OLEH :
Oleh :
i
ii
iii
HALAMAN PENGESAHAN
Pada Hari ini Sabtu, Tanggal 20 Bulan Agustus Tahun 2022., Bertempat di ruangan,
Laborotaorium Kewirausahaan Program Studi Pendidikan Profesi Ners Fakultas
Keperawatan dan Kebidanan Megarezky, telah dilaksanakan Ujian Skripsi sebagai
salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan Program Sarjana Keperawatan
terhadap Mahasiswa atas nama :
Nama : Adventia Riantika Hehanussa
NIM : 183145105051
Program Studi : Pendidikan Profesi Ners
Jenjang : Strata 1
Judul Skripsi : Hubungan Persepsi Perawat Klinis Tentang Jenjang
Karir Dengan Kepuasan Kerja Perawat Di Rumah Sakit
Universitas Hassanudin Makassar.
Yang telah diuji oleh Tim Penguji Skripsi, sebagai berikut :
Mengetahui,
Dekan, Ketua Program Studi
Dr. Syamsuriyati, S.ST., SKM., M.Kes Sudirman Efendi, S.Kep., Ns., M.Kep
NIDN. 0927047301 NIDN. 0913068603
iii
iv
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa,
atas segala Rahmat dan Pertolongan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi dengan Judul : “Hubungan Persepsi Perawat Klinis Tentang Jenjang Karir
Dengan Kepuasan Kerja Di Rumah Sakit Universitas Hasanuddin Makassar”, yang
merupakan salah satu persyaratan untuk bisa mencapai gelar Sarjana pada program
studi Pendidikan Profesi Ners Fakultas Keperawatan dan Kebidanan Universitas
Megarezky.
Skripsi ini merupakan upaya dan kerja keras penulis untuk mendapatkan
sesuatu yang terbaik, meskipun penulis menyadari bahwa didalamnya terdapat
banyak kekeliruan dan kekurangan serta masih jauh dari apa yang diharapkan.
Dalam penyusunan Skripsi ini, penulis mengalami banyak tantangan dan
hambatan, namun berkat doa, usaha dan kemauan serta kerjasama yang baik dari
semua pihak sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini.
Tak lupa pula penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. H. Alimuddin, SH., MH., MKn. Selaku Pembina YPI Mega Rezky
Makassar;
2. Ibu Hj. Suryani, SH., MH. Selaku Ketua YPI Mega Rezky Makassar;
3. Bapak Prof. Dr. dr. H. Ali Aspar Mappahya, Sp.PD., Sp.JP(K) Selaku Rektor
Universitas Megarezky;
4. Ibu Dr. Syamsuryati, S.ST., SKM., M.Kes. Selaku Dekan Fakultas
Keperawatan dan Kebidanan;
5. Ns. Sudirman Efendi, S.Kep., M.Kep. Selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Profesi Ners sekaligus Penguji Utama dalam penelitian ini, yang
telah meluangkan waktu untuk memberikan masukkan, saran serta motivasi
dan semangat kepada penulis dalam menyempurnakan skripsi ini;
iv
v
v
vi
15. Sdr. Timoty A. Pelmelay, S.Th. Selaku seseorang yang spesial untuk penulis
yang senantiasa memberikan semangat dan dorongan serta dengan kasih
selalu mendoakan penulis, agar dapat menyelesaikan proses penyusunan
skripsi ini;
16. Sdr. Aldrin Selanno, S.Kom. salah satu orang yang berjasa bagi penulis
selama menempuh pendidikan sarjana. Yang dengan kasih senantiasa ada
memberikan semangat, motivasi dan nasihat agar penulis dapat menyelesaikan
proses penyusunan skripsi;
17. Sahabat – sahabat penulis yang sama – sama berjuang untuk meraih gelar
Sarjana Keperawatan yakni Gricella Latuhihin, Selvian Pelmelay, Juneth
Ririhena, Sukma Umasangadji, Ruleha Rumaf, Nurtaty Rahakbauw, Adriana
Kuway dan Lucky Squad yang selalu mendukung satu sama lain, membantu
dan mendoakan agar kelak dapat merah gelar bersama – sama.
18. Rekan – rekan mahasiswa Program Studi Pendidikan Profesi Ners Fakultas
Keperawatan dan Kebidanan Angkatan 2018 serta semua orang yang telah
membantu penulis dan tidak dapat penulis sebutkan satu per satu baik secara
langsung maupun tidak langsung telah memberikan dukungan, dorongan
moril dan berbagai bantuan selama perkuliahan sampai menyelesaikan
pendidikan.
vi
vii
A. Biodata Peneliti
- Nama : Adventia Riantika Hehanussa
- Tempat, Tanggal Lahir : Ambon, 02 November 2000
- Alamat : Jln Muhammad Paleo II. No.11
- E-mail : tiahehanussa02@gmail.com
- No. Telp : 085344071747
- Jenis Kelamin : Perempuan
- Agama : Kristen Protestan
- Status : Mahasiswa/Belum menikah
- Tinggi/Berat badan : 153Cm/65Kg
- Golongan darah :O
- Kewarganegaraan : Indonesia
B. Pengalaman Pendidikan
- TK : TK Adijaksa XXVII Ambon (2005 – 2006)
- SD : SD Negeri 90 Wayame Permai (2006 – 2012)
- SMP : SMP Negeri 7 Ambon (2012 – 2015)
- SMK : SMKS Kesehatan Ambon (2015 – 2018)
- Kuliah : Universitas Megarezky (2018 – 2022)
vii
viii
MOTTO
viii
ix
DAFTAR ISI
Halama
n
HALAMAN JUDUL...................................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN...................................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN...................................................................................iii
MOTTO................................................................................................................... viii
DAFTAR ISI..............................................................................................................ix
ABSTRAK................................................................................................................. xi
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................xiii
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................xiv
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................1
A. LATAR BELAKANG........................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH...................................................................................6
C. TUJUAN PENELITIAN....................................................................................6
1. Tujuan Umum.................................................................................................6
2. Tujuan Khusus................................................................................................6
D. MANFAAT PENELITIAN................................................................................7
E. BIDANG ILMU.................................................................................................7
F. KEASLIAN PENELITIAN................................................................................8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................11
A. TINJAUAN UMUM TENTANG JENJANG KARIR.....................................11
1. Definisi Jenjang Karir...................................................................................11
2. Pengembangan Jenjang Karir.......................................................................11
3. Model Jenjang Karir Perawat........................................................................13
ix
x
x
xi
LAMPIRAN – LAMPIRAN
ABSTRAK
Harapannya supaya rumah sakit mampu untuk membantu perawat menatarencana jenjang karir yang
matang terlebih lagi di dalam pendidikannya.
xi
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
xii
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Pola perjenjangan karir profesi perawat ….…………..
……………...27
Gambar 2 Skema kerangka teoritis ……………………………………………..36
Gambar 3 Skema kerangka konsep
……………………………………………..37
xiii
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
xv
xv
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Rumah Sakit merupakan institusi medis yang berperan penting dalam
meningkatkan mutu dan kinerja pelayanan untuk meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat Indonesia. Rumah sakit memiliki banyak elemen yang
saling terkait yang mendukung terciptanya pelayanan medis yang berkualitas.
Salah satu faktor kunci penunjang mutu pelayanan kesehatan adalah bagian
Sumber Daya Manusia (SDM) itu sendiri, termasuk tenaga keperawatan
Suroso et al., (2011).
1
2
Pada tahun 2022 data yang didapatkan dari hasil pengambilan data
awal yang dilakukan oleh peneliti pada bagian bidang SDM Keperawatan di
Rumah Sakit Unhas didapati data dimana total perawat yang bekerja di rumah
sakit ini sebanyak 177 orang perawat. Dengan klasifikasi perawat PK-0
sebanyak 26 orang perawat, perawat PK-1 sebanyak 46 orang perawat,
perawat PK-2 sebanyak 87 orang perawat dan perawat PK-3 sebanyak 18
orang perawat. Selanjutnya, perawat klinis yang bekerja di ruang rawat inap
terdiri atas 71 orang. Dengan klasifikasi ruangan, yakni RI Phinisi 19 orang,
RI Katinting 18 orang, RI mata 10 orang dan RI sandeq 24 orang.
Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti sangat tertarik untuk melakukan
penelitian di Rumah Sakit Unhas dengan maksud untuk dapat mengetahui
Hubungan Persepsi Perawat Klinis Klinis Tentang Jenjang Karir Dengan
Kepuasan Kerja di Rumah Sakit Universitas Hasanuddin Makassar.
6
B. RUMUSAN MASALAH
Kualitas kerja seorang perawat dalam memberikan pelayanan
kesehatan yang paripurna untuk masyarakat sangat dipengaruhi oleh
bagaimana kepuasan kerja menjadi seorang perawat. Kepuasan kerja perawat
pun sangat ditunjang oleh bagaimana sistem pengaturan jenjang karir perawat
professional. Hal ini sangat nampak terlihat, pada beberapa Rumah Sakit (RS)
di Indonesia yang telah menerapkan Jenjang Karir Perawat Profesional.
oleh karena itu peneliti ingin mencari tahu Bagaimana Hubungan
Persepsi Perawat Klinis Tentang Jenjang Karir dengan Kepuasan Kerja di
Rumah Sakit Universitas Hasanuddin Makassar ?
