Oleh :
i
SKRIPSI
Oleh :
ii
iii
iv
KATA PENGANTAR
v
yang telah meluangkan waktu dan tenaganya dalam memberikan
masukan dan arahan guna perbaikan Skripsi ini.
Tak lupa pula penulis ucapkan terima kasih kepada:
vi
mencapai kesempurnaan kedepannya. menulis.
Makassar, Januari 2023
Penulis,
Peneliti
vii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Biodata Peneliti
Nama : Enjhel Litha Masehi
Tempat Tanggal Lahir : Makassar, 23 Mei 2001
Alamat : Lrg Komp IDI, Bukit Batu Tello Baru
E-mail : angellithamasehi@gmail.com
No. Telp : 082293422455
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Katholik
Status : Mahasiswa/Belum menikah
Tinggi/Berat Badan : 160 cm/53 Kg
Golongan Darah :A
Kewarganegaraan : Indonesia
B. Pengalaman Pendidikan
TK : TK Mamasa Makassar (2006 – 2007)
SD : SDN 1 Pamona Tenggara (2007 - 2013)
SMP : SMPN 1 Pamona Tenggara (2013 - 2016)
SMA : SMAN 1 Pamona Selatan (2016 – 2019)
Kuliah : Universitas Mega Rezky (2019 – 2023)
viii
MOTTO
Kesempatan tak akan datang dua kali, maka perbanyak belajar untuk
mendapat ilmu.
depan.
memulai kembali
ix
ABSTRAK
Hubungan Tingkat Stres Perawat Dengan Kinerja Perawat Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit
Bhayangkara Makassar
Latar Belakang : Profesi perawat memiliki resiko yang sangat tinggi terkena stress, karena mempunyai
tugas dan tanggung jawab yang sangat besar pada keselamatan nyawa manusia. Kinerja perawat ialah
aktivitas perawat untuk mengimplementasikan sebaik-baiknya suatu wewenang, tugas dan tanggung
jawabnya.
Tujuan : Tujuan umum dari penenlitian ini untukdiketahui Hubungan Tingkat Stres Perawat Dengan
Kinerja Perawat Di Ruang Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Bayangkara Makassar.
Metode Penelitian : Menggunakan deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectiona. Populasi
dalam penelitian ini yaitu perawat yang bekerja pada ruang perawatan rawat inap yang dengan jumlah
11 ruangan perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar dan berjumlah 169 orang. Dengan
pengambilan sampel menggunakan Simple Random Sampling sehingga menghasilkan 35 orang sampel.
Instrumen penelitian menggunakan kuisioner tingkat stress dan kinerja perawat. Analisa data
menggunakan Uji Chi-Square.
Hasil : Pada penelitian ini, hasil Uji Chi-Square hubungan tingkat stress perawat dengan kinerja
perawat di ruang instalsi rawat inap rumah sakit Bhayangkara Makassar menunjukkan nilai p=(0,002)
sedangkan karakteristik lainnya yaitu usia menunjukkan nilai p=(0,886), jenis kelamin menunjukkan
nilai p=(0,580), pendidikan terakhir menunjukkan nilai p=(0,313), dan massa kerja menunjukkan nilai
p=(0,086). Standar nilai hubungan sig < 0,05 memiliki hubungan sedangkan sig > 0,05 artinya tidak
memiliki hubungan dengan kinerja perawat.
Saran agar Rumah Sakit Bhayangkara Makassar bisa melakukan upaya penurunan stress kerja pada
perawat, agar terjadi peningkatan kinerja perawat yang memiliki peningkatan mutu pelayanan di rumah
sakit.
x
Abstract
Correlation Between Nurse Stres Levels And Nurse Performance In The Inpatient Installations Of
The Bhayangkara Hospital Makassar
Background: The nursing profession has a very high risk of being exposed to stress, because it has
very high duties and responsibilities for the safety of human life. Nurse performance is the nurse’s
activity in properly implementing an authority.
Objective: The general objective of this study is to find out the relationship between stress levels of
nurses and nurse performance at te Bhayangkara Hospital Makassar.
Research Methods: Using descriptive correlation with Cross Sectionsl approach. The population in this
study were nurses working in inpatien treatment rooms with a total of 11 treatment rooms at
Bhayangkara Makassar Hos[ital. and totaling 169 people. By taking samples using Simple Random
Sampling to produce 35 samples. The research instrument used a stress level and nurse performance
quisionnaire. Data analysis using Chi-SquareI.
Result: In this study, the result of the Chi-Square test for the relationship between stress levels of
nurses an d nurse performance in the inpatient ward of Bhayangkara Hospital Makassar showed a value
p=(0,002) while other characteristics, namely age, showed a value of p=(0,886), gender indicated
p=(0,580), last education shows the value of p=(0,313), and working mass showed the value p=(0,086).
