Anda di halaman 1dari 14

Awig-awig STT Dharma Kerti

ANGGARAN DASAR
STT. DHARMA KERTI ADAT WIDYA SAWITRI
DESA MAKARTI JAYA KECAMATAN PENINJAUAN

Pembukaan

Bahwasanya Sekeha Taruna Taruni Dharma KertiAdat Widya Sawitri Desa Makarti Jaya
sebagai sumber insani dan ahli waris serta penerus cita – cita Adat Widya Sawitri Desa Makarti
Jaya pada khususnya dan bangsa pada umumnya perlu mempersiapkan diri dan membina diri
menjadi kader-kader Adat Widya Sawitri Desa Makarti Jaya agar dapat menjadi generasi penerus
yang berpandangan rasional, berbudi pekerti luhur dan memiliki ketrampilan serta bertanggung
jawab demi masa depan yang lebih baik.
Bahwasanya Sekeha Taruna Taruni Dharma KertiAdat Widya Sawitri Desa Makarti Jaya
merupakan generasi muda Adat Widya Sawitri sebagai bagian dari Adat Widya Sawitri,
memiliki kesadaran dan tanggung jawab untuk menumbuhkan dan mengembangkan diri sebagai
pemuda Adat Widya Sawitri berdasarkan Pancasila dan UUD. 1945, berdasarkan Tri Hita
Karana menurut ajaran Agama Hindu serta awig-awig Adat Widya Sawitri Desa Makarti Jaya,
ikut serta mendukung dan mempercepat pembangunan Adat dan Desa pada khususnya dan
Bangsa pada umumnya demi kemajuan dan kesejahtraan masyarakat.
Bahwasanya untuk melanjutkan dan melaksanakan cita-cita Adat Widya Sawitri Desa
Makarti Jaya pada khususnya serta bangsa pada umumnya, maka Sekeha Taruna Taruni Dharma
KertiAdat Widya Sawitri Desa Makarti Jaya dengan semangat kebersamaan untuk
menumbuhkan, menggerakkan serta menyalurkan berbagai bakat serta menggali berbagai potensi
taruna-taruni demi tercapainya masa depan yang lebih baik.
Sadar sepenuhnya akan fungsi dan tanggung jawab sebagai sekeha taruna-taruni maka
dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa/Ida Sang Hyang Widi Wasa, kami generasi muda Adat
Widya Sawitri Desa Makarti Jaya dengan ini menetapkan ANGGARAN DASAR SEKEHA
TARUNA TARUNI DHARMA KERTI ADAT WIDYA SAWITRI DESA MAKARTI JAYA
sebagai berikut :

Bab I
Nama, Waktu, dan Kedudukan
Pasal 1
1.  Organisasi awalnya bernama Muda-Mudi Dharma Kerti dan berganti
bernama menjadiSekeha Taruna Taruni Dharma Kerti disingkat STT. Dharma Kerti.
2.  STT. Dharma Kerti didirikan pada tanggal 27 April 2009, di Adat Widya Sawitri Desa
Makarti Jaya untuk jangka waktu yang tidak ditentukan.
3. Stt. Dharma Kertiberkedudukan di Adat Widya Sawitri Desa Makarti Jaya.
Bab II
Azas dan Tujuan
Pasal 2
1. Stt. Dharma Kerti berdasarkan Pancasila dan UUD. 1945.
2. Stt. Dharma Kertiberdasarkan Tri Hita Karana Menurut Ajaran Hindu
3. Stt. Dharma Kertiberdasarkan Awig-Awig Adat Widya Sawitri Desa Makarti Jaya
Pasal 3
STT. DHARMA KERTI mempunyai tujuan sebagai berikut :
1.  Terwujudnya persatuan dan kesatuan Taruna Taruni Adat Widya Sawitri Desa Makarti
Jaya dalam rangka memelihara persatuan dan kesatuan Nasional demi tegaknya
Negara Kesatuan RI
2.  Terciptanya Taruna Taruni yang berahlak mulia, intelektual, profesional, mandiri serta
mampu menjamin kesinambungan perjuangan dan pembangunanAdat Widya Sawitri
Desa Makarti Jaya  pada khususnya dan Nasional pada umumnya dalam rangka
mempercepat proses tercapainya tujuanAdat Widya Sawitri Desa Makarti Jaya maupun
nasional.
3.  Berperan aktif dalam proses pembangunanAdat Widya Sawitri Desa Makarti Jaya  dalam
rangka mempercepat proses tercapainya tujuanAdat Widya Sawitri Desa Makarti Jaya.