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui hubungan persepsi perawat klinis tentang jenjang karir
dengan kepuasan kerja di Rumah Sakit Universitas Hasanuddin Makassar.
2. Tujuan Khusus
a. Diketahui karakteristik perawat klinis yang bekerja di Rumah Sakit
Universitas Hasanuddin Makassar yang meliputi usia, pendidikan,
jenis kelamin, lama bekerja dan tingkat jenjang karir.
b. Diketahui persepsi perawat klinis tentang jenjang karir keperawatan di
Rumah Sakit Universitas Hasanuddin Makassar.
c. Diketahui persepsi perawat klinis tentang kepuasan kerja perawat di
Rumah Sakit Universitas Hasanuddin Makassar.
d. Diketahui hubungan karakteristik perawat klinis (meliputi umur, jenis
kelamin, lama bekerja dan tingkat jenjang karir) dengan kepuasan
kerja di Rumah Sakit Universitas Hasanuddin Makassar.
e. Diketahui hubungan persepsi tentang jenjang karir (pengembangan
karir, penghargaan, pengakuan, promosi dan tantangan) dengan
kepuasan kerja di Rumah Sakit Universitas Hasanuddin Makassar.
7
D. MANFAAT PENELITIAN
a. Teoritis
Sebagai salah satu bahan kajian pustaka yang menunjang pengembangan
ilmu pengetahuan kepemimpinan dan manajemen keperawatan yang
terfokus pada manajemen SDM dalam hal jenjang karir dan kepuasan
kerja perawat. Diharapakan juga penelitian ini dapat menjadi sumber
keilmuan untuk mengembangkan SDM keperawatan dan menjunjang
penelitian selanjutnya.
b. Praktis
1. Peneliti
Penelitian ini diharapkan menambah ilmu pengetahuan dan wawasan
tentang hubungan persepsi perawat klinis tentang jenjang karir dengan
kepuasan kerja.
2. Institusi
Memberikan informasi bagi institusi mengenai hubungan persepsi
perawat klinis tentang jenjang karir dengan kepuasan kerja. Hasil
penelitian ini diharapkan dapat berguna dan menunjang bagi penelitian
selanjutnya.
3. Rumah Sakit
Sebagai sarana tambahan yang memberikan informasi kepada Rumah
sakit guna mempertahankan bahkan meningkatkan kebijakan dari
Rumah sakit itu sendiri demi kesejahteraan perawat yang bekerja di
dalamnya.
E. BIDANG ILMU
Dalam penelitian ini, peneliti membahas tentang hubungan persepsi perawat
tentang jenjang karir dengan kepuasan kerja perwat. Yang dimana, merupakan
bagian penting dalam pengembangan SDM keperawatan yang terfokus dalam
bidang ilmu Manajemen Keperawatan.
8
F. KEASLIAN PENELITIAN
2. Petrus Dala Wolo 2015 Variabel : Hasil analisis koefisien regresi Penelitian ini membahas
Faktor – Faktor yang menunjukkan faktor – faktor yang
Rina Trisnawati Faktor – Faktor yang mempengaruhi Kepuasan bahwa dari keenam mempengaruhi kepuasan
mempengaruhi Kerja Perawat faktor kepuasan kerja perawat di rumah sakit.
Wiyadi Kepuasan Kerja kerja yang meliputi Faktor – faktor tersebut
Perawat di Rumah Desain Penelitian : gaji, promosi, supervisi, rekan seperti gaji, promosi,
Sakit TNI AU Menggunakan metode sekerja, pekerjaan itu sendiri, supervisi dll.
Yogyakarta penelitian regresi linear dan lingkungan kerja yang
berganda. memiliki pengaruh yang Berbeda pula pada desain
signifikan terhadap kepuasan penelitian yang
kerja adalah faktor pekerjaan menggunakan regresi linier
itu sendiri dan lingkungan berganda
kerja. Sedangkan faktor gaji,
promosi, supervisi, dan rekan
sekerja tidak memiliki
pengaruh terhadap kepuasan.
3. Eva Kartika 2021 Variabel bebas : jenjang Berdasarkan hasil analisis Populasi dari penelitian ini
Hasibuan karir univariat responden ialah 56 orang.
Hubungan jenjang Variabel terikat : mengatakan jenjang karir
Marsih Saragih karir dengan kepuasan Kepuasan kerja perawat perawat masih tergolong Karakteristik perawat yang
kerja perawat tinggi dan kepuasan kerja digunakan di dalam
Erwin Silitonga Desain Penelitian : perawat dalam melaksanakan penelitian ini yakni : jenis
Menggunakan jenis asuhan keperawatan juga kelamin, pendidikan dan
penelitian deskriptif korelasi masih puas Berdasarkan masa kerja
dengan desain penelitian analisis bivariat dengan
adalah cross sectional. Dan menggunakan Teknik pengambilan sampel
9
4. Jebul Suroso 2011 Variabel bebas : Tidak ada hubungan antara Pada penelitian ini terdapat 2
Persepsi jenjang karir karaktersitik perawat RSUD variabel terikat yakni
Hubungan tentang Variabel terikat : Banyumas meliputi, usia, jenis kepuasan kerja dan kinerja
persepsi jenjang karir Kepuasan kerja dan kinerja kelamin, pendidikan, lama perawat
dengan kepuasan kerja perawat kerja dan level jenjang karir
dan kinerja perawat di dengan kepuasan kerja. Hasil dari penelitian ini
RSUD Banyumas Desain penelitian : dijabar satu per satu, baik
Penelitian ini merupakan Tidak ada hubungan antara hubungan antara variabel
penelitian deskriptif korelasi karaktersitik perawat RSUD bebas dan variabel terikat
dengan rancangan cross Banyumas meliputi, usia, jenis dan juga hubungan antara
sectional. kelamin, pendidikan, lama karakteristik perawat dengan
kerja dan level jenjang karir variabel terikat
dengan kinerja.
Terdapat 2 kali penggunaan
Terdapat sub variabel persepsi teknik pengambilan sampel
jenjang karir yang yaitu cluster sampling dan
berhubungan dan tidak convience sampling.
berhubungan dengan
kepuasan kerja Perawat
RSUD Banyumas. Sub
variabel yang berhubungan
yaitu, pengembangan karir,
penghargaan, pengakuan dan
promosi. Sedangkan yang
tidak berhubungan adalah
tantangan.
5. Wielyana Nabila 2019 Variabel bebas : Hasil uji statistik Populasi dalam penelitian ini
Rama syaputra Persepsi jenjang karir menunjukkan bahwa berjumlah 50 orang
Hubungan persepsi Variabel terikat : sebanyak 33 perawat (66,0%)
jenjang karir dengan Kepuasan kerja perawat di memiliki tinggi Menggunakan teknik
kepuasan kerja ruang rawat inap persepsi jalur karir dan 36 pengambilan sampel yaitu
10
6. Kifli Franco 2019 Variabel bebas : Hasil penelitian yang Variabel bebas pada
Barahama Beban kerja perawat dilakukan terhadap 58 penelitian ini membahas
Hubungan Beban Variabel terikat : responden dapat disimpulkan tentang beban kerja perawat
Mario Katuuk Kerja Dengan Kepuasan kerja perawat bahwa beban kerja perawat di
Kepuasan Kerja Ruangan Perawatan Dewasa Jumlah populasi didalam
Wenda M Oroh Perawat di Ruangan Desain Penelitian : RSU GMIM Pancaran Kasih penelitian ini berjumlah 58
Perawatan Dewasa Metode penelitian ini Manado berada pada beban orang
Rsu menggunakan desain kerja berat, kepuasan kerja
analitik dengan pendekatan perawat di Ruangan Teknik pengambilan sampel
Cross Sectional. Sampel Perawatan Dewasa RSU menggunakan teknik total
dengan teknik pengambilan GMIM Pancaran Kasih sampling
total sampel sebanyak 58 Manado berada pada kurang
responden. puas dan terdapat hubungan
yang signifikan antara beban
kerja dan kepuasan kerja
perawat di Ruangan
Perawatan Dewasa RSU
GMIM Pancaran Kasih
Manado.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
11
12
a. Pendidikan karir
Pendidikan karir sangat berguna untuk menciptakan kesadaran
seorang perawat yang adalah seorang pegawai tentang perlunya dan
keuntungan merencanakan karir, sehingga dengan demikin maka
rumah sakit juga perlu berperan dalam memberikan informasi akurat
terkait pengembangan karir perawat. Pendidikan karir bisa diikuti
melalui berbagai cara, diantaranya melalui seminar dan lokakarya
yang dapat meningkatkan minat para perawat.
Tujuan pendidikan karir berdasarkan, Suroso et al., (2011), adalah :
1) Membantu para perawat sebagai pegawai untuk memahami lebih
baik bagaimana pekerjaan dan karir mereka dapat mengantarkan
mereka kepada tujuan di masa depan.
2) Menyediakan kebutuhan semua perawat sebagai bentuk
pendekatan perencanaan karir individual.
3) Membuat batasan peran para perawat, pengawas dan bagian
kepegawaian dalam perencanaan karir individu.