The standard value of the relationship sig <0,005 has a relationship while sig > 0,005 means that it has
no relationship with nurse performance.
Suggestions that the Bhayangkara Hospital Mkassar can make efforts to reduce work stress on nurses,
resulting in an increase in nurse performance which has an impact on improving the quality of service in
the hospital.
xi
DAFTAR ISI
xii
A. DESAIN PENENLITIAN..................................................................................45
B. POPULASI DAN SAMPEL..............................................................................45
C. DESAIN OPERASIONAL................................................................................50
Tabel 3.2................................................................................................................50
Definisi Operasional Penelitian.............................................................................50
D. TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN..........................................................51
E. ALAT PENGUMPULAN DATA......................................................................51
F. PROSEDUR PENGUMPULAN DATA............................................................53
G. RENCANA ANALISIS DATA.........................................................................54
H. ETIKA PENELITIAN.......................................................................................57
BAB IV.........................................................................................................................59
HASIL DAN PEMBAHASAN...................................................................................59
A. GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT BHAYANGKARA MAKASSAR. .59
B. HASIL UJI UNIVARIAT..................................................................................61
C. HASIL ANALISIS BIVARIAT.........................................................................63
D. PEMBAHASAN................................................................................................65
E. KEKURANGAN DALAM PENELITIAN INI.................................................72
BAB V...........................................................................................................................73
PENUTUP....................................................................................................................73
A. KESIMPULAN..................................................................................................73
B. SARAN..............................................................................................................73
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................75
LAMPIRAN.................................................................................................................79
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi karakteristik perawat yang meliputi usia, jenis
kelamin, massa kerja, pendidikan
terakhir……………………………………………………..……..62
xiv
DAFTAR GAMBAR
xv
DAFTAR LAMPIRAN
xvi
1
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesembuhan pasien yang di rawat ialah salah satu tujuan perawatan pasien
peranan dari petugas medis lainnya seperti dokter (Depkes RI, 2009).
pasien baik dalam keadaan sehat dan sakit melalui kiat-kiat keperawatan.
2
2013).
karena perawat mempunyai tugas dan tanggung jawab yang sangat tinggi
harus selalu maksimal kepada pelayan pasien. Dalam menjalani tugas dan
dengan keluarga pasien juga, teman pasien, rekan kerja sesama perawat,
dan beban kerja yang kadang di nilai tidak sesuai dengan keadaan fisik,
dengan stres dan 34% berpikir serius agar keluar dari pekerjaan mereka 12
kejadian stress pada perawat berada di tingkat yang atas 40 pertama kasus
temukan bahwa presentase terjadi stress yang di alami perawat yaitu 74%.
beban kerja cukup tinggi dan menghabiskan waktu, gaji rendah tanpa
rumah sakit maka menyebabkan pada tingkat stress yang tinggi yang
4
dirasakan oleh tenaga medis dan non paramedis khususnya pada perawat.
Stress pada kinerja dapat berperan positif dan juga berperan merusak,
pelayanan kesehatan tidak hanya pada PNS dan ASN saja namun juga
memberikan pelayanan kesehatan umum untuk siapa saja. Maka dari itu
masyarakat.
Pada Tahun 2022 data yang didapatkan dari hasil pengambilan data
yang bekerja di Rumah Sakit ini sebanyak 268 orang perawat. Selanjutnya
pada kali ini penelitian ini meneliti pada Ruang Instalasi Rawat Inap
dengan total perawat yang bekerja di bagian Ruang Rawat Inap yaitu 169
orang di RS Bhayangkara.
Berdasarkan data BOR pada Tahun 2017, 2018, 2019, 2020, 2021
pada tahun 2017 BOR 80,92% kemudia pada tahun 2018 mengalami
kembali yaitu 82,31% setalah itu pada Tahun 2020 menurun kembali
dan angka BOR yang tertinggi itu Tahun 2019 dan sangat berpengaruh
penurunan. Dapat dilihat pada data table pada tahun 2017 kunjungan
peningkatan kunjuan RI, hal ini sangat berpengaruh pada kinerja perawat.
B. Rumusan Masalah
berada dalam keadaan sehat baik secara fisik maupun mental. Seperti yang
yang berada pada Ruang rawat inap. Hal ini banyak atau bahkan hampir
Bhayangkara Makassar?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Makassar.
2. Tujuan Khusus
Bhayangkara Makassar.
Bhayangkara Makassar.
Makassar.
7
D. Manfaat Penelitian
a. Teoritis
Sebagai salah satu bahan kajian yang dapat di jadikan acuan bagi
b. Praktis
1. Peneliti
2. Institusi
selanjutnya.