Bab III
Kedaulatan/Kewenangan
Pasal 4
Kewenangan STT. Dharma Kerti berada di tangan anggota

Bab IV
Status, Sifat Dan Fungsi
Pasal 5
Status STT. Dharma Kerti adalah wadah perhimpunan taruna-taruni yang berada ditingkat Adat
Widya Sawitri Desa Makarti Jaya 
Pasal 6
STT. Dharma Kerti bersifat terbuka dan independen
Pasal 7
1. STT. Dharma Kerti berfungsi sebagai wadah perjuangan taruna-taruni dalam kehidupan
kemasyarakatan
2. Sebagai penyalur aspirasi, bakat dan tempat menggali dan mengembangkan berbagai
potensi taruna-taruni dalam meningkatkan derajat, taraf hidup, status dan kesejahtraan
sosial.
3. Sebagai tempat untuk meningkatkan kualitas persatuan dan kesatuan taruna-taruni
khususnya di Adat Widya Sawitri Desa Makarti Jaya guna mempercepat usaha
pencapaian tujuan Adat Widya Sawitri.
4. Sebagai laboratorium kaderAdat Widya Sawitri Desa Makarti Jaya yang independen.
Bab V
Atribut

Pasal 8
STT. Dharma Kerti memiliki Lambang dan atribut-atribut lainnya yang diatur dalam ART STT.
Dharma Kerti.

BabVI
Keanggotaan
Pasal 9
1.  Semua Taruna Taruni Adat Widya Sawitri Desa Makarti Jaya yang memenuhi syarat
sebagai anggota STT. Dharma Kerti wajib Menjadi anggota STT. Dharma Kerti.
2. Status keanggotaan STT. Dharma Kerti di bagi menjadi beberapastatus sesuai kebradaan
anggota ,yaitu :
a. Aktif penuh
b. Tidak aktif penuh :
a) Sekolah di Luar Kabupaten
b) Merantau
c) Pengganti Ortu di Adat Widya Sawitri
d) Pemula (SMP Kelas VII dan VIII)
Ø Anggota aktif penuh adalah anggota yang dalam kesehariannya tinggal di wilayah Adat
Widya Sawitri Desa Makarti Jaya, tidak sedang sekolah di luar kabupaten, tidak sedang
merantau di luar kabupaten, tidak menjadi pengganti ortu di Adat Widya Sawitri dan atau
tidak menjadi anggota pemula sehingga anggota tersebut wajib melaksanakan semua hak
dan kewajiban sebagai anggota.
Ø Anggota tidak aktif penuh yaitu anggota STT. Dharma Kerti yang masih sekolah di luar
kabupaten, sedang merantau di luar kabupaten, menjadi pengganti ortu di Adat Widya
Sawitri dan atau berstatus menjadi anggota pemula.
o  Anggota sekolah adalah anggota yang masih melanjutkan pendidikan Formal
baik SMP, SMA, atau Perguruan Tinggi yang ada di luar kabupaten.
o  Anggota merantau adalah anggota yang sedang berada /tinggal di luar wilayah
desa Makarti Jaya atau luar kabupaten untuk tujuan bekerja atau hal lain dalam
jangka waktu tertentu ( 1 bulan keatas )
o  Anggota pengganti orang tua di Adat Widya Sawitri adalah anggota yang
sesuai awig Adat Widya Sawitri menjadi pengganti orang tua di Adat Widya
Sawitri.
o  Anggota Pemula adalah anggota yang belum memenuhi syarat umur menjadi
anggota namun sudah ikut masuk menjadi anggota STT. Dharma Kerti.
3.  Syarat-syarat keanggotaan, Hak dan kewajiban anggota serta hal-hal lain yang
berhubungan dengan keanggotaan STT. Dharma Kerti diatur dalam ART STT. Dharma
Kerti.
Bab VII
Rapat
Pasal 10
1.  Jenis-jenis Rapat STT. Dharma Kerti, yaitu :
a. Rapat Pengurus
b. Rapat Anggota
2.  Selain jenis-jenis rapat yang dimaksud pada ayat 1 diatas, Pengurus STT. Dharma Kerti
dapat mengadakan rapat-rapat lain sesuai kebutuhan, sepanjang untuk kepentingan STT.
Dharma Kerti dan tidak merugikan STT. Dharma Kerti.
3.  Tata cara rapat dan hal-hal lain yang berkaitan dengan rapat diatur dalam ART STT.
Dharma Kerti.