4) Menyediakan pekerjaan yang realistis dan informasi karir yang
akuran untuk perawat.
b. Informasi Perencanaan Karir
Informasi tentang perencanaan karir sangat dibutuhkan oleh
perawat agar memperoleh alur karir yang jelas. Informasi dibutuhkan
agar perawat dapat mengerti dengan jelas terkait jenjang karir dari
level yang terendah sampai level yang tertinggi Permenkes RI, (2017).
Jenjang karir, memampukan seorang perawat dapat bekerja
dengan semaksimal mungkin sehingga pekerjaannya lebih produktif,
loyal kepada organisasi tempat bekerja, dan mampu menunjukan
perilaku profesional, perawat diberikan kesempatan untuk bertumbuh
dan berkembang. Perawat juga diberi ruang untuk berprestasi dan
13
meniti karir ke jenjang yang lebih tinggi dengan fungsi dan tanggung
jawab yang lebih kompleks Sausan & Yusuf, (2020).
c. Bimbingan Karir
Bimbingan karir diberikan dengan maksud untuk membantu
perawat mengembangkan tujuan karir dan mengetahui alur karir yang
tepat. Bimbingan karir sendiri dapat juga membantu menemukan
minat perawat dan menyediakan informasi tentang pekerjaan terkait
Permenkes RI, (2017).
a. Pengembangan Karir
Pengembangan karir merupakan suatu rencana yang dirancangkan dan
implementasikan menjadi sebuah proses yang dilalui seorang perawat
untuk menciptakan jalur karir yang akan mengantarkannya kepada
tingkatan yang baik untuk memperoleh kepuasan terhadap pekerjaannya.
b. Pengakuan
Sistem jenjang karir perawat klinik dapat meningkatkan pengakuan dari
profesi lain terhadap profesi seorang perawat dan menjadikan perawat
lebih percaya diri dalam melakukan pemberian asuhan keperawatan
kepada klien.
c. Penghargaan
Organisasi/institusi pelayanan kesehatan diwajibkan untuk memberikan
apresiasi kepada perawat sebagai bentuk penghargaan bagi pekerjaan
mereka. Ini merupakan bentuk kepedulian dan motivasi dari tempat
bekerja kepada perawat itu sendiri. Dalam sistem jenjang karir klinik
27
a. Umur
Menurut Barahama et al., (2019), perawat yang umurnya lebih tua
memiliki banyak pengalaman dan kemampuan menyesuaikan diri
dengan lingkungan kerjanya. Sedangkan, perawat yang muda memiliki
kecenderungan merasa kurang puas dengan apa yang mereka kerjakan.
Karena, perawat yang lebih muda memiliki harapan yang lebih tinggi
sehingga harapan tersebut sering berbanding terbalik dengan kenyataan
yang terjadi dilapangan. Menurut Suroso et al., (2011) semakin tua usia
perawat maka akan semakin terpuaskan dengan pekerjaannya.
Didalam penelitian dari Keits Davis dalam Barahama et al.,
(2019), hasil survei tersebut membagi usia perawat menjadi empat
kategori, yakni : <30 tahun, 30 – 40 tahun, 41 – 55 tahun, dan >55
tahun. Dalam penelitian ini terdapat adanya hubungan yang bermakna
antara umur perawat untuk melakukan peran mandiri dalam pemberian
asuhan keperawatan.
b. Jenis Kelamin
Pada penelitian Glen, Tailor dan Wlaver dalam Wolo et al., (2015)
mengemukakan bahwa adanya hubungan yang bermakna antara jenis
kelamin dengan kepuasan kerja.
c. Pendidikan
Seorang individu akan lebih tinggi pendidikannya maka akan
lebih mampu berpikir luas dan memiliki inisiatif serta kreatifitas yang
tinggi sehingga dapat menemukan cara – cara yang efisien dalam
menyelesaikan pekerjaannya. Sehingga terciptalah kepuasan kerja Wolo
et al., (2015).
d. Lama Bekerja
Lama waktu bekerja menyebabkan seseorang akan lebih terampil
dan berpengalaman dalam menyelesaikan pekerjaan beserta segala
31
maka, tidak akan ada korelasi antara produktivitas dan kepuasan kerja
perawat.
b. Dampak ketidakhadiran dan keluarnya perawat dari tempat kerja
Ketidakhadiran dan memilih berhenti bekerja merupakan dua hal
yang memiliki alasan atau jawaban yang kualitif tergantung kepada
individu yang bekerja. Ketidakhadiran menjadi lebih spontan sifatnya
dan dengan itulah dapat secara langsung mencerminkan bahwa adanya
ketidakpuasan dalam bekerja. Lain halnya dengan berhenti atau keluar
dari pekerjaan. Perilaku ini sangat berakibat besar kepada
keberlangsungan hidup pekerja apalagi secara ekonomi, maka lebih
besar lagi hubungannya dengan ketidakpuasan dalam bekerja.
Organisasi harus melakukan upaya yang cukup besar guna
mempertahankan para pegawai yang telah bekerja misalnya dengan cara
menaikan gaji, memberikan penghargaan, memberikan pengakuan,
kesempatan mendapatkan promosi jabatan dan seterusnya. Justru
sebaliknya bagi para pegawai yang memiliki kinerja buruk organisasi
dapat melakukan sedikit upaya untuk menahan mereka tetap bekerja.
bisa juga organisasi melakukan tekanan atau dorongan secara halus
untuk membuat pegawai dengan kinerja buruk menjadi berhenti atau
keluar dari pekerjaan.
Menurut Wolo et al., (2015) perilaku hadir di tempat kerja
dipengaruhi oleh 2 macam faktor, yakni motivasi untuk hadir dan
kemampuan untuk hadir. Karena motivasi untuk hadir dipengaruhi oleh
kepuasan kerja dalam kombinasi dengan tekanan – tekanan lain yang
juga mempengaruhi kemampuan seorang pegawai untuk hadir pada
pekerjaannya. Ketidakpuasan seorang perawat atau pekerja bisa terlihat
dalam berbagai cara misalnya, meninggalkan pekerjaan, membangkang,
banyak mengeluh, menghindari sebagian tanggung jawab, dll Sutrisno,
(2018).
33
C. KERANGKA TEORI
Skema 2.1 :
Kerangka Teoritis
Organisasi
1. SDM Psikologi
2. Leadership dan Supervisi
1. Persepsi
3. Gaji
2. Sikap
4. Jenjang karir : (Pengembangan
3. Motivasi
karir, Pengakuan, Penghargaan,
Promosi dan Tantangan)
Karakteristik Individu
Umur, Jenis kelamin,
Lama bekerja,
Pendidikan dan Level
jenjang karir
D. KERANGKA KONSEP
Skema 2.2
Jenjang Karir
1. Pengembangan Kepuasan
karir Kerja Perawat
2. Pengakuan
3. Penghargaan
4. Tantangan
5. promosi
Keterangan Gambar :
= Variabel Independe
= Variabel Dependen
= Garis Penghubung
37
E. VARIABEL PENELITIAN
a. Variabel independen di dalam penelitian ini : Jenjang karir perawat
b. Veriabel dependen di dalam penelitian ini : Kepuasan kerja perawat
F. HIPOTESIS
H0 : Tidak ada keterkaitan antara hubungan persepsi perawat tentang jenjang
karir dengan kepuasan kerja perawat.
H1 : Adanya keterkaitan antara hubungan persepsi perawat tentang jenjang
karir dengan kepuasan kerja perawat.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. DESAIN PENELITIAN
Pada penelitian kali ini, jenis metode penelitian yang digunakan oleh
peneliti ialah deskriptif korelatif dengan pendekatan Cross Sectional, untuk
melihat apakah ada hubungan antara jenjang karir perawat dengan kepuasan
kerja perawat di Rumah Sakit Pendidikan Universitas Hasanuddin Makassar.
Metode diskriptif korelatif itu sendiri adalah suatu metode penelitian untuk
mencari apakah ada hubungan antar 2 variabel. Variabel yang dimaksud disini
ialah variabel bebas (Independen) yakni, jenjang karir dan variabel terikat
(dependen) yakni, kepuasan kerja perawat. Kemudian semua data yang
berkaitan dengan kedua variabel ini akan dikumpulkan secara bersamaan
untuk dilihat apakah terdapat hubungan antara kedua variabelnya Suroso et
al., (2011).