E. Bidang Ilmu
perawat.
F. Keaslian Penelitian
kinerja perawat.
9
Tabel 1.1
Tabel Keaslian Penelitian
No Nama Tahun dan Judul Variabel dan Desain Hasil Penelitian Perbedaan dengan
Penulis Penelitian Penelitian Penelitian ini
1 Fajrillah 2015 Variabel bebas: Hasil penelitian Instalasi ruang Gawat
dan Hubungan stress Stress kerja perawat menunjukkan bahwa Darurat
Nurfitriani perawat dengan kinerja Variabel Terikat: sebagian besar responden
perawat pelaksana Kinerja Perawat mengalami stres kerja dalam
dalam melaksanakan kategori tinggi (54,8%) dan
pelayanan keperawatan Desain Penelitian: kinerja sebagian besar
di instalasi gawat Menggunakan metode perawat berada dalam
darurat rumah sakit penelitian kuantitatif kategori kurang baik
umum Anutapura Palu (Corelational Analysis) (83,3%). Hasil uji Chi-
Square menunjukkan bahwa
ada hubungan yang
signifikan antara stres kerja
dengan kinerja perawat
(pvalue=0,031 dan
OR=0,117).
2 Ahsan 2014 Variabel Bebas: Sebagian besar perawat sift Variabel Bebas:
Humaera Stress Kerja Sift Stres Kerja Sift Malam malam berada pada kategori Stress kerja shif malam
Hafid Malam Dam Kinerja Variabel Terikat: stress ringan, yaitu 16 Variable Terikat:
Perawat Pelaksana Di Kinerja Perawat perawat sebanyak 53,3%, Kinerja perawat di
Ruang Rawat Inap RS sebagian besar berada pada ruang rawat inap
Wava Husada Desain Penelitian: kategori baik 23 perawat
Menggunakan metode atau sebanyak 76,7% yang
penelitian kuantitatif berarti ada hubungan antara
(Analysis Corelasional) stress kerja sift malam dan
kinerja perawat pelaksana
3 Enny 2016 Variabel Bebas: Hasil penelitian Lokasi Tempat
Nurcahyani, Hubungan Tingkat Stres Kerja menunjukkan bahwa 108 Penelitian
Dyah stress dengan kinerja Variabel terikat: responden (99,1%) memiliki
Widodo, perawat Kinerja Perawat tingkat stres ringan,
Yanti sebagian besar responden
Rosdiana Desain Penelitian: memiliki kinerja baik
Menggunakan metode sebanyak 87 orang (71,5%),
penelitian kuantitatif dan terdapat hubungan
(Crosectional) tingkat stres kerja dengan
kinerja perawat di ruang
rawat inap. . RSUD Waluya
Sawahan Malang
4 Nur 2018 Variabel Bebas: Hasil Penelitian menunjukan Shif Malam
Kholifatul Hubungan Stres Kerja Stres Kerja sift malam bahwa sebagaian besar
Hidayati Dengan Kinerja Variable Terikat: perawat sift malam RSI Siti
Perawat Sift Malam Di Kinerja Perawat Aisyah Madiun mengalami
Instalasi Rawat Inap stress kerja kategori sedang.
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi Stres
bahwa stres ialah suatu perasaan tertekan yang dialami pekerja dalam
suatu pekerjaan. Stres diketahui dari emosi yang tidak teratur, perasaan
tidak senang, suka menyendiri, susah tidur, tidak bisa rileks, cemas dan
stres adalah umpan balik atas diri karyawan secara fisiologis maupun
pada diri seorang individu baik itu berupa beban pekerjaan maupun
yaitu, stress adalah tekanan yang tidak biasa terjadi pada diri setiap
tekanan yang dihadapi Stres juga bisa diartikan sebagai suatu kondisi
pegawai.
2. Klasifikasi Stres
Eustres, yaitu hasil dari respon terhadap stres yang bersifat sehat,
performance yang tinggi. Distres, ialah hasil dari respon terhadap stres
pada kematian.
3. Tingkat Stres
kejadian yang dialaminya. Dengan kata lain bahwa sikap pada stres
13
pada stres tersebut. Penilaian kognitif itu, bisa merubah cara pandang
akan stres. Dimana stres diganti menjadi suatu cara pandang positif
1) Stres Ringan
2) Stres Sedang
3) Stres Berat
14
4. Faktor Stres
karena dapat mengalami suatu kontra produktif. Stres sendiri bisa juga
1) Faktor Organisasi
bersaing menyebabkan:
15
2) Faktor Kelompok
sejawat.
stres.
