (10,7%). Dari hasil analisis bivariat diketahui bahwa dari 46 responden
yang mengalami stress berat, terdapat sebanyak 43 orang atau sebesar (93%)
dengan intensitas bising >85dB, dan sebanyak 3 orang atau sebesar (7%)
sedang terdapat sebanyak 20 orang atau sebesar (68%) dengan intensitas bising
>85dB, dan sebanyak 9 orang atau sebesar (32%) dengan intensitas kebisingan
58
59
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Hasil penelitian ini sesuai
kebisingan dengan stress kerja pada pekerja bagian kantor di bandara Domini
Stress kerja adalah suatu kondisi dari hasil penghayatan subyektif individu
yang dapat berupa interaksi antara individu dan lingkungan kerja yang dapat
Hal ini sejalan dengan pendapat Nadhoroh (2016) yang mengatakan bahwa
ada beberapa faktor intrinsik dalam pekerjaan yang sangat potensial menjadi
penyebab terjadinya stres dan dapat mengakibatkan keadaan yang buruk pada
mental. Faktor tersebut meliputi keadaan fisik lingkungan kerja yang tidak
nyaman, salah satunya yaitu, kebisingan. Bising dianggap sebagai suara yang
mengganggu sehingga respon yang timbul adalah akibat stres bising tersebut.
60
(13,1%). Dari hasil analisis bivariat diketahui bahwa dari 50 responden yang
dengan intensitas bising >85dB, dan sebanyak 4 orang atau sebesar (8%)
intensitas bising >85dB, dan sebanyak 6 orang atau sebesar (26%) dengan
>85dB, dan sebanyak 7 orang atau sebesar (64%) dengan intensitas kebisingan
<85dB.
IV Pekalongan.
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Subekti Dkk (2019).
Tingkatkebisingan yang melebihi nilai ambang batas dan masa kerja lebih dari
49 orang atau sebesar (94%) dengan intensitas bising >85dB, dan sebanyak 3
sebesar (70%) dengan intensitas bising >85dB, dan sebanyak 6 orang atau
dengan intensitas bising >85dB, dan sebanyak 8 orang atau sebesar (66%)
Textile IV Pekalongan.
Hal ini sesuai dengan peneliian Fauzan (2018) yang berjudul hubungan
akan mempengaruhi daya retensi air dan ion natrium serta mengakibatkan
kenaikan volume darah. Selain itu, kecemasan juga dapat merangsang sistem
saraf simpatik di medula kelenjar adrenal. Pada keadaan ini akan terjadi
darah meningkat, dan aliran darah ke otot serta otak juga meningkat (Widodo,
2006)
BAB VI
6.1 Kesimpulan
<85dB.
<85dB.
63
64
5. Berdasarkan hasil uji chi square diperoleh Pvalue 0,001 karena Pvalue
< 0,05 maka H0 ditolak yang mana artinya ada hubungan yang
6.2 Saran
kecelakaan kerja.
DAFTAR PUSTAKA
Company.
Pedoman Dasar Perhitungan Tarif Pelayanan Jasa Bongkar Muat dari dan
ruzz Media
Kholik, Heri Mujayin, Dimas Aji Krisna. 2012. Analis Tingkat Kebisingan
65
66
Jamal, A. et al. (2016) „Noise Induced Hearing Loss and Its Determinants
Modeling.
Pajanan Bising Pada Karyawan di Area Finishing & dyeing PT. Coats
30.
Nawawinetu, E.R., Andriyani, R., 2007. Stress Akibat Kerja pada Tenaga
Kerjayang Terpapar Bising. Ind. J. Pub. Health Vol. 4 (2). Pp: 59-63.
RinekaCipta
http://www.scrbd.com/doc/129742426/1185-2614-1-PB
in-Publication Data.
World Health Organization (2018) Deafness and Hearing Loss, Fact Sheets.
LAMPIRAN
Nama :
Alamat :
oleh:
NIM : 0618013591
kemudian hari terdapat perubahan atau keberatan dari saya, maka saya dapat
Pekalongan,…………………….
Responden
(…………………………….)
70
Nama :
Jenis Kelamin :L/P
Umur :
Pendidikan terakhir : a. SD
b. SMP
c. SMA/sederajat
d. Diploma/Sarjana/Magister
Kuesioner
Keterangan :
2 : Sering
10. Pesimis
15. Kelelahan
Mudah tersinggung
18.
Mudah marah
27.
Mudah panik
28.
41. Gemetar
Skala depresi : 3, 5, 10, 13, 16, 17, 21, 24, 26, 31,34, 37, 38, 42.
Skala kecemasan : 2, 4, 7, 9, 15, 19, 20, 23, 25, 28, 30,36, 40, 41.
Skala stress : 1, 6, 8, 11, 12, 14, 18, 22, 27, 29, 32, 33, 35, 39.
Indikator Penilaian
Ringan 10 – 13 8–9 15 – 18
Sedang 14 – 20 10 – 14 19 – 25
Parah 21 – 27 15 – 19 26 – 33