38
39
b. Sampel
Hartati, (2019) menyatakan bahwa sampel adalah bagian yang mewakili
keseluruhan dari populasi yang akan diteliti. Yang menjadi
sampel/responden didalam penelitian adalah perawat klinis yang bekerja
ruang rawat inap di Rumah Sakit Universitas Hasanuddin Makassar yang
juga memenuhi kriteria sebagai berikut :
Kriteria Inklusi :
Kriteria Ekslusi :
C. DEFINISI OPERASIONAL
Tabel 3.1
Persepsi Baik
Promosi Persepsi perawat rekomendasi Pertanyaan ada pada < 17 = Ordinal
dari atasan untuk dapat kuesioner A. terdiri atas 6 Persepsi
melangkah kejenjang yang lebih pertanyaan. Kurang
tinggi dalam karir pekerjaannya. ≥ 17 =
Persepsi Baik
Tantangan Persepsi perawat terkait Pertanyaan ada pada < 23 = Ordinal
tantangan atau rintangan yang kuesioner A. terdiri atas 7 Persepsi
harus dilalui dalam pertanyaan. Kurang
pekerjaannya. ≥ 23 =
Persepsi Baik
Tabel 3.2
D. TEMPAT PENELITIAN
Penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti sendiri bertempat di
Rumah Sakit Universitas Hasanuddin Makassar. Yang beralamat di Jalan
Perintis Kemerdekaan No. KM 10 Tamalanrea Indah, Kec. Tamalanrea, Kota
Makassar, Sulawesi Selatan. Rumah Sakit Unhas adalah rumah sakit
pendidikan milik Universitas Hasanuddin Makassar (UNHAS). Rumah sakit
Unhas didirikan untuk memenuhi UU No.20 Tahun 2013 tentang Pendidikan
Kedokteran yang menyatakan bahwa, Fakultas Kedokteran harus memiliki
42
E. WAKTU PENELITIAN
Penelitian ini akan dilaksanakan pada 1 Juli – 15 Juli 2022
F. ETIKA PENELITIAN
Menurut Suroso et al., (2011) prinsip – prinsip etik yang dapat diterapkan
didalam penelitian yakni :
a. Self Determination
Peneliti memberikan kebebasan penuh kepada responden (perawat)
untuk secara sukarela dapat berpartisipasi didalam penelitian ini. disini
peneliti akan memberikan banyak penjelasan kepada responden terkait
tujuan dan variabel yang akan diteliti, waktu, dan manfaat penelitian serta
jaminan bahwa tidak akan ada pengaruh negatif dari penelitian ini
terhadap diri responden maupun pekerjaannya. Serta, terjaga kerahasiaan
data yang telah diberikan untuk tidak disebarkluaskan atau merugikan
para responden. Selanjutnya, peneliti akan membagikan lembar
persetujuan/informed consent untuk perawat tanda tangani sebagai syarat
bahwa perawat bersedia menjadi responden dalam penelitian ini.
b. Confidentiality, privacy, and anonymity
Disini, peneliti akan menjamin bahwa data perawat akan bersifat
rahasia. Sehingga akan diisi menggunakan kode – kode yang akan ditulis
43
oleh peneliti sehingga tidak ada nama perawat yang akan ditulis pada
lembar kuesioner penelitian.
c. Protection from discomfort
Disini, peneliti tidak akan menunggui atau mendampingi perawat
dalam mengisi kuesioner agar perawat merasa nyaman dalam mengisi
kuesioner dan memberikan data dengan kooperatif.
Tabel 3.3
No. Sub Variabel Jenjang Karir Perawat Nomor Pertanyaan Postif Nomor Pertanyaan Negatif
1. Pengembangan Karir 1, 5, 8, 11, 22, 25, 27, 28, 34, 37 32, 38, 40
2. Penghargaan 21, 26, 31, 35 3, 10, 13
3. Pengakuan 2, 20, 23, 30, 33 12, 36
4. Promosi 4, 6, 9, 18 19, 29
5. Tantangan 7, 14, 15, 16, 17, 24, 39
44
Selanjutnya ialah Kuesioner B yang disusun oleh peneliti tentang kepuasan kerja
perawat sebagai variabel terikat. Kuesioner ini membahas tentang faktor – faktor
yang mempengaruhi kepuasan kerja perawat yakni budaya dan nilai organisasi,
peluang karir, kepemimpinan, aktivitas kerja dan kompensasi. Kuesioner B ini terdiri
atas 35 pertanyaan. Berikut adalah kisi – kisi kuesioner tentang kepuasan kerja
perawat :
Tabel 3.4
NO Sub Variabel Kepuasan Kerja Perawat Nomor pertanyaan positif Nomor pertanyaan negatif
1. Budaya dan nilai organisasi 1,2,3,4,7,8,9,10,11,12 -
2. Peluang Karir 5,6,13,17 14,15
3. Kepemimpinan 18,19,21 16,20,22,23
4. Aktifitas kerja 27,29 24,25,26,28
5. Kompensasi 30,31,33,34 32,35
Analisis Data
a. Analisis Univariat
analisis univariat adalah teknik menganalisis data terhadap suatu variabel
secara mendiri. Sederhananya teknik ini akan menganalisis tiap variabel
tanpa mengaitkan dengan variabel yang lainnya. Yang bertujuan untuk
melihat karakteristik dari masing – masing variabel yang diteliti.
Dalam penelitian ini, penggunaan analisis univariat bertujuan untuk
melihat gambaran terkait distribusi frekuensi dari variabel yang diteliti
yakni variabel bebas (persepsi perawat tentang jenjang karir), variabel
terikat (kepuasan kerja perawat) serta variabel tambahan (umur,
pendidikan, lama bekerja, jenis kelamin dan level jenjang karir).
b. Analisis Bivariat
Analisis bivariat adalah proses analisis data yang dilakukan guna mencari
adanya korelasi atau pengaruh antara 2 atau lebih variabel yang diteliti
(Hartati, 2019).
Uji statistik yang dapat digunakan untuk analisis bivariat ini adalah Uji
Chi Squer. Berdasarkan variabel yang ada dalam penelitian ini maka akan
terlihat seperti demikian uji statistik bivariat sebagai berikut.
47
Tabel 3.5
Uji bivariat digunakan untuk melihat dan menilai suatu hubungan antara
variabel bebas maupun variabel terikat dengan variabel tambahan (perancu). Dengan
penggunakan p value 0,05. Dengan begitu, apabila p value yang dihasilkan dari uji
bivariate >0,05 maka dapat dikatakan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara
kedua variabel tersebut. Sebaliknya, jika p value < 0,05 maka dapat dikatakan
terdapat hubungan antara kedua variabel.
BAB IV
a. Karakteristik Perawat
Hasil gambaran karakteristik perawat klinis yang bekerja di 4 ruang rawat
inap Rumah Sakit Universitas Hasanuddin Makassar.
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Karakteristik Perawat pada Perawat Klinis yang
Bekerja di 4 Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Universitas Hasanuddin
Makassar. (N = 50).
No Karakteristik F %
1. Umur
26 – 30 Tahun 35 70
31 – 35 Tahun 13 26
36 – 40 Tahun 2 4
Total 50 100
2. Jenis Kelamin
Laki – laki 6 12
Perempuan 44 88
Total 50 100
3. Pendidikan
D3 Keperawatan 5 10
Ners 43 86
S2 Keperawatan 2 4
Total 50 100
4. Lama Bekerja
< 9 Tahun 48 96
≥ 9 Tahun 2 4
Total 50 100
5. Level Jenjnag Karir
PK I 28 56
PK II 22 44
Total 50 100
Hasil uji analisis univariat yang telah dilakukan oleh peneliti
menunjukan bahwa karakteristik perawat di RS Universitas Hasanuddin
yang bekerja pada 4 ruang rawat inap, mayoritas berumur 26 – 30 tahun
(70%), kemudian berjenis kelamin perempuan 44 orang (88%), dengan
48
49
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Persepsi Jenjang Karir pada Perawat Klinis yang
Bekerja di 4 Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Universitas Hasanuddin
Makassar (N=50).
No. Variabel F %
1. Persepsi Jenjang Karir
Persepsi Baik 32 64
Persepsi Kurang 18 36
Total 50 100
No. Sub Variabel F %
1. Pengembangan Karir
Persepsi Baik 45 90
Persepsi Kurang 5 10
Total 50 100
2. Penghargaan
Persepsi Baik 21 42
Persepsi Kurang 29 58
Total 50 100
3. Pengakuan
Persepsi Baik 43 86
Persepsi Kurang 7 14
Total 50 100
4. Promosi
Persepsi Baik 38 76
Persepsi Kurang 12 24
Total 50 100
5. Tantangan
Persepsi Baik 7 14
Persepsi Kurang 43 84
Total 50 100
Hasil analisis univariat yang telah dilakukan oleh peneliti
menunjukan bahwa mayoritas perawat klinis yang bekerja di 4 ruang rawat
50
c. Kepuasan Kerja
Hasil gambaran Kepuasan kerja perawat klinis yang bekerja di 4 ruang
rawat inap Rumah Sakit Universitas Hasanuddin Makassar.
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Kepuasan Kerja pada Perawat Klinis yang Bekerja
di 4 Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Universitas Hasanuddin Makassar
(N=50).
Variabel F %
Kepuasan Kerja
Puas 31 62
Kurang Puas 19 38
Total 50 100
Hasil uji analisis univariat yang telah dilakukan oleh peneliti
tentang kepuasan kerja menunjukan sebanyak 31 orang perawat (62%)
yang bekerja di 4 ruang rawat inap Rumah Sakit Universitas Hasanuddin
Makassar merasa puas dengan pekerjaannya.