3) Faktor Personal
keperibadiannya sendiri.
16
tentunya pasti sangat sering terjadi. Hal inilah yang harus dihindari
ingat.
pribadi, dan sumber koping. Hal tersebut adalah faktor akibat dari
diri sendiri.
sebagai berikut:
b) Ketidakcukupan peran
c) Keracunan/ketidakjelasan peran
17
d) Batasan peran
e) Tanggung jawab
f) Lingkungan Fisik
a) Tekanan vokasional
b) Ketegangan psikologis
d) Ketegangan fisik
b) Kepedulian diri
c) Dukungan social
d) Koping kognitif
Stres pada dasarnya adalah sesuatu yang bisa dialami oleh siapa
(2019: 72) definisi stres, itu adalah kondisi internal yang disebabkan
dan psikis kerja yang berpengaruh pada keadaan, pikiran, dan emosi
Peneliti lebih memilih teori Rivai (dalam Safitri & Astutik, 2019)
yaitu:
a. Stres Biologis
jelas, terjadi akibat stres fisik dan atau mental yang sangat berat,
biasanya mereda dalam beberapa jam atau hari. Sumber stres dapat
berasal dari dalam tubuh dan diluar tubuh. Salah satu sumber stres
b. Stres Psikologis
1) Tekanan (Pressures)
2) Frustasi
c. Stres Sosial
kerja memutuskan sejauh mana keadaan saat ini sedang terjadi atau
1. Karakteristik Organisasional
22
oleh atasanya.
dalam pekerjaannya.
tahun.
2. Karakteristik Individual
pekerjaan.
23
dirasakan.
mengendalikan stres.
2) Shift Kerja
lebih tinggi)
di rumah sakit:
1) Menghadapi kematian
7) Ketentuan pengobatan
tersebut.
yang tidak boleh dilakukan dan apa yang harus dicoba hampir sama
strategi yang baik karena tidak melakukan apa pun untuk mengatasi
Hamali, 2016: 246-247) dapat diatasi dengan tiga pola sebagai berikut:
berkembang.
1. Pendekatan Individual
2. Pendekatan Pengorganisasian
1. Definisi Kinerja
pekerjaan, tetapi juga cara siklus kerja itu terjadi. kinerja terkait dengan
menyelesaikan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan. Apa yang
dilakukan dan bagaimana hal itu dilakukan penting dalam kinerja. Kinerja
dalam Nursalam (2015: 120) adalah effort (upaya atau aktifitas) ditambah
atau melaksanakan suatu kewajiban suatu intense atau niat (to discharge of
pribadi, serta keadaan fisik dan kejiwaan) dan faktor yang di peroleh
kepuasan kerja
2015)
Untuk mencapai atau menilai kinerja, ada dimensi yang menjadi tolak
1) Target
2) Kualitas
3) Waktu Penyelesaian
kepercayaan pelanggan.
4) Taat Asas
Tidak saja harus memenuhi target, kualitas dan tepat waktu juga harus
dipertanggung jawabkan.
31
4. Perawat
Tenaga Kerja disebutkan bahwa tenaga kesehatan adalah setiap orang yang
kelompok, atau komunitas kepada pasien dalam keadaan sehat dan buruk
kemampuan pasien.
1. Fungsi Pokok
mungkin.
2. Fungsi Tambahan
(Zaidin, 2012).
33
mencapai tujuan utama profesi dan unit organisasi. (Faizan dkk, 2008
Hendrawati, 2019).
presentasi perawatan. yang efisien dan aman. Dimensi dan ruang lingkup
a. Pengkajian Keperawatan
keperawatan yaitu:
orang yang terkait, tim kesehatan, rekam medis, dan catatn lain.
b. Diagnosa Keperawatan
keperawatan.
dan gejalah (S), atau terdiri dari masalah dan penyebab (PE)
36
terbaruh.
c. Perencanaan Keperawatan
prosesnya, meliputi:
keperawatan.
klien.
d. Implementasi
e. Evaluasi Keperawatan
dalam pencapaian tujuan dan merevisi data dasar dan perecanaan. Adapun
kriteria prosesnya:
asuhan keperawatan.
orientasi tingkah laku untuk posisi yang ditempati. Kerena deskripsi kerja dan
standar pelaksanaan kerja disajikan pegawai selama orientasi sebagai tujuan yang
mengevaluasi tingkah laku umum atau tingkah laku konsistennya serta guna
kerja, dan bentuk evaluasi untuk peninjauan ulang sebelum pertemuan evaluasi
kerja.
kerja.