Bab VIII
Kepengurusan
Pasal 11
1. Pengurus STT. Dharma Kerti dipilih oleh Musyawarah STT. Dharma Kerti untuk masa
jabatan 3 tahun atau sampai menikah.
2. Pengurus STT. Dharma Kerti terdiri dari seorang Ketua, seorang Wakil Ketua 1, Seorang
Wakil Ketua 2,seorang Sekretaris dan, Seorang Bendahara dan seorangWakil Bendahara.
3. Dalam melaksanakan tugasnya Pengurus STT. Dharma Kerti dibantu oleh 2 orang
Pengarah dan beberapa seksi.
4. Jumlah anggota pengurus disesuaikan dengan perkembangan dan kebutuhan
5. Hal – hal lain yang kaitannya dengan kepengurusan diatur dalam ART STT. Dharma Kerti

Bab IX
Dewan Pembina
Pasal 12
1.  Untuk lebih meningkatkan hubungan STT. Dharma Kerti dengan Adat Widya Sawitri
Desa Makarti Jaya, Pengurus STT. Dharma Kerti mengangkat Dewan Pembina yang
anggotanya diambil dari Semua Pengurus Adat Widya Sawitri Desa Makarti Jaya
2.  Dewan Pembina adalah Pengrus Pasraman Widya Sawitri dan Penanggung Jawab
adalahPengurusAdat Widya Sawitri Desa Makarti Jaya
3. Hak dan Kewajiban Dewan Pembina dan hal – hal lain mengenai Dewan Pembina diatur
dalam ART STT. Dharma Kerti.

Bab X
Kuangan
Pasal 13
Suber Dana
Keuangan untuk membiayai kegiatan organisasi diperole dari :
1. Iuran Wajib Anggota dan iuran lain dari anggota yang sifatnya spontanitas
2. Pembayaran denda – denda setiap masa tertentu
3. Bantuan pihak – pihak lain yang tidak mengikat
4. Usaha – asaha lain yang sah
Pasal 14
Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan
1.  Pengurus bertanggungjawab atas penggunaan dana dan pengelolaan harta kekayaan
organisasi
2.  Bendahara secara rutin setiap 3 bulan dan atau setiap tutup buku pada akhir suatu
kegiatan memberikan laporan keuangan kepada rapat anggota
3.  Hal – hal lain mengenai pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan diatur dalam
ART STT. Dharma Kerti.

Bab XI
Perubahan Anggaran Dasar
Pasal 15
1.  Untuk mengadakan perubahan Anggaran Dasar, rapat harus dihadiri sekurang-kurangnya
75% dari jumlah anggota.
2.  Untuk hal ini, keputusan diambil dengan persetujuan sekurang-kurangnya75 % dari
jumlah anggota yang hadir.

Bab XII
Aturan Khusus
Pasal 16
1.  Hal –hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini diatur dalam Anggaran Rumah
Tangga STT. Dharma Kerti
2.  Hal – hal yang akan diatur dalam ART tidak boleh bertentangan dengan AD.
ANGGARAN RUMANG TANGGA
STT DHARMA KERTIADAT WIDYA SAWITRI DESA MAKARTI JAYA

BAB I
Keanggotaan
Pasal 1
Syarat-syarat Keangotaan
1.  Bagi anggota baru wajib masuk menjadi anggota STT. Dharma Kerti pada umur kurang
lebih 14 tahun tanpa dikenakan uang administrasi(tampa Penempuh ).
2.  Bisa masuk menjadi anggota STT. Dharma Kerti dibawah umur 14 tahun atas permintaan
sendiri dan dianggap cocok oleh pengurus, yang selanjutnya di sebut anggota Pemula.
3.  Bagi pemuda anggota baru di Adat Widya Sawitri Desa Makarti Jaya,wajib masuk
menjadi anggota STT. Dharma Kerti apabila telah berumur 14 tahun keatas dengan uang
administrasi (penempuh) sesuai keadaan kas yaitu kas dibagi jumlah anggota.
4.  Bila ada generasi muda Adat Widya Sawitri Desa Makarti Jaya yang sudah memenuhi
syarat masuk menjadi anggota STT. Dharma Kerti tapi tidak masuk menjadi anggota
STT. Dharma Kerti akan dikenai sangsi sesuai Peraturan Keaktifan Anggota (dianggap
tidak aktif ) kecuali adanya pernyataan tertentu dari Adat Widya Saeitri Desa Makarti
Jaya secara lisan atau tertulis yang sifatnya resmi.