51
Tabel 4.4
Hubungan Karakteristik Perawat dengan Kepuasan Kerja pada Perawat Klinis
yang Bekerja di 4 Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Universitas Hasanuddin
Makassar
Variabel Kepuasan Kerja Total P
(Value)
Kurang Puas Puas
N % N % N
Umur
26 – 30 Tahun 12 34,3 23 65,7 35 0,409
31 – 39 Tahun 7 46,7 8 53,5 15
Jenis Kelamin
Laki – laki 3 50 3 50 6 0,519
Perempuan 16 36,4 28 63,6 44
Pendidikan
D3 Keperawatan 2 40 3 60,4 5 0,009
Ners + S2 Keperawatan 17 37,8 28 62,2 45
Lama Bekerja
< 9 Tahun 19 39,6 29 60,4 48 0,258
≥ 9 Tahun 0 0 2 100 2
Level Jenjang Karir
PK I 9 32,1 19 67,9 28 0,927
PK II 10 45,5 12 54,5 22
52
Dalam tabel ini, terlihat jumlah perawat yang merasa puas dalam
bekerja berumur 26 – 30 tahun presentasenya sebesar 65,7%, sedangkan
perawat yang merasa puas dalam bekerja berumur 31 – 39 tahun
presentasenya sebesar 53,3%. Perbedaan ini tidak bermakna dilihat dari
nilai p value = 0,409 (α=0,05), sehingga dapat di artikan bahwa tidak
terdapat hubungan antara umur dengan kepuasan kerja perawat klinis yang
bekerja di 4 ruang rawat inap Rumah Sakit Universitas Hasanuddin
Makassar.
dari nilai p = 0,258 (α=0,05). Sehingga dapat diartika bahwa tidak terdapat
adanya hubungan antara lama bekerja dengan kepuasan kerja perawat
klinis yang bekerja di 4 ruang rawat inap Rumah Sakit Universitas
Hasanuddin Makassar.
Dalam tabel ini, karakteristik yang terakhir yakni jumlah perawat
berdasarkan level jenjang karir PK I yang merasa puas dalam bekerja
adalah sebanyak 67,9%, sedangkan perewat yang menempati level jenjang
karir PK II yang merasa puas dalam bekerja adalah sebanyak 54,5%.
Perbedaan ini kembali tidak bermakna dilihat dari nilai p = 0,336 (α=0,05).
Sehingga itu berarti tidak terdapat hubungan antara level jenjang karir
dengan kepuasan kerja perawat klinis yang bekerja di 4 ruang rawat inap
Rumah Sakit Universitas Hasanuddin Makassar.
54
C. PEMBAHASAN
1. Karakteristik Perawat
Berdasarkan hasil uji yang tertera didalam tabel 4.1 terlihat bahwa
mayoritas perawat klinis yang bekerja pada 4 ruang rawat inap di Rumah
Sakit Universitas Hasanuddin Makassar berumur 26 – 30 tahun.
Selanjutnya, perawat yang bekerja pada 4 ruang rawat inap di RS
Universitas Hasanuddin Makassar didominasi oleh perawat perempuan.
Dari hasil pengujian juga terlihat, bahwa tingkat pendidikan perawat yang
bekerja pada 4 ruang rawat inap RS Universitas Hasanuddin Makassar
paling banyak adalah Profesi Ners, dengan mayoritas memiliki lama
57
merasa beban kerjanya menjadi lebih berat karena hal tersebut juga pada
akhirnya akan berpengaruh kepada kepuasan kerja perawat itu sendiri.
3. Kepuasan Kerja
Dalam variabel kepuasan kerja didapati hasil analisis lebih banyak
perawat yang merasa puas dalam bekerja pada 4 ruang rawat inap di
RSUH. Jumlah perawat yang merasa puas dalam bekerja sebanyak 31
orang (62%), sedangkan perawat yang merasa tidak puas dalam bekerja
sebanyak 19 orang (38%). Sejalan dengan penelitian Hasibuan et al.,
(2021) yang menyatakan bahwa presentase perawat merasa puas dengan
pekerjaannya sebesar 51,2%. Selanjutnya berbeda hal dari Suroso et al.,
(2011) yang menyebutkan bahkan separuh dari jumlah perawat di RSUD
Banyumas merasa tidak puas dengan pekerjaannya.
Menurut Hasibuan, Saragih, Silitonga, et al., (2021) perbedaan tingkat
kepuasan pada masing – masing perawat itu sesuai dengan sistem nilai
yang berlaku pada dirinya sendiri. RSUH merupakan rumah sakit
pendidikan dan salah satu rumah sakit besar di Makakssar. Tentunya
perawat yang bekerja di sana akan mendapatkan gaji tetap serta tunjangan
atau bonus sebagai hasil jasa pekerjaan mereka. Peneliti menemukan data
bukan saja dari gaji atau tunjangan tetapi lingkungan tempat bekerja juga
dirasa oleh perawat sangat kondusif dan nyaman sehingga menciptakan
suasana kerja yang baik bagi mereka. Perawat juga diberikan keperacayaan
65
puas sebanyak 3 orang (60%) dan yang merasa kurang puas sebanyak 2
orang (40%), sedangkan perawat dengan tingkat pendidikan Profesi Ners
dan S2 Keperawatan yang merasa puas sebanyak 28 orang (62,2%) dan
merasa kurang puas sebanyak 17 orang (37,8%). Perbedaan ini dinyatakan
memiliki hubungan yang bermakna dilihat dari nilai P value yakni 0,009.
Sejalan dengan penelitian Suroso et al., (2011) yang mengatakan
bahwa karyawan yang memiliki tingkat pendidikan lebih tinggi cenderung
memiliki kepuasan kerja yang lebih tinggi dikarenakan memiliki rasa
aktualisasi diridan pengakuan. Adapula pendapat lain yang mengatakan
terdapat hubungan antara pendidikan dengan kepuasan kerja, dikarenakan
memiliki rasa aktualisasi diri yang lebih tinggi sr. Sofia, Saragih Gusnia.,
CB., BSN. & Angela, (2013).
Peneliti berasumsi, tingkat pendidikan seseorang akan menciptakan
pola pikir dan wawasan yang lebih luas, ditunjang dengan aktualisasi diri
individu, sehingga berpengaruh dalam pekerjaannya yang akan berdampak
pada meningkatnya kepuasan kerja. Namun disisi lain, bagi perawat yang
masih belum merasakan kepuasan kerja perlu ditindak lanjuti oleh rumah
sakit sebagai organisasi tempat perawat bekerja, untuk dilihat kembali apa
yang menyebabkan tidak dirasakan kepuasan dalam bekerja pada perawat
apalagi yang memiliki tingkat pendidikan yang tinggi.
Selanjutnya, dilihat dari hasil penelitian bahwa lama bekerja tidak
memiliki hubungan dengan kepuasan kerja. Berdasarkan hasil analisis data
kuesioner jumlah perawat yang bekerja kurang dari 9 tahun dan merasa
puas sebanyak 29 orang (60,4%) dan yang merasa kurang puas sebanyak
19 orang (39,6%), sedangkan perawat yang bekerja lebih dari 9 tahun dan
merasa puas sebayak 2 orang (100%) dan tidak terdapat responden yang
merasa kurang puas. Dari perbedaan ini dapat dinyatakan tidak terdapat
hubungan antara lama bekerja dengan kepuasan kerja dilihat dari nilai p
value yakni 0,258.
68
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Wolo et al., (2017)
lama bekerja menyebabkan seseorang akan lebih terampil dan
berpengalaman dalam menyelesaikan pekerjaan beserta segala
problematika yang menyertai pekerjaan tersebut, yang akan bermuara pada
timbulnya kepuasan kerja. Peneliti berasumsi bahwa lama bekerja menjadi
dasar apakah seorang karyawan dapat menikmati dan mencintai
pekerjaannya, terlihat dari hasil penelitian bahwa perawat yang bekerja
diatas 9 tahun merasa puas dalam bekerja sedangkan perawat yang bekerja
kurang dari 9 tahun masih ada yang belum merasakan kepuasan bekerja.
Dengan demikian diharapkan ada kebijakan dari rumah sakit bagi perawat
– perawat yang bekerja agar tetap berkomitmen mengabdikan diri pada
organisasi dengan ditunjang berbagai hal sehingga dapat timbulah rasa
kepuasan dalam bekerja.
Dari sub variabel yang terakhir, hasil penelitian dapat dijelaskan tidak
ada hubungan bermakna antara level jenjang karir dengan kepuasan kerja
pada perawat yang bekerja di 4 ruang rawat inap RSUH. Berdasarkan hasil
analisis data kuesioner jumlah perawat yang menempati level jenjang karir
PK I dan merasa puas sebanyak 19 orang (67,9%) dan yang merasa tidak
puas sebanyak 9 orang (32,1%), sedangkan perawat yang menempati level
jenjang karir PK II dan merasa puas sebanyak 12 orang (54,5%) dan yang
merasa kurang puas sebanyak 10 orang (45,5%). Dari perbedaan ini
dinyatakan tidak terdapat hubungan bermakna antara level jenjang karir
dengan kepuasan kerja, dilihat dari nilai p value yakni 0,927.
Berbanding terbalik dengan penelitian Subiantoro et al., (2018) yang
menyatakan terdapat hubungan antara level jenjang karir dengan kepuasan
kerja. Jika rumah sakit telah menerapkan sistem level jenjang karir yang
sesuai tentu akan membawa dampak baik bagi perawat dan rumah sakit itu
sendiri. Selanjutnya di dalam Noprianty, (2019) dengan penerapan level
jenjang karir dapat meningkatkan prestasi pegawai, mencegah pegawai
69
menyiapkan alur yang tidak berbelit – belit bagi perawat untuk mencapai
jenjang karir yang diharapkan.