6. Shif Kerja
Menurut (Sujoso dkk, 2020:88) shift kerja adalah jam kerja shift.
pekerja dan harus terus menerus, kondisi ini akan mengganggu sistem
industrialisasi. Model ini terdiri dari bekerja dua shift setiap hari dan 12
shift malam, atau tiga shift, masing-masing selama 8 jam: pagi, siang, dan
hari dalam seminggu. Sebagai hasil dari tren ini, karyawan mendapatkan
libur akhir pekan dua hari dari pekerjaan, memungkinkan mereka untuk
kembali kekuatan, terjadi pada malam hari pada manusia. Sementara itu,
pada tahap siang hari, manusia berada pada tahap "ergotropik", yaitu tahap
B. KERANGKA TEORI
Skema 2.1
Kerangka Teoritis
Organisasi Psikologis
1. Otonomi 1. Persepsi
2. Mutasi 2. Peran
3. Karier 3. Sikap
4. Beban Kerja 4. Kepribadian
5. Interaksi Perawat 5. Motivasi
6. Masa Kerja 6. Kepuasan kerja
7. Shift Kerja
Karakteristik Individual
1. Dukungan
Keluarga
2. Kejenuhan
3. konflik
4. Usia
Kinerja Perawat
1. Pengkajian Keperawatan
2. Diagnosa Keperawatan
3. Intervensi Keperawatan
4. Implementasi
5. Evaluasi Keperawatan
42
= Berhubungan
= Mempengaruhi
C. KERANGKA KONSEP
hubungan antar variable bebas dan variable terikat, dimana variable bebas
Skema 2.2
Kerangka Konsep Penelitian
Stress Kerja
Kinerja
Indikator Stres Kerja Perawat
1. Stres Biologis
2. Stres Psikologis
3. Stres Sosial
Variabel Perancu
Masa Kerja
Usia
Jenis Kelamin
Keterangan Gambar:
= Variabel Independent
= Variabel Dependen
= Berhubungan
= Variabel Perancu
= Tidak di teliti
44
indikator stress yaitu: stress biologis, stress psikologis, dan stress sosial
D. VARIABEL PENELITIAN
E. HIPOTESIS
BAB III
METODE PENELITIAN
A. DESAIN PENENLITIAN
Pada penenlitian kali ini, jenis metode penenltian yang digunakan oleh
untuk melihat apakah ada hubungan antara Tingkat Stres perawat dengan
Kemudian semua data yang berkaitan dengan kedua variabel ini akan
1. Populasi
yang akan diteliti dalam sebuah penelitian, yang memiliki ciri yang
2. Sampel
Tabel 3.1
3. Banyak Sampel
berikut:
N
n=
1+ N ( d ) 2
Keterangan
n : Besar Sampel
N : Besar Populasi
d : Konstanta= 0,15 yaitu penyimpangan terhadap populasi atau derajat
ketepatan yang diinginkan 15%
berdasarkan rumus maka diperoleh:
N
n=
1+ N ( d ) 2
169
n= 2
1+169 (0 ,15)
169
n=
4,8
n=35 , 2
n=35
15
x 35=3 , 1 atau 3
169
4. Teknik Sampling
Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel. Pada
penelitian ini pemilihan responden ini menggunakan teknik Simple
Random Sampling yaitu merupakan sample yang terdiri dari beberapa
jumlah elemen yang terpilih secara tidak beraturan atau acak,sehingga
setiap elemen atau anggota populasi mempunyai kesempatan yang
sama untuk terpilih dalam sampel Sugiyono, (2016: 85).
5. Kriteria Sampel
a) Kriteria Inklusi:
rawat Inap
b) Kriteria Eksklusi
sampel penenlitian.
49
C. DESAIN OPERASIONAL
Tabel 3.2
Definisi Operasional Penelitian
1. Tempat Penelitian
naungan Kepolisian.
2. Waktu Penelitian
Dalam penelitian ini, data yang digunakan oleh peneliti adalah data primer
selain itu ada lembar biodata responden, yang terdiri dari 5 pertanyaan
yaitu: nama, Umur, Jenis kelamin, pendidikan terakhir, dan masa kerja
b. Data Sekunder, diperoleh dari data di Rumah Sakit, berupa data kinerja
skala likert dan skala gutman. Skala likert adalah menentukan lokasi
variabel stres yaitu Selalu (4), Sering (3), Jarang (2), Tidak Pernah (1).
yaitu Tidak dilakukan (2), Dilakukan (1). Pada tingkat stress yang
tebagi menjadi 3 yaitu tinggi jika > 51, sedang jika dia 33-51, dan
yaitu baik > 37, dan dikatakan kurang baik jika dia kurang dari < 37
indicator psikologi memiliki nilai tinggi jika > 22, sedang 17-22 dan
rendah jika < 17, kemudian indicator Biologis memiliki nilai tinggi
jika > 15, sedang jika 11-15 dan rendah jika < 11, dan indicator social
memiliki nilai tinggi > 19, sedang 13-19 dan rendah < 13. Kemudian
dengan standar nilai baik jika > 5 dan dikatakan kurang baik jika > 5,
sebelumnya.