Pasal 2
Penerimaan dan pengeluaran anggota
1.  Penerimaan anggota yang masuk menjadi anggota baru di STT. Dharma Kerti dapat
masuk melalui 2 jalur yaitu :
a.  Masuk lewat pengurus Adat Widya Sawitri.
b. Masuk lewat pengurus STT. Dharma Kerti.
2.  Angota STT. Dharma Kerti di bebaskan keaktifannya apabila :
a.  Telah Berumur 30 Tahun bagi anggota perempuan dan berumur 35 Tahun bagi
anggota laki-laki.
b.  Meninggal dunia.
c.  Keluar/pindah Wilayah
d.  Atau karena hal lain, setelah mendapatkan pertimbangan/persetujuan dari anggota
STT, pengurus STT dan Pengurus Adat.
3.  Bebas yang dimaksud poin 2.a adalah boleh berhenti atau masih menjadi anggota STT.
Dharma Kerti.

Pasal 3
Hak dan Kewajiban Anggota
1.  Anggota STT Dharma Kerti mempunyai hak :
a.  Memperoleh perlakuan yang sama (adil ) dengan anggota lainnya.
b.  Mengeluarkan pendapat dan mengajukan usul atau saran.
c.  Mengusulkan , memilih dan dipilih menjadi pengurus STT. Dharma Kerti.
d.  Memperoleh perlindungan dan pembelaan dalam hal yang bersangkutan
melaksanakan tugas STT. Dharma Kerti,sepanjang tugas yang dilaksanakan
sesuai dengan aturan yang berlaku/tidak melanggar hukum.
e.  Mendapat kado kawin bila kawin diatas umur 17 tahun, yang besar nilainya sesuai
aturan program kado kawin.
2. Anggota STT. Dharma Kerti mempunyai kewajiban :
a.  Tunduk dan taat terhadap Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga STT.
Dharma Kerti serta seluruh perangkat Peraturan STT. Dharma Kerti lainnya.
b.  Hadir pada setiap kegiatan-kegiatan STT. Dharma Kerti.
c.  Membayar uang wajib setiap 1 bulan bertepatan dengan Kegiatan Rutin
Sembahyang bersama malam minggu terakhir di setiap bulanan yaitu pada hari
kecuali anggota pemula
d.  Membayar denda-denda setiap 3 bulan.
e.  Melakukan usaha-usaha penggalian dana yang sifatnya usaha tetap, terprogram
ataupun spontanitas.
f.  Membayar pungutan-pungutan yang telah disepakati pada kegiatan-kegiatan atau
kepentingan tertentu sesuai kesepakatan pada saat rapat .
g.  Melunasi Semua jenis pungutan ( Iuran,denda-denda dan pungutan
lainnya ) apabila anggota keluar dari STT. Dharma Kerti, apabila tidak dilunasi
yang bersangkutan tidak dilayani dalam proses pengurusan keluar, masuk Adat
Widya Sawitri atau pesaksi dan Administrasi pada saat nikah, oleh pengurus Adat
Widya Sawitri ataupun pengurus STT. Dharma Kerti.
h.  Membayar uang kawin bagi anggota-anggota yang kawin sesuai ketentuan.
i.  Menjujung tinggi nama baik serta misi STT. Dharma Kerti.
j.  Mendukung dan mensukseskan seluruh kegiatan/pelaksanaan program STT.
Dharma Kerti.