Dijelaskan bahwa terdapat hubungan bermakna antara penghargaan
dengan kepuasan kerja perawat pada 4 ruang rawat inap di RSUH.
Berdasarkan hasil analisis data kuesioner didapati jumlah perawat yang
memiliki persepsi baik tentang penghargaan dan merasa puas sebanyak 13
orang (61,9%) dan yang merasa kurang puas sebanyak 8 orang (38,1%),
sedangkan jumlah perawat yang memiliki persepsi kurang baik tentang
penghargaan dan merasa puas sebanyak 18 orang (62,1%) dan yang tidak
merasa puas sebanyak 11 orang (37,9). Perbedaan ini dinyatakan memiliki
hubungan yang signifikan dilihat dari nilai p value yakni 0,000.
Hasil ini berbanding terbalik dengan penelitian Yuanita, (2018)
menyatakan bahwa tidak ada hubungan bermakna antara penghargaan dan
kepuasan kerja. Selanjut penelitian Sri Hariyati et al, (2014.) penelitian
pada perawat di Rumah Sakit RSKM Cilegon tidak menunjukan adanya
hubungan signifikan antara penghargaan dan kepuasan kerja. Peneliti
berasumsi, sistem jenjang karir klinik memungkin adanya penghargaan
dalam berbagai bentuk, misalnya kenaikan jenjang karir dan peningkatan
penghasilan sebagai bentuk tercapaikan kompetensi. Ini sejalan dengan
hasil wawancara yang dilakukan oleh penliti dengan beberapa perawat,
bahwa adanya penghargaan dan peningkatan gaji yang diterima ketika
berhasil naik ke level jenjang karir yang lebih tinggi.
Selanjutnya, tidak terdapat hubungan bermakna antara pengakuan
dengan kepuasan kerja. Berdasarkan hasil analisis data dari kuesioner
jumlah perawat yang memiliki persepsi baik tentang pengakuan dan merasa
puas sebanyak 27 orang (60,5%) dan yang merasa kurang puas sebanyak
16 orang (39,5%), sedangkan perawat yang memiliki persepsi kurang baik
tentang pengakuan dan merasa puas sebanyak 4 orang (57,1%) dan yang
72
merasa tidak puas sebanyak 3 orang (42,9). Perbedaan ini dinyatakan tidak
memiliki hubungan yang signifikat dilihat dari nilai p value yakni 0,775.
Penelitian ini berbanding terbalik dari penelitian Suroso et al., (2011)
yang menyatakan di IRNA RSUD Banyumas terdapat hubungan antara
pengakuan dengan kepuasan kerja. Pendapat lain dari Subiantoro et al.,
(2018) menyebutkan bahwa sistem jenjang karir dapat meningkatkan
pengakuan dari profesi lain terhadap profesi seorang perawat dan
menjadikan seorang perawat lebih percaya diri dalam melakukan
pemberian asuhan keperawatan kepada klien.
Peneliti berasumsi bahwa pengakuan dalam penelitian ini mungkin
masih kurang di dapati oleh perawat di ruang rawat inap RSUH, padahal
jika dilihat kembali pengakuan menjadi sebuah hal yang dapat membuat
rasa percaya diri seseorang meningkat diikuti oleh rasa kepuasan dalam
diri, berdasarkan hasil penelitian ini juga diharapkan pihak rumah sakit
dapat membuat kebijakan yang mendukung timbulnya pengakuan dari
profesi lain kepada profesi seorang perawat.
Selanjutnya tidak terdapat hubungan bermakna antara promosi dan
kepuasan kerja perawat pada 4 ruang rawat inap di RSUH. Berdasarkan
hasil analisis data kuesioner didapati jumlah perawat yang memiliki
persepsi baik tentang promosi dan merasa puas sebanyak 24 orang (63,2%)
dan yang merasa kurang puas sebanyak 14 orang (36,8%), sedangkan
perawat yang memiliki persepsi kurang baik tentang promosi dan merasa
puas sebanyak 7 orang (58,3%) dan yang merasa kurang puas sebanyak 5
orang (41,7%). Perbedaan ini dinyatakan tidak mempunyai hubungan yang
signifikan melihat dari nilai p value yakni 0,764.
Hasil penelitian ini berbanding terbalik dengan penelitian Syaputra,
(2019) yang menyatakan terdapat hubungan yang signifikan antara promosi
dan kepuasan kerja perawat. Selanjutnya terdapat pendapat lain yang
menyatakan promosi berkaitan erat dengan peningkatan status, perubahan
73
titel, kewenangan dan tanggung jawab yang lebih berat Noprianty, (2019).
Peneliti berasumsi bahwa promosi merupakan bentuk apresiasi atasan
kepada pekerja yang telah melakukan pekerjaan dengan baik berdasarkan
hasil penilaian atasan dari segala aspek. Promosi memang membawa
dampak baik bagi perjalanan karir, namun tentu harus berbanding lurus
dengan pekerjaan yang dilakukan dengan penuh rasa tanggung jawab oleh
perawat dan buah manis dari hasil promosi itu sendiri adalah tercapainya
lever karir yang diinginkan diikuti berbagai tanggung jawab dan wewenang
yang dimiliki.
Dan yang terakhir dijelaskan bahwa tidak terdapat hubungan
bermakna antara tantangan dengan kepuasan kerja perawat pada 4 ruang
rawat inap di RSUH. Berdasarkan hasil analisis data kuesioner didapati
hasil jumlah perawat yang memiliki persepsi baik tentang tantangan dan
merasa puas sebanyak 5 orang (71,4%) dan yang merasa kurang puas
sebanyak 2 orang (28,6%), sedangkan perawat yang memiliki persepsi
kurang baik tentang tantangan dan merasa puas sebanyak 26 orang (60,5%)
dan yang merasa kurang puas sebanyak 17 orang (39,5%). Perbedaan ini
dinyatakan tidak memiliki hubungan yang signifikan dilihatdari nilai p
value yakni 0,576.
Sejalan dengan penelitian Hasibuan, Saragih, & Silitonga, (2021)
yang menyebutkan bahwa tidak terdapat hubungan antara tentangan dan
kepuasan kerja. Namun berbanding terbalik dalam Suroso et al., (2011) bila
perawat diberikan kebebasan dalam bekerja untuk menghadapi tantangan
dalam pekerjaannya, maka akan timbul rasa kepuasan dan kesenangan.
Sejalan dengan pernyataan dari Marquiz Biezzie L, (2010) program
karir yang kontinu dan menantang bagi pegawai mencakup dukungan
untuk mencapai tingkat yang lebih maju. Peneliti berasumsi bahwa
hendaknya rumah sakit bisa mempertahankan dan mengatur deskripsi
pekerjaan serta tanggung jawab perawat sesuai dengan level jenjang karir
74
PENUTUP
A. KESIMPULAN
75
76
B. SARAN
3. Untuk Peneliti
Diharapkan peneliti tidak berpuas diri dengan penelitian yang telah
diselaikan, melainkan tetap terus memperluas ilmu pengetahuan melalui
penelitian – penelitian lainnya yang dapat dilakukan atau dipelajari oleh
peneliti. Agar dapat mengembangkan kemampuan intelektual peneliti
dalam dunia keperawatan.
4. Untuk Masyarakat
Masyarakat dapat menambah ilmu pengetahuan tentang dunia
keperawatan, khususnya manajemen keperawatan. Sehingga dalam
paradigma masyarakat seorang perawat bukan hanya memiliki tugas untuk
merawat pasien saja di rumah sakit, melainkan seorang perawatan mampu
mengembangkan diri menjadi seorang pemimpin, peneliti, mempunyai
jenjnag karir yang tinggi dan lain sebagainya.
77
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
81
Lampiran 1
Biodata Responden
Kode Responden
Petunjuk Pengisian :
Perawat yang telah bersedia menjadi responden dalam penelitian ini dapat mengisi
kuesioner biodata responden dengan cara mengisi bagian titik – titik dan memberi
tanda centang (√) pada bagian kolom yang tersedia.
1 Umur …………..Tahun
2 Jenis Kelamin (….)L / (….)P
3 Pendidikan (…..) SPK/SPR
(…..) D3 Keperawatan
(…..) S1 Keperawatan + Ners
(…..) S2 Keperawatan
(…..) S3 Keperawatan
4 Lama Kerja Sebagai Perawat di RS ……….Tahun
Unhas
5 Level Jenjang Karir (…..) PK I
(…..) PK II
(…..) PK III
(…..) PK IV
(…..) PK V1
Suroso, J., Keperawatan, F. I., Studi, P., Ilmu, M., Kepemimpinan, K., & Manajemen, D. A.
1
Lampiran 2
Kuesioner A
Petunjuk Pengisian :
1. Terima kasih kepada Para Perawat yang telah bersedia menjadi responden.
Mohon bantuan dan kesediaannya dalam mengisi seluruh pertanyaan yang ada
di dalam kuesioner ini.