nantinya apa tujuan dan bagaimana langkah dari peneliti kepada semua
kuesioner, peneliti akan memberikan souvenir. Efek akhir dari survei yang
ulang terhadap data – data yang sudah terkumpul. Sebelum diolah, data
yang telah terkumpul yang termasuk dalam kategori yang sama. Kode
diberikan pada kuisioner yang digunakan serta nilai dari jawaban para
memberi identitas pada angket kuisioner sesuai dengan nomor urut tiap
responden.
Pada proses ini data – data yang sudah diediting dan coding akan
yang diteliti
Analisis Data
1. Analisis Univariat
yang diteliti.
Tabel 3.3
Analisa Univariat Penelitian Gubungan Tingkat Stres Perawat
Dengan Kinerja Perawat Di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit
Bhayangkara Kota Makassar
2. Analisis Bivariat
2019).
ini maka akan terlihat seperti demikian uji statistik bivariate sebagai
berikut:
value yang dihasilkan dari uji bivariate > 0,05 maka dapat dikatakan
H. ETIKA PENELITIAN
Menurut Hidayat (2007), Peneliti harus menyadari hak asasi manusia yang
Bhayangkara Makassar.
peneliti.
informed consent, yaitu memberi tahu secara jujur maksud dan tujuan
58
jelasnya.
BAB IV
MAKASSAR
Sementara (IPS) Polda Bone, IPS Polda Pare-Pare, TPS SPN Batua,
Sulawesi Selatan.
1. Karakteristik Responden
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Karakteristik Perawat Yang Bekerja Di Ruang Rawat
Inap Rumah Sakit Bhayangkara Makassar. (N=35)
NO Karakteristik F %
1 Usia
25-35 Tahun 14 40.0
36-45 Tahun 21 60.0
Total 35 100.0
2 Jenis Kelamin
Laki-Laki 10 28.6
Perempuan 25 71.4
Total 35 100.0
3 Masa Kerja
1-3 Tahun 15 42.9
≥ 3 Tahun 20 51.7
Total 35 100.0
4 Pendidikan Terakhir
D3 Keperawatan 15 42.9
S1/Ns 20 57.1
Total 35 100.0
Hasil uji analisis univariat yang telah dilakukan oleh peneliti
Tabel 4.2
Hasil Distribusi Frekuensi Stres Kerja Perawat Di Rumah Sakit
Bhayangkara Makassar. (N=35)
Variabel F %
orang (57.1%)., dapat kita lihat dari hasil analisis univariat tingginya
Makassar.
Tabel 4.3
item pertanyaan yang terbagi dalam kategori baik dan buruk digunakan
Variabel F %
Baik 13 37.1
Kurang Baik 22 62.9
Total 35 100.0
Hasil uji analisis univariat yang telah dilakukan oleh peneliti
Analisis biavariat yang dilakukan oleh peneliti dalam penelitian ini untuk
melihat hubungan dari kedua variabel yang diteliti yakni stress sebagai
bivariate ini juga digunakan oleh peneliti untuk melihat hubungan tingkat
stress perawat dengan kinerja perawat. Dalam analisis ini digunakan uji
Chi-Square.
Tabel 4.4
itu berarti terdapat hubungan antara Tingkat Stres Perawat dengan Kinerja
Makassar.
65
D. PEMBAHASAN
1. Karakteristik Perawat
Berdasarkan hasil uji yang tertera dalam table 4.1 terlihat bahwa
baik bagi rumah sakit itu sendiri jika dikelolah baik juga oleh
berusia 41-55 memiliki usia kerja lebih lama dan pengalaman yang
Sakit.
perawat kedepannya.
2. Stres Kerja
perawat (57.1%).
Stress kerja perawat yang bekerja di ruang rawat inap Rumah Sakit
beban kerja yang dialami perawat semakin berat dan dikarenakan jam
3. Kinerja Perawat
dengan kinerj baik dan 22 tenaga medis (62.9%) dengan kinerja yang
mereka.
kurang baik.
layanan kesehatan.
layanan.
nilai sig < atau 0,002 < 0,05 maka H0 ditolak, artinya bahwa ada
inap RSUD Anutapura Palu dibuktikan dengan nilai (p=0,031 > 0,05).
72
mendalam
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
sebagai berikut:
Kurang.
kurang baik.
Makassar.