Pasal 4
Keaktifan Anggota
1.  Anggota STT. Dharma Kerti Adat Widya Sawitri Desa Makarti Jaya yang ketidak
hadirannya dalam setiap kegiatan melebihi 50% selama periode satu tahun dikenakan
sangsi berupa Peringatan I, yang penyampaiannya secara langsung oleh pengurus STT.
Dharma Kerti dan atau melalui pengurus Adat Widya Sawitri yang disampaikan ke orang
tua bersangkutan secara langsung dan atau lewat rapat Adat Widya Sawitri, kecuali
anggota yang merantau.
2.  Bagi anggota STT. Dharma Kerti Adat Widya Sawitri Desa Makarti Jaya yang sudah
mendapat peringatan I, dalam periode tahun berikutnya ketidak hadirannya masih
melebihi 50% dikenakan sangsi berupa Peringatan II, , yang penyampaiannya secara
langsung oleh pengurus STT. Dharma Kerti dan atau melalui pengurus Adat Widya
Sawitri yang disampaikan ke orang tua bersangkutan secara langsung dan atau lewat
rapat Adat Widya Sawitri, kecuali anggota yang merantau.
3.  Bagi anggota STT. Dharma Kerti Adat Widya Sawitri Desa Makarti Jaya yang sudah
mendapatkan peringatan I dan II, dalam periode tahun berikutnya ketidak hadirannya
masih melebihi 50% dikenakan sangsi yaitu berupa sangsi Adat Widya Sawitri “pada
saat masuk menjadi anggota Adat Widya Sawitri dikenakan biaya sama seperti
orang luar yang masuk menjadi anggota Adat Widya Sawitri baru di Adat Widya
Sawitri Desa Makarti Jaya (sesuai awig Adat Widya Sawitri )”.
4.  Selain sangsi Adat Widya Sawitri tersebut di atas bagi anggota yang tidak aktif juga
kena sangsi tidak mendapat pelayanan pesaksi dan Administrasi pada saat upacara
perkawinan dari pengurus Adat Widya Sawitri.
5.  Kategori penilaian keaktifan tidak hanya dinilai absesinya tetapi meliputi semua prilaku
yang dianggap tidak baik oleh pengurus yang kaitannya dengan kehidupan STT. Dharma
Kerti
6.  Bagi anggota STT. Dharma Kerti yang masih sekolah di dalam Kabupaten, kehadiran
bebas, tapi biaya-biaya yang dikenakan dalam organisasi wajib dibayar seperti anggota
lain sesuai ketentuan.
7.  Bagi anggota yang masih sekolah wajib menghadiri semua kegiatan STT Dharma Kerti
apabila tidak sedang dalam kegiatan belajar di sekolah, bila tidak hadir tampa alasan tetap
di absen dan kehadirannya dinilai setiap tahunnya. Bila ketidakhadirannya melebihi 50%
dalam setahun hanya dikenai sangsi Peringatan oleh pengurus STT Dharma Kerti dan
atau disampaikan melalui pengurus Adat Widya Sawitri kepada orang tua dan atau secara
langsung kepada yang bersangkutan.

Bab II
R a p a t
Pasal 5
1.  Rapat pengurus dilaksanakan sedikitnya 1 kali dalam waktu 3 bulan, paling lambat
satu hari sebelum Rapat 3 bulanan.
2.  Rapat anggota bulanan dilaksanakan setiap hari sabtu (Malam minggu) minggu
terakhir di setiap bulan.
3.  Rapat anggota 3 bulanan dilaksanakan setiap Bulan Ketiga, setiap hari sabtu (Malam
minggu) minggu,dengan isi rapat : Penarikan Uang Wajib, Penarikan Denda-denda
selama 3 bulan,Penarikan uang lainnya yang sebelumnya belum melunasi, Pelaporan
keuangan selama 3 bulan, program kegiatan selama 3 bulan dan hal-hal penting
lainya.