2. Isilah pertanyaan – pertanyaan dibawah ini dengan memberikan tanda centang
(√) pada kolom yang dipilih oleh responden sesuai dengan kenyataan yang
terjadi di lapangan, dengan beberapa pilihan jawababn sebagai berikut :
a. STS (Sangat Tidak Setuju), jika level jenjang karir sangat tidak sesuai
dengan yang anda inginkan.
b. TS (Tidak Setuju), jika level jenjang karir tidak sesuai yang anda
inginkan
c. S (Setuju), jika level jenjang karir sesuai dengan yang anda inginkan
d. SS (Sangat Setuju), jika level jenjang karir sangat sesuai dengan yang
anda inginkan.
KUESIONER B
Petunjuk Pengisian :
Dibawah ini terdapat pernyataan - pernyataan mengenai situasi kerja dirumah sakit.
Responden diminta untuk menentukan sikap terkait pernyataan yang ada di dalam
kuesioner ini dengan memberikan tanda centang (√). dengan pilihan jawaban sebagai
berikut :
9. Saya mendukung apa yang ingin dicapai oleh rumah sakit ini.
10. Saya sangat paham visi dan misi rumah sakit saat ini.
11. Pegawai pada umumnya akan memilih pindah kerja jika terbuka
kesempatan untuk itu.
12. Semenjak bekerja di rumah sakit ini, semangat kerja saya semakin
membaik.
13. Pegawai yang berpendidikan lebih rendah memiliki sedikit peluang
untuk bisa maju dalam karir.
14. Dibandingkan dengan rumah sakit sejenis, peluang untuk maju dalam
karir di rumah sakit ini jauh lebih terbatas.
15. Pegawai yang pandai menyenangkan hati atasan, sangat berpeluang
lebih besar untuk maju dalam karir.
16. Saya lebih suka jika mempunyai atasan yang berbeda dengan yang ada
saat ini.
17. Saya berkesempatan untuk memperlihatkan potensi kerja saya yang
sebaik – baiknya.
18. Saya bebas mengungkapkan pendapat saya kepada atasan untuk
kemajuan rumah sakit
(Pernyataan No 19 – 23) menurut saya, atasan saya :
19. Sebelum mengambil sebuah keputusan, biasanya meminta masukan
dari bawahan.
20. Memperlihatkan perilaku menghindari masalah penting dalam
pekerjaan.
21. Selalu memantau dari dekat cara kerja bawahannya.
22. Seringkali menolak menyatakan pendapatnya mengenai masalah –
masalah yang penting.
23. Beberapa kali tidak mengambil tindakan apapun walaupun masalah
yang berkaitan dengan pekerjaan semakin memburuk.
88
24. Saya cukup sering bekerja lembur karena banyaknya tugas yang harus
diselesaikan.
25. Saat saya sedang bekerja waktu terasa berjalan begitu lambat.
26. Saya selalu menantikan kapan jam bekerja saya selesai setiap harinya.
27. Pekerjaan saya penuh tantangan yang menarik.
28. Selama jam kerja, rekan kerja saya memiliki banyak waktu luang
untuk mengerjakan hal yang lain.
29. Pola kerja saya cocok dengan apa yang diharapkan oleh rumah sakit
ini.
30. Dibandingkan dengan 2 tahun yang lalu, insentif yang saya terima ini
tergolong cukup.
31. Saya sangat puas dengan insentif yang saya terima saat ini.
32. Karyawan rumah sakit lain yang berada pada posisi yang sama seperti
saya mendapatkan gaji dan tunjangan yang lebih baik.
33. pendapat saya tentang insentif karyawan dapat saya sampaikan kepada
pejabat rumah sakit ini.
34. Di rumah sakit ini, pegawai yang bekerja lebih keras memperoleh
insentif yang memadai.
35. Dengan gaji dan tunjangan yang saya peroleh sekarang, saya merasa
bahwa rumah sakit lebih menekankan kewajiban dibandingan hak –
hak saya sebagai pegawai.
3
3
Suroso, J., Keperawatan, F. I., Studi, P., Ilmu, M., Kepemimpinan, K., & Manajemen, D. A.
N. (2011). Universitas Indonesia Hubungan Persepsi Tentang Jenjang Karir.
89
Code SPSS : <114 = 1 “Persepsi Kurang Baik” dan ≥114 = 2 “Persepsi Baik”
1 (SS), 2(S), 3 (TS), 4(SS)
No Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10 Q11 Q12 Q13 Q14 Q15 Q16 Q17 Q18 Q19 Q20 Q21 Q22 Q23 Q24 Q25 Q26 Q27 Q28 Q29 Q30 Q31 Q32 Q33 Q34 Q35 Q36 Q37 Q38 Q39 Q40 SCORE Code
Pertanyaan unfavorable
1 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 112 1
2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 116 2
3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 121 2
4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 114 2
5 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 2 3 2 2 108 1
6 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 108 1
7 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 4 1 1 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 4 3 2 4 3 3 4 3 4 114 2
8 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 107 1
9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 152 2
10 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 112 1
11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 151 2
12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 152 2
13 2 3 1 3 3 3 3 2 3 2 3 2 1 2 3 3 4 3 1 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3 2 3 2 3 2 3 3 108 1
Pertanyaan favorable
47 4 4 2 4 4 4 2 4 4 3 4 3 3 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 3 143 2
48 3 1 1 3 3 4 4 4 1 1 3 1 1 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 4 2 1 4 1 110 1
49 3 1 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 4 3 3 2 3 3 4 3 4 110 1
50 2 1 1 3 3 3 1 4 3 3 3 3 4 2 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 3 3 115 2
Keterangan :
102
NO. Q1 Q5 Q8 Q11 Q22 Q25 Q27 Q28 Q34 Q37 Q32 Q38 Q40 Score Code
1 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 37 2 Keterangan :
2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 39 2 Pertanyaan Favorable : 1,5,8,11,22,24,27,28,34,37,32,38,40
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 42 2 Pertanyaan Unfavorable : 32,38.40
4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 39 2
5 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 36 2 Code :
6 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 35 1 < 36 = 1 Persepsi Kurang
7 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 4 4 41 2 ≥ 36 = 2 Persepsi baik
8 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 35 1
9 4 4 4 1 4 4 4 4 1 4 4 4 4 46 2
10 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 36 2
11 4 4 4 1 4 4 4 4 1 4 4 4 4 46 2
12 4 4 4 1 4 4 4 4 1 4 4 4 4 46 2
13 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 4 2 3 36 2
14 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 39 2
15 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 35 1
16 3 4 4 3 4 4 3 3 2 3 3 3 3 42 2
17 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 39 2
18 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 39 2
19 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 37 2
20 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 42 2
21 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 2 2 38 2
22 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 36 2
23 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 50 2
24 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 38 2
25 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 37 2
26 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 38 2
27 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 38 2
28 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 39 2
29 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 3 2 38 2
30 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 47 2
31 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 38 2
32 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52 2
33 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 2 2 3 45 2
34 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 42 2
35 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 52 2
36 3 3 4 3 3 4 3 3 1 3 4 3 3 40 2
37 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 38 2
38 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 38 2
39 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 38 2
40 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 39 2
41 2 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 34 1
42 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 40 2
43 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 44 2
44 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 43 2
45 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 39 2
46 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 36 2
47 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 50 2
48 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 1 1 34 1
49 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 41 2
50 2 3 4 3 3 3 3 3 2 4 3 4 3 40 2
No. Umur (Tahun) Code Bivarian CODE Jenis Kelamin CODE Pendidikan Code bivariat CODE Lama Kerja (Tahun) CODE Level Jenjang KarirCODE KETERANGAN
1 26 1 1 Perempuan 2 S1 Perawat Ners 2 3 2 1 PK 1 1
2 31 2 2 Perempuan 2 S1 Perawat Ners 2 3 8 1 PK 2 2 UMUR
3 26 1 1 Perempuan 2 S1 Perawat Ners 2 3 3 1 PK 1 1 CODE : 1 (26 - 30 TAHUN )
4 28 1 1 Perempuan 2 S1 Perawat Ners 2 3 3 1 PK 1 1 2 (31 - 35 TAHUN)
5 28 1 1 Perempuan 2 S1 Perawat Ners 2 3 3 1 PK 1 1 3 (36 - 40 Tahun)
6 30 1 1 Perempuan 2 S1 Perawat Ners 2 3 7 1 PK 2 2
7 29 1 1 Perempuan 2 S1 Perawat Ners 2 3 3 1 PK 1 1 Jenis kelamin
8 30 1 1 Perempuan 2 S1 Perawat Ners 2 3 6 1 PK 2 2 code : 1 (laki - laki)
9 30 1 1 Perempuan 2 S1 Perawat Ners 2 3 8 1 PK 2 2 2 (perempuan
10 32 2 2 Perempuan 2 D3 Keperawatan 1 2 8 1 PK 1 1
11 28 1 1 Perempuan 2 S1 Perawat Ners 2 3 3 1 PK 1 1 Pendidikan
12 27 1 1 Perempuan 2 S1 Perawat Ners 2 3 3 1 PK 1 1 code : 1 (SPK/SPR)