B. SARAN
3. Untuk Peneliti
4. Untuk Masyarakat
diberikan.
75
DAFTAR PUSTAKA
Amin et al., 2020)Amin, M., Ekwinaldo, Y., & Novrianti, Y. (2020). Stress Kerja
dan Konflik Kerja Mempengaruhi Kinerja Perawat. Journal of Telenursing
(JOTING), 2(1), 31–40. https://doi.org/10.31539/joting.v2i1.521
Haq et al., 2018)Haq, N., Imalah, R. N., & Kurniasih, Y. (2018). Hubungan
Tingkat Stres Dengan Kinerja Perawat Di Rumah Sakit PKU
Muhammadiyah Yogyakarta. Skripsi Program Studi Ilmu Keperawatan
Fakultas Imu Kesehatan Universitas Aisyah Yogyakarta.
http://digilib2.unisayogya.ac.id/handle/123456789/1299
https://123dok.com/article/sejarah-singkat-bhayangkara-makassar-gambaran-
rumah-obyek-penelitian.q5m295wr
(Ismail & Supriyadi, 2020)Ismail, F., & Supriyadi, S. (2020). Hubungan stres
kerja dengan kelelahan kronis pada perawat di ruang rawat inap RSUD
Wonosari. Jurnal Keperawatan, 12(1), 9–18.
76
http://ejournal.akperykyjogja.ac.id/index.php/yky/article/view/12
Kreitner, Robert dan Kinicki, Angelo. 2020. Perilaku Organisasi, buku 1 dan
2.Jakarta : Salemba Empat.
(Khusnawati et al., 2021)Khusnawati, S., Endriyani, L., Isni Yuli Lestari, T.,
Koeswandari Program Studi Profesi Ners, R., Ilmu Ilmu Kesehatan, F., &
Alma Ata Yogyakarta, U. (2021). Stres Kerja dan Kinerja Perawat Ruang
Isolasi Covid-19 RSUP Dr Sardjito Yogyakarta. Indonesian Journal of
Hospital Administration, 4(2), 69–75.
http://ejournal.almaata.ac.id/index.php/IJHAA
perawat kamar bedah (ok & rr) dan perawatan kritis (icu) rumah sakit islam
siti aisyah madiun oleh. 1–14.
Sitorus, Ratna Dr. 2020. Model Praktik Keperawatan Profesional di Rumah Sakit.
Jakarta. EGC.
79
LAMPIRAN
80
Lampiran 1
81
Lampiran 2
82
Lampiran 3
83
KUISIONER A
Penilaian :
1. SL : Selalu
Jawaban selalu apabila Bapak/Ibu dalam bekerja mengalami/merasakan
setiap hari peristiwa seperti dalam pernayaan.
2. S : Sering
Jawaban sering apabilah Bapak/Ibu dalam bekerja mengalami/merasakan
minimal 1 kali dalam satu minggu peristiwa seperti dalam pernyataan.
3. J : Jarang
Jawaban jarang apabilah Bapak/Ibu dalam bekerja mengalami/merasakan
minimal 1 kali dalam sebulan peristiwa seperti dalam pernyataan.
4. TP : Tidak Pernah
Jawaban tidak pernah apabilah Bapak/Ibu dalam bekerja tidak pernah
mengalami/merasakan peristiwa seperti dalam pernyataan.
NO Pernyataan SL S J TP
Indikator Gejala Psikologis
1 Saya merasa tegang saat menghadapi pasien yang
kritis
2 Saya merasa berkeringat dingin saat menghadapi
pasien yang kritis di ruang perawatannya
3 Saya merasa cemas bila ada masalah dalam
pekerjaan saya
4 Saya mudah marah saat bekerja di rumah sakit
5 Saya merasa mudah tersinggung saat bekerja di
rumah sakit
6 Saya merasa bosan bekerja di rumah sakit
7 Saya menunda pekerjaan yang seharusnya dapat
dikerjakan saat ini
84
KUISIONER B
Penilaian :
1. Tidak Dilakukan
Jawaban tidak dilakukan apabilah Bapak/Ibu dalam bekerja tidak
melakukan hal seperti dalam pernyataan.
2. Dilakukan
Jawaban dilakukan apabilah Bapak/Ibu dalam bekerja melakukan hal
seperti dalam pernyataan.