4.  Dalam hal yang dipandang perlu pengurus dapat menghadirkan Dewan Pembina
dalam rapat.
Tata Cara Rapat
Pasal 6
1.  Sebelum rapat dimulai, pimpinan rapat wajib menyampaikan aturan rapat untuk hari
itu,kemudiaan disetujui oleh anggota rapat.
2.  Semua anggota rapat wajib mengikuti rapat dengan baik, tertib dan sopan.
3.  Bagi anggota rapat yang mengajukan usul, gagasan atapun menanggapi pendapat
pengurus atau anggota lainnya wajib dengan propsedur rapat yang telah disampaikan
oleh pimpinan rapat ( Pengurus <>Anggota dan atau Anggota <> Pengurus
<>Anggota )
4.  Semua anggota rapat wajib mematuhi tata cara rapat yang telah disetujui, Apabila ada
anggota yang melanggar ketentuan rapat atau dianggap mengganggu marusak
jalannya rapat, sekecil-kecilnya akan mendapat teguran langsung dari
pengurus,sebesar-besar-besarnya dikenai sangsi keaktifan.
Bab III
Kepengurusan
Pasal 7
Wewenang dan kreteria
Wewenang
1.  Menentukan kebijakan secara umun sesuai dengan AD/ART
2.  Menyimpulkan dan menetapkan hasil rapat.
3.  Mengesahkan susunan panitia kecil pada kegiatan-kegiatan tertentu.
4. Mengkoordinir seksi-seksi
5.  Membatalkan/meluruskan/memperbaiki keputusan yang diambil oleh anggota rapat yang
bertentangan dengan AD/ART serta ketentuan-ketentuan lain yang berlaku.
6.  Melaksanakan kewenangan lainnya yang diberikan oleh AD/ART serta keputusan rapat
lainnya.
Kreteria
1.  Untuk dapat dipilih menjadi anggota pengurus STT. Dharma Kerti, calon harus
memenuhi prosedur dan
Kreteria sbb,:
a.  Diusulkan oleh beberapa anggota.
b.  Berahlak mulia, memiliki dedikasi dan loyalitas yang tinggi terhadap STT.
Dharma Kerti.
c.  Menerima AD/ART STT. Dharma Kertidan program kerja STT. Dharma
Kertiserta aturan STT. Dharma Kertiyang lainnya.
2.  Untuk dapat dipilih menjadi ketua STT. Dharma Kerti, maka calon harus memenuhi
kreteria sbb :
a.  Diusulkan oleh beberapa anggota.
b.  Berahlak mulia, memiliki dedikasi dan loyalitas yang tinggi terhadap STT.
Dharma Kerti.
c.  Menerima AD/ART STT. Dharma Kertidan program kerja STT. Dharma
Kertiserta aturan STT. Dharma Kertiyang lainnya.
d.  Mempunyai waktu yang cukup serta bersedia berpartisifasi aktif dalam
pengurusan STT. Dharma Kerti.
Pasal 8
Prosedur Pemilihan dan Pemberhentian Pengurus
1.  Selain prosedur diatas pengurus dipilih berdasarkan musyawarah mufakat atau
melalui suara terbanyak (Foting )
2. Pengurus berhenti apabila :
a.  Telah habis masa jabatannya, masa jabatan pengurus adalah 3 tahun atau sampai
kawin.
b.  Karena hal-hal lain yang dapat diterima oleh anggota atau diusulkan oleh anggota.
c.  Apabila Ketua berhenti sebelum masa jabatannya karena suatu hal, untuk
sementara sebelum ada pemilihan ketua baru, tugas-tugas ketua diambil alih oleh
pengurus setingkat dibawahnya.
Bab IV
Dewan Pembina dan Penanggung Jawab
Pasal 9
1. Dewan Penanggung Jabaw berhenti masa jabatannya apabila berhenti menjadi pengurus
Adat Widya Sawitri.
2.Dewan Penanggung Jawab Wajib dan berhak bertanggung jawab atas semua kegiatan yang
dilaksanakanSTT. Dharma Kerti.

3.  Dewan pembina berhenti masa jabatannya apabila berhenti menjadi pengurus Pasraman
Widya Sawitri.
4.  Dewan Pembina Wajib dan berhak pelaksanakan pembinaan-pembinaan ataupun
mendatangkan /mengundang pembina lain demi kemajuan STT. Dharma Kerti.
5.  Dewan Pembina Wajib bertanggung jawab atas kehidupan dan berbagai kegiatan STT.
Dharma Kerti.
6.  Dewan Pembina bisa hadir pada setiap kegiatan STT. Dharma Kerti.
7.  Dalam rapat STT. Dharma Kerti, Dewan Pembina berhak dan wajib memberi
pembinaan, pertimbangan-pertimbangan, nasehat-nasehat dan hak bicara bukan hak
suara.

Bab V
Atribut
Pasal 10
Lambang STT. Dharma Kerti Adalah Sebagai Berikut:

Adapun Makna dari lambang tersebut adalah:


1) Lima putik bunga adalah Panca Sradha yang berasal dari kata bahasa
sansekerta, yaitu Panca yang berarti lima, dan Sradha berarti "yakin",
"percaya". Panca Sradha adalah Lima dasar keyakinan dalam Agama Hindu.
Panca sradha mempunyai bagian sebagai berikut:
 Brahman adalah Keyakinan terhadap keberadaan Ida Sang Hyang Widhi
Wasa (Tuhan Yang Maha Esa).
 Atman adalah keyakinan terhadap adanya sang jiwa (atman).
 Karmaphala adalah keyakinan bahwa setiap perbutan memiliki hasil
sendiri (hukum sebab-akibat).
 Punarbhawa adalah keyakinan pada kelahiran kembali.
 Moksha adalah keyakinan akan bersatunya Atman dengan Brahman.
Seluruh anggota STT Dharma Kerti di harapkan untuk menjaga dan
meningkatkan sradhanya.
2) Rantai melingkar menunjukan bahwa STT Dharma kerti ini anggotanya
terdiri dari berbagai suku dari bali seperti (Buleleng, Karangasem, Nusa, Dll)
yang saling berkaitan satu sama lain untuk menjaga kerukunan dan
kekompakan anggota dalam organisasi STT Dharma kerti.
3) Candi bentar Melambangkan Komitmen STT Dharma Kerti sebagai pemuda
pemudi adat bali di Desa Makarti Jaya dalam menjaga keajegan kebudayaan
Bali sebagai asal usul leluhurnya.
4) Keris Berlekuk 5 adalah Melambangkan Kewibawaan STT Dharma Kerti
sebagai organisasi Teruna Teruni adat widya sawitri Desa Makarti Jaya,
namun tetap menjunjung tinggi Pancasila sebagai Dasar Negara dan
Pandangan hidup Bangsa Indonesia
5) Swastika merupakan salah satu simbol yang paling di sucikan dalam tradisi
Hindu, merupakan contoh nyata tentang sebuah simbol religius yang
memiliki latarbelakang sejarah dan budaya yang kompleks sehingga hampir
mustahil untuk dinyatakan sebagai kreasi Makna simbul. Swastika adalah
Catur Dharma yaitu empat macam tugas yang patut kita Dharma baktikan
baik untuk kepentingan pribadi maupun untuk umum (selamat, bahagia dan
sejahtra) yaitu:
 Dharma Kriya = Melaksanakan swadharma dengan tekun dan penuh rasa
tanggungjawab.
 Dharma Santosa = Berusaha mencari kedamaian lahir dan bathin pada
diri sendiri.
 Dharma Jati = Tugas yang harus dilaksanakan untuk menjamin
kesejahtraan dan ketenangan keluarga dan juga untuk umum.
 Dharma Putus = Melaksanakan kewajiban dengan penuh keikhlasan
berkorban serta rasa tanggungjawab demi terwujudnya keadilan social
bagiumat manusia.
6) Gambar laki-laki dan perempuan yang duduk sejajar adalah menandakan
bahwa semua anggota memiliki hak dan kewajiban yang sama sebagai
anggota STT Dharma Kerti baik Laki-Laki maupun Perepuan.
7) Arti tulisan :
Lingkaran Besar dengan Teks Sekaa Teruna Teruni Dharma Kerti:
Malambangkan Pemuda Pemudi Adat widya sawitri desa makarti jaya Berada
dalam satu wadah kelompok/organisasi yang bernama Sekaa Teruna Teruni
Dharma Kerti.
8) Arti Warna:
 Merah adalah melambangkan bahwa STT Dharma Kerti memliki sifat
yang pemberani yang mempunyai mental yang kuat dalam bermasyarakat.
 Warna kuning melambangkan Kemakmuran dan Kesejahteraan serta
keagungan dan budi pekerti.

STT. Dharma Kertimemiliki atribut –atribut dan alat-alat lainnya yang wajib dijaga dan
dipelihara oleh seluruh anggota STT. Dharma Kerti.
Bab VI
Keuangan
Pasal 11
1.  Iuran wajib, wajib dibayar oleh semua anggota setiap bulan bersamaam dengan rapat
rutin bulanan, yaitu pada Hari Sabtu (Malam Minggu) minggu terakhir di Setiap Bulan.
2.  Besar iuran wajib disesuaikan dengan setatus anggota :
a.  Anggota yang aktif penuh, sekolah dan nyada membayar uang wajib sebesar Rp
10.000,-
b.  Anggota yang merantau membayar secara Ngampel/Sekaligus Pertahun.
3.  Denda-denda wajib dibayar setiap 3 bulan, Hari Sabtu (Malam Minggu) minggu terakhir
di Setiap Bulan ke 3.
Besaran Denda disesuaikan dengan status anggota :
a.  Anggota yang aktif penuh, sekolah dan nyada membayar uang denda sebesar Rp
5.000,-
b.  Anggota Pemula membayar uang denda sebesar Rp 2.000,-
4.  Selama menjadi anggota STT. Dharma Kertidenda-denda bole diangsur.
5.  Pengurus beserta anggota wajib melakukan usaha-usaha penggalian dana yang sifatnya
usaha tetap, terprogram ataupun spontanitas.
6.  Semua jenis pungutan ( Iuran,denda-denda dan pungutan lainnya ) wajib dilunasi apabila
anggota keluar dari STT. Dharma Kerti, apabila tidak dilunasi yang bersangkutan tidak
dilayani dalam proses pengurusan keluar, masuk Adat Widya Sawitri atau pesaksi dan
Aministrasi pada saat nikah, oleh pengurus Adat Widya Sawitri ataupun pengurus STT.
Dharma Kerti.

Bab VII
Pertanggung Jawaban Keuangan
Pasal 12
1.  Dalam pengelolaan dan pertanggung jawaban keuangan anggota boleh mengajukan
pertanyaan atas pertanggungjawaban yang diragukan.
2.  Bila pengurus melakukan kesalahan dalam pengelolaan keuangan secara tidak disengaja,
anggota boleh memberi peringatan dan teguran sampai bertanggung jawab atas
kesalahan tersebut.
3.  Bila pengurus melakukan kesalahan yang disengaja dalam pengelolaan keuangan
sehingga merugikan keangan STT. Dharma Kerti, anggota boleh memberi peringatan
sampai memberi sangsi yang sesuai degan kesalahan.

Bab VIII
Aturan lain & Program
Pasal 13
1.  Apabila dalam perjalanan ada kejadian-kejadian diluar jangkauan AD/ART akan diambil
suatu tindakan/kebijakan/keputusan setelah melakukan rapat-rapat atau konsultasi
dengan dewan pembina.
2.  Selain aturan-aturan pada AD/ART STT. Dharma Kertijuga memiliki program-program
yang sifatnya tetap dan tidak tetap.
3.  Semua anggota wajib mematuhi dan melaksanakan program-program yang telah
disetujui, dan wajib menerima sangsi yang ditetapkan pada setiap program.
4.  AD/ART dapat diadakan perubahan dan atau penambahan apabila dipandang perlu.
5.  Perubahan dapat dilakukan setelah 1 tahun sejak AD/ART ini berlaku.

PROGRAM PROGRAM STT. DHARMA KERTI


1. Program Tetap
a. Gotong Royong
 Melakukan kegiatan gotong royong pada waktu-waktu tertentu, bila tidak
hadir tampa alasan dikenai denda sesuai aturan yang beralaku.
 Setiap anggota Wajib membawa Peralatan gotong royong dari rumah.
 Setiap anggota wajib memakai pakaian adat (Kamben, kencrik/senteng, udeng bagi
laki-laki).
b. Persembahyangn
 Melakukan kegiatan persembahyangan setiap Malam Minggu serta pada hari-hari
tertentu.
 Setiap Anggota Perempuan Wajib membawa banten/Canang sesuai dengan jadwal
yang sudah ditentukan, jika tidak melaksanakan akan didenda sesuai kesepakatan.
 Setiap Anggota Laki-Laki Wajib menghubungi dan Mendampingi Jro Mangku
sesuai dengan jadwal yang sudah di tentukan, jika tidak melaksanakan akan
didenda sesuai kesepakatan.
 Jro Manggku Kayangan Tiga di jadwalkan oleh pengurus untuk mengemban
persembahyangan bersama.
c. Kado Kawin
 Setiap anggota STT. Dharma Kerti aktif yang Menikah mendapat kado kawin
sebesar harga Rp. 200.000,-
 anggota STT. Dharma Kertiyang tidak aktifberumurdi bawah 17 tahun dan menikah
dengan beda agamatidak akan mendapat kado kawin.
 Uang Kado kawin akan di ambil dari kas jika ada dan iuran jika tidak ada.
d. Baju
 Program Untuk Pengadaan Baju seragam sebagai berikut:
1. Baju Hajatan
2. Baju Kematian
3. Baju Formal
e. Dekorasi
 Program Pengadaan Dekorasi akan di laksanakan jika dana dan waktu sudah
memungkinkan.
f. Ulang Tahun
 Perayaan Ulang Tahun STT. Dharma Kerti akan di adakan setiap tahu pada tanggal
27 April.
g. Bansos
 STT. Dharma Kerti akan mengadakan kegiatan bansos sebanyak satu kali dalam
setahun pada saat sebelum hari raya galungan yang bersumber dana dari manapun.
i. Kesenian
 Setiap anggota STT. Dharma kerti wajib mengikuti kegiatan kesenian yang akan di
laksanakan oleh pengurus baik Tari-Tarian, Gambelan, Mekidung, dll
j. Piodalan
 Setiap Aggota STT. Dharma Kerti wajib hadir pada saat mendak ida bethara pada
saat odalan dan mecacak.
 Wajib mengadakan pembuatan penjor dan kuangen.
 Pada saat Piodalan di kayangan tiga melaksanakan sembahyang bersama dimulai
dari H-3.
 Pada Saat Piodalan di Pura Pengempon Pengurus Pengempon Wajib Memberikan
tembusan kepada Ketua STT. Dharma Kerti untuk melaksanakan Ngayah.
k. Siwaratri
 Setiap anggota STT. Dharma kerti wajib mengikuti kegiatan Siwaratri sampai
dengan selesai dan mecacak.

Dibuat di : Makarti Jaya


Pada Tanggal :

Anda mungkin juga menyukai