13 30 1 1 Perempuan 2 S1 Perawat Ners 2 3 3 1 PK 1 1 2 (D3 Keperawatan)
14 32 2 2 Perempuan 2 D3 Keperawatan 1 2 6 1 PK 2 2 3 (S1 Keperawata + Ners)
13 28 1 1 Perempuan 2 S1 Perawat Ners 2 3 3 1 PK 1 1 4 (S2 Keperawatan)
16 30 1 1 Perempuan 2 S1 Perawat Ners 2 3 5 1 PK 1 1 5 (S3 Keperawatan
17 33 2 2 Perempuan 2 S1 Perawat Ners 2 3 7 1 PK 2 2
18 34 2 2 Perempuan 2 S1 Perawat Ners 2 3 7 1 PK 2 2 Lama Bekerja
19 26 1 1 Perempuan 2 S1 Perawat Ners 2 3 3 1 PK 1 1 Code : 1 (2 - 9 tahun)
20 29 1 1 Perempuan 2 S1 Perawat Ners 2 3 2 1 PK 1 1 2 (> 9 tahun)
21 28 1 1 Perempuan 2 S1 Perawat Ners 2 3 3 1 PK 1 1
22 31 2 2 Perempuan 2 S1 Perawat Ners 2 3 5 1 PK 2 2
23 30 1 1 Perempuan 2 S2 Keperawatan 2 4 5 1 PK 2 2
24 31 2 2 Perempuan 2 D3 Keperawatan 1 2 7 1 PK 2 2
25 28 1 1 Perempuan 2 S1 Perawat Ners 2 3 3 1 PK 1 1
26 28 1 1 Perempuan 2 S1 Perawat Ners 2 3 3 1 PK 1 1
27 30 1 1 Perempuan 2 S1 Perawat Ners 2 3 3 1 PK 1 1
28 29 1 1 Perempuan 2 S1 Perawat Ners 2 3 3 1 PK 1 1
29 30 1 1 Laki - laki 1 S1 Perawat Ners 2 3 3 1 PK 1 1
30 28 1 1 Perempuan 2 S1 Perawat Ners 2 3 3 1 PK 1 1
31 37 2 3 Perempuan 2 S1 Perawat Ners 2 3 7 1 PK 2 2
32 30 1 1 Perempuan 2 S1 Perawat Ners 2 3 7 1 PK 2 2
NO Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10 Q11 Q12 Q13 Q14 Q15 Q16 Q17 Q18 Q19 Q20 Q21 Q22 Q23 Q24 Q25 Q26 Q27 Q28 Q29 Q30 Q31 Q32 Q33 Q34 Q35 Scrore Code KETERANGAN
1 4 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 3 2 2 2 2 3 4 3 2 3 3 2 3 3 3 2 3 4 3 3 2 3 3 3 101 2 PERTANYAAN BERWARNA PUTIH
2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 2 98 1 PERTANYAAN Favorable
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 1 1 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 2 2 3 3 2 2 117 2 dengan kode :
4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 92 1 1 (STS)
5 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 3 2 2 2 104 2 2 (TS)
6 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 2 93 1 3 (S)
7 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 2 2 2 2 3 3 110 2 4 (SS)
8 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 2 93 1
9 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 4 1 2 3 122 2 PERTANYAAN BERWARNA KUNING
10 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 4 4 2 3 2 2 3 96 1 PERTANYAAN UNFAVORABLE
11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 4 2 1 3 122 2 dengan kode :
12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 4 2 1 3 122 2 4 (STS)
13 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 4 3 2 103 2 3 (TS)
14 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 2 3 2 4 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 103 2 2 (S)
15 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 2 2 2 3 4 3 2 3 2 2 2 2 2 3 2 4 4 3 2 3 4 2 101 2 1 (SS)
16 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 105 2
17 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 2 2 4 3 4 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 2 2 2 3 2 3 103 2 code spss
18 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 2 2 2 3 2 2 92 1 <100 = 1 (Kurang Puas)
19 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 4 3 3 3 98 1 ≥ 100 = 2 (Puas)
20 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 1 1 4 1 4 3 3 3 1 2 3 3 3 2 2 3 4 2 3 111 2
21 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 1 3 2 1 4 4 4 3 4 2 3 88 1
22 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 97 1
23 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 2 3 2 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 2 2 4 3 4 2 3 4 3 2 3 114 2
24 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 102 2
25 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 98 1
26 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 102 2
27 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 96 1
28 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 2 3 2 3 102 2
29 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 1 1 3 2 2 3 93 1
30 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 4 4 4 3 4 1 1 1 4 1 1 4 114 2
31 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 3 108 2
a. Karakteristik Perawat
UMUR
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
(26 - 30 tahun) 35 70.0 70.0 70.0
(31 - 35 tahun) 13 26.0 26.0 96.0
Valid
(36 - 40 tahun) 2 4.0 4.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
JENIS KELAMIN
PENDIDIKAN
LAMA BEKERJA
5 Subvariabel
PENGEMBANGAN KARIR
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
PERSEPSI KURANG 5 10.0 10.0 10.0
Valid PERSEPSI BAIK 45 90.0 90.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
PENGHARGAAN
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
PERSEPSI KURANG 29 58.0 58.0 58.0
Valid PERSEPSI BAIK 21 42.0 42.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
PENGAKUAN
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
PERSEPSI KURANG 7 14.0 14.0 14.0
Valid PERSEPSI BAIK 43 86.0 86.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
PROMOSI
111
TANTANGAN
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
PERSEPSI KURANG 43 86.0 86.0 86.0
Valid PERSEPSI BAIK 7 14.0 14.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
c. Kepuasan Kerja
Kuesioner Kepuasa Kerja
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Kurang Puas 19 38.0 38.0 38.0
Valid Puas 31 62.0 62.0 100.0
Total 50 100.0 100.0
Count 12 23
Expected Count 13.3 21.7
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig.
sided) sided) (1-sided)
a
Pearson Chi-Square .683 1 .409
Continuity Correctionb .259 1 .611
Likelihood Ratio .675 1 .411
Fisher's Exact Test .528 .303
Linear-by-Linear .669 1 .413
Association
N of Valid Cases 50
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5.70.
b. Computed only for a 2x2 table
Chi-Square Tests
Pendidikan*Kepuasan Kerja
Value df Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square .417a 1 .519
Continuity Correctionb .039 1 .844
Likelihood Ratio .406 1 .524
Fisher's Exact Test .661 .412
Linear-by-Linear .408 1 .523
Association
N of Valid Cases 50
a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2.28.
b. Computed only for a 2x2 table
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig.
sided) sided) (1-sided)
Pearson Chi-Square .923a 1 .009
Continuity Correctionb .000 1 1.000
Likelihood Ratio .009 1 .923
Fisher's Exact Test 1.000 .638
114
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig.
sided) sided) (1-sided)
Pearson Chi-Square 1.277a 1 .258
Continuity Correctionb .149 1 .699
Likelihood Ratio 1.963 1 .161
Fisher's Exact Test .519 .380
Linear-by-Linear 1.251 1 .263
Association
N of Valid Cases 50
a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .76.
b. Computed only for a 2x2 table
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
(2-sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square .927a 1 .336
Continuity Correctionb .448 1 .503
Likelihood Ratio .925 1 .336
Fisher's Exact Test .389 .252
Linear-by-Linear .908 1 .341
Association
N of Valid Cases 50
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 8.36.
b. Computed only for a 2x2 table
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square 1.719a 1 .190
b
Continuity Correction 1.015 1 .314
Likelihood Ratio 1.704 1 .192
Fisher's Exact Test .233 .157
Linear-by-Linear 1.685 1 .194
Association
N of Valid Cases 50
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 6.84.
b. Computed only for a 2x2 table
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square .923a 1 .009
Continuity Correctionb .000 1 1.000
Likelihood Ratio .009 1 .923
Fisher's Exact Test 1.000 .638
117
Penghargaan*Kepuasan Kerja
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
(2-sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square .991a 1 .000
b
Continuity Correction .000 1 1.000
Likelihood Ratio .000 1 .991
Fisher's Exact Test 1.000 .610
Linear-by-Linear .000 1 .991
Association
N of Valid Cases 50
a. 0 cells (0.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 7.98.
b. Computed only for a 2x2 table
Pengakuan*Kepuasan Kerja
118
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square .082a 1 .775
b
Continuity Correction .000 1 1.000
Likelihood Ratio .081 1 .777
Fisher's Exact Test 1.000 .543
Linear-by-Linear .080 1 .777
Association
N of Valid Cases 50
a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2.66.
b. Computed only for a 2x2 table
Promosi*Kepuasan Kerja
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig.
sided) sided) (1-sided)
Pearson Chi-Square .090a 1 .764
Continuity Correctionb .000 1 1.000
Likelihood Ratio .089 1 .765
Fisher's Exact Test 1.000 .510
Linear-by-Linear .088 1 .766
Association
119
N of Valid Cases 50
a. 1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4.56.
b. Computed only for a 2x2 table
Tantangan*Kepuasan Kerja
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
(2-sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square .307a 1 .579
b
Continuity Correction .018 1 .893
Likelihood Ratio .318 1 .573
Fisher's Exact Test .695 .457
Linear-by-Linear .301 1 .583
Association
N of Valid Cases 50
a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2.66.
b. Computed only for a 2x2 table