Keterangan
Pertanyaan Unfavorable
Code SPSS: “Stres Tinggi > 51”, “Stres Sedang 33-51”, dan “Stres Ringan < 33”
97
a. Karakteristik Perawat
Usia
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 25-35 tahun 14 40.0 40.0 40.0
36-45 tahun 21 60.0 60.0 100.0
Total 35 100.0 100.0
Jenis Kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Laki-Laki 10 28.6 28.6 28.6
Perempuan 25 71.4 71.4 100.0
Total 35 100.0 100.0
Masa Kerja
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 1-3 tahun 15 42.9 42.9 42.9
> 3 tahun 20 57.1 57.1 100.0
Total 35 100.0 100.0
Pendidikan Terakhir
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid D3 Keperawatan 15 42.9 42.9 42.9
S1/Ns 20 57.1 57.1 100.0
Total 35 100.0 100.0
Tingkat Stres
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Berat 20 57.1 57.1 57.1
Sedang 15 42.9 42.9 100.0
Total 35 100.0 100.0
c. Kinerja Perawat
Kinerja Perawat
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Baik 13 37.1 37.1 37.1
Kurang 22 62.9 62.9 100.0
Total 35 100.0 100.0
Crosstab
Kinerja Perawat
Baik Kurang Total
Usia 25-35 tahun Count 5 9 14
Expected Count 5.2 8.8 14.0
% of Total 14.3% 25.7% 40.0%
36-45 tahun Count 8 13 21
Expected Count 7.8 13.2 21.0
% of Total 22.9% 37.1% 60.0%
Total Count 13 22 35
Expected Count 13.0 22.0 35.0
% of Total 37.1% 62.9% 100.0%
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
a
Pearson Chi-Square .020 1 .886
b
Continuity Correction .000 1 1.000
Likelihood Ratio .020 1 .886
Fisher's Exact Test 1.000 .587
Linear-by-Linear Association .020 1 .888
N of Valid Cases 35
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5,20.
b. Computed only for a 2x2 table
Crosstab
Kinerja Perawat
Baik Kurang Total
Jenis Kelamin Laki-Laki Count 3 7 10
Expected Count 3.7 6.3 10.0
% of Total 8.6% 20.0% 28.6%
Perempuan Count 10 15 25
Expected Count 9.3 15.7 25.0
% of Total 28.6% 42.9% 71.4%
Total Count 13 22 35
Expected Count 13.0 22.0 35.0
% of Total 37.1% 62.9% 100.0%
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square .306a 1 .580
b
Continuity Correction .028 1 .868
Likelihood Ratio .312 1 .576
Fisher's Exact Test .709 .440
N of Valid Cases 35
a. 1 cells (25,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3,71.
b. Computed only for a 2x2 table
Crosstab
Kinerja Perawat
Baik Kurang Total
Masa Kerja 1-3 tahun Count 8 7 15
Expected Count 5.6 9.4 15.0
% of Total 22.9% 20.0% 42.9%
> 3 tahun Count 5 15 20
Expected Count 7.4 12.6 20.0
% of Total 14.3% 42.9% 57.1%
Total Count 13 22 35
Expected Count 13.0 22.0 35.0
% of Total 37.1% 62.9% 100.0%
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
a
Pearson Chi-Square 2.947 1 .086
b
Continuity Correction 1.859 1 .173
Likelihood Ratio 2.959 1 .085
Fisher's Exact Test .157 .087
Linear-by-Linear Association 2.863 1 .091
N of Valid Cases 35
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5,57.
b. Computed only for a 2x2 table
Crosstab
Kinerja Perawat
Baik Kurang Total
Pendidikan Terakhir D3 Keperawatan Count 7 8 15
Expected Count 5.6 9.4 15.0
% of Total 20.0% 22.9% 42.9%
S1/Ns Count 6 14 20
Expected Count 7.4 12.6 20.0
% of Total 17.1% 40.0% 57.1%
Total Count 13 22 35
Expected Count 13.0 22.0 35.0
% of Total 37.1% 62.9% 100.0%
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square 1.020a 1 .313
b
Continuity Correction .431 1 .512
Likelihood Ratio 1.018 1 .313
Fisher's Exact Test .481 .255
Linear-by-Linear Association .991 1 .320
N of Valid Cases 35
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5,57.
b. Computed only for a 2x2 table
Crosstab
Kinerja Perawat
Baik Kurang Total
Tingkat Stres Berat Count 3 17 20
Expected Count 7.4 12.6 20.0
% of Total 8.6% 48.6% 57.1%
Sedang Count 10 5 15
Expected Count 5.6 9.4 15.0
% of Total 28.6% 14.3% 42.9%
Total Count 13 22 35
Expected Count 13.0 22.0 35.0
% of Total 37.1% 62.9% 100.0%
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square 9.800a 1 .002
b
Continuity Correction 7.712 1 .005
Likelihood Ratio 10.176 1 .001
Fisher's Exact Test .004 .003
Linear-by-Linear Association 9.520 1 .002
N of Valid Cases 35
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5,57.
b. Computed only for a 2x